Anda di halaman 1dari 3

Soal 1:

Pada sebuah sekolah diselenggarakan pemilihan kepengurusan OSIS. Di mana terdapat 6 orang
kandidat yang akan dipilih menjadi ketua OSIS, wakil ketua OSIS, dan bendahara. Di waktu yang
sama, panitia sedang mengatur posisi meja untuk penyelenggaraan pemilihan kepengurusan OSIS
yang terdiri dari 8 meja. Dari 6 orang kandidat tersebut, hanya 3 orang yang akan dipilih untuk
menjadi calon ketua OSIS. Berdasarkan cerita tersebut, maka:
1. Berapa kemungkinan 8 meja dapat diatur oleh panitia pemilihan OSIS?
2. Berapa kemungkinan untuk memilih pengurus OSIS?

3. Berapa kemungkinan cara untuk memilih calon peserta untuk menjadi ketua OSIS?

Jawaban Soal 1:
1. Untuk menghitung kemungkinan 8 meja dapat diatur oleh panitia pemilihan OSIS, kita dapat
menggunakan konsep permutasi. Karena setiap meja memiliki posisi yang berbeda, dapat
dihitung jumlah permutasi dari 8 meja yang tersedia. Dalam hal ini, ada 8 meja yang harus
diatur oleh panitia. Jadi, jumlah kemungkinan pengaturan meja adalah 8! (8 faktorial) atau 8 x
7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 40,320
2. Untuk menghitung kemungkinan memilih pengurus OSIS, dapat menggunakan konsep
kombinasi. Karena harus memilih 3 orang dari 6 orang kandidat untuk menjadi calon ketua
OSIS, wakil ketua OSIS, dan bendahara, dapat dihitung jumlah kombinasi dari 6 orang
kandidat yang tersedia. Dalam hal ini, ada 6 orang kandidat dan harus memilih 3 orang dari
mereka. Jadi, jumlah kemungkinan memilih pengurus OSIS adalah C(6, 3) atau 6!/ (3! x (6-
3)!) = 20
3. Untuk menghitung kemungkinan cara memilih calon peserta untuk menjadi ketua OSIS, juga
dapat menggunakan konsep kombinasi. Karena kita harus memilih 3 orang dari 6 orang
kandidat untuk menjadi calon ketua OSIS, kita dapat menghitung jumlah kombinasi dari 6
orang kandidat yang tersedia. Dalam hal ini, ada 6 orang kandidat dan harus memilih 3 orang
dari mereka. Jadi, jumlah kemungkinan cara memilih calon peserta untuk menjadi ketua OSIS
adalah C(6, 3) atau 6!/(3! x (6-3)!) = 20

Soal 2:

Sebuah sepeda motor dengan rata-rata kecepatan maksimum 120 km/jam memiliki simpangan baku
40km/jam. Berapakah probabilitas 100 sepeda motor memiliki kecepatan kurang dari 115 km/jam?
(Sertakan gambar kurva!)

Jawaban Soal 2:

Probabilitas Kecepatan Kurang dari 115 km/jam.


Untuk menghitung probabilitas bahwa 100 sepeda motor memiliki kecepatan kurang dari 115 km/jam,
perlu menggunakan distribusi normal standar.
Dalam distribusi normal standar, dapat menghitung probabilitas menggunakan z-score. Z-score
mengukur seberapa jauh suatu nilai dari rata-rata dalam satuan simpangan baku.
Dalam kasus ini, memiliki rata-rata kecepatan maksimum sepeda motor sebesar 120 km/jam dan
simpangan baku sebesar 40 km/jam. Dan ingin menghitung probabilitas bahwa kecepatan sepeda
motor kurang dari 115 km/jam.
Langkah-langkah untuk menghitung probabilitas ini adalah sebagai berikut:
1. Hitung z-score menggunakan rumus:
z = (x - μ) / σ
di mana x adalah nilai yang ingin kita hitung probabilitasnya (115 km/jam), μ adalah rata-rata
(120 km/jam), dan σ adalah simpangan baku (40 km/jam).
Dalam kasus ini, z-score adalah:
z = (115 - 120) / 40 = -0.125

2. Kurva

Soal 3:
Seorang pemilik tambak kolam ikan A menunjukkan hasil produksi panen. Terdapat rata rata produksi
ikan 50 ton/ha dengan simpangan baku 1,2 ton/ha. Petani tambak ikan menyatakan ingin
meningkatkan hasil produksi ikannya dengan berbagai varietas bibit ikan. Peningkatan ini
menggunakan sampel sebanyak 100 ha kolam ikan. Bibit ikan dengan jenis varietas baru sebanyak
50,7 ton/ha. Apakah bibit baru ikan tersebut dapat berhasil meningkatkan produktivitasnya untuk
produksi panen ikan? Gunakan α = 0.05 untuk memecahkan kasus ini.

Jawaban Soal 3:

Untuk mengetahui apakah varietas ikan baru telah berhasil meningkatkan produksi ikan, dapat
dilakukan uji hipotesis.
Langkah 1: Merumuskan Hipotesis Hipotesis nol (H0) mengasumsikan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan dalam produksi ikan antara varietas ikan lama dan baru. Hipotesis alternatif (Ha)
mengasumsikan bahwa varietas ikan baru telah meningkatkan produksi ikan.

H0: μ = 50 (produksi ikan dari varietas lama)

Ha: μ > 50 (Produksi ikan dari varietas baru)

Step 2: Pilih Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi (α) adalah probabilitas menolak hipotesis nol ketika itu benar. Dalam hal ini, α =
0,05, yang berarti kita bersedia menerima peluang 5% untuk menolak hipotesis nol secara tidak benar.

Step 3: Kumpulkan dan Analisis Data

Data sampel terdiri dari 100 kolam ikan, dengan varietas ikan baru menghasilkan rata-rata 50,7
ton/ha. Standar deviasi populasi diberikan sebagai 1,2 ton / ha.

Step 4: Hitung Uji Statistik


Kami akan menggunakan uji satu sampel t untuk membandingkan rata-rata kedua varietas ikan.
Rumus statistik pengujian adalah :

t = (x̄ - μ) / (s / √n)

Dimana: x̄ = rata-rata sampel (50,7 ton/ha) μ = rata-rata populasi (50 ton/ha) s = standar deviasi (1,2
ton/ha) n = ukuran sampel (100 ha)

Masukkan nilai, kita mendapatkan:

t = (50.7 - 50) / (1.2 / √100) = 5.7

Step 5: Tentukan nilai kritis

Karena hipotesis alternatif adalah satu sisi (μ > 50), Kita perlu mencari nilai kritis dari tabel distribusi-
t di α = 0.05 dan derajat kebebasan (df) = n - 1 = 99.

Step 6: Membuat keputusan

Jika statistik pengujian (t = 5.7) lebih besar dari nilai kritis (1.66), Kami menolak hipotesis nol. Jika
tidak, kita gagal menolak hipotesis nol.

Di kasus ini, 5.7 > 1.66, Jadi kami menolak hipotesis nol.

Anda mungkin juga menyukai