Pilihan Ganda
1. Pak Kosim membaca mantra seperti biasanya. Sungguh ajaib!! Tiba-tiba gentong itu
mengeluarkan banyak koin emas. Dan ketika membaca mantra penutup, gentong ajaib itu
berhenti mengeluarkan koin emas. Berkat gentong ajaib itu, Pak Kosim dan istrinya menjadi
kaya raya. Dalam waktu singkat mereka dapat membangun rumah yang sangat megah,
membeli sawah dan mobil mewah. Tetapi mereka ketika membaca mantra penutup, gentong
ajaib itu tetap mengeluarkan koin emas. Pak Kosim mulai panik. “Hai gentong bodoh, aku bilang
berhenti. Berhentilah mengeluarkan koin emas!’ teriak Pak Kosim sambil menendang gentong
ajaib. Tapi gentong itu tetap tak mau berhenti dan terus mengeluarkan koin emas. Anehnya,
semua koin emas itu berubah menjadi lempengan batu. Watak Pak Kosim dan istrinya adalah
2. Cerita yang mengandung unsur sejarah disebut …. A. Legenda B. Fabel C. Mite D. Sage
Jawaban: D
3. Malam itu Rangga sedang mengerjakan PR. Tiba-tiba, listrik padam. Seketika itu, dia tidak
dapat melanjutkan Prnya. Dia melangkah pelan menuju tempat lilin, tetapi benda itu sulit dicari
karena gelap. Ketika meraba-raba, tak sengaja dia menemukan ponsel milik ayahnya. Ponsel
itulah yang digunakan Rangga untuk penerangan darurat guna mencari lilin. Pokok persoalan
teks bacaan tersebut adalah ….
4. Rencana kerja yang memuat garis besar karangan disebut …. A. Tema karangan B.
Kerangka karangan C. Topik karangan D. Rancangan karangan Jawaban: B
5. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyusun karangan adalah …. A. Menentukan
tema B. Membuat kerangka karangan C. Mengumpulkan data D. Mengembangkan kerangka
karangan Jawaban: A
7. Penulisan judul karangan berikut yang benar adalah …. A. Gunung dan Pemandangan yang
Indah B. Gunung Dan Pemandangan Yang Indah C. Gunung Dan Pemandangan yang Indah D.
Gunung dan Pemandangan yang indah Jawaban: A
A. Jasamu Sungguh Mulia B. Doaku Untukmu C. Terima Kasih Guruku D. Ilmu yang Berguna
Jawaban: C
9. Vina sudah mulai mengantuk. Ia pun membaringkan tubuhnya. Dari jendela kaca, ia melihat
penampakan Bulan tertutup awan. Terdengar sayup-sayup suara anjing menggonggong dari
kejauhan. Suasana hening kian mencekam. Vina berusaha melawan rasa takutnya. Ia
mengambil selimut untuk berlindung. Latar waktu penggalan cerita tersebut adalah …. A. Siang
B. Sore C. Pagi D. Malam Jawaban: D
10. Pesan yang dapat diambil dari sebuah cerita disebut …. A. Tema B. Alur C. Amanat D.
Watak Jawaban: C
11. Karangan yang terikat oleh bait disebut …. A. Puisi B. Prosa C. Novel D. Syair Jawaban: A
12. Membaca puisi dengan menggunakan gaya disebut …. A. Pidato B. Deklamasi C. Opera D.
Menyanyi Jawaban: B
13. Kata tanya “kapan” digunakan untuk menanyakan …. A. Orang B. Alasan C. Tempat D.
Waktu Jawaban: D
14. Berikut ini yang tidak termasuk manfaat kerangka karangan adalah …. A. Menghindari
timbulnya pengulangan bahasa B. Memudahkan penyusunan karangan C. Memudahkan
penulisan karangan D. Membantu penulis mempercepat karangannya Jawaban: D
15. Kalimat yang sesuai dengan tema pendidikan adalah …. A. Sesampainya di pasar, Bu guru
segera membeli buah duku B. Kepala sekolah masuk kelas, anak-anak langsung terdiam C.
Rumah Andika berdekatan dengan rumah Menteri pendidikan. D. Anak-anak lebih suka belajar
dengan menggunakan media pembelajaran Jawaban: D
16. Tokoh yang tidak memiliki peran penting dalam sebuah drama disebut tokoh …. A. Utama
B. Figuran C. Antagonis D. Protagonist Jawaban: B
17. Berikut ini yang tergolong surat pribadi adalah surat …. A. Dinas B. Lamaran kerja C.
Undangan ulang tahun D. Perjanjian Jawaban: C
18. Yoga anak yang nakal. Ia berani kepada guru. Karena terlalu nakal, akibatnya ia sering
dihukum. Pernah suatu hari ia dihukum, dijemur di lapangan. Tapi tetap saja hukuman-
hukuman tersebut tak juga membuatnya jera.
A. Yoga memang nakal, ia pantas dihukum B. Sebaiknya Yoga dikeluarkan dari sekolah C.
Yoga tidak boleh dihukum karena ia masih kecil D. Sebaiknya orang tua Yoga dipanggil
menghadap kepala sekolah Jawaban: D
19. Rembulan indah di atas bukit Penggunaan tanda jeda yang tepat pada baris puisi di atas
adalah …. A. Rembulan/indah/di atas bukit B. Rembulan indah/di atas bukit C. Rembulan/indah
di atas / bukit D. Rembulan/indah di atas bukit Jawaban: B
20. Membaca teks percakapan termasuk dalam kegiatan membaca …. A. Sekilas B. Nyaring C.
Memindai D. Dalam hati Jawaban: B
21. “Wow! Kamu hebat bisa mengalahkan Si Joko!” Pada kalimat ini yang termasuk kata seru
adalah …. A. Wow B. Hebat C. Kamu hebat D. Kamu hebat bisa mengalahkan Si Joko
Jawaban: A
22. Hal-hal yang tidak harus ada pada bagian pembuka surat adalah …. A. Tempat dan tanggal
penulisan surat B. Alamat surat C. Salam pembuka D. Tanda tangan Jawaban: D
23. Puisi dibentuk oleh banyak unsur diantaranya adalah …. A. tema, alur, penokohan B.
majas, perwatakan, amanat C. tema, persajakan, majas, dan amanat D. tema, alur, latar, dan
penokohan Jawaban: C
25. Judul karangan yang tepat berdasarkan pengalaman adalah …. A. Gempa Bumi Melanda
Lombok B. Industri Sepatu di Indonesia C. Pemilihan Kepala Desa D. Serunya Liburan di
Rumah Nenek Jawaban: D
26. Penggunaan tanda koma yang tepat di bawah ini adalah …. A. Ibu membeli gula, mentega,
dan telur B. Ibu membeli gula, mentega dan telur C. Ibu membeli gula mentega dan telur D. Ibu,
membeli gula, mentega, dan telur Jawaban: A
28. Komunikasi atau pembicaraan dua orang disebut …. A. monolog B. dialog C. prolog D.
epilog Jawaban: B
29. Berikut ini yang tergolong surat undangan resmi adalah …. A. edaran orang tua wali murid
B. undangan ulang tahun C. undangan pernikahan D. surat kaleng Jawaban: A
30. Atas kehadiran saudara, kami mengucapkan terima kasih Kalimat tersebut merupakan
bagian dari surat undangan yaitu …. A. bagian pembukaan B. alamat tujuan C. inti surat D.
bagian penutup Jawaban: D
II. Isian
3. Paragraf yang mempunyai kalimat utama di awal disebut paragraf …. Jawaban: deduktif
4. Tempat, waktu, dan suasana terjadinya cerita disebut …. Jawaban: latar
5. Tokoh yang berwatak baik dalam sebuah drama disebut …. Jawaban: protagonis
Kata bait dalam karya sastra memiliki pengertian umum sebagai bagian dari
teks berirama yang terdiri dari beberapa baris dan kemudian tersusun secara
harmonis. Bait kemudian memiliki definisi yang sama dengan pengertian
paragraf pada sebuah sastra maupun tulisan bebas.
Karya sastra bisa terdiri dari dua bait, beberapa bisa lebih dan beberapa lagi
hanya terdiri dari satu bait saja. Satu bait kemudian terdiri atas beberapa baris
atau larik yang memiliki sajak. Sehingga istilah bait hanya digunakan untuk
sastra yang punya irama.
Misalnya saja pada pantun, puisi, lirik lagu, dan lain sebagainya. Sementara
sastra jenis lain yang tidak terikat oleh irama memiliki paragraf. Paragraf
memiliki definisi dan fungsi yang sama persis seperti bait. Perbedaan hanya
pada jenis sastra yang menggunakan keduanya.
Pengertian bait puisi adalah bagian dari puisi juga dipaparkan oleh beberapa
ahli. Secara umum, berikut dua sumber yang menjelaskan definisi bait.
1. KBBI
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian bait adalah
satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun
yang terdiri atas empat baris.
Umumnya puisi memiliki beberapa bait dan di satu bait terdiri dari 4 baris
yang tersusun dari beberapa kata. Meskipun begitu, tidak semua puisi
modern masih terikat dengan bentuk 1 bait isinya 4 baris. Bisa lebih dari 4.
2. Wikipedia
Menurut Wikipedia, bait puisi adalah bagian dari teks berirama (puisi atau
lirik lagu) yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis,
menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas.
Bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris.
Sedangkan baris pada puisi adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri dari
beberapa kata. Analoginya seperti paragraf dan kalimat pada sebuah tulisan.
Dimana paragraf adalah bait apabilia pada karya puisi, sementara kalimat
adalah baris di dalam sebuah puisi. Satu tulisan bisa berisi beberapa
paragraf, misalnya ada teks berita yang terdiri dari tiga paragraf.
Setiap paragraf bisa terdiri dari 2-4 kalimat, dan satu kalimat ini terdiri dari
beberapa kata. Sehingga satu kalimat memiliki arti yang menyampaikan ide
atau buah pikiran penulis kepada pembacanya.
Satu kalimat dengan kalimat lain di dalam satu paragraf dipisahkan oleh tanda
titik sebagai tanda baca. Hal serupa terjadi pada bait dan baris pada puisi,
dimana satu puisi bisa terdiri dari 2 bait, 3 bait, atau bahkan lebih.
Satu bait puisi bisa terdiri dari 4 baris, dimana satu barisnya terdiri dari
beberapa patah kata. Biasanya terdiri dari 2-4 kata untuk kebanyakan puisi
klasik seperti syair. Sementara pada puisi modern, ada penulis yang satu
barisnya bisa sampai 12 kata.
—- bait 1——
—- bait 2——
Pada contoh puisi di atas, satu puisi terdiri dari dua bait yang dipisahkan oleh
enter. Sebab dalam puisi tidak mengenal tanda titik yang memisahkan antara
satu baris dengan baris lainnya. Maupun antara satu bait dengan bait
lainnya.
Satu bait puisi terdiri dari 4 baris, dimana satu barisnya rata-rata mengandung
4 kata saja. Contoh di atas adalah contoh yang diambil dari puisi klasik,
sementara puisi modern lebih fleksibel. Ada yang dibuat satu baris terdiri dari
12 suku kata, ada yang membuat 1 bait terdiri dari 2 baris saja.
Contoh Puisi
Supaya bisa lebih paham lagi mengenai pengertian bait adalah bagian
penting dari sebuah puisi. Sekaligus lebih mudah membedakannya dengan
baris sesuai penjelasan di atas. Berikut contoh puisi yang terdiri dari 2 bait
dan 3 bait.
1. Puisi 2 Bait
Balada Ksatria
Mendung yang menyelimuti mulai menepi
Langit biru menaungi cerahnya mentari
—- bait 1——
Selalu ada peluh yang terjatuh
Bersimpuh dalam riuh yang mengaduh
Selalu ada linangan air mata
Yang pada akhirnya bermuara di lautan kemenangan
—– bait 2——
2. Puisi 3 Bait
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
—- bait 1——
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
—– bait 2——
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti
4-5 ribu nyawa
—– bait 3——
Setiap puisi dijamin memiliki bait, sama prinsipnya seperti setiap tulisan yang
memiliki paragraf. Setiap bait juga dijamin memiliki baris yang tersusun dari
beberapa kata yang menggambarkan atau menjelaskan suatu makna.
Puisi kemudian menjadi tampak indah dari segi tulisan saat dipandang secara
kasat mata sebab susunannya yang terdiri dari bait dan baris tersebut.
Kemudian beberapa puisi oleh penulisnya juga sengaja dibentuk memiliki
sajak. Yakni persamaan bunyi di akhir kata setiap baris.
Melalui penjelasan ini maka bait adalah unsur intrinsik penting yang harus
dipahami, dikuasai, dan kemudian disusun sedemikian rupa sebagaimana
yang dilakukan penulis puisi lain.
Menurut Arisni Kholifatu Amalia dan Icha Fadhilasari dalam buku Sastra Indonesia untuk Pelajar dan
Umum (2022), sajak adalah persamaan bunyi. Istilah "sajak" berasal dari bahasa Arab, saj, berarti
karangan puisi. Meski sajak bukan syarat khusus dalam puisi lama, kehadiran dan pengaruhnya
bersifat mengikat dalam pilihan kata puisi. Baca juga: Contoh Pantun tentang Menjaga Kesehatan
Sajak dalam pantun adalah persamaan bunyi dalam pantun, baik di awal, tengah, maupun akhir
kata.
Sajak merupakan suatu persamaan bunyi, persamaan ini ada pada kalimat atau
perkataan yang berada di awal, di tengah ataupun di akhir kalimat atau
perkataan. Meskipun sajak bukan merupakan syarat khusus untuk puisi lama,
tapi pengaruh sajak sangat mengikat pada bentuk dan pemilihan kata di dalam
puisi tersebut. Selain itu, sajak juga diartikan sebagai puisi yang tidak terikat
pada setiap kata-katanya, jadi dalam penulisannya bisa dilakukan dengan bebas.
Ciri-Ciri Sajak
Adapun ciri-ciri sajak diantaranya yaitu:
Sajak Awal
Sajak awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang letaknya di awal kata.
Berikut ini contoh sajak awal:
Bukan ku…
Bukan ketidakpercayaanku padamu
Tapi ketakutanku
Bukan kematian risaukanku
Tapi perpisahan takutkaku
Bukan membagi cinta dariku
Tapi merenggut cinta dariku
Sajak Akhir
Sajak akhir adalah penyesuaian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
Berikut ini contoh sajak akhir:
Sujud
Ciri-Ciri Paragraf Merangkum buku Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, berikut ciri-ciri
paragraf.
hal umum kemudian menjurus ke hal khusus. Pada paragraf deduktif, letak kalimat
1. Kalimat utama atau ide pokok ada pada kalimat pertama paragraf.
2. Polanya umum-khusus-khusus-khusus.
3. Kalimat utama diperinci dengan kalimat penjelas.
Contoh Paragraf Deduktif
Biar kamu bisa memahaminya lebih jelas lagi, langsung saja yuk kita simak beberapa
Jenis paragraf induktif diawali dengan kalimat-kalimat penjelas berupa fakta, contoh,
rincian, atau bukti yang kemudian disimpulkan pada kalimat akhir paragraf.
dan perbandingan.
induktif. Gimana, cukup terbantu, kan? Kalau kamu masih mau baca artikel menarik
lainnya, langsung saja mampir ke Quipper Blog, ya! Nah, kalau kamu mau ikutan
belajar online juga, bisa gabung dengan Quipper Video. Sampai jumpa!