Anda di halaman 1dari 17

2.5.7.

Perbedaan Suhu Rata-rata Logaritmik dan Variasi Penurunan Suhu


Pada persamaan (4.5-1) dan (4.3-12) digunakan hanya bila penurunan suhu
(Ti – To) konstan untuk seluruh bagian permukaan yang panas, besarnya q dapat
ditentukan dengan persamaan :

q = UiAi (Ti - To) = UoAo (Ti – To) = U A ( T)

Persamaan di atas hanya melihat pada satu titik bila fluida dipanaskan atau didinginkan.
Tetapi fluida selalu bergerak di dalam alat penukar panas selama pemanasan atau
pendinginan, sehingga Ti dan To bervariasi. Akibatnya (Ti – To) atau T juga bervariasi
dengan posisi dari fluida didalam alat penukar panas dan suhu rata-rata ( Tm) harus
digunakan dalam perhitungan q pada seluruh alat penukar panas.
Pada alat penukar panas, fluida yang panas dengan suhu T1’ berada pada bagian dalam
pipa dan didinginkan sampai suhu T2’ oleh air dingin yang berada pada bagian
anulus, sehingga suhu air dingin akan meningkat dari T2 menjadi T1 seperti pada
Gambar berikut ini.

T1’ Fluida Panas T2’


T2’ Fluida Panas T1’
T1

T1 T T2 T T1
T2
Fluida Dingin
T1
T2 T2 Fluida Dingin

Distance Distance
(a) (b)
Gambar 4.5-3. Temperature Profiles one-pass double-pipe heat exchanger :
(a) Countercurrent flow, (b) cocurrent or parallel flow
Untuk fluida yang mengalir di dalam pipa yang arahnya berlawanan countercurrent
antara fluida panas dan fluida dingin, laju perpindahan panas ditentukan :

q = UA Tm
Tm : Perbedaan suhu rata-rata. Untuk luas perpindahan panas sebesar dA, maka
neraca panas pada fluida panas dan dingin adalah :
dq = - m’C’p dT’ = mCp dT
m : laju alir masa fluida (kg/detik). Nilai dari m, m’, Cp, C’p dan U diassumsikan
konstan, maka :

dq = U (T’ – T) dA
Dari persamaan di atas : dT’ = - dq/m’C’p dan dT = dq/mCp sehingga :

dT’ – dT = d(T’ – T) = - dq [(1/m’C’p) + (1/mCp)]

Substitusi persamaan di atas dihasilkan persamaan :

d (T ' T ) 1 1
U( ) dA
T' T m 'C p' mC p

Persamaan di atas diintegrasi dan dihasilkan :

T2' T2 1 1
ln UA
T1' T1 m 'C p' mCp
Neraca panas antara fluida yang masuk dan keluar adalah :

q = m’C’p (T’1 – T’2) = mCp (T2 – T1)

Penyelesaian untuk m’C’p dan mCp , maka persamaan laju perpindahan panas :

UA[(T2' T2 ) (T1' T1 )]
q
ln[( T2' T2 ) /(T1' T1 )]
Pada persamaan terakhir untuk menghitung laju perpindahan panas (q), suhu yang
digunakan adalah perbedaan suhu rata-rata logaritmik ( Tlm)
Selanjutnya nilai U : konstan dan Cp masing-masing fluida juga konstan maka laju
perpindaan panas ditentukan :

q = U A Tlm dimana Tlm = [( T2 - T1)/ln ( T2/ T1)]

2.6. PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSAAN PADA BERBAGAI BENTUK ALAT


Dalam banyak hal fluida mengalir secara sempurna dipermukaan alat seperti
dipermukaan tabung atau pipa, plate dan sebagainya, dan panas berpindah terjadi
antara fluida dengan permukaan padatan. Bentuk bola, silinder dan plate tipis
adalah bagian yang penting perpindahan panas antara permukaan padatan dengan
fluida yang bergerak secara terus menerus.
Bila perpindahan panas terjadi selama fluida mengalir, perubahan terus menerus
tergantung pada bentuk alat, posisi pada alat (front, side, back), dekatnya dari body
alat lainnya, laju alir, dan sifat-sifat fluida. Koefisien perpindahan panas bervariasi pada
body. Umumnya koefisien perpindahan panas rata-rata pada body adalah :

𝑚 1/3
NNu = CN 𝑁
𝑅𝑒 𝑃𝑟

Dimana C dan m adalah konstanta tergantung pada berbagai konfigurasi. Sifat-sifat fluida
dievaluasi pada suhu film : Tf = (TW + Tb)/2. TW adalah suhu permukaan padatan, Tb
adalah suhu rata-rata fluida. Kecepatan dalam NRe adalah kecepatan (v) aliran yang bebas
dari fluida mendekati objek.
2.7. Aliran Paralel Pada Plate Tipis
Bila fluida mengalir secara paralel pada plate tipis dan terjadi perpindahan
panas antara keseluruhan panjang (L) plate dan fluida. Besarnya NNu untuk NRe, L
nilainya di bawah 3 x 105 dalam daerah laminer dan NPr > 0,7.

0,5 1/3
NNu = 0,664𝑁 𝑁
𝑅𝑒, 𝐿 𝑃𝑟

Dimana NRe,L = L v / . Untuk aliran turbulen yang sempurna pada NRe,L di atas
3 x 105 dan NPr > 0,7, maka besarnya koefisien pindah panas adalah :

0,8 1/3
NNu = 0,0366N 𝑁
𝑅𝑒, 𝐿 𝑃𝑟
ALAT PENUKAR PANAS (HEAT EXCHANGERS)
1. Tipe-tipe Alat Penukat Panas
Klasifikasi alat penukar panas adalah sebagai berikut :
a. Double Pipe Heat Exchanger
b. Shell and Tube Exchanger
c. Cross Flow Exchanger

Cold fluid in

Hot fluid out Hot fluid in

Cold fluid out

Flow in a double-pipe heat exchanger


Shell and tube heat exchanger : (a) 1 shell
pass and 1 tube pass (1-1 exchanger), (b) shell
pass and 2 tube passes (1-2 exchanger)

Flow patterns of cross-flow heat


exchangers :
(a) One fluid mixed (gas) and one fluid
unmixed,
(b) Both fluid unmixed
2. Faktor Koreksi Perbedaan Suhu Rata-rata Logaritmik
Bila fluida panas dan fluida dingin mengalir di dalam alat penukar panas dengan
arah aliran kedua fluida berlawanan (countercurrent flow) atau searah
(cocurrent/parallel), perbedaan suhu rata-rata adalah :
Tlm = [( T2 - T1)/ln( T2/ T1)]

T1’ Fluida Panas T2’


T2’ Fluida Panas T1’
T1
T1 T T2 T T1
T2
Fluida Dingin T1
T2 T2 Fluida Dingin

Distance Distance
(a) (b)

Temperature Profiles one-pass double-pipe heat exchanger :


(a) Countercurrent flow, (b) cocurrent or parallel flow
Penggunaan faktor koreksi suhu (FT) untuk menghitung perbedaan suhu rata-rata
logaritmik pada alat penukar panas untuk mendapatkan beda suhu rata-rata yang lebih
akurat. Faktor koreksi beda suhu rata-rata untuk alat 1-2 heat exchanger dihitung
menggunakan grafik seperti dibawah ini, yang terlebih dahulu menghitung nilai Z dan Y.

Z = [(Thi – Tho)/(Tco – Tci)] dan Y = [(Tco – Tci)/(Thi – Tci)]

Dimana : Thi = Suhu fluida panas masuk


Tho = Suhu fluida panas keluar
Tci = Suhu fluida dingin masuk
Tco = Suhu fluida dingin keluar
Correction factor FT to log mean temperature difference to 1-2 exchanger
Untuk alat penukar panas 2-4 (2-4 exchanger), faktor koreksi suhu (FT) ditentukan
dengan menggunakan grafik seperti di bawah ini. Sedangkan perbedaan suhu rata-rata
logaritmik dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :

(Thi Tco ) (Tho Tci )


Tlm
ln[( Thi Tco ) /(Tho Tci )]
Correction factor FT to log mean temperature difference to 2-4 exchangers
Panas yang berpindah pada proses pemanasan atau pendinginan dengan menggunakan
alat penukar panas ditentukan dengan persamaan :

q = Ui Ai Tm = Uo Ao Tm
Dimana : Tm = FT Tlm

Sedangkan beda suhu rata-rata logaritmik untuk cross-flow exchanger dapat


ditentukan dengan grafik di bawah ini.
FT

Anda mungkin juga menyukai