Oleh:
FEBRYANTI
TM/NIM: 2017/17137006
dimanfaatkan baik sebagai bahan bakar energi langsung maupun sebagai bahan
baku industri. Jenis pemanfaatannya akan ditentukan oleh kualitas dari batubara
itu sendiri. Kualitas batubara merupakan bagian yang penting dari suatu industri
atau pembeli.
yakni menggunakan tugboat dan tongkang sebagai sarana angkut yang efektif
dan efisien.
dan kualitas rendah. Selain itu kegiatan saat pembongkaran dan pengangkutan
batubara.
pengaruh lingkungan dan cuaca. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan
sebagai berikut:
tongkang
D. Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada area PT. Pelabuhan Universal Sumatera
batubara.
Mositure, Inherent Moisture, zat terbang (Volatile matter), kadar abu, dan
pengendaliannya.
F. Tujuan Penelitian
penyimpangan kualitas.
G. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Bagi universitas
mereka.
2. Bagi penulis
3. Bagi perusahaan
antara lain:
maksimal.
H. Kajian Teoritis
1. Pengertian batubara
batubara adalah benda padat organik yang mudah terbakar, terbentuk dari
bervariasi, dari dangkal sampai dalam. Selain itu dari beberapa ahli yang
geokimia sehingga berubah baik sifat fisik maupun sifat kimianya. Tingkat
2. Jenis batubara
antrasit.
a. Gambut
pembentukan batubara.
Berwarna coklat tua, dan terdiri dari material tumbuhan yang telah
c. Sub-Bituminous
d. Bituminous
Warnanya hitam dan keras, disebut hard coal, dapat berupa steam
coal, dan cooking coal. Bituminus mudah retak atau rapuh (brittle)
e. Antrhacite
3. Kualitas batubara
Batubara adalah batuan sedimenn yang secara kimia dan fisika bersifat
heterogen yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen sebagi
unsur utama dan nitrogen serta sulfur sebagai unsur tambahan. Zat lainnya,
yaitu senyawa anorganik pembentuk ash tersebar sebagai partikel zat
secara kimiawi, fisik, maupun mekanis. Sifat-sifat ini dapat diketahui dari
moisture, ash content, volatile matter, fixed carbon, dan calorific value.
a. Analisis proksimat
padatan (fixed carbon), kadar moisture, dan zat anorganik (ash), hingga
air total sangat dipengaruhi oleh ukuran butir dan faktor iklim.
proses pencucian.
bila sampel batubara dipanaskan pada suhu dan waktu yang telah
terbakar) seperti Hidrogen, CO, dan 𝐶𝐻4 serta gas-gas yang dapat
tidak terbakar seperti 𝐶𝑂2 dan air yang terbentuk karena hasil
VM, yaitu :
Antrasit.
4) Fixed Carbon
oksigen yang terserap atau bersatu secara kimiawi. Apabila ash dan
mengklasifikasikan batubara.
dihitung dari :
FC = 100 – ( A + VM + IM) %
Keterangan :
FR = FC : VM
(3- 7); bituminous = (0,5-3). Semakin tinggi nilai fuel ratio, karbon
Kalor (Calorific Value) atau nilai kalor yaitu jumlah panas yang
nilai kalor. Harga nilai kalori bersih ini dapat dicari setelah nilai
I. Review Jurnal
Hasil penelitian
Latar belakang
Latar belakang
Hasil penelitian
Latar belakang
Peranan batubara sebagai sumber energi subtitusi dari minyak dan gas bumi
semakin besar terutama untuk meningkatkan laju pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, produksi dan konsumsi batubara
Indonesia akan terus ditingkatkan terutama sebagai bahan bakar langsung pada
pembangkitpembangkit listrik, industri besar dan menengah, hingga industri
rumah tangga. Usaha-usaha untuk memanfaatkan batubara secara maksimal
perlu ditunjang oleh teknologi yang tinggi dan data yang memadai tentang
kualitas batubara Indonesia, karena endapan batubara di Indonesia mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan
oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Enrekang, batubara menjadi
salah satu dari potensi bahan galian di Kabupaten Enrekang. Untuk dapat
ditindaklanjuti sebagai potensi dalam pemanfaatan dan pengolahannya,
senantiasa diperlukan informasi tentang kualitas batubara yang terdapat di
daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi kualitas
batubara berdasarkan analisis proksimat dan ultimat untuk beberapa singkapan
batubara dan faktor yang mempengaruhi kualitas batubara daerah penelitian.
Analisis proksimat akan membahas tentang kandungan moisture, ash, volatile
matter, dan fixed carbon. Sedangkan analisis ultimat akan membahas
kandungan unsur sulfur, karbon, hydrogen, nitrogen, serta oksigen.
Hasil penelitian
Penulis: Usman
Latar belakang
Hasil penelitian
Latar belakang
Kualitas batubara yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap perlu
dianalisis terlebih dahulu agar sesuai dengan standar batubara yang diperlukan
pada pembangkit listrik tenaga uap. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui
kualitas batubara meliputi analisis proksimat, analisis persentase sulfur dan
analisis nilai kalor. Dengan menggunakan batubara berkualitas tinggi maka
dapat meningkatkan efisiensi dari pembangkit listrik tenaga uap (Kaur et al.,
2015)
Dalam menentukan nilai kalor batubara, sulfur merupakan salah satu parameter
yang penting untuk dianalisis. Selain itu, analisis sulfur perlu dilakukan karena
sulfur sangat memberikan dampak terhadap lingkungan dalam bentuk emisi
SO2, sehingga perlu dipastikan jumlahnya dibawah ambang batas yang
ditetapkan (Zhu, 2014).
Hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor pada S1,S2 dan S3 dipengaruhi
oleh parameter-parameter kandungan air, zat terbang, abu, karbon tertambat
dan persentase sulfur. Secara berurutan nilai kalor S1, S2 dan S3 yaitu 4259
Kkal/Kg, 4297 Kkal/Kg dan 4416 Kkal/Kg. kualitas batubara yang digunakan
pada PLTU 2x7 MW Sumbawa Barat yaitu medium. Parameter yang
berpengaruh terhadap nilai kalor pada sampel batubara yaitu kandungan
karbon, abu, sulfur dan rasio antara karbon tertambat dengan zat terbang. yang
paling terlihat yaitu besar kandungan karbon tertambat, semakin besar
kandungan karbon tertambat maka nilai kalornya semakin besar, secara
berurutan kandungan karbon tertambat dari S1, S2 dan S3 yaitu 45,7312%, 47,
8995% dan 49,6392%.
Judul: Analisa Pengendalian Kualitas Batubara Dengan Metode Seven Tools
Di Receiving Line Cpct (Coal Preparation And Coke Transportation) Pt
Krakatau Posco Cilegon
Latar belakang
Hasil penelitian
1. Berdasarkan data receiving coal di CPCT ada beberapa jenis defect yang
terjadi pada batubara, yaitu :
a) Batubara terbakar
Latar belakang
Hasil penelitian
a. Kualitas batubara pada front penambangan memiliki nilai (ARB) total
moisture sebesar 29,84%, nilai inherent moisture sebesar (-)%, nilai kandungan
abu (ash) sebesar 2,42%, nilai volatile matter sebesar 32,56%, nilai fixed carbon
sebesar 35,18%, nilai total sulfur sebesar 0,27% dan nilai kalori sebesar 4846
Kcal/kg, sedangkan kualitas batubara distockpile ARB memiliki nilai total
moisture sebesar 30,01%, nilai inherent moisture sebesar (-)%, nilai kandungan
abu (ash) 2,65%, nilai volatile matter 33,30%, nilai fixed carbon sebesar
32,16%, nilai total sulphur sebesar 0,30% dan nilai kalori sebesar 4866 Kcal/kg.
Semakin tinggi nilai fixed carbon, maka nilai kalori akan semakin tinggi.
Semakin rendah nilai fixed carbon, maka kandungan abu (ash), kandungan
moisture dan kandungan sulfur akan semakin tinggi.
Latar belakang
Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang
mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh
maseral dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajat coalification (rank).
Umumnya, untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisa kimia pada
batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat dan analisis ultimat.
Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air (moisture), zat
terbang (volatile matter), karbon padat (fixed carbon), dan kadar abu (ash),
sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur
kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur
tambahan dan juga unsur jarang. Kualitas batubara ditentukan dengan analisis
batubara di laboratorium. Penilaian kualitas batubara ditentukan oleh beberapa
parameter yang terkandung dalam batubara yang ditentukan dari sejumlah
analisis di laboratorium, parameter kualitas batubara umumnya terdiri dari,
calorivic value, total sulfur, total moisture, ash content. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas batubara adalah umur, temperatur, dan tekanan (PT.
Geoservice, LTD).
Hasil penelitian
1. Dari hasil analisis proksimat didapatkan nilai kalor batubara pada pit sebesar
6.103 dan pada stockpile sebesar 6.017 Kcal/Kg. Batubara di PT. Surya
Anugrah Sejahtera termasuk batubara high calori.
2. Faktor yang mempengaruhi nilai kalori batubara di pit dan stockpile yaitu
kandungan air dan nilai fix carbon. Ketika kandungan air pada batubara tinggi
maka nilai fix carbon dan nilai kalori akan mengalami penurunan. Ketika
kandungan air pada batubara rendah maka nilai fix carbon dan nilai kalori akan
meningkat. Sampel yang kurang baik (terkontaminasi material lain) dan proses
penyimpanan batubara juga mempengaruhi nilai kalori.
Judul: Evaluasi Kualitas Batubara dari Front Penambangan Hingga Stockpile
di Pit 1 Banko Barat PT Bukit Asam Tbk Tanjung Enim
Latar belakang
Hasil penelitian
1. Kualitas batubara pada front penambangan memiliki nilai total moisture sebesar
28,24%, nilai inherent moisture sebesar 13,8%, nilai kandungan abu (ash)
sebesar 2,11%, nilai volatile matter sebesar 33,81%, nilai fixed carbon sebesar
35,98%, nilai total sulfur sebesar 0,42% dan nilai kalori sebesar 4987,5
Kcal/kg, sedangkan kualitas batubara stockpile memiliki nilai total moisture
sebesar 28,35%, nilai inherent moisture sebesar 14,26%, nilai kandungan abu
(ash) 3,73%, nilai volatile matter 33,87%, nilai fixed carbon sebesar 34,09%,
nilai total sulfur sebesar 0,41% dan nilai kalori sebesar 4908,5 Kcal/kg.
Semakin tinggi nilai fixed carbon, maka nilai kalori akan semakin tinggi.
Semakin rendah nilai fixed carbon, maka kandungan abu (ash), kandungan
moisture dan kandungan sulfur akan semakin tinggi.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas batubara
dikarenakan genangan air, proses penambangan, proses penumpukkan batubara
yang lama di temporary stockpile dan adanya swabakar.
Judul: Quality Control Batubara Dari Channel Pit Menuju Stockpile Pt.
Kuasing Inti Makmur
Latar belakang
PT. Kuansig Inti Makmur (KIM) adalah salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang pertambangan khususnya batubara yang Kuasa
Pertambangannya terletak di kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Luas IUP total
PT. Kuansing Inti Makmur (KIM) adalah 2.896 Ha, dimana IUP tersebut
disederhanakan lagi menjadi KIM Block Barat dan KIM Block Timur.
Hasil penelitian
1. Dari hasil analisis uji laboratorium dengan analisis proximate, kualitas batubara
di PT. Kuansing Inti Makmur sebagai berikut :
a. Channel-pit (TM = 24,17%, IM = 11,28%, ASH = 11,09%, VM = 43,87%,
FC = 32,69%, TS = 2,19%, GCV = 6053 Kcal/kg).
b. Stockpile (TM = 26,25%, IM = 11,59%, ASH = 10,18%, VM = 43,46%, FC
= 33,55%, TS = 2,16%, GCV = 5910 Kcal/kg).
2. Dari hasil perbandingan kualitas batubara dengan parameter-parameter analisis
proximate, terjadi perubahan kualitas batubara pada saat channel-pit menuju
stockpile, yaitu sebagai berikut : TM = 2,07 %, IM = 0,32 %, ASH = -0,91%,
VM = -0,41 %, FC = 0,87 %, TS = -0,03 %, GCV = -143 Kcal/kg
J. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam bentuk angka.
2. Objek penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah kualitas batubara di
3. Instrument penelitian
sebagai berikut:
a. Laptop
b. Alat tulis
c. Plastik sampel
a. Studi Literatur
c. Pengumpulan Data
orientasi lapangan. Data yang diambil berupa data primer dan data
perusahaan.
d. Pengolahan Data
e. Analisis Data
Setelah mendapatkan
perbaikan lainnya baik dari segi teknis, alat, manusia dan kondisi tempat
kerja.
K. Diagram Alir
Judul Penelitian
Manajemen Pengendalian Kualitas Batubara di PT. Pelabuhan Universal
Sumatera Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi
Rumusan masalah
Studi literatur
Observasi lapangan
Data Sekunder:
Data Primer: - Peta lokasi penelitian
- Data pengujian moisture - Data iklim dan curah hujan
- Data pengujian ash content
- Data pengujian volatile matter
- Data pengujian fixed carbon
- Data pengujian calorific value
- Dokumentasi
Kegiatan Sampling:
- Stockpile SBP
- Tongkang
Preparasi sampel
Pengujian laboratorium
Hasil:
- Menemukan lokasi tempat terjadinya
penyimpangan kualitas batubara
- Memperoleh faktor-faktor penyebab tidak
terpenuhinya kualitas batubara
- Memperoleh cara pengendalian kualitas
batubara
selesai
L. Hasil yang Diharapkan
Minggu
1 2 3 4
No Kegiatan ke-
1 Studi Literatur
2 Orientasi Lapangan
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Analisis Data
4
6 Pembuatan Laporan
*Waktu dan lama kegiatan dapat berubah sesuai instruksi perusahaan
N. Daftar Pustaka
Selatan."
Nur, Z., Oktavia, M., & Desmawita, D. (2020). Analisis Kualitas Batubara Di
Putri, I. P., Pitulima, J., & Mardiah, M. (2019). Evaluasi Kualitas Batubara dari
Stockpile pada Area Pit Suban Tambang Air Laya (TAL) PT. Bukit
Asam (Persero) Tbk, Unit Penambangan Tanjung Enim, Sumatera