Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PENGGUNAAN SPONSOR JUDI ONLINE PADA JERSEY

SEPAKBOLA YANG BERLAGA DI KOMPETISI NASIONAL


BERDASARKAN HUKUM PIDANA INDONESIA

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh
Muhammad Hilwan Tanarubun
21901021025

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS HUKUM
MALANG
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................6
E. Kajian Pustaka...............................................................................................7
F. Orisinalitas Penelitian.................................................................................12
G. Metode Penelitian.......................................................................................15
H. Jadwal Penelitian.........................................................................................17
I. Daftar Pustaka.............................................................................................18
ANALISIS PENGGUNAAN SPONSOR JUDI ONLINE PADA JERSEY
SEPAKBOLA YANG BERLAGA DI KOMPETISI NASIONAL
BERDASARKAN HUKUM PIDANA INDONESIA

A. Latar Belakang Masalah

Seiring derasnya laju perkembangan zaman di dunia, maka semakin

banyak tindak pidana dan kejahatan jenis baru yang seakan turut serta dalam

perkembangan zaman. Kejahatan ini, berkembang dari kejahatan yang

konvensional menjadi kejahatan berbasis elektronik atau online. Lebih lanjut

mengenai definisi dari kejahatan adalah suatu perbuatan atau tingkah laku

manusia yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Ditinjau

berdasarkan sudut pandang sosiologi, pengertian kejahatan ialah suatu

perbuatan atau tingkah laku seseorang yang selain merugikan si penderita, juga

amat sangat memberikan dampak yang merugikan masyarakat yaitu berupa

hilangnya keseimbangan, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan

bermasyarakat.1

Berbagai tindak pidana berbasis media elektronik semakin marak karena

menggunakan internet sebagai media untuk melakukan kejahatan seperti

penipuan, pornografi, judi dan masih banyak yang lainnya. Di Indonesia

sendiri, salah satu dari sekian banyak tindak pidana berbasis internet yang

sering terjadi dan meresahkan masyarakat adalah tindak pidana perjudian. 2

Tindak pidana perjudian amat mudah dijumpai diberbagai kalangan karena

mudahnya sarana untuk mengakses situs perjudian di Indonesia. Peraturan

mengenai perjudian pada mulanya diatur dalam ketentuan Undang-Undang


1
R. Soesilo. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta komentar-komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politea, h. (no hal wajib di tulis)
2
Hetty Hasanah. Tindak Pidana Perjudian Melalui Internet (Internet Gambling) ditinjau dari
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Vol 8 No 2.
h. (no hal wajib di tulis)
Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian yang dalam konsiderannya

menyebutkan bahwa tindak pidana perjudian hakikatnya amat sangat

bertentangan terhadap norma agama, norma kesusilaan dan moral dan nilai-

nilai Pancasila serta amat sangat membahayakan bagi penghidupan dan

kehidupan masyarakat. oleh sebab itu perlu diadakan suatu usaha-usaha yang

bertujuan untuk menertibkan perjudian, membatasi hingga lingkungan yang

sekecil-kecilnya, untuk akhirnya menuju penghapusan sama sekali tindak

pidana perjudian dari seluruh wilayab Indonesia.

Peraturan lain yang memuat aturan tentang perjudian terdapat dalam

ketentuan pasal 303 dan pasal 303 bis KUHP. Hal mendasar yang membedakan

kedua ketentuan tersebut adalah unsur perbuatannya. Dalam pasal 303

menyebutkan bahwa “barangsiapa tanpa mendapat izin dengan sengaja

menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain

judi atau dengan turut serta dalam perusahan untuk itu, dengan tidak peduli

apakah untuk menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya

sesuatu tata-cara maka diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh

tahun dan denda paling banyak dua puluh lima juta rupiah”.

Merujuk pada ketentuan diatas yang dengan demikian, pasal ini merujuk

pada pihak yang menawarkan sedangkan pasal 303 bis lebih spesifik kepada

pelaku tindak pidana perjudian dengan diancam dengan pidana penjara

maksimal empat tahun dan denda sebesar sepuluh juta rupiah. Dengan

berkembangnya tindak pidana perjudian berbasis online, maka perjudian diatur

dalam ketentuan Undang-Undangan No 11 Tahun 2008 juncto Undang-Undang


Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU

ITE.

Judi online diatur dalam pasal 27 ayat 2 menyebutkan setiap orang dengan

sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan dan atau membuat

dapat diaksesnya informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan

perjudian sedangkan ancaman hukuman diatur dalam ketentuan pasal 45 ayat 2

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik yang menyebutkan bahwa “setiap orang yang dengan sengaja dan

tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya informasi dan yang bermuatan perjudian dipidana penjara paling

lama enam (6) tahun dan denda paling banyak 1 miliar”. Judi juga diatur dalam

ketentuan di Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran pada

ketentuan pasal 57 huruf D untuk melindungi muatan Radio dan Televisi dari

konten berupa perjudian.

Pada dasarnya, tindak pidana judi baik yang dilakukan secara

konvensional ataupun secara online adalah suatu perbuatan yang amat

bertantang dan melanggar berbagai norma diantaranya adalah norma agama,

moral, kesusilaan, maupun hukum, dan juga membahayakan bagi penghidupan

dan keberlangsungan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara terutama

terhadap generasi muda.3

Di Indonesia terdapat promosi atau sponsor yang menyalahi peraturan

perundang-undangan atau sponsor tersebut masuk ke dalam ranah tindak

pidana karena hal atau objek nya melanggar ketentuan pidana. Menurut kamus

3
Stevin Hardawaeh. Pertanggungjawaban Hukum atas Tindak Pidana Judi Online Ditinjau dari
Prespektif Hukum Pidana, Jurnal Lex ex Societatis. Vol. V/No. 5/Jul/2017. h. (no hal wajib di
tulis)
besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata atau definisi sponsor adalah

seseorang atau sebuah perusahan yang mengusahakan (yang memelopori,

memprakarsai, mengusulkan, dan menyelenggarakan) suatu kegiatan (seperti

kegiatan siaran, pertunjukan, dan atau sebagainya) atau pendukung atau

pendorong.4

Salah satu sponsor perjudian marak terjadi di dunia maya atau media

internet, dengan memanfaatkan berbagai media sosial sebagai saran

mempromosikan konten bermuatan perjudian. Namun, dalam hal penegakan

hukum tindak pidana perjudian di Indonesia, aparat terkesan tebang pilih dalam

pelaksanaanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan terdapat beberapa klub

sepakbola di Indonesia yang di sponsori oleh situs Judi Online yang disiarkan

secara langsung di televisi yang notabene siaran sepakbola dapat ditonton oleh

seluruh kalangan usia. Klub-klub sepakbola tersebut diantaranya adalah

Borneo FC. Pada tahun 2020, Borneo FC menggunakan sponsor Fun88Bola

yang merupakan portal berita online yang merujuk pada Fun88 yang

merupakan Situs Judi Online.

Tidak hanya itu, klub peserta Liga 1 lainnya juga berafiliasi dengan

sponsor judi online yaitu klub Tira Persikabo. Tira Persikabo mengunggah foto

jersey klub dengan sponsor SBOTOP ke laman media sosial Instagram yang

dengan bangga memperkenalkan bahwa SBOTOP yang merupakan situs judi

menjadi sponsor resmi dari Persikabo. SBOTOP merupakan salah satu situs

perjudian di Internet yang dengan mudah dapat diakses oleh siapapun bahkan

setiap orang bisa langsung mendaftarkan diri secara pribadi secara gratis dan

memulai permaina judi di dalamnya.


4
 https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Diakses pada tanggal 20/05/2022
Dalam situs SBOTOP terdapat berbagai permaian judi seperti taruhan

olahraga, olahraga virtual, live casino, keno dan masih banyak yang lainnya.

Dengan menggunakan sponsor judi di jersey dan disiarkan langsung di media

televisi dan diunggah di akun media sosial masing-masing klub, apakah

tindakan tersebut telah memenuhi unsur-unsur dalam seluruh peraturan

mengenai perjudian? Mengingat sepakbola saat ini telah menjadi salah satu

cabang olahraga yang amat di gemari oleh berbagai kalangan di Indonesia dan

dengan disiarkannya secara langsung di televisi sehingga dapat disaksikan

seluruh rentang usia yang berarti memperkenalkan perjudian kepada seluruh

kalangan usia. Namun sampai saat ini tidak ada satupun klub yang di

pertanggungjawabkan secara hukum. Klub sepakbola ini, menambah daftar

buruk penegakan hukum sponsor perjudian di Indonesia.

Padahal jika ditelaah lebih jauh, perjudian merupakan tindak pidana yang

amat sangat merugikan bagi seseorang karena pemain judi online berupaya

mencari uang dengan cara apapun untuk digunakan sebagai modal judi,

termasuk dengan kejahatan, seperti pencurian, penipuan dan sebagainya. 5

Dengan mempertimbangkan permasalahan yang telah penulis uraikan diatas,

penulis merasa bahwa terdapat urgensi untuk menulis penelitian dengan judul

“ANALISIS PENGGUNAAN SPONSOR JUDI ONLINE PADA JERSEY

SEPAKBOLA YANG BERLAGA DI KOMPETISI NASIONAL

BERDASARKAN HUKUM PIDANA INDONESIA.”

5
Dewi Bunga. Kebijakan Formulasi Judi Online dalam Hukum Indonesia. Jurnal VYAVAHARA
DUTA. Volume XIV, No.1. Maret 2019. h.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik

permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan sponsor judi online pada jersey sepakbola yang

berlaga di kompetisi Indonesia merupakan bagian dari tindak pidana

perjudian?

2. Apakah konsekuensi hukum bagi klub yang menggunakan sponsor judi

online pada jersey tim yang berlaga di kompetisi Nasional?

C. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian tersebut memiliki beberapa tujuan, meliputi:

1. Untuk mengetahui penggunaan sponsor judi online pada jersey

sepakbola yang berlaga di kompetisi Indonesia merupakan bagian dari

tindak pidana perjudian.

2. Untuk mengetahui konsekuensi hukum bagi klub yang menggunakan

sponsor judi online pada jersey tim yang berlaga di kompetisi Nasional.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas diharapkan dapat mencapai manfaat penelitian

tersebut sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah

ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dalam bidang hukum terutama

yang menyangkut (di tulis judul misal sponsor judi online pada jersey

sepakbola yang berlaga…)


b Bagi Fakultas Hukum

Sebagai referensi…

c Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai rujukan…

2. Manfaat Praktis

a Bagi Masyarakat…

b Bagi Aparat Hukum…

c Bagi Pemerintah…

E. Kajian Pustaka

1. Tindak Pidana Sponsor Perjudian Online di Sepakbola Indonesia

a Pengertian Umum Praktif Tindak Pidana Judi Online

Perjudian merupakan permainan dimana para pemainnya bertaruh

untuk memilih satu pilihan diantara beberapa pilihan yang kemudian

hanya satu yang pilihan yang benar dan menjadi pemenang. Lalu,

pemain yang kalah akan memberikan taruhannya kepada pemain yang

menang. Untuk berapa besar jumlah taruhan serta peraturannya

ditentukan sebelum dimulainya pertandingan.

Perjudian online adalah bentuk perjudian yang menggunakan

sistem teknologi informasi tanpa batas yang mempunyai karakteristik

yang kuat dengan sebuah rekayasa teknologi, memiliki tingkat

keamanan tinggi dan kredibilitas dari informasi yang disampaikan dan

dapat diakses oleh seluruh pengguna internet. 6 Sehingga tindak pidana

6
Else Citra Lova, Upaya Polri Dalam Menurunkan Tingkat Kejahatan Tindak Pidana Perjudian
Online di Wilayah Hukum Polresta Palembang, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Palembang. 2020
judi saat ini tidak lagi terbatas pada jarak dan waktu serta kapanpun

setiap orang dapat bermain judi secara daring.

Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai situs judi

online memberikan pengertian bahwa setiap orang dapat dengan mudah

melakukan tindak pidana perjudian. Seseorang dapat dimanapun dan

kapanpun melakukan tindak pidana perjudian hanya dengan berbekal

smartphone, laptop atau komputer yang terhubung ke jaringan internet.

Judi online tidak mengenal batasan usia baik muda dan tua dalam

pelaksanaanya yang membawa dampak secara langsung yaitu

menurunkan perekonomian nasional dan daya beli masyarakat serta

menurunkan mental, moral dan semangat juang bangsa Indonesia.

b Pengertian Mengenai Sponsor Bermuatan Perjudian

Definisi sponsor merujuk pada ketentuan Kamus Besar Bahasa

Indonesia yakni sponsor merupakan orang atau perusahan yang

mengusahakan (memelopori, memprakarsai, mengusulkan,

menyelenggarakan) suatu kegiatan (siaran, pertunjuka, dan sebagainya)

atau pendukung atau pendorong.7 Menurut ketentuan lain sponsor yaitu

kegiatan investasi dengan menggunakan uang tunai atau semacamnya

dalam suatu kegiatan atau aktivitas sebagai penukar akses tau potensi

komersial dari suatu kegiatan tersebut.8 Terdapat beberapa jenis sponsor

berdasarkan tujuannya. Seperti sponsor untuk iklan, sponsor untuk

7
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pengertian Sponsor.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Diakses tanggal 20/05/2022


8
Radepta Agung Murtiadi, 2010. Pengaruh Persponsoran Terhadap Citra Sponsor, Pembelian
dan Komunikasi Lisan. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. h.
mendukung usaha perusahan, dan sponsor untuk menunjang usaha-

usaha public relations.9

Dari definisi yang telah diuraikan tersebut dapat penulis

mengartikan bahwa kegiatan sponsor dari suatu perusahan sebagai

upaya mempelopori, memprakarsai suatu kegiatan tertentu, sehingga

dapat memiliki tujuan yang luar dan mencakup beberapa sektor seperti

sektor peningkatan penjualan kepada konsumen, sektor branding, atau

memperkuat citra merk dan juga sektor kepercayaan konsumen yang

mana produk didalamnya merupakan produk yang memiliki muatan

perjudian.

2. Peraturan dan Dasar Hukum Tindak Pidana Perjudian

a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian

Undang-Undang ini merupakan peraturan yang menyatakan judi

merupakan suatu kejahatan sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 1

yang menyebutkan bahwa “menyatakan semua tindak pidana perjudian

sebagai kejahatan.”

Dalam Undang-Undang ini juga merubah ketentuan dalam KUHP

sebagaimana diatur pada pasal 2 yaitu:

“(1) Merubah ancama hukuman dalam pasal 303 ayat (1) Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, dari hukuman penjara selama-lamanya
dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Sembilan
puluh ribu rupiah menjadi hukuman penjara selama-lamanya sepuluh
tahun atau denda sebanyak-banyaknya dua puluh lima juta rupiah.”
“(2) Merubah ancaman hukuman dalam pasal 542 ayat (1) Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, dari hukuman kurungan selama-
lamanya satu bulan atau denda sebanyak-banyaknya empat ribu lima
ratus rupiah, menjadi hukuman penjara selama-lamanya sepuluh tahun
atau denda sebanyak-banyaknya dua puluh lima juta rupiah.”

9
ibid.
“(3) Merubah ancaman hukuman dalam pasal 542 ayat (2) Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, dari hukuman kurungan selama-
lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima
ratus rupiah menjadi hukuman penjara selama-lamanya enam tahun atau
denda sebanyak-banyaknya lima belas juta rupiah.”
“(4) Merubah sebutan pasal 542 menjadi pasal 303 bis.”

b Ketentuan Peraturan di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Peraturan mengenai tindak pidana judi diatur pada ketentuan buku

II KUHP mengenai kejahatan dan pasal 303 ayat 1 dan 303 bis KUHP,

dalam ketentuan pasal 303 ayat 1 menyebutkan bahwa:

“Diancam dengan penjara paling lama sepuluh tahun atau;


(1) dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk
permainan judi dan menjadikanya sebagai pencaharian, atau dengan
sengaja turut serta dalam suatu perusahan itu.
(2) dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan kepada
khalyak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta
dalam perusahan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk
menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya
sesuatu tata-cara.
(3) menjadikan turut serta pada permainan judi.”

Dalam ketentuan 303 bis KUHP menyebutkan bahwa:

“Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau pidana
denda paling banyak sepuluh juta rupiah: (1) barang siapa
menggunakan kesempatan main judi, yang diadakan dengan melanggar
ketentuan pasal 303; (2) barang siapa ikut serta main judi di jalan
umum atau di pinggir jalan umum atau ditempat yang dapat dikunjungi
umum, kecuali kalau ada izin dari pengusaha yang berwenang yang
telah memberi izin untuk mengadakan perjudian itu.”

c Peraturan Perjudian dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)

Dasar hukum pengaturan mengenai perjudian dalam UU ITE diatur

pada ketentuan pasal 27 ayat (2) yang menyebutkan bahwa setiap orang

dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau

mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi


Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan

perjudian.

Dari ketentuan tersebut dalam UU ITE berfokus terhadap upaya

penanggulangan distribusi konten bermuatan perjudian sehingga

berbeda dengan rumusan dalam KUHP yang berfokus pada setiap orang

yang membuat, menawarkan dan melakukan permainan perjudian.

Dalam UU ITE, ancaman hukuman terhadap para pelaku yang

melakukan perbuatan sebagaimana diatur pada pasal 27 ayat 2 UU

11/2008 diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Elektronik dalam pasal 45 ayat (2) yang

menyebutkan:

“Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan


dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 1.000.000.000.00 (satu milyah rupiah).”

d Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang

Penyiaran

Dalam ketentuan Undang-Undang penyiaran, perjudian diatur pada

ketentuan pasal 36 ayat 5 huruf b yang menyebutkan bahwa isi siaran

dilarang: a. bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong;

b. menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan

narkotika dan obat terlarang; atau c. mempertentangkan suku, agama,

ras, dan antargolongan.


Sebagaimana ancaman pidana terhadap perbuatan tersebut diancam

pada ketentuan pasal 57:

“Dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau


denda paling banyak Rp1.000.000.000.00 (satu miliyar rupiah) untuk
penyiaran radio dan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000.000.00
(sepuluh milyah rupiah) untuk penyiaran televisi.”

e Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1981

Tentang Pelaksanaan Penertiban Perjudian

Dalam ketentuan PP No 9/1981 ini merupakan aturan pelaksanaan

UU No 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian. Dalam ketentuan

PP ini mencabut pemberian izin perjudian sebagaimana diatur pada

pasal 1 yang menyebutkan bahwa pemberian izin penyelenggaraan

segala bentuk dan jenis perjudian dilarang, baik perjudian yang

diselenggarakan di kasino, di tempat-tempat keramaian, maupun yang

dikaitkan dengan alasan-alasan lain.

F. Orisinalitas Penelitian

Berkaitan dengan penelitian ini, penulis sudah melakukan penelusuran

terhadap penelitian-penelitian terdahulu namun belum ada yang melakukan

penelitian yang sama berkaitan dengan penggunaan sponsor judi online pada

jersey sepakbola yang berlaga di kompetisi Nasional berdasarkan hukum

pidana Indonesia. Tetapi terdapat beberapa penelitian yang memiliki kemiripan

dengan penelitian penulis yaitu terkait dengan tindak pidana perjudian, dan atas

penelitian tersebut penulis menemukan kemiripan dan perbedaan jika

dibandingkan dengan eksistensi penelitian ini, yakni:


Penelitian yang pertama, yakni yang berjudul PERTANGGUNG

JAWABAN HUKUM ATAS TINDAK PIDANA JUDI ONLINE DITINJAU

DARI PRESPEKTIF HUKUM PIDANA, yang disusun oleh STEVIN HARD

WAEH, Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, memiliki kemiripan dengan

penelitian penulis, yakni sama-sama membahas mengenai pertanggungjawaban

hukum judi online dari prespektif hukum pidana. Sedangkan perbedaan

penelitian penulis yakni pada promosi atau sponsor judi melalui internet dan

media sosial serta media televisi,

Penelitian yang kedua, dengan judul “KEBIJAKAN FORMULASI JUDI

ONLINE DALAM HUKUM INDONESIA”, yang disusun oleh DEWI

BUNGA, mahasiswi program doktor atau program Pendidikan strata 3 (S3) di

Universitas Gadjah Mada, memiliki kemiripan dengan penelitian penulis, yakni

sama-sama mengkaji dan menganalisis perjudian online di Indonesia,

sedangkan perbedaannya kualifikasi dan peraturan yang mengatur judi online

di Indonesia. Sedangkan pada penelitian penulis lebih berfokus pada tindak

pidana judi online yang dikaitkan dengan sponsor jersey sepakbola yang

berlaga di kompetisi nasional.

Penelitian yang ketiga, adalah skripsi yang berjudul ANALISA AKIBAT

HUKUM TERHADAP SOSIAL MEDIA YANG MENAYANGKAN

KONTEN JUDI ONLINE, yang disusun oleh JAYANTI AYUNINGTYAS,

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang. Terdapat kemiripan penelitian

tersebut dengan penelitian penulis ini, yakni sama-sama membahas mengenai

sponsor atau iklan di media sosial yang bermuatan perjudian. Namun dalam

perbedaan nya pada penelitian penulis mencakup skala yang lebih besar karena
dalam promosinya melibatkan media sosial dan media televisi. Sedangkan,

penelitian tersebut hanya dengan menggunakan media sosial.

Berdasarkan kemiripan dan perbedaan yang di miliki oleh tiap-tiap

penelitian tersebut, maka terdapat tabel yang di uraikan sebagai berikut:

No. PROFIL JUDUL


1 STEVIN HARD PERTANGGUNG JAWABAN HUKUM
AWAEH ATAS TINDAK PIDANA JUDI ONLINE
DITINJAU DARI PRESPEKTIF HUKUM
UNIVERSITAS PIDANA
SAM RATULANGI
(Tahun)
INTI PENELITIAN
Berfokus mengenai peraturan dan pertanggung jawaban hukum tindak
pidana judi online di tinjau dari prespektfi hukum pidana.

HUBUNGAN DENGAN PENELITIAN INI


PERSAMAAN inti pembahasan mengenai pertanggungjawaban
hukum judi online dari prespektif hukum pidana.
PERBEDAAN promosi atau sponsor judi melalui internet dan
media sosial serta media televisi.
No. PROFIL JUDUL
2 DEWI BUNGA KEBIJAKAN FORMULASI JUDI ONLIE
DALAM HUKUM INDONESIA
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
(Tahun)
INTI PENELITIAN
Membahas mengenai kualifikasi Peraturan yang mengenai judi online
di Indonesia.
HUBUNGAN DENGAN PENELITIAN INI
PERSAMAAN topik pembahasan sama-sama membahas mengenai
judi online di Indonesia.
PERBEDAAN kualifikasi dan peraturan yang mengatur judi online
di Indonesia. Sedangkan dalam penelitian penulis
lebih berfokus mengenai tindak pidana judi online
terkait dengan sponsor jersey sepakbola.
No. PROFIL JUDUL
3 JAYANTI ANALISA AKIBAT HUKUM TERHADAP
AYUNINGTYAS SOSIAL MEDIA YANG MENAYANGKAN
KONTEN JUDI ONLINE
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYA
H MALANG
(Tahun)
INTI PENELITIAN
Topik Penelitian ini berfokus pada analisis terhadap pengguna sosial
media yang menayangkan promosi atau iklan bermuatan perjudian.
HUBUNGAN DENGAN PENELITIAN INI
PERSAMAAN membahas mengenai sponsor atau iklan di media
sosial yang bermuatan perjudian.
PERBEDAAN mencakup skala yang lebih besar karena dalam
promosinya melibatkan media sosial dan media
televisi.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan penelitian

ini adalah penelitian doktrinal yang besifat yuridis normatif dengan tujuan

untuk memecahkan dan menyelesaikan suatu permasahalan dalam

pemberantasan praktik perjudian online di Indonesia. Penelitian yuridis

normatif membahas detail mengenai doktrin-doktrin atau asas-asas ilmu

hukum.10

Dalam metode penelitian yuridis normatif, pendekatan yang dilakukan

dengan mengacu pada ketentuan hukum dengan norma tertulis atau

peraturan perundang-undangan yang sah. Penelitian ini menggunakan

pendekatan perundang-undangan (statue approach) dengan menelaah pada

peraturan-peraturan yang mengatur mengenai konten bermuatan perjudian

dan menggunakan konsep pendekatan yang bersumber dari pandangan-

pandangan dan doktrin-doktrin atau pendapat-pendapat yang berkembang di

dalam ilmu hukum dengan dipadukan pemaparan kasus yang terjadi secara

factual. Dengan demikian diharapkan penggunaan metode tersebut dapat

10
Zainudin Ali. 2017. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, h.
mencapai tujuan penelitian sehingga penulisan proposal skripsi dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

2. Pendeketan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan permasalahan

yang meliputi:

a Pendekatan Perundang-Undangan (statue approach)

Metode pendekatan ini dilakukan yaitu dengan cara menelaah dan

meneliti semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut

dengan isu hukum yang akan ditangani. 11 Dalam penulisan ini

berfokus dalam peraturan yang membahas mengenai tindak pidana

perjudian yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP,

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian

dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksanaan

Penertiban Perjudian, Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)

sebagaimana diubah oleh Ketentuan Undang-Undang Nomor 19

Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran.

b Pendekatan Konseptual

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan konsep

yang bersumber dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin atau

pendapat yang berkembang di dalam ilmu hukum. Digunakannya

Peter Mahmud Murzuki, 2005, Penelitian Hukum, Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada
11

Media Group, h. 133.


pendekatan konseptual merupakan suatu landasan untuk membangun

kerangka berfikir dengan menggunakan pengertian hukum, konsep

hukum, maupun asas hukum yang relevan dengan permasalahan yang

terdapat dalam penelitian ini.

3. Bahan Hukum

a Primer

b Sekunder

c Tersier

4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

5. Teknik Analisis Bahan Hukum

H. Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1 Persiapan

2 Melakukan Studi

3 Menyusun instrumen penelitian

4 Melaksanakan penelitian bahan

hukum

5 Menganalisis data/bahan hukum

6 Menulis laporan akhir tugas akhir

I. Daftar Pustaka

Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) sebagaimana diubah oleh Ketentuan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran
Peraturan-Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban
Perjudian
Buku
Peter Mahmud Murzuki. 2005. Penelitian Hukum, Edisi Revisi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. h. 133.
Zainudin Ali. 2017. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
R. Soesilo. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta komentar-
komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politea.
Buku-buku yang terkait dengan judi online.
Bapak Sunardi
Bapak Dr. Suratman
Jurnal
Dewi Bunga. Kebijakan Formulasi Judi Online dalam Hukum Indonesia. Jurnal
VYAVAHARA DUTA. Volume XIV, No.1. Maret 2019. h.
Hetty Hasanah. Tindak Pidana Perjudian Melalui Internet (Internet Gambling)
Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik. Vol 8 No 2. h.
Stevin Hardawaeh. Pertanggungjawaban Hukum atas Tindak Pidana Judi Online
Ditinjau dari Prespektif Hukum Pidana, Jurnal Lex ex Societatis. Vol.
V/No. 5/Jul/2017. h.
Artikel
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pengertian Sponsor.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/.
Skripsi
Else Citra Lova, 2020. Upaya Polri Dalam Menurunkan Tingkat Kejahatan
Tindak Pidana Perjudian Online di Wilayah Hukum Polresta Palembang,
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.
Radepta Agung Murtiadi, 2010. Pengaruh Persponsoran Terhadap Citra
Sponsor, Pembelian dan Komunikasi Lisan. Surakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
ibid.

Anda mungkin juga menyukai