Anda di halaman 1dari 19

KONTRAK WARALABA ANTARA

CL MARINE CO.
DENGAN
PT AMERTA FOOD
KONTRAK WARALABA ANTARA CL MARINE CO. DENGAN PT AMERTA FOOD

Kontrak Waralaba ini dibuat pada hari Jumat tanggal 17 November 2023 (tujuh belas
November dua ribu dua puluh tiga) bertempat di Jalan Pasar Kalika, Kelurahan Gandaria Utara,
Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, telah dibuat dan ditandatangani Kontrak
Waralaba restoran oleh dan antara:

1. Nama : Lee Sung, B.Com.


Tempat, tanggal lahir : Seoul, 17 Januari 1988
Alamat : 12 Seolleung-ro 145-gil, Cheongdam-dong,
Gangnam-gu, Seoul, Korea Selatan

Dalam hal ini bertindak selaku Direktur Utama CL Marine Co, suatu perusahaan yang didirikan
berdasarkan Hukum Negara Korea yang didirikan pada 12 Maret 2005. Perusahaan bergerak
di bidang kuliner yang menyediakan berbagai hidangan khas Korea Selatan berbahan dasar
seafood terutama ikan pollock, seperti jjampong, maeuntang, daegu tang, dan hwangtae gui.
Perusahaan ini berkantor pusat di 397-5 Hapjeong-dong, Map-gu, Seoul, Korea Selatan. Dalam
Kontrak ini mempunyai kuasa untuk membuat dan menandatangani Kontrak dan selanjutnya
disebut sebagai “Franchisor”.

2. Nama : Keenan Justin Brawidjaja, LL.B., LL.M.


Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 15 November 1995
Alamat : Perum Karaba Indah Blok XA No. 04-05, Karawang
No. KTP : 321501876299876098

Dalam hal ini bertindak selaku Direktur Utama Perseroan yang diangkat berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Nomor 05 tanggal 14 Januari 2019, maka dari
dan oleh karenanya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama untuk PT Amerta
Food, suatu perseroan terbatas yang merupakan suatu anak perusahaan dari Amerta Group yang
didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 62 tanggal 25 Juli 2008 yang dilegalisir oleh
Notaris Tedi Sudrajat, S.H., M.H. menurut Hukum Negara Republik Indonesia dan disahkan

1
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor C-10177HT.01.03.Th 2002 tanggal 14 Februari 2002 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara RI tanggal 8 Maret 2002 Nomor 10, Tambahan Berita Negara RI No. 150 yang
bergerak di bidang kuliner yang menyediakan menu kuliner Indonesia, China, Jepang,
Perancis, Italia, dan Turki yang tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia, berkantor pusat
di Jalan Sam Ratulangi No. 14, Bintaro, Jakarta Selatan, Indonesia.
Untuk selanjutnya disebut sebagai “Franchisee”

Franchisor dan Franchisee selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Dengan ini Para Pihak terlebih dahulu menerangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Bahwa Franchisor adalah pemilik dari restoran bernama K-Seas yang menyajikan
makanan khas Korea Selatan dan telah memasarkan produknya ke pasar internasional. K-
Seas telah memiliki lebih dari 300 (tiga ratus) franchise di seluruh dunia;
b. Bahwa Franchisor adalah pemilik yang sah atas merek K-Seas dengan nomor pendaftaran
21453 dan rahasia dagang hidangan khas Korea yang berbahan seafood, terutama ikan
pollock yang meliputi jjampong, maeuntang, daegu tang, dan hwangtae gui;
c. Bahwa Franchisee telah menyediakan menu kuliner khas Indonesia, serta berbagai menu
kuliner khas dari negara China, Jepang, Perancis, Italia, dan Turki;
d. Bahwa terdapat hambatan dalam mendapatkan ikan pollock yang dijadikan makanan
utama dan ciri khas dari menu-menu yang disediakan oleh Franchisor karena adanya
perbedaan sumber daya alam perairan antara negara Indonesia dan Korea Selatan. Dalam
rangka mengakomodasi perbedaan ketersediaan bahan baku di Franchisee, Para Pihak
sepakat untuk mengganti ikan pollock dengan ikan makarel sebagai bahan makanan utama
dalam hidangan yang disajikan di restoran-restoran yang menjadi bagian dari franchise.

Atas keterangan tersebut, dengan ini Franchisee dan Franchisor sepakat untuk melaksanakan
Kontrak Waralaba yang untuk selanjutnya disebut sebagai Kontrak sebagai berikut:
1. Franchisor mengizinkan Franchisee untuk mengganti ikan pollock dengan ikan makarel
sebagai bahan makanan utama dengan syarat bahwa Franchisor harus memberikan
keuntungan lebih kepada Franchisee, dari yang semula 5% (lima persen) menjadi 15%
(lima belas persen) dari total omset bulanan seluruh restoran penerima lisensi franchise;

2
2. Selain penggantian ikan pollock sebagai bahan makanan utama sesuai yang telah
disepakati, menu makanan harus disajikan dengan resep yang sama dan tidak boleh diubah
demi menjaga cita rasa hidangan;
3. Lisensi izin franchise tidak boleh diperjualbelikan atau dialihkan tanpa persetujuan
Franchisor;
4. Paket Muatan Franchise terdiri atas furniture dan dekorasi tempat, buku panduan
pengelolaan franchise dan strategi marketing, resep-resep makanan, serta pelatihan bagi
para pekerja.

Atas keterangan tersebut, dengan ini Franchisee dan Franchisor sepakat untuk melaksanakan
Kontrak dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI
1. Franchise adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/ atau
jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pihak lain
berdasarkan Kontrak.
2. Negosiasi adalah metode penyelesaian sengketa dan/atau beda pendapat Para Pihak yang
timbul dari dan/atau berhubungan dengan Kontrak dengan cara melakukan perundingan
mengenai objek sengketa dan/atau beda pendapat tersebut tanpa bantuan pihak ketiga.
3. Restoran adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan pembuatan,
peralatan, dan perlengkapan untuk proses penyimpanan dan penyajian di dalam satu
tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.
4. Status Franchise adalah hak yang diberikan Franchisor kepada Franchisee berupa hak
untuk menggunakan merek dagang, rahasia dagang, dan sistem operasional yang
berdasarkan Kontrak.
5. Real Time Gross Settlement (RTGS) adalah metode transfer dana elektronik untuk
mengirimkan dana ke rekening tujuan dalam jumlah besar dalam waktu yang lebih cepat
secara real time.
6. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) adalah waktu di Indonesia bagian barat, yang
mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

3
PASAL 2
KEGIATAN DAN WILAYAH USAHA
1. Usaha yang akan direncanakan dan dijalankan adalah gerai restoran K-Seas dengan
mengusung makanan khas Korea Selatan dengan menu pendukung seperti jjampong,
maeuntang, daegu tang, dan hwangtae gui.
2. Restoran K-Seas sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) dapat didirikan di seluruh
wilayah Indonesia.

PASAL 3
JANGKA WAKTU
1. Kontrak ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak ditandatanganinya
Kontrak ini, dengan demikian akan berakhir pada tanggal 17 November 2033. Hal ini
sesuai dengan Pasal 8 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.259/MPP/Kep/1997 yang berbunyi “jangka waktu kontrak berlaku sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun”
2. Kontrak ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para Pihak dengan ketentuan
pihak yang ingin memperpanjang memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Kontrak ini.

PASAL 4
SYARAT-SYARAT
Franchisee menyatakan bahwa untuk memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh
Franchisor antara lain:
1. Memiliki tempat usaha baik milik sendiri atau hak sewa minimal 5 (lima) tahun seluas
400 meter persegi dengan desain sebagaimana terlampir.
2. Menyediakan fasilitas parkir yang memadai minimal untuk 10 kendaraan roda 4
(empat) dan 30 (tiga puluh) kendaraan roda 2 (dua) dan minimal 2 (dua) toilet untuk
konsumen.
3. Menyediakan modal awal usaha sebesar Rp1.300.000.000,00 (satu miliar tiga ratus juta
rupiah) dan uang jaminan sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah)
yang harus disetor ke rekening Franchisor.

4
4. Tidak akan menyediakan dan menyajikan makanan lain dan atas usaha lain selain
makanan yang ditetapkan oleh Franchisor.

PASAL 5
HAK FRANCHISOR
Selama Kontrak ini berlangsung, Franchisor berhak atas:
1. Franchisor berhak untuk menerima pembayaran Franchisee atas pengadaan perabot
serta bahan-bahan baku pembuatan menu.
2. Franchisor berhak untuk menerima pembayaran dari Franchisee atas pengadaan
brosur, banner, poster, seragam, bahan/atau alat promosi dan benda-benda lain yang
diperlukan untuk menunjang usaha restoran.
3. Franchisor berhak untuk menerima pembayaran dari Franchisee atas program latihan
dan kerja praktik yang diselenggarakan oleh Franchisor.

PASAL 6
KEWAJIBAN FRANCHISOR
Selama Kontrak ini berlangsung, Franchisor berkewajiban untuk:
1. Memberikan panduan operasional pengelolaan restoran kepada Franchisee dan
menyediakan pengetahuan tentang manajemen pengelolaan dan teknik penyajian menu
yang berbahan dasar seafood.
2. Menyediakan Furniture dan desain tempat, buku panduan pengelolaan franchise dan
strategi marketing, resep-resep makanan serta pelatihan untuk para pekerja restoran
Franchisee atas biaya Franchisor sendiri.
3. Memberikan konsultasi gratis kepada Franchisee apabila restoran Franchisee berada
pada keadaan krisis yang dapat menyebabkan tutupnya atau berhentinya bisnis restoran
franchise.

PASAL 7
HAK FRANCHISEE
Selama Kontrak ini berlangsung, Franchisee berhak atas:

5
1. Franchisee berhak untuk menerima panduan operasional pengelolaan restoran dan
pengetahuan tentang manajemen pengelolaan serta teknik penyajian menu dari
Franchisor.
2. Franchisee berhak untuk menerima desain tempat, pelatih, dan materi pelatihan untuk
para pekerja restoran dari Franchisor.
3. Franchisee berhak untuk mengikuti program pelatihan untuk Franchisee secara
berkesinambungan dan berkala paling sedikit dalam setahun yang diselenggarakan
Franchisor.
4. Franchisee berhak untuk menerima konsultasi dari Franchisor apabila restoran berada
dalam keadaan krisis yang dapat menyebabkan tutupnya atau berhentinya bisnis
restoran Franchisee.

PASAL 8
KEWAJIBAN FRANCHISEE
Selama Kontrak ini berlangsung, Franchisee berkewajiban untuk:
1. Seluruh biaya untuk pengadaan perabot untuk keperluan restoran serta bahan-bahan
baku pembuatan menu harus sesuai dengan standar Franchisor serta biaya-biaya lain
seperti pengurusan perizinan atas pembukaan dan pengoperasian restoran menjadi
tanggungan Franchisee sendiri.
2. Franchisee setuju bahwa pengadaan brosur, banner, poster, seragam, bahan/atau alat
promosi dan benda-benda lain yang diperlukan untuk menunjang usaha restoran dibeli
dari Franchisor atas biaya franchise.
3. Pekerja yang dipekerjakan oleh Franchisee pada restoran yang dimaksud dalam
Kontrak ini wajib mengikuti program pelatihan dan kerja praktek yang
diselenggarakan Franchisor atas biaya franchise.

PASAL 9
FRANCHISE FEE DAN ROYALTI
1. Franchisee wajib membayar Franchise Fee sebesar Rp250.000.000,00 (dua ratus lima
puluh juta rupiah) kepada Franchisor.

6
2. Pembayaran besaran franchise fee oleh Franchisee kepada Franchisor dilakukan pada
saat Kontrak ini ditandatangani, atas pembayaran tersebut akan diberikan tanda terima
pembayaran berupa kwitansi.
3. Franchisor berhak mendapat royalti sebesar 15% (lima belas persen) dari omzet
penjualan setiap restoran yang dibayarkan pada setiap tanggal 25 setiap bulannya untuk
penjualan bulan sebelumnya.

PASAL 10
BIAYA-BIAYA
1. Franchisee setuju membayar kepada Franchisor semua biaya dan iuran sesuai dengan
Kontrak ini dengan termasuk biaya atau tagihan tambahan atas semua produk atau
jasa-jasa yang diberikan atau akan diberikan kepada Franchisor. Setiap pembayaran
yang terlambat akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% (dua persen) per hari
untuk paling lama satu bulan.
2. Denda keterlambatan yang dimaksud dalam Pasal 1 adalah apabila lebih dari batas
waktu paling lama yaitu satu bulan, maka Franchisor berhak mengambil langkah-
langkah hukum yang dianggap perlu untuk menagih pembayaran yang belum
diselesaikan.
3. Franchisee setuju untuk biaya penyelenggaraan seminar, workshop/pelatihan dan
pertemuan bulanan dan/atau tahunan yang diselenggarakan Franchisor bersama-sama
dengan Franchisee lainnya.

PASAL 11
TATA CARA PEMBAYARAN IMBALAN
1. Pembayaran Sewa dilakukan dengan metode RTGS melalui Bank Sejahtera kepada
Rekening Nomor 12012358189 atas nama Marine Co.
2. Setelah melakukan pembayaran, Franchisee wajib memberikan pemberitahuan kepada
Franchisor paling lambat 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam.
PASAL 12
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. Pernyataan dan Jaminan Franchisor
Franchisor menyatakan dan menjamin kepada Franchisee bahwa:

7
a) Franchisor adalah suatu perusahaan yang dibentuk berdasarkan hukum Korea
Selatan yang bergerak di bidang penyedia jasa restoran;
b) Franchisor adalah pihak yang berhak dan berwenang memberikan hak kepada
Franchisee untuk mengoperasikan franchise;
c) Franchisor memiliki kewenangan untuk memenuhi, melaksanakan, dan
mengambil semua Tindakan Korporasi yang diperlukan untuk memberikan
wewenang dalam pemenuhan Kontrak; dan
d) Setiap dokumen yang dilampirkan oleh Franchisor adalah sah dan mengikat
mengikat menurut Peraturan Perundang-Undangan.
2. Pernyataan dan Jaminan Franchisee
Franchisee menyatakan dan menjamin kepada Franchisor bahwa:
a) Franchisee adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia, yang bergerak di bidang penyedia jasa usaha restoran;
b) Franchisee tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia;
c) Franchisee memiliki kewenangan untuk memenuhi, melaksanakan, dan
mengambil semua Tindakan Korporasi yang diperlukan untuk memberikan
wewenang dalam pemenuhan dan pelaksanaan Kontrak;
d) Franchisee tetap menerapkan standar atas kualitas, kebersihan, pelayanan, dan
keunikan CL Marine Co.;
e) Franchisee sedang tidak terikat pada Kontrak Franchise lainnya;
f) Pemenuhan serta pelaksanaan hak dan/atau kewajiban berdasarkan Kontrak tidak
bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan dan anggaran dasar
perusahaan Franchisee; dan
g) Setiap dokumen yang dilampirkan oleh Franchisee adalah sah dan mengikat
menurut Peraturan Perundang-Undangan.

PASAL 13
PERPAJAKAN
1. Setiap pembayaran yang dilakukan oleh Franchisee kepada Franchisor yang atas
pembayaran tersebut Franchisor dibebani pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, maka beban pajak tersebut ditanggung oleh Franchisee.

8
2. Pajak terutang sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat 2 Kontrak tidak terbatas pada:
a) PPN
Franchisee menanggung pajak terutang yang merupakan bagian dari objek PPN,
yang meliputi penyerahan dan pengoperasian franchise dari Franchisor kepada
Franchisee berupa Kekayaan Intelektual.
b) PPh 21
Franchisee wajib memotong, memungut, dan menyetorkan serta melaporkan
semua biaya yang terkait dengan Karyawan dan Manajer.
c) Franchisee wajib memenuhi pajak-pajak terutang lainnya yang timbul dan/atau
berhubungan dengan pelaksanaan isi Kontrak sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan.

PASAL 14
JAM BUKA RESTORAN
1. Franchisor menetapkan jam buka restoran pada pukul 09.00-22.00 WIB.
2. Pada tiga bulan pertama sejak Kontrak ini ditandatangani Franchisee akan membuka
dan mengoperasikan restoran di Jl. Adityawarman I, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan.
3. Franchisee tidak diperkenankan memindahkan alamat restoran ke tempat lain tanpa
persetujuan tertulis dari Franchisor.
4. Dalam hal Franchisor memberikan izin pemindahan lokasi restoran, maka Franchisee
wajib membayar biaya administrasi sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah). Atas
seluruh biaya baik renovasi, izin, pajak dan biaya apapun yang timbul akibat
perpindahan lokasi ditanggung oleh Franchisee sendiri.

PASAL 15
OPERASIONAL
1. Pelatihan
a) Pelatihan Awal

9
I. Franchisee atau Pejabat yang ditunjuknya wajib berhasil
menyelesaikan program Pelatihan Awal yang diselenggarakan oleh
Franchisor. Pelatihan Awal akan diadakan paling lambat 7 (tujuh) Hari
setelah penandatanganan Kontrak.
II. Program Pelatihan Awal dilakukan dengan durasi 60 (enam puluh) jam,
yang dilakukan di tempat kedudukan Franchisor.
III. Segala kerusakan, bahaya, keselamatan, dan biaya yang timbul dalam
pelaksanaan Pelatihan Awal merupakan tanggung jawab Franchisor
selaku penyelenggara.
IV. Segala biaya perjalanan, biaya hidup, dan tunjangan atau gaji atau
kompensasi terhadap Franchisee atau Pejabat yang ditunjuknya dalam
pelaksanaan kegiatan Pelatihan Awal merupakan tanggung jawab
Franchisor.
V. Franchisor memiliki hak untuk menilai dan menentukan apakah
Franchisee telah berhasil atau tidak dalam menyelesaikan program
Pelatihan Awal. Dalam hal Franchisor menilai dan menentukan bahwa
Franchisee tidak berhasil atau mengalami kegagalan dalam
menyelesaikan Pelatihan Awal, maka Franchisor dapat mengakhiri
Kontrak.
b) Pelatihan Manajer
VI. Posisi Manajer yang mengoperasikan Franchise hanya dapat diduduki
oleh seseorang yang telah menyelesaikan program Pelatihan Manajer.
VII. Franchisee atau Pejabat yang ditunjuknya yang menduduki
jabatan sebagai Manajer dalam waktu paling lambat 90 (sembilan puluh)
Hari sejak dinyatakan lolos tahap rekrutmen wajib mengikuti program
Pelatihan Manajer.
VIII. Segala kerusakan, bahaya, keselamatan, dan biaya yang timbul dalam
pelaksanaan program Pelatihan Manajer merupakan tanggung jawab
Franchisor selaku penyelenggara pelatihan tersebut.
IX. Segala biaya perjalanan, biaya hidup, dan tunjangan atau gaji atau
kompensasi terhadap calon Karyawan Franchisee yang ditunjuknya

10
dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Manajer merupakan tanggung
jawab Franchisee.
c) Pelatihan Karyawan
X. Franchisee hanya dapat mempekerjakan Karyawan yang
telah berhasil menyelesaikan program Pelatihan Karyawan yang
diadakan oleh Franchisor.
XI. Program Pelatihan Karyawan diadakan sewaktu-waktu oleh Franchisee
sesuai kebutuhan untuk pengadaan karyawan di setiap Gerainya, dengan
catatan bahwa Franchisee dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat
belas) Hari sebelum program Pelatihan Karyawan diadakan wajib
memberitahukan kepada Franchisor mengenai rencana pelaksanaan
Pelatihan Karyawan tersebut.
XII. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari setelah dilaksanakannya Pelatihan
Karyawan, Franchisee wajib melaporkan hasil Pelatihan Karyawan
tersebut kepada Franchisor.
XIII. Segala kerusakan, bahaya, keselamatan, dan biaya yang timbul dalam
pelaksanaan program Pelatihan Karyawan merupakan tanggung jawab
Franchisor selaku penyelenggara pelatihan tersebut.
XIV. Segala biaya perjalanan, biaya hidup, dan tunjangan atau gaji atau
kompensasi terhadap calon Karyawan Franchisee yang ditunjuknya
dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan Manajer merupakan tanggung
jawab Franchisee.
2. Standar Operasional
Franchisee hanya akan tunduk pada standar operasional sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditentukan untuk seluruh makanan, minuman, perabotan, persediaan, dan
peralatan yang digunakan sehubungan dengan pengoperasian Franchise dari
Franchisor.
PASAL 16
MEREK
1. Franchisee dapat menggunakan segala merek K-Seas dalam segala kegiatan yang
berkaitan atau sehubungan dengan Kontrak ini.

11
2. Franchisee dapat menggunakan merek K-Seas sebagaimana dimaksud Pasal ayat 1
Kontrak ini yang penggunaannya hanya sebatas pada pendirian, pengembangan,
promosi, dan pengoperasian Franchise di lokasi usaha dan wilayah usaha sebagaimana
yang dimaksud dalam Kontrak.

PASAL 17
RAHASIA DAGANG
1. Rahasia Dagang dalam Kontrak ini meliputi resep pembuatan berbagai hidangan khas
Korea Selatan berbahan dasar seafood terutama ikan pollock, meliputi jjampong,
maeuntang, daegu tang, dan hwangtae gui, serta metode penjualan K-Seas.
2. Penggunaan Rahasia Dagang semata-mata hanya ditujukkan untuk kepentingan
Kontrak ini.
3. Franchisee wajib menyimpan dan merahasiakan seluruh Rahasia Dagang, termasuk
buku panduan pengelolaan franchise, resep-resep makanan, dan strategi marketing,
serta tidak mengungkapkan Rahasia Dagang atau dengan cara apapun kepada siapapun
yang tidak memiliki hak untuk mengakses atas Rahasia Dagang.

PASAL 18
WANPRESTASI
1. Wanprestasi terjadi apabila:
a) salah satu Pihak sama sekali tidak memenuhi prestasi sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak;
b) salah satu Pihak melaksanakan prestasi namun dalam pelaksanaan tidak sesuai
dengan ketentuan dalam Kontrak;
c) salah satu Pihak terlambat memenuhi prestasi sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak; dan
d) salah satu pihak melaksanakan suatu larangan yang ada dalam Kontrak.
2. Apabila salah satu Pihak melanggar ketentuan Kontrak, Pihak lainnya dapat
mengajukan hak untuk pemenuhan Kontrak berupa:
a) hak pemenuhan Kontrak yang telah disepakati Para Pihak dalam Kontrak;
b) hak pemenuhan Kontrak dengan ganti kerugian yang didasarkan pada kerugian
Kontrak;

12
c) salah satu Pihak dapat menuntut pembatalan Kontrak; dan/atau
d) salah satu Pihak dapat mengajukan gugatan pembatalan Kontrak disertai ganti
kerugian.

PASAL 19
KEADAAN MEMAKSA
Para Pihak dibebaskan dari pemenuhan kewajiban berdasarkan Kontrak yang disebabkan
oleh keadaan atau kejadian diluar kuasa Para Pihak yang meliputi bencana alam, krisis
ekonomi, huru-hara, pemogokan, sabotase, pemberontakan masyarakat, blokade, perang,
terorisme, epidemi, kebijakan pemerintah, kejadian tersebut harus dapat dibuktikan adalah
suatu kondisi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.

PASAL 20
PERPANJANGAN, PENGAKHIRAN, DAN PEMBATALAN KONTRAK
1. Perpanjangan Kontrak
a) Kontrak dapat diperpanjang sesuai kesepakatan Para Pihak sebelum Jangka
Waktu 1 (satu) tahun berakhirnya Kontrak.
b) Perpanjangan Jangka Waktu Kontrak hanya dimungkinkan apabila Franchisee
menunjukkan kinerja yang baik dan terbukti mampu mengelola usahanya dengan
baik.
c) Franchisee wajib memberitahu Franchisor untuk memperpanjang atau tidak
memperpanjang Kontrak selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya
Kontrak.
d) Apabila dalam waktu 1 (satu) tahun tidak ada pemberitahuan dari Franchisee,
maka Franchisee dianggap tidak memperpanjang Kontrak.
2. Pengakhiran Kontrak
a) Kontrak berakhir pada saat berakhirnya jangka waktu Kontrak.
b) Kontrak berakhir jika Para Pihak tidak memenuhi Pasal pernyataan dan jaminan
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal Kontrak.
c) Kontrak dapat berakhir apabila salah satu pihak menginginkan untuk mengakhiri
Kontrak. Pihak yang menginginkan pengakhiran Kontrak harus mengajukan

13
pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan.
d) Kontrak dinyatakan berakhir ketika terjadi Keadaan Memaksa yang menyebabkan
salah satu Pihak tidak dapat memenuhi prestasinya kepada Pihak lain.
3. Pembatalan Kontrak
Franchisor berhak untuk membatalkan Kontrak secara sepihak karena hal-hal berikut:
a) Apabila Franchisee lalai dan/atau tidak melakukan kewajibannya yang diatur
dalam Kontrak padahal sudah diberikan peringatan oleh Franchisor namun masih
melakukan pelanggaran.
b) Apabila Franchisee dinyatakan pailit oleh putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap, maka Franchisee wajib dengan segera memenuhi segala kewajiban-
kewajiban berikut:
1. Melunasi seluruh utangnya kepada Franchisor dalam waktu maksimal 30
hari setelah tanggal berakhirnya Kontrak ini.
2. Tidak menuntut atau meminta pengembalian Franchise Fee dan biaya lain
yang sudah dikeluarkan, beserta bunganya.
3. Menghentikan penggunaan semua merek secara segera dan permanen.
4. Tidak diizinkan untuk mempromosikan atau mengiklankan restorannya
menggunakan nama dan merek Franchisor.
5. Memberikan kuasa penuh kepada Franchisor untuk melakukan pemeriksaan
atau inspeksi, memasuki restoran Franchisee, serta mengambil tanda-tanda
yang berkaitan dengan merek Franchisor.

PASAL 21
PILIHAN HUKUM DAN PENYELESAIAN SENGKETA
1. Pilihan Hukum
Kontrak ini tunduk kepada hukum yang berlaku di wilayah hukum Republik Indonesia
meliputi seluruh ketentuan hukum, keadilan, undang-undang, ordonansi, peraturan,
regulasi izin, sertifikat, dan perintah.
2. Negosiasi
a) Para Pihak wajib melaksanakan Kontrak dengan itikad baik. Apabila terjadi
sengketa atau beda pendapat diantara Para Pihak yang timbul dan/atau

14
berhubungan dengan Kontrak, maka terlebih dahulu diselesaikan secara
Negosiasi.
b) Setelah pemberitahuan adanya sengketa dan/atau beda pendapat atas Kontrak,
Para Pihak harus melaksanakan Negosiasi dalam waktu 7 (tujuh) Hari dan setiap
permintaan, keterangan, pernyataan, pendapat, penjabaran oleh salah satu Pihak
kepada Pihak lainnya dalam proses Negosiasi harus dihormati dan seluruh
perundingan hasil Negosiasi bersifat rahasia.
c) Hasil Negosiasi yang telah dilakukan oleh Para Pihak akan dituangkan secara
tertulis dalam sebuah pernyataan yang memuat pernyataan mengenai posisi
masing-masing Pihak atas hasil Negosiasi Para Pihak dan suatu alasan yang
mendukung posisi tersebut.
d) Apabila Negosiasi berhasil maka hasil negosiasi tersebut akan dituangkan dalam
akta perdamaian yang ditandatangani oleh Para Pihak.
e) Segala biaya yang timbul akibat adanya sengketa antara Para Pihak yang
diselesaikan melalui Negosiasi, maka akan ditanggung oleh Para Pihak.
3. Arbitrase
a) Apabila Negosiasi tidak berhasil mencapai kesepakatan maka sengketa Para Pihak
harus dirujuk dan diselesaikan melalui arbitrase yang diajukan kepada Singapore
International Arbitration Center (“SIAC”).
b) Para Pihak tidak akan melakukan upaya hukum apapun selain melalui Negosiasi
dan arbitrase, kecuali untuk mengeksekusi putusan arbitrase.
c) Eksekusi putusan arbitrase sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal ayat 3 huruf
b Kontrak dilakukan menurut Peraturan Perundang-Undangan.
d) Segala biaya yang timbul akibat adanya sengketa antara Para Pihak yang
diselesaikan melalui arbitrase, akan ditanggung oleh Pihak yang dinyatakan kalah
oleh SIAC.
PASAL 22
SENGKETA DENGAN PIHAK KETIGA
Franchisee tidak akan melibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung Franchisor
apabila Franchisee terlibat tuntutan hukum dan/atau non hukum yang dilakukan oleh pihak
lain berkaitan dengan usaha restoran yang dikelolanya.

15
PASAL 23
PERUBAHAN SISTEM
Franchisor berhak untuk mengubah dan menyesuaikan sistem marketing, termasuk penentuan
adanya pemakain nama dagang, tanda dagang baru, identifikasi baru, produk dan menu-menu
baru yang dilakukan dengan itikad baik demi usaha franchise.

PASAL 24
LAIN-LAIN
1. Korespondensi
Setiap komunikasi maupun dokumen dari Para Pihak berdasarkan Kontrak, termasuk
juga pemberitahuan apapun dan juga rencana perubahan dan/atau penambahan
ketentuan-ketentuan Kontrak harus disampaikan ke alamat perwakilan Para Pihak:
a) Perwakilan Franchisor
Alamat : Jl. Metro Raya No. 10, Pondok Indah, Jakarta Selatan
Jabatan : General Secretary
No. Telepon : 082197645678
E-mail : sohyun@clmarine.com
b) Perwakilan Franchisee
Alamat : Jalan Sam Ratulangi No. 14, Bintaro, Jakarta Selatan,
Indonesia
Jabatan : General Secretary
No. Telepon : +62 81-184-20000
E-mail : dinda@amertafood.com
2. Bahasa
a) Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Korea.
b) Jika terjadi perselisihan, maka naskah Kontrak ditafsirkan dengan Bahasa
Indonesia.
3. Kerahasiaan
Para Pihak memberlakukan informasi yang saling dipertukarkan antara Para Pihak
sebagai suatu rahasia, oleh karena itu tidak akan membocorkan informasi kepada
siapapun baik seluruh maupun sebagian, kecuali secara tegas diperbolehkan
berdasarkan Kontrak.

16
PASAL 25
ADENDUM
Segala perubahan dan hal-hal lain yang belum atau tidak cukup diatur dalam Kontrak, akan
dibicarakan secara musyawarah oleh Para Pihak dan akan dituangkan dalam suatu addendum
yang menjadi satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dan Kontrak.

17
Demikian Kontrak dibuat dalam 3 (tiga) rangkap bermaterai, Para Pihak mendapat masing-
masing 1 (satu) rangkap yang semuanya memiliki kekuatan hukum yang sama dan telah dibaca
dan dipahami, selanjutnya ditandatangani oleh perwakilan Para Pihak dalam Kontrak, pada
tanggal dan tahun yang telah tertulis di atas

Jakarta, 17 November 2023

CL MARINE CO.

Nama : Lee Sung, B.Com.


Jabatan : Direktur Utama

PT AMERTA FOOD

Nama : Keenan Justin Brawidjaja, LL.B., LL.M.


Jabatan : Direktur Utama

18

Anda mungkin juga menyukai