Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II

TINJUAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI UMUM

2.1.1. Pengertian Komputer
Menurut Krisbiantoro (2018:1), “Komputer merupakan alat yang dipakai
untuk mengolah dan mempros es data menurut perintah yang telah
dirumuskan”.
Menurut Kadir (2017:2), “Komputer merupakan suatu perangkat elektronik yang
digunakan untuk mempermudah dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan
manusia”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa komputer
adalah perangkat elektronik yang menerima, menyimpan, dan memproses data
menjadi informasi secara matematis atau logis sesuai dengan serangkaian instruksi
yang deprogram.

2.1.2. Pengertian Perangkat Lunak

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:2), “Perangkat Lunak adalah
program komputer yang terasosiasi dengan dokumentasi perangkat lunak seperti
dokumentasi perangkat lunak seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan
cara penggunaan (user manual)”.
Menurut Kadir (2017:2), “Perangkat Lunak adalah instruksi – instruksi
yang ditujukan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas sesuai kehendak
pemakai”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Perangkat Lunak adalah
program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi (penghubung) antara
pengguna (user) dan perangkat keras (hardware).

2.1.3. Pengertian Data

BAB II Tinjauan Pustaka

5
 6

Politeknik Negeri Sriwijaya

Menurut Andri Kristanto (2018:7), Data adalah penggambaran dari

sesuatu dan kejadian yang kita hadapi, kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Menurut Elmasri dan Shamkant (2018:3), “Data didefinisikan sebagai
representasi objek atau peristiwa yang memiliki makna dan peran yang penting
bagi pengguna, yang disimpan dengan tipe data yang terstruktur maupun tidak
terstruktur”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Data adalah
sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata, kalimat,
simbol, angka, dan lainnya.

2.1.4. Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Kristanto (2018:14), “Basis data adalah kumpulan data-data yang
saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras
komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak”.Menurut Abdulloh
(2018:103) menegaskan bahwa, “Basis data atau database adalah kumpulan
informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Basis Data
(Database) adalah koleksi data yang sistematis dan sistematis yang disimpan
secara elektronik. Ini dapat berisi semua jenis data, termasuk kata, angka, gambar,
video, dan file.
2.2 TEORI JUDUL
2.2.1 Pengertian Pengadaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengadaan
berasal dari kata "ada" dengan di tambahkan imbuhan pe- di awal dan -an di akhir,
sehingga dapat di artikan bahwa pengadaan merupakan proses/perbuatan dengan
menjadikan sesuatu yang tadi nya tidak ada menjadi sesuatu yang berujud atau
ada. Serta juga di bahas dalam KBBI, bahwa pengadaan barang dan jasa berarti

BAB II Tinjauan Pustaka

6
 7

Politeknik Negeri Sriwijaya

tawaran untuk mengajukan harga serta memborong pekerjaan atas penyedian

barang dan jasa.
Note : Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring
(Dalam Jaringan), di akses 3 Juli, 2023.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pengadaan
Menurut Adrian Sutedi (2012:254) mendefinisikan Pengadaan
secara elektronik (e-procurement) adalah sebuah sebuah sistem lelang dalam
pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dengan menggunakan sarana
teknologi, informasi dan komunikasi berbasis internet, agar dapat
berlangsung dengan efektif, efisien, terbuka, bersaing, dan akuntabel
Note : Adrian Sutedi 2014. Aspek Hukum Pengadaan Barang & Jasa dan
berbagai Permasalahannya. Edisi Kedua Jakarta: Sinar Grafika
2.2.2 Pengertian EOQ (Economic Order Quantity)
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu teknik
pengendalian persediaan tertua dan paling terkenal. Teknik ini relatif mudah
digunakan, tetapi didasarkan pada beberapa asumsi sebagai berikut: (Wiananda,
2017):
1) tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan
2) lead time diketahui dan bersifat konstan
3) persediaan diterima dengan segera
4) tidak mungkin diberikan diskon
5) biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya peyimpanan
persediaan sepanjang waktu.
6) keadaan kehabisan stock (kekurangan) dapat dihindari sama sekali bila
pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
Note : Winanda, A.N.I. 2017. Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Bahan Baku
pada PT. Eastern Pearl Flour Mills Makassar. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Alaudin.Makassar. http://repositori.uinalauddin.ac.id/8648/1/Andi%20Winanda
%20N.I.pdf
2.2.3 Pengertian Persediaan

BAB II Tinjauan Pustaka

7
 8

Politeknik Negeri Sriwijaya

Menurut Herijanto dalam (Nurmutia, 2020)mengemukakan

persediaan perusahaan didefinisikan sebagai aset lancar jika mencakup produk
yang rencananya akan dijual selama jam kerja reguler, produk yang sedang
dikembangkan, atau bahan mentah yang menunggu untuk digunakan dalam
proses produksi.
Note : Nurmutia, S. (2020). Perencanan Material Produk Sandal Dengan
Metode Material Requirement Planning (Mrp). JITMI (Jurnal Ilmiah
Teknik Dan Manajemen Industri), 3(1), 59.
https://doi.org/10.32493/jitmi.v3i1.y2020.p59-65
Vikaliana dkk (Resista Vikaliana et al., 2020), menyatakan bahwa
“persediaanadalah salah satu aspek perusahaan yang paling dinamis karena siklus
pembelian, perubahan, dan penjualannya yang konstan”. Sebagian besar aset
perusahaan juga biasanya terkait dengan kebutuhan pasokan perusahaan
manufaktur.Ketika sebuah perusahaan memiliki persediaan yang tersedia cukup,
itu dapat lebih mudah memenuhi outputnya sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Dipercaya juga bahwa menyimpan inventaris barang yang
memadai di gudang akan meningkatkan produktivitas dan layanan
pelanggan.Perusahaan dapat melindungi reputasi mereka dengan menghindari
kekurangan produk, dan Gagal mengirimkan produk ke pelanggan tepat waktu
dapat merugikan penjualan dan kepuasan pelanggan.
Note : Resista Vikaliana, Yayan Sofian, Novi Solihati, Dimas Bayu Adji, &
Saskia Suci Maulia. (2020). Manajemen Persediaan(1st ed., Vol. 1). Media
Sains Indonesia.
2.2.4 Pengertian Pengendalian Persediaan
Menurut (Assauri, 2016) definisi pengendalian persediaansebagai
salah satu langkah dalam operasi produksi perusahaan yang dilakukan sesuai
dengan jadwal, jumlah, kuantitas, dan biaya yang telah ditetapkan.Menurut
(Herjanto, 2018), “pengendalian persediaan” juga mampu dipahamisebagai
kumpulan aturan pengendalian yang menentukan tingkat minimum dan

BAB II Tinjauan Pustaka

8
 9

Politeknik Negeri Sriwijaya

maksimum persediaan yang dibutuhkan, serta kapan dan berapa banyak lagi
persediaan yang perlu dipesan .
Note : Assauri, S. (2016). Manajemen Operasi Produksi. Rajawali Press.
2.2.5 Pengertian Website
Menurut Hidayat (dalam Anwar dan Irawan, 2017) menyebutkan
bahwa Website dapat diartikan sebagai kumpulan halamanhalaman yang
digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak,
animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian banguna yang saling terkait,
yang masingmasing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan
antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut Hyperlink,
sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut Hypertext.
Note : Anwar, S., & Irawan, F. (2017). Rancang Bangun sistem Informasi
Pengajuan Pengadaan Suku Cadang Mobil Pada Pt. Andalan Chrisdeco
Berbasis Web.jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.1, Maret 2017, ISSN
1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514. Hal 113-121

2.3 TEORI KHUSUS

2.3.1 Pengertiaan UML (Unifield Modeling Language)
Menurut Nugroho (2014:6) “UML (Unified Modeling Language)
adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan
(modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang
kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
2.3.2 Use Case Diagram
Use Casemerupakan langkah pertama dalam memodelkan sebuah
sistem. Use Casemerupakan pemodelan untuk kebutuhan sebuah sistem
fungsional, setiap Use Casedigambarkan sebagai kunci dari suatu skenario yang
dilakukan oleh aktor dan diringkas dalam sebuah batas sistem, setiap Use
Casedihubungkan dengan sebuah garis notasi (Kurniawan, 2018).

BAB II Tinjauan Pustaka

9
 10

Politeknik Negeri Sriwijaya

Sumber : Kurniawan, Tri A. (2018). Pemodelan Use Case (UML):

Evaluasi Terhadap Beberapa Kesalahan Dalam Praktik. J. Teknol. Inf.
Dan Ilmu Komput, 5(1), 77.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Use Case Diagram
No Simbol Keteragan
1 Aktor
Menunjukan user yang akan
menggunakan sistem baru

2 Use Case
Menunjukan proses yang terjadi pada
sistem baru
3 Unidirectional Association
Mnunjukan hubungan antara actor
dengan
dan use case atau antar use case

2.3.3 Diagram Activity

Setelah membuat model Use Case, maka setiap scenario yang ada
di Use Caseakan dideskripsikan lebih jelas di dalam activity diagram.
Activitydiagrammerupakan pemodelan yang menggambarkan sebuah sistem kerja
dari sebuah objek atau sebuah sistem, sebuah activity diagramdigambarkan
dengan sebuah alur secara terstruktur proses kerja dari use caseyang sedang
diproses dari titik awal sampai titik akhir, setiap aktivitas digambarkan dengan
notasi-notasi sesuai fungsinya (Kusumanto & Tompunu, 2011).
Sumber : Kusumanto, R. D., & Tompunu, Alan Novi. (2011). Pengolahan
Citra Digital Untuk Mendeteksi Obyek Menggunakan Pengolahan
Warna Model Normalisasi RGB. Semantik,1(1),83-87.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Diagram Activity
No Simbol Keterangan

BAB II Tinjauan Pustaka

10
 11

Politeknik Negeri Sriwijaya

1 Kondisi awal
Menunjukan awal dari suatu diagram
aktivitas
2 Kondisi Akhir
Menunjukan akhir dari suatu diagram
aktivitas
3 Kondisi Transisi
Menunjukan kondisi trasnsisi antar
aktivitas
4 Swimlane
Menunjukan actor dari diagram
aktivitas yang dibuat

5 Aktivitas
Menunjukan aktivitas-aktivitas yang
terdapat pada diagram aktivitas

6 Pengecekan Kondisi
Menunjukan pengecekan terhadap suatu
kondisi

2.3.4 Diagram Sequence

BAB II Tinjauan Pustaka

11