Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI PENYEWAAN LAPANGAN FUTSAL

Naskah Publikasi

diajukan oleh
Rio Irawan
07.11.1448

kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011

FUTSAL FIELD RENT INFORMATION SYSTEM

SISTEM INFORMASI PENYEWAAN LAPANGAN FUTSAL

RIO IRAWAN
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT
Futsal Field Rent Information System was an information system that used for
servicing the activity of renting a futsal field. Which includes registering the customers,
registering the bookings and using the futsal field and also the selling of the items from
the cafeteria at Genic Futsal Jl. Raya Tajem No. 412, Maguwoharjo, phone 02744462460. Which still used convensional business management.
Therefore it needed to be built a futsal field rent information system application
which could manage the registering of the customers, the bookings, the using of futsal
field and the transactions easier. Which in the end it could produce income reports which
more detail and accurate.
The making of this application was done by analizing the problem which occured
with PIECES analyzing methods, determining the specification of the system yet to be
build, designing the system with process modelling and data modelling methods and then
building the system and its database. The making of this application was developed with
Microsoft Visual Basic 6.0 as the programming language and PHP for the making of the
database. Database which used was MySQL.
Keywords: Futsal field rent information system, PIECES, process modeling, data
modeling, VB, PHP.

1.

Pendahuluan
Futsal adalah salah satu cabang olah raga yang sedang populer akhir-akhir ini.

Seiring dengan berkembangnya olahraga futsal, ikut berkembang juga usaha penyewaan
lapangan futsal untuk menampung konsumen yang ingin bermain futsal dikarenakan
tidak mempunyai lapangan untuk bermain.
Dari survey yang

dilakukan pada Genic Futsal di Jl. Raya Tajem No. 412,

Maguwoharjo, telepon 0274-4462460. Proses pengelolaan bisnis penyewaan lapangan


futsalnya masih dilakukan secara konvensional. Dari hasil survey tersebut maka terbuka
peluang untuk sebuah aplikasi komputer yang berupa sistem informasi untuk mengelola
aliran proses penyewaan lapangan futsal.
Diharapkan aplikasi ini nantinya dapat menjadi salah satu sumber informasi yang
dapat digunakan oleh para penyedia jasa penyewaan lapangan futsal untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara lebih mudah dan informatif bagi para
konsumen.
2.

Landasan Teori

2.1

Definisi Sistem Informasi


Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Sistema yang berarti sekumpulan objek

yang bekerja sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode yang digabungkan dan
diatur sedemikian rupa yang berfungsi mencapai tujuan. Sedangkan informasi berasal
dari kata information yang artinya sekumpulan data yang dibutuhkan untuk keperluan
tertentu. (Bigelow, SJ., 2001).
Definisi dari sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang
saling terkait atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.
Sedangkan definisi dari informasi adalah data yang diambil kembali, diolah, atau
sebaliknya digunakan sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang
digunakan dalam proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang
dicatatkan dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera di ambil kembali untuk
pengambilan keputusan. (Asiah, 2008).
Sistem informasi adalah suatu sistem atau sekumpulan elemen-elemen data yang
saling berhubungan untuk dapat menyediakan informasi yang diperlukan dan lebih
berguna. (Asiah, 2008).

2.2

Proses Penyewaan Lapangan Futsal


Di tempat penyewaan lapangan futsal Genic, pelanggan dapat menyewa

lapangan futsal dengan dua cara yaitu: melakukan pemesanan penyewaan lapangan
terlebih dahulu atau menyewa lapangan secara langsung dan pelanggan pun dapat
membatalkan pesanannya.
Penggunaan lapangan futsal akan di hitung per jam (satu jam sama dengan
enam puluh menit). Pelanggan dapat memesan tambahan jam selama tidak ada
pelanggan lain yang telah ada di antrian pada jadwal jam yang dimaksud.
Selama berada di tempat penyewaan lapangan futsal, pelanggan atau
pengunjung dapat melakukan transaksi pembelian terhadap item-item yang dijual oleh
pengelola lapangan futsal.
Pada setiap akhir dari proses transaksi, pelanggan atau pengunjung akan
mendapatkan nota pembayaran.
2.3

Teori Rekayasa Perangkat Lunak


Rekayasa perangkat lunak (software engineering) adalah aplikasi dari sebuah

pendekatan kuantifiabel, disiplin, dan sistematis kepada pengembangan, operasi, dan


pemeliharaan software. Model model proses dari software engineering antara lain
adalah: model sekuensial linier, model prototipe, model RAD, model inkremental, model
spiral, model asembli komponen, model pengembangan kongkuren, model metode
formal, dan model teknik generasi keempat. (Suyanto, AH., 2005).
Dalam membangun aplikasi sistem informasi penyewaan lapangan futsal ini akan
digunakan model sekuensial linier. Model sekuensial linier sering disebut juga dengan
siklus kehidupan klasik atau model air terjun.
Model sekuensial linier melingkupi aktivitas aktivitas sebagai berikut: (Suyanto,
AH., 2005).
1. Rekayasa dan pemodelan sistem atau informasi
Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja
dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan
mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut.
Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan
elemen-elemen yang lain seperti software, manusia, dan database. Rekayasa

dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem


dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. Rekayasa
informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis
strategis dan tingkat area bisnis.
2. Analisis kebutuhan Software
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya
pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus
memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang
diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan
dan dilihat lagi dengan pelanggan.
3. Desain
Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada
empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur
software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses
desain menterjemahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi
software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan
kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi
bagian dari konfigurasi software.
4. Generasi Kode
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca.
Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan
cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
5. Pengujian
Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus
pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah
diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk
menemukan kesalahan kesalahan dan memastikan bahwa input yang
dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang
dibutuhkan.

6. Pemeliharaan
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan
(perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan
akan terjadi karena kesalahan kesalahan ditentukan, karena software harus
disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan perubahan di dalam
lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai
akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru) atau karena
pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya
dan tidak membuat yang baru lagi.
Secara sederhana model sekuensial linier dapat digambarkan seperti berikut:

Desain

Analisis

Kode

Tes

Pemodelan Sistem Informasi


3.

Analisis dan Desain

3.1

Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah akan dilakukan analisis terhadap kinerja,

informasi, ekonomi, keamanan, aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan atau yang
lebih

dikenal

dengan

analisis

PIECES

(performance,

information,

economy,

control,efficiency, dan services).


Hasil dari penelitian berikut akan membandingkan antara keadaan sistem yang
lama dengan sistem yang baru yaitu sistem informasi penyewaan lapangan futsal dengan
kriteria analisis PIECES.

Hasil Analisis PIECES


Kriteria penilaian
Kinerja
(performance)

Informasi
(information)

Ekonomi (economy)

Sistem yang lama


Laporan pemasukan masih di hitung secara manual.
Tidak ada produksi secara otomatis (print out) untuk
nota-nota pembayaran.
Penambahan, perubahan, dan penghapusan terhadap
data-data sulit dan lambat karena masih harus
melakukan pencarian dan pengecekan data satu per
satu.
Belum ada fungsi pencarian pada data pelanggan dan
isi kantin.
Proses transaksi masih dicatat dan dihitung secara
manual.

Untuk informasi harga sewa lapangan kemungkinan


besar dapat di manipulasi oleh kasir.
Dapat terjadi penghilangan data secara sengaja.
Misalnya pada data pemasukan biaya sewa lapangan:
proses pemakaian lapangan tidak dicatat sehingga
uang yang dibayarkan pelanggan dapat digelapkan oleh
kasir yang tidak bertanggung jawab.
Informasi-informasi yang di proses untuk mengeluarkan
nota-nota pembayaran kemungkinan tidak sesuai
dengan data pemakaian lapangan.
Informasi-informasi yang di proses untuk membuat
laporan pemasukan pemakaian lapangan dan
pemasukan dari kantin kemungkinan tidak sesuai
dengan data pemakaian lapangan dan transaksi kantin
yang sebenarnya.
Proses perhitungan tidak otomatis, memungkinkan
terjadinya kesalahan disebabkan oleh human error.

Biaya operasional dibutuhkan untuk pengadaan alat


tulis, buku untuk mencatat data dan kertas untuk notanota pembayaran.

Sistem yang baru


Laporan pemasukan dapat diambil secara otomatis
berdasarkan harian, mingguan atau bulanan.
Dapat mencetak nota-nota pembayaran secara
otomatis.
Pengelolaan data menjadi lebih mudah dan cepat
dengan adanya tombol Tambah, Hapus, Edit, dan
Simpan serta adanya tabel yang menampilkan
data-data dari masing-masing form.
Sudah terdapat fungsi pencarian untuk data-data
pelanggan dan isi kantin.
Dapat memproses transaksi-transaksi secara
komputer.
Hanya seorang admin yang dapat menge-set harga
sewa lapangan.
Kualitas informasi untuk Data User, Data Kantin
dan Setting Harga lebih aman karena hanya bisa
dikelola oleh admin.
Untuk dapat mencetak nota, harus memasukkan
data-data transaksi. Sehingga tidak mungkin dapat
terjadi penggelapan uang.
Informasi-informasi yang di proses untuk
mengeluarkan nota-nota pembayaran sesuai
dengan data pemakaian lapangan.
Informasi untuk laporan pemasukan berasal dari
transaksi pemakaian lapangan dan transaksi dari
kantin yang selalu tercatat pada database sistem.
Human error dalam proses penghitungan sudah
tidak ada dengan adanya proses penghitungan
yang otomatis oleh komputer.

Kesimpulan
Kerja
dari
admin
dan
kasir
akan
lebih mudah
dan cepat.

Dibutuhkan seperangkat komputer dan printer serta


kertas untuk mencetak nota.

Lebih
ekonomis
untuk jangka
panjang.

Kualitas
informasi lebih
tinggi.

Keamanan (control)

Data-data masih di simpan dalam bentuk kertas.


Data-data harga dapat dirubah oleh pihak-pihak tidak
diperbolehkan.

Efisiensi (eficiency)

Pelayanan (service)

Nota-nota pembayaran masih ditulis dan dihitung


secara manual.
Untuk pembuatan laporan-laporan pemasukan masih
lambat dan tidak efisien karena harus melakukan
pengecekan terhadap transaksi-transaksi yang telah
terjadi dan masih menggunakan perhitungan secara
manual.

Data-data masih tersimpan dalam bentuk kertas bukan


di dalam database sistem sehingga pengambilan atau
pemrosesan data dapat dimanipulasi dan dapat terjadi
kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh human
error.
Apabila ada perubahan data, pihak pengelola akan
mengalami kesulitan untuk men-sinkronisasi-kan data
baru dengan data yang lama.

Data-data tersimpan di dalam database sistem.


Hanya admin dan pengguna yang diberi ijin oleh
admin yang dapat masuk ke dalam sistem.
Kualitas informasi untuk Data User, Data Kantin
dan Setting Harga lebih aman karena hanya bisa
dikelola oleh admin.
Nota-nota pembayaran dapat dicetak secara
otomatis dan perhitungannya pun sudah otomatis.
Laporan pemasukan dapat diambil secara otomatis
berdasarkan harian, mingguan atau bulanan.
Pada setiap form terdapat tabel yang menampilkan
isi dari data-data yang ada.
Proses penyewaan dan pemakaian lapangan akan
lebih mudah dengan adanya status dari jadwal
yang real-time.
Aliran data-data yang tersimpan di dalam database
sistem tidak dapat dimanipulasi.
Dengan adanya tombol Tambah, Hapus, Edit, dan
Simpan serta adanya tabel yang menampilkan
data-data dari masing-masing form. Maka proses
perubahan data menjadi lebih mudah dan cepat
Pelanggan
akan
mendapatkan
nota-nota
pembayaran
yang
detail
dan
akurat
perhitungannya.
Pengelola mendapat laporan-laporan pemasukan
yang sesuai dengan transaksi-transaksi yang telah
terjadi.

Keamanan
sistem
dan
data
akan
lebih aman.

Kerja
dari
admin
dan
kasir
akan
lebih efisien.

Pelayanan
bagi
pelanggan
dan pengelola
lapangan
akan
lebih
meningkat.

3.2

Analisis Kebutuhan Sistem


Untuk dapat menangani isu-isu yang terdapat dari analisis PIECES di atas berikut

ini akan ditentukan kebutuhan sistemnya secara lengkap. Dalam sub bab ini akan terbagi
menjadi dua jenis kebutuhan sistem yaitu kebutuhan fungsional (functional requirement)
dan kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement).
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses serta
informasi-informasi yang ada dan dihasilkan oleh aplikasi sistem informasi penyewaan
lapangan futsal. Berikut adalah pengelolaan data yang terdapat di dalam aplikasi sistem
informasi penyewaan lapangan futsal:
1.

Menangani validasi login; digunakan untuk masuk ke sistem sebagai admin


atau kasir.

2.

Menangani pengelolaan user; digunakan untuk menambah, menghapus,


meng-edit, menyimpan, dan membatalkan data user (pengguna sistem).

3.

Menangani pengelolaan kantin; digunakan untuk menambah, menghapus,


meng-edit, menyimpan, dan membatalkan data kantin yang berisi kategorikategori barang yang disediakan oleh pihak pengelola lapangan.

4.

Menangani pengelolaan isi kantin; digunakan untuk menambah, menghapus,


meng-edit, menyimpan, membatalkan dan mencari detail barang dari isi
kantin untuk kategori-kategori barang dari data kantin.

5.

Menangani pengelolaan setting harga; digunakan untuk men-set harga pada


data jam yang telah tersedia.

6.

Menangani

pengelolaan

pelanggan;

digunakan

untuk

menambah,

menghapus, meng-edit, menyimpan, membatalkan, dan mencari data


pelanggan.
7.

Menangani pengelolaan reservasi (pemesanan) lapangan; digunakan untuk


melihat jadwal dari masing-masing lapangan dan mencatat reservasi yang
dilakukan.

8.

Menangani

pengelolaan

pemakaian

lapangan;

digunakan

untuk

menampilkan data pemakaian lapangan dan melakukan pemakaian


lapangan.

9.

Menangani pengelolaan transaksi biaya lain; digunakan untuk mencatat,


menampilkan, dan memproses perhitungan transaksi pembelian barangbarang dari kantin.

10. Menangani pengelolaan laporan; digunakan untuk menampilkan laporan


pemasukan pemakaian lapangan secara harian, mingguan, bulanan serta
pemasukan dari transaksi kantin.
Pada perangkat lunak ini akan dibuatkan sistem informasi untuk administrator
yang dikhususkan untuk mengatur informasi yang berkaitan dengan pengelolaan data
user, data kantin, data isi kantin, data setting harga, data pelanggan, data reservasi
lapangan, data pemakaian lapangan, data biaya lain dan data laporan pemasukan.
Sedangkan untuk kasir akan mengatur pengelolaan data isi kantin, data pelanggan, data
reservasi lapangan, data pemakaian lapangan, dan data biaya lain.
3.2.2 Kebutuhan Non-fungsional
Kebutuhan Non-fungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku
yang dimiliki oleh sistem informasi penyewaan lapangan futsal, meliputi:
1. Kebutuhan antarmuka pengguna
Antarmuka yang ditampilkan untuk admin dan kasir adalah antarmuka dalam
layar komputer dengan format Windows Form.
2. Kebutuhan perangkat keras
Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah
notebook ACER TravelMate 2420 dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Processor

: Intel(R) Celeron(R) M processor 1.60 GHz

2) Memori

: 1014 MB RAM

3. Kebutuhan perangkat lunak untuk implementasi sistem


Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan aplikasi
sistem informasi penyewaan lapangan futsal ini adalah sebagai berikut:
1)

Microsoft Windows XP, sebagai sistem operasi yang digunakan untuk


implementasi aplikasi sistem informasi penyewaan lapangan futsal.

2)

Microsoft Visual Basic 6.0, sebagai bahasa pemrogramannya.

3)

XAMPP-win32-1.6.4, sebagai control panel yang dapat melakukan


hubungan ke database phpMyAdmin.

4)

mysql-connector-odbc-3.51.20-win32, sebagai driver bagi XAMPP agar


dapat meng-akses database MySQL.

5)

ActiveReports Professional 2, sebagai plugin tambahan untuk membuat


laporan di Microsoft Visual Basic 6.0 dengan lebih mudah.

6)

SkinCrafter Win32, sebagai plugin tambahan untuk memperkaya tool


desain antarmuka Microsoft Visual Basic 6.0.

3.3

Desain
Dalam mendesain aplikasi ini akan menggunakan pemodelan proses (process

modelling) untuk merepresentasikan kebutuhan fungsional dari sistem dan pemodelan


data (data modelling) untuk merepresentasikan tabel-tabel yang dibutuhkan oleh sistem.
3.3.1

Pemodelan Proses
Pemodelan proses akan digambarkan dengan menggunakan DFD (Data Flow

Diagram). Dalam DFD level 0 terdapat dua entitas eksternal yang terlibat di dalam Sistem
Informasi Penyewaan Lapangan Futsal yaitu Admin dan Kasir. Seperti terlihat pada
gambar DFD level 0 Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal berikut:

Berdasarkan gambar diatas, pada proses 0 Sistem Informasi Penyewaan


Lapangan Futsal terdapat beberapa proses yang masih bisa diurai lebih lanjut seperti
digambarkan pada gambar DFD level 1 Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal
berikut:

3.3.2

Pemodelan Data
Pemodelan data akan digambarkan menggunakan ERD (Entity Relationship

Diagram). Berikut ini adalah gambar rancangan ERD dari Sistem Informasi Penyewaan
Lapangan Futsal:

Dari desain ERD diatas terbentuk tabel-tabel seperti berikut:

4.

Implementasi dan Pembahasan


Untuk memulai proses penyewaan lapangan futsal, hal pertama yang harus

dilakukan adalah mendaftarkan pelanggan ke dalam tabel database pelanggan melalui


form Pelanggan. Berikut ini adalah tampilan dari form Pelanggan:

Form Pelanggan digunakan untuk mengelola data pelanggan agar dapat


dimasukkan ke dalam sistem. Jika administrator atau kasir ingin menambah data
pelanggan, maka pilih tombol Tambah kemudian mengisi data-data yang diperlukan
kemudian Simpan. Selanjutnya data tersebut disimpan dalam database pelanggan dan
langsung ditampilkan pada datagrid pelanggan.
Setelah data pelanggan masuk ke dalam sistem maka langkah selanjutnya
adalah pergi ke form Reservasi Lapangan untuk melihat jadwal dan status dari lapanganlapangan yang tersedia. Berikut ini adalah tampilan form Reservasi Lapangan:

Setelah melihat jadwal dan status dari lapangan-lapangan yang tersedia, maka
langkah selanjutnya adalah memilih jam yang statusnya free dan masuk ke form
Reservasi Pelanggan untuk melakukan pemesanan (Booking). Dengan cara klik kanan
lalu pilih Booking.
Pada form Reservasi Pelanggan, administrator atau kasir dapat memasukkan
detail booking sesuai permintaan pelanggan. Dengan cara memasukkan data reservasi
dan meng-klik Submit. Dan data pelanggan yang digunakan sesuai dengan data
pelanggan yang telah ada di datagrid pelanggan pada form Pelanggan. Berikut ini adalah
tampilan dari form Reservasi Pelanggan:

Setelah proses pemesanan lapangan selesai, maka selanjutnya adalah proses


pemakaian lapangan melalui form Pemakaian Lapangan dengan meng-klik salah satu
lapangan untuk menuju form Detail Pemakaian yang berisi jadwal dan status dari
lapangan yang dipilih. Pada form Pemakaian Lapangan apabila jam telah memasuki sesi
jam yang telah dipesan, maka lapangan yang telah dipesan akan berwarna kuning.
Kemudian warna merah adalah untuk lapangan yang sedang digunakan dan warna hijau
adalah untuk lapangan yang masih free (belum dipesan atau belum dipakai). Pada
halaman berikut ini adalah tampilan dari form Pemakaian Lapangan:

Pada form Detail Pemakaian lapangan akan tampil jadwal dan status dari
lapangan yang dipilih. Kemudian proses pemakaian dan atau penambahan jam
pemakaian serta pembayaran dari penyewaan lapangan pun dapat dilakukan dengan
cara memilih jam kemudian klik kanan untuk memilih Pakai atau Extend atau Bayar.
Catatan: selain pemesan lapangan, pelanggan yang tidak melakukan pemesanan
sebelumnya juga dapat melakukan pemakaian lapangan dengan syarat apabila pada jam
tersebut masih ada lapangan yang statusnya free (belum dipesan atau belum dipakai).
Berikut ini adalah tampilan dari form Detail Pemakaian:

Pada form Pembayaran, biaya sewa lapangan dan uang muka yang telah
diterima secara otomatis masuk ke dalam form Pembayaran dan sub-totalnya pun sudah
dihitung secara otomatis. Administrator atau kasir hanya tinggal menambahkan biaya lain
(apabila ada pembelian barang-barang dari kantin), diskon (apabila ada diskon), dan
uang yang dibayarkan untuk dapat mencetak nota pembayaran sekaligus memasukkan
biaya keseluruhan ke dalam tabel database pembayaran. Pada halaman berikut ini
adalah tampilan dari form Pembayaran:

5.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan sistem informasi penyewaan

lapangan futsal ini antara lain adalah sebagai berikut:


1.

Perangkat lunak Sistem Informasi Penyewaan Lapangan Futsal telah


berhasil dibangun. Perangkat lunak ini dapat menjadi sebuah sistem yang
dapat digunakan untuk mengelola tempat penyewaan lapangan futsal di
Genic Futsal.

2.

Perangkat lunak ini telah dibuat secara menarik dan user friendly dengan
menggunakan elemen-elemen seperti teks, gambar, dan tombol sehingga
mudah diakses dan dimengerti oleh pengguna.

3.

Pengelolaan data pada penyewaan lapangan futsal menjadi lebih mudah dan
cepat dengan adanya tombol Tambah, Hapus, Edit, dan Simpan serta
adanya tabel yang menampilkan data-data dari masing-masing form.

4.

Proses penyewaan dan pemakaian lapangan akan lebih mudah dengan


adanya status dari jadwal yang real-time.

5.

Perangkat lunak ini dapat mencetak nota-nota transaksi pembayaran secara


otomatis.

6.

Perangkat lunak ini dapat menghasilkan laporan-laporan pemasukan yang


sesuai dengan transaksi-transaksi yang telah terjadi secara otomatis.

7.

Kerja dari admin maupun kasir akan lebih mudah, cepat, dan efisien.

8.

Data-data berhasil tersimpan di dalam database sistem.

9.

Keamanan sistem dan data lebih aman dengan adanya validasi login untuk
dapat masuk ke dalam sistem. Hanya pengguna yang diberi hak akses yang
dapat masuk ke dalam sistem.

10. Kualitas informasi yang tersimpan dan digunakan lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, H. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan & Organisai Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Asiah. 2008. Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada CV.Mawar Selatan Dengan
Menggunakan Visual Basic 6.0, Bab 3.1 Pengertian Sistem Informasi. Tugas
Akhir Fakultas Teknologi Universitas Atma Jaya.
BCL

Technologies,

2004.

Help

Contents,

allPDF

Converter-Overview,

http://bcltechnologies.com, diakses tanggal 22 Oktober 2010.


Bigelow,

SJ.

2001.

Definisi

Sistem

Informasi,

http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=Sistem+berasal+dari+bahas
a+Yunani+yaitu+Sistema&meta=&btnG=Penelusuran+Google, diakses tanggal
22 Oktober 2010.
Kaligis,

VV.,

2010.

Komponen

Basis

Data,

http://venggaholicz.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-database-basisdata.html, diakses pada tanggal 22 Oktober 2010.


Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Mahamudu, BN. -. Sistem Informasi, http://apr1l-si.comuf.com/SI.pdf, diakses tanggal 22
Oktober 2010.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suyanto,

AH.

2005.

Review

Metodologi

Pengembangan

Perangkat

Lunak,

http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id, diakses tanggal 22 Oktober 2010.


Terry, GR., 1962. Office Management and Control, Fourth Edition, Halaman 21.
Homewood, Ilinois: Richard D. Irwin Inc.

Anda mungkin juga menyukai