Anda di halaman 1dari 3

UTS AUDIT INTERNAL HALAL

Nama Dosen : Dr. apt. Yanis Musdja. M.Sc

Nama : Andi Suhita


NIM : 41231097000005

1. A. Identifikasi titik kritis tahapan proses masing-masing dan apa yang akan di
verifikasi oleh auditor halal serta dokumen pendukung apa yang diminta pada pelaku
usaha dari produk dibawah ini yang mengajukan permohonan sertifikasi halal

MSG proses description


● Pencairan dan sakarifikasi
Titik Kritis : Peralatan dan penambahan enzim
● Fermentasi
Titik kritis : Media pengembangbiakan mikroba dalam fermentasi
menggunakan enzim yang terkandung dalam hewan. Hewan yang digunakan
tersebut harus jelas kehalalannya.
● Penguapan
Titik kritis: Peralatan dan cairan fermentasi yang mengandung enzim
● Isoelektrik & pendinginan
Titik kritis: Peralatan dan cairan fermentasi
● Pemisahan
Titik kritis: peralatan, cairan fermentasi
● Transformasi & pendinginan kristal.
Titik kritis: Peralatan
● Pemisahan
Titik kritis: peralatan
● Penetralan
Titik kritis : peralatan
● Penghilangan warna
Titik kritis : peralatan
● Penyaringan
Titik kritis : peralatan
● Kristalisasi evaporasi
Titik kritis : peralatan
● Pemisahan
Titik kritis : peralatan

B. Buat daftar bahan pada setiap PPH dimaksud dan klasifikasikan serta dokumen
pendukungnya dari bahan yang digunakan oleh produsen yang mengajukan
permohonan sertifikasi halal (dibuat berdasarkan ketentuan yang diatur oleh
peraturan menteri agama).

Identifikasi Bahan dan dokumen yang diperlukan


Bahan:
● Pati atau susu pati berasal dari lini produksi tepung jagung.
● Strain/bakteri/enzim pembentuk produksi Monosodium glutamat biasanya
berasal dari hewan yang dikhawatirkan berasal dari babi
● Asam sulfat dan hidrolisat untuk mengatur nilai ph
● Air atau aquadest
Dokumen yang diperlukan:
● Data pelaku usaha
● Nama dan jenis produk
● Daftar produk dan bahan yang digunakan
● Dokumen pengolahan produk
● Dokumen sistem jaminan produk halal.

2. A. Hal apa saja yang anda lakukan terhadap bahan-bahan yang mereka ajukan dan
bagaimana caranya sehingga mereka dapat sertifikasi halal tanpa pemeriksaan
laboratorium.
Jawab:
Hal yang dilakukan adalah meminta kelengkapan data, baik itu data bahan baku atau
proses produksi.
Agar mendapatkan sertifikat halal tanpa pemeriksaan laboratorium yaitu dengan
meminta daftar bahan pembuatan kue yang masing -masing bahan sudah klasifikasi
dan spesifikasinya serta ada sertifikat halal berserta nomor registrasi halalnya.

B. UU, PP, PMA dan peraturan BPJPH untuk


1. Auditor Halal
PP No 39 tahun 2021 pasal 38 tentang perubahan data Lembaga Pemeriksa
Halal
PP no 39 thn 2021 pasal 39 Auditor halal diangkat dan diberhentikan oleh
LPH
PP no 39 thn 2021 pasal 39 Auditor halal hanya dapat diangkat dan terdaftar
hanya pada satu LPH
PP no 39 thn 2021 pasal 40 tentang pengangkatan auditor halal
UU No 33 tahun 2014 pasal 15 tentang tugas auditol halal
PP no 39 thn 2021 pasal 41 tentang pelatihandan sertifikat kompetensi
auditor halal
PP no 39 thn 2021 pasal 43 tentang registrasi auditor halal
PP no 31 tahun 2019 pasal 41 tentang pemberhentian auditor halal
2. Penyelia Halal
PP no 39 thn 2021 pasal 51 tentang tugas penyelia halal
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 penyelia halal merupakan orang yang
bertanggung jawab terhadap proses produk halal
3. Pendamping proses produksi
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
PP agama RI NO 20 thn 2021 tentang pendampingan proses produksi
4. Pengawas halal
PMA no 8 tahun 2021
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
5. Konsultan halal
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
UU no 11 tahun 2020 tentang cipta kerja
C. Tipe produk yang didistribusikan di Indonesia menurut UU JPH No. 33 Thn 2014
Adalah produk yang sudah bersertifikat halal bagi Produk yang beredar dan
diperdagangkan di wilayah Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mulai
berlaku 5 (lima) tahun terhitung sejak undang2 tersebut di buat.Dalam menerbitkan
pengurusan sertifikat Jaminan Produk Halal pembiayaan sertifikasi halal dibebankan
kepada pelaku usaha,

Menurut UU no. 11 thn 2020 Tentang Cipta Kerja


Adalah mewajibkan pelaku usaha mikro dan kecil untuk memiliki sertifikat halal bagi
produk olahannya. Untuk memiliki/mencantumkan label halal pada produk olahan
tentu harus adanya sertifikasi yang menyatakan bahwa suatu produk itu bisa
dinyatakan halal. Dalam menerbitkan pengurusan sertifikat, dapat difasilitasi oleh
pemerintah maupun lembaga.

Anda mungkin juga menyukai