Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SISTEM OPERASI

DOSEN PENGAMPU :
ACHMAD BIROWO M.T.I S.Kom

DISUSUN OLEH :

FAHREZA ARYA PRAMESWARA (202143501282)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER

TAHUN 2023/2024
1. Jelaskan komponen MMU ? Bagaimana cara melakukan konversi dari alamat maya ke
alamat nyata :
Jawab :
Unit Manajemen Memori (MMU) adalah komponen kunci dalam sistem komputer.
Komponen utama MMU meliputi tabel pemetaan, register pemetaan, dan TLB. Konversi
alamat maya ke alamat nyata melibatkan pemecahan alamat, pencarian tabel pemetaan,
penambahan offset, dan opsionalnya penggunaan TLB untuk meningkatkan kinerja. Ini
memungkinkan program beroperasi dengan alamat maya, sementara MMU dan sistem
operasi menangani pemetaan ke alamat fisik di RAM.

2. Jelaskan perbedaan utama pengelolaan memori Paging dan Segmentasi? :


Jawab :
Paging membagi memori menjadi halaman halaman tetap, sedangkan segmentasi
membagi memori menjadi segmen segmen variabel. Paging menggunakan halaman
dengan ukuran tetap, sedangkan segmentasi mengizinkan segmen dengan ukuran
bervariasi. Pemetaan dalam paging dilakukan pada tingkat halaman, sementara dalam
segmentasi dilakukan pada tingkat segmen. Fragmentasi internal dan eksternal terjadi
dalam keduanya. Paging memiliki overhead pemetaan yang lebih rendah, sementara
segmentasi lebih fleksibel untuk program dengan struktur data dinamis. Beberapa sistem
menggabungkan keduanya, dikenal sebagai "paging dengan segmentasi" atau
"segmentasi dengan paging."
3. Pemilihan algoritma penggantian halaman (page replacement) adalah keputusan kritis
dalam manajemen memori virtual. Algoritma ini memutuskan halaman mana yang harus
dikeluarkan dari memori fisik ketika ada halaman baru yang perlu dimuat. Berikut adalah
beberapa algoritma penggantian halaman yang umum digunakan, serta analisisnya:

FIFO (First In First Out):

Prinsip Kerja: Halaman yang pertama dimuat ke dalam memori adalah yang pertama
kali dieluarkan (seperti antrian).

Kelebihan: Sederhana dan mudah diimplementasikan.

Kekurangan: Tidak mempertimbangkan kebutuhan aktual halaman, dapat


menyebabkan fenomena 'Belady's Anomaly' (peningkatan jumlah halaman yang dieluarkan
saat jumlah frame meningkat).

. Optimal Page Replacement:

Prinsip Kerja: Mengeluarkan halaman yang tidak akan digunakan untuk jangka waktu
terlama di masa depan (algoritma ideal, tetapi tidak dapat diimplementasikan secara praktis).

Kelebihan: Memberikan hasil optimum dalam hal jumlah kesalahan halaman.

Kekurangan: Memerlukan informasi tentang masa depan yang tidak dapat diprediksi
secara akurat.

. LRU (Least Recently Used):

Prinsip Kerja: Mengeluarkan halaman yang paling lama tidak digunakan.

Kelebihan: Lebih realistis daripada FIFO, dapat memberikan hasil yang baik dalam
banyak kasus.
Kekurangan: Membutuhkan pencatatan waktu akses yang akurat, yang dapat
menyebabkan overhead.

. LFU (Least Frequently Used):

Prinsip Kerja: Mengeluarkan halaman yang paling jarang digunakan.

Kelebihan: Efektif untuk mengidentifikasi halaman yang jarang digunakan.

Kekurangan: Dapat memiliki kinerja yang buruk jika pola akses ke halaman berubah
secara dinamis.

. Clock (Modified Clock atau Second Chance):

Prinsip Kerja: Menggunakan konsep pointer untuk mengelilingi daftar halaman yang
aktif, memberikan "kesempatan kedua" sebelum dieluarkan.

Kelebihan: Sederhana dan memiliki kinerja yang cukup baik.

Kekurangan: Mungkin tidak efisien dalam menangani pola akses yang dinamis.

Algoritma Aging:

Prinsip Kerja: Menggunakan counter (aging bit) untuk menunjukkan seberapa sering
halaman telah diakses.

Kelebihan: Menangani pola akses yang dinamis dengan lebih baik daripada beberapa
algoritma lainnya.

Kekurangan: Memerlukan pemeliharaan bit aging secara teratur.

Pilihan algoritma penggantian halaman harus disesuaikan dengan karakteristik beban kerja
sistem dan sumber daya yang tersedia. Tidak ada satu algoritma yang cocok untuk semua
situasi, dan eksperimen serta pemantauan kinerja pada sistem yang sesungguhnya mungkin
diperlukan untuk menentukan algoritma terbaik.

4. Suatu sistem operasi memiliki strategi penggantian frame dengan algoritma LRU (Least
Recently Used). Diberikan referensi page dan jumlah page frame 3 pada tabel di bawah
ini, tentukan:
a. Tentukan nilai yang dimiliki oleh setiap page frame !

Jawab :
Detik Ke 1 2 3 4 5 6 7
Referensi 5 1 0 3 0 4 1
Page Frame 1 5 5 5 3 3 3 1
Page Frame 2 1 1 1 1 4 4
Page Frame 3 0 0 0 0 0
Page Fault F F F F F F

b. Tentukan jumlah page fault yang terjadi!

Jawab : Jumlah page fault (error) yang terjadi adalah 6.

Detik Ke 1 2 3 4 5 6 7
Referensi 5 1 0 3 0 4 1
Page Frame 1 5 5 5 3 3 3 1
Page Frame 2 1 1 1 1 4 4
Page Frame 3 0 0 0 0 0
Page Fault F F F F F F

5. Proteksi berkas melibatkan perlindungan data di penyimpanan sekunder dan pengaturan


otorisasi akses. Strategi melibatkan backup rutin, enkripsi data, dan pemeriksaan
integritas untuk penyimpanan sekunder. Otorisasi akses mencakup hak akses, otorisasi,
audit trails, dan RBAC. Tantangan termasuk manajemen kunci enkripsi, kompleksitas
hak akses, dan pembaruan dinamis. Keseimbangan antara keamanan dan kinerja juga
krusial. Keseluruhan pendekatan harus sesuai dengan kebijakan keamanan organisasi.

6. Jika permission yang dimiliki oleh sebuah file adalah –rw-r-xrwx , Tuliskanlah perintah
untuk merubah permission file tersebut menjadi sebagai berikut: User memiliki permission
terbuka semua, Group memiliki permission baca dan tulis, sedangkan Others hanya baca
saja .

Jawab : Untuk mengubah izin (permissions) file menjadi yang diinginkan, dapat
menggunakan perintah chmod di terminal. Berdasarkan izin yang diinginkan tetapkan
(User: terbuka semua, Group: baca dan tulis, Others: hanya baca). Dapat menggunakan
mode numerik atau mode huruf untuk melakukan perubahan permission.
• Mode Numerik: Dalam mode numerik,
permission setiap jenis pengguna (User, Group,
Others) direpresentasikan dengan angka. Read
(4), Write
(2), dan Execute (1). Untuk mencapai permission yang diinginkan, Anda dapat
menggunakan perintah berikut:

➢ chmod 761 nama_file

Dalam perintah di atas, angka 7 mengatur permission untuk User (4 + 2 + 1 = 7)


menjadi read (4), write (2), dan execute (1), angka 6 mengatur permission untuk
Group (4 + 2 = 6) menjadi read (4) dan write (2), dan angka 1 mengatur
permission untuk Others (hanya execute) menjadi hanya execute (1).

• Mode huruf chmod u=rwx, g=rw, o=r


nama_file
 u=rwx mengatur izin untuk User menjadi rwx (read, write, execute).

 g=rw mengatur izin untuk Group menjadi rw (read, write).

 o=r mengatur izin untuk Others menjadi r (read).

Dengan demikian, permission file akan berubah sesuai dengan yang diinginkan: User
memiliki permission terbuka semua, Group memiliki permission baca dan tulis, dan
Others hanya memiliki permission baca.

Anda mungkin juga menyukai