Anda di halaman 1dari 78

TINDAK PIDANA PIDANA PERJUDIAN TOGEL ONLINE

DALAM PUTUSAN NOMOR: 617/Pid.B/2020/PN.Bdg


PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
(S.H) pada Jurusan Hukum Pidana Islam Fakultas Syari‟ah Dan Hukum UIN
Sunan Gunung Djati Bandung

Oleh:

ABDULLAH SYAFEI

NIM 1173060001

BANDUNG

2021 M/1442 H
LEMBAR PERSETUJUAN

TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL ONLINE DALAM


PUTUSAN NO.617/Pid.B/2020/PN.Bdg PERSPEKTIF HUKUM PIDANA
ISLAM

Oleh:

Abdullah Syafei
NIM. 1173060001

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Enceng Arif Faizal. M.Ag Yusup Azazy, S.Ag.M.A


NIP. 197212301999031002 NIP. 197204171998031002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pidana Islam (Jinayah)

Dr. Enceng Arif Faizal, M.Ag.


NIP. 197212301999031002

i
ABSTRAK

ABDULLAH SYAFEI: Tindak Pidana Perjudian Togel Online dalam putusan


No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg Perspektif Hukum Pidana Islam

Tindak pidana perjudian togel online adalah perbuatan yang dilarang dan
sebagai bentuk perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral,dan
hukum positif yang ada di Indonesia yang sudah diatur dalam pasal 1 Undang-
Undang No. 7 Tahun 1974 tentang perjudian yang menyatakan bahwa semua
bentuk perjudian merupakan tindak pidana Sedangkan dalam Hukum Pidana
Islam tindak pidana perjudian melanggar maqasidh al- Syari’ah yaitu menjamin
harta dan kekayaan dan dikenai sanksi yaitu hukuman tazir
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa pertimbangan
hukum hakim dalam putusan nomor: 617/Pid.B/2020/PN.Bdg, menengtahui
sanksi dan unsur dari tindak pidana perjudian togel online perspektif Hukum
Pidana Islam, dan relevansi antara sanksi yang diberikan dalam putusan nomor:
617/Pid.B/2020/PN.Bdg dan Hukum Pidana Islam.
Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori maqasidh
al-Syari’ah yang merupakan salah satu konsep penting dalam kajian Hukum Islam.
Inti dari teori maqasidh al-Syari’ah sebagai suatu langkah untuk menunaikan suatu
kebajikan dan menghindari kejahatan serta menjauhi kemadharatan. Adapun tindak
pidana perjudian merupakan pelanggaran maqasidh al-Syari’ah yaitu hifz al- Mal
(perlindungan terhadap harta dan kekayaan).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka atau library research
dengan membaca beberapa refrensi yang berkiatan dengan masalah penelitian.
Adapun masalah penelitian di antaranya yaitu sumber data primer yang merupakan
berkas-berkas putusan pengadilan negeri Bandung nomor:
617/Pid.B/2020/PN.Bdg, sumber data sekunder dilihat dari buku-buku yang
berkaitan dengan masalah penelitian, sumber data tersier yaitu kamus dan
ensiklopedia yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Hasil dari penelitian ini, pertama, bahwa pertimbangan hukum oleh hakim
dalam putusan nomor: 617/Pid.B/2020/PN.Bdg yaitu hakim menjatuhkan sanksi
berupa pidana penjara selama sembilan bulan dengan beberapa keadaan yang
memberatkan dan meringankan. Kedua, sanksi dan unsur atau hukuman tindak
pidana perjudian togel online menurut Hukum Pidana Islam yaitu dikenakan
sanksi tazir karena perjudian tidak termasuk kedalam jarimah qisas diyat dan
jarimah hudud, Relevansi antara sanksi hukum pidana Islam dan sanksi hukuman
dalam putusan nomor: 617/Pid.B/2020/PN.Bandung. Tidak relevan karena Tindak
pidana perjudian online atau judi/maisir adalah tazir Namun relevan dalam segi
tujuan dari pemberlakuan sanksi, keduanya ingin membuat efek jera kepada
pelaku.

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ i
ABSTRAKSI .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat penelitian ............................................................ 7
D. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 7
E. Kerangka Berfikir ................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINDAK PIDANA
PENGANIAYAAN OLEH ANAK ................................................................. 18
A. Tindak Pidana ...................................................................................... 18
1. Pengertian Tindak Pidana ................................................................ 18
2. Unsur-unsur Tindak Pidana ............................................................. 22
3. Jenis-jenis Tindak Pidana ................................................................ 24
B. Perjudian Togel Online ........................................................................ 35
1. Pengertian Perjudian Online ............................................................ 35
2. Macam-macam Perjudian Online .................................................... 37
3. Dasar Hukum Perjudian ................................................................... 39

BAB III ANALISIS TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL ONLINE


DALAM PUTUSAN NO.617/PID.B/2020/PN.BDG PERSPEKTIF HUKUM
PIDANA ISLAM .............................................................................................. 48
A. Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg,
Perspektif Hukum Pidana Islam...........................................................48

B. Sanski dan Unsur-unsur Tindak Pidana Perjudian Togel Online dalam


Putusan No.617/Pid.B/2020/PN. Bandung........................................60

C. Relevansi Hukum Pidana Islam Terhadap Sanski dan Unsur-unsur Tindak

iii
Pidana Perjudian Togel Online dalam Putusan
No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung....................................................... ....66

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 69


A. Kesimpulan .......................................................................................... 69
B. Saran..................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat melekat dan sangat

sulit dilepaskan dari kehidupan masyarakat secara umum. Kebutuhan internet

sangat tinggi, terutama di kota besar karena masyarakat bisa mengakses berbagai

informasi sesuai dengan kebutuhanya. Internet tidak hanya digunakan untuk

kegiatan atau keperluan khusus saja, namun sudah menjadi kebutuhan hidup

semua orang dari berbagi kalangan sosial dan berbagai, mereka (masyarakat)

sudah mengerti bagaimana cara menggunaka internet tersebut. Seperti yang kita

ketahui, dimasa pandemi ini internet digunakan dalam segala hal baik itu

pekerjaan, perdagangan, pendidikan, interaksi sosial media, dan tidak menutup

kemungkinan dari semua hal positif yang bisa didapat di dalamnya terdapat

konten negatif juga yang menimbulkan kejahatan didalamnya, seperti penipuan,

hacking, pencurian data, perjudian ataupun yang lainya.1

Dampak negatif dari internet juga tidak bisa di anggap remeh, berhubung

banyaknya konten-konten negatif di internet, maka dari itu dibutuhkan peraturan

atau pengawasan, sehingga mereka merasa diawasi ketika membuka situs-situs

negatif, munculah undang-undang infomasi dan transaksi elektronik (UU ITE) ini

sehingga memberikan kepastian hukum pada saat kita berinteraksi elektronik

1
https://qwords.com/blog/pengertian-cyber-crime/di akses hari minggu 17 Januari 2021 jam 13.45

1
2

seperti transaksi keuangan melalui media elektronik agar terdapat jaminan atas

proses transaksinya tersebut. Dimasa pandemi seperti ini ketika ekonomi melemah

sedangkan kebutuhan harus selalu terpenuhi banyak segelintir orang yang

menghalalkan berbagai macam cara yang negatif yang jelas-jelas dilarang oleh

Undang-undang juga agama misalnya “Perjudian”. Adapun tindak pidana

perjudian tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang Nomer 7 Tahun 1974

tentang penertiban perjudian. Menurut hukum Islam judi adalah permainan

dengan memakai uang sebagai taruhan atau mempertaruhkan sejumlah uang atau

harta dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan

mendapatkan sejumlah uang atau harta semula2. Sebagaimana Allah telah

melarang perjudian ini, dalam al-Quran surat al-Maidah(5) ayat 90:

