Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Panas,Panas Sensibel dan

Panas Laten

Panas adalah energi yang diterima oleh benda sehingga suhu benda atau
wujudnyaberubah.Ukuran jumlah panas dinyatakan dalam notasi British Thermal Unit (BTU).
Air digunakan sebagai standar untuk menghitung jumlah panas karena untuk
menaikkantemperature 1o F untuk tiap 1 lb air diperlukan panas 1 BTU.

Panas jenis suatu benda artinya jumlah panas yang diperlukan benda itu agar temperaturnya
naik 1o F.

Panas sensible adalah panas yang menyebabkan terjadinya kenaikan/penurunan temperatur,


tetapi phasa (wujud) tidak berubah.

Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk merubah phasa (wujud) benda, tetapi
temperaturnya tetap.

Panas laten penguapan(latent heat of vaporization) adalah jumlah panas yang harus
ditambahkan kepada zat (cair)pada titik didihnya sampai wujudnya berubah menjadi uap
seluruhnya pada suhu yang sama.

Panas laten pengembunan (latent heat of condensation) adalah jumlah panas yang
harusdibuang/dikeluarkan oleh zat (gas/uap) pada titik embunnya, untuk mengubah wujud zat
darigas menjadi cair pada suhu yang sama.

Panas laten pencairan/peleburan (latent heat of fusion) adalah jumlah panas yangharus
ditambahkan kepada zat (padat) pada titik leburnya sampai wujudnya berubah menjadicair
semuanya pada suhu yang sama.

Panas laten pembekuan (latent heat of solidification) adalah jumlah panas yang harus
dibuang/dikeluarkan oleh zat (cair) pada titik bekunya untuk mengubah wujudnya dari cair
menjadi padat pada suhu yang sama.

Tabel Panas Laten

Tabel

berikut menunjukkan besar panas laten dan perubahan suhu fase dari beberapa cairan umum dan
gas.
a dingin, di mana keduanya di pisahkan oleh dinding. Perpindahan panas secara konveksi sangat
di pengaruhi oleh bentuk geometri heat exchanger dan tiga bilangan tak berdimensi., yaitu
bilangan Reynolds, bilangan Nusselt dan bilangan Prandtl fluida. Besar konveksi yang terjadi
dalam suatu doble-pipe heat exchanger akan berbeda dengan cross-flow heat exchanger atau
shell-and-tube heat exchanger atau compact heat exchanger atau plate heat exchanger untuk
beda temperature yang sama. Sedang besar ketiga bilangan tak berdimensi tersebut tergantung
pada kecapatan aliran serta sifat fluida yang meliputi massa jenis, viskositas absolute, panas jenis
dan konduktivitas panas.

Suatu hukum kesetimbangan panas, dimana panas yang masuk sama dengan panas yang di
lepaskan. Persamaannya dapat di tulis sebagai berikut:
Persamaan laju perpindahan panas dengan metode LMTD (log mean temperature diferance)
sebagai berikut (incorpera, 1996):

q = U . A . TLMTD…………………………………………………………. (2)

dengan:

q = kalor yang di pindahkan (Watt)

U = Koefesien perpindahan kalor menyeluruh (W/m2K)

A = Luas permukaan perpindahan kalor (m2)

TLMTD= beda temperatur rata-rata (K)

Beda temperature rata-rata parallel flow:


Ditulis dalam Bahan Kuliah, Konversi Energi, Perpindahan Panas

2 Komentar

Kaitkata: Bahan kuliah, Konversi Energi, Perpindahan Panas

Tipe-Tipe Dasar Penukar Panas (Types of Heat Exchangers)

Jun 11

Posted by Mechanical Blog

Tipe penukar panas cangkang-dan-pipa yang paling sederhana ditunjukkan dalam Gb.2-1. Alat
ini terdiri dari sebuah pipa yang terletak konsentrik (sesumbu) di dalam pipa lainnya yang
merupakan cangkang untuk susunan ini. Salah satu fluidanya mengalir melalui pipa-didalamnya,
fluida lainnya mengalir melalui cincin (anulus) yang terbentuk di antara pipa-dalam dan pipa-
luar. Karena kedua aliran melintasi penukaran panas hanya sekali, maka susunan ini disebut
penukar panas satu lintas (single-pass; lintas tunggal). Jika kedua fluida itu mengalir dalam arah
yang sama, maka penukar panas ini bertipe aliran-searah (parallel-flow; Gleichstrom-Bahasa
Jerman; gelijkstroom-Bahasa Belanda; juga dikenal dengan istilah aliran sejajar); jika fluida-
fluida tersebut mengalir dalam arah berlawanan, maka penukar panas ini bertipe aliran-lawan
(counterflow; Gegenstrom-Jerman; tegenstroom-Belanda). Pada umumnya beda suhu antara
fluida yang panas dan yang dingin tidak konstan sepanjang pipa, dan laju aliran panasnya akan
berbeda-beda dari penampang ke penampang. Maka dari itu guna menentukan laju aliran panas
kita harus mempergunakan suatu beda suhu rata-rata yang sesuai, seperti ditunjukkan dalam
gambar 2-1.

Bila kedua fluida yang mengalir sepanjang permukaan perpindahan-panas bergerak dalam arah
saling tegak-lurus, maka penukar panasnya bertipe aliran-lintang (cross flow). Ada tiga
kemungkinan susunan penukan panas tipe ini. Dalam hal yang pertama masing-masing fluida
takbercampur (unmixed) waktu melintasi melalui penukar panas, dan oleh akrena itu suhu fluida-
fluida yang meninggalkan penampang pemanas tidak seragam, pada satu sisi lebih panas
daripada sisi lainnya. Pemanas dari tipe pelat-datar (Gb. 2-2), suatu rancang-bangun yang
dipergunakan untuk regenerator turbin guna memperoleh kembali energi gas buang, atau radiator
mobil, mendekati tipe penukar panas ini. Dalam hal yang kedua, salah satu fluidanya
takbercampur sedangkan fluida yang lainnya bercampur sempurna waktu mengalir melalu
penukar panas. Suhu aliran yang bercampur akan seragam pada setiap penampang dan hanya
berbeda-beda dalam arah aliran. Contoh tipe ini adalah pemanas udara aliran-lintang yang
ditunjukkan secara skematik dalam Gb. 2-3. Udara yang mengalir diluar berkas pipa bercampur,
sedangkan gas panas di dalam pipa-pipa terbatasi dan karenanya takbercampur. Dalam hal yang
ketiga, kedua fluida bercampur (mixed) waktu mengalir melalui penukar panas; jadi, suhu kedua
fluida akan seragam pada penampang dan hanya berbeda-beda dalam arah aliran. Susunan jenis
ini kurang penting dari pada kedua susunan lainnya dan tidak akan dibahas disini.
Guna menaikkan luas permukaan perpindahan-panas efeklif per volume-satuan, kebanyakan
penukar panas komersial menggunakan lebih daripada satu kali lintas melaui pipa-pipa, dan
fluida yang mengalir di luar pipa-pipa di dalam cangkang diarahkan bolak-balik dengan sarana
sekat-sekat (baffles). Gambar 2-4 menunjukkan irisan sebuah penukar panas dengan dua lintas
pipa dan satu lintas cangkang bersekat-sekat lintang. Sekat-sekatnya dari tipe segmen. Tipe sekat
ini dan tipe-tipe sekat yang khas lainnya ditunjukkan dalam Gb. 2-5. Dalam penukar panas
bersekat, pola aliran di sisi cangkang adalah rumit. Seperti ditunjukkan dengan tanda-tanda
panah, kadang-kadang aliran tegak-lurus pada pipa, kadang-kadang sejajar dengan pipa.

Penukar panas yang digambarkan dalam Gb. 2-4 mempunyai pelat-pipa (tube plate) yang
terpasang mati di tiap ujung dan pipa-pipa dilaskan atau diregangkan (expanded) kedalam pelat-
pelat itu. Jenis konstraksi ini biaya awalnya terendah, tetapi hanya dapat digunakan untuk beda
suhu yang kecil antara fluida yang panas dan yang dingin karena tidak ada sarana untuk
mencegah terjadinya tegangan termal yang di sebabkan oleh pemuaian yang berbeda antara pipa-
pipa dan cangkang.
Sifat yang kurang menguntungkan lainnya adalah tidak dapatnya berkas pipa dicabut untuk
dibersihkan. Kekurangan-kekurangan ini dapat diatasi dengan mengubah rancang-bangun
dasarnya seperti ditunjukkan dalam Gb. 2-6. Dalam susunan ini satu pelat-pipa terpasang mati
(fixed) tetapi pelat lainnnya dibautkan pada suatu tutup kepala-mengambang (floating head) yang
memungkinkan berkas pipa bergerak relatif terhadap cangkang. Pelat-pipa-mengambang diklem
di antara kepala-mengambang dan sebuah flens sehingga dimungkinkan untuk mengeluarkan
berkas pipa untuk dibersihkan. Penukar panas yang ditunjukkan dalam Gb.2-6 mempunyai satu
lintas cangkang dan dua lintas pipa.
Untuk penerapan-penerapan khusus tertentu, seperti regenerator untuk turbin gas pesawat
terbang atau mobil, laju perpindahan-panas per berat-satuan dan per volume-satuan menjadi
perhatian yang utama. Penukar panas yang ringkas serta ringan untuk penggunaan ini telah
diteliti oleh Kays dan London (1). Suatu rancang-bangun yang khas ditunjukkan dalam Gb. 2-7.

Anda mungkin juga menyukai