Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Haikal

Nim : 15210219
Kelas : 15.5A.05
Mata Kuliah : ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

STREAMER GAME YANG DIDUGA PROMOSIKAN SITUS JUDI


ONLINE BERKEDOK DONASI ATAU SAWERAN

Secara umum Judi dapat diartikan sebagai kegiatan yang mempertaruhkan uang atau harta
benda lainnya, dengan harapan dapat memenangkan perjudian tersebut yang mana hanya ada
dua kemungkinan yaitu menang atau kalah atau dengan kata lain adu nasib. Sebagai bentuk
permainan yang bersifat untung-untungan bagi para pemainnya. Perjudian menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan bahwa Perjudian merupakan permainan dengan memakai
uang atau barang berharga sebagai taruhan. Sedangkan Judi Online itu sendiri adalah
permainan judi melalui media elektronik dengan akses internet sebagai perantara.

Akhir-akhir ini Judi Online seakan menjadi trend dikalangan masyarakat kita, karna
banyak orang yang menginginkan uang atau kekayaan dengan cara yang instan. Judi Online
sendiri seperti candu bagi para penikmatnya, mereka yakin akan terus mendapatkan
kemenangan. Tanpa tahu, sebenarnya mereka sedang terjebak dalam lingkaran setan. Mereka
yakin akan mendapatkan untung yang berlimpah sehingga mereka berani menaruhkan segala
yang mereka punya. Mereka tidak tau bahwasannya sudah ada sistem yang mengatur
jalannya perjudian tersebut, yang dimana ketika pemain sudah berani menaruhkan segala
yang mereka punya, akan dibuat rugi serugi-ruginya.

Cara agen judi ini mempromosikan situsnya pun sangat banyak motifnya, mulai dari
endorsement, iklan biasa atau ikan konvensional. Target endors situs judi ini pun beragam,
dari artis ternama, influencer, selebgram, selebtok dll, meskipun mereka tau mempromosikan
Judi dilarang. Tetapi, mereka seakan acuh karna nominal yang ditawarkan tergolong besar.
Tapi ada motif baru yang baru-baru ini muncul dan menjadi topik perbincangan warga
internet. Yaitu, promosi judi online yang menyasar ke komunitas streamer, termasuk game
streamer.

Berdasarkan catatan detik.com, praktik promosi judi online ini dengan memberikan donasi
atau saweran melalui link atau QR code, yang disertakan streamer di kolom deskripsi dan
stream overlay. Kemudian si pemberi uang menulis caption singkat, yang menjelaskan
tentang produknya. Jadi setelah donasi berhasil, secara otomatis caption dan jumlah uang
yang dikasih akan muncul di layar. Di sini terkadang streamer game akan membacakan
kalimat dari hasil donasi. Meskipun tidak semua streamer seperti itu, ada saja yang sengaja
mengatakannya dengan lantang. Bahkan sang streamer kegirangan dan sangat berterima kasih
dengan sumbangan tersebut mengingat jumlahnya memang cukup besar mulai dari puluhan
hingga ratusan juta rupiah.
Terkait persoalan tersebut, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group (AAG)
Andy Nugroho mengungkapkan ada beberapa alasan promosi judi online menyasar ke
komunitas streamer. Di antaranya karena para streamer game mempunyai jumlah pengikut
yang banyak karena adanya kesamaan hobi, yakni bermain game online. "Dan yang namanya
followers di sosmed itu cenderung lebih percaya dan mengikuti apa yang dipromosikan oleh
orang-orang yang mereka follow, karena merasa ada hal-hal yang relate antara kehidupan si
selebgram dengan kehidupan mereka. Salah satunya kesamaan hobby," kata Andy kepada
detikcom, ditulis Selasa (10/9/2023). Kemudian, dia menambahkan adanya rasa penasaran
karena sering melihat promosi judi online di media sosial. Dengan begitu, mereka akan
tertarik untuk mencoba judi online tersebut.

Menurutnya, jasa promosi untuk para streamer game nominalnya lebih kecil daripada
menggunakan promosi iklan yang biasa atau konvensional. Selain itu, target sasarannya juga
jadi lebih luas. Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Center of
Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda. Dia mengatakan target pasar judi online
ini adalah masyarakat yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat media sosial.
"Maka dari itu, penyedia judi online akan lebih efektif untuk mengiklankan melalui platform
media sosial dan Youtube. Khusus untuk media sosial, iklannya sangat banyak dan terang-
terangan juga ada akun penyedia judi online," ujar Huda kepada detikcom.

Praktik promosi judi online ini semakin meresahkan masyarakat karena sebagian besar
penonton streamer game adalah anak-anak yang masih di bawah umur. Untuk itu, peran
orang tua di sini sangatlah penting agar anak mereka tidak terjebak judi online. Perencana
Keuangan dari Advisors Alliance Group (AAG) Andy Nugroho menyarankan kepada para
orang tua agar lebih sering pantau anak mereka saat bermain handphone. Bila perlu, mereka
juga turut aktif memberikan edukasi bahaya serta dampak negatif judi online. "Para orang tua
pun sebaiknya sering-sering memantau dan memberi pemahaman kepada putra-putrinya
bilamana mereka tahu anaknya suka main game akan bahaya dari judi online ini," kata Andy
kepada detikcom, Senin (9/10/2023).

Maka dari itu, pihak yang berwajib perlu menindaklanjuti para streamer yang menerima
donasi atau saweran ini, untuk memberikaan efek jera atau setidaknya menghentikan praktik
yang sudah sangat menjamur ini. Kita hidup di Negara demokrasi yang terikat dengan
hukum, tentu saja ada hukum yang mengatur tentang Perjudian. Di Indonesia sendiri ada
hukum yang mengatur Perjudian khususnya Judi Online. Seperti dalam Pasal 27 ayat (2) UU
ITE yang berbunyi: “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan,
mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan perjudian”. Ancaman terhadap pelanggaran ini diatur dalam Pasal 45
ayat (2) UU 19/2016, yakni: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.(sumber UU ITE dan UU perjudian).
Hukum yang berat dan sangat sepadan untuk para bandar dan pemain judi. Jadi, alasan
apalagi untuk kita tetap betah bermain judi? Sudah banyak bukti yang menunjukan betapa
negatifnya judi tersebut. Orang menjadi gila karna kalah judi, ada yang keluarganya terlantar
karna uang dan harta bendanya habis untuk berjudi, apalagi dilihat dari sudut pandang agama
judi (maysir) merupakan dosa besar karena memiliki bahaya dan mudarat yang jauh lebih
banyak dibanding manfaatnya. Maka dari itu, marilah kita menjadi generasi yang pintar,
generasi yang menolak keras adanya peredaran Perjudian, dalam bentuk apapun.

OPINI

Di jaman yang serba dimudahkan dengan alat elektronik dan media sosial ini pasti banyak
berkembang dan banyak teknologi baru yang tercipta termasuk judi online, terkadang yang
hanya mencoba coba judi online tersebut bisa adalah orang yang penasaran, jika mereka
menyukainya mereka akan kecanduan terhadapnya.

Ada sisi positif dan sisi negatif, dari sisi positifnya yaitu mungkin mereka akan tau
bagaimana cara kerja judi online, cara mereka untuk bersenang-senang dan menghilangkan
stres. Mereka mungkin memandangnya sebagai bentuk hiburan seperti menonton film,
bermain video game, atau berolahraga. Menurut mereka, masalah kecanduan dan perjudian
bukanlah konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari perjudian online dan mereka merasa
dapat mengontrol aktivitasnya. dan apa sisi gelap hal tersebut, dan sisi negatifnya yaitu
mereka mungkin akan menderita kerugian finansial yang signifikan, tekanan psikologis, atau
dampak sosial yang negatif akibat kecanduan judi.

PENYELESAIAN SECARA HUKUM SESUAI DENGAN UU ITE

1. Pasal 27 ayat (2) UU ITE yang berbunyi: “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian”.

2. Pasal 45 ayat (2) UU 19/2016, yakni: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Sumber :

 https://www.kompasiana.com/wikkisetiawan4343/6537a92aedff760b7377a8c2/streamer-
game-yang-diduga-promosikan-judi-online-berkedok-donasi-atau-saweran
 https://aceh.tribunnews.com/2023/10/05/video-viral-streamer-mobile-legends-
promosikan-judi-online-berkedok-saweran-auto-dikuliti-netizen

Anda mungkin juga menyukai