ٌَ ْ‫صابُ َو ْاْلَ ْص َْل ُو ِسجْ ظٌ ِّي ٍْ َع ًَ ِم ان َّشُ ْٰط ٍِ فَاجْ رَُِثُىْ ُِ نَ َعهَّ ُك ْى ذُ ْفهِحُى‬
َ َْ َ‫َٰٰٓاََُّهَا انَّ ِز ٍََْ ٰا َيُُ ْٰٓىا اََِّ ًَا ْان َخ ًْ ُش َو ْان ًَ ُْ ِغ ُش َو ْاْل‬

itrAnya‟‟Hai orang-orang beriman, sesungguhnya (meminum) khmar,

berjudi, (berkorban untuk berhala), mengundi nasib dengan panah, adalah

perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

agar kamu mendapat keberuntungan‟‟3

Harta yang dihasilakan dari perjudian ini termasuk menggunakan cara yang

bathil dimana segala sesuatu yang dilakukan dengan cara yang bathil maka

hukumnya haram dan didalam al-Quran telah menejelaskan dalam surat al-Nisa(4)

ayat 29

2
Depertemen pendidikan dan kebudayaan Kamus Besar Indonesia (jakarta:balai pustaka)
3
Andi subarkah,Al-quraan dan terjemah cordova (syamil quraan 2012), hlm 123
3

ٌَّ ِ‫اض ِي ُْ ُك ْى َو َْل ذَ ْْرُهُىا أَ َْفُ َغ ُك ْى إ‬ َ ‫ََا أََُّهَا انَّ ِزٍََ آ َيُُىا َْل ذَؤْ ُكهُىا أَ ْي َىانَ ُك ْى تَ َُُْ ُك ْى تِ ْانثَا ِط ِم إِ َّْل أَ ٌْ ذَ ُكىٌَ ذِ َج‬
ٍ ‫اسجً ع ٍَْ ذَ َش‬
َّ
‫َّللاَ َكاٌَ تِ ُك ْى َس ِحُ ًًا‬

Artinya„‟Hai orang-orang beriman janganlah kamu memakan harta-harta

saudaramu dengan cara yang bathil, kecuali harta itu diperoleh dengan jalan

dagang yang ada saling kerelaan dari antara kamu. Dan jangan kamu membunuh

diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepadamu‟.4

Ayat tersebut merupakan larangan tegas mengenai memakan harta orang

lain atau hartanya sendiri dengan jalan yang bathil adalah membelanjakan

hartanya pada jalan maksiat.

Perjudian di dalam internet adalah merupakan konten negatif yang perlu

dihilangkan, dicegah, dan dihilangkan dari seluruh jaringan internet. Negara

Indonesia sudah mempunyai peraturan dalam Undang-Undang Nomer 11 tahun

2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dimuat dalam bab VII tentang

perbuatan yang dilarang, pasal 27 ayat 2 „setiap orang yang sengaja dan tanpa hak

mendistribusikan dan atau mentranmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya

Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan

perjudian‟

Meskipun sudah ada Undang-Undang yang mengatur mengenai hal

tersebut, perjudian online sangat mudah diakses oleh siapapun. Dengan macam

macam jenis permainannya salah satunya seperti judi kartu, judi bola online,

4
Andi subarkah,Al-quraan dan terjemah cordova (syamil quraan 2012), hlm 82
4

casino online dan togel online , masih sangat banyak jenis permainan judi yang

tersebar di internet. Internet yang seharusnya digunakan untuk sesuatu yang

bermanfaat dan positif seperti mencari ilmu pengetahuan dengan sacara mudah,

namun kini telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

yang meyebarkan konten negatif untuk memperoleh keuntungan melalui jalan

yang bathil, mereka membuat suatu website yang didalamnya termuat konten

perjudian secara mudah untuk diakses.

Perjudian adalah perbuatan yang dilarang dan sebagai bentuk perbuatan

yang bertentangan dengan norma agama, moral,dan hukum positif yang ada di

Indonesia yang sudah diatur dalam pasal 1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1974

tentang perjudian yang menyatakan bahwa semua bentuk perjudian merupakan

tindak pidana.

Meskipun seperti itu perjudian online sangat marak dan banyak digemari

oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, salah satunya perjudian togel

online berdasarkan perkara nomer 617/pid.B./2020/PN Bdg, adapun kroonologi

kasusnya adalah sebagai berikut: ada tiga terdakwa dalam kasus ini, terdakwa

yang pertama Nama ALFIN HERMAWAN Als ALFIN Bin USMAN WIDJAYA,

lahir di Bandung, 16 Juli 1960, jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia,

Agama Islam, Pekerjaan Wirasuwasta, Tempat tinggal Jl. Cibaduyut lama No.07

Rt 02 Rw 07 Kel Lega Kec. Bojong Loa Kidul Kota Bandung. Dan terdakwa yang

kedua Nama ASEP SAEFUDIN Als UDIN Bin ADANG, Lahir di Bandung 24

Juli 1988, Jenis kelamin laki-laki, Kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan

Buruh Harian Lepas, Tempat Tinggal Jl.Kopo Cirangrang Rt 05 Rw 04


5

Kel.Cirangrang Kec. Bababkan Ciaparay Kota Bandung. Terdakwa yang ke tiga

Nama GUGUN GUNTARA Als UGUN Bin OHA, Lahir di Bandung 10 Oktober

2000, Jenis Kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan

Buruh Haraian Lepas, Tempat Tinggal Jl.Cibaduyut Lama Rt 03 Rw 04 Kel.

Kebon Lega Kec.Bojong Loa kidul kota Bandung.

Terpidana didakwa dengan dua dakwaan oleh jaksa penuntut umum

berdasarkan surat dakwaan tersebut, yang pada pokoknya menunutut: menyatakan

terdekwa 1 ALPIN HERMAWAN dan terdakwa 2 ASEP SAEFUDIN dan

terdakwa 3 GUGUN GUNTARA. Telah bersalah melakukan tindak pidana

“menunutut pencaharian dengan mengadakan permainan judi” sebagaimna di atur

dan di ancam pidana dalam pasal 303 ayat(1) ke-1 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1

KUHP.

Menimbang, bahwa terdakwa dihadapkan dipersidangan oleh Jaksa

Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif yaitu primair pasal 303 ayat(1) ke 1

KUHP Jo pasal 55 ayat(1) ke 1 KUHP atau Subsidair Pasal 303 ayat(1) KE 1 Jo

pasal 55 ayat(1) ke 1 KUHP oleh karenanya majelis akan mempertimbangkan

dakwaan primair yang memuntut perumusan deliknya mengandung unsur-unsur :

1. Barang siapa:

2. Unsur “Tanpa izin dengan sengaja menawarkan atau memberikan

kesempatan untuk permainan judi dan menjadikanya sebagai mata pencaharianya

atau turut serta dalam suatu perusahaan perjudian”


6

Berdasarkan pertimbangan hakim maka para terdakwa dijatuhi hukuman

kepada terdakwa 1 ALPIN HERMAWAN Als ALPIN Bin USMAN WIDJAYA,

terdakawa 2 ASEP SAEPUDIN Als UDIN Bin ADANG dan terdakwa 3 GUGUN

GUNTARA Als UDIN Bin OHA oleh karena itu dengan pidana penjara masing-

masing selama 9 (sembilan) bulan.5

Bisa disimpulkan bahwa para pejudi mempunyai seribu macam cara untuk

melakukan tindak pidana tersebut, apalagi dengan adanya perkembangan

teknologi kegiatan perjudian sangatlah mudah kapanpun dan dimanapun, tanpa

harus terlihat atau pergi ke tempat arena perjudian

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, didalam putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg, tentang perjudian togel online. Hakim memutuskan

kepada para terdakwa dijatuhi hukuman pidana penjara selama 9 (sembilan)

bulan. Sedangkan perbuatan judi di Hukum Pidana Islam, adalah perbuatan yang

sangat dilarang baik dalam al-Qur‟an dan hadis, serta hukuman yang diberikan

adalah ta’zir. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dari itu dapat dibuat

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pertimbangan hukum hakim terhadap perjudian togel online dalam

putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg?

2. Bagaimana sanski dan unsur-unsur tindak pidana perjudian togel online dalam

putusan No. 617/Pid.B/2020/PN.Bdg?

5
Direktori Ptusan Mahkamah Agung,Putusan nomer 617/Pid/B/2020/PN.Bandung
7

3. Bagaimana relevansi Hukum Pidana Islam terhadap sanksi dan unsur-unsur

tindak pidana perjudian togel online dalam putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan pada latar belakang penelitian ini,

maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim terhadap perjudian togel

online dalam putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg?

2. Untuk mengetahui sanski dan unsur-unsur tindak pidana perjudian togel online

dalam putusan No. 617/Pid.B/2020/PN.Bdg?

3. Untuk mengetahui relevansi Hukum Pidana Islam terhadap sanksi tindak

pidana perjudian togel online dalam putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg

menurut Hukum Pidana Islam

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

Kegunaan secara teoritis penelitian ini diharapakan mampu menambah

sumber informasi serta referensi tentang kajian sanski bagi tindak pidana

perjudian togel online tinjauan hukum pidana Islam. Hasil penelitian ini juga

diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan informasi

2. Secara praktis
8

Dari segi praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam mencari solusi terkait penyelesaian masalah tindak pidana

perjudian togel online kepada praktisi hukum guna menerapkan nilai-nilai hukum

pidana Islam.

E. Kerangka Pemikiran

Hukum Pidana Islam sering juga disebut dalam fikih dengan istilah

jinayah atau jarimah. Secara etimologi jinayah diartikan perbuatan dosa atau

perbuatan salah. Kata jinayah dalam istilah hukum sering disebut dengan delik

atau tindak pidana. Secara terminologi kata jinayah mempunyai beberapa

pengertian, seperti yang diuangkapkan oleh Abd al-Qadir Awdah, jinayah adalah

perbuatan yang dilarang oleh syara‟ baik perbuatan itu mengenai jiwa, harta

benda, atau yang lainnya. Sedangkan pengertian jarimah dari segi bahasa adalah

perbuatan salah, Al-Mawardi mendefinisikan jarimah adalah perbuatan-perbuatan

yang dilarang oleh syara, yang diancam oleh Allah SWT dengan hukuman had

atau ta’zir6.

Di dalam hukum Islam, suatu perbuatan tidak dapat dihukum, kecuali jika

terpenuhi semua unsur-unsurnya, unsur-unsur tersebut ialah :

1. Rukun syar’i (yang berdsarkan syara) atau disebut dengan unsur formal,

yaitu adanya ketetapan hukum yang jelas didalam al-Qura‟n, dan segala

perbuatannya jelas dilarang, jika dilakukan akan dikenai hukuman

6
Marsaid, Al-Fiqih Al-Jinayah, (Palembang,Rafah Press,2020), Halaman 53
9

2. Rukun madhi atau disebut juga unsur materil, yaitu adanya perbuatan

pidana yang dilakukan

3. Rukun adabi yang disebut dengan unsur moril, yaitu pelaku perbuatan itu

dapat dimintai pertanggung jawaban hukum7.

Adapun unsur-unsur perbuatan bisa dikatakan perjudian apabila memenuhi

unsur-unsur sebagai berikut :

1. Pengakuan dari pelaku atas keterlibatanya dalam perbuatan perjudian

2. Ada taruhan berupa barang atau benda

3. Adanya perbutan perjudianya

4. Ada yang merasa diuntungkan dan dirugikan8

Adapun yang menjadi landasan perjudian togel online yaitu firman Allah

dalam surat al-Maidah(5) ayat 90 :

ٌَ ْ‫صابُ َو ْاْلَ ْص َْل ُو ِسجْ ظٌ ِّي ٍْ َع ًَ ِم ان َّشُ ْٰط ٍِ فَاجْ رَُِثُىْ ُِ نَ َعهَّ ُك ْى ذُ ْف ِهحُى‬
َ َْ َ‫ٰ َٰٓاََُّهَا انَّ ِز ٍََْ ٰا َيُُ ْٰٓىا اََِّ ًَا ْان َخ ًْ ُش َو ْان ًَُ ِْغ ُش َو ْاْل‬

Artinya : ”Hai orang-orang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk berhala), mengundi nasib dengan panah, adalah

perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu

agar kamu mendapat keberuntungan”.9

Perbuatan perjudian, bisa Sudah sangat jelas bahwa dalam surat al-

Maidah ayat 90, perjudian adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan,

dan secara tegas menunjukan keharaman judi apapun bentuk dan jenisnya.

7
Hanafi, Asas Hukum Pidana, (jakarta : Bulan Bintang, 1976) halaman 14
8
http://sulaymaneidris.com.di akses jam 17.30 hari Senin 26 Januari
9
Andi subarkah,Al-quraan dan terjemah cordova (syamil quraan 2012), hlm 123
10

Sebagian ulama menjelaskan bahwa perjudian mencakup taruhan atau

bentuk yang lainya. Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah berkata: mayoritas ulama

mejelaskan permaianan dengan kartu dan catur ( walaupun tidak ada taruhan), dan

mecangkup jual beli gharar ( jual beli tidak terang sifat barangnya), karena di

dalamnya terdapat makna qimar ( taruhan) yang sama dengan judi. Karena makna

qimar adalah terambilnya harta seseorang dalam sebuah taruhan antara

mendapatkan gantinya atau tidak. Seperti orang yang memberi budak lari, unta

yang kabur, dan semacamnya yang bisa jadi dia akan mendapatknya atau tidak10

Karena pada dasarnya ketika Allah melarang sesuatu atau menjauhinya,

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, tujuan itu bisa kita dapat dalam Maqasid

al-Syariah ( tujuan-tujuan umum syariah) yang mempunyai lima tujuan sebagai

berikut11:

1. Hifdz al-Dien, (menjamin kebebasan beragama)

2. Hifdz al-Nafs, (mejamin kelangsungan hidup)

3. Hifdz al-Aqal, (menjamin kratifitas berfikir)

4. Hifdz al-Nasl, (menjamin keturunan dan kehormatan)

5. Hifdz al-Mal, (menjamin harta dan kekayaan)

10
https://almanhaj.or.id/5701-jauhi judi supaya anda tidak rugi. Diakses pada sabtu 16 Januari
2021 jam 10.00
11
Syahrul Anwar.Ilmu fiqih dan ushul fiqih,Bogor: Ghalia Indonesia,2010,hlm 76-77
11

Dengan demikian tindak pidana perjudian harus dicegah dan dibarantas,

karena perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma

agama,moral, maupun hukum. Maka dari itu segala macam perbuatan judi

termasuk perjudian “togel online” harus diberikan sanski tegas, agar tujuan dari

maqasid al- syariah yaitu Hifdz al-mal ( menajamin harta dan kekayaan) tercapai,

dan hukum diterapakan.

1. Penelitian terdahulu

No Identitas Judul Perbedaan

1 Aprilia skripsi “Sanski tindak Hasil dari penelitian ini untuk

Reza perjudian online dalam mengetahui kriteria tindak

Pahlevi, pasal 45 ayat (2) undang- pidana perjudian online dan

UIN Sunan undang nomor 19 tahun sanski perspektif Hukum

Gunung 2016 tentang perubahan Pidana Islam

Djati 2019 atas undang-undang

nomor 11 tahun 2008

tentang informasi dan

transaksi elektronik”

2 Hakiki Arif, skripsi “ Sanksi tindak Hasil dari penelitian ini

Uin Sunan perjudian perspektif menelaah bagaimana kriteria

Gunung hukum pidana Islam”. perjudian dalam pasal 303


12

Djati Hasil dari penelitian ini KUHP

Bandung menelaah bagaimana

tahun 2017 kriteria perjudian dalam

pasal 303 KUHP, dan

sanski menururt tinjaun

Hukum Pidana Islam

3 Kodariyah, skripsi “ Tindak pidana ” Hasil dari penelitian ini

UIN Sunan perjudian dalam putusan menelaah mengenai putusan

Gunung pengadilan Majalengka hakim di pengadilan

Djati nomor Majalengka perspektif Hukum

Bandung 107/Pid.B/2015/PN.Mjl Pidana Isalam

tahun 2018 perspektif hukum pidana

Islam

Secara umum ketiga penelitian itu sama dengan penelitian yang akan

dilakukan penulis yakni penelitian terhadap sanksi tindak perjudian. Adapaun

perbedaan antara ketiga penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilakukan penulis yakni ketiga penelitian itu mengakaji secara umum mengenai

sanski perjudian secara umum menurut tinajaun Hukum Pidana Islam. Sedangkan

pada penelitian yang akan dilakukan penulis, penulis akan lebih spesifik mengenai

tindak pidana perjudian online yaitu “togel online” dan terdapat perbedaan yang

lain yakni penelitian yang akan dilakukan penulis akan menganalisis putusan
13

hakim di Pengadilan Negri Bandung mengenai tindak pidana perjudian togel

online.

F. Langkah-langkah Penelitian

1. Metode Penelitian

Dari uraian latar belakang permasalahan yang sudah disampaikan, maka

akan timbul permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan. