Anda di halaman 1dari 36

Ir. SUDARNO, M.T.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO
Yaitu suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke fluida
lainnya
Contoh :
1.Sederhana

Sebuah wadah di mana fluida panas dan dingin dicampur secara langsung,
sehingga kedua fluida akan mencapai suhu akhir yang sama, dan jumlah
panas yang berpindah dapat diperkirakan dengan menyamakan kehilangan
energi dari fluida yang panas dengan perolehan energi fluida yang dingin.
pengisi ketel (open feed water heater)
a.Air

b.Uap panas lanjut (super heater)

c.Kondensor (Condenser)
2. Yang lazim digunakan (Recuperator)
Penukar panas, yaitu satu fluida terpisah dari fluida lainnya oleh dinding/
sekat yang dilalui oleh panas.

Misalnya :
Fluida B

Fluida A

 Penukar kalor pipa ganda (dapat digunakan untuk


aliran searah maupun lawan arah)
 Model shell & tube
Jika fluida melintasi penukar panas hanya sekali, maka disebut
Penukar Panas Satu Lintas (Single Pass)
a)Jika kedua fluida mengalir dalam arah yang sama disebut
parallel flow (Aliran searah atau sejajar)
b)Jika aliran berlawanan → Counter Flow (Aliran lawan arah)
c)Jika aliran dengan arah saling tegak lurus → aliran lintang
(Cross flow)
c) Jika aliran dengan arah saling tegak lurus → aliran
lintang (Cross flow)

Macam-macam Cross flow :


1. Tak campur (Unmixed) waktu melintas penukar kalor
sehingga suhu fluida yang meninggalkan penampang
pemanas tak seragam
(contoh pada radiator, turbin)
2. Salah satu fluidanya tak campur, suhu yang campur akan seragam pada
setiap penampang)
Contoh :
Pemanas udara aliran lintang, udara yang mengalir di luar pipa bercampur,
gas panas dalam pipa terbatasi sehingga tak campur
3. Mixed (kedua fluida campur)
Sehingga suhu kedua fluida akan seragam

Catatan :
Untuk menaikkan luas permukaan perpindahan panas efektif per volume
satuan, penukar panas komersial menggunakan lebih dari satu kali lintas
melalui pipa-pipa dan fluida yang mengalir di luar pipa di dalam cangkang
diarahkan bolak balik dengan sarana sekat (baffles)
 Untuk aliran pipa ganda, fluidanya dapat mengalir sejajar atau lawan
arah
 Profil suhunya dapat digambarkan :
T T
Th1
(m) Fluida panas Th1 Fluida panas
Th (m)

Th2 Th2
(k) (k)
dq
Tc2 Tc1
Tc
(k) (k)
dA
Tc1
(m) Tc2
Fluida dingin
Fluida dingin (m)
A A
1 2 1 2

Aliran sejajar / searah (Paralel) Aliran Lawan arah


Perpan juga dapat dinyatakan:

Sehingga dapat dinyatakan:


Beda suhu menyeluruh rata-rata sama dengan beda suhu
fluida panas dikurangi beda suhu fluida dingin

(4)
Dimana :
(5)

Pers. Aliran Searah

( 6)
Th1

Th2 Tm disebut beda suhu rata-rata log


(LMTD = Log mean temperatur difference)
Tc2

Tc1

Thm
Persamaan 6 berlaku pada aliran searah
dTh
Th k
Catatan :
Ta Tb
Betapapun panjangnya penukar panas,
Tc k
maka suhu akhir fluida yang dingin tidak
Tcm dTc
akan dapat mencapai suhu akhir fluida
dA panas

a Luas b
b

mh Untuk aliran jenis ini suhu akhir


Thm dTh
fuida dingin dapat melampaui suhu
keluar fluida panas, karena
Ta Thk
T terdapat gradien suhu yang
mc menguntungkan sepanjang seluruh
Tck Tb penukar panas
Tcm
dTc

Luas a Total
Sedangkan

Sehingga
Pers. Aliran
lawan arah

( 7)

( 8)
Untuk penukar panas yang rumit sepeti selongsong dan pipa
dengan beberapa lintas dan juga untuk penukar panas aliran
lintang, baik yang campur maupun tak campur, penurunan
rumus untuk beda suhu rata-rata menjadi sangat rumit
Untuk caranya :
1.Dengan mengalikan LMTD dengan faktor koreksi

2.dengan melihat diagram (Bowman, Muller, Nagle)

Sehingga : ( 9)

Dimana:
F = Faktor koreksi untuk berbagai jenis penukar kalor
(Gb. 10.8 – 10.11) JP. Holman
Jika terdapat perubahan fase (pendinginan/pengembunan/
penguapan) maka suhu kedua fluida constan
Untuk kondisi ini P dan R = 0, sehingga
F=1
Contoh : 1
Air dengan laju 68 kg/dt dipanaskan dari suhu 35 oC menjadi 75 oC
dengan minyak yang mempunyai kalor spesifik 1,9 kJ/kg oC. Kedua
fluida itu dipakai dalam penukar kalor pipa ganda, dimana minyak
masuk pada suhu 110 oC dan keluar pada suhu 75 oC. Koefisien
perpindahan kalor menyeluruh 320 W/m2 oC. Hitung luas penukar
kalor tersebut

110oC = Th1
oil

75oC = Th2
75 C = Tc1
o water

35oC = Tc2

Hitung: A
Jawab
Penukar kalor selongsong dan tabung
- Air mengalir melalui selongsong/ shell dengan satu lintas
- Minyak melalui tabung/ tube dengan dua lintas
- Hitung luas penukar kalor tersebut

Dari gb 10.8 diperoleh F = 8,1


Sehingga :
Diketahui:
Sebuah alat penukar kalor dengan selongsong satu lintas
 
  Air dengan laju:
200 oF = Th1

140 oF = Th2
130 oF = Tc1

Fluida pemanas air:


100 oF = Tc2

Ditanya:
Jumlah lintas tabung/pipa
Jumlah tabung/pipa perlintas
Panjang tabung/pipoa
Panjang ijin = 8 ft
Jawab :

(1)

(2)
(3)

Maka luas perpindahan kalor:

(4)
Dengan menggunakan kecepatan air rata-rata di dalam
tabung/pipa dan laju aliran, maka luas aliran total

(5)

Luas ini merupakan hasil kali dari jumlah tabung dengan luas
aliran per tabung, sehingga :

(6)
Jumlah tabung n = 36 tiap lintas
Luas tiap tabung =  dl
Luas tabung per feet panjang

Dari persamaan (4) luas permukaan total (luas total) untuk


penukar kalor satu lintas tabung = 67,077 ft2
Sehingga panjang tabung :

67,077
L 
nd
67,077
  9,44 ft
36,19 3,14 0,0625
 Panjang ijin = 8 ft sehingga panjang 9,44 ft tidak
memenuhi syarat, maka harus kita gunakan lebih dari satu
lintas.
 Kita coba dengan dua lintas, sehingga luas total yang
diperlukan juga bertambah

Th1

Tc2
Satu lintas selongsong dua lintas tabung
Tc1

Th2
Th 2  Th1 140  200
P    0,609
Tc 2  Th 1 100  200
Tc 2  Tc 1 100  130
R    0,5
Th 2  Th 1 140  200
Dr Gb. 10.8  F  0,88
Untuk penukar kalor dua lintas tabung, luas permukaan total
sekarang dihubungkan dengan panjang

Dengan demikian pilihan :


 Jumlah tabung per lintas 36 buah
 Jumlah lintas tabung 2
 Panj tabung per lintas = 5,4 ft
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai