Dosen Pengampu :
Nama :
Kelas :
BAB I
PENDAHULUAN
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan
di antara beberapa pilihan di mana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi
pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si
pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Perjudian yang berada di masyarakat Indonesia bisa menggunakan berbagai sarana
seperti menggunakan kartu seperti remi, bisa juga menggunakan hewan seperti sabung
ayam dan lain sebagainya.
Defenisi judi merujuk Pasal 303 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) yang dirubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang
Penertiban Perjudian, yang berbunyi:
“Permainan judi adalah “tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya
kemungkinan mendapatkan untung tergantung pada peruntungan belaka, juga
karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala
pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang
tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian
juga segala pertaruhan lainnya”
1 Didik M. Arief Mansyur, Cyber law Aspek Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama, 2009, hlm 7.
kalah dua kali berturut-turut sangat kecil. Namun, menurut statistik, kemungkinannya
tidak berubah sama sekali.
perjudian secara daring atau lebih dikenal dengan sebutan Judi Online. Dengan
memanfaatkan fasilitas internet, seseorang dapat memainkan banyak macam permainan
judi yang sebagian besar sudah dikenal masyarakat seperti dadu, blackjack, poker,
mahjong, judi bola dll. Kehadiran judi online memberikan tawaran-tawaran menarik
lewat berbagai kemudahan-kemudahan yang bisa diberikan dibanding judi secara
konvensional.
2. Faktor Keamanan
faktor keamanan juga menjadi pertimbangan banyak orang tertarik bermain judi
online dibanding judi konvensional. Hal ini dikarenakan pengawasan terhadap judi online
masih sulit dilakukan secara menyeluruh.
,situs-situs judi online masih banyak berkembang. Para bandar-bandar judi online tak
kehabisan akal dengan membuat situs alternatif yang dapat diakses oleh pemain. Jika
salah satu situs mereka diblokir oleh Menkominfo, maka dengan cepat mereka dapat
mengeluarkan situs baru dengan nama yang berbeda pula dan kemudian diinformasikan
kepada member-member mereka.
3. Kenyamanan
Hal kenyaman dalamperjudian daring dianggap lebih baik dibandingkan dengan
perjudian konvensional, karena perjudian secara during bisa dilakukan dimana saja
misalnya dilakukan di rumah sendiri yang bisa dianggap lebih nyaman, kapan saja selama
adanya akses internet. Permainan ini juga dapat dimainkan di banyak tempat seperti
warung-warung internet, tempat-tempat publik yang banyak dipasang fasilitas Wi-Fi,
fasilitas internet cepat yang dapat dipasang di rumah dan bahkan lewat alat-alat
komunikasi canggih seperti smartphone yang telah dilengkapi aplikasi pendukung
bermain judi online.
4. Permainan beragam
Faktor lainnya adalah beragamnya jenis permainan yang ditawarkan dalam
perjudian daring, tidak semua tempat menyediakan permainan perjudian yang secara
lengkap atau beragam, lebih banyaknya pilihan permainan yang ditawarkan dalam suatu
situs perjudian yang bisa dipilih. Seperti permaianan slot online, blackjack online, sport
betting, dan lain sebagainya.
5. Bonus
Perjudian secara konvensional dalam hal bonus, setiap bermain secara umum
dalam permaikan kartu akan pendapatkan poin yang bisa ditukarkan untuk makan, tiket
suatu acara dan lainnya. Perjudian daring bonus yang didapatkan misalnya seorang yang
hanya mendaptarkan pada situs perjudian ia sudah bisa mendapatkan uang deposit secara
gratis untuk bermain, adanya pertandingan bonus maka akan dikalikan dua sebesar uang
yang dimenangkan, mengisi ulang uang deposit bisa mendapatkan bonus deposit.2
Seperti dalam situs gambet88 menawarkan bonus 5% setiap pengisian deposit
Sbobet minimal Rp. 100.000 akan menjadi Rp. 105.000, seta apabila menang 4 kali dari
jumlah deposit, maka akan mendapatkan Rp. 420.000.3
Seseorang banyak yang memilih perjudian daring karena lebih murah, lebih
mudah dan lebih nyaman dalam bermain, banyaknya pilihan permainan serta banyaknya
bonus yang diberikan.
2 https://www.gamblingsites.com/beginners/why-gamble-during/
3 http://gamebet88.org/bonus-besar
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
denda paling banyak enam ribu rupiah, barang siapa tanpa memberi ijin:
(berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1974, jumlah pidana penjara
dirubah menjadi paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak
dua puluh lima juta rupiah)
Ke-1 dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk
permainan judi dan menjadikannya sebagai pencaharian, atau dengan
sengaja turut serta dalam suatu kegiatan usaha itu;
Ke-2 dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada
khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta
dalam kegiatan usaha itu, dengan tidak peduli apakah untuk
menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya
sesuatu tata cara;
Ke-3 menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.
(2) kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan
pencahariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian itu.
1) Roulette;
2) Blackjack;
3) Baccarat;
4) Creps;
5) Keno;
6) Tombola;
7) Super Ping-pong;
8) Lotto Fair;
9) S a t a n;
10) Paykyu;
11) Slot machine (Jackpot);
12) Ji Si Kie;
13) Big Six Wheel;
14) Chuc a Luck
15) Lempar paser/bulu ayam pada sasaran atau papan yang berputar (Paseran);
16) Pachinko;
17) Poker;
18) Twenty One;
19) Hwa-Hwe;
20) Kiu-kiu.
c. Perjudian yang dikaitkan dengan alasan-alasan lain, antara lain perjudian yang
dikaitkan dengan kebiasaan;
1) Adu ayam;
2) Adu sapi;
3) Adu kerbau;
4) Pacu kuda;
5) Karapan sapi;
6) Adu domba/kambing.
Merujuk pada Pasal 27 ayat (2) UU ITE, dimana pelaku yang dapat dijerat
berdasarkan pasal tersebut adalah orang yang mendistribusikan, mentransmisikan,
dan orang yang membuat dapat diaksesnya informasi atau dokumen elektronik, yang
memiliki muatan perjudian. Mendistribusikan adalah menyalurkan (membagikan atau
mengirimkan) kepada beberapa orang atau kebeberapa tempat. 5 Mentransmisikan
adalah mengirimkan atau meneruskan pesan dari seseorang (benda) kepada orang lain
(benda lain).6 Membuat dapat diakses adalah kegiatan untuk membuat agar informasi
dan atau dokumen elektronik dapat diakses oleh orang lain. Dari pasal 27 ayat (2) UU
ITE, dimana pasal tersebut tidak merumuskan atau mengkualifikasikan yang mana
bandar dan pemain judi dan sanksi pidana baik bagi bandar, orang yang turut serta
dan pemain bobotnya sama.
Dengan ketentuan pidana dari pasal di atas yakni disebutkan dalam
pasal 45 ayat 1 UU ITE yaitu:
“Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah). pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak
Rp. 1 miliar”.
Serta adanya ketentuan pidana yang dilakukan secara korporasi diatur dalam Pasal 52
ayat (4) UU ITE yang berbunyi sebagai berikut:
”Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana dengan pidana pokok
Upaya yang dapat dilakukan untuk pemberantasan perjudian secara during, diantaranya:
1. Peran Gereja
Judi, sangat jelas, berfokus pada usaha mencintai uang dan menggoda orang
dengan janji untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah.
Segala sesuatu dalam kasino ditata sedemikian rupa untuk mendapatkan uang
dalam jumlah besar dan tidak mengembalikan apa-apa, kecuali kesenangan yang
singkat dan kosong
kalaupun ada, yang memberi untuk pekerjaan amal. Lebih dari itu, Allah tidak
membutuhkan uang kita untuk mendanai pekerjaanNya dalam dunia ini. Amsal
13:11 mengatakan, “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa
mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”
Allah berdaulat dan akan menyediakan segala kebutuhan gereja melalui cara-
cara yang jujur dan pantas. .
2. Peran Pemerintah
Selain itu, keberadaan server judi dalam jaringan yang tidak di Indonesia juga
menyulitkan Menkoninfo, yang tidak memungkikan untuk menutup situs perjudian yang
dilindungi negaranya masing-masing. Situs judi bukan dari Indonesia saja, ada dari luar
negeri dan tidak semua hukum di negara sama. Upaya yang bisa dilakukan berupa
pemblokir situs.
3755
2016
2015
Situs Perjudian di blokir 1164
2014
76
Peran Masyarkat turut serta dalam membantu untuk upaya pemberantasan perjudian
online, dengan cara melakukan pengaduan terhadap situs-situs yang memuat konten
perjudian, masyarakat dapat terus aktif dalam melaporkan konten-konten negatif di internet
melalui email aduankonten@kominfo.go.id atau dengan mengakses situs
http://trustpositif.kominfo.go.id dengan pengisi form di dalamnya.
Adanya peran orang tua menjadi sangat penting untuk memberikan pendidikan dan
pendampingan kepada anak-anak yang mengakses internet. Orang tua bisa melakukan,
berupa pantauan terhadap kegiatan anak dalam mengunakan internet. Serta mengecek
transaksi keuangan melalui bank yang dilkukan oleh anak, dikhawatirkan anak tersebut
melakukan transfer uang untuk melakukan perjudian online.
3. Peran Individu
Adanya peran pemerintah dalam upya pemberantasan perjudian online, tidak akan
berjalan denganbaik apabila masing-masing individu tidak turut ikut serta. Peran individu
dapat berupa, memahami resiko dari berjudi online maupun konvensional. Berjudi secara
berlebihan akan mengakibatkan depresi, kegelisahaan, agresi, meningkatnya risiko bunuh
diri, peregangan hubungan dan penyakit-penyakit akibat stres.
Menjauhkan diri dari hal yang berkaitan dengan tindakan perjudian, karena seorang yang
sudah kecanduan berjudi yang menyebab ketidak mampuan untuk mengontrol kecanduan
judinya, sehingga mengakibatkan masalah psikologis, keuangan, profesional, dan
hukum. Berjudi dapat mengaktifkan sistem imbalan (reward system) otak, layaknya
kecanduan lainnya, yang membuat pencandu sangat sulit untuk berhenti.9
2.5 Kasus
9 http://id.wikihow.com/Mengatasi-Kecanduan-Judi
Perjudian during contoh sebagai berikut:
Hilkiya, asal Makasar, Sulawesi Selatan. Atlet usia 19 tahun merupakan atlet
bulutangkis KONI Jatim. Dia harus berurusan dengan polisi karena terjerat kasus judi bola
on line. Hilkaya ditangkap pada hari kamis tanggal 2 Februari 2017.
Hilkiya mengatakan bahwa dia biasanya bermain judi bola online saat tergelarnya
pertandingan liga Eropa di tengah atau di akhir pekan. Untuk pertandingan kecil, Hilkiya
menghabiskan uang taruhan Rp 200-300 ribu per pertandingan. Namun untuk pertandingan
yang melibatkan tim-tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, Chelsea, dan klub besar
lainnya, Hilkiya bisa memasang taruhan hingga Rp 1,1 juta.
Hilkiya mengaku bermain judi hanya untuk iseng saja untuk mengisi waktu senggang
saat tak ada aktivitas latihan di KONI. Awalnya dikenalkan teman, akhirnya ikut judi bola
on line di Filipina. Dari permainan tersebut ia memenangnya hanya Rp 100-500 ribu
Hilkiya mengikuti judi bola online melalui situs wap.sbobetuk.com. Setelah memasukkan
ID dan kata kunci, Hilkiya bisa memulai judinya. Setelah menentukan pilihan, Hilkiya
menyetornya ke akun Galaxy88 atas nama Mulyono selaku pengecer. 10
Tersangka dikenakan pasal 27 ayat 2 UU No 11 tahun 2008,
“Setiap orang sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, atau
membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan perjudian.”
dengan ketentuan pidana dalam pasal 45 ayat 1 UU ITE yaitu:
“Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah). pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak
Rp. 1 miliar”.
10 https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3412531/atlet-bulu-tangkis-koni-jatim-tersandung-kasus-judi-bola
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam
melakukan tindak kejahatan. Seperti perjudian, dengan adanya teknologi sekarang
tidak dilakukan secara konvensional, dengan menggunakan jaringan internet,
perjudian bisan dilakukn tanpa mengenal waktu.
Perjudian diatur dalam Pasal 303, 303 bis KUHP. Sementara perjudian during
diatur dalam pasal 27 ayat 2 UU ITE, untuk hukumannya diatur dalam pasal 45 ayat
1 UU ITE. Sedangkan perjudian daring yang dilakukan secara korporasi diatur
dalampasal 52 ayat 4, hukumannya ditambah dua pertiga dari pasal 45 ayat 1.
Tindakan Perjudian daring, dari tahun ketahun semakin banyak. Terbukti
banyaknya situs yang menyuguhkan permainan perjudian diblokir oleh kemkominfo.
Pemberantasan perjudian di Indonesia secara menyeluruh bisa dikatakan sulit,
karena prilaku dari perjudian sudah menjadi masalahsosial yang membudaya.
Setidaknya ada upaya untukmengurangi tindakan perjudian khususnya perjudian
daring bisa dilakukan dengan cara menutup atau memblokir situs perjudian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Didik M. Arief Mansyur, Cyber law Aspek Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama,
Bandung: 2009.
https://www.gamblingsites.com/beginners/why-gamble-during/
http://gamebet88.org/bonus-besar
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mendistribusikan
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mentransmisikan
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6555/Siaran+Pers+NO.101-PIH-KOMINFO-12-
2015+Tentang+Pemblokiran+Situs+Judi+dan+Pornografi+/0/siaran_pers.
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3724/
Kominfo+Terus+Menerus+Lakukan+Blokir+Situs+Ganggu+Ketertiban+Umum/0/
berita_satker
http://id.wikihow.com/Mengatasi-Kecanduan-Judi
http://id.wikihow.com/Mengatasi-Kecanduan-Judi
22