Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

KONSOLIDASI
PENILAIAN RISIKO
SEKTORAL
TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME
PADA SEKTOR INDUSTRI BERISIKO TINGGI
Indonesia dinilai tetap harus . . .

Meningkatkan
pemahaman dan
Memiliki strategi kesadaran
Adaptif terhadap mengatasi seluruh pihak
perubahan tantangan dalam pemangku
aktivitas pencegahan dan kepentingan kunci
terorisme dan pemberantasan dalam melakukan
pendanaan tindak pidana pendeteksian,
terorisme global terorisme dan pengawasan dan
dan nasional pendanaan penanganan
terorisme tindak pidana
pendanaan
terorisme

MUTUAL EVALUATION REVIEW FATF


TAHUN 2022/2023
KEY FINDINGS SRA
Berdasarkan hasil identifikasi, analisis dan evaluasi terhadap
konsolidasi pengkinian penilaian risiko sektoral tindak pidana
pendanaan terorisme pada sektor industri berisiko tinggi tahun 2023,
Pemerintah Indonesia berpandangan bahwa sekitar 80% pemetaan
risiko pendanaan terorisme di Indonesia masih relevan untuk
mitigasi berdasarkan langkah yang telah dilakukan saat ini.
LANSKAP PERKEMBANGAN
TERORISME GLOBAL DAN
AFILIASINYA DI INDONESIA
❑ Selama periode 2020 sampai dengan 2023
menunjukan bahwa tren ancaman terorisme di
Indonesia bergerak secara fluktuatif.
❑ Indonesia berada di peringkat ke-24 dari 165
negara dan termasuk sebagai kategori negara yang
mencatat penurunan dampak terorisme di Kawasan
Asia Pasifik maupun ASEAN.
❑ Peningkatan aktivitas teroris global yang semakin
meluas di Kawasan Western Africa (Burkina dan
Mali), Eastern Africa (Mozambique dan Somalia),
dan Middle Africa (Cameroon dan Democratic
Republic Chad).
❑ ISIS dan Al-Qaeda serta afiliasinya telah
menginsipirasi dan meningkatkan polarisasi
organisasi/kelompok terorisme di Indonesia. Sumber: Institute for Economics & Peace - Global Terrorism Index 2023
LANSKAP PERKEMBANGAN
PENDANAAN TERORISME DI INDONESIA

2015-2017 2021-2023

▪ Sponsor (Terrorist Financier/


▪ Hasil Kriminalitas
▪ Fundraiser)
▪ Penyalahgunaan NPO
▪ Pengumpulan Donasi Melalui NPO
▪ Hasil Usaha Bisnis Yang Sah

2019-2021

2017-2019 ▪ Donasi Anggota Grup


▪ Donasi Melalui Media
Sosial
▪ Iuran Anggota Kelompok Teror
▪ Pendanaan Mandiri (Self
▪ Donasi Melalui Media Sosial
Funded)
▪ Pendanaan Mandiri (Self Funded)

Sumber: Penilaian Risiko Indonesia terhadap Tindak Pidana Pendanaan Terorisme dan White Paper TF
PERKEMBANGAN PENCANTUMAN ENTITAS KE DALAM DAFTAR TERORIS DAN
ORGANISASI TERORIS DI INDONESIA (DOMESTIC LIST)
NPO DI BIDANG SOSIAL, KEMANUSIAAN,
NPO DI BIDANG SOSIAL, KEAGAMAAN KELOMPOK/ORGANISASI TEROR
KEAGAMAAN
1. WORLD HUMAN CARE (WHC) alias 1. LAZ ABA KPP NTB 1. MUJAHIDIN INDONESIAN TIMUR (MIT)
YAYASAN ORANG TUA ASUH (YOTA) 2. LAZ ABA KPP SEMARANG ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF alias MUJAHIDIN OF EASTERN
2. MUSLIMAH BIMA PEDULI MAMA CHARITY SEMARANG; INDONESIA alias EAST INDONESIA
ALIAS MUSLIM BIMA PEDULI (MBP) 3. LAZ ABA KPP PATI ALIAS BAITUL MAAL ABA PATI; MUJAHIDEEN
3. ABU AHMED FOUNDATION (AAF) ALIAS 4. LAZ ABA KPP MALANG ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF 2. JEMAAH ANSHORUT TAUHID alias JAT
ABU AHMAD FOUNDATION ALIAS ABU MALANG ALIAS BM ABA MALANG; 3. JEMAAH ISLAMIYAH alias JEMA’AH
FOUNDATION ALIAS NEW AAF MEDIA 5. LAZ ABA KPP YOGYAKARTA ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF ISLAMIYAH alias JEMAAH ISLAMIYA
CENTRE SOLO ALIAS BM ABDURRAHMAN BIN AUF YOGYAKARTA; alias JEMAAH ISLAMIAH alias JAMAAH
4. HILAL AHMAR SOCIETY INDONESIA alias 6. LAZ ABA KPP SOLORAYA ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF ISLAMIYAH alias JAMA’AH ISLAMIYAH
HASI alias YAYASAN HILAL AHMAR alias SOLO ALIAS BM ABA SOLORAYA;
INDONESIA HILAL AHMAR SOCIETY FOR 7. LAZ ABA KPP LAMPUNG ALIAS BM ABA LAMPUNG;
SYRIA; 8. LAZ ABA KPP SURABAYA ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF-SBY
5. RQ SAMA TAAT ALIAS BAITUL MAAL ABDURRAHMAN BIN AUF SURABAYA;
6. GASHIBU 9. LAZ ABA KPP SUMUT ALIAS YAYASAN BAITUL MAAL ABDURRAHMAN BIN
7. THE ONE BANER PROJECT AUF ALIAS ABDURRAHMAN BIN AUF SUMUT YYS MEDAN;
INCORPORETED (TOPBI)** 10. LAZ ABA KPP MAGETAN ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF ALIAS
LAZ YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF MAGETAN ALIAS YAYASAN
ABDURRAHMAN BIN AUF (BM ABA) MAGETAN;
11. YAYASAN ABDURRAHMAN SEMARANG CQ. ALFIAN
12. YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF (BM ABA) BEKASI
13. LAZ ABA KKP TEMANGGUNG ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF
ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF (BM ABA) TEMANGGUNG;
14. ABDURRAHMAN BIN AUF YAYASAN
15. YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF (BM ABA)
16. LAZ ABA KPP JAKARTA RAYA ALIAS YAYASAN ABDURRAHMAN BIN AUF
BEKASI ALIAS BAILTUL MAAL ABDURRAHMAN BIN AUF (BM ABA);
17. SYAM ORGANIZER (SO) ALIAS YAYASAN AMAL SYAM ABADI
Sumber: Daftar Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) di Indonesia
01 05
Belum tersedianya flagging khusus Belum adanya penilaian risiko TPPT
terhadap pengguna jasa (Ormas/NPO) yang terhadap individual pengguna jasa pada
melakukan aktivitas penghimpunan dana Ormas/NPO yang dapat mendukung
dan/atau penyaluran dana (sesuai definisi pemantauan pengguna jasa secara lebih
FATF); ketat (enhanced);

02 06
Persyaratan perizinan atau tanda terdaftar
bagi pengguna jasa (Ormas/NPO) atau Pembukaan jumlah akun rekening yang
dokumentasi lain yang menunjukan izin signifikan dilakukan oleh entitas
operasional belum menjadi persyaratan Ormas/NPO;
utama;

Verifikasi dan screening terhadap pengguna FAKTOR


03 07
KERENTANAN
Penggunaan rekening pribadi pengurus jasa (Ormas/NPO) tidak dilakukan secara
atau pihak lain untuk penghimpunan menyeluruh, meliputi pihak struktur atau
donasi/sumbangan pengurus Ormas/NPO serta mitra
organisasi perwakilan asing;

SEKTOR INDUSTRI
04 08 TERHADAP NPO


Pengguna jasa pada Ormas/NPO beroperasi Belum dilakukannya pemutakhiran skenario
di yurisdiksi berisiko tinggi, seperti zona pendeteksian aktivitas terorisme dan/atau
konflik, negara gagal dan area bencana pendanaan terorisme pada Ormas/NPO;
TREND TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN INDIKASI
PENDANAAN TERORISME & PENDANAAN PROLIFERASI SENJATA
PEMUSNAH MASSAL PERIODE 2021 S.D MEI 2023
TYPE OF REPORTING PARTIES 2021 2022 JAN-MAY 2023 TOTAL

Bank 1.755 814 231 2.800


Money Remittance 133 144 12 289
Money Changer-Non Bank 83 13 1 97
E-Money and/or E-Wallet Operators 16 12 12 40
Insurance Companies 12 14 8 34
Financial Leasing Company 20 4 3 27
Pawnshop 3 1 - 4
Peer to Peer Lending Service Providers 1 1 2 4
Commodity Futures Trading 2 - 1 3
Financial Institution Pension Fund - 1 - 1
Securities Company - - 1 1
Grand Total 2.025 1.004 271 3.300
*Top 5 Reporting Parties (Bank, Money Remittance, Money Changer-Non Bank, E-Money & E-Wallet, Insurance
Companies) are inherently more vulnerable to TF & PF Threats. For Digital Payment and Fintech Peer to Peer
Lending are more susceptible to TF.
Collecting Moving Using

• Sponsor Pribadi • Bank • Pembelian Senjata


• Penyimpangan • Penyelenggara dan Bahan Peledak
Donasi melalui Transfer Dana • Pelatihan
Organisasi • Pedagang Valuta • Biaya Perjalanan
Modus Kemasyarakatan/ Asing
NPO

*wilayah dalam perhatian


Wilayah DKI Jakarta Jawa Barat Papua* khusus terkait aktivitas KKB

Jawa Timur Jawa Tengah Kep. Riau

Aset Kripto NPO to Profit


Emerging
Peer to Peer Lending
Legal & Ilegal Profit fo NPO
RISIKO UTAMA TPPT PADA
SEKTOR INDUSTRI BERISIKO TINGGI
PENYELENGGARA
KATEGORI BANK UMUM KUPVA BB
TRANSFER DANA

Profil Pegawai Swasta dan Pengusaha/Wiraswasta Pengusaha/


Wirausaha/Wiraswasta dan Pegawai Swasta Wiraswasta

Produk/Jasa/ Rekening Tabungan USD Cash to Cash


Layanan dan Kartu Debit (Outgoing, Incoming,
Domestic)

Delivery Transfer Kantor KUPVA BB Kantor PTD (M)


Channel

Keterangan: M (menengah)
Emerging trend merupakan suatu ancaman baru yang dianggap
berpotensi terjadi di masa mendatang atau ancaman yang sebenarnya
sudah dikenali namun belum terlihat dampaknya secara meluas.

Penggunaan Produk/Layanan pada Sektor Industri


Penyelenggara e-Wallet dan/atau e-Money
EMERGING
TREND

Perdagangan melalui Sistem Elektronik (e-commerce)


Platform Merchant
di E-Commerce
Penggunaan Cryptocurrency dalam Pendanaan
Terorisme di Indonesia

Abu Ahmed Foundation Source: Open Source Twitter MalwareIntelligence


“CORAK PENDANAAN KELOMPOK
KRIMINAL BERSENJATA (KKB)

PENGUMPULAN PERPINDAHAN PENGGUNAAN


DANA DANA DANA

•Individu simpatisan, •Transfer Perbankan •Pembelian Senjata (Filipina)


•Donasi (Ormas/NPO) dan •Wife Transfer (dari/ke luar •Dukungan Gerakan Politik
Afiliasi NPO Luar Negeri negeri) •Biaya Perjalanan
•Penggalangan dana dengan •Tarik Tunai/Cash •Akomodasi & Logistik Gerilia
melibatkan tokoh keagamaan
dan tempat ibadah
•Kriminal: perampokan/
penyandraan
KEY FINDIGS
SUPERVISION
Temuan utama LPP dalam pelaksanaan pengawasan
tematik TPPT selama periode 2020 s.d. Kuartal I 2023
Kementerian Keuangan

Kementerian Hukum
Berjangka Komoditi
Koperasi dan UKM

Badan Pengawas
Bank Indonesia

dan Hak Asasi


Otoritas Jasa

Perdagangan
Kementerian
Keuagan

Manusia
Pembinaan
PPATK

Keuangan
No Ruang Lingkup

Direktorat

Kekayaan
Jenderal

Negara

Profesi
Pusat
1 Uji Tuntas Nasabah/Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (CDD/EDD) v v v v v v v v

Sanksi Keuangan yang ditargetkan menurut DTTOT/ UN List v v v x x v NA v


2 (Individu/Entitas/ NPO) secara timely manner & false positive and
negative)

3
Identifikasi Produk/Layanan Sektor Industri disalahgunakan dalam v v v x v v NA x
tipologi domestik atau internasional

4
Kemampuan Deteksi dan Kewajiban Pelaporan Transaksi Keuangan v v v x v v NA x
Mencurigakan Indikasi Pendanaan Terorisme

Hubungan keuangan dan perdagangan dengan negara-negara v v v x v v NA x


5 dengan organisasi teroris aktif beroperasi di dalamnya dan/atau
zona konflik

Pilar-Pilar Program Pencegahan Pendanaan Terorisme v v v v v v NA v*


(pengawasan aktif dewan direksi/komisaris, kebijakan dan prosedur,
6
pengendalian internal, sistem manajemen informasi, sumber daya
manusia dan pelatihan)

7
Kepatuhan Pemenuhan Permintaan Informasi dari Pihak Penegak v v v v v v NA v
Hukum dan/atau PPATK (Surat, goAML, SIPENDAR)

Keterangan: *Telah diterapkan sebagian


A. Uji Tuntas Nasabah/Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (CDD/EDD)
1. Pelaksanaan CDD/EDD terhadap calon nasabah/nasabah/BO/WIC belum
menggunakan DTTOT terkini;
2. Proses screening belum secara memadai, seperti masih dilakukan secara manual
atau menggunakan sistem berlangganan yang datanya belum sepenuhnya sama
dengan DTTOT dan/atau tidak terkini;
3. Pengisian form CDD/EDD tidak diisi dengan lengkap;
4. Belum dilakukan pengkinian database pengguna jasa;
5. Kelemahan pada kebijakan dan prosedur terkait proses screening calon
nasabah/nasabah/BO/WIC, pemantauan transaksi berdasarkan DTTOT pada proses
on-boarding nasabah maupun untuk nasabah existing, termasuk prosedur
penolakan hubungan usaha atau transaksi
B. Sanksi Keuangan yang ditargetkan menurut DTTOT/ UN List (Individu/Entitas/NPO)
secara timely manner & false positive and negative)
1. Kelemahan pada kebijakan dan prosedur terkait proses screening calon nasabah dan nasabah
berdasarkan DTTOT, termasuk prosedur apabila sudah tidak tercantum dalam DTTOT;
2. Kelemahan penerapan false positive dan false negative serta freezing without delay terkait DTTOT
3. Kelemahan penyampaian tembusan atas laporan nihil atau laporan pemblokiran kepada OJK
melalui sistem SIGAP.
4. Penyelenggara melakukan updating list DTTOT belum sepenuhnya dilakukan secara timely
manner.
5. Pengawas telah memberkan sanksi berupa teguran tertulis dan komitmen kepada pihak pelapor
untuk melakukan updating list DTTOT terkini sesuai rilis PPATK secara tepat waktu. Selain itu,
terdapat pemberian sanksi berupa pembekuan kegiatan usaha sementara (3 bulan).
6. Pihak pelapor belum sepenuhnya memiliki prosedur pre-employee screening sebagai bagian
dalam Know Your Employee yang mencakup DTTOT.
C. Kemampuan Deteksi dan Kewajiban Pelaporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan Indikasi Pendanaan Terorisme
1. Tools yang digunakan untuk mendeteksi transaksi keuangan mencurigakan
hanya mengandalkan database DTTOT.
2. Kelemahan pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) sehingga screening
masih bersifat manual (belum dilakukan secara otomasi) dengan
menggunakan DTTOT terkini dan lemahnya early warning system.
3. Rekomendasi yang disarankan berupa pembangunan sistem pendeteksian
transaksi keuangan mencurigakan yang sesuai dengan peningkatan volume
transaksi.
PEMANFAATAN SIPENDAR SEBAGAI TOOLS PENDETEKSIAN DAN
DISRUPSI TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN INDIKASI TPPT
NO KATEGORI JUMLAH
1 Jumlah Pihak Pelapor yang melakukan registrasi di aplikasi SIPENDAR 2.644
Jumlah Petugas Pelapor yang melakukan registrasi di aplikasi
2 5.821
SIPENDAR
Jumlah Daftar Pantau (Watchlist) termask criminal record yang
3 8
disampaikan ke Pihak Pelapor di aplikasi SIPENDAR*
Individu Korporasi
4 Jumlah pihak yang tercantum dalam Daftar Pantau**
7.359 462
5 Jumlah stakeholder yang melakukan registrasi di aplikasi SIPENDAR 5
6 Jumlah Permintaan Informasi dari stakeholders di aplikasi SIPENDAR 362
Jumlah Permintaan Informasi dari PPATK ke Pihak Pelapor di aplikasi
7 2.016
SIPENDAR
STRATEGI MITIGASI
RISIKO TPPT
BIDANG PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN
DAN KERJASAMA
BIDANG PENCEGAHAN
No Strategi Bidang Pencegahan Jangka Waktu Penanggung Jawab
1 Melakukan publikasi, sosialisasi dan pelatihan secara luas dan mendalam mengenai pedoman Jangka Pendek Seluruh Lembaga
atau regulasi, tipologi dan hasil konsolidasi penilaian risiko tindak pidana pendanaan terorisme Pengawas dan Pengatur,
pada sektor industri berisiko tinggi maupun tematik seperti risiko Ormas/NPO disalahgunakan termasuk PPATK
sebagai sarana pendanaan terorisme;
2 Melakukan penjangkauan kepada pihak pelapor dalam pemanfaatan sistem pelaporan melalui Jangka Pendek Seluruh Lembaga
goAML dan proses screening serta pendeteksian melalui sistem informasi pertukaran informasi Pengawas dan Pengatur,
(SIPENDAR); termasuk PPATK
3 Melakukan pemantauan kecukupan regulasi guna penguatan internal kontrol dan bisnis proses Jangka Pendek Seluruh Pihak Pelapor
terkait Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ);
4 Melakukan penerapan CDD yang lebih ketat / ditingkatkan (enhanced) apabila pengguna jasa Jangka Pendek Seluruh Pihak Pelapor
teridentifikasi dalam red flag indicator yang berindikasi tindak pidana terorisme dan tindak
pidana pendanaan terorisme;
5 Melakukan pengkinian data pengguna jasa serta profiling dan menilai risiko pengguna jasa Jangka Pendek- Seluruh Pihak Pelapor
yang berbentuk Ormas/NPO (sesuai definisi FATF), termasuk pengurus serta melakukan Menengah
peemantauan sesuai profil risiko;
6 Penguatan data analisis yang mendukung pendeteksian dan pelaporan aktivitas atau transaksi Jangka Menengah Seluruh Pihak Pelapor
keuangan mencurigakan yang terindikasi terorisme dan/atau tindak pidana pendanaan
terorisme, serta penghindaran sanksi keuangan;
BIDANG PENCEGAHAN
No Strategi Bidang Pencegahan Jangka Waktu Penanggung Jawab
7 Melakukan penguatan pendeteksian dan proses screening pengguna jasa Jangka Pendek- Seluruh Pihak Pelapor
melalui pemanfaatan data analytics dan sistem informasi pertukaran Menengah
informasi (SIPENDAR);
8 Meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu dalam penyampaian Laporan Jangka Pendek- Seluruh Pihak Pelapor
Transaksi Keuangan Mencurigakan maupun penerapan pemblokiran aset Menengah
serta merta terhadap daftar terduga teroris dan organisasi teroris oleh
pihak pelapor;
9 Perlunya penguatan pengaturan dan pengawasan terkait KYC merchant Jangka Menengah Kementerian Perdagangan dan Kementerian
pada e-commerce untuk memperketat barang yang bersifat duals goods Komunikasi dan Informatika
yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung operasional aksi terorisme
10 Meningkatkan pengawasan tematik tindak pidana pendanaan terorisme Jangka Pendek- Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Bappebti,
terhadap sektor industri berisiko tinggi, antara lain: Bank, KUPVA BB dan Menengah Kementerian Perdagangan
Penyelenggara Transfer Dana (PTD) maupun pada sektor industri yang
termasuk ke dalam emerging trend.
11 Melakukan identifikasi NPO berisiko tinggi disalahgunakan sebagai tindak Jangka Menengah Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial,
pidana pendanaan terorisme Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Luar Negeri
12 Melakukan sosialisasi dan pengawasan tematik terhadap Ormas/NPO yang Jangka Menengah Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial,
memiliki risiko tinggi pada tindak pidana pendanaan terorisme Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Luar Negeri
BIDANG PEMBERANTASAN
Jangka
No Strategi Bidang Pemberantasan Penanggung Jawab
Waktu
1 Meningkatkan pertukaran infomasi dan pemantauan Jangka Satgas FTF
terhadap aktivitas pendanaan terorisme pada returnis Pendek-
FTF; Menengah
2 Meningkatkan kapasitas FIU, penengak hukum Jangka PPATK, Densus 88, Satgas
mengenai pemahaman risiko dan tipologi terkini Menengah Terorisme Kejaksaan Agung,
(teknologi finansial dan aset kripto) serta penanganan BIN, BNPT
perkara tindak pidana pendanaan terorisme terhadap
subjek hukum oleh korporasi termasuk Ormas/NPO;
3 Meningkatkan pertukaran informasi intelijen Jangka PPATK, Densus 88, BNPT, BIN,
keuangan dalam melakukan penanganan perkara Pendek- serta Lembaga Penegak
tindak pidana pendanaan terorisme; Menengah Hukum terkait lainnya
BIDANG KERJASAMA
No Strategi Bidang Kerja Sama Jangka Waktu Penanggung Jawab
1 Meningkatkan pertukaran informasi atau sharing Jangka Pendek- PPATK, BIN, Densus 88,
information secara tepat waktu kepada pihak pelapor Menengah BNPT, Dirjen Imigrasi
mengenai daftar entitas yang sedang ditargetkan oleh
otoritas yang berwenang melalui sistem informasi
pertukaran informasi (SIPENDAR);
2 Meningkatkan kerja sama, domestik dan luar negeri dalam Jangka Menengah- Satgas DTTOT
melakukan pertukaran informasi intelijen terkait Panjang
pencantuman daftar terduga teroris dan organisasi teroris;
3 Meningkatkan kerja sama dalam penanganan perkara dan Jangka Menengah- PPATK, Densus 88, BIN,
disrupsi aktivitas dan transaksi keuangan yang berindikasi Panjang BNPT, Satgas Terorisme
tindak pidana pendanaan terorisme, serta pemanfaatan Kejaksaan Agung, Dirjen
teknik pendekatan penanganan tindak pidana pencucian Imigrasi
uang
TERIMA KASIH
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Jl. Ir.H. Juanda, No.35, Kebon Kelapa, Gambir,
Jakarta Pusat, 10120

Anda mungkin juga menyukai