Planning
Sistem Informasi Penyewaan Olahraga menjadi salah satu kebutuhan pokok
Lapangan Bulu Tangkis Berbasis masyarakat. Dari sekian banyaknya olahraga, bulu
Web Pada GOR Villa Mas Indah tangkis menjadi salah satu yang paling banyak
Bekasi Utara diminati. Dengan banyaknya minat, penyewaan
GOR pun bertambah, salah satunya adalah GOR
Penulis: Bulu Tangkis Villa Mas. GOR ini memiliki 4
1. Tumbur Togo lapangan untuk disewakan setiap harinya dan buka
2. Herlawati pada pukul 10 pagi - 11 malam. Sistem sewa yang
3. Adi Muhajirin masih manual memiliki kekurangan, baik bagi owner
ataupun pelanggan. Proses penyewaan masih
Asal Universitas: dilakukan secara manual, di mana konsumen harus
Universitas Bhayangkara Jakarta lebih dulu datang ke lokasi, menanyakan jadwal
Raya. lapangan lalu pemilik akan melakukan pengecekan
jadwal pada Buku Besar, dan apabila ada lapangan
yang kosong, pemesanan akan dilakukan dengan
pembayaran secara tunai. Bagaimana data
pembayaran secara tunai saat pemesanan lapangan?
Menurut beberapa konsumen yang pernah memesan,
mereka pernah mengalami ketidaksamaan data
pembayaran secara tunai saat pemesanan lapangan.
Maka dari itu diperlukan sebuah sistem informasi
untuk memudahkan sistem penyewaan. Selain itu,
sistem informasi ini bertujuan untuk membantu
konsumen agar tidak perlu datang ke lokasi untuk
mengecek jadwal atau booking lapangan dan juga
membantu menyesuaikan catatan pembayaran antara
owner ataupun konsumen. Sistem dapat diakses
untuk melakukan pemesanan untuk penyewaan
lapangan oleh calon pelanggan dan dapat diakses
melalui web. Akses sebagai admin hanya bisa
dilakukan oleh owner.
2. Analysis
Dalam mengetahui permasalah, peneliti melakukan
metode wawancara kepada beberapa pelanggan.
Didapati hasil dari wawancara tersebut adalah
pengalaman ketidaksesuaian data pembayaran,
sehingga menyebabkan owner harus mengganti rugi.
Selain itu, metode lain yang dilakukan adalah
observasi dan studi pustaka. Metode pengembangan
sistem menggunakan waterfall karena model yang
sederhana dengan sistem linier keluaran tahap
sebelumnya menjadi masukan tahap berikutnya.
Tahap-tahap dari model waterfall adalah
Requirements, analisis terhadap kebutuhan sistem
bisa melakukan wawancara atau studi literatur,
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
user sehingga akan tercipta sistem yang bisa
melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user
tersebut. Design system, model pembuatan struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka dan prosedur pengkodean. Di tahap ini
menjabarkan model apa yang telah dianalisis
sebelumnya, agar diimplementasikan oleh peneliti
menjadi program. Coding & testing, pada tahap
pembuatan pengkodean ini desain yang telah
dibentuk kemudian diterjemahkan ke dalam
program. Transition phase, tahap final dalam
pembuatan sistem maka sudah dapat digunakan oleh
user. Pemeliharaan (Operation & Maintenance)
sistem yang dibuat ketika disampaikan kepada
pelanggan akan mengalami perubahan karena
perangkat lunak harus menyesuaikan dengan
lingkungan baru, atau karena perkembangan
fungsional. Oleh karena itu perlu dilakukannya
pengujian perangkat lunak, pengujian dengan
metode Black Box dapat dipilih karena berfokus
pada spesifikasi fungsional untuk mendefinisikan
kumpulan kondisi dan melakukan pengujian pada
spesifikasi fungsional program (Mustaqbal et al.,
2015).
3. Desain
a. Use Case Diagram
b. Deskripsi Use Case
g. GUI
4. Implementasi
b. Rumusan Masalah:
Bagaimana membuat analisa dan perancangan
Website Reservasi Gedung Olahraga Badminton.
c. Tujuan:
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk merancang
sistem informasi perancangan Website Reservasi
Gedung Olahraga Badminton.
d. Batasan Masalah
Aplikasi nantinya dapat diakses oleh admin, calon
customer dan masyarakat umum serta dapat diakses
dimana saja asalkan memiliki aplikasi dan terhubung
ke internet.
e. Studi Kelayakan
Dalam penyusunan penelitian ini penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data
yaitu: wawancara, studi lapangan, studi pustaka.
2. Analysis
- Define Information Needs
a. Observasi
Peneliti melakukan observasi di daerah Soloraya.
Pengambilan data dengan melakukan survei
langsung ke Gedung Olahraga
b. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya
jawab secara langsung dengan narasumber yang ahli
untuk mendapatkan data dan keterangan penunjang,
pendukung dan sekaligus pelengkap bagi penelitian.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pencarian dan
pengumpulan data dengan cara mencari referensi
literatur atau bahan teori dari berbagai sumber
wacana yang berkaitan dengan penyusunan
penelitian di perpustakaan dan online.
3. Desain
1. Desain Process/Service/Functional
- Data Flow Diagram
2. Desain Database
- ERD
b. Halaman Dashboard
4. Implementasi
a. Prepare Hardware
Hardware yang harus disiapkan tentunya
gadget/ perangkat yang memadai untuk
mengakses website yang nantinya digunakan
untuk menjalankan program. Untuk
customer,bisa menyiapkan data pribadi yang
nantinya digunakan untuk menginput data
pribadi pada halaman tambah data dan login.
b. Prepare Software
Persiapan software yang harus disiapkan oleh
customer maupun admin yaitu software yang
memadai untuk nantinya mengakses sistem
pada perangkat gadget serta tentunya
customer diharuskan untuk mengakses
website atau sistem yang sudah disediakan.
c. Prepare Database
Halaman Tambah Data
b. Rumusan Masalah:
Bagaimana cara membuat sistem yang mampu mengolah
transaksi penyewaan gedung olahraga secara online dengan
metode pengembangan sistem waterfall.
c. Tujuan:
e. Studi Kelayakan
2. Analysis
3. Desain
a. Desain Process/Service/Functional
- Data Flow Diagram
b. Desain Database
ERD
3. Desain User Interface
- Graphical User Interface
Halaman Login
Halaman Register
Halaman Pembayaran
4. Implementasi
a. Prepare Hardware
Hardware yang harus disiapkan tentunya gadget
atau perangkat yang memadai untuk melakukan
pengaksesan untuk menjalankan program.
Untuk customer, bisa menyiapkan data pribadi
yang nantinya digunakan untuk menginput data
pribadi pada halaman register dan halaman
pemesanan
b. Prepare Software
Software yang dapat disiapkan oleh customer
yaitu berupa M-Banking untuk melakukan
transaksi pembayaran pada halaman
pembayaran.
Judul: 1. Planning
Sistem Informasi Penyewaan A. Latar Belakang
Gedung Olahraga Berbasis Web Gedung Olahraga (GOR) merupakan tempat yang
digunakan untuk kegiatan olahraga, tetapi banyak
Penulis: GOR yang tidak memiliki website untuk
Niki Ratama1, Aldy Muhajar2, memudahkan proses penyewaan. Dengan
Dicky Indrawan3, Galih Ferdhi memanfaatkan teknologi yang ada, diharapkan
Yanto4, Rizki Nurhidayat5 dapat mencapai masyarakat yang menggunakan
, Endar Nirmala6 metode manual dalam menyewa GOR. Sebuah
program telah dibuat dan akan diteliti untuk
Teknik Informatika, Universitas mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya,
Pamulang, Jl. Raya Puspitek No. serta untuk meningkatkan dan memperkenalkan
46 Buaran, Serpong, Tangerang
sistem baru. Pembuatan website ini menggunakan
Selatan, Banten, Indonesia,
15417 MySQL sebagai basis data dan bahasa
pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML,
dan CSS. Metodologi yang digunakan adalah
waterfall, yang menekankan perkembangan linier
dari awal hingga akhir proyek. Perangkat lunak ini
dibuat untuk mengatasi masalah penyewaan GOR
secara manual.
B. Rumusan Masalah
Dalam konteks pengembangan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web, beberapa masalah
yang diidentifikasi dapat dirumuskan sebagai
berikut. Pertama, terdapat keterbatasan akses dan
ketergantungan pada metode manual dalam proses
pemesanan GOR, yang mengharuskan pelanggan
untuk datang langsung ke tempat pemesanan. Hal
ini mengakibatkan keterbatasan aksesibilitas dan
pemborosan waktu. Kedua, terdapat keterbatasan
informasi terkait jadwal lapangan yang dapat
dipesan dengan cepat dan mudah, karena tidak ada
platform digital yang memudahkan pelanggan
untuk memperoleh informasi tersebut. Ketiga, tidak
adanya sistem penjadwalan yang efisien membuat
pengelola GOR sulit untuk memantau dan
mengelola reservasi dengan baik. Hal ini dapat
menyebabkan konflik jadwal dan kebingungan
dalam penggunaan fasilitas GOR. Keempat,
terdapat ketidakpraktisan dan keterbatasan
aksesibilitas dalam proses pemesanan, dimana
calon penyewa harus datang ke lokasi fisik untuk
melihat jadwal lapangan dan melakukan
pemesanan, yang tidak efisien dan tidak praktis.
Terakhir, metode manual dengan catatan kertas
rentan terhadap kesalahan manusia dan memakan
waktu dalam pemrosesan pemesanan, sehingga
menghambat potensi penghasilan dari penyewaan
GOR. Dalam pengembangan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web, masalah-masalah
tersebut perlu diatasi untuk meningkatkan
aksesibilitas, transparansi, efisiensi, dan
pengelolaan reservasi yang lebih baik.
C. Tujuan
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam mengenai konsep-konsep yang
relevan dengan pengembangan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web. Dalam kajian ini,
konsep-konsep seperti sistem informasi, definisi
informasi, penyewaan, jaringan komputer, topologi
jaringan, metodologi waterfall, dan website menjadi
fokus penelitian. Dengan mempelajari literatur-
literatur yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam
pengembangan sistem pemesanan lapangan GOR
berbasis web adalah meningkatkan efisiensi
pemesanan dengan mempercepat dan
menyederhanakan proses, serta mengurangi
kesalahan manusia. Selain itu, tujuan lainnya adalah
meningkatkan aksesibilitas bagi pelanggan agar
dapat dengan mudah melakukan pemesanan melalui
internet. Sistem ini juga bertujuan untuk membantu
pengelola GOR dalam mengelola reservasi dengan
lebih efisien, memastikan penggunaan fasilitas
yang optimal, dan meningkatkan transparansi
informasi kepada pelanggan. Dengan mencapai
tujuan-tujuan ini, diharapkan sistem pemesanan
lapangan GOR berbasis web dapat mengatasi
masalah-masalah sebelumnya seperti keterbatasan
akses, ketergantungan pada proses manual yang
lambat, kesulitan pengelolaan reservasi, dan
kurangnya transparansi informasi.
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pengembangan sistem
pemesanan lapangan GOR berbasis web adalah
fokus pada proses pemesanan lapangan GOR dan
pengelolaan reservasi. Sistem ini tidak mencakup
aspek lain seperti manajemen fasilitas, pengelolaan
keuangan, atau aspek operasional lainnya yang
terkait dengan GOR secara keseluruhan. Selain itu,
batasan masalah juga terkait dengan penggunaan
teknologi yang tersedia saat ini, seperti
menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML,
CSS, dan database MySQL.
E. Study Kelayakan
Dalam rangka melakukan studi kelayakan terhadap
pengembangan sistem informasi pemesanan
lapangan GOR, dapat dilakukan analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
terhadap perusahaan tersebut. Berikut adalah
ringkasan analisis SWOT berdasarkan data yang
diberikan:
Strengths (Kekuatan):
Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang
terampil dan berpengalaman dalam pengembangan
sistem informasi.
Terdapat riset kepustakaan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dan
mendukung dalam pembuatan sistem.
Penerapan metode waterfall dalam analisis dan
perancangan sistem membantu dalam pendekatan
yang sistematis dan terstruktur.
Weaknesses (Kelemahan):
Perusahaan mungkin memiliki keterbatasan sumber
daya, seperti anggaran dan waktu, yang dapat
mempengaruhi implementasi dan pengembangan
sistem.
Adanya kebutuhan untuk pemahaman yang
mendalam tentang bahasa pemrograman dan
teknologi terkait dalam pengembangan sistem.
Opportunities (Peluang):
Permintaan akan pemesanan lapangan GOR secara
online meningkat, sehingga ada peluang untuk
mengembangkan sistem informasi yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
Adanya potensi untuk mengintegrasikan sistem
dengan platform lain, seperti pembayaran online
atau jaringan sosial, untuk meningkatkan
kenyamanan dan fungsi sistem.
Threats (Ancaman):
Persaingan dari sistem informasi serupa yang sudah
ada di pasar dapat menjadi ancaman terhadap
penerimaan dan adopsi sistem yang dikembangkan.
Perubahan teknologi yang cepat dapat menjadi
tantangan dalam menjaga sistem tetap relevan dan
up-to-date.
2. Analisis
Dalam pengembangan sistem informasi pemesanan
lapangan GOR berbasis web, langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
3. Desain
A. Usecase Diagram
Dalam menerapkan sebuah sistem, Akan di lakukan
pembuatan UseCase Diagram. Diagram ini akan
menggambarkan seluruh fasilitas beserta fungsinya.
Use Case Diagram ini menggunakan aktor dan fitur
yang dibutuhkan dalam kegiatan pembuatan nanti.
B. Class Diagram
C. Perancangan Interface
tampilan/ouput Login
tampilan/ouput MenuBooking
4. Interpretasi
Prepare Hardware (Persiapan Perangkat Keras):
● Diperlukan perangkat keras yang memadai
seperti komputer atau laptop dengan
spesifikasi yang mencukupi, seperti RAM
4GB, prosesor Intel Core i3 atau setara,
harddisk 500GB, dan kartu grafis NVIDIA
GeForce 210.
● Perangkat keras yang memadai akan
memastikan sistem dapat berjalan dengan
lancar dan mendukung kebutuhan pengguna.
Prepare Software (Persiapan Perangkat Lunak):
● Diperlukan perangkat lunak tertentu untuk
pengembangan sistem, seperti Visual Studio
Code sebagai editor kode.
● Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
HTML, CSS, dan PHP untuk
menghubungkan database.
● Selain itu, diperlukan software XAMPP
sebagai server lokal untuk menjalankan
aplikasi dan MySQL sebagai database.
Prepare Database (Persiapan Database):
● Database MySQL perlu disiapkan sebagai
tempat penyimpanan informasi yang akan
digunakan oleh sistem.
● Penyusunan struktur database dan
pengaturan tabel, kolom, dan relasi perlu
dilakukan sesuai dengan kebutuhan sistem.
Prepare Implementation of New System (Persiapan
Implementasi Sistem Baru):
● Sebelum mengimplementasikan sistem baru,
perlu dilakukan analisis dan perancangan
sistem secara menyeluruh.
● Pengembangan sistem dapat mengikuti
metode perancangan sistem waterfall yang
terstruktur dan berurutan.
● Tahap implementasi melibatkan penulisan
kode menggunakan bahasa pemrograman
yang telah ditentukan (HTML, CSS, dan
PHP).