Anda di halaman 1dari 1

Judul Buku : Koala Kumal

Pengarang : Raditya Dika


Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 250 Halaman

Novel Koala Kumal ini menceritakan anak muda yang bernama Raditya Dika. Novel ini
menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama yakni “gue”. Setting tempat lebih
banyak bercerita tentang suasana lokasi pekerjaan Dika di studio telebisi, rumah Dika, rumah
mantan, dan Bangkok. Novel dengan genre romantis dan komedi ini tidak lepas dari unsur
pendidikan yang sangat berharga.
Suatu hari, Dika mulai dewasa dan bekerja sebagai penulis skenario film. Dia menghentikan
kegiatannya lalu ke dapur. Sang mama yang sedang memasak bertanya pasangan Dika dan
menuntut memiliki istri cantik. Keluarga Dika ajaib memiliki celetukan-celetukan aneh yang
membuat tingkah tokoh utama juga konyol di depan orang-orang yang ditemuiya. Mulai dari
produser film,pacar barunya, dan teman-temannya. Namun sayangnya hubungannya dengan
sang pacar selalu bertahan lama.
Lalu tahun berikutnya, Diska dikenalkan gebetan baru bernama Deska. Gadis itu seorang
pekerja kantoran yang memiliki hobi nonton bola. Terlebih lagi dandanannya yang tomboy
dan hobi main tombak. Meskipun begitu,Dika dewasa tetap mengikutinya. Ketika mereka
telah jadian, tiba-tiba sikap Deska berubah menjadi lebih cuek. Ternyata Deska berpacaran
dengan Astra. Di novel ini Dika memberikan tips mendekati cewek paling manjur,sekaligus
panduan cowok dalam menghadapi penolakan.
Perjalanan cinta Raditya Dika tidak berhenti sampai disitu. Ketika mengadakan syuting, Dika
berkencan dengan cewek Filipina yang kebetulan ada di lokasi yang sama,yakni Bangkok.
Sebenarnya, ada satu perempuan yang ditaksir Dika sejak usia SD hingga umur 25 tahun.
Namun dia tidak pernah tahu nama aslinya, karena tidak berani untuk mendekati. Dika
selama perjalanan hidupnya menjalin hubungan dengan wanita yang salah dan absurd.
Mengalami serangkaian patah hati bersama wanita yang salah, memang menyakitkan.
Nilai-nilai yang bisa diambil dari cerita tersebut yaitu nilai moralnya,patah hati merupakan
suatu proses menuju kedewasaan. Jangan jadikan patah hati sebagai penghalang untuk
mencapai kesuksesan, jadikan patah hati sebagai motivasi untuk menuju kesuksesan. Dan
juga nilai budayanya yaitu tentang kepercayaan,kita tidak boleh mengeluh kepada Tuhan atas
cobaan yang diberikan karena Tuhan pasti akan menyiapkan kebahagiaan bagi kita.
Novel ini sangat bagus dan sangat direkomendasikan untuk dibaca sebagai bahan bacaan oleh
semua kalangan tak terkecuali para remaja. Bahasa dan cara penyampaian ceritanya
menggunakan bahasa sehari-hari jadi mudah dimengerti. Alur ceritanya juga menarik,
terdapat juga kata penyemangat dan motivasi. Saya sebagai pembaca sangat menikmati dan
terhibur saat membaca novel ini.
Madiun,11 November 2021
Gandis Pramudya H/ XII MIPA 6

Anda mungkin juga menyukai