Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun Warga atau yang biasa disebut RW adalah merupakan suatu unsur terkecil
dalam pemerintahan di Republik Indonesia. Seorang ketua RW mempunyai peran
yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
wilayah sebab ketua RW adalah orang yang langsung berhadapan dengan masyarakat
dan yang melihat langsung kondisi riil di masyarakat, tidak seperti lurah atau camat
atau penyelenggara (pemimpin) pemerintahan yang lebih tinggi yang hanya tahu
kondisi masyarakat berdasarkan laporan masyarakat (termasuk ketua RW).
Sebagai ketua dituntut mempunyai jiwa pengabdian yang tinggi yang dilandasi
dengan rasa tanggung jawab tanpa memikirkan keuntungan pribadi yang diperoleh
dari jabatannya sebagai ketua RW, karena tunjangan yang diterima kecil bahkan ada
yang tidak pernah mendapatkan tunjangan, sementara dirinya harus bertanggung
jawab atas nafkah keluarganya.
Dalam pelaksanaannya terdapat halangan atau masalah yang bisa menghambat
kinerja tugasnya. Untuk itu diperlukan warga yang aktif demi kelancaran bersama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
memilih pokok pembahasan antara lain :
1. Masalah apa yang ada di RW 01?
2. Mengapa masalah itu bisa terjadi?
3. Dimana terjadinya masalah itu?
4. Kapan terjadinya masalah itu?
5. Siapa saja yang terlibat dalam masalah itu?
6. Bagaimana penyelesaian masalah itu?

C. Tujuan Penulisan
Setiap pekerjaan yang dilakukan pasti mempunyai maksud dan tujuan tertentu,
demikian pula dengan karya ini. Tujuan yang akan dicapai dalam karya ini adalah :
1. Mencari dan menyelesaikan masalah apa yang terjadi di RW 01.
2. Menambah wawasan mengenai RW.
3. Memberanikan diri bersosialisasi dengan siapa saja.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya ini penulis melakukan wawancara dengan ketua RW dan
melakukan tanya jawab dengan beliau. Terdapat penambahan kata dan kalimat agar
mudah dipahami oleh pembaca.

Page 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembahasan
Rukun Warga (RW) 01 Kelurahan Lebakgede Kecamatan Coblong Bandung
Nama Ketua RW 01 adalah Bapak Y Harison MS. Menurut info yang saya dari bapak
Y Harison MS selaku ketua RW 01, bahwa keadaan lingkungan di RW 01 pada saat
ini masih aman-aman saja. Dan juga pada saat sekarang ini tidak ada masalah
keributan atau perkelahian, yang terlalu menyusahkan warganya. Karena keamanan
disini cukup baik, serta warga-warganya tidak ada membuat keributan dan
lingkungannya baik-baik saja.
Sebelumnya memang pernah ada masalah-masalah di RW 01, seperti tidak ikut
rapat RW, ada warga yang tidak ikut kegiatan gotong royong dalam membersihkan
lingkungan RW dan sebagainya. Kegiatan gotong royong sebenarnya bertujuan baik,
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, dan hasilnya mudah kita rasakan secara
nyata.
Untuk itu, Bapak Y Harison MS menyikapinya dengan mengirimkan undangan
kepada warganya dan menambahkan dibawah undangan tersebut dengan tulisan
seperti NB : ”yang tidak dapat mengikuti harap membayar denda atau menyiapkan
konsumsi.” Kata beliau, kalau yang mampu bayar denda dan mengangap hal itu
masalah yang mudah, biasanya dipersulit dalam pengurusan seperti pembuatan KTP
dan sebagainya.
Dengan begitu warga tersebut dapat berpikir dua kali untuk melakukannya dan
merasa mendapat teguran. Supaya kegiatan dilanjutkan dengan baik diperlukan warga
yang aktif juga. Tetapi semua masalah-masalah itu sudah diselesaikan dengan cepat
dan baik oleh seluruh warga RW 01.
Sekarang ini, RW 01 mempersiapkan diri untuk masuk 27 besar CGH RW
terbersih, seperti RW tetangga sebelumnya, dan warga antusias untuk dapat
meraihnya, seperti membersihkan lingkungan tempat tinggal, selokan, dan 4
menghijaukan lingkungan.

B. Visi Misi dan Motto


1. VISI
Menuju Rukun Warga Unggulan & Mandiri Melalui Pembangunan & Perbaikan
Lingkungan yang Melibatkan Peran Serta Seluruh Warga dengan Sasaran
Mewujudkan Lingkungan yang Bersih, Indah, Sehat, Asri & Aman, Sehingga Menjadi
ICON Rukun Warga Kota Bandung.

Page 2
2. MISI
1) Mengajak, Merangkul dan Mengoptimalkan seluruh Komponen yang ada di
RW-01 untuk bersama-sama membangun Lingkungan RW-01.
2) Memberikan Kenyamanan, Keharmonisan dan Ketenangan bagi seluruh
Warga yang ada baik di dalam maupun diluar Lingkungan RW-01
3) Mendukung Seluruh Program Pemerintah yang memberikan nilai tambah
bagi warga dan lingkungan di RW-01.
3. MOTO
1) BIJAK dalam BERTINDAK
Seluruh pengurus RW, RT dan warga serta karyawan didalam melakukan
sesuatu langkah/kegiatan selalu memperhatikan semua aspek yang
bedampak positif maupun negatifnya.
2) SANTUN dalam BERTUTUR
Seluruh pengurus RW, RT dan warga serta Karyawan didalam
menyampaikan sesuatu baik kepada pengurus maupun warga lainnya agar
dapat menyampaikannya dengan sikap dan bahasa yang baik.
3) PEDULI terhadap SESAMA
Seluruh pengurus RW, RT dan Warga serta Karyawan, memiliki rasa
saling peduli terhadap warga lainnya dan lingkungannya.
4) TOLERANSI terhadap PERBEDAAN
Seluruh Pengurus RW, RT dan Warga serta Karyawan, mampu saling
menghormati dan menghargai warga lainnya dengan penuh keikhlasan, baik
dalam Sosial, Agama, dan Budaya.

Page 3
C. Struktur Organisasi

PENGURUS RUKUN WARGA 01 TUBAGUS ISMAIL KELURAHAN LEBAKGEDE


KECEMATAN COBLONG-KOTA BANDUNG

KETUA RW.01

BENDAHARA SEKRETARIS

SEKSI SEKSI SEKSI PORA SEKSI SEKSI


AGAMA KEMAS PUDOK KOP &
UKM

SEKSI SEKSI SEKSI


PENERANGAN PEMBANGUNAN KEAMANAN

KETUA KETUA KETUA KETUA KETUA KETUA


RT.01 RT.02 RT.03 RT.06 RT.04 RT.05

WARGA MASYARAKAT

D. Tujuan Organisasi

Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kota


Bandung dinilai sukses menghadirkan perubahan yang merata di masyarakat. Tidak
hanya soal pembangunan infrastruktur tetapi juga pemberdayaan masyarakat.

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menuturkan bahwa konsep PIPPK adalah
konsep yang paling benar dalam teori pembangunan apapun. Ia berpandangan bahwa

Page 4
pada hakikatnya, pembangunan adalah kebersamaan, antara pemerintah, masyarakat,
dan professional.

“Kalau masih ada pola pikir di otak kita yang mengatakan perubahan hanya
tanggung jawab pemerintah, saya katakan itu salah besar. Itu primitif,” ujar Ridwan
dalam acara Peluncuran PIPPK Tahun 2017 di Plaza Balai Kota Bandung, Selasa
(21/3/2017). Sebaliknya, jika masyarakat sebuah negara telah mampu turut
berpartisipasi dalam urusan pembangunan negara tersebut, itulah ciri negara yang
beradab. Melalui PIPPK, Ridwan yakin bahwa Kota Bandung sudah dekat dengan
tujuan itu.

“Jadi semangatnya di kelurahan, kecamatan, hingga di pusat, masyarakat harus


menjadi lebih pintar, lebih sejahtera, dan lebih mandiri, bisa menolong diri sendiri,
bisa menyejahterakan lingkungan sendiri, dan bisa menyukseskan program dengan
inisiatif sendiri,” imbuh pria lulusan University of California Amerika Serikat itu.

Ridwan menekankan, konsep PIPPK bukanlah program politik, melainkan murni


teori pembangunan. Ia menjelaskan, PIPPK merupakan konsep desentralisasi di mana
kekuatan pembangunan disebarkan secara merata ke seluruh wilayah dan organisasi
kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk mempercepat hadirnya perubahan.
“Perubahan itu cepat karena dibelanjakan oleh masyarakat sendiri dikerjakan oleh
masyarakat sendiri, supaya merata, tidak ada satu jengkal pun RW-RW yang tidak
ada sentuhan pembangunan, supaya berdaya karena masyarakat yang mengerjakan
dengan kerja sama,” tuturnya. Ia lalu menjelaskan pencapaian PIPPK selama 2016.
Sepanjang 526.000 m2 jalan-jalan lingkungan diperbaiki, 762 unit rumah warga
miskin yang dibedah oleh masyarakat, 335 unit MCK umum dibangun, 210.000 meter
gorong-gorong diperbaiki,51 taman-taman baru hadir di kewilayahan, 242 gapura
baru menyambut di pintu masuk jalan-jalan kecil, 2357 unit sumur resapan dibangun
untuk penyerapan air tanah, 124 masjid direnovasi, dan 700an titik lampu
diperbaharui. “Baru satu tahun aja angka-angka itu luar biasa, menandakan bahwa
pembangunan yang merata ini konsep yang paling baik dalam mendistribusikan uang
rakyat kembali ke rakyat,” katanya.

Tahun 2016, Pemerintah Kota Bandung menganggarkan Rp207.957.546.235,-


sementara penyerapan anggaran mencapai Rp199.868.187.911,- (penyerapan
96,11%). Selain itu, pelaksanaan PIPPK Tahun 2016 ini juga menyerap partisipasi
masyarakat sebesar Rp36.266.874.140,- atau sekira 18,15% dari total penyerapan
anggaran PIPPK Tahun 2016.

Pada tahun 2017, Kepala Bagian Pemerintahan Umum Anton Sugiana


mengatakan ada beberapa penyempurnaan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota
Bandung, yakni penyiapan instrument pedoman teknis dan membangunpersamaan
persepsi, filosofi, dan mekanisme PIPPK. Peningkatan kapasitas Sumber Daya
Manusia Aparatur Kewilayahan dan Lembaga Kemasyarakatan juga menjadi fokus
PIPPK tahun 2017. “Kami telah mempersiapkan berbagai instrument pengukuran
keberhasilan pembangunan melalui PIPPK, antara lain pengukuran indeks

Page 5
kebahagiaan keluarga di tingkat kelurahan, indeks kemasyarakatan sebagai rapor
tingkat ketaatan dan pasrtisipasi masyarakat dalam pembangunan. Ada juga
pengukuran indeks pembangunan manusia lokal dari setiap kelurahan se-Kota
Bandung,” ucap Anton.

E. Program organisasi

Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kota


Bandung di Launching oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil, (31/3) di Gedung
Sasana Budaya Ganesa Jl. Tamansari No. 73 Bandung. Launching ditandai dengan
dibunyikannya alat musik angklung oleh Wali Kota Bandung didampingi Wakil Wali
Kota Bandung Oded MD. Sekda Kota Bandung Yossi Irianto, Ketua TP PKK Ny.
Atalia Ridwan Kamil, Wakil Ketua TP PKK Ny. Siti Oded MD, Ketua DWP Ny. Sri
Yossi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Bandung. (PIPPK) tersebut
merupakan salah satu refleksi gagasan besar untuk Pemberdayaan Masyarakat
melalui penerapan desentralisasi.

Launching ini merupakan sosialisasi akhir mengenai PIPPK kepada para RW,
LPM, PKK dan Karang taruna yang berada di Kelurahan, adapun teknis
pelaksanaanya mengikuti Perwalnya yang sedang di finalisasi bersama DPRD.
Menurut wali kota, tema dari pelaksanaan PIPPK tahun 2015 adalah penataan dan
peningkatan infrastruktur kewilayahan dengan titik berat mewujudkan Bandung
Bersih tahun 2015. “Ada 100 juta per tahun sudah disiapkan untuk tahun ini yang
sesuai dengan tata kelola keuangan pemerintahan yang telah diseakati harus
transparan dan akuntabel, adapun program tahun ini kita fokuskan dulu untuk
infrastruktur dan Kebersihan,” jelasnya. Ridwan juga menjelasakan bahwa nantinya
setiap RW wajib memiliki Infrastuktur kebersihan berupa pengangkut sampah yang
disesuaikan dengan keadaan lingkungan di setiap RW nya. “Jika lingkungan dan
jalannya luas maka kita akan Pakai Triseda, dan jika lingkungannya sempit dan
jalannya berbelok-belok maka alat pengangkut sampahnya disesuaikan yang bisa
didorong oleh manusia,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan wali kota bahwa setelah di review, minggu ini diharapkan
Perwalnya segera disempurnakan, dan target bulan april ini PIPPK ini sudah harus
dimulai. Ridwan Kamil juga menjelaskan bahwa anggaran yang di gelontorkan dalam
Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan tahun 2015 ini
kurang lebih Rp. 200 Milyar. Selain itu sistem pelaksanaan Program IPPK tersebut
berupa reward dan punishment. “RW yang bekerja dengan baik dan tidak ada
masalah, bukan tidak mungkin anggarannya kita tambah, adapun RW yang kesulitan
dan tidak mau bergerak bukan tidak mungkin kita kurangi,” Tegasnya. Dalam
kesempatan tersebut dilksanakan penandatanagan fakta intregritas para lurah yang
secara simbolis ditandangani oleh 30 perwakilan lurah yang mewakili masing-masing
kecamatan yang ada di Kota Bandung, yang jumlahnya 151 Kelurahan.

Page 6
F. AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga)

Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa menyadari betapa pentingnya


kehidupan bertetangga dan pentingnya kebersamaan di lingkungan masyarakat, maka
kita berkewajiban untuk mengembangkan dan meningkatkan kerukunan dan
kerjasama secara terorganisasi sekaligus untuk menciptakan persatuan dan kesatuan
dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara Indonesia yang
berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Demi tercapainya tujuan di
atas, kami Rukun Warga 09, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota
Bekasi, berhimpun dalam satu wadah organisasi RW dengan Anggaran Dasar sebagai
berikut:

DASAR

Menimbang:

a) Bahwa dalam rangka penguatan kapasitas organisasi, peningkatan


keharmonisan hubungan antar warga dan pencapaian visi misi, serta
suksesnya pelaksanaan program dan kegiatan RW 09 Kelurahan Aren Jaya
Bekasi Timur, dipandang perlu dilakukan pengaturan;
b) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan memperhatikan hasil pembahasan Pengurus RW/RT maka melalui
Musyawarah Warga pada tanggal 15 April 2013 telah disepakati dan oleh
karenanya perlu menetapkan Peraturan RW 09 Kelurahan Aren Jaya
tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Rukun Warga 09
Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur.

Mengingat:

a) Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 04 tahun 2005 tentang Pedoman


pembentukan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Bekasi;
b) Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 tahun 2011 tentang Ketentuan
Umum Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan;
c) Keputusan Camat Bekasi Timur nomor 149/SK.002/Kec.BT/III/2013
tentang Pengesahan dan Pemberhentian serta pengangkatan pengurus
Rukun Warga 09 Pada Kelurahan Aren Jaya Bekasi Timur Kota Bekasi;
d. Keputusan Ketua RW 09 nomor 001/KEP/09- AJ /V/2013 Tentang
Uraian tugas Pengurus RW 09 Kelurahan Aren Jaya Bekasi Timur masa
bhakti 2013-2016.

Page 7
MEMUTUSKAN

Menetapkan:

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Rukun Warga 09 Kelurahan Aren
Jaya Bekasi Timur Kota Bekasi

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1) Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga RW ini, yang dimaksud
dengan :
Rukun Warga yang selanjutnya disebut RW adalah Rukun warga 09
Kelurahan Aren Jaya Bekasi Timur yang berkedudukan di Kelurahan Aren
Jaya Bekasi Timur yang dibentuk dalam rangka pelayanan pemerintah dan
masyarakat yang diakui dan dibina oleh Pemerintah Daerah;
2) Warga adalah semua orang yang tinggal di wilayah RW 09 yang memiliki
bukti administrasi kependudukan warga RW 09
3) Kepala Keluarga adalah penanggung jawab anggota keluarga yang secara
masyarakat dalam Kartu Keluarga
4) Fasilitas Umum adalah bangunan-bangunan yang dibutuhkan dalam sistem
pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah, antara
lain berupa jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telpon dan saluran
air/drainase yang berada dilingkungan RW09
5) Fasilitas Sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat/warga dalam
lingkungan pemukiman, antara lain berupa : sarana Ibadah, Sarana Kesehatan
(Posyandu), Sarana olahraga/lapangan terbuka, taman lingkungan dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) lahan irigasi yang berada dilingkungan RW 09;
6) Musyawarah RW adalah forum musyawarah ditingkat RW yang merupakan
wadah permusyawaratan dan permufakatan tertinggi di tingkat RW;
7) Musyawarah RT adalah forum musyawarah pada tingkat RT yang merupakan
wadah permusyawaratan dan permufakatan tertinggi di tingkat RT

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT


Pasal 2
Nama

a) Organisasi ini bernama Rukun Warga 09, yang di dalamnya telah terbentuk
organisasi tingkat RT, terdiri dari RT 01 s/d RT 012.

Pasal 3
Kedudukan dan Tempat

b) RW 09 berkedudukan di Perumnas 3 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi


Timur, Kota Bekasi, untuk waktu yang tidak terbatas

Page 8
BAB IV
DASAR, SIFAT, DAN TUJUAN
Pasal 4
Azas dan Dasar

a) Organisasi RW 01 berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945

Pasal 5
Sifat

a) Rukun Warga 01 merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang amanah,


terbuka, bertanggung jawab dan bersifat kekeluargaan, kebersamaan, dengan
mengutamakan musyawarah dan mufakat. sehingga tercipta warga yang
“Demokratis, Harmonis dan Bertanggung jawab“.

Pasal 6
Tujuan

a) RW 09 bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga,


menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan, meningkatkan
kekompakan dan kebersamaan warga, mengembangkan potensi generasi muda
yang cerdas sehat jasmani dan rohani, serta mengembangkan kegiatan sosial
kemasyarakatan serta aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

BAB V
KEGIATAN
Pasal 7

b) Untuk mencapai tujuan yang tercantum pada pasal 5, maka RW 09


melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

1) Mengadakan pertemuan secara berkala


2) Melaksanakan pengamanan lingkungan dengan sistem keamanan
terpadu
3) Melakukan kerja bakti di lingkungan RW 01
4) Melaksanakan kegiatan yang bersifat kebersamaan, misalnya :
berkunjung ke warga sakit, ta’ziah duka, memberi santunan kepada
warga yang meninggal dunia, dll.
5) Melakukan pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda
melalui generasi muda atau Remaja Masjid serta membina dan
mengembangkan potensi olahraga dan keagamaan
6) Menjaga kelestarian lingkungan hidup
7) Menjalin persatuan dan kesatuan melalui silaturrahim warga
8) Melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang berlaku untuk kepentingan organisasi.

Page 9
BAB VI
KEPENGURUSAN TINGKAT RW
Pasal 8

a) Pengurus RW 01 adalah setiap orang ( Warga RW 01) yang telah dipilih oleh
ketua yang sudah disahkan
b) Ketentuan mengenai syarat pengurus RW 09 diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).

BAB VII
Pasal 9

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 10

a) Kekuasaan Organisasi
b) Kekuasaan tertinggi organisasi RW terdapat pada rapat Pengurus RW 09 yang
di hadiri oleh seluruh pengurus RW bersama ketua RT dan serta organisasi
yang ada dilingkungan RW 09

Pasal 11
Kepengurusan

a) Kepengurusan organisasi RW 01 diatur pada Anggaran Rumah Tangga (ART)

Pasal 12
Tugas Pengurus

a) Pengurus bertugas melaksanakan amanah warga melalui program kerja yang


telah disyahkan seperti yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA
Pasal 13

b) Setiap warga berhak :

1) Menunaikan ibadah keagamaan sesuai dengan


keimanan/kepercayaannya;
2) Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tulisan kepada pengurus
RT /RW;
3) Mengikuti kegiatan yang diadakan dilingkungan RT /RW;
4) Memilih dan dipilih sebagai ketua RT/RW maupun pengurus RT/RW;

Page 10
5) Mengetahui laporan keuangan dan kas RT/RW secara proposional;
6) Mendapatkan rasa aman, ketentraman dan ketertiban serta pelayanan
kebersihan lingkungan yang diwujudkan secara bersama-sama dalam
satu kesatuan RT/RW;
7) Meminjam inventaris yang dimiliki RT/RW untuk keperluan hajatan
keluarga/musibah
8) Menggunakan fasilitas umum dan fasilitas sosial dilingkungan RT/RW
dengan mengindahkan tata tertib yang berlaku.
Hak warga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau
ketentuan lain yang menyebabkan tidak diperolehnya hak warga.

Pasal 14

c) Setiap warga berkewajiban :

1) Memiliki identitas diri berupa KTP dan/atau identitas lainnya yang


sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2) Membayar iuran keamanan, iuran kematian, kebersihan, dan kas
RT/RW untuk menunjang operasional kegiatan dan sosial
kemasyarakatan yang disetorkan kepada bendahara RT setempat,
paling lambat tanggal 15 pada setiap bulannya;
3) Menyampaikan data dan/atau identitas diri kepada pengurus RT
setempat;
4) Bagi warga baru berkewajiban melaporkan kepada Ketua RT setempat
dengan membawa surat keterangan pindah dari RT/RW alamat
sebelumnya, fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan/atau fotocopy
identitas diri lainnya yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak kepindahannya;
5) Mematuhi hasil musyawarah pengurus RT/RW;
6) Mematuhi peraturan tata tertib RT/RW;
7) Menjaga martabat dan kehormatan diri, keluarga dan lingkungan
sesuai kaidah agama dan norma hubungan sosial kemasyarakatan;
8) Menciptakan dan menjaga lingkungan RT/RW agar senantiasa dalam
kondisi yang aman, tertib dan tentram serta bersih dan nyaman;
9) Menyukseskan pencapaian Visi RW yakni “BERSAMA KITA
MAJU”
10) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditaati oleh
seluruh warga kecuali yang diputuskan lain oleh musyawarah
pengurus RT/RW;

Page 11
BAB IX
KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KETENTRAMAN
Pasal 15

1) Setiap warga dilarang keras menggunakan rumah tempat tinggal dan fasilitas
umum yang ada di RT /RW untuk melakukan kegiatan/perbuatan transaksi
narkoba, minuman keras, berjudi, asusila, mengadu hewan peliharaan dan
tindakan kriminal lainnya;
2) Setiap warga dilarang berbuat anarkis dengan membawa nama pribadi atau
golongan, agama dan suku yang dapat menimbulkan keresahan dan keributan
dilingkungan RT/RW;
3) Setiap Kepala Keluarga pada kondisi tertentu diwajibkan melaksanakan
kegiatan Siskamling sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Pengurus RT/RW
dengan menandatangani daftar hadir dan jika berhalangan harus ijin kepada
Ketua RT setempat baik secara lisan dan/atau tertulis;
4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Kepala
Keluarga dapat mewakilkan Kepada Anggota Keluarga yang berjenis kelamin
Laki-laki dan berusia 17 (tujuh belas) tahun ke atas;

Pasal 16

1) Setiap warga yang menerima tamu, kerabat/keluarga yang bermaksud


menginap/bermalam, wajib dengan segera melapor kepada Ketua RT setempat
baik secara langsung, melalui telpon dan/atau tertulis;
2) Kunjungan tamu dari luar wilayah RW 09 yang tidak menginap dibatasi
waktunya sampai dengan Pk.24.00 WIB
3) Setiap Warga yang mempekerjakan orang lain, seperti Pembantu Rumah
Tangga, Tukang Bangunan dan/atau lainnya yang lebih dari 3 x 24 jam wajib
melaporkan kepada Ketua RT dengan menyampaikan foto copy identitas
pekerja dimaksud.
4) Pemulung dibatasi waktu operasinya mulai Pk. 05.00-20.00 dan setiap warga
diharapkan atas kepeduliannya;

Pasal 17

1) Warga yang akan mempunyai hajatan/acara/pesta pernikahan dan sejenisnya


yang menggunakan dan menutup jalan di depan rumahnya, wajib melapor
kepada Ketua RT setempat dan memberitahukan kepada minimal 5 (lima)
tetangga terdekat;
2) Untuk menjaga keamanan dan keindahan lingkungan, setiap warga wajib
menghidupkan lampu jalan / teras setiap malamnya;
3) Setiap warga dilarang melakukan kegiatan yang mengganggu ketenangan dan
kenyamanan warga, kecuali dengan izin khusus dari pengurus RT/RW;
4) Kendaraan roda dua/roda empat milik warga/tamu warga, pada saat parkir
agar dalam kondisi terkunci dan menempatkan kendaraannya di tempat yang
tidak mengganggu aktivitas warga dan tetangga sekitar.

Page 12
BAB X
KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN LINGKUNGAN
Pasal 18

1) Setiap keluarga wajib mengikuti kegiatan kerja bakti yang diselenggarakan


oleh pengurus RT/RW dengan mengirimkan minimal 1 (satu) orang dari
anggota keluarga yang telah dewasa. Bagi yang berhalangan mengikuti kerja
bakti harus ijin kepada Ketua RT setempat baik secara lisan dan/atau tertulis;
2) Kerja bakti dimulai pukul 07.00 sampai dengan 09:30 atau ditentukan lain
sesuai kebutuhan, bukti keikutsertaan kerja bakti adalah dengan
menandatangani daftar hadir kerja bakti yang disediakan oleh Pengurus
RT/RW.
3) Setiap Keluarga diwajibkan menyediakan bak sampah permanen dan
membersihkan pekarangan/halaman dan saluran air/drainase di area rumah
masing-masing dan dilarang membuang sampah di jalanan, di bak sampah
warga lain dan di sekitar lingkungan RT/RW
4) Warga dilarang membakar sampah dapur dan/atau sampah lainnya, kecuali
untuk dokumen dan/atau barang yang karena kerahasiaan dan/atau karena
bahayanya menuntut harus dihanguskan.

Pasal 19

1) Bagi warga yang melakukan pembangunan rumah baru atau renovasi rumah
yang mengganggu ketertiban umum agar memberitahukan kepada pengurus
RT setempat dan kepada tetangga, minimal 5 (lima) tetangga terdekat.
2) Setiap warga yang melakukan pembangunan/renovasi rumah diharuskan
menempatkan dan menata material dan sampah/puing-puing dengan rapi dan
baik, sehingga tidak mengganggu fasilitas umum dan kebersihan lingkungan..
3) Bagi warga yang tinggal disekitar fasilitas sosial/lapangan tidak
diperkenankan membuat bangunan untuk kepentingan pribadi;
4) Bagi Warga yang tinggal disekitar fasilitas sosial/lapangan dan membuka
pintu/ jendela diharuskan memelihara kebersihan, keindahan dan kenyamanan
serta dilarang menjemur pakaian dilapangan;
5) Bagi warga yang menggarap/mengolah lahan irigasi disepanjang sisi selatan
RW 09 diaharuskan menjaga kebersihan saluran air/drainase, menanam
pohon.

Pasal 20

1) Setiap keluarga diupayakan menanam pohon dan tanaman hias/kembang di


pekarangan/halaman rumah/tepian jalan dan memeliharanya dengan baik
2) Bagi warga yang menanam pohon/tanaman di luar pekarangan rumah/tepian
jalan, diharuskan merawat dan memotong dahan/ranting yang berpotensi
mengganggu pengguna jalan dan fasilitas umum.

Page 13
3) Bagi warga yang menebang pohon/memotong dahan pohon dan/atau
melaksanakan kerja bakti pembersihan lingkungan rumah yang menghasilkan
sampah harus membiayai sendiri pembuangan sampah dimaksud.
4) Bila warga lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
5) pengurus RT/RW dan/atau petugas kebersihan dapat menertibkan dengan
biaya ditanggung oleh pemilik pohon.

BAB XI
KEHARMONISAN DAN KENYAMANAN
Pasal 21

a) Warga dihimbau untuk tidak mempergunjingkan hal-hal yang negatif demi


untuk menjaga keharmonisan dan kenyamanan.

Pasal 22

a) Warga yang memelihara binatang peliharaan harus menjaga dan mengawasi


binatang peliharaan tersebut dan tidak dibiarkan berkeliaran sehingga
mengganggu kenyamanan dan merusak lingkungan.

Pasal 23

a) Warga dapat menolak segala bentuk permintaan sumbangan yang tidak


mendapat ijin dari Ketua/Pengurus RT/RW

BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT- RAPAT PENGURUS
Pasal 24

a) Musyawarah dilaksanakan setiap bulan sekali atau paling lama 3 bulan sekali
dalam acara silaturrahim pengurus warga di lingkungan RW 09 untuk
menyampaikan informasi-informasi atau aspirasi yang timbul dari warga serta
untuk evaluasi dan tindak lanjut program kerja RW dan RT.

Pasal 25

b) Rapat pengurus dalam hal pasal 24 memiliki sifat mengikat seluruh RT di


Wilayah RW 09.

Pasal 26

c) Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat yang tersebut dalam


BAB XI sedapat mungkin diupayakan melalui mufakat Pengurus RW dan
Ketua RT sebagai perwakilan warga

Page 14
BAB XIII
KEUANGAN
Pasal 27

a) Keuangan RW 09 diperoleh dari :

1) Iuran bulanan warga RT 01 s/d RT 012


2) Partisipasi atau swadaya masyarakat
3) Iuran pemilik usaha
4) Donatur
5) Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

Pasal 28

a) Besarnya uang iuran/pemasukan lain ditetapkan oleh rapat pengurus yang


disetujui oleh Pengurus dan seluruh ketua RT dilingkungan RW 09

Pasal 29

b) Dana yang diperoleh dipergunakan untuk membiayai seluruh pelaksanaan


program kerja RW 09 dengan mengacu pada anggaran yang berlaku.

BAB XIV
MASA JABATAN PENGURUS
Pasal 30

a) Demi asas pemerataan tanggung jawab, keadilan dan memberikan peluang


yang sama kepada seluruh warga untuk turut serta di dalam mengelolah dan
mengurus lingkungannya, maka masa jabatan Ketua RW dan atau Ketua RT
adalah 3 (Tiga) tahun, dihitung dari tanggal dipilihnya/ditetapkannya sebagai
Ketua RW atau Ketua RT.

Page 15
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 31

a) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga ditetapkan oleh


rapat Pengurus RW yang dihadiri oleh seluruh ketua RT atau perwakilanya.
(2) Perubahan AD dan ART dianggap sah apabila dihadiri lebih dari ½ jumlah
Pengurus RW/RT yang diundang.

BAB XVI
PENUTUP

b) Pasal 32 Hal-hal yang belum diatur dalam AD dan ART akan diatur di
kemudian hari menyesuaikan dengan situasi kondisi lingkungan RW 09

Page 16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Diperlukan rasa persatuan dan kesatuan untuk menciptakan perdamaian
2. Sosialisasi antar warga sangatlah penting untuk membina keharmonisan
bersama
3. Dalam melakukan sesuatu diperlukan rasa ikhlas dan saling peduli satu
dengan yang lain
4. Masih banyak cara untuk menyelesaikan masalah tanpa melakukan kekerasan
5. Tenggang rasa dalam kehidupan sangatlah penting.
B. Saran
Kita sebagai warga kita harus aktif, jangan egois, apalagi mementingkan diri
sendiri, acuh tak acuh, karena kita hidup ini berdampingan dengan orang lain.
Kita mesti peduli dengan lingkungan tempat tinggal kita. Mungkin saat ini kita
belum membutuhkan mereka, tapi suatu saat kita pasti membutuhkan mereka, entah
itu apa.
Kita sebagai warga sebaiknya juga harus berbuat dengan baik, mulai dari sikap
atau cara bicara kita harus sopan kepada orang lain atau tetangga dan tidak merusak
lingkungan di RT agar tidak terjadi masalah mulai dari kita sendiri sampai lingkungan
RT tempat tinggal kita. Serta menjaga hubungan baik antara 6 RT satu dengan RT
lainnya.

Page 17
DAFTAR PUSTAKA

Page 18

Anda mungkin juga menyukai