Anda di halaman 1dari 8

4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama bertahun-tahun, inti dari pelaksanaan manajemen memori adalah
menempatkan semua bagian proses yang akan dijalankan ke dalam memori sebelum proses
dapat mulai dieksekusi. Dengan demikian semua bagian proses tersebut harus memiliki
alokasi sendiri di dalam memori fisik. Pada kenyataannya tidak semua bagian dari program
tersebut akan diproses, misalnya: Ada pernyataan-pernyataan atau pilihan yang hanya akan
dieksekusi jika kondisi tertentu dipenuhi, terdapat fungsi-fungsi yang jarang digunakan,
pengalokasian memori yang lebih besar dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Pada memori berkapasitas besar, hal-hal ini tidak akan menjadi masalah. Namun pada
memori dengan kapasitas yang sangat terbatas, hal ini akan menurunkan optimalisasi
utilitas dari ruang memori fisik (memori utama). Setiap program yang dijalankan harus
berada di memori. Memori merupakan suatu tempat penyimpanan utama (primary storage)
yang bersifat sementara (volatile). Ukuran memori yang terbatas dapat menimbulkan masalah
bagaimana menempatkan program yang berukuran yang lebih besar dari ukuran memori fisik
(memori utama) dan masalah penerapan multiprogramming yang membutuhkan tempat
yang lebih besar di memori. Oleh karena itu dibutuhkan suatu memori tambahan atau
memori virtual yang dikenal dengan sebutan virtual memori.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Virtual Memory?
2. Apakah yang dimaksud Demand Paging?
3. Apakah yang dimaksud Pengalokasian Frame dan Thrashing?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai Virtual Memory
2. Untuk mengetahui Demand Paging
3. Untuk mengetahui mengenai Pengalokasian Frame dan Thrasing
5



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Virtual Memory
Memori virtual adalah suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan
memori fisiknya. Memori logis merupakan kumpulan keseluruhan halaman dari suatu
program. Tanpa memori virtual, memori logis akan langsung dibawa ke memori fisik
(memori utama). Disinilah memori virtual melakukan pemisahan dengan menaruh memori
logis ke secondary storage (disk sekunder) dan hanya membawa halaman yang diperlukan ke
memori utama (memori fisik). Teknik ini menempatkan keseluruhan program di disk
sekunder dan membawa halaman-halaman yang diperlukan ke memori fisik sehingga memori
utama hanya akan menyimpan sebagian alamat proses yang sering digunakan dan sebagian
lainnya akan disimpan dalam disk sekunder dan dapat diambil sesuai dengan kebutuhan. Jadi
jika proses yang sedang berjalan membutuhkan instruksi atau data yang terdapat pada suatu
halaman tertentu maka halaman tersebut akan dicari di memori utama. Jika halaman yang
diinginkan tidak ada maka akan dicari ke disk sekunder.

6




Gambar Virtual Memori
Pada gambar diatas ditunjukkan ruang sebuah memori virtual yang dibagi menjadi
bagian-bagian yang sama dan diidentifikasikan dengan nomor virtual pages. Memori fisik
dibagi menjadi page frames yang berukuran sama dan diidentifikasikan dengan nomor page
frames. Bingkai (frame) menyimpan data dari halaman.atau memori virtual memetakan
nomor virtual pages ke nomor page frames. Mapping (pemetaan) menyebabkan halaman
virtual hanya dapat mempunyai satu lokasi alamat fisik.
Dalam sistem paging, jika sebuah ruang diperlukan untuk proses dan halaman yang
bersangkutan tidak sedang digunakan, maka halaman dari proses akan mengalami paged out
(disimpan ke dalam disk) atau swap out, memori akan kosong untuk halaman aktif yang lain.
Halaman yang dipindah dari disk ke memori ketika diperlukan dinamakan paged in
(dikembalikan ke memori) atau swap in. Ketika sebuah item dapat mengalami paging, maka
item tersebut termasuk dalam item yang menempati ruang virtual, yang diakses dengan
alamat virtual dan ruangan yang ada dialokasikan untuk informasi pemetaan. Sistem operasi
mengalokasikan alamat dari item tersebut hanya ketika item tersebut mengalami paging in.
Keuntungan dari penyimpanan sebagian program pada memori fisik adalah:
- Berkurangnya proses I/O yang dibutuhkan (lalu lintas I/O menjadi rendah)
- Ruang menjadi lebih leluasa karena berkurangnya memori fisik yang digunakan
- Meningkatnya respon karena menurunnya beban I/O dan memori
7



- Bertambahnya jumlah pengguna yang dapat dilayani. Ruang memori yang masih
tersedia luas memungkinkan komputer untuk menerima lebih banyak permintaan dari
pengguna.
Teknik memori virtual akan memudahkan pekerjaan seorang programmer ketika besar
data dan programnya melampaui kapasitas memori utama. Sebuah multiprogramming dapat
mengimplementasikan teknik memori virtual sehingga sistem multiprogramming menjadi
lebih efisien. Contohnya: 10 program dengan ukuran 2 MB dapat berjalan di memori
berkapasitas 4 MB. Tiap program dialokasikan 256 Kbyte dan bagian-bagian proses (swap
in) masuk ke dalam memori fisik begitu diperlukan dan akan keluar (swap out) jika sedang
tidak diperlukan.
Prinsip dari memori virtual adalah bahwa "Kecepatan maksimum ekseskusi proses di
memori virtual dapat sama, tetapi tidak akan pernah melampaui kecepatan eksekusi proses
yang sama di sistem yang tidak menggunakan memori virtual".
Memori virtual dapat diimplementasikan dengan dua cara:
- Demand Paging yaitu dengan menerapkan konsep pemberian halaman pada proses
- Demand segmentation, lebih kompleks diterapkan ukuran segmen yang
bervariasi.

2.2 Demand Paging
Demand Paging atau permintaan pemberian halaman adalah salah satu implementasi
dari memori virtual yang paling umum digunakan. Sistem Demand Paging pada prinsipnya
hampir sama dengan sistem permintaan halaman yang menggunakan swapping, hanya saja
pada sistem demand paging, halaman tidak akan dibawa ke dalam memori fisik sampai ia
benar-benar diperlukan. Oleh sebab itu dibutuhkan bantuan perangkat keras untuk
mengetahui lokasi dari halaman saat ia diperlukan. Dari pada melakukan swapping,
keseluruhan proses ke dalam memori utama, digunakanlah yang disebut lazy swapper yaitu
tidak pernah menukar sebuah halaman ke dalam memori utama kecuali halaman tersebut
diperlukan. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan demand paging sama dengan
keuntungan pada memori virtual di atas.
8



Karena demand paging merupakan implementasi dari memori virtual, maka
keuntungannya sama dengan keuntungan memori virtual, yaitu:
Sedikit I/O yang dibutuhkan.
Sedikit memori yang dibutuhkan.
Respon yang lebih cepat.
Dapat melayani lebih banyak pengguna.
Saat melakukan pengecekan pada halaman yang dibutuhkan oleh suatu proses,
terdapat tiga kemungkinan kasus yang dapat terjadi, yaitu:
- Halaman ada dan sudah langsung berada di memori utama, statusnya adalah valid
("v" atau "1").
- Halaman ada tetapi belum berada di memori utama atau dengan kata lain halaman
masih berada di disk sekunder, statusnya adalah tidak valid/invalid ("i" atau "0").
- Halaman benar-benar tidak ada, baik di memori utama maupun di disk sekunder
(invalid reference), statusnya adalah tidak valid/invalid ("i" atau "0").
Ketika kasus kedua dan ketiga terjadi, maka proses dinyatakan mengalami kesalahan
halaman (page fault). Selanjutnya proses tersebut akan dijebak ke dalam sistem operasi oleh
perangkat keras.

2.3 Pengalokasian Frame dan Thrashing
2.3.1 Pengalokasian Frame
Merupakan pengalokasian dengan memberikan jumlah bingkai sesuai dengan prioritas
proses tersebut. Pendekatannya mirip dengan proportional allocation, perbandingan
framenya tidak tergantung ukuran relatif dari proses, melainkan lebih pada prioritas
proses atau kombinasi ukuran dan prioritas. Jika suatu proses mengalami page fault
maka proses tersebut akan menggantinya dengan salah satu frame yang dimiliki
proses tersebut atau menggantinya dengan frame dari proses yang prioritasnya lebih
rendah. Dengan kedua algoritma di atas, tetap saja alokasi untuk tiap proses bisa
bervariasi berdasarkan derajat multiprogramming-nya. Jika multiprogrammingnya
9



meningkat maka setiap proses akan kehilangan beberapa frame yang akan digunakan
untuk menyediakan memori untuk proses lain. Sedangkan jika derajat
multiprogrammingnya menurun, frame yang sudah dialokasikan bisa disebar ke
proses-proses lainnya.

2.3.2 Thrashing
Thrashing adalah keadaan dimana proses sibuk untuk mengganti halaman yang
dibutuhkan secara terus menerus. Ketika proses membutuhkan bingkai yang lebih,
maka akan terjadi page fault yang menyebabkan CPU utilization semakin menurun.
Ketika sistem operasi mendeteksi hal ini, derajat multiprogramming makin
ditingkatkan yang menyebabkan CPU utilization kembali menurun drastis hal ini yang
menyebabkan thrashing.
Untuk membatasi efek thrashing dapat menggunakan algoritma penggantian lokal.
Dengan algoritma penggantian lokal, jika terjadi thrashing, proses tersebut dapat
menggambil bingkai dari proses lain dan menyebabkan proses tersebut tidak
mengalami thrashing. Salah satu cara untuk menghindari thrashing adalah dengan
cara menyediakan jumlah bingkai yang pas sesuai dengan kebutuhan proses tersebut.

10



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem operasi adalah perangkat lunak sisitem yang bertugas untuk melakukan
kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem. Ruang Lingkup
dari Sistem Operasi adalah Memori. Memori merupakan pusat kegiatan pada sebuah
komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu.
Memori virtual adalah teknik yang memisahkan antara alamat memori logis dengan alamat
memori fisik. Hal tersebut berguna agar pengguna (programmer) tidak perlu menentukan
alamat fisik dari program yang dijalankan. Memori vitual memungkinkan beberapa proses
berjalan dengan alamat memori fisik yang terbatas. Teknik permintaan halaman (demand
paging) digunakan untuk mengimplementasikan konsep memori virtual. Jika halaman yang
diminta tidak terdapat pada memori utama, maka akan terjadi page fault. Page fault ini dapat
ditangani dengan beberapa tahapan. Dengan adanya page fault ini, maka kinerja demand
paging dapat dihitung berdasarkan memory access time dan page fault time (waktu yang
dibutuhkan dalam penanganan page fault). Kinerja demand paging ini biasa disebut dengan
effective access time.
Page fault terjadi apabila terdapat halaman yang ingin diakses tetapi halaman tersebut
tidak terdapat di dalam memori utama. Jika terjadi page fault dan tidak ada frame yang
kosong, maka dipilih frame tumbal yang akan diswap. Pemilihan halaman dilakukan
dengan algoritma ganti halaman. Algoritma dipilih yang paling rendah page fault ratenya dan
tidak sulit untuk diimplementasikan. Contoh algoritma ganti halaman antara lain Algoritma
Optimal, Algoritma Random, Algoritma FIFO, Algoritma LRU dan Algoritma Second
Chance.
11



DAFTAR PUSTAKA
- http://anggunkurnia58.blogspot.com/2013/02/pengertian-virtual-memory.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Memori_virtual
- http://ikc.dinus.ac.id/umum/ibam/ibam-os-html/x3801.html
- http://ilmukomputerplus.blogspot.com/2011/04/apa-itu-virtual-memory.html
- http://yurizone.wordpress.com/2009/11/15/apa-itu-virtual-memori/

Anda mungkin juga menyukai