Anda di halaman 1dari 17

Apa Yang Perlu

Diwaspadai Dari Nyeri


Dada (Chest Pain)

Dr. Asep Zezen Zaeni Dahlan SPJP FIHA


Pendahuluan
Nyeri dada adalah salah satu gejala yang
tidak boleh dipandang remeh.
Sakit dada, bisa jadi tanda penyakit jantung
koroner yang berpotensi mengancam jiwa.
Penyebab nyeri dada tidak selalu terkait
dengan organ jantung. Hal ini tergantung
pada karakteristik dan lokasi nyeri.
Penting untuk mengenali gejala agar
pertolongan dapat diberikan dengan cepat
dan tepat
Gejala Nyeri Dada
Nyeri dada memang tidak
selalu terkait dengan masalah
pada jantung. Sebab, beberapa
nyeri dada juga terkait dengan
masalah otot dada, paru-paru
dan lambung yang dapat
memberikan gambaran
serupa.
Gejala Nyeri Dada
Yang Terkait Jantung
Lokasi nyeri dada yang terkait
dengan masalah jantung terjadi di
beberapa titik
Gejala yang tidak terkait jantung

Rasa asam atau asam di mulut


Rasa sakit yang hanya terjadi setelah menelan atau makan
Kesulitan menelan
Rasa sakit tergantung pada posisi tubuh
Rasa sakit yang lebih buruk ketika bernapas dalam-dalam atau batuk
Nyeri yang disertai ruam
Demam
Panas dingin
Pilek
Batuk
Perasaan panik atau cemas
Hiperventilasi yaitu bernafas terlalu cepat dan terlalu dalam
Sakit punggung yang menjalar ke bagian depan dada
Mulas dan sensasi terbakar yang menyakitkan di belakang tulang dada
Khusus untuk penderita penyakit gula, dimana seringkali
penyakit jantung koroner tidak memiliki gejala, kesadaran
untuk pemeriksaan rutin kondisi jantung sangat
dianjurkan.
Penyebab Nyeri Dada Yang Disebabkan Jantung
Berikut ini penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan jantung:
Serangan jantung yang biasanya disebabkan penyakit jantung koroner.
Ini terjadi ketika aliran darah yang tersumbat, seringkali dari bekuan
darah, ke otot jantung.
Angina
Diseksi aorta merupakan kondisi yang mengancam jiwa, melibatkan arteri
utama yang berasal dari jantung (aorta). Jika lapisan dalam pembuluh
darah ini terpisah, darah dipaksa antara lapisan dan dapat
menyebabkan aorta pecah.
Peradangan pada kantung di sekitar jantung (perikarditis), umumnya
menyebabkan rasa sakit yang tajam yang semakin parah saat menarik
napas atau berbaring.
Penyebab Nyeri Dada karena
Gangguan Pencernaan
Nyeri dada karena masalah lambung
biasanya disertai nyeri tekan pada
bagian ulu hati disertai rasa asam atau
pahit pada lidah. Namun, seringkali
sangat sulit untuk mengetahui
penyebab nyeri dada secara pasti.
Penyebab Terkait Paru-Paru
Nyeri karena penyakit paru biasanya
disertai batuk dan timbul ketika
menarik nafas panjang.
Penyebab lain
Costochondritis yang terjadi ketika tulang rawan tulang rusuk,
terutama tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dengan
tulang dada, meradang dan nyeri.
Sakit otot karena sindrom nyeri kronis, seperti fibromyalgia, dapat
memicu nyeri dada terkait otot yang persisten. Sakit dada karena
masalah otot biasanya dipengaruhi oleh gerakan tubuh ataupun
nyeri ketika ditekan.
Tulang rusuk yang terluka, memar atau patah dapat menyebabkan
nyeri dada.
Serangan panik. Biasanya, ini disertai dengan nyeri dada, detak
jantung yang cepat, napas yang cepat, keringat yang banyak, sesak
napas, mual, dan pusing.
Herpes zoster yang disebabkan oleh reaktivasi virus cacar air. Gejala
yang ditimbulkan adalah rasa sakit dan lepuh dari belakang sekitar
ke dinding dada.
Faktor Pencetus dan Pemicu Nyeri Dada

Selain disebabkan oleh beberapa kondisi medis, nyeri dada juga dapat
timbulkan ketika penderitanya melakukan faktor risiko tertentu. Biasanya,
nyeri dada dicetuskan karena aktivitas berat, olahraga berat, cuaca
dingin, dan stress emosional.
Rasa nyeri dapat berkurang dengan istirahat atau dengan pemberian
obat di bawah lidah (nitrat).
Selain itu, kondisi ini dapat pula timbul saat penderitanya tidak
melakukan aktivitas atau saat sedang beristirahat. Jika demikian, maka
biasanya dikaitkan dengan serangan jantung yang membutuhkan
penanganan segera.
Pada populasi pria, risiko
PJKmulai meningkat pada
usia 40 tahun, sedangkan
pada populasi wanita
peningkatan risiko terjadi
setelah memasuki masa
menopause.
Diagnosis Nyeri Dada

Pemeriksaan komprehensif → Menelusuri gejala dan faktor risiko,


pemeriksaan fisik, dan peranan alat bantu medis dan laboratorium
seringkali diperlukan untuk memastikan penyebab pasti nyeri dada.
Penelusuran faktor risiko merupakan hal yang sangat penting untuk
menentukan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung koroner.
pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi (EKG).
Pemeriksaan EKG tidak melulu dapat mendeteksi penyempitan pembuluh
darah, sehingga diperlukan pemeriksaan uji latih jantung atau treadmil.
CT-scan pembuluh darah jantung, ekokardiografi, pemeriksaan nuklir
(SPECT), MRI jantung, sampai kateterisasi jantung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai