Anda di halaman 1dari 9

Nama riski armada

Prodi sistem informasi

Judul Jurnal:
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PRODUKSI DAN PENJUALAN PERUSAHAAN KERAMIK
(STUDY KASUS KERAMIK MUSTIKA BANJARNEGARA)

Volume dan Halaman:


Volume 3 Nomor 1

Tahun:
2015

Penulis:
Alfian Nur Hidayat
Eko Aribowo

Reviewer:
Nabila Aprisanti

Tanggal:
10 Maret 2019

Latar Belakang:
Perusahaan Keramik Mustika merupakan perusahaan keramik yang cukup besar yang saat ini
memiliki empat cabang usaha dan satu pabrik, untuk pabrik digunakan sebagai tempat
pembuatan dan tempat penjualan hasil dari produksi. Putra Mustika 1, Putra Mustika 2, Putra
Mustika 3, Putra Mustika 4 ke empat cabang yang dimiliki keramik Mustika itu masih berada
dilingkup daerah yang sama. Namun, Perusahaan Keramik Mustika sedikit mengalami kendala
dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Kendala yang dihadapi yaitu dalam segi
pendokumentasian data transaksi sering terjadi kesalahan, yaitu kesalahan dalam pencatatan
data-data produksi dan data-data penjualan.

Metode Penelitian:
Metode Pengembangan sistem dimaksudkan untuk memberikan tahapan-tahapan teknis dalam
pengembangan sistem. Metode ini dilakukan untuk menghindari kesalahan prosedur yang tidak
diinginkan selama pengembangan sistem. Metode yang digunakan adalah Waterfall Model yang
dikenal sangat mudah untuk mendemonstrasikan kepada pengguna. Metode waterfall memiliki
beberapa fase dimana setiap fase yang telah selesai dikerjakan akan di-review sehingga hasilnya
sesuai dengan yang diharapkan untuk fase berikutnya.
Landasan Teori:
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dan komponen – komponen dalam organisasi yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi. Pada lingkungan berbasis
komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan
telekomunikasi, manajemen basis data, dan berbagai bentuk teknologi informasi lain dengan
tujuan mengubah sumber data menjadi berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
Sistem Informasi Manajemen
adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan
dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain
yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan
otomasi atau dukungan terhadap pengembalian keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar dan sistem informasi eksekutif.

Hasil Penelitian:
Perancangan Sistem
Perancangan database terjadi setelah perancangan proses untuk mengetahui kebutuhan aplikasi
seara lebih mendetail. Struktur database yang terperinci akan menciptakan implementasi
pengkodean (coding) yang tepat dalam pengembangan aplikasi.
Implementasi Sistem
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Produksi dan Penjualan Perusahaan Keramik (Studi kasis
Perusahaan Keramik Mustika Banjarnegara ) ini mempunyai satu menu utama dan beberapa sub
menu. Dalam mengembangkan aplikasi terdapat form-form yang berhubungan dengan database
sebagai tempat penyimpanan data. Menghubungkan form tersebut dengan database digunakan
berbagai macam komponen diantaranya: ADO Connection, ADO Querry, ADO table, ADO
dataset, DataSource, ADO Command, DB Grid, Datasource.
Pengujian Sistem
Dalam pengujian sistem ini ada dua metode dalam pengujian sistem yaitu black box dan alpha
test. Hasil dari masing-masing pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
- Black Box Test
Pengujian program yang dilakukan dengan meminta tanggapan penanggung jawab keuangan
diperusahaan Keramik Mustika Banjarnegara mengenai isi informasi program yang dihasilkan
apakah sudah terdapat kebenaran antara pemasukkan data dan keluaran data yang dihasilkan oleh
aplikasi yang dibuat oleh peneliti.
- Alpha Test
Untuk pengujian sistem menggunakan alpha test dilakukan oleh Ibu Supiah selaku keuangan,
pegawai, dan beberapa mahasiswa universitas di Yogyakarta, tujuan diadakannya pengujian
alpha test yaitu diketahuinya apakah aplikasi tersebut bersifat userfriendly atau tidak dan apakah
sistem tersebut bermanfaat atau tidak.

Kelebihan:
Telah dipaparkan dengan gamblang bagaimana penelitian yang telah dilakukan, serta lengkapnya
data lapangan yang didapat, kejelasan bahasa yang digunakan sehingga memudahkan dalam
memahami isi jurnal sendiri.

Kekurangan:
Kurangnya landasan-landasan teori untuk memperkuat hasil penelitian atau jurnal yang ada.

Kesimpulan:
- Telah dibuat sistem informasi manajemen produksi dan penjualan yang berguna membantu
dalam usaha bisnis perusahan keramik Mustika Banjarnegara. Sistem informasi manajemen
membantu dalam pengelolaan data dari proses produksi keramik sampai proses penjualan.
- Dengan adanya sistem ini kelalaian dalam pengunaan bahan baku dapat diatasi karena ada
sistem pencatatan yang diharapkan dapat membantu dalam perhitungan dan dokumentasi bahan
baku yang digunakan dalam membuat keramik.
- Diharapkan dengan adanya sistem ini kesalahan perhitungan dan dokumentasi seperti produksi,
penjualan, dan pembelian dapat diatasi karena semua sudah dalam bentuk komputerisasi.
- Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat membantu perusahaan dalam proses absensi kerja
karyawan agar tidak terjadi kesalahan dan menjadi lebih jelas dan tepat.

Sumber jurnal:

journal.uad.ac.id/index.php/JSTIF/article/download/2924/pdf_33

Nama riski armada

Prodi sistem informasi

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN CIANJUR


A.

Pengertian Konsep SIE

Sistem Informasi Eksekutif (SIE) merupakan salah satu sistem informasi yang sangat dibutuhkan untuk
menejerial, modul sistem informasi ini diperuntukan bagi top-level manajerial dalam mengontrol dan
mengawasi kinerjan instansi. (Azad, et al., 2012)

B.

Komponen Konsep SIE

SIE menawarkan laporan yang kuat dan kemampuannya untuk memberikan data yang diperlukan untuk
menganalisis, membandingkan dan memperlihatkan kecenderungan dalam waktu yang cepat sehingga
keputusan dapat diambil segera, yang pada akhirnya permasalahan dapat cepat diatasi sebelum kondisi
menjadi terlalu buruk dan peluang dapat lebih cepat ditangkap serta informasi yang disajikan dalam
bentuk grafik (Noviansyah, et al., 2014).

C.

Karakteristik SIE

Karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan oleh sistem informasi eksekutif adalah sebagai berikut
(G, n.d.):

1. Executive-friendly, sesuai dengan keahlian mengoperasikan komputer yang dimiliki oleh


kalangan eksekutif. Mudah digunakan dan mudah dipelajari.

2. Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar yang
diakses sebelumnya.

3. Memiliki on-line help.

4. Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.


Karakteristik data yang disediakan oleh sistem informasi eksekutif juga harus memenuhi kebutuhan data
para pihak eksekutif (Sri Widiyastuti, 2014). Berikut adalah karakteristik data yang dibutuhkan oleh
sistem informasi eksekutif :

1. Highly Summarized Data

Informasi yang ditawarkan oleh sistem informasi eksekutif merupakan informasi rangkuman sehingga
memudahkan eksekutif dalam mengambil keputusan dengan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil
rangkuman dari keseluruhan transaksi yang telah diolah melalui data warehouse (Sutopo, et al., 2016).

2. Drill Down

Informasi yang ditawarkan sistem informasi eksekutif dapat memungkinkan melihat secara detail
rangkuman yang telah ditampilkan oleh sistem informasi eksekutif (Yusuf Priyandari, 2011). Hal ini
terkadang dilakukan saat eksekutif menilai gejolah grafik informasi yang ditampilkan kurang meyakinkan
sehingga dinilai perlu untuk melihat penyebab dari pergerakan grafik yang kurang seimbang agar dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bisnis (Santoso, 2012).

3. System Integrate

Fasilitas ini memungkinkan eksekutif untuk mengetahui data transaksi secara online sehingga dapat
membantu analisa oleh eksekutif dengan memanfaatkan data yang sedang berjalan untuk dijadikan
tolok ukur dalam mendukung informasi yang diterima oleh eksekutif melalui sumber informasi lain.

4. Future Simulation

Fasilitas future simulation merupakan salah satu fasilitas penting dan paling sering diakses oleh eksekutif
mengingat kemampuan dari sistem informasi ini untuk mengolah, memprediksi dan menampilkan
pergerakan grafik beberapa tahun mendatang berdasarkan data data yang sudah ada sebelumnya.
Tentunya grafik yang ditampilkan tidaklah bersifat baku, tetapi lebih kepada prediksi kasar
perkembangan bisnis suatu organisasi.

5. Benchmark Feature

Benchmark merupakan salah satu fasilitas yang berfungsi untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan kinerja organisasi sejenis lain berdasarkan data data yang dikeluarkan oleh lembaga statistik
nasional. Fasilitas ini dipergunakan oleh eksekutif yang berusaha mengukur kekuatan organisasi yang
dipimpinnya dengan organisasi saingan. Hal ini bertujuan sebagai patokan dalam mengambil langkah
startegis untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan bersama (Eko Prasetyo, 2012).

Vol. 7, No. 1, Januari 2017


Sistem Informasi Eksekutif STMIK Atma Luhur Dengan

Penerapan Customer Relationship Management Berbasis


Website
Delpiah Wahyuningsih, Hamidah

A.

Pengertian Kosep SIE

Sistem informasi eksekutif (SIE) merupakan sistem informasi pada level strategic dari sebuah organisasi
yang didesain untuk pengambilan keputusan yang tidak terstruktur melalui

B.

Komponen Konsep SIE

Sistem informasi eksekutif untuk membantu para pimpinan dalam mengatasi masalah tersebut agar
data menjadi lengkap, terpadu, praktis dan mudah serta siap digunakan setiap saat bagi pihak eksekutif
STMIK Atma Luhur sehingga dapat mendukung proses pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan
terarah dan untuk memberikan fasilitas sharing data antar sub bagian.

C.

Karakteristik SIE

Sistem Informasi Eksekutif ini dapat memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi proposal
kegiatan, laporan kegiatan atau data akademik yang lainnya. Jika pengguna hanya mengisi kegiatan yang
akan diadakan tanpa adanya proposal maupun laporan akhir maka pengguna akan menerima SMS dari
SIE ini.

Konsep Dasar Eksekutif dlm membangun EIS


1. Faktor penentu keberhasilan (critcal success factor) Adalah hal-hal (factor) yang menentukan
keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap
perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.

2. Management By Exception (MBE) Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan


kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan
setiap permasalahan.

3. Model Mentalž Peran utama EIS adalah membuat ringkasan dari data dan informasi yang
volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan ringkasan ini disebut
penempatan informasi (information compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau
model mental dari operasi perusahaan.

MODEL

A. Dalam model sistem informasi eksekutif diatas eksekutif melakukan dialog dengan
perangkat lunak sistem informasi eksekutif dengan memasukkan instruksi kedalam
sistem melalui menu. Pemilihan menu dilakukan dengan mouse. Penggunaan keyboard
dikurangi. Informasi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau narasi. Istilah yang
berkembang dari kegiatan SIE adalah drill down. Sistem informasi eksekutif memantau
seberapa baik organisai berjalan dalam hal tujuannya dan factor penentu
keberhasilannya. Eksekutif yang menerima konsep faktor-faktor penentu keberhasilan
menggunakan sistem informasi eksekutif mereka untuk memantau setiap faktor
penentu keberhasilan dalam hal ini adalah instansi pendidikan misalnya kualitas staf
pengajar, materi yang berbobot, fasilitas universitas.

JURNAL 2 (MODEL)

Pada desain model arsitektur arsitektur sistem dari sistem informasi eksekutif yang akan dikembangkan.
Dimana pada komputer pusat ada dua database yang terhubung ke web server, yaitu database
perusahaan, database eksekutif. Selain database ada juga proses input manual yang terhubung ke web
server yaitu proses input informasi terbaru dan input informasi dari anggota. Web server ini melayani
permintaan informasi yang dilakukan oleh eksekutif.

PERUSAHAAN PENGGUNA SIE VS PERUSAHAAN TIDAK MENGGUNAKAN SIE


A. PT Sinar Surya Duta Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
distribusi makanan dan minuman. Perusahaan ini berdiri tahun 2002 memiliki karyawan
tetap yang berjumlah 20 orang, sedangkan untuk yang tidak tetap ada 5 sampai 6 orang
seperti SPG dan salesman. Perusahaan ini terletak di Jl. Jendral Sudirman No.1029
Palembang Telepon (0711) 364117. Berbagai macam produk makanan dan minuman
didistribusikan oleh perusahaan iniSebagai perusahaan distribusi. Perusahaan ini
menyediakan berbagai media atau alat untuk mendukung pekerjaan karyawannya.
Dalam hal ini komputer merupakan perangkat yang paling penting dalam perusahaan
untuk menginput data-data dan sebagainya. Komputer di perusahaan ini dilengkapi
dengan program atau aplikasi pendukung dan ada baiknya untuk mengetahui dan
memantau kinerja dari aplikasi tersebut.

B. Rancangan Antar Muka Rancangan antarmuka merupakan tampilan pada layar


komputer dari sebuah perangkat lunak yang dihasilkan. Rancangan antar muka dari
sistem informasi eksekutif bidang produksi

C. Dari penulisan skripsi yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem informasi eksekutif

Bidang penjualan pada PT. Sinar Surya Duta Pratama, maka penulis bisa menarik kesimpulansebagai
berikut :

D. Dengan adanya sistem ini, eksekutif dapat dengan mudah menentukan penempatan
produk yang paling diminati pada setiap daerah.

E. Dengan adanya sistem ini, Eksekutif dapat membandingkan laporan penjualan antar
periode dengan cepat tanpa harus menganalisa kembali data-data yang ada.

F. Dengan adanya sistem ini, Eksekutif dapat mengetahui produk mana yang paling
diminati dan yang menghasilkan keuntungan paling besar dengan hanya melihat jumlah
penjualan maupun daerah pemasaran produk tersebut.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

1.Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tingkat puncak (CEO) harus berfungsi
sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu mendorong penerapan EIS diperusahaan
2.Sponsor Operasi Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada
eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi untuk
memastikan pelaksanaan pekerjaaan

3.staf jasa informasi yang sesuai. Harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi
informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.

4.Teknologi Informasi yang sesuai. Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan
keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.

5.Manajemen data. Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh
mana kemutakhiran dan keakuratan dari data dan informasi yang dihasilkan.

6.Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis. Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk
memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.

7.Manajemen atas penolakan organisasi. Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan
upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk
penerapannya.

8.Manajemen atas penyebaran dan evolusi system jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi
dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin
mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap masalah
tersebut tidak terkendali

KESIMPULAN

1. Sistem informasi eksekutif membantu organisasi eksekutif dalam menyelesaikan pekerjaannya

2. Khusus untup top manajemen

3. Dengan adanya SIE di suatu perusahaan maka dapat, dengan adanya sistem ini, eksekutif dapat
dengan mudah menentukan penempatan produk yang paling diminati pada setiap daerah.

4. Manajemen data. Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan
sejauh mana kemutakhiran dan keakuratan dari data dan informasi yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai