Anda di halaman 1dari 12

I.

Pilihan Ganda

1. Pak Kosim membaca mantra seperti biasanya. Sungguh ajaib!! Tiba-tiba gentong itu
mengeluarkan banyak koin emas. Dan ketika membaca mantra penutup, gentong ajaib itu
berhenti mengeluarkan koin emas. Berkat gentong ajaib itu, Pak Kosim dan istrinya menjadi
kaya raya. Dalam waktu singkat mereka dapat membangun rumah yang sangat megah,
membeli sawah dan mobil mewah. Tetapi mereka ketika membaca mantra penutup, gentong
ajaib itu tetap mengeluarkan koin emas. Pak Kosim mulai panik. “Hai gentong bodoh, aku bilang
berhenti. Berhentilah mengeluarkan koin emas!’ teriak Pak Kosim sambil menendang gentong
ajaib. Tapi gentong itu tetap tak mau berhenti dan terus mengeluarkan koin emas. Anehnya,
semua koin emas itu berubah menjadi lempengan batu. Watak Pak Kosim dan istrinya adalah

…. A. Sombong B. Bersyukur C. Serakah D. Pemarah Jawaban: C

2. Cerita yang mengandung unsur sejarah disebut …. A. Legenda B. Fabel C. Mite D. Sage
Jawaban: D

3. Malam itu Rangga sedang mengerjakan PR. Tiba-tiba, listrik padam. Seketika itu, dia tidak
dapat melanjutkan Prnya. Dia melangkah pelan menuju tempat lilin, tetapi benda itu sulit dicari
karena gelap. Ketika meraba-raba, tak sengaja dia menemukan ponsel milik ayahnya. Ponsel
itulah yang digunakan Rangga untuk penerangan darurat guna mencari lilin. Pokok persoalan
teks bacaan tersebut adalah ….

A. Rangga mengerjakan PR B. Listrik padam C. Rangga menemukan ponsel D. Lilin untuk


penerangan Jawaban: B

4. Rencana kerja yang memuat garis besar karangan disebut …. A. Tema karangan B.
Kerangka karangan C. Topik karangan D. Rancangan karangan Jawaban: B

5. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyusun karangan adalah …. A. Menentukan
tema B. Membuat kerangka karangan C. Mengumpulkan data D. Mengembangkan kerangka
karangan Jawaban: A

6. Tujuan membuat kerangka karangan adalah …. A. Untuk meringkas karangan B.


Mempermudah mengarang C. Memperluas bahasa karangan D. Memperpanjang karangan
Jawaban: B

7. Penulisan judul karangan berikut yang benar adalah …. A. Gunung dan Pemandangan yang
Indah B. Gunung Dan Pemandangan Yang Indah C. Gunung Dan Pemandangan yang Indah D.
Gunung dan Pemandangan yang indah Jawaban: A

8. Darimu aku mengenal banyak hal


Tak kan cukup rasa terima kasihku
Untuk membalas jasa-jasamu
Hanya doa serta baktiku padamu
Menjadi penebus segala jasa-jasamu
Meski tak akan cukup
Dan takkan pernah cukup
Terima kasih sudah membimbingku selama ini
Judul yang tepat untuk penggalan puisi tersebut adalah ….

A. Jasamu Sungguh Mulia B. Doaku Untukmu C. Terima Kasih Guruku D. Ilmu yang Berguna
Jawaban: C

9. Vina sudah mulai mengantuk. Ia pun membaringkan tubuhnya. Dari jendela kaca, ia melihat
penampakan Bulan tertutup awan. Terdengar sayup-sayup suara anjing menggonggong dari
kejauhan. Suasana hening kian mencekam. Vina berusaha melawan rasa takutnya. Ia
mengambil selimut untuk berlindung. Latar waktu penggalan cerita tersebut adalah …. A. Siang
B. Sore C. Pagi D. Malam Jawaban: D

10. Pesan yang dapat diambil dari sebuah cerita disebut …. A. Tema B. Alur C. Amanat D.
Watak Jawaban: C

11. Karangan yang terikat oleh bait disebut …. A. Puisi B. Prosa C. Novel D. Syair Jawaban: A
12. Membaca puisi dengan menggunakan gaya disebut …. A. Pidato B. Deklamasi C. Opera D.
Menyanyi Jawaban: B

13. Kata tanya “kapan” digunakan untuk menanyakan …. A. Orang B. Alasan C. Tempat D.
Waktu Jawaban: D

14. Berikut ini yang tidak termasuk manfaat kerangka karangan adalah …. A. Menghindari
timbulnya pengulangan bahasa B. Memudahkan penyusunan karangan C. Memudahkan
penulisan karangan D. Membantu penulis mempercepat karangannya Jawaban: D

15. Kalimat yang sesuai dengan tema pendidikan adalah …. A. Sesampainya di pasar, Bu guru
segera membeli buah duku B. Kepala sekolah masuk kelas, anak-anak langsung terdiam C.
Rumah Andika berdekatan dengan rumah Menteri pendidikan. D. Anak-anak lebih suka belajar
dengan menggunakan media pembelajaran Jawaban: D

16. Tokoh yang tidak memiliki peran penting dalam sebuah drama disebut tokoh …. A. Utama
B. Figuran C. Antagonis D. Protagonist Jawaban: B

17. Berikut ini yang tergolong surat pribadi adalah surat …. A. Dinas B. Lamaran kerja C.
Undangan ulang tahun D. Perjanjian Jawaban: C

18. Yoga anak yang nakal. Ia berani kepada guru. Karena terlalu nakal, akibatnya ia sering
dihukum. Pernah suatu hari ia dihukum, dijemur di lapangan. Tapi tetap saja hukuman-
hukuman tersebut tak juga membuatnya jera.

Pernyataan yang merupakan tanggapan yang tepat untuk Yoga adalah ….

A. Yoga memang nakal, ia pantas dihukum B. Sebaiknya Yoga dikeluarkan dari sekolah C.
Yoga tidak boleh dihukum karena ia masih kecil D. Sebaiknya orang tua Yoga dipanggil
menghadap kepala sekolah Jawaban: D
19. Rembulan indah di atas bukit Penggunaan tanda jeda yang tepat pada baris puisi di atas
adalah …. A. Rembulan/indah/di atas bukit B. Rembulan indah/di atas bukit C. Rembulan/indah
di atas / bukit D. Rembulan/indah di atas bukit Jawaban: B

20. Membaca teks percakapan termasuk dalam kegiatan membaca …. A. Sekilas B. Nyaring C.
Memindai D. Dalam hati Jawaban: B

21. “Wow! Kamu hebat bisa mengalahkan Si Joko!” Pada kalimat ini yang termasuk kata seru
adalah …. A. Wow B. Hebat C. Kamu hebat D. Kamu hebat bisa mengalahkan Si Joko
Jawaban: A

22. Hal-hal yang tidak harus ada pada bagian pembuka surat adalah …. A. Tempat dan tanggal
penulisan surat B. Alamat surat C. Salam pembuka D. Tanda tangan Jawaban: D

23. Puisi dibentuk oleh banyak unsur diantaranya adalah …. A. tema, alur, penokohan B.
majas, perwatakan, amanat C. tema, persajakan, majas, dan amanat D. tema, alur, latar, dan
penokohan Jawaban: C

24. Laporan hasil pengamatan termasuk cerita …. A. fiksi B. nonfiksi C. khayalan D.


bersambung Jawaban: B

25. Judul karangan yang tepat berdasarkan pengalaman adalah …. A. Gempa Bumi Melanda
Lombok B. Industri Sepatu di Indonesia C. Pemilihan Kepala Desa D. Serunya Liburan di
Rumah Nenek Jawaban: D

26. Penggunaan tanda koma yang tepat di bawah ini adalah …. A. Ibu membeli gula, mentega,
dan telur B. Ibu membeli gula, mentega dan telur C. Ibu membeli gula mentega dan telur D. Ibu,
membeli gula, mentega, dan telur Jawaban: A

27. Setelah melakukan kunjungan harus membuat …. A. Laporan B. Keterangan C. Karangan


D. Ringkasan Jawaban: A

28. Komunikasi atau pembicaraan dua orang disebut …. A. monolog B. dialog C. prolog D.
epilog Jawaban: B

29. Berikut ini yang tergolong surat undangan resmi adalah …. A. edaran orang tua wali murid
B. undangan ulang tahun C. undangan pernikahan D. surat kaleng Jawaban: A

30. Atas kehadiran saudara, kami mengucapkan terima kasih Kalimat tersebut merupakan
bagian dari surat undangan yaitu …. A. bagian pembukaan B. alamat tujuan C. inti surat D.
bagian penutup Jawaban: D

II. Isian

1. Puisi ditulis dalam bentuk …. Jawaban: bait

2. Persamaan bunyi akhir pada puisi disebut …. Jawaban: sajak

3. Paragraf yang mempunyai kalimat utama di awal disebut paragraf …. Jawaban: deduktif
4. Tempat, waktu, dan suasana terjadinya cerita disebut …. Jawaban: latar

5. Tokoh yang berwatak baik dalam sebuah drama disebut …. Jawaban: protagonis

Kata bait dalam karya sastra memiliki pengertian umum sebagai bagian dari
teks berirama yang terdiri dari beberapa baris dan kemudian tersusun secara
harmonis. Bait kemudian memiliki definisi yang sama dengan pengertian
paragraf pada sebuah sastra maupun tulisan bebas.

Karya sastra bisa terdiri dari dua bait, beberapa bisa lebih dan beberapa lagi
hanya terdiri dari satu bait saja. Satu bait kemudian terdiri atas beberapa baris
atau larik yang memiliki sajak. Sehingga istilah bait hanya digunakan untuk
sastra yang punya irama.

Misalnya saja pada pantun, puisi, lirik lagu, dan lain sebagainya. Sementara
sastra jenis lain yang tidak terikat oleh irama memiliki paragraf. Paragraf
memiliki definisi dan fungsi yang sama persis seperti bait. Perbedaan hanya
pada jenis sastra yang menggunakan keduanya.

Apa Itu Bait Puisi?


Berhubung istilah bait identik dengan karya sastra yang memiliki irama, pada
pembahasan kali ini akan dipersempit ke bait puisi. Jadi, secara umum bait
adalah bagian dari puisi yang tersusun dari beberapa baris kata dan
membentuk sajak atau irama.

Pengertian bait puisi adalah bagian dari puisi juga dipaparkan oleh beberapa
ahli. Secara umum, berikut dua sumber yang menjelaskan definisi bait.

1. KBBI
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian bait adalah
satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun
yang terdiri atas empat baris.

Umumnya puisi memiliki beberapa bait dan di satu bait terdiri dari 4 baris
yang tersusun dari beberapa kata. Meskipun begitu, tidak semua puisi
modern masih terikat dengan bentuk 1 bait isinya 4 baris. Bisa lebih dari 4.

2. Wikipedia
Menurut Wikipedia, bait puisi adalah bagian dari teks berirama (puisi atau
lirik lagu) yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis,
menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas.

Sehingga pengertian bait di dalam sebuah puisi sama persis dengan


pengertian paragraf dalam sebuah karya tulis. Fungsinya untuk memaparkan
sebuah topik dan membedakan pembahasan antara satu bait ke bait lain di
bawahnya.

Perbedaan Bait dan Baris Pada Puisi


Baik bait maupun baris merupakan unsur intrinsik di dalam puisi, dan tentu
keduanya berbeda. Perbedaan terletak pada definisi keduanya yang memang
tidak bisa disamakan, jadi bait bukanlah baris dan baris juga bukan bait.

Bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris.
Sedangkan baris pada puisi adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri dari
beberapa kata. Analoginya seperti paragraf dan kalimat pada sebuah tulisan.

Dimana paragraf adalah bait apabilia pada karya puisi, sementara kalimat
adalah baris di dalam sebuah puisi. Satu tulisan bisa berisi beberapa
paragraf, misalnya ada teks berita yang terdiri dari tiga paragraf.

Setiap paragraf bisa terdiri dari 2-4 kalimat, dan satu kalimat ini terdiri dari
beberapa kata. Sehingga satu kalimat memiliki arti yang menyampaikan ide
atau buah pikiran penulis kepada pembacanya.

Satu kalimat dengan kalimat lain di dalam satu paragraf dipisahkan oleh tanda
titik sebagai tanda baca. Hal serupa terjadi pada bait dan baris pada puisi,
dimana satu puisi bisa terdiri dari 2 bait, 3 bait, atau bahkan lebih.

Satu bait puisi bisa terdiri dari 4 baris, dimana satu barisnya terdiri dari
beberapa patah kata. Biasanya terdiri dari 2-4 kata untuk kebanyakan puisi
klasik seperti syair. Sementara pada puisi modern, ada penulis yang satu
barisnya bisa sampai 12 kata.

Kumpulan baris kemudian membentuk bait, dan membedakan bait satu


dengan bait berikutnya ditandai dengan memberi jeda berupa enter. Sehingga
akan terlihat seperti contoh berikut:

Wahai muda, kenali dirimu


Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

—- bait 1——

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

—- bait 2——

Pada contoh puisi di atas, satu puisi terdiri dari dua bait yang dipisahkan oleh
enter. Sebab dalam puisi tidak mengenal tanda titik yang memisahkan antara
satu baris dengan baris lainnya. Maupun antara satu bait dengan bait
lainnya.

Satu bait puisi terdiri dari 4 baris, dimana satu barisnya rata-rata mengandung
4 kata saja. Contoh di atas adalah contoh yang diambil dari puisi klasik,
sementara puisi modern lebih fleksibel. Ada yang dibuat satu baris terdiri dari
12 suku kata, ada yang membuat 1 bait terdiri dari 2 baris saja.

Baca: 9 Cara Membaca Puisi

Contoh Puisi
Supaya bisa lebih paham lagi mengenai pengertian bait adalah bagian
penting dari sebuah puisi. Sekaligus lebih mudah membedakannya dengan
baris sesuai penjelasan di atas. Berikut contoh puisi yang terdiri dari 2 bait
dan 3 bait.

1. Puisi 2 Bait
Balada Ksatria
Mendung yang menyelimuti mulai menepi
Langit biru menaungi cerahnya mentari
—- bait 1——
Selalu ada peluh yang terjatuh
Bersimpuh dalam riuh yang mengaduh
Selalu ada linangan air mata
Yang pada akhirnya bermuara di lautan kemenangan
—– bait 2——

2. Puisi 3 Bait
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
—- bait 1——
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
—– bait 2——
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti
4-5 ribu nyawa
—– bait 3——

Setiap puisi dijamin memiliki bait, sama prinsipnya seperti setiap tulisan yang
memiliki paragraf. Setiap bait juga dijamin memiliki baris yang tersusun dari
beberapa kata yang menggambarkan atau menjelaskan suatu makna.

Puisi kemudian menjadi tampak indah dari segi tulisan saat dipandang secara
kasat mata sebab susunannya yang terdiri dari bait dan baris tersebut.
Kemudian beberapa puisi oleh penulisnya juga sengaja dibentuk memiliki
sajak. Yakni persamaan bunyi di akhir kata setiap baris.

Melalui penjelasan ini maka bait adalah unsur intrinsik penting yang harus
dipahami, dikuasai, dan kemudian disusun sedemikian rupa sebagaimana
yang dilakukan penulis puisi lain.

Menurut Arisni Kholifatu Amalia dan Icha Fadhilasari dalam buku Sastra Indonesia untuk Pelajar dan
Umum (2022), sajak adalah persamaan bunyi. Istilah "sajak" berasal dari bahasa Arab, saj, berarti
karangan puisi. Meski sajak bukan syarat khusus dalam puisi lama, kehadiran dan pengaruhnya
bersifat mengikat dalam pilihan kata puisi. Baca juga: Contoh Pantun tentang Menjaga Kesehatan
Sajak dalam pantun adalah persamaan bunyi dalam pantun, baik di awal, tengah, maupun akhir
kata.

Pengertian Sajak, Ciri, Jenis-Jenis dan Contoh Sajak Lengkap – Sajak


adalah salah satu bentuk karya sastra yang penyajiannya dilakukan dalam baris-
baris yang teratur dan terikat. Sajak ini sangat mementingkan keselarasan bunyi
bahasa, baik kesamaan bunyi maupun kekontrasan.

Sajak merupakan suatu persamaan bunyi, persamaan ini ada pada kalimat atau
perkataan yang berada di awal, di tengah ataupun di akhir kalimat atau
perkataan. Meskipun sajak bukan merupakan syarat khusus untuk puisi lama,
tapi pengaruh sajak sangat mengikat pada bentuk dan pemilihan kata di dalam
puisi tersebut. Selain itu, sajak juga diartikan sebagai puisi yang tidak terikat
pada setiap kata-katanya, jadi dalam penulisannya bisa dilakukan dengan bebas.

Ciri-Ciri Sajak
Adapun ciri-ciri sajak diantaranya yaitu:

 Memiliki bentuk tertentu, berurutan di dalam baris yang sejajar, memiliki


pola (untuk puisi tradisional), atau memiliki bentuk bebas.
 Ungkapan kata dan bahasa pada sajak dipengaruhi oleh unsur lagu,
irama, dan keharmonisan bunyi.
 Baris pada sajak disusun membentuk pola atau ikatan tertentu (untuk puisi
tradisional) dan tanpa pola ikatan tertentu.

Jenis-Jenis Sajak dan Contohnya


Berikut ini jenis-jenis sajak diantaranya yaitu:

Jenis Sajak Berdasarkan Posisinya


Berdasarkan posisinya, sajak dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:

Sajak Awal
Sajak awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang letaknya di awal kata.
Berikut ini contoh sajak awal:

Jenis Sajak Berdasarkan Posisinya


Berdasarkan posisinya, sajak dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
Sajak Awal
Sajak awal adalah persesuaian bunyi suku kata yang letaknya di awal kata.
Berikut ini contoh sajak awal:

Bukan ku…
Bukan ketidakpercayaanku padamu
Tapi ketakutanku
Bukan kematian risaukanku
Tapi perpisahan takutkaku
Bukan membagi cinta dariku
Tapi merenggut cinta dariku

Sajak Akhir
Sajak akhir adalah penyesuaian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
Berikut ini contoh sajak akhir:

Sujud

Sajadah melapisi kulitku


Dingin tak merasuk dalam tulangku
Dalam kerendahanku
Memohon kepadaMu Tuhanku
Ampunilah segala dosaku
Sirnakan segala khilafku
Tuntun selalu aku
Agar tercapai inginku
Siratal mustaqim jalanku
RidhoMu tujuanku
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang berisi gagasan dan kesatuan pikiran yang mengungkapkan
ide pokok. Penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Bagian-
bagian yang menyusun paragraf adalah kalimat utama, kalimat penjelas, gagasan utama, dan
gagasan penjelas. Menurut buku Pengembangan Keterampilan Menulis Paragraf, terdapat dua
tujuan paragraf, yaitu pengertian dan pemahaman. Oleh sebab itu, sebuah alinea hanya boleh ada
satu tema. Jika ada dua tema, maka dipecah menjadi dua paragraf untuk memisahkan dan
menegaskan perhentian secara wajar dan formal. Bagian-Bagian Paragraf Bagian-bagian paragraf
terdiri dari: Kalimat utama: Kalimat yang mengandung gagasan utama mengenai suatu topik yang
sedang dibahas di dalam sebuah paragraf. Kalimat utama menjadi acuan untuk mengembangkan
suatu paragraf. Letaknya bisa di awal ataupun di akhir paragraf. Kalimat penjelas: Kalimat yang
berfungsi menjelaskan kalimat utama. Kalimat penjelas mengandung gagasan penjelas, gagasan
yang menjelaskan suatu gagasan utama. Gagasan utama: Gagasan yang dibahas dan menjadi inti
dasar pengembangan sebuah paragraf. Letak gagasan utama dapat ditentukan di awal (deduktif), di
akhir (induktif), atau di awal dan di akhir (campuran). Gagasan utama menyatakan hal-hal umum
yang merangkum seluruh gagasan yang ada dalam suatu paragraf. Gagasan penjelas: Gagasan
yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih
dari satu kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.

Ciri-Ciri Paragraf Merangkum buku Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, berikut ciri-ciri
paragraf.

Pengertian Paragraf Deduktif


Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang bermula dengan penjabaran tentang hal-

hal umum kemudian menjurus ke hal khusus. Pada paragraf deduktif, letak kalimat

utama berada di awal paragraf.

Ciri-ciri jenis paragraf deduktif adalah sebagai berikut:

1. Kalimat utama atau ide pokok ada pada kalimat pertama paragraf.
2. Polanya umum-khusus-khusus-khusus.
3. Kalimat utama diperinci dengan kalimat penjelas.
Contoh Paragraf Deduktif
Biar kamu bisa memahaminya lebih jelas lagi, langsung saja yuk kita simak beberapa

contoh paragraf deduktif di bawah ini, Quipperian.

1. Contoh paragraf deduktif singkat


Kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Tercatat, sepanjang tahun 2018,
sudah 12 orang meninggal karena kecelakaan mobil, terutama di jalan tol. Mengendarai
mobil saat mengantuk bisa menyebabkan kecelakaan beruntun yang berakibat
merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena mengantuk ini bisa terjadi kapan
saja, baik siang maupun malam.
2. Contoh paragraf deduktif tentang pendidikan
Belakangan ini, kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan secara online
tanpa perlu tatap muka. Di era teknologi yang sudah sangat canggih seperti
sekarang, ada banyak situs internet yang menawarkan jasa belajar online, baik
yang berbayar atau gratis. Situs internet ini misalnya saja Quipper Video. Sistem
belajar di mana saja dan kapan saja jadi salah satu keunggulan
belajar online. Kamu pun bisa memilih mata pelajaran apa saja, sesuai yang
hendak dipelajari saat itu, mulai dari fisika sampai bahasa Indonesia.
3. Contoh paragraf deduktif sebab akibat
Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan dampak negatif bagi yang
menggunakan. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkoba adalah adanya gangguan mental. Pengguna bisa mengalami kondisi
mental yang membuatnya terlihat seperti orang gila. Narkoba pun jadi pemicu
perilaku aneh para pengguna yang bisa merugikan orang lain bahkan diri sendiri.
Pengertian Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.

Jenis paragraf induktif diawali dengan kalimat-kalimat penjelas berupa fakta, contoh,

rincian, atau bukti yang kemudian disimpulkan pada kalimat akhir paragraf.

Ciri-ciri jenis paragraf induktif adalah sebagai berikut:

 Diawali dengan penjelasan khusus.


 Digeneralisasikan atau disimpulkan berdasarkan penjelasan khusus di akhir paragraf.
 Kalimat utama terletak di akhir paragraf (kesimpulan).
 Polanya khusus-khusus-khusus-umum.
Pada paragraf induktif, ada beberapa jenis yakni generalisasi, analogi, sebab akibat,

dan perbandingan.

Contoh Paragraf Induktif


Biar kamu lebih paham lagi mengenai paragraf induktif, ada baiknya kita simak yuk

contoh paragraf induktif di bawah ini.

1. Contoh paragraf induktif singkat


Saat ujian semester sudah selesai, nilai semua murid dievaluasi. Ternyata, ada
sebagian nilai siswa yang nilainya melebihi standar kelulusan, yakni sebanyak 13
siswa. Sedangkan 9 siswa mendapatkan nilai standar kelulusan, dan tidak ada siswa
yang mendapat nilai di bawah rata-rata. Dengan begitu, bisa dibilang bahwa
kegiatan pembelajaran pada sekolah tersebut berhasil.
2. Contoh paragraf induktif tentang lingkungan
Bagi warga Jakarta, membuang sampah seenaknya ke dalam sungai sudah jadi
kebiasaan bahkan tradisi sejak dulu. Padahal, kebiasaan buruk ini sudah
dirasakan akibatnya hampir setiap tahun. Sampah-sampah ini bisa
menyebabkan aliran sungai terhambat dan akhirnya menimbulkan banjir. Tidak
heran apabila banjir yang terjadi di Jakarta seringkali disebabkan oleh
tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai.
3. Contoh paragraf induktif tentang pendidikan
Belajar dengan sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam bukanlah hal yang
patut dicontoh. Apalagi kalau esok harinya adalah hari ujian. Akibat yang bisa
dirasakan adalah rasa kantuk ketika sedang mengerjakan ujian. Maka itu,
persiapkan diri dan mulai belajar sejak jauh-jauh hari sebelum waktu ujian
tiba.
4. Contoh paragraf induktif tentang kesehatan
Apapun jika dilakukan secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Sama halnya
seperti mengonsumsi makanan. Terlalu banyak makan juga bisa mendatangkan
berbagai macam penyakit. Misalnya saja obesitas, serangan jantung, stroke,
atau penyakit-penyakit lain seperti kolesterol dan gula. Untuk itu, makanlah
sesuai dengan kebutuhan tubuh demi menjaga kesehatan jangka panjang.
5. Contoh paragraf induktif sebab akibat
Rina adalah anak yang sangat baik hati. Ia selalu membantu teman-temannya
yang sedang membutuhkan, seperti membantu menjelaskan pelajaran yang
belum dimengerti. Tak jarang pula, Rina ikut membantu teman-temannya dalam
mengejar nilai yang masih di bawah rata-rata. Selain membantu teman, Rina pun
senang membantu guru-guru. Ia tak segan-segan membantu para gurunya
dengan membawakan buku-buku ke kelas atau ruang guru. Oleh sebab itu, tak
heran apabila semua teman sekelas bahkan guru-guru pun sangat
menyukai perilaku baik Rina.
Nah, Quipperian, itulah sekilas penjelasan dan contoh mengenai paragraf deduktif dan

induktif. Gimana, cukup terbantu, kan? Kalau kamu masih mau baca artikel menarik

lainnya, langsung saja mampir ke Quipper Blog, ya! Nah, kalau kamu mau ikutan

belajar online juga, bisa gabung dengan Quipper Video. Sampai jumpa!

Anda mungkin juga menyukai