Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

COAL SAMPLING

GUSNALDI ABBAS
09320200114
C4

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan tugas membuat makalah yang berjudul "Coal Sampling"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Preparasi dan Pencucian
Batubara. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
parameter yang digunakan dalam coal sampling baik bagi para pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sitti Rahmi Nurhawaisyah, S.T.,
M.T., dan Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP. selaku dosen pengampu Mata
Kuliah Preparasi dan Pencucian Batubara. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 7 Mei 2023

Penulis

Kata Pengantar - ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Coal Sampling..............................................................................................2
2.2 Parameter Coal Sampling Analysis.................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

Daftar isi -
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jenis analisis atau parameter untuk menentukan kualitas suatu batubara


banyak sekali, baik analisis fisik atau disebut physical property, chemical property
dan pilot scale test. Contoh yang masuk kedalam physical property misalnya Sieve
analysis, Drop shatter dan Bulk density. Sedangkan yang termasuk chemical
property adalah Proximate, Ultimate dan Ash analysis dan beberapa contoh pilot
scale test seperti Test Sponcomb, Test burn, dan Wet tumble test.
Begitu banyak test atau analisis yang dilakukan terhadap batubara dengan
tujuannya masing-masing. Setiap test atau analisis sudah pasti ada tujuan atau ada
yang ingin diketahui. Coal sampling analysis dapat dibagi ke dalam dua tujuan
utama yaitu tujuan study dan tujuan komersial.
Di dalam makalah ini coal sampling analysis yang akan dibahas dibatasi
hanya untuk beberapa parameter khususnya yang termasuk ke dalam basic analysis
dan parameter yang biasa ditentukan untuk kepentingan komersial batubara.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan sebagai berikut:


a. Apa itu coal sampling
b. Apa saja parameter-parameter dalam coal sampling;

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud coal sampling;


b. Untuk mengetahui parameter coal sampling dalam analisis batubara.

Pendahuluan -
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Coal Sampling

Coal sampling (Pengambilan sampel batubara) dapat menjadi tugas yang sulit
karena batubara merupakan material yang heterogen. Sampel adalah fraksi
representatif dari tubuh bahan yang diperoleh untuk pengujian dan analisis untuk
menilai sifat dan komposisi tubuh induk. Mereka dikumpulkan dengan metode yang
disetujui dan dilindungi dari kontaminasi dan perubahan kimia. Sampel tersebut
harus dibedakan dari bahan-bahan yang dikumpulkan dengan cara yang mungkin
tidak benar-benar mewakili batubara dari mana mereka telah dikumpulkan. Bahan-
bahan ini mungkin masih berguna tetapi harus dianggap sebagai spesimen daripada
sampel.
Sampel batubara mungkin diperlukan sebagai bagian dari program eksplorasi
untuk menentukan apakah batubara tersebut cocok untuk penyelidikan lebih lanjut,
atau sebagai bagian dari program pengembangan tambang, atau sebagai sampel rutin
di tambang terbuka dan tambang bawah tanah untuk memastikan bahwa kualitas
batubara ditambang akan memberikan hasil tambang yang ditentukan.

2.2 Parameter Coal Sampling Analysis

Dalam coal sampling analysis ada beberapa parameter yang biasa ditentukan
untuk kepentingan komersial batubara, parameter-parameter tersebut antara lain:
1. Moisture
Moisture di dalam batubara dapat dibagi menjadai dua bagian
yaitu inherent moisture dan extraneous moisture. Dua istilah tersebut di atas
merupakan istilah pengertian bukan istilah parameter. Inherent
moisture adalah moisture yang terkandung dalam batubara dan tidak dapat
menguap atau hilang dengan pengeringan udara atau air drying pada ambien
temperature walaupun batubara tersebut telah dimilling ke ukuran 200

Pembahasan -
mikron. Inherent moisture ini hampir menyatu dengan struktur molekul
batubara karena berada pada kapiler yang sangat kecil dalam partikel
batubara.
Nilai Inherent moisture ini tidak fluktuatif dengan berubah-ubahnya
humiditas ruangan. Moisture ini baru bisa dihilangkan dari batubara pada
pemanasan lebih dari 100 derajat celsius. Extaraneous
moisture adalah moisture yang berasal dari luar dan menempel atau
teradsorpsi di permukaan batubara atau masuk dan tergabung dalam retakan-
retakan atau lubang-lubang kecil batubara.
2. Ash Content
Ash adalah istilah parameter dimana setelah batubara dibakar dengan
sempurna, material yang tersisa dan tidak terbakar adalah ash atau abu
sebagai sisa pembakaran. Jadi ash atau abu merupakan istilah umum sebagai
sisa pembakaran. Pada material yang lain mungkin ash ini dapat
mencerminkan langsung mineral matter yang terkandung dalam material yang
dibakar tersebut. Akan tetapi di dalam batubara hal tersebut tidak selamanya
terjadi karena terjadinya reaksi-reaksi kimia selama pembakaran atau
insinerasi batubara tersebut, sehingga nilai ash yang didapat relatif akan lebih
kecil dibanding dengan nilai mineral matter yang sebenarnya. Ada pula yang
menggolongkan mineral dalam batubara ke dalam tiga kategori yaitu:
a. Mineral matter
b. Inherent ash
c. Extraneous ash
3. Volatile Matter
Volatile matter adalah zat terbang yang terkandung dalam batubara. Zat
yang terkandung dalam volatile matter ini biasanya gas hidrokarbon terutama
gas methane. Volatile matter ini berasal dari pemecahan struktur molekul
batubara pada rantai alifatik pada temperature tertentu. Di laboratorium
sendiri penentuannya dengan cara memanaskan sejumlah batubara pada

Pembahasan -
temperature 900 derajat celsius dengan tanpa udara. Volatile matter keluar
seperti jelaga karena tidak ada oksigen yang membakarnya. Volatile matter
merupakan salah satu indikasi dari rank batubara.
4. Fixed Carbon
Fixed carbon adalah adalah parameter yang tidak ditentukan secara
analisis melainkan merupakan selisih 100% dengan jumlah kadar moisture,
ash, dan volatile matter. Fixed carbon ini tidak sama dengan total carbon
pada Ultimate. Perbedaan yang cukup jelas adalah bahwa fixed carbon
merupakan kadar karbon yang pada temperature penetapan volatile matter
tidak menguap. Sedangkan carbon yang menguap pada temperature tersebut
termasuk kedalam volatile matter. Sedangkan total carbon yang ditentukan
pada ultimate analysis merupakan semua carbon dalam batubara kecuali
carbon yang berasal dari karbonat. Jadi baik hidrokarbon yang termasuk ke
dalam volatile matter atau fixed carbon termasuk di dalamnya.
5. Sulfur
Sulfur di dalam batubara sama seperti halnya material yang lain terdiri
dari dua jenis yaitu sulfur organik dan sulfur anorganik. Sulfur organik
biasanya ada dalam batubara seiring dengan pembentukan batubara dan
berasal dari tumbuhan pembentuk batubara tersebut
Sedangkan anorganik sulfur berasal dari lingkungan dimana batubara
tersebut terbentuk atau dari mineral yang berada disekeliling batubara atau
bahkan yang berada dalam seam batubara yang membentuk parting, spliting
band dan lain-lain. Sulfur anorganik ini biasanya dibagi lagi menjadi dua
jenis yaitu pyritic sulfur dan sulfat sulfur. Dalam analisis di laboratorium
sulfur-sulfur ini ditentukan dengan parameter yang disebut form of sulfur.
Dimana laporannya terdiri dari pyritic sulfur, sulfate sulfur dan organik
sulfur.

Pembahasan -
6. Calorific Value
Nilai Kalori atau Calorific Value adalah jumlah unit panas yang
dikeluarkan per unit bahan bakar yang dibakar dengan oksigen, nitrogen dan
oksida nitrogen, carbondioksida, sulfurdioksida, uap air dan abu padat. Nilai
kalori biasanya dilaporkan sebagai:
a. Gross Calorific Value, adalah jumlah unit panas yang dikeluarkan per
unit bahan-bahan yang dibakar dengan oksigen di bawah kondisi standar.
Disebut juga kalori gross pada volume konstan,
b. Net Calorific Value, adalah konversi secara matematis dari Gross
Calorific Value dengan menerapkan faktor koreksi yang didasarkan pada
kandungan hidrogen, oksigen dan moisture. Biasa disebut sebagai panas
pembakaran pada tekanan konstan dimana air berujud gas.
7. Ash Analysis (Ash Composition)
Ash pada umumnya terdiri dari ikatan dari logam Silikon, Aluminium,
besi dan kalsium serta kandungan lain yang lebih kecil seperti titanium,
mangan, magnesium, sodium dan potassium dimana semuanya terjadi dalam
bentuk silikat, oksida, sulphida, sulfat dan phospat. Element lain seperti
arsen, copper, timbal, nikel, zinc dan uranium dapat dilaporkan dalam jumlah
yang sangat kecil. Pengetahuan mengenai komposisi sebenarnya dari ash
sangat penting untuk memprediksi karakteristik dan behaviour batubara jika
digunakan dalam berbagai aplikasi di dunia industri.

Pembahasan -
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan di atas didaptkan kesimpulan sebagai berikut:


Sampel adalah fraksi representatif dari tubuh bahan yang diperoleh untuk
pengujian dan analisis untuk menilai sifat dan komposisi tubuh induk. Batubara
merupakan material yang heterogen.
Dalam coal sampling analysis ada beberapa parameter yang ditentukan yaitu
Moisture dibagi menjadai dua bagian yaitu inherent moisture dan extraneous
moisture. Ash Content adalah istilah parameter dimana setelah batubara dibakar
dengan sempurna, material yang tersisa dan tidak terbakar adalah ash atau abu.
Volatile Matter adalah zat terbang yang terkandung dalam batubara. Fixed
Carbon adalah adalah parameter yang tidak ditentukan secara analisis melainkan
merupakan selisih 100% dengan jumlah kadar moisture, ash, dan volatile matter.
Sulfur di dalam batubara sama seperti halnya material yang lain terdiri dari dua jenis
yaitu sulfur organik dan sulfur anorganik. Calorific Value adalah jumlah unit panas
yang dikeluarkan per unit bahan bakar yang dibakar dan Ash pada umumnya terdiri
dari ikatan dari logam silikon, aluminium, besi dan kalsium serta kandungan lain
yang lebih kecil.

Penutup -
DAFTAR PUSTAKA

Alam, Uki. 2017.Analisa Batubara. Coalconsultant.wordpress.com. 10 Maret 2017.

Anonim. 2015. Coal Sampling Techniques For Different Seams.


Geologylearn.blogspot.com. 15 Juni 2015.

Anda mungkin juga menyukai