Anda di halaman 1dari 11

Tugas Makalah

Matakuliah Teknologi Migas Dan Batubara


“Pengaruh Parameter Batubara Terhadap Penggunaan Dan
Pemanfaatan Batubara”

Disusun Oleh

Kelompok III

1. Bima Fernando (061930400077)


2. Indah Yenieta (061930400564)
3. Putri Rieka Fitri Hayati (061930400570)

Dosen Pembimbing : Taufiq Jauhari, S.T., M.T.

Program Studi Diploma Tiga Teknik Kimia


Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
Tahun Ajaran
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengaruh Parameter Batubara Terhadap
Penggunaan Dan Pemanfaatan Batubara”. Tidak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Taufiq Jauhari, S.T, M.T yang telah membimbing kami.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah
Teknologi Migas dan Batubara. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian
makalah ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih
baik ke depannya.

Palembang, 03 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
BAB VI ...................................................................................................................1
Capaian Pembelajaran .............................................................................................1
1. Capaian Pembelajaran Umum ............................................................................1
2. Capaian Pembelajaran Khusus ...........................................................................1
6.1. Pendahuluan ...................................................................................................1
6.2. Parameter Batubara ........................................................................................2
6.3. Pemanfaatan Batubara ...................................................................................3
6.3.1. Penggunaan Batubara Sebagai Bagan Bakar Langsung .......................3
6.3.2. Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bakar Tak Langsung ...............5
6.3.3. Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bukan Bahan Bakar .................6
Kesimpulan .............................................................................................................7

ii
DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar ....................................................................................................... iii


Gambar 1. Diagram Balok Pemanfaatan Batubara .................................................4

iii
BAB VI
PENGARUH PARAMETER BATUBARA TERHADAP PENGGUNAAN
DAN PEMANFAATAN BATUBARA

Capaian Pembelajaran
1. Capaian Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari isi bab ini diharapkan mahasiswa memahami mengenai
parameter-parameter batubara yang berdampak pada penggunaannya dan
pemanfaatan batubara.
2. Capaian Pembelajaran Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh parameter batubara terhadap
penggunaannya.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar
langsung.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar
tak langsung.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pemanfaatan batubara bukan sebagai bahan
bakar

6.1. Pendahuluan
Jumlah kandungan air, abu, zat terbang, sulfur, nitrogen, sangat berpengaruh
pada kualitas batubara. Begitu pula nilai kalor dan komposisi abu. Semakin tinggi
kadar air, abu, zat terbang, sulfur, nitrogen dan komposisi abu, kualitas batubara
semakin jelek. Sebaliknya, semakin tinggi nilai kalor, kualitas batubara semakin
baik.
Batubara baik sebagai bahan bakar langsung maupun tak langsung,
pemanfaatannya beragam. Namun sebagai bahan bakar tak langsung, batubara
harus melalui pengolahan terlebih dahulu menjadi kokas, briket, gas sintesis, dan
minyak sintesis. Disamping sebagai bahan bakar batubara juga dimanfaatkan antara
lain sebagai bahan karbon, reduktor dan karbon aktif.

1
6.2. Parameter Batubara
Parameter batubara sangat bermakna sebagai penentu kualitasnya adalah
kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, nilai kalor, kadar sulfur, kadar nitrogen, dan
komposisi abu.
1. Kadar Air (Lengas), pengaruhnya dalam :
 Pembakaran, berkurangnya kalori akibat adanya panas yang terbuang dalam
penguapan air.
 Pengangkutan, air akan menambah berat batu bara sehingga akan menambah
biaya di dalam transportasinya.
 Penggerusan, air akan mengurangi kapasitas penggerusan.
2. Kadar Abu
Kadar abu dalam batubara berpengaruh terhadap nilai kalor. Semakin
tinggi kadar abu nilai kalor semakin kecil, sehingga di dalam pemakaian sebagai
bahan bakar akan menurunkan jumlah bahan bakar yang mudah terbakar,
mengakibatkan meningkatnya jumlah batubara yang dibutuhkan sebagai bahan
bakar.
3. Kadar Zat Terbang
Kadar zat terbang akan mempengaruhi karakteristik pembakaran batubara.
Semakin tinggi kadar zat terbang dalam batubara, maka semakin cepat terjadi
pembakaran. Sebaliknya semakin rendah kadar zat terbang semakin sukar untuk
dibakar.
4. Nilai Kalor
Pada penggunaan batubara sebagai bahan bakar maka sifat batubara yang
terpenting adalah nilai kalor. Nilai kalor menentukan jumlah bahan bakar yang
diperlukan dalam memenuhi kapasitas boiler.
5. Kadar Belerang (Sulfur)
Batubara apabila dibakar, maka organik fosfor dan sebagian dari pritik
sulfur akan teroksidasi menjadi SO2 dan sebagian lagi menjadi SO3 yang
menyebabkan polusi. Selain daripada itu pengikatan oksida-oksida sulfur
terutama oleh lapisan yang kaya alkali dari abu, akan menyebabkan beberapa
korosi lokal dari pipa boiler. SO3 bila bereaksi dengan uap air dalam pembakaran

2
dapat membentuk H2SO4, kondensasi dari dua paham ini akan menyebabkan
korosi.
6. Kadar Nitrogen
Kadar nitrogen dalam batubara bervariasi antara 0,5 - 2,0%. Pengaruhnya
dalam pembakaran adalah akan membentuk NOx yang menyebabkan polusi.
7. Komposisi Abu
Komposisi dari abu batubara di dalam pembakaran berpengaruh pada sifat-
sifat abu yaitu titik leleh abu, slagging indeks dan fouling index. Tinggi
rendahnya titik leleh abu sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen yang
terkandung dalam abu batubara tersebut, contohnya :
 CaO, MgO dan Fe2O3 menurunkan titik leleh abu (Flow Temperatur),
terutama dengan kelebihan SiO2.
 FeO, Na2O dan K2O sangat menurunkan temperatur titik leleh abu.
 Kadar sulfur yang tinggi menurunkan initial deformation temperatur.

6.3. Pemanfaatan Batubara


Batubara biasanya dipakai sebagai bahan bakar untuk pembangkit tenaga
listrik, pada industri kecil dan bahan bakar pada pabrik semen. Selain sebagai bahan
bakar, batubara dapat juga digunakan untuk keperluan lainnya. Seperti
digambarkan pada Gambar 1.

6.3.1. Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bakar Langsung


Penggunaan bahan penggunaan batubara sebagai bahan bakar langsung
adalah pemanfaatan batubara langsung dalam bentuk padat tanpa melalui proses
perubahan bentuk terlebih dahulu kecuali preparasi atau proses penggerusan.
Batubara tersebut digunakan secara langsung sebagai :
 Bahan bakar pada ketel uap/PLTU
 Bahan bakar untuk industri semen
 Bahan bakar pada industri kecil seperti pembakaran bata genteng dan kapur.

3
BATUBARA

BAHAN BAKAR KONVERSI


LANGSUNG

KARBONASI GASIFIKASI

LIKUIFAKSI
- PLTU
- SEMEN
- INDUSTRI KECIL

H. COAL SYNTOIL S.R.C

Bahan Bakar Bahan Bakar


Bahan Bakar
- Minyak Sintesis - Gas
- Koras
- Gas - Briket
- Briket
Bahan Kimia Bahan Kimia
- Gas Kota
- Amonium Sulfat - Metanol
Bahan Kimia
- Belerang - Etanol
- Ter
- Etilen Glikol
- Amoniak
- Benzena
- Benzena
- Asam Asetat
- Toluena
- Amoniak
- Silena
- Okso Alkohol
- Naftalena
- Aromatik
- Fenol
- Vinil Asetat
- Kalsium Karbida
- Iso Sianat
- Asetilena
- Etilena

Gambar 1. Diagram Balok Pemanfaatan Batubara

4
6.3.2. Penggunaan Batubara Sebagai Bahan Bakar Tak Langsung
Batubara digunakan sebagai sebagai bahan bakar tak langsung, yaitu dengan
mengubah batubara menjadi bentuk lain melalui berbagai proses, seperti; glasifikasi,
pencairan, karbonisasi, pembriketan, suspensi dan lain-lain yang selanjutnya
dipergunakan sebagai bahan bakar.
1. Proses Gasifikasi
Proses gasifikasi adalah suatu proses perubahan batubara yang berbentuk
padatan menjadi bentuk gas di dalam Gasifier. Gas ini adalah campuran dari
hidrogen, karbon monoksida dan metana yang dapat langsung dipergunakan
sebagai bahan bakar. Selain sebagai bahan bakar, gas hasil gasifikasi ini dapat juga
dipisah-pisahkan melalui berbagai proses, atau mereaksikannya dengan suatu
pereaksi sehingga menghasilkan produk zat kimia sintesis yang diinginkan.
2. Pencairan Batubara
Batubara dapat diproses menjadi bahan bakar cair secara tidak langsung yaitu
proses gasifikasi, dimana batubara diubah dulu menjadi gas CO dan H2 kemudian
gas tersebut dikonversikan menjadi cairan hidrokarbon melalui proses katalitik
yang dikenal dengan Sintesis Fisher-Tropsch.
Proses pencairan batubara dapat pula dilakukan secara langsung melalui
proses hidrogenasi pada suhu dan tekanan tinggi dengan menggunakan katalis
tertentu. Hasil pencarian batubara ini adalah minyak sintesis, dan apabila di
murnikan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar.
3. Proses Karbonisasi
Proses karbonisasi batubara bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi
kadar zat terbang batubara, sehingga akan terbentuk kokas yang mempunyai kadar
karbon yang tinggi. Kokas ini adalah hasil karbonisasi pada suhu tinggi yaitu
900 - 200ºC, dapat dipergunakan sebagai sumber energi atau produksi biji besi
dalam operasi Blast Furnace.
4. Pembriketan
Bahan bakar briket batubara dibuat melalui cara karbonisasi pada suhu yang
rendah yaitu pada suhu 500-600ºC, bertujuan untuk merubah atau memperbaiki
mutu bahan bakar yang rendah menjadi bahan bakar bermutu tinggi dengan
menghilangkan sebagian dari zat terbangnya, kemudian briket dengan tekanan

5
rendah antara 200-500 kg/cm3 dan menggunakan bahan pengikat kanji atau
lempung. Briket semikokas ini dapat digunakan mirip dengan arang kayu yakni
dalam berbagai jenis tungku.
Bahan bakar briket juga dapat dibuat langsung dari batubara (tanpa
dikarbonisasi) sehingga masih mengandung zat terbang yang tinggi, oleh karena itu
dalam penggunaannya harus memakai jenis tungku yang dapat membakar briket
secara sempurna dan asap yang dikeluarkan tidak mengganggu lingkungan.
5. Suspensi
Suspensi batubara adalah campuran batubara harus dengan minyak (COM)
atau campuran batu bara dengan air (CWM) dalam perbandingan tertentu yang
diperoleh melalui suatu proses dengan penambahan aditif. Pembuatan COM dan
CWM bertujuan untuk mendapatkan bahan bakar yang sifatnya mirip dengan bahan
bakar cair, sehingga memudahkan dalam pemakaian dan transportasinya.

6.3.3. Penggunaan Batubara Sebagai Bukan Bahan Bakar


Selain sebagai bahan bakar, batubara dapat pula dipergunakan untuk
keperluan yang lain diantaranya :
1. Sebagai Bahan Karbon
Pemanfaatan batubara sebagai bahan karbon dapat dilakukan melalui
proses karbonisasi atau pirolisis. Char yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku elektroda grafit, carbon brick, carbon black dan lain-lain.
2. Sebagai Reduktor
Penggunaan batubara sebagai pereduksi umumnya dilakukan pada proses
pengolahan logam fero, non fero dan senyawa-senyawa non logam. Untuk
pengolahan besi dan baja pada umumnya menggunakan kokas metalurgi.
3. Karbon Aktif
Batubara peringkat rendah berpotensi untuk dijadikan bahan baku karbon
aktif. Proses pembuatan karbon aktif ini dapat dilakukan dengan cara kimia,
melalui pencampuran batubara dengan garam-garam klorida seperti seng,
kalsium atau magnesium klorida, kemudian dikarbonisasi pada suhu tinggi
sehingga dihasilkan semikokas yang aktif. Pembuatan karbon aktif secara fisik

6
adalah batubara dikarbonisasi terlebih dahulu yang selanjutnya diaktivasi
menggunakan uap air atau gas CO2.

Kesimpulan
Parameter batubara yang sangat bermakna sebagai penentu kualitasnya
adalah kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, nilai kalor, kadar sulfur, kadar
nitrogen, dan komposisi abu.
Penggunaan batubara sebagai bahan bakar langsung adalah pemanfaatan
batubara langsung dalam bentuk padat tanpa melalui proses perubahan bentuk
terlebih dahulu kecuali preparasi atau proses pengurusan. Batubara digunakan
sebagai bahan bakar tak langsung, yaitu dengan mengubah batubara menjadi bentuk
lain melalui berbagai proses, seperti; gasifikasi, pencairan, karbonisasi,
pembriketan, suspensi dan lain-lain yang selanjutnya dipergunakan sebagai bahan
bakar.
Selain sebagai bahan bakar, batubara dapat pula dipergunakan untuk
keperluan yang lain diantaranya sebagai bahan karbon, reduktor dan karbon aktif.

Anda mungkin juga menyukai