Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Materi Perpindahan Panas

Tentang Perpindahan Panas Konveksi dan Temperatur

Nama : Bima Fernando


NIM : 061930400077
Kelas : 4 KA
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Mei 2021

Perpindahan Panas Konveksi

1. Konveksi alamiah dan konveksi paksa dapat dibedakan dari kecepatannya, pada konveksi paksa
kecepatan fluidanya jauh lebih tinggi.
2. Resistensi atau tahanan dihitung dengan persamaan :
∆ Tα
Ra = (hr)(ºF)/Btu
Q
3. Koefisien film perpindahan panas pada dinding dalam dan luar pipa dinyatakan dengan hi dan
ho, sehingga :
q = hiAiΔti = hoAoΔto
4. Pada aliran fluida didalam pipa, panas yang dimiliki fluida sepanjang aliran sama dengan panas
yang tegak lurus arah aliran, atau
q = w c (t2-t1) = hiAiΔti
5. Dalam konveksi paksa dengan bilangan Reynold aliran > 2100, hubungan antara koefisien film
perpindahan panas terhadap sifat fluida dan diameter pipa dapat dinyatakan sebagai berikut :
p q
hi D DG cμ
k

μ { }{ } k
6. Untuk aliran transisi atau antara aliran tenang sampai turbulen, persamaan Hagen-Poiseuile
menyatakan f dapat dihitung dengan menggunakan :
16
f=

Temperatur

1. Beda temperatur adalah gaya dorong untuk terjadinya perpindahan panas dari sumber panas ke
penerima panas atau dari source ke receiver.
2. Beda temperatur dari dua fluida yang mengalir pada pipa konsentris dengan arah counter flow
adalah :
( T 1−t 2 )−( T 2−t 1 ) ∆ t 2−∆ t 1
∆ t=LMTD= =
( T 1−t 2 ) ∆ t2
ln
( T 2−t1 ) ( ) ln
∆ t1
3. Pada temperatur dari dua fluida yang mengalir pada pipa konsentris dengan arah parallel flow
adalah :
( T 1−t 1 )−( T 2−t 2 ) ∆ t 2−∆ t 1
∆ t=LMTD= =
( T 1−t 1 ) ∆ t2
ln ln
( T 2−t 2 ) ( )ln
∆ t1
4. Pipa konsentris, masing-masing memiliki film koefisien perpindahan panas. Pada pipa
konsentris, jika pipa dalam memiliki dinding yang sangat tipis, sehingga tahanan yang ada
adalah tahanan film fluida pada pipa, tahanan dinding pipa, Lm/km dan tahanan film fluida pada
anulus.
Jika q = ΔT/ ∑ R ,
maka :
1 Lm 1
∑ R= h + km + ho …………………………. (1)
i

∑R adalah overall resistance atau tahanan menyeluruh, dan biasa dinyatakan dengan 1/U,
dimana U adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh.
5. Untuk pipa dengan dinding yang tipis persamaan (1) menjadi :
1 1 2,3 Do Do 1 1 2,3 Do Do 1
= + log + = + log +
U At 2 km Di ho Di 2 km Di ho
hi( )
A ( )
hi
Do
6. Pada keadaan steady state laju perpindahan panas dinyatakan oleh Fourier dengan persamaan
umum :
q = U A Δt
Dimana Δt adalah beda temperatur antara dua aliran fluida dengan luas permukaan A, dengan
mengabaikan tahanan pada dinding tipis yang tipis, maka :
1 1 1
= +
U A ho
( )
hi t
A
Total perpindahan panas dalam Btu/hr dapat dinyatakan dengan :
q = w c (t2-t1) = WC (T1-T2)
7. Temperatur caloric pada fluida panas adalah :
Tc = T2 + Fc (T1 – T2)
Temperatur caloric fluida dingin :
tc = t1 + Fc (t2-t1)
FC adalah faktor caloric yang diperoleh dari gambar, dengan sebelumnya menghitung KC dan
Δtc/Δh.
8. Temperatur dinding pipa dapat dihitung dari temperatur caloric jika hi dan ho diketahui :
hio
tw=tc+ (Tc −tc)
hio +h o
ho
tw=T c+ (Tc −tc )
hio +h o

Anda mungkin juga menyukai