Dalam alat penukar kalor terdapat dua jenis fluida yang mengalir dan
dipisahkan oleh dinding material berupa pipa, dimana perpindahan panas terjadi
panas tersebut terjadi dengan beberapa tahap. Pertama, panas dari fluida panas
permukaan dinding fluida dingin yang terjadi secara konduksi, kemudian panas
akan berpindah ke fluida dingin yang terjadi secara konveksi sehingga temperatur
dilihat pada Gambar 2.5 untuk tahanan panas (R) pada sebuah pipa :
Gambar 2.5 Jaringan tahanan panas pada alat penukar kalor [14]
dimana subskrip i dan o pada gambar menunjukkan diameter dalam dan diameter luar
untuk alat penukar kalor shell and tube dalam analisis tabung dapat ditentukan untuk
Ai=π Di L dan A o=π D o L, sehingga tahanan termal dinding tabung adalah
Do
)
ln (
Di
Rdinding =
2 πkL
k adalah konduktivitas termal dinding dan L adalah panjang tabung. sehingga tahanan termal total menjadi:
Do
) ln (
1 Di 1
R=R total=Ri + Rdinding + Ro = + +
h i Ai 2 πkL h0 A o
semua tahanan panas yang terjadi pada fluida panas sampai fluida dingin menjadi
sebuah tahanan panas R, dan laju perpindahan panas diantara kedua fluida adalah
∆T
Q= =UA ∆ T =U i A i ∆ T =U o Ao ∆ T
R
U adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh ¿). Maka rumus di atas menjadi [15]:
1 1 1 1 1
= = =R= + R dinding +
UA s U i A i U o A o hi A i ho A o
1
Uo=
ro
r o ln ( )
ro 1 r o ri 1
+ + R fi + + R fo +
r i hi r i k ho