Anda di halaman 1dari 10

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Deskripsi Instansi


3.1.1 Profile Instansi
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih
dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Penelitian dilaksanakan pada Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri
Jakabaring yang beralamatkan di Jl.H.M. Noerdin Pandji No.05 RT.11 RW.03
Kelurahan Jakabaring Selatan, Kecamatan Rambutan Banyu Asin, Sumatera
Selatan.
Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri merupakan klinik yang
menyelenggarakan pelayanan medis dasar yang dilayani oleh dokter umum dan
dipimpin oleh dokter gigi. Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat dimiliki oleh
badan usaha ataupun perorangan.
Adapun bentuk pelayanan klinik dapat berupa :
1) Rawat Jalan dan Rawat Inap
2) One day care
3) Home Care
4) Pelayanan Gawat Darurat
3.1.2 Makna Logo

Gambar 3.1 Logo Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri


(Sumber: Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri)

BAB III Metode Penelitian


7
8

Politeknik Negeri Sriwijaya

Logo Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri identik dengan warna merah
maroon dan orange dan terdapat simbol dua orang yang memiliki kedekatan atau
persahabatan dan dibawahnya terdapat lambang palang merah yang digunakan
satuan kesehatan. Warna merah maroon merupakan warna yang membawa
kepercayaan diri, profesionalisme, dan ambisi. Sedangkan warna orange
merupakan warna yang meberikan rasa kehangatan dan semangat. Kedua warna
ini melambangkan rasa kepercayaan diri, profesionalisme dan ambisi yang diiringi
rasa hangat dan semangat. Oleh sebab itu pemilik Klinik dan Apotek Sahabat
Mandiri memilih warna ini karena logo ini melambangkan persahabatan yang
percaya diri dan menjungjung tinggi profesionalisme dan berambisi tinggi untuk
memberikan rasa kehangatan dalam satuan pelayanan kesehatan.
3.1.3 Visi dan Misi
3.1.3.1 Visi
Visi dari Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri adalah menjadi Klinik
dengan pelayanan terbaik dengan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat.
3.1.3.2 Misi
Misi dari Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis profesional dan
ramah kepada seluruh pasien.
2. Mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien dengan memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai, sehingga mampu
melaksanakan tugas dengan professional.
4. Menjalin hubungan dengan baik terhadap pasien dengan pelaksanaan
fungsi sosial dan edukasi kesehatan.
5. Menumbuhkan kesadaran budaya hidup sehat.

BAB III Metode Penelitian


9

Politeknik Negeri Sriwijaya

3.1.4 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri


Sumber: Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri
3.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi
3.1.5.1 Tugas Pokok
Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri memiliki tugas pokok sebagai
penyelenggara kegiatan dan penyedia pelayanan di bidang kesehatan.
3.1.5.2 Fungsi
Berikut merupakan fungsi dari Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri
adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan pelayanan Medis.
2. Penyedia pelayanan Gawat Darurat.
3. Penyelenggara Layanan Radiologi yang melayani pemeriksaan
konvensional umum nonkontras dan pemeriksaan gigi.
4. Pengkaji dan Pelayanan Resep Farmasi atau Obat-obatan.

BAB III Metode Penelitian


10

Politeknik Negeri Sriwijaya

5. Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan


melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dalam rangka
melaksanakan program pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Lokasi Penelitian yang dilakukan penulis pada Klinik dan Apotek
Sahabat Mandiri Jakabaring yang beralamatkan di Jl.H.M. Noerdin Pandji No.05
RT.11 RW.03 Kelurahan Jakabaring Selatan, Kecamatan Rambutan Banyu Asin,
Sumatera Selatan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini dimulai pada
bulan April – Juli 2023 dengan waktu yang disesuaikan.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian


3.3.1 Alat
Untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat menghasilkan informasi
yang praktis dan bermanfaat dibutuhkan elemen-elemen dari sistem komputer
sebagai alat bantu. Adapun alat tersebut terdiri dari perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software), yaitu:
1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Laptop Asus RAM 7.00 GB
b. Hardisk Seagate 2TB
c. Printer Canon PIXMA MP287
d. Flashdisk Custom 16GB
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Microsoft Windows 10.
b. Xampp digunakan untuk server local dan mendesain database program
aplikasi yang akan dibangun.

BAB III Metode Penelitian


11

Politeknik Negeri Sriwijaya

c. Mysql digunakan untuk mendesain database.


d. PHP digunakan mengelola database.
e. Jquery digunakan untuk meningkatkan fitur web browser.
f. Javascript digunakan sebagai sumber daya pemrograman.
g. HTML digunakan untuk mebangun tampilan website.
h. CSS digunakan untuk desain halaman web.
i. Visual Studio Code digunakan untuk coding program.
j. Microsoft Word digunakan untuk pembuatan laporan Tugas Akhir

3.3.2 Bahan Penelitian


Penulis menggunakan beberapa bahan berupa data dalam pembuatan
Tugas Akhir ini diantaranya sebagai berikut:
1. Data-data klinik, seperti sejarah singkat klinik, tujuan klinik, struktur organisasi
klinik, uraian tugas, serta visi dan misi klinik.
2. Buku-buku dan Jurnal yang berkaitan dengan pembuatan sistem dan penulisan
Tugas Akhir ini, serta bahan pendukung seperti kertas A4 dan printer.

3.4 Tahapan Penelitian


3.4.1 Tahap Perumusan Masalah
Tahap ini merupakan proses perumusan masalah dan membatasi masalah
yang akan diteliti. Perumusan dan Batasan masalah dibutuhkan agar dapat lebih
mengarahkan peneliti dalam membangun sistem sehingga tugas akhir ini tidak
keluar dari batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.4.2 Tahap Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data yang dipakai
merupakan metode pengumpulan data yang dibagi menjai dua macam, yaitu:
a. Data Primer
Penulis melakukan survey secara langsung ke pihak yang berwenang yaitu pihak
yang memiliki otoritas terhadap pengumpulan data tersebut. Penulis melakukan
wawancara dengan pihak Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri Jakabaring untuk

BAB III Metode Penelitian


12

Politeknik Negeri Sriwijaya

mengetahui keadaan perusahaan secara umum seperti sejarah dibentuknya


Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri Jakabaring, dan data-data yang dibutuhkan
seperti data pasien, data pengunjung, dan rekam medis pasien.
b. Data Sekunder
Disini penulis melakukan pengambilan data secara tidak langsung, yaitu dengan
cara mencari informasi melalui jurnal penelitian dan buku.
3.4.3 Tahap Perancangan Penelitian
Perancangan sistem ini menggunakan diagram UML yang dilakukan
dalam bentuk pembuatan diagram. Diagram yang dirancang adalah use case
diagram dan activity diagram.

3.5 Analisis Sistem


3.5.1 Sistem yang sedang Berjalan
Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri dalam melakukan pelayanan
kesehatan belum efisien dan praktis, dimana dalam pelayanannya masih
mencatat secara manual, dalam hal ini pendaftar diharuskan datang lansung ke
Klinik dan mengisi formulir pendaftaran dahulu secara manual. Hal ini
tentunya tidak efisien dan praktis karena pendaftar tidak bisa mendaftar secara
online dan praktis.
Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri juga dalam hal Rekam Medis Dokter
masih menggunakan cara manual dengan menggunakan lembar kertas yang di
tulis oleh Dokter secara manual, dalam hal ini juga tentunya tidak efisien
karena Rekam Medis Dokter ini tidak terintegritas dan rawan hilang atau
rusak. Berikut merupakan sistem yang diterapkan pada Klinik dan Apotek
Sahabat Mandiri :

BAB III Metode Penelitian


13

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 3.3
Analisa Sistem yang berjalan di Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri
Keterangan :
1. Pertama pasien datang lansung ke Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri
untuk mengisi formulir pendaftaran dan memilih layanan kesehatan yang
disediakan.
2. Selanjutnya pasien menyerahkan formulir yang diisi kepada pihak admin
untuk mendapatkan nomor antrian.
3. Setelah itu pihak admin akan memberikan data pasien tersebut kepada
dokter yang bersangkutan.
4. Kemudian pasien masuk menuju ruang dokter sesuai layanan kesehatan
yang dipilih pasien untuk mendapatkan tindakan dari dokter.
5. Lalu setelah dokter melakukan tindakan, dokter mengisi rekam medis
untuk mendiagnosa penyakit pasien dan memberikan resep obat.
6. Terakhir pasien melakukan pembayaran dikasir dan memberikan resep
obat kepada pihak apotek lalu menunggu pengambilan obat di apotek.

BAB III Metode Penelitian


14

Politeknik Negeri Sriwijaya

3.5.2 Sistem yang akan Diterapkan

Gambar 3.4
Analisa Sistem yang akan dibuat di Klinik dan Apotek Sahabat Mandiri
Keterangan :
1. Pertama pasien melakukan pendaftaran dan memilih layanan kesehatan
yang disediakan melalui website yang dibuat.
2. Selanjutnya data pasien akan otomatis terkirim ke pihak admin untuk
mendapatkan nomor antrian secara otomatis.
3. Setelah itu data masuk kepihak admin kemudan otomatis data pasien
tersebut masuk ke sistem yang dimiliki dokter yang bersangkutan melalui
website yang dibuat.
4. Kemudian pasien masuk menuju ruang dokter sesuai layanan kesehatan
yang dipilih pasien untuk mendapatkan tindakan dari dokter.
5. Lalu setelah dokter melakukan tindakan, dokter mengisi rekam medis
secara online untuk mendiagnosa penyakit pasien dan memberikan resep
obat yang diinput direkam medis dan otomatis terkirim ke sistem apotek.
6. Terakhir pasien melakukan pembayaran bisa secara online atau lansung di
kasir dan mengambil obat di apotek yang resepnya masuk otomatis dari
sistem dokter ke sistem apotek.

BAB III Metode Penelitian


15

Politeknik Negeri Sriwijaya

3.5.2.1 Metode Pengembangan Sistem


Metode yang digunakan pengembangan sistem ini adalah metode
waterfall. Menurut Rahman, dkk (2020:141). “Metode ini menyiratkan
pendekatan yang sistematis dan berurutan pada perangkat lunak yang dimulai
dari perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction),
serta penyerahan perangkat lunak kepada pelanggan (deployment). Hasil
penelitian yang didapatkan adalah dengan adanya sistem informasi ini dapat
memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran secara online dan
melakukan pemeriksaan secara mudah dan cepat.
Berikut ini adalah tahapan dari metode waterfall:

Gambar 3.5 Tahapan Metode Waterfall.


sumber: Rahman, dkk (2020:147)

3.6 Metode Pemecahan Masalah


3.6.1 Metode Multilevel Queue
Multilevel Queue adalah salah satu algoritma yang berdasar pada sistem
antrian. Kelebihan mendasar pada algoritma ini adalah dengan adanya
kemungkinan berpindah dari suatu antrian ke antrian lain dari antrian yang
mendapatkan prioritas tertinggi hingga sampai ke antrian dengan prioritas
terendah. Antrian yang dibuat adalah antrian yang berdasarkan kriteria yaitu
layanan, usia, dan jumlah antrian dengan prioritas yaitu :
1. High priority (Priority 1)
2. Normal priority (Priority 2)
3. Low Priority (Priority 3)
Semua prioritas kegiatan tersebut harus mencakup :
1. Jumlah antrian pendaftar/pasien

BAB III Metode Penelitian


16

Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Usia Pendaftar/pasien
3. Jenis Pelayanan kesehatan
Berikut adalah table kriteria Multilevel Queue :
Tabel 3.1 Tabel Kriteria Multilevel Queue
Usia Jenis Pelayanan Antrian Prioritas
≥60 Pelayanan Gawat Darurat Priority 1
≤59 Pelayanan Luka Priority 2
≤59 Pelayanan Umum/Biasa Priority 3

Pendefinisian pada cakupan kriteria diatas digunakan untuk mengetahui


nilai parameter pada setiap antrian dan untuk mengetahui mana penjadwal
terbaik yang diurutkan langsung berdasarkan prioritas yang lebih tinggi
ataupun prioritas yang lebih rendah.

BAB III Metode Penelitian

Anda mungkin juga menyukai