Anda di halaman 1dari 22

PERJUDIAN DARING/ONLINE

Dosen Pengampu :

Nama :

Kelas :

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan internet pada saat ini telah banyak merubah dalam bidang
kehidupan, semakin mudahnya seseorang untuk mendapatkan segala hal hanya
dengan menggunakan jaringan internet. Pesatnya perkembangan teknologi telah
membentuk suatu masyarakat yang dapat dengan mudah menghubungkan negara
satu dengan negara yang lainya. Sehingga satu sama lain menjadikan belahan dunia
menjadi terasa sempit dan berjarak pendek.
Menurut Soerjono Soekanto, kemajuan di bidang teknologi akan berjalan
bersamaan dengan munculnya perubahan-perubahan di bidang kemasyarakatan.
Perubahan-perubahan di dalam kemasyarakatan dapat mengenai nilai sosial, kaidah
sosial, polapola perilakuan,organisasi, dan susunan lembaga kemasyarakatan.
Perubahan dalamkehidupan manusia akibat dariberkembang pesatnyasuatu teknologi
khusunya interner mempengaruhi besar dalam aspek perubahan tersebut. Seperti
munculnya aplikasi bisnis yang berbasis teknologi internet. Misalnya, internet
digunakan untuk memesan tiket pesawat terbang, kereta api, hotel, pembayaran
listrik, during shop, dan lain sebagainya. Perkembangan internet ini memiliki
dampak positif dalam kehidupan masyarakat. Tetapi dampak dari kemajuan ini juga
perlu diperhatikan karena menimbulkan damak negatif.
Dampak negatif akibat dari perkembangan internet dalam kehidupanmasyarakat
dewasa ini. Melalui media interner memunculkan tindak pidana. Penggunaan
jaringan internet semakin mempermudah dalam melakukan tindakan pidana seperti,
pembobolan rekening, ponografi, perusakan jaringan cyber (hacking), penyerangan
virus, pencemaran nama baik, perjudian dan lain sebagainya.
Pembahasan dalam makalah ini akan pembahasan perjudian yang menggunakan
media interner atau daring. Cara seseorang berjudi kini dapat melalui jaringan
internet, tidak seperti perjudian yang dilakukan secara konvensional yang memiliki
hambatan, dibandingkan dengan perjudian yang menggunakan media internet.
Perjudian daring memiliki bentuk yang mudah berkembang, sulitnya dipantau,
sehingga banyak orang yang lebih memilih melakuan perjudian secara daring.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahn sehubungan dengan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan perjudian daring?
2. Apa yang menjadi penyebab berkembangnya perjudian daring?
3. Bagaimana Hukum posistif mengaturtentang perjudian during?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab berkembangnya perjudian
daring.
2. Untuk mengetahui hukum positif dalam mengatur perjudian daring.
3. Untuk memenuhi tugas dari matakulaih Hukum Telematika
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perjudian Daring

Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan
di antara beberapa pilihan di mana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi
pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si
pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Perjudian yang berada di masyarakat Indonesia bisa menggunakan berbagai sarana
seperti menggunakan kartu seperti remi, bisa juga menggunakan hewan seperti sabung
ayam dan lain sebagainya.
Defenisi judi merujuk Pasal 303 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) yang dirubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang
Penertiban Perjudian, yang berbunyi:
“Permainan judi adalah “tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya
kemungkinan mendapatkan untung tergantung pada peruntungan belaka, juga
karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala
pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya, yang
tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian
juga segala pertaruhan lainnya”

Menurut Kartini Kartono perilaku perjudian merupakan pertaruhan dengan


sengaja yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan
menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu dalam peristiwa-peristiwa
permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti
hasilnya.
Cybercrime merujuk pada suatu tindakan kejahatan yang berhubungan dengan
dunia maya (cyberspace) dan tindak kejahatan yang menggunakan komputer.1 Pada
dasarnya Cybercrime meliputi semua tindakan pidana yang berkenaan dengan informasi,
serta sistem komunikasi, yang sebagai sarana dalam penyampaian/ pertukaran informasi
itu kepada pihak lainnya. Perkembangan teknologi dewasa ini turut serta mempengaruhi
terhadap perjudian, sekarang perjudian bisa dilakukan hanya dengan duduk di rumah
dengan santai di depan komputer hanya serta adanya jaringan internet tidak perlu
bersusah payah pergi ke tempat perjudian, untuk berjudi. Keadaan seperti ini
mempermudah dalam melakukan tindak pidana perjudian. Perjudian daring, juga dikenal
sebagai perjudian Internet dan iGambling, judi online, adalah istilah umum untuk berjudi
menggunakan Internet.
Menurut Onno W. Purbo, yang disebut judi online atau judi memalui internet
(internet gambling ) biasanya terjadi karena peletakan taruhan pada kegiatan olah raga
atau kasino melalui internet. Online game yang sesungguhnya seluruh proses baik itu
taruhannya, permainannya maupun pengumpulan uangnya melalui internet. Para penjudi
akan diharuskan untuk melakukan deposit terlebih dahulu sebelum dapat melakukan
perjudian. Hal ini berarti harus melakukan transfer sejumlah uang kepada admin website
judi sebagai deposit awal. Setelah mengirim uang, maka akan mendpatkan sejumlah koin
untuk permainan judi. Apabila memenangkan permainan maka uang hasil taruhan akan
dikirim melalui transfer bank dan jika kalah maka koin akan berkurang.

2.2 Faktor Berkembangnya Perjudian Daring


Alasan seorang melakukan perjudian yang diawali karena hanya iseng menjadi
berkembang menjadi kebiasaan. Serta adanya rasa penasaran terhadap peruntungan dari
potensi menang kalahnya, kekalahan yang ditimbulkan dari berjudi akan membuat
seseorang terus untuk memasang taruhannya sampai ia bisa memenangkan perjudian
tersebut. Tetapi rasa senang yang ditimbulkan pada saat memenang perjudian yang
membuat seseorang akan menimbulkan rasa percaya diri bahwa ia akan memenangkan
kembali perjudian tersebut, atau ketika seseorang percaya bahwa suatu kejadian tidak
akan terjadi kembali akibat kejadian sebelumnya. Sebagai contoh, seseorang percaya
akan menang karena sebelumnya sudah kalah. Dia percaya, bahwa kemungkinannya

1 Didik M. Arief Mansyur, Cyber law Aspek Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama, 2009, hlm 7.
kalah dua kali berturut-turut sangat kecil. Namun, menurut statistik, kemungkinannya
tidak berubah sama sekali.

perjudian secara daring atau lebih dikenal dengan sebutan Judi Online. Dengan
memanfaatkan fasilitas internet, seseorang dapat memainkan banyak macam permainan
judi yang sebagian besar sudah dikenal masyarakat seperti dadu, blackjack, poker,
mahjong, judi bola dll. Kehadiran judi online memberikan tawaran-tawaran menarik
lewat berbagai kemudahan-kemudahan yang bisa diberikan dibanding judi secara
konvensional.

Faktor penyebab berkembangnya perjuian daring, diantaranya:


1. Tidak ada batasan waktu
Salah satu kemudahan yang ditemukan dalam judi online adalah dapat dimainkan
kapan saja dan dimana saja. Dikatakan kapan saja, karena bandar-bandar judi online yang
tersebar banyak di internet beroperasi selama 24 jam.

2. Faktor Keamanan
faktor keamanan juga menjadi pertimbangan banyak orang tertarik bermain judi
online dibanding judi konvensional. Hal ini dikarenakan pengawasan terhadap judi online
masih sulit dilakukan secara menyeluruh.

,situs-situs judi online masih banyak berkembang. Para bandar-bandar judi online tak
kehabisan akal dengan membuat situs alternatif yang dapat diakses oleh pemain. Jika
salah satu situs mereka diblokir oleh Menkominfo, maka dengan cepat mereka dapat
mengeluarkan situs baru dengan nama yang berbeda pula dan kemudian diinformasikan
kepada member-member mereka.

3. Kenyamanan
Hal kenyaman dalamperjudian daring dianggap lebih baik dibandingkan dengan
perjudian konvensional, karena perjudian secara during bisa dilakukan dimana saja
misalnya dilakukan di rumah sendiri yang bisa dianggap lebih nyaman, kapan saja selama
adanya akses internet. Permainan ini juga dapat dimainkan di banyak tempat seperti
warung-warung internet, tempat-tempat publik yang banyak dipasang fasilitas Wi-Fi,
fasilitas internet cepat yang dapat dipasang di rumah dan bahkan lewat alat-alat
komunikasi canggih seperti smartphone yang telah dilengkapi aplikasi pendukung
bermain judi online.

4. Permainan beragam
Faktor lainnya adalah beragamnya jenis permainan yang ditawarkan dalam
perjudian daring, tidak semua tempat menyediakan permainan perjudian yang secara
lengkap atau beragam, lebih banyaknya pilihan permainan yang ditawarkan dalam suatu
situs perjudian yang bisa dipilih. Seperti permaianan slot online, blackjack online, sport
betting, dan lain sebagainya.

5. Bonus
Perjudian secara konvensional dalam hal bonus, setiap bermain secara umum
dalam permaikan kartu akan pendapatkan poin yang bisa ditukarkan untuk makan, tiket
suatu acara dan lainnya. Perjudian daring bonus yang didapatkan misalnya seorang yang
hanya mendaptarkan pada situs perjudian ia sudah bisa mendapatkan uang deposit secara
gratis untuk bermain, adanya pertandingan bonus maka akan dikalikan dua sebesar uang
yang dimenangkan, mengisi ulang uang deposit bisa mendapatkan bonus deposit.2
Seperti dalam situs gambet88 menawarkan bonus 5% setiap pengisian deposit
Sbobet minimal Rp. 100.000 akan menjadi Rp. 105.000, seta apabila menang 4 kali dari
jumlah deposit, maka akan mendapatkan Rp. 420.000.3
Seseorang banyak yang memilih perjudian daring karena lebih murah, lebih
mudah dan lebih nyaman dalam bermain, banyaknya pilihan permainan serta banyaknya
bonus yang diberikan.

2.3 Hukum yang Mengatur Tentang Perjudian


Berikut perbandingan aturan hukum antara tindak pidana perjudian konvensional dan
perjudian during:
A. Aturan Hukum Perjudian Konvensional
Permainan judi diancam hukuman Sebagai berikut:
Pasal 303 KUHP yaitu:

2 https://www.gamblingsites.com/beginners/why-gamble-during/
3 http://gamebet88.org/bonus-besar
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
denda paling banyak enam ribu rupiah, barang siapa tanpa memberi ijin:
(berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1974, jumlah pidana penjara
dirubah menjadi paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak
dua puluh lima juta rupiah)
Ke-1 dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk
permainan judi dan menjadikannya sebagai pencaharian, atau dengan
sengaja turut serta dalam suatu kegiatan usaha itu;
Ke-2 dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada
khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta
dalam kegiatan usaha itu, dengan tidak peduli apakah untuk
menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya
sesuatu tata cara;
Ke-3 menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.
(2) kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan
pencahariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian itu.

Pasal 303 bis KUHP yaitu:


(1) Diancam dengan kurungan paling lama empat tahun atau denda paling banyak
sepuluh juta rupiah:
Ke-1 Barangsiapa menggunakan kesempatan untuk main judi, diadakan, dengan
melanggar ketentuan tersebut pasal 303.
Ke-2 Barangsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan di jalan umum atau
di pinggiran maupun di tempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum, kecuali jika
untuk mengadukan itu ada izin dari penguasa yang berwenang. (Pasal 303 bis ini diambil
dari pasal 542 dengan perubahan berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1974,
yang semula Judi di jalanan umum dinyatakan sebagai pelanggaran telah berubah
menjadi kejahatan).
Sanksi pidana baik bagi bandar, orang yang turut serta dan orang yang
menggunakan kesempatan main judi (pemain) dalam Pasal 303 KUHP dan Pasal 303
bis KUHP dipisahkan dan bobotnya berbeda. Khusus untuk bandar dan orang yang
turut serta sanksi pidananya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 303 KUHP berupa
pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling banyak dua puluh
lima juta rupiah. Sedangkan pemain judi sanksi pidananya lebih ringan dibandingkan
dengan sanksi pidana dalam Pasal 303 bis KUHP berupa pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak sepuluh juta rupiah.
Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang 7
Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian Pasal 1 Ayat (1) Bentuk dan jenis perjudian
yang dimaksud dalam Pasal ini, meliputi :

a. Perjudian di Kasino, antara lain terdiri dari

1) Roulette;
2) Blackjack;
3) Baccarat;
4) Creps;
5) Keno;
6) Tombola;
7) Super Ping-pong;
8) Lotto Fair;
9) S a t a n;
10) Paykyu;
11) Slot machine (Jackpot);
12) Ji Si Kie;
13) Big Six Wheel;
14) Chuc a Luck
15) Lempar paser/bulu ayam pada sasaran atau papan yang berputar (Paseran);
16) Pachinko;
17) Poker;
18) Twenty One;
19) Hwa-Hwe;
20) Kiu-kiu.

b. Perjudian di tempat-tempat keramaian, antara lain terdiri dari perjudian dengan :


1) Lempar paser atau bulu ayam pada papan atau sasaran yang tidak bergerak;
2) Lempar Gelang;
3) Lempar Uang (Coin);
4) Kim;
5) Pancingan;
6) Menembak sasaran yang tidak berputar;
7) Lempar bola;
8) Adu ayam;
9) Adu sapi;
10) Adu kerbau;
11) Adu domba/kambing;
12) Pacu kuda;
13) Karapan sapi;
14) Pacu anjing;
15) Hailai;
16) Mayong/Macak;
17) Erek-erek.

c. Perjudian yang dikaitkan dengan alasan-alasan lain, antara lain perjudian yang
dikaitkan dengan kebiasaan;

1) Adu ayam;
2) Adu sapi;
3) Adu kerbau;
4) Pacu kuda;
5) Karapan sapi;
6) Adu domba/kambing.

B. Penerapan Hukum Positif terhadap Perjudian During


Aturan hukum perjudian during berbeda dengan aturan hukum perjudian
konvensional. Pada umumnya ancaman hukuman diatur di dalam Pasal 303 KUHP dan
Pasal 303 bis. Namun untuk tindak pidana perjudian during diatur sendiri di dalam UU
No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk
perbuatan yang dilarang dalam
pasal 27 ayat 2 yaitu: “Setiap orang sengaja dan tanpa hak mendistribusikan,
mentransmisikan, atau membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan perjudian.”4

Merujuk pada Pasal 27 ayat (2) UU ITE, dimana pelaku yang dapat dijerat
berdasarkan pasal tersebut adalah orang yang mendistribusikan, mentransmisikan,
dan orang yang membuat dapat diaksesnya informasi atau dokumen elektronik, yang
memiliki muatan perjudian. Mendistribusikan adalah menyalurkan (membagikan atau
mengirimkan) kepada beberapa orang atau kebeberapa tempat. 5 Mentransmisikan
adalah mengirimkan atau meneruskan pesan dari seseorang (benda) kepada orang lain
(benda lain).6 Membuat dapat diakses adalah kegiatan untuk membuat agar informasi
dan atau dokumen elektronik dapat diakses oleh orang lain. Dari pasal 27 ayat (2) UU
ITE, dimana pasal tersebut tidak merumuskan atau mengkualifikasikan yang mana
bandar dan pemain judi dan sanksi pidana baik bagi bandar, orang yang turut serta
dan pemain bobotnya sama.
Dengan ketentuan pidana dari pasal di atas yakni disebutkan dalam
pasal 45 ayat 1 UU ITE yaitu:
“Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah). pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak
Rp. 1 miliar”.

Serta adanya ketentuan pidana yang dilakukan secara korporasi diatur dalam Pasal 52
ayat (4) UU ITE yang berbunyi sebagai berikut:
”Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai
dengan Pasal 37 dilakukan oleh korporasi dipidana dengan pidana pokok

4 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik


5 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mendistribusikan
6 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mentransmisikan
ditambah sepertiga”.

Penjelasan Pasal 52 ayat (4) UU ITE berbunyi “


“Dimaksudkan untuk menghukum setiap perbuatan melawan hukum yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 37
yang dilakukan oleh korporasi (corporate crime) dan atau oleh pengurus dan atau staf
yang memiliki kapasitas”:
a. Mewakili korporasi.
b. Mengambil keputusan korporasi.
c. Melakukan pengawasan dan dan pegendalikan dalam korporasi.
d. Melakukan kegiatan demi keuntungan korporasi.

Meskipun Indnesia telah mengatur mengenai perjudian baik yang dilakukan


secara konvensional maupun secara online. Tetapi masih saja banyak yang melakukan
perjudian baik yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Selama masih banyaknya
situs perjudian di dunia maya maka tindakan perjudian online tidak akan pernah habis.

2.4 Upaya Pemberantasan Perjudian During

Upaya yang dapat dilakukan untuk pemberantasan perjudian secara during, diantaranya:

1. Peran Gereja

Gereja menentang segala bentuk perjudian termasuk Perjudian Daring/Online


Alasan kita dinasihati untuk tidak membuang-buang waktu dan uang kita
mengenai itu adalah sederhana: “Berjudi adalah salah Itu mencandukan serta
menuntun pada hilangnya ke-sempatan, menghancurkan kehidupan, dan merusak
keluarga.

Judi dapat didefinisikan sebagai “upaya mempertaruhkan uang dalam usaha


untuk melipatgandakan uang untuk sesuatu yang kemungkinannya kecil.”
Alkitab tidak secara khusus mencela perjudian, pertaruhan atau lotto itu sendiri.
Tapi secara jelas, Alkitab memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari
mencintai uang (1 Timotius 6:10; Ibrani 13:5). Alkitab juga menasehati kita
untuk menjauhkan diri dari usaha “mendapat kekayaan dengan cepat” (Amsal
13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10).

Judi, sangat jelas, berfokus pada usaha mencintai uang dan menggoda orang
dengan janji untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah.

Walaupun Alkitab tidak secara eksplisit mencantumkan judi, Alkitab menyebut


permainan “untung-untungan.” Contohnya, melempar undi digunakan dalam
kitab Imamat untuk memilih domba yang akan dikorbankan dan domba yang
akan dilepaskan. Yosua membuang undi untuk membagi tanah kepada berbagai
suku. Nehemia membuang undi untuk menentukan siapa yang akan tinggal di
Yerusalem dan siapa yang tidak. Para rasul membuang undi untuk menentukan
pengganti Yudas. Amsal 16:33 mengatakan, “Undi dibuang di pangkuan, tetapi
setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.”

Dalam Alkitab, judi atau “untung-untungan,” tidak pernah digunakan sebagai


hiburan atau sebagai kebiasaan yang pantas bagi para pengikut Allah.

Kasino menggunakan segala bentuk pemasaran untuk menarik penjudi


mempertaruh uang mereka sebanyak mungkin. Kasino sering menawarkan
minuman beralkohol secara murah, bahkan gratis, yang kemudian
mengakibatkan para penjudi mabuk dan menurunnya kemampuan mereka
membuat keputusan secara bijaksana.

Segala sesuatu dalam kasino ditata sedemikian rupa untuk mendapatkan uang
dalam jumlah besar dan tidak mengembalikan apa-apa, kecuali kesenangan yang
singkat dan kosong
kalaupun ada, yang memberi untuk pekerjaan amal. Lebih dari itu, Allah tidak
membutuhkan uang kita untuk mendanai pekerjaanNya dalam dunia ini. Amsal
13:11 mengatakan, “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa
mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”

Allah berdaulat dan akan menyediakan segala kebutuhan gereja melalui cara-
cara yang jujur dan pantas. .

2. Peran Pemerintah

Mengurangi atau bahkan menghilangkan perjudian online merupakan kerja keras


yang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat. Langkah yang diambil pemerintah
terkait dengan perjudian online antara lain : mengadakan kajian tentang dampak yang
ditimbulkan oleh perjudian online, melakukan sosialisasi bentuk-bentuk judi online,
bahaya judi online bersama dengan instansi yang terkait menggalang organisasi
kemasyarakatan, tokoh agama, generasi muda, aparata penegak hukum, dan pemerintah
terkait untuk menyamakan persepsi tentang perlunya pengendalian/ pemblokiran situs
judi online, melakukan monitoring secara berkala dan terus menerus terkait aktivitas
judi online & melaporkan kepada pihak berwajib untuk segera ditindak serta mendorong
kepada pihak berwajib untuk proaktif melakukan penindakan perjudian online.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sulit memberantas


perjudian dengan sistem online. Hal itu dikarenakan nama situs judi terkadang menipu
dan berasal dari negara lain. Situs judi tidaklah selalu Judi.com tapi nama lain yang
tidak sesuai antara nama dan tujuannya. Seperti QQ8788.com, sbobetuk.com,
piringmas.com dan sebagainya.

Selain itu, keberadaan server judi dalam jaringan yang tidak di Indonesia juga
menyulitkan Menkoninfo, yang tidak memungkikan untuk menutup situs perjudian yang
dilindungi negaranya masing-masing. Situs judi bukan dari Indonesia saja, ada dari luar
negeri dan tidak semua hukum di negara sama. Upaya yang bisa dilakukan berupa
pemblokir situs.

Peran pemerintah dalam melindungi masyarakat, untuk menjauhkan pengaruh dari


hal-hal negatif seperti perjudian online, dengan cara menutup atau memblokir dari situs
perjudian tersebut. Menkominfo telah melakukan kebijakan dengan menutup berbagai
macam situs yang mengandung konten perjudian.

Pemblokiran Situs Perjudian oleh


Kemkominfo

3755
2016
2015
Situs Perjudian di blokir 1164
2014

76

Komitmen pemerintah untuk melindungi masyarakat dari maraknya berbagai konten


negatif di Internet menjadi salah satu prioritas utama kemkominfo. Pada tahun 2014 jumlah
situs perjudian yang dblokir sebanyak 76 situs, sementara selama tahun 2015 Kementerian
Kominfo telah melakukan pemblokiran terhadap 1164 situs perjudian online.7

Aksi pemblokiran situs oleh Kemkominfo di tahun 2016 meningkat jumlahnya


dibandingkan pada tahun 2015. konten perjudian, termasuk situs kedua paling banyak
diblokir dengan jumlah 3.755 situs. 8
7 https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6555/Siaran+Pers+NO.101-PIH-KOMINFO-12-
2015+Tentang+Pemblokiran+Situs+Judi+dan+Pornografi+/0/siaran_pers.
8
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3724/Kominfo+Terus+Menerus+Lakukan+Blokir+Situs+Ganggu+Keter
tiban+Umum/0/berita_satker
1. Peran Masyarakat

Peran Masyarkat turut serta dalam membantu untuk upaya pemberantasan perjudian
online, dengan cara melakukan pengaduan terhadap situs-situs yang memuat konten
perjudian, masyarakat dapat terus aktif dalam melaporkan konten-konten negatif di internet
melalui email aduankonten@kominfo.go.id atau dengan mengakses situs
http://trustpositif.kominfo.go.id dengan pengisi form di dalamnya.

2. Peran Orang Tua

Adanya peran orang tua menjadi sangat penting untuk memberikan pendidikan dan
pendampingan kepada anak-anak yang mengakses internet. Orang tua bisa melakukan,
berupa pantauan terhadap kegiatan anak dalam mengunakan internet. Serta mengecek
transaksi keuangan melalui bank yang dilkukan oleh anak, dikhawatirkan anak tersebut
melakukan transfer uang untuk melakukan perjudian online.

3. Peran Individu

Adanya peran pemerintah dalam upya pemberantasan perjudian online, tidak akan
berjalan denganbaik apabila masing-masing individu tidak turut ikut serta. Peran individu
dapat berupa, memahami resiko dari berjudi online maupun konvensional. Berjudi secara
berlebihan akan mengakibatkan depresi, kegelisahaan, agresi, meningkatnya risiko bunuh
diri, peregangan hubungan dan penyakit-penyakit akibat stres.
Menjauhkan diri dari hal yang berkaitan dengan tindakan perjudian, karena seorang yang
sudah kecanduan berjudi yang menyebab ketidak mampuan untuk mengontrol kecanduan
judinya, sehingga mengakibatkan masalah psikologis, keuangan, profesional, dan
hukum. Berjudi dapat mengaktifkan sistem imbalan (reward system) otak, layaknya
kecanduan lainnya, yang membuat pencandu sangat sulit untuk berhenti.9

2.5 Kasus

9 http://id.wikihow.com/Mengatasi-Kecanduan-Judi
Perjudian during contoh sebagai berikut:
Hilkiya, asal Makasar, Sulawesi Selatan. Atlet usia 19 tahun merupakan atlet
bulutangkis KONI Jatim. Dia harus berurusan dengan polisi karena terjerat kasus judi bola
on line. Hilkaya ditangkap pada hari kamis tanggal 2 Februari 2017.
Hilkiya mengatakan bahwa dia biasanya bermain judi bola online saat tergelarnya
pertandingan liga Eropa di tengah atau di akhir pekan. Untuk pertandingan kecil, Hilkiya
menghabiskan uang taruhan Rp 200-300 ribu per pertandingan. Namun untuk pertandingan
yang melibatkan tim-tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, Chelsea, dan klub besar
lainnya, Hilkiya bisa memasang taruhan hingga Rp 1,1 juta.
Hilkiya mengaku bermain judi hanya untuk iseng saja untuk mengisi waktu senggang
saat tak ada aktivitas latihan di KONI. Awalnya dikenalkan teman, akhirnya ikut judi bola
on line di Filipina. Dari permainan tersebut ia memenangnya hanya Rp 100-500 ribu
Hilkiya mengikuti judi bola online melalui situs wap.sbobetuk.com. Setelah memasukkan
ID dan kata kunci, Hilkiya bisa memulai judinya. Setelah menentukan pilihan, Hilkiya
menyetornya ke akun Galaxy88 atas nama Mulyono selaku pengecer. 10
Tersangka dikenakan pasal 27 ayat 2 UU No 11 tahun 2008,
“Setiap orang sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, atau
membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan perjudian.”
dengan ketentuan pidana dalam pasal 45 ayat 1 UU ITE yaitu:
“Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat
(1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah). pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak
Rp. 1 miliar”.

10 https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3412531/atlet-bulu-tangkis-koni-jatim-tersandung-kasus-judi-bola
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam
melakukan tindak kejahatan. Seperti perjudian, dengan adanya teknologi sekarang
tidak dilakukan secara konvensional, dengan menggunakan jaringan internet,
perjudian bisan dilakukn tanpa mengenal waktu.
Perjudian diatur dalam Pasal 303, 303 bis KUHP. Sementara perjudian during
diatur dalam pasal 27 ayat 2 UU ITE, untuk hukumannya diatur dalam pasal 45 ayat
1 UU ITE. Sedangkan perjudian daring yang dilakukan secara korporasi diatur
dalampasal 52 ayat 4, hukumannya ditambah dua pertiga dari pasal 45 ayat 1.
Tindakan Perjudian daring, dari tahun ketahun semakin banyak. Terbukti
banyaknya situs yang menyuguhkan permainan perjudian diblokir oleh kemkominfo.
Pemberantasan perjudian di Indonesia secara menyeluruh bisa dikatakan sulit,
karena prilaku dari perjudian sudah menjadi masalahsosial yang membudaya.
Setidaknya ada upaya untukmengurangi tindakan perjudian khususnya perjudian
daring bisa dilakukan dengan cara menutup atau memblokir situs perjudian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Undang-Undang No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian

Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang 7 Tahun 1974

Tentang Penertiban Perjudian

Didik M. Arief Mansyur, Cyber law Aspek Hukum Teknologi Informasi, Refika Aditama,

Bandung: 2009.

https://www.gamblingsites.com/beginners/why-gamble-during/

http://gamebet88.org/bonus-besar

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mendistribusikan

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mentransmisikan

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6555/Siaran+Pers+NO.101-PIH-KOMINFO-12-

2015+Tentang+Pemblokiran+Situs+Judi+dan+Pornografi+/0/siaran_pers.

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3724/

Kominfo+Terus+Menerus+Lakukan+Blokir+Situs+Ganggu+Ketertiban+Umum/0/

berita_satker

http://id.wikihow.com/Mengatasi-Kecanduan-Judi

http://id.wikihow.com/Mengatasi-Kecanduan-Judi
22

Anda mungkin juga menyukai