Anda di halaman 1dari 2

Dampak Judi Online Terhadap Perekonomian Negara

Perkembangan teknologi internet telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan, salah satunya industri perjudian. Judi online telah menjadi fenomena yang semakin
populer dan berkembang pesat di Indonesia dalam era digital sekarang ini. Judi online sedang
marak nya dimainkan oleh semua kalangan masyarakat, Mulai dari kalangan muda hingga
kalangan orang tua. Judi ini biasanya juga dimainkan oleh kalangan ekonomi menengah
kebawah.

Secara ekonomi, aktivitas judi online di Indonesia memberikan kerugian tersendiri bagi aspek
ekonomi karena segala bentuk proses transaksinya tidak tercatat sehingga tidak memberikan
tambahan pendapatan bagi suatu negara. Dalam ekonomi, disebut sebagai Shadow economy
mengacu pada transaksi ekonomi yang dianggap ilegal, baik karena barang atau jasa yang
diperdagangkan bersifat melanggar hukum, atau karena transaksi gagal memenuhi persyaratan
pelaporan pemerintah.

Akibat dari shadow economy ini tentunya sangat merugikan suatu negara, yang dimana
perputaran uang di judi online ini tergolong cukup fantastis namun tidak ada sepersen rupiah
pun yang masuk ke dalam kantong negara. Jika saja perputaran uang sebesar itu mampu
memperkuat pendapatan negara, tentunya suatu negara akan lebih kuat secara anggaran dan
mampu meningkatkan agregat expenditure yang menimbulkan dampak pada pertumbuhan
sektor lain seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, peningkatan kualitas
SDM dan lain-lain

menurut PPATK terdapat sekitar 157 juta transaksi judi online di Indonesia dengan nilai total
perputaran uang mencapai Rp190 triliun. Angka yang cukup fantastis, namun nominal tersebut
tidak tercatat dalam perekonomian negara karena judi merupakan aktivitas ilegal sehingga
tidak menjadi komponen dalam sumber pendapatan negara. Oleh karena itu, perjudian ini
sangat merugikan perekonomian negara, negara menjadi kehilangan sumber pendapatannya

Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati mengomentari transaksi judi online dengan jumlah
jumbo itu akan berdampak buruk pada perekonomian Indonesia.
"Uang yang seharusnya beredar untuk konsumsi dan belanja produk sehingga menciptakan
lapangan kerja menjadi tiada," ujarnya di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini juga menyebut data PPATK melaporkan terdapat
2,7 juta orang yang bermain judi online. Lebih lanjut, Anis juga menyoroti mayoritas pelaku
judi online yang disinyalir berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah.
"Mirisnya yang mayoritas melakukan judi online sebanyak 2,1 juta orang adalah masyarakat
berpenghasilan rendah dengan pendapatan di bawah Rp100 ribu sehari, seharusnya uang itu
bisa ditabung, atau belanja ke UMKM, di sana terdapat pelajar, mahasiswa, buruh, petani,
pegawai hingga IRT. Pemerintah harus bertindak," serunya.

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI tersebut lantas mendesak
Pemerintah agar melakukan kolaborasi internasional untuk mengatasi maraknya judi online
yang terjadi.
“Kalau ditangani dengan cara biasa seperti yang lalu angkanya akan melonjak berlipat-lipat,
sehingga akan semakin mengancam perekonomian Indonesia baik dari sisi pendapatan negara,
peluang ekonomi yang hilang, dan bergugurannya UMKM. Pemerintah harus tegas
memberantas judi online" ujarnya.

Hilangnya sumber pendapatan negara dan penurunan daya beli masyarakat tentu sangat
mempengaruhi perekonomian negara. Jika perjudian tetap dibiarkan bebas tanpa regulasi yang
ketat dari pemerintah lama-kelamaan perekonomian akan mengalami penurunan produktivitas
dan adanya perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi

https://wartaekonomi.co.id/read511869/judi-online-merajalela-bagaimana-dampaknya-pada-
perekonomian-indonesia?page=2
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46885/t/Harus%20Diberantas,%20Transaksi%20Jumbo
%20Judi%20Online%20Berdampak%20Negatif%20bagi%20Perekonomian%20Indonesia
https://www.kompasiana.com/dnahipotesaarima/656b479212d50f72c45c6f27/melihat-judi-
online-dari-perspektif-ekonomi-dan-bagaimana-dampaknya-terhadap-perekonomian-di-
indonesia?page=2&page_images=1

Anda mungkin juga menyukai