Liturgi Persiapan PK Ekumene, 27 - 29 Sept
Liturgi Persiapan PK Ekumene, 27 - 29 Sept
I. Persiapan
a. Kepala Keluarga mempersiapkan diri dan keluarganya.
b. Anggota keluarga berkumpul, berdoa dan mengikuti ibadah dari video yang telah dipersiapkan.
c. Pelayan Ibadah menyapa warga jemaat dan mengawali ibadah dengan mengajak warga jemaat
menyanyi dari KJ. 256 : 1, 3 Kita Satu di dalam Tuhan
2. Pelayanan Firman
a. Berdoa
b. Membaca Alkitab dari 2 Raja-raja 18 : 1 – 8
c. Renungan
d. Saat Teduh
Perjamuan Kudus disebut kudus, artinya: siapapun yang mengikuti Perjamuan Kudus, ia harus hidup
taat dan melakukan kehendak Tuhan dan kebenaran-Nya. Perjamuan Kudus tidak hanya
menggambarkan persekutuan umat dengan Allah saja, tetapi juga persekutuan antara umat dengan
sesamanya. Oleh karena itu, ia harus hidup damai dan mengasihi sesamanya.
Saat ini, mari kita melihat diri kita masing-masing. Sejenak kita menyadari bahwa diri kita adalah
manusia berdosa di hadapan Allah. Apa yang kita lakukan, pikirkan, dan ucapkan dalam kehidupan
sehari-hari seringkali tidak seturut dengan kehendak Allah. Seringkali kita melupakan Tuhan dalam
rencana dan kehidupan kita.
1
Demikian juga Perjamuan Kudus berisi persekutuan kita dengan sesama orang percaya, mari kita melihat
diri kita masing-masing, menyadari bahwa kita belum mampu mengasihi sesama kita dengan sepenuh
hati dan benar. Seringkali dalam hati kita masih menyimpan amarah, kebencian, kekecewaan, dendam,
sakit hati, dan bahkan perselisihan terhadap sesama kita. Kita akui bahwa kita belum mampu hidup
damai dengan sesama kita.
Saat ini mari kita datang pada Tuhan dalam penyesalan, kita mengakui dosa-dosa kita dihadapan-Nya
dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan. Karena jangan ada di antara kita yang mengikuti
Perjamuan Kudus secara sembarangan.
5. Persembahan diiringi pujian dari KJ. 393 : 1, 2 Tuhan, Betapa Banyaknya (Umat Duduk)
6. Doa Syafaat :
a. Persembahan dan Persiapan PK Ekumene
b. Upaya GKJW dalam membangun kerjasama ek umene dan kerukunan umat beragama
c. Pemerintah, Dinamika Kehidupan Sosial Politik di Indonesia
d. Keluarga, pekerjaan, pendidikan anak-anak sekolah
e. Pergumulan hidup
f. Doa Bapa Kami (KK. 146)
8. Berkat
Pelayan menyampaikan berkat.