OLEH
LA ODE UMAR MASKUN
G2F123014
Pasal 7
1. BUM Desa didirikan oleh 1 (satu) Desa berdasarkan Musyawarah Desa dan pendiriannya ditetapkan dengan Peraturan Desa.
2. 2) BUM Desa bersama didirikan oleh 2 (dua) Desa atau lebih berdasarkan musyawarah Antar Desa dan pendiriannya
ditetapkan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa.
3. BUM Desa bersama didirikan berdasarkan kesamaan potensi, kegiatan usaha, atau kedekatan wilayah.
4. Pendirian BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak terikat pada batas wilayah administratif.
5. Pendirian BUM Desa bersama dilakukan Desa dengan Desa lain secara langsung tanpa mempertimbangkan ada atau tidaknya
BUM Desa di Desa masing-masing.
6. Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Peraturan Bersama Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) paling sedikit memuat:
a. Penetapan pendirian BUM Desa/BUmdes Desa bersama;
b. Anggaran Dasar BUM Desa/BUM Desa bersama; dan
c. Penetapan besarnya penyertaan modal Desa dan/atau masyarakat Desa dalam rangka pendirian BUM Desa/BUM Desa
bersama.
Pasal 8
1. BUM Desa/BUM Desa bersama memperoleh status badan hukum pada saat diterbitkannya sertifikat pendaftaran secara
elektronik dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
2. Dalam hal BUM Desa/BUM Desa bersama memiliki Unit Usaha BUM Desa/ BUM Desa bersama, kedudukan badan hukum
unit usaha tersebut terpisah dari BUM Desa/BUM Desa bersama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
1. Untuk rnemperoleh status badan hukum sebagaimana dimakssud dalam Pasal 8 ayat (1), Pemerintah Desa meiakukan
pendaftaran BUM Desa/BUM Desa bersarna kepada Menteri melalui Sistem Informasi Desa.
2. Hasil pendaftaran BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terintegrasi dengan sistem
administrasi badan hukum pada kementerian yang menyelenggakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi
manusia.
3. Hasil pendaftaran BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi dasar menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia untuk menerbitkan sertifikat pendaftaran
badan hukum BUM Desa/BUM Desa bersama.
4. Ketentuan mengenai pendaftaran BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur melalui
Peraturan Menteri.
5. Ketentuan mengenai penerbitan sertifikat pendaftaran badan hukum BUM Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diatur dengan peraturan rnenteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi
manusia.
Pasal 10
Pendirian Bum Desa/BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 didasarkan pada pertimbangan:
a. kebutuhan masyarakat;
b. pemecahan masalah bersama;
c. kelayakan usaha;
d. model bisnis, tata kelola, bentuk organisasi dan jenis usaha, serta pengetahuan dan teknologi; dan
e. visi pelestarian, orientasi keberlanjutan, dan misi pelindungan nilai religi, adat istiadat, perilaku sosial, dan kearifan lokal.
Bentuk struktur BUMDes dalam bentuk organisasi. PP 11 Tahun 2021 pada BAB IV Pasal 15 menyebut bahwa organ
tertinggi BUMDes adalah Musyawarah Desa/Musyawarah Antar Desa (Musdes). Selanjutnya berada di bawahnya
adalah Penasehat, kemudian disusul pelaksana operasional yang sejajar dengan pengawas BUMDes.
musyawarah desa adalah struktur legalitas BUMDes. Musdes adalah kekuasaan tertinggi yang mengatur BUMDes,
baik dalam penyusunan AD/ART. Penunjukan struktur BUMDes dalam bentuk organisasi, mengangkat dan
memberhentikan pengurus BUMDes dilakukan dalam Musdes. Kewenangan ini diatur dalam BAB IV Pasal 17 sampai
dengan Pasal 20.
4. Penasehat Bumdes
PP 11 Tahun 2021 pada BAB IV Pasal 21 menyebut secara jelas bahwa penasehat BUMDes dijabat langsung oleh
kepala desa. Jika dicontohkan struktur organisasi BUMDes Ponggok, maka struktur BUMDes desa ponggok diatasnya
dalam susunan penasehat diisi oleh Kepala Desa Ponggok.
Sekali lagi meskipun penasehat diisi oleh kepala desa, struktur bumdes 2022 ini berbeda dengan struktur pemerintahan
desa, akan tetapi tetap disebut sebagai badan usaha berbadan hukum negeri milik desa/masyarakat desa.
Job description penasehat BUMDes juga diatur dalam PP 11 Tahun 2021 pada BAB IV pasal 22 sampai dengan pasal
23. Kewenangan Penasehat BUMDes mulai dari memberikan nasehat dan arahan kepada pelaksana operasional,
bersama-sama pengawas menelaah dan mengevaluasi program kerja yang dilaksanakan oleh BUMDes.
Struktur BUMDes terbaru mengenai pelaksana operasional juga diatur secara detail pada BAB IV Pasal 24. Pelaksana
operasional bersama penasehat dan pengawas ditunjuk dan dilantik ketika musyawarah desa.
Selanjutnya susunan pelaksana operasional BUMDes sekurang-kurangnya adalah: direktur, sekretaris dan bendahara.
Susunan lainnya dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan BUMDes dan masyarakat desa.
Menjadi job description pelaksana operasional BUMDes Dari pasal 24 hingga 27 BAB IV Peraturan Pemerintah no 11
Tahun 2021 telah dijelaskan bahwa pelaksana operasional BUMDes bertugas dalam mengendalikan BUMDes,
Menjalankan program kerja dan memberikan penjelasan kepada pengawas dan penasehat BUMDes jika ada
pertanyaan terkait dengan pengelolaan BUMDes.
6. Pengawas BUMDes
Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021 Pasal 28 sampai dengan Pasal 31 pada BAB IV menyatakan tugas pengawas
BUMDes adalah mengawasi dan menelaah laporan program kerja dari pelaksana operasional BUMDes. Pengawas
BUMDes juga wajib menyampaikan hasil pengawasannya kepada Musyawarah Desa. Demikian terdapat dua hal yang
perlu diperhatikan ketika menyusun struktur bumdes, mulai dari struktur legalitas dan struktur organisasi bumdes.
Keduanya saling terkait dan memberikan landasan dalam membangun BUMDes yang baik dan profesional.