Anda di halaman 1dari 14

TEKS EKSPOSISI

OLEH

RISTAWATI, S.Pd
BAB II MENGEMBANGKAN PENDAPAT DALAM EKSPOSISI

A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi

B. Identifikasi Teks Eksposisi

C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi

D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi

E. Penyusunan Teks Eksposisi


A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi

 DEFINISI TEKS EKSPOSISI

Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan


memberi tahu atau menerangkan sesuatu. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi berarti
uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan
maksud dan tujuan dalam karangan.

Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan


adalah salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa
secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan
menguraikan suatu pokok pikiran.
 CIRI TEKS EKSPOSISI

• a. Penjelasan pokok persoalan secara objektif,


tidak ada unsur subjektif dan emosional.
• b. Gaya penulisan informatif.
• c. Teks memuat fakta.

 Ciri teks eksposisi melalui proses identifikasi

1. Ciri bentuk, yaitu mempunyai bentuk struktur berupa tesis, argumentasi,


dan penegasan ulang.
2. Ciri makna, yaitu mempunyai makna memaparkan secara jelas bagian-
bagian yang hendak dipahami.
3. Ciri isi, yaitu berupa informasi (paparan) yang mencakup berita, ilustrasi,
proses, perbandingan, pertentangan, definisi, analisis, dan klasifikasi.
4. Ciri bahasa, yaitu mempunyai ciri bahasa berbentuk menginformasikan
(memaparkan) sesuatu yang hendak dijelaskan dengan data tertentu
agar diperoleh pengertian yang utuh.
.
1. Eksposisi Definisi

2. Eksposisi Berita 8. Eksposisi Klasifikasi

JENIS
3. Eksposisi Ilustrasi TEKS 7. Eksposisi Analisis
EKSPOSISI

6. Eksposisi
4. Eksposisi Proses
Pertentangan

5. Eksposisi
Perbandingan
Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan
Rekomendasi dalam Teks Eksposisi

Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca


atau pendengar. Salah satu cara menyampaikan paparan kepada
pendengar adalah dengan berpidato.
Dalam naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi
dan rekomendasi. Argumentasi berisi pendapat yang dikemukakan
dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan kesimpulan yang
disampaikan dalam pidato tersebut.
Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi

Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia, fakta adalah suatu
keadaan atau peristiwa yang berisi
kenyataan dan benar-benar terjadi,
sedangkan opini adalah pendapat
yang dikemukakan.
Tesis adalah bagian pembuka
teks eksposisi. Tesis berisi
pernyataan pendapat. Pendapat
dalam tesis merupakan gagasan
Melengkapi Tesis dengan Argumen
pokok dari suatu teks eksposisi.
Gagasan pokok tersebut dapat
dikembangkan dengan
beberapa argumen penjelas.

Cara menyampaikan kembali isi


teks dengan membuat gagasan
penjelas dari setiap kalimat
Menyampaikan Kembali Isi Teks utama yang terdapat pada teks
Eksposisi dengan Gaya Bahasa yang eksposisi. Tetap perhatikan isi
Berbeda dari teks eksposisi tersebut. Isi
teks eksposisi baru yang
dikembangkan harus sesuai
dengan isi teks asli.
D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi

Struktur Teks
Eksposisi
Tesis Argumentasi Penegasan
Ulang

Kebahasaan Teks
Eksposisi
Istilah

Konjungsi Adjektiva

Kebahasaan

Pronomina Afiksasi
.

Verba
E. Penyusunan Teks Eksposisi

Langkah Penyusunan
Teks Eksposisi
Langkah Pe

Penyuntingan
Teks Eksposisi
Menentukan topik

Menentukan tujuan penulisan

Membuat kerangka teks

Mengembangkan gagasan pokok dan gagasan penjelas

Menuliskan teks eksposisi secara padu


Penyuntingan adalah kegiatan proses, cara,
perbuatan menyunting.
Kegiatan menyunting dapat dilakukan dengan
membaca, mencermati, menambah, atau
mengurangi isi teks.
Kegiatan menyunting juga dapat dilakukan
dengan memperbaiki kesalahan kebahasaan
dan unsur-unsur yang kurang tepat dalam teks.
CONTOH TEKS EKSPOSISI LENGKAP DENGAN STRUKTURNYA
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Tesis
Sistem pendidikan Indonesia saat ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan
tersebut berhubungan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Yang mana, kurikulum 2006
yang sudah lama digunakan dirubah dengan kurikulum 2013. Meskipun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum
tersebut.

Argumentasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan memaparkan
bahwa, kurikulum 2013 diutamakan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah bertaraf Internasional.
Terjangkaunya distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Kemendikbud
juga menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang
dilandasi pendekatan ilmiah. Tidak hanya itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara proses
belajar dengan rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa kepada manusia yang diberi berkat untuk
mengelolah alam ini. Khususnya mengacu pada proses belajar mengajar yang dimulai dengan mengamati, menanya,
menalar, dan mencoba atau mencipta.
Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berpendapat, bahwa kurikulum 2013
lebih menitikberatkan praktik daripada hafalan. Karena selama ini, siswa banyak dibebani hafalan yang justru dinilai
kurang menumbuhkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin mencetak anak bangsa Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap siswa dididik agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan karakter. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta mengatakan bahwa kurikulum
2013 ini mempunyai tujuan untuk mencetak karakter generasi berkualitas, cinta tanah air, dan bangsanya. Tidak hanya
itu, kurikulum 2013 juga menonjolkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga generasi masa depan tetap
mempunyai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan berkualitas.

Penegasan Ulang
Akan tetapi, banyak juga dari masyarakat yang menolak penerapan kurikulum 2013 ini. Perubahan
kurikulum ini dinilai sangat mendadak dan cenderung dipaksakan. Bahkan, ada yang berpendapat kurikulum ini kurang
fokus sebab menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Walau pun mata pelajaran
yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, namun tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki siswa akan
semakin menurun karena mata pelajaran tersebut tidak dibahasa secara utuh dan dibuat secara terpisah-pisah.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai