Anda di halaman 1dari 3

JUDI ONLINE DI INDONESIA: SEJARAH, TRANSAKSI, DAMPAK, DAN MITIGASI

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan permainan judi. Ya, judi merupakan sebuah permainan
dengan mempertaruhkan barang berharga seperti uang, perhiasan, dan lain-lain. Perkembangan
teknologi yang semakin pesat membuat judi tidak hanya dapat dimainkan secara nyata, melainkan
juga secara online atau yang dapat kita sebut sebagai judi online. Judi online merupakan permainan
judi yang menggunakan media elektronik dengan internet sebagai aksesnya.

Berdasarkan Ensiklopedi Indonesia, terdapat dua bentuk perminan judi. Pertama, permainan judi
berupa permainan atau perlombaan yang membutuhkan strategi atau kemampuan dari si permain,
contohnya seperti permainan kartu. Kedua, permainan untung-untungan yang berarti untuk
memenangkan permainan tergantung pada unsur keberuntungan atau spekulatif, contohnya seperti
togel, judi bola, slot, dan lain sebagainya.

Sebelum membahas lebih jauh, bagaimanakah sebenarnya sejarah permainan judi?

Judi diperkirakan telah dimainkan sejak tahun 2300 Sebelum Masehi (SM) di Tiongkok berawal dari
permainan undian keberuntungan. Pada zaman itu, barang-barang yang digunakan sebagai taruhan
ialah berupa hewan ternak, perhiasan, dan lain sebagainya. Permainan judi dengan menggunakan
kartu sebagai alat permainannya diperkirakan pertama kali dimainkan di Tiongkok pada Tahun 800
Sebelum Masehi (SM). Selanjutnya, lokasi permainan judi kartu atau dapat disebut kasino pertama
kali ada di Italia sejak tahun 1600 Masehi.

Perkembangan teknologi yang terus berkembang memunculkan alat judi baru berupa mesin slot
yang ditemukan pada Tahun 1850. Kemudian, permainan judi terus berevolusi hingga menjadi
industri besar bernilai miliaran dolar pada akhir abad ke-20. Lebih lanjut, memasuki abad ke-21
bisnis judi makin berkembang dengan ditemukannya smartphone pada awal 2000an dan semakin
cepatnya akses internet membawa akses terhadap perjudian ke dalam genggaman tangan setiap
individu.

Seberapa besarnya sih bisnis judi online di Indoneisia?

Judi online di Indonesia dapat dianggap sebagai bisnis haram yang menggiurkan. Bagaimana tidak,
menurut Laporan PPATK pada 2017, jumlah transaksi judi online diketahui lebih dari 250 ribu
transkasi dengan perputaran uang lebih dari Rp 2 triliun. Lalu pada 2018, tercatat lebih dari 666 ribu
transaksi judi online dengan perputaran uang sebesar Rp 3,9 triliun. Kemudian secara berurutan,
pada 2019 terdapat 1,8 juta transaksi dengan perputaran uang sebesar Rp 6,1 triliun, pada 2020
terdapat 5,6 juta transaksi dengan perputaran uang sebesar Rp 15,8 triliun, pada 2021 terdapat 43,6
juta transaksi dengan perputaran uang sebesar Rp 57,9 triliun, dan pada 2022 terdapat 104,8 juta
transaksi dengan perputaran uang sebesar Rp 104,4 triliun. Jika dijumlah sejak 2017 hingga 2022,
jumlah keseluruhan transaksi judi online yaitu sekitar 157 juta transaksi dengan total nominal
transaksi lebih dari Rp 190 triliun. Dapat disimpulkan bahwa selama 2017 hingga 2022 terjadi tren
peningkatan transaksi dan perputaran uang judi online.

Pada 2020 dan 2021 yang juga merupakan masa pandemi Covid-19, peningkatan jumlah transaksi
dan perputaran uang judi online meningkat sangat tajam. Pada 2020, jumlah transaksi judi online
meningkat sebesar 205,3% dari tahun sebelumnya dan perputaran uang meningkat sebesar 155%.
Kemudian pada 2021, jumlah transaksi judi online meningkat sebesar 673,8% dari tahun sebelumnya
dan perputaran uang meningkat sebesar 267,26%.
Menurut laporan PPATK, terdapat 2,7 juta orang yang bermain judi online. Mirisnya bahwa sebanyak
2,1 juta orang di antaranya merupakan masyarakat berpenghasilan rendah dengan pendapatan di
bawah Rp100 ribu/hari.

Kenapa sih kok bisa pesat banget?

Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Prof. Bagong,
perjudian di Indonesia yang masih langgeng dan semakin berkembang pesat disebabkan oleh mental
instan yang ada pada diri sebagian besar masyarakat. Bila mengubah nasib dengan jalur rasional
tidak lagi mungkin, maka menempuh jalur irasional berupa perjudian menjadi solusinya.

Selain itu, promosi judi online yang semakin masif juga mendorong bisnis haram judi semakin pesat
di Indonesia. Salah satu promosi yang dilakukan oleh pelaku bisnis tersebut ialah melakukan
endorsement pada influencer maupun streamer.

Emang boleh sepromosi itu?

Para influencer dan streamer yang meng-endorse judi online pun tampaknya tidak memikirkan
mengenai konsekuensi yang dapat mereka terima. Salah satu selebgram asal Bogor berinisial
misalnya, secara sengaja mengunggah konten promosi judi online melalui akun instagram miliknya
dengan bayaran sebesar Rp 7 juta per bulan. Padahal pada Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dijelaskan bahwa setiap orang dilarang
dengan sengaja mendistribusikan informasi elektronik yang memiliki muatan perjudian. Lebih lanjut,
konsekuensi yang akan diterima oleh pihak yang mendistribusikan informasi judi sebagaimana yang
tercantum pada Pasal 45 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transkasi Elektronik adalah pidana penjara
paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak satu miliar Rupiah.

Apa dampak buruk judi online bagi Masyarakat

Permainan judi online dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai jalan pintas untuk mencapai
kekayaan. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang rela melakukan segala cara untuk mendapatkan
suntikan modal sebagai taruhan, salah satunya melalui pinjaman online.

Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie mengibaratkan pinjaman online sebagai adik dari judi
online. Saat kekurangan uang, Masyarakat yang kecanduan judi online akan memilih pinjaman
online karena dianggap lebih mudah dan praktis bagi mereka. Sayangnya, masyarakat yang
melakukan pinjaman online tidak memahami konsekuensi dan batas kemampuan mereka sehingga
banyak di antaranya yang terjebak utang.

Seseorang yang kecanduan judi dan tidak punya sumber daya dan pilihan untuk memperoleh barang
taruhan akan melakukan segala cara, termasuk melakukan kejahatan. Oleh karena itu, judi online
dapat menyebabkan tingkat kriminalitas meningkat. Selain itu, pelaku judi online berpotensi jadi
korban pencurian data saat melakukan registrasi. Data yang dikuasai operator judi online beresiko
dijual dan disebarluaskan

Apa langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak negatiF judi online?

Guna meminimalisir dampak negatif judi online yang semakin meluas, PPATK melakukan pembekuan
terhadap 733 rekening yang berkaitan dengan judi online dengan total nominal mencapai Rp 850
miliar sepanjang 2022. Selain itu, pada 24 September 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi
memerintahkan perbankan untuk memblokir sejumlah rekening yang digunakan dalam aktivitas
ilegal, termasuk judi online.
Selain itu, perbankan atau institusi keuangan lainnya mempertajam prinsip know your customer
(KYC) sebagai alat pendeteksi transaksi ilegal. Prinsip tersebut merupakan salah satu langkah
mengidentifikasi sumber uang yang masuk ke dalam suatu rekening. Umumnya, transaksi illegal yang
terjadi pada sebuah rekening mencakup: Tujuan pencucian uang, pembiayaan terorisme, dan
pembayaran aktivitas yang dilarang di suatu negara (narkoba, perjudian, dan lain-lain)

REFERENSI:

Ensiklopedi Nasional Indonesia. (1994). Jakarta: Cipta Adi Pustaka.

Laporan Tahunan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 2022. (2023). Jakarta: PPATK.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

https://data.goodstats.id/statistic/analisarahayu/perputaran-uang-judi-online-capai-1044-t-pada-
2022-mciWp#:~:text=Pada%202022%20tercatat%20104%2C4,transaksi%20pada
%202017%20hingga%202022.

https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/OJK-Memerintahkan-Bank-untuk-
Memblokir-Rekening-yang-Terlibat-dalam-Kegiatan-Judi-Online.aspx

https://pausebeforeyouplay.org/2022/01/a-brief-history-of-gambling/

https://www.kominfo.go.id/content/detail/51760/siaran-pers-no-325hmkominfo092023-tentang-
soal-bahaya-judi-online-menteri-budi-arie-lebih-baik-jualan-online/0/siaran_pers

https://validnews.id/ekonomi/legislator-judi-online-ancam-sektor-konsumsi-indonesia

https://validnews.id/nasional/utak-atik-strategi-berantas-judi

https://validnews.id/ekonomi/kyc-perbankan-sebagai-barikade-menelisik-judi-online

https://unair.ac.id/gubes-unair-soroti-fenomena-judi-online-di-kalangan-masyarakat-ekonomi-ke-
bawah/

https://regional.kompas.com/read/2023/08/26/080800678/7-kasus-selebgram-promosikan-judi-
online-ada-yang-dibayar-rp-7-juta?page=all

Anda mungkin juga menyukai