Anda di halaman 1dari 21

LEGALITAS USAHA DAN

PERANNYA DALAM
PEMASARAN
DEFINISI LEGALITAS
USAHA

Pemberian izin dari pihak berwenang


atas penyelenggaraan suatu kegiatan
usaha oleh seseorang atau perusahaan.
MACAM DAN TATACARA

Ø Dasar Hukum
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2018
TENTANG PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
MACAM DAN TATACARA

Ø Tatacara
• Untuk mendapatkan Nomor Identitas Berusaha (NIB) tersebut pelaku usaha cukup mengajukan
permohonan secara online dengan log-in pada sistem OSS di https://oss.go.id

• Mengisi data-data yang diperlukan, seperti: data perusahaan, pemegang saham,


kepemilikan modal, nilai investasi dan rencana penggunaan tenaga kerja, termasuk tenaga kerja
asing.

• Mengisi informasi bidang usaha yang sesuai dengan 5 digit


Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), selain informasi KBLI 2 digit yang telah
tersedia dari Ditjen Administrasi Hukum Uumum (AHU). Pelaku usaha juga harus memasukan
informasi uraian bidang usaha.

• Memberikan tanda checklist (agreement) sebagai bukti persetujuan pernyataan mengenai


kebenaran dan keabsahan data dan dokumen yang dimasukkan.

• Mendapatkan NIB dan dokumen pendaftaran lainnya.


MACAM DAN TATACARA
2. SPP-IRT Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Ø Dasar Hukum
• UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

• UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

• UU RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

• Peraturan Pemerintah RI Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan;

• Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Kemanan, Mutu dan Gizi Pangan;

• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 tentang


Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan;
MACAM DAN TATACARA
2. SPP-IRT Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Ø Dasar Hukum
• Peraturan BPOM Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik
(CPPB) untuk IRT;

• Peraturan BPOM Nomor HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga;

• Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
(Menggantikan Peraturan BPOM Nomor HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012)

• Peratutan BPOM Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan

• Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 Tahun 2020


Pencantuman Informasi Nilai Gizi untuk Pangan Olahan yang Diproduksi Oleh Usaha Mikro dan Kecil.
MACAM DAN TATACARA
2. SPP-IRT Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Ø Tata Cara
1. Penyuluhan Keamanan pangan (PKP) ==> SErtifikat PKP

OFLINE
a. Mendaftarkan diri di Dinas Kesehatan (: Seksi Perizinan dan Peningakatan Mutu);
b. Menunggu panggilan mengikuti PKP, berdasarkan uruatan pendaftaran;
c. Mengikuti PKP, dengan rangkaian acara: Pretest, Materi (10 jpl) dan Postest

ONLINE
a. Medaftarkan diri melalui WA- 082324602661 dengan mengirimkan foto KTP foto sampel produk;
b. Konfirmasi pendaftaran melalui https:/simperkes.ban tulkab,go.id/home.asp
c. Mengisi pretest di aplikasi SIMPERKES
d. Mengikuti PKP-IRT Online selama 2 hari dengan materi 10 jpl
e. Mengisi post test di aplikasi SIMPERKES
MACAM DAN TATACARA
2. SPP-IRT Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Ø Tata Cara
2. Permohonan Sertifikat PP-IRT
a. Mengisi formulir permohonan yang tersedia;
b. Melengkapi persyaratan-persyaratan:
- Fotokopi Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan;
- Fotokopi hasil uji lab air dari Dinas Kesehatan;
- Rancangan label pangan

Pelayanan Uji Kualitas Air melalui puskesmas setempat (sesuai lokasi tempat produksi)
MACAM DAN TATACARA
2. SPP-IRT Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Ø Tata Cara
3. Tinjauan Lokasi/Survei oleh Tim Dinas Kesehatan
a. Masuk
Rekomendasi/BAP Pemenuhan Aspek Higiene Sanitasi & Dok
LP OSS: DPMPT menerbitkan SPP-IRT

b. Tidak Masuk
Perbaikan sesuai ketentuan/standar
MACAM DAN TATACARA
2. SPP-IRT Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Ø Pencabutan
a. Pemilik dan/atau penanggung jawab perusahaan melakukan pelanggaran terhadap peraturan
di bidang pangan;
b. Pangan Produksi IRTP terbukti sebagai penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan;
c. Pangan IRTP terbukti mengandung bahan berbahaya dan/atau bahan kimia obat (BKO);
d. Pangan Produksi IRTP mencantumkan klaim selain peruntukannya sebagai Pangan Produksi IRTP;
e. Lokasi sarana produksi Pangan Produksi IRTP tidak sesuai dengan lokasi yang tercantum dalam
dokumen pendaftaran pada saat mendapatkan SPPIRT dan/atau dokumen yang didaftarkan pada saat
pemberian SPP-IRT; dan/atau
f. Sarana dan/atau produk Pangan Olahan yang dihasilkan terbukti tidak sesuai dengan SPP-IRT
yang telah diberikan.
MACAM DAN TATACARA
3. Halal
Ø Dasar Hukum
1. UU 33 2014 tentang Jaminan Produk Halal (Ps. 4)
2. UU 11 2020 tentang Cipta Kerja (Ps. 4A)
3. PP 39 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal (Ps. 79)
4. PMA 20 2021 tentang Sertifikasi Halal bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
5. PMA 57 tentang Kriteria Sistem Jaminan Produk Halal
6. KMA 748 2021 tentang Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat Halal
7. KMA 1360 2021 tentang Bahan Yang dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal
8. Perbadan 1 2021 tentang Tata Cara Pembayaran Tarif Badan Layanan Umum
MACAM DAN TATACARA
3. Halal
Ø Dasar Hukum
1. Kepkaban 141 2021 tentang Penetapan Tarif Layanan Badan Layanan Umum

2. Kepkaban 33 2022 tentang Petunjuk Teknis Pendamping Proses Produk Halal dalam
Penentuan Kewajiban Bersertifikat Halal bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang didasarkan
atas Pernyataan Pelaku Usaha

3. Kepkaban 57 2022 tentang Manual Sistem Jaminan Produk Halal untuk sertifikasi Halal dengan
pernyataan pelaku usaha mikro dan kecil (self declare)

4. Kepkaban 58 2022 tentang Penetapan Instrumen Verifikasi dan Validasi oleh


Pendamping Proses Produk Halal

5. Kepkaban 40 2022 tentang Penetapan Label Halal


MACAM DAN TATACARA
3. Halal
Ø SKEMA
1. REGULER diperuntukkan untuk :
MACAM DAN TATACARA
3. Halal
Ø SKEMA
1. SELF DECLARE diperuntukkan untuk :
MACAM DAN TATACARA
4. PT PERORANGAN

Peraturan Pelaksana UU Cipta Kerja : PP No 8 Tahun 2021


Badan hukum Perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang undangan mengenai usaha mikro dan kecil

• Warga Negara Indonesia


• Usia min 17th dan cakap hukum
• Membuat surat pernyataan Pendirian PT
Perseorangan
• Modal dasar masuk kategori usaha mikro dan kecil
• Wajib menyetor modal min 25% dari modal dasar
• Mengajuka SK Pengesahan ke Kemenkumham
MACAM DAN TATACARA
4. PT PERORANGAN
MACAM DAN TATACARA
4. PT PERORANGAN
PERAN PENTING LEGALITAS
DALAM PEMASARAN

1. Sebagai bukti sah atas pemberian izin menjalankan usaha oleh pemerintah.
Dengan adanya surat izin usaha, maka pengusaha secara resmi dapat
menjalankan usahanya dengan aman dan nyaman.

2. Sebagai alat perlindungan hukum yang sah, yang berarti bahwa dengan adanya
surat izin usaha, maka usaha tersebut secara resmi dilindungi oleh hukum
negara apabila terjadi masalah-masalah mengenai perizinan, penertiban maupun
pembongkaran usaha suatu saat nanti.
PERAN PENTING LEGALITAS
DALAM PEMASARAN
1. Memudahkan dalam mengembangkan usaha, seperti misalnya dapat menjalin
kerja sama usaha dengan mitra atau pengusaha lainnya.

2. Membantu dan melancarkan dalam pemasaran usaha, baik dalam lingkup


nasional maupun internasional atau juga memudahkan dalam melakukan ekspor
dan impor produk, jika usaha yang dijalankan berupa barang

3. Memberi kesempatan pengusaha untuk ikut serta dalam kegiatan procurement


atau pelelangan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Biasanya pemerintah
akan mengadakan kegiatan pelelangan bagi para pengusaha, seperti misalnya
kontraktor, dan mempunyai surat izin usaha merupakan salah satu syarat untuk
ikut serta dalam kegiatan tersebut.
PERAN PENTING LEGALITAS
DALAM PEMASARAN
1. Memudahkan dalam mengembangkan usaha, seperti misalnya dapat menjalin
kerja sama usaha dengan mitra atau pengusaha lainnya.

2. Membantu dan melancarkan dalam pemasaran usaha, baik dalam lingkup


nasional maupun internasional atau juga memudahkan dalam melakukan ekspor
dan impor produk, jika usaha yang dijalankan berupa barang

3. Memberi kesempatan pengusaha untuk ikut serta dalam kegiatan procurement


atau pelelangan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Biasanya pemerintah
akan mengadakan kegiatan pelelangan bagi para pengusaha, seperti misalnya
kontraktor, dan mempunyai surat izin usaha merupakan salah satu syarat untuk
ikut serta dalam kegiatan tersebut.
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai