Anda di halaman 1dari 31

Judul: 1.

Planning
Sistem Informasi Penyewaan Olahraga menjadi salah satu kebutuhan pokok
Lapangan Bulu Tangkis Berbasis masyarakat. Dari sekian banyaknya olahraga, bulu
Web Pada GOR Villa Mas Indah tangkis menjadi salah satu yang paling banyak
Bekasi Utara diminati. Dengan banyaknya minat, penyewaan
GOR pun bertambah, salah satunya adalah GOR
Penulis: Bulu Tangkis Villa Mas. GOR ini memiliki 4
1. Tumbur Togo lapangan untuk disewakan setiap harinya dan buka
2. Herlawati pada pukul 10 pagi - 11 malam. Sistem sewa yang
3. Adi Muhajirin masih manual memiliki kekurangan, baik bagi owner
ataupun pelanggan. Proses penyewaan masih
Asal Universitas: dilakukan secara manual, di mana konsumen harus
Universitas Bhayangkara Jakarta lebih dulu datang ke lokasi, menanyakan jadwal
Raya. lapangan lalu pemilik akan melakukan pengecekan
jadwal pada Buku Besar, dan apabila ada lapangan
yang kosong, pemesanan akan dilakukan dengan
pembayaran secara tunai. Bagaimana data
pembayaran secara tunai saat pemesanan lapangan?
Menurut beberapa konsumen yang pernah memesan,
mereka pernah mengalami ketidaksamaan data
pembayaran secara tunai saat pemesanan lapangan.
Maka dari itu diperlukan sebuah sistem informasi
untuk memudahkan sistem penyewaan. Selain itu,
sistem informasi ini bertujuan untuk membantu
konsumen agar tidak perlu datang ke lokasi untuk
mengecek jadwal atau booking lapangan dan juga
membantu menyesuaikan catatan pembayaran antara
owner ataupun konsumen. Sistem dapat diakses
untuk melakukan pemesanan untuk penyewaan
lapangan oleh calon pelanggan dan dapat diakses
melalui web. Akses sebagai admin hanya bisa
dilakukan oleh owner.

2. Analysis
Dalam mengetahui permasalah, peneliti melakukan
metode wawancara kepada beberapa pelanggan.
Didapati hasil dari wawancara tersebut adalah
pengalaman ketidaksesuaian data pembayaran,
sehingga menyebabkan owner harus mengganti rugi.
Selain itu, metode lain yang dilakukan adalah
observasi dan studi pustaka. Metode pengembangan
sistem menggunakan waterfall karena model yang
sederhana dengan sistem linier keluaran tahap
sebelumnya menjadi masukan tahap berikutnya.
Tahap-tahap dari model waterfall adalah
Requirements, analisis terhadap kebutuhan sistem
bisa melakukan wawancara atau studi literatur,
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
user sehingga akan tercipta sistem yang bisa
melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user
tersebut. Design system, model pembuatan struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka dan prosedur pengkodean. Di tahap ini
menjabarkan model apa yang telah dianalisis
sebelumnya, agar diimplementasikan oleh peneliti
menjadi program. Coding & testing, pada tahap
pembuatan pengkodean ini desain yang telah
dibentuk kemudian diterjemahkan ke dalam
program. Transition phase, tahap final dalam
pembuatan sistem maka sudah dapat digunakan oleh
user. Pemeliharaan (Operation & Maintenance)
sistem yang dibuat ketika disampaikan kepada
pelanggan akan mengalami perubahan karena
perangkat lunak harus menyesuaikan dengan
lingkungan baru, atau karena perkembangan
fungsional. Oleh karena itu perlu dilakukannya
pengujian perangkat lunak, pengujian dengan
metode Black Box dapat dipilih karena berfokus
pada spesifikasi fungsional untuk mendefinisikan
kumpulan kondisi dan melakukan pengujian pada
spesifikasi fungsional program (Mustaqbal et al.,
2015).

3. Desain
a. Use Case Diagram
b. Deskripsi Use Case

c. Flow Chart Booking Lapangan


Pelanggan melakukan aktivitas pemesanan lapangan di sub
menu Booking pada menu Booking Lapangan, sebagai
berikut (a) Pada halaman utama pengguna pelanggan
memilih menu Booking Lapangan, (b) Sistem menampilkan
halaman Booking Lapangan, (c) Pelanggan memilih Sub
Menu Booking untuk melakukan penyewaan lapangan, (d)
Sistem akan menampilkan form yang harus di isi oleh
pelanggan untuk menyewa lapangan, (e) Sistem akan
mendata ke database jika waktu dan tanggal tidak tersedia
sistem akan mengarahkan ke Halaman pengisian form dan
jika tanggal dan waktu tersedia akan menampilkan data
pemesan.
d. Flow Chart Riwayat Booking

Admin melakukan aktivitas mengelola data riwayat, sebagai


berikut (a) Pada halaman utama pengguna admin memilih
menu Booking Lapangan, (b) Sistem akan menampilkan
halaman Booking Lapangan, (c) Admin memilih sub menu
Riwayat Booking yang ada dalam Menu Booking Lapangan,
(d) Sistem akan menampilkan daftar riwayat Booking, (e)
Pengguna admin dapat mengelola yaitu menambah,
mengubah, menghapus data riwayat Booking.
e. Sequence Diagram Pelanggan Booking

Pelanggan melakukan Booking lapangan, seperti


berikut (a) Pelanggan yang sudah masuk dalam Halaman
Utama, (b) Lalu pelanggan memilih Booking Lapangan, (c)
Pelanggan akan mengisi data diri, memilih waktu, durasi dan
lapangan, (d) Proses verifikasi atau validasi cek ketersediaan
data yang di isi pada database, (e) Database memverifikasi
jika waktu, durasi dan lapangan tidak verifikasi salah akan
kembali ke halaman Halaman Booking Lapangan, (f)
Database akan memvalidasi apabila data yang dimasukkan
pengguna telah cocok atau benar, (g) Maka akan tampil
halaman data pelanggan sesuai yang di isi, (h) Lalu
Pelanggan memilih Riwayat Lapangan, (i) Tampil Halaman
Invoice, (j) Pelanggan akan memilih metode Pembayaran,
(k) Pelanggan melakukan Pembayaran dengan Harga yang
sudah ditentukan, (l) Proses verifikasi akan dilakukan
Database, (m) Database memverifikasi jika Transaksi
Pembayaran tidak verifikasi atau salah akan kembali ke
halaman Halaman Booking Lapangan, (n) Database akan
memvalidasi apabila Transaksi Pembayaran yang
dimasukkan pengguna telah cocok atau benar, (o) Jika sudah
melakukan Pembayaran dan Konfirmasi akan kembali ke
Halaman Utama.
f. ERD

g. GUI
4. Implementasi

Pada gambar 7 halaman utama pengguna admin,


halaman ini dapat diakses oleh admin, namun dalam
halaman ini terdiri dari beberapa menu, menu admin terdiri
dari lihat beranda, administrator yang didalamnya terdapat
sub Menu Riwayat Booking, Kelola Booking, Metode
Pembayaran dan User, Jadwal didalamnya ada sub Menu
Lapangan 1, Lapangan 2, Lapangn 3 dan Lapangan 4,
setelah Itu Menu Booking Lapangan terdiri sub Menu
Booking dan Riwayat Booking, kemudian Menu Butuh
Bantuan didalamnya Kontak Kami dan Faq dan terkahir
Menu Tentang kami.
Judul: 1. Planning
Metode K-Means Clustering a. Latar Belakang
Untuk Pemetaan Gedung Olah
Raga Badminton Di Soloraya Olahraga adalah kegiatan yang dapat memberikan
kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Selain
Penulis : itu olahraga merupakan suatu keharusan dari aspek
Danar Aji Prasetyo; Dwi biologis manusia untuk kesehatan tubuh yang
Remawati; Didik Nugroho bersifat menyeluruh, pembentukan keterampilan
hidup, keterampilan sosial, keterampilan berpikir,
Program Studi Informatika serta pembentukan prestasi.
STMIK Sinar Nusantara
Surakarta Penggolongan gedung olah raga didasarkan pada
suatu standar tertentu yaitu dengan membandingkan
Program Studi Teknologi beberapa faktor diantaranya meliputi dari jumlah
Informasi STMIK Sinar lapangan yang mana lapangan tersebut juga harus
Nusantara Surakarta standar yang sudah ditetapkan, selain itu juga harga
sewa sebuah gedung olah raga badminton juga
berpengaruh dengan tingkat ketertarikan masyarakat
dengan gedung olah raga badminton tersebut,
dengan harga dan pelayanan yang maksimal dapat
menentukan golongan dari gedung olahraga
badminton tersebut.

SIG Sistem Informasi Geografi adalah sistem


berbasis komputer yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisa
dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai
referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perancangan.

Dengan menggunakan GIS untuk pemetaan ini


diharapkan akan lebih mudah mengelola data spasial,
efisien waktu, hemat biaya dan mudah dipahami bagi
pengguna untuk mengetahui pemetaan gedung olah
raga badminton di Soloraya.

b. Rumusan Masalah:
Bagaimana membuat analisa dan perancangan
Website Reservasi Gedung Olahraga Badminton.

c. Tujuan:
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk merancang
sistem informasi perancangan Website Reservasi
Gedung Olahraga Badminton.
d. Batasan Masalah
Aplikasi nantinya dapat diakses oleh admin, calon
customer dan masyarakat umum serta dapat diakses
dimana saja asalkan memiliki aplikasi dan terhubung
ke internet.
e. Studi Kelayakan
Dalam penyusunan penelitian ini penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data
yaitu: wawancara, studi lapangan, studi pustaka.

2. Analysis
- Define Information Needs
a. Observasi
Peneliti melakukan observasi di daerah Soloraya.
Pengambilan data dengan melakukan survei
langsung ke Gedung Olahraga

b. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya
jawab secara langsung dengan narasumber yang ahli
untuk mendapatkan data dan keterangan penunjang,
pendukung dan sekaligus pelengkap bagi penelitian.

c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pencarian dan
pengumpulan data dengan cara mencari referensi
literatur atau bahan teori dari berbagai sumber
wacana yang berkaitan dengan penyusunan
penelitian di perpustakaan dan online.

- Define Systems Performance Criteria


Aplikasinya bisa diakses dimana saja, bahwa
aplikasinya bisa berbentuk aplikasi/website

3. Desain
1. Desain Process/Service/Functional
- Data Flow Diagram

- Use Case Diagram

2. Desain Database
- ERD

3. Desain User Interface


- Graphical User Interface
a. Halaman Login Admin

Halaman login ditampilkan di awal halaman,


halaman login sebagai proses autentifikasi
bagi user admin dan pegawai untuk
diarahkan ke masing-masing halaman utama
sesuai dengan level hak aksesnya.

b. Halaman Dashboard

Halaman dashboard adalah halaman kedua


yang diakses oleh admin ketika admin sukses
login di halaman login. Menampilkan
beranda dari halaman login admin.

c. Halaman Hasil Iterasi K-Means

Pada tampilan halaman ini admin bisa


melihat hasil proses perhitungan dengan
algoritma k-means, setelah admin klik
tombol proses k-means di halaman
perhitungan.

4. Implementasi
a. Prepare Hardware
Hardware yang harus disiapkan tentunya
gadget/ perangkat yang memadai untuk
mengakses website yang nantinya digunakan
untuk menjalankan program. Untuk
customer,bisa menyiapkan data pribadi yang
nantinya digunakan untuk menginput data
pribadi pada halaman tambah data dan login.

b. Prepare Software
Persiapan software yang harus disiapkan oleh
customer maupun admin yaitu software yang
memadai untuk nantinya mengakses sistem
pada perangkat gadget serta tentunya
customer diharuskan untuk mengakses
website atau sistem yang sudah disediakan.

c. Prepare Database
Halaman Tambah Data

Pada menu ini berisi inputan data. Pada


halaman ini dibagi menjadi dua sub menu
yaitu tambah data variabel dan data lokasi.
Berikutnya data lokasi berisi koordinat titik
lokasi dari GOR Badminton.
Judul: Sistem Informasi 1. Planning
Penyewaan Lapangan Bulu a. Latar Belakang
Tangkis di Gedung Olahraga
AUB Surakarta Berbasis Android Perkembangan Teknologi Informasi kini membuat hidup
manusia yang serba cepat, simpel dan mudah. Teknologi
Penulis: Isadora Nugroho ,
Robby Rachmatullah, Ilnayati memudahkan manusia untuk menunjang segala aktivitas
Simanjuntak kehidupan mulai dari urusan pekerjaan di kantor, rumah
Program Studi Sistem Informasi, tangga, pelayanan publik bahkan Sistem Informasi
STMIK AUB, Surakarta, Penyewaan Lapangan Bulu Tangkis di Gedung Olahraga.
Indonesia
Untuk itu diperlukan adanya pengembangan yang
memanfaatkan perangkat android. Saat ini smartphone dapat
bermanfaat di dalam berbagai bidang, seperti hiburan,
pemerintahan dan bisnis. Dengan adanya sistem informasi
tersebut maka segala sesuatu kegiatan dapat terkontrol satu
sama lain dengan baik. Sistem pemesanan atau penyewaan
pada umumnya digunakan oleh perusahaan untuk
memberikan pelayanan pada penggunanya, dimana dalam
proses penyewaan akan mempercepat proses pesanan
pelanggan. Hal ini akan mengefisiensikan waktu yang
digunakan untuk melayani pelanggan yang datang secara
langsung. Bulu Tangkis adalah kegiatan yang banyak
diminati masyarakat, semua kalangan dari berbagai umur
pun gemar dengan olahraga bulu tangkis. Banyaknya
penggemar olahraga bulu tangkis ini sehingga menjadikan
peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Gedung Olahraga
AUB Surakarta adalah sebuah usaha yang bergerak di bisnis
penyewaan lapangan bulu tangkis. Namun dalam proses
pemesanan masih menggunakan sistem manual yaitu
penyewa harus datang terlebih dahulu ke lokasi untuk
menanyakan jadwal yang tersedia kepada pengelola dan
melakukan pemesanan setelah menentukan jadwal. Untuk
proses pembayaran penyewa harus membayar uang muka
(DP) sebagai bukti bahwa telah memesan lapangan dan akan
membayar penuh jika telah selesai menggunakan lapangan.
Sedangkan untuk pengelola masih menggunakan pencatatan
secara tertulis untuk mencatat nama-nama member dan non
member beserta jadwal yang telah digunakan, yang pada saat
ini member berjumlah 60 penyewa dan non member sekitar
45 penyewa perbulannya. Pengelola juga menggunakan
catatan untuk melihat hasil laporan pendapatan dan
pengeluaran setiap bulan. Kendala yang dialami saat ini
yaitu sulitnya akses pelanggan dalam melakukan pemesanan
lapangan dan bagi pengelola dalam mengelola laporan.
Melihat hal tersebut, penulis bermaksud untuk merancang
dan membangun aplikasi penyewaan lapangan bulu tangkis
berbasis android. Dimana setiap orang bisa melihat dan
memesan secara online. Dengan sistem yang akan dibuat
diharapkan bisa memberikan informasi kepada pelanggan
sehingga kendala yang dialami bisa diselesaikan.

b. Rumusan Masalah:
Bagaimana cara membuat sistem yang mampu mengolah
transaksi penyewaan gedung olahraga secara online dengan
metode pengembangan sistem waterfall.

c. Tujuan:

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui cara


membuat sistem yang mampu mengolah transaksi
penyewaan gedung olahraga secara online dengan metode
pengembangan sistem waterfall.
d. Batasan Masalah

Aplikasi ini nantinya dapat diakses oleh admin dan


masyarakat umum serta dapat diakses dimana saja asalkan
memiliki internet serta aplikasinya untuk mengaksesnya.

e. Studi Kelayakan

Sistem ini dibuat dengan metode pengembangan sistem


waterfall. Untuk analisa kelemahan sistem menggunakan
analisis PIECES (Performance, Information, Economy,
Control, Efficiency, dan Service). Sedangkan untuk
menggambarkan alur data menggunakan yang terdiri
flowchart sistem, use case diagram, activity diagram,
sequence diagram dan class diagram. Berdasarkan pengujian
yang telah dilakukan menggunakan blackbox testing, sistem
yang dibangun dapat membantu masalah yang dihadapi
pengelola Gedung Olahraga AUB

2. Analysis

Rancang bangun aplikasi penyewaan lapangan bulutangkis


di GOR AUB menggunakan Flowchart, UML (Unified
Modeling Language) yang terdiri dari Use Case Diagram,
Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan
Entity Relationship Diagram. Sedangkan untuk metode
pengembangan sistem menggunakan Metode Waterfall.
Adanya Aplikasi Penyewaan Lapangan Bulutangkis di GOR
AUB memberikan media baru bagi pelanggan dalam
menyediakan informasi ketersediaan lapangan bulutangkis
yang disewakan. Selain itu dapat melakukan transaksi
penyewaan tersebut. Sehingga dapat memudahkan
pelanggan untuk mendapatkan informasi tersebut.
Pengembangan sistem menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan Java, database menggunakan MySQL, aplikasi
pendukung Android Studio Versi 3.0.1 dan Notepad++.
Sistem ini bisa melakukan pengolahan data penyewaan,
pembayaran, pengolahan data member dan pengolahan data
transaksi.

3. Desain
a. Desain Process/Service/Functional
- Data Flow Diagram

Pengguna yang akan mencari data ketersediaan


lapangan dengan memasukan jumlah lapangan
yang akan disewa, lama waktu penyewaan,
tanggal akan menggunakan lapangan serta sistem
pembayaran yang akan digunakan, kemudian
sistem membaca dan mencari data yang
diperlukan yang sudah tercantum dalam data base.
Jika data yang dicari ditemukan maka, data akan
ditampilkan. Namun ketika data tidak ditemukan
maka pencarian selesai, dan pengguna dapat
melakukan pencarian ulang dengan memasukkan
data yang baru.
- Use Case Diagram

Pengelola melakukan login ke dalam sistem


dengan menggunakan username dan password.
Setelah login kedalam sistem dan mengelola
aplikasi. Mulai dari mengelola data lapangan, data
pemesanan, data pelanggan, dan data transaksi
pelanggan. Sedangkan untuk pelanggan membuka
aplikasi untuk mencari informasi data lapangan,
melakukan pemesanan secara online dan
pembayaran secara online. Dari Use Case diatas
ada 2 aktor yang memiliki peran masing-masing
yaitu:
a. Admin adalah actor yang mengelola semua data
dan menerima laporan dari aplikasi serta
pengelola aplikasi yang berhak meng-up grade
aplikasi
b. Pelanggan adalah actor yang menggunakan
aplikasi ini untuk melihat jadwal lapangan atau
melakukan pemesanan

b. Desain Database
ERD
3. Desain User Interface
- Graphical User Interface
Halaman Login

Halaman login pelanggan, menampilkan halaman


yang digunakan oleh pelanggan untuk login
aplikasi. pelanggan memasukkan username dan
password kemudian klik Login untuk masuk ke
dalam halaman utama. Jika login gagal, maka
masukkan kembali username dan password
dengan benar

Halaman Register

Halaman register pelanggan menampilkan menu untuk


melakukan registrasi yaitu nama lengkap, email, password,
nomor telepon, dan jenis kelamin. Halaman ini digunakan
untuk pelanggan baru yang belum memiliki email dan
password untuk melakukan login aplikasi.

Halaman Utama Pelanggan

Halaman utama pelanggan, Ketika login telah


berhasil maka pelanggan akan masuk ke halaman
utama. Halaman utama pelanggan menampilkan
informasi lapangan yang tersedia yang berisi
nama lapangan, gambar lapangan, dan harga
lapangan. Untuk melakukan pemesanan klik
nama lapangan maka akan dilanjutkan ke halaman
selanjutnya.

Halaman Pemesanan Pelanggan

Menampilkan menu yang digunakan untuk


melanjutkan proses pemesanan yaitu tanggal
booking, lama sewa, dan book now. Halaman ini
juga menampilkan informasi nama lapangan,
harga sewa, nama lengkap, email, dan nomor
telepon. Untuk melakukan pemesanan pilih sesi
jam, tanggal, bulan, dan tahun terlebih dahulu,
lalu pilih lama sewa lapangan yang akan
digunakan, setelah selesai mengisi data maka klik
book now.

Halaman Riwayat Pemesanan

Merupakan halaman yang digunakan untuk


menampilkan riwayat pemesanan lapangan yang
telah dilakukan oleh pelanggan baik yang sudah
dibayar maupun yang belum dibayar. Untuk
melanjutkan pembayaran klik menu bayar maka
akan diteruskan ke halaman pembayaran.

Halaman Pembayaran

Setelah selesai melakukan pemesanan maka akan


dilanjutkan ke halaman pembayaran yang berisi
informasi nomor rekening, nama rekening, sub
total, discount, dan total. Untuk melakukan
transaksi pembayaran caranya klik Pay maka
pembayaran akan di proses.

4. Implementasi
a. Prepare Hardware
Hardware yang harus disiapkan tentunya gadget
atau perangkat yang memadai untuk melakukan
pengaksesan untuk menjalankan program.
Untuk customer, bisa menyiapkan data pribadi
yang nantinya digunakan untuk menginput data
pribadi pada halaman register dan halaman
pemesanan

b. Prepare Software
Software yang dapat disiapkan oleh customer
yaitu berupa M-Banking untuk melakukan
transaksi pembayaran pada halaman
pembayaran.
Judul: 1. Planning
Sistem Informasi Penyewaan A. Latar Belakang
Gedung Olahraga Berbasis Web Gedung Olahraga (GOR) merupakan tempat yang
digunakan untuk kegiatan olahraga, tetapi banyak
Penulis: GOR yang tidak memiliki website untuk
Niki Ratama1, Aldy Muhajar2, memudahkan proses penyewaan. Dengan
Dicky Indrawan3, Galih Ferdhi memanfaatkan teknologi yang ada, diharapkan
Yanto4, Rizki Nurhidayat5 dapat mencapai masyarakat yang menggunakan
, Endar Nirmala6 metode manual dalam menyewa GOR. Sebuah
program telah dibuat dan akan diteliti untuk
Teknik Informatika, Universitas mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya,
Pamulang, Jl. Raya Puspitek No. serta untuk meningkatkan dan memperkenalkan
46 Buaran, Serpong, Tangerang
sistem baru. Pembuatan website ini menggunakan
Selatan, Banten, Indonesia,
15417 MySQL sebagai basis data dan bahasa
pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML,
dan CSS. Metodologi yang digunakan adalah
waterfall, yang menekankan perkembangan linier
dari awal hingga akhir proyek. Perangkat lunak ini
dibuat untuk mengatasi masalah penyewaan GOR
secara manual.

B. Rumusan Masalah
Dalam konteks pengembangan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web, beberapa masalah
yang diidentifikasi dapat dirumuskan sebagai
berikut. Pertama, terdapat keterbatasan akses dan
ketergantungan pada metode manual dalam proses
pemesanan GOR, yang mengharuskan pelanggan
untuk datang langsung ke tempat pemesanan. Hal
ini mengakibatkan keterbatasan aksesibilitas dan
pemborosan waktu. Kedua, terdapat keterbatasan
informasi terkait jadwal lapangan yang dapat
dipesan dengan cepat dan mudah, karena tidak ada
platform digital yang memudahkan pelanggan
untuk memperoleh informasi tersebut. Ketiga, tidak
adanya sistem penjadwalan yang efisien membuat
pengelola GOR sulit untuk memantau dan
mengelola reservasi dengan baik. Hal ini dapat
menyebabkan konflik jadwal dan kebingungan
dalam penggunaan fasilitas GOR. Keempat,
terdapat ketidakpraktisan dan keterbatasan
aksesibilitas dalam proses pemesanan, dimana
calon penyewa harus datang ke lokasi fisik untuk
melihat jadwal lapangan dan melakukan
pemesanan, yang tidak efisien dan tidak praktis.
Terakhir, metode manual dengan catatan kertas
rentan terhadap kesalahan manusia dan memakan
waktu dalam pemrosesan pemesanan, sehingga
menghambat potensi penghasilan dari penyewaan
GOR. Dalam pengembangan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web, masalah-masalah
tersebut perlu diatasi untuk meningkatkan
aksesibilitas, transparansi, efisiensi, dan
pengelolaan reservasi yang lebih baik.

C. Tujuan
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam mengenai konsep-konsep yang
relevan dengan pengembangan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web. Dalam kajian ini,
konsep-konsep seperti sistem informasi, definisi
informasi, penyewaan, jaringan komputer, topologi
jaringan, metodologi waterfall, dan website menjadi
fokus penelitian. Dengan mempelajari literatur-
literatur yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam
pengembangan sistem pemesanan lapangan GOR
berbasis web adalah meningkatkan efisiensi
pemesanan dengan mempercepat dan
menyederhanakan proses, serta mengurangi
kesalahan manusia. Selain itu, tujuan lainnya adalah
meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan agar
dapat dengan mudah melakukan pemesanan melalui
internet. Sistem ini juga bertujuan untuk membantu
pengelola GOR dalam mengelola reservasi dengan
lebih efisien, memastikan penggunaan fasilitas
yang optimal, dan meningkatkan transparansi
informasi kepada pelanggan. Dengan mencapai
tujuan-tujuan ini, diharapkan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web dapat mengatasi
masalah-masalah sebelumnya seperti keterbatasan
akses, ketergantungan pada proses manual yang
lambat, kesulitan pengelolaan reservasi, dan
kurangnya transparansi informasi.

D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pengembangan sistem
pemesanan lapangan GOR berbasis web adalah
fokus pada proses pemesanan lapangan GOR dan
pengelolaan reservasi. Sistem ini tidak mencakup
aspek lain seperti manajemen fasilitas, pengelolaan
keuangan, atau aspek operasional lainnya yang
terkait dengan GOR secara keseluruhan. Selain itu,
batasan masalah juga terkait dengan penggunaan
teknologi yang tersedia saat ini, seperti
menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML,
CSS, dan database MySQL.

Kekurangan dari sistem pemesanan lapangan GOR


berbasis web adalah kemungkinan terjadinya
gangguan teknis atau kegagalan sistem yang dapat
mengganggu proses pemesanan. Selain itu,
pelanggan yang tidak memiliki akses internet atau
keterbatasan dalam penggunaan teknologi mungkin
mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem
ini. Terdapat pula kebutuhan untuk memastikan
keamanan data pelanggan agar informasi sensitif
yang dikirim melalui sistem tidak jatuh ke tangan
yang salah.

Namun, sistem pemesanan lapangan GOR berbasis


web juga memiliki kelebihan. Pertama, sistem ini
meningkatkan efisiensi karena proses pemesanan
dapat dilakukan secara online dengan cepat dan
mudah. Pelanggan tidak perlu datang langsung ke
lokasi untuk melakukan pemesanan, sehingga
menghemat waktu dan tenaga. Kedua, sistem ini
memberikan aksesibilitas yang lebih baik karena
pelanggan dapat mengakses jadwal lapangan dan
melakukan reservasi kapan saja dan di mana saja
melalui perangkat yang terhubung dengan internet.
Kelebihan lainnya adalah transparansi informasi
yang diberikan kepada pelanggan, di mana mereka
dapat melihat ketersediaan lapangan, harga sewa,
dan konfirmasi reservasi secara real-time.

E. Study Kelayakan
Dalam rangka melakukan studi kelayakan terhadap
pengembangan sistem informasi pemesanan
lapangan GOR, dapat dilakukan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
terhadap perusahaan tersebut. Berikut adalah
ringkasan analisis SWOT berdasarkan data yang
diberikan:

Strengths (Kekuatan):
Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang
terampil dan berpengalaman dalam pengembangan
sistem informasi.
Terdapat riset kepustakaan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dan
mendukung dalam pembuatan sistem.
Penerapan metode waterfall dalam analisis dan
perancangan sistem membantu dalam pendekatan
yang sistematis dan terstruktur.
Weaknesses (Kelemahan):
Perusahaan mungkin memiliki keterbatasan sumber
daya, seperti anggaran dan waktu, yang dapat
mempengaruhi implementasi dan pengembangan
sistem.
Adanya kebutuhan untuk pemahaman yang
mendalam tentang bahasa pemrograman dan
teknologi terkait dalam pengembangan sistem.
Opportunities (Peluang):
Permintaan akan pemesanan lapangan GOR secara
online meningkat, sehingga ada peluang untuk
mengembangkan sistem informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
Adanya potensi untuk mengintegrasikan sistem
dengan platform lain, seperti pembayaran online
atau jaringan sosial, untuk meningkatkan
kenyamanan dan fungsi sistem.
Threats (Ancaman):
Persaingan dari sistem informasi serupa yang sudah
ada di pasar dapat menjadi ancaman terhadap
penerimaan dan adopsi sistem yang dikembangkan.
Perubahan teknologi yang cepat dapat menjadi
tantangan dalam menjaga sistem tetap relevan dan
up-to-date.

2. Analisis
Dalam pengembangan sistem informasi pemesanan
lapangan GOR berbasis web, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

Riset kepustakaan: Dilakukan penelusuran melalui


buku, surat kabar, pos, perpustakaan, serta referensi
penelitian sebelumnya terkait sistem pemesanan
lapangan GOR. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
sumber informasi yang lengkap dan mendukung dalam
pembuatan sistem.

Analisis perencanaan: Melalui proses analisis, semua


permasalahan yang ada dianalisis untuk menciptakan
model sistem yang dapat menyelesaikan masalah-
masalah tersebut. Metode perancangan sistem yang
digunakan adalah metode waterfall, yang melakukan
pendekatan secara sistematis dan berurutan.

Analisis dan perancangan: Pada tahap ini, sistem


dibangun dengan menggunakan metode UML (United
Modeling Language), yang mencakup diagram Use
Case, diagram Class, dan diagram Activity. Metode ini
membantu dalam menjelaskan struktur dan fungsi
sistem dengan lebih jelas.

Desain: Tahap ini melibatkan pembuatan mockup yang


menampilkan gambaran tampilan atau output dari
analisis dan perancangan yang telah dilakukan
sebelumnya. Desain ini memberikan gambaran visual
tentang bagaimana sistem akan terlihat dan berfungsi.
Implementasi: Tahap implementasi dilakukan dengan
memasukkan kode desain website menggunakan
bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan PHP.
Database MySQL digunakan untuk penyimpanan
informasi, sementara XAMPP digunakan sebagai
server lokal untuk menjalankan sistem.

Dalam analisis dan perancangan sistem, beberapa


langkah yang dilakukan meliputi:

Diagram Use Case: Dalam tahap ini, dibuat Use Case


Diagram yang menggambarkan fitur dan fungsi yang
diperlukan dalam sistem pemesanan lapangan GOR.
Diagram ini menggunakan aktor dan fitur untuk
menggambarkan interaksi pengguna dengan sistem.

Class Diagram: Diagram kelas digunakan untuk


memberikan gambaran umum tentang sistem dengan
menunjukkan kelas, antarmuka, kolaborasi, dan
hubungan di antara mereka. Diagram ini membantu
dalam memahami struktur sistem secara keseluruhan.

Perancangan antarmuka: Pada tahap ini, desain


tampilan atau output sistem dirancang, seperti desain
tampilan halaman login atau menu booking. Tujuannya
adalah untuk menciptakan antarmuka yang mudah
digunakan dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Setelah analisis dan perancangan dilakukan,


dilanjutkan dengan implementasi dan pengembangan
sistem, pengujian serta evaluasi untuk
menyempurnakan program, serta menetapkan ruang
lingkup dan batasan sistem. Selain itu, persyaratan
perangkat keras dan perangkat lunak juga ditentukan
untuk mengoperasikan sistem ini.

3. Desain
A. Usecase Diagram
Dalam menerapkan sebuah sistem, Akan di lakukan
pembuatan UseCase Diagram. Diagram ini akan
menggambarkan seluruh fasilitas beserta fungsinya.
Use Case Diagram ini menggunakan aktor dan fitur
yang dibutuhkan dalam kegiatan pembuatan nanti.

B. Class Diagram

Diagram kelas merupakan penggambaran sistem


dengan memberikan gambaran umum tentang suatu
sistem dengan menunjukkan kelas, antarmuka, dan
kolaborasinya serta hubungan di antara mereka

C. Perancangan Interface
tampilan/ouput Login
tampilan/ouput MenuBooking

4. Interpretasi
Prepare Hardware (Persiapan Perangkat Keras):
● Diperlukan perangkat keras yang memadai
seperti komputer atau laptop dengan
spesifikasi yang mencukupi, seperti RAM
4GB, prosesor Intel Core i3 atau setara,
harddisk 500GB, dan kartu grafis NVIDIA
GeForce 210.
● Perangkat keras yang memadai akan
memastikan sistem dapat berjalan dengan
lancar dan mendukung kebutuhan pengguna.
Prepare Software (Persiapan Perangkat Lunak):
● Diperlukan perangkat lunak tertentu untuk
pengembangan sistem, seperti Visual Studio
Code sebagai editor kode.
● Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
HTML, CSS, dan PHP untuk
menghubungkan database.
● Selain itu, diperlukan software XAMPP
sebagai server lokal untuk menjalankan
aplikasi dan MySQL sebagai database.
Prepare Database (Persiapan Database):
● Database MySQL perlu disiapkan sebagai
tempat penyimpanan informasi yang akan
digunakan oleh sistem.
● Penyusunan struktur database dan
pengaturan tabel, kolom, dan relasi perlu
dilakukan sesuai dengan kebutuhan sistem.
Prepare Implementation of New System (Persiapan
Implementasi Sistem Baru):
● Sebelum mengimplementasikan sistem baru,
perlu dilakukan analisis dan perancangan
sistem secara menyeluruh.
● Pengembangan sistem dapat mengikuti
metode perancangan sistem waterfall yang
terstruktur dan berurutan.
● Tahap implementasi melibatkan penulisan
kode menggunakan bahasa pemrograman
yang telah ditentukan (HTML, CSS, dan
PHP).

Anda mungkin juga menyukai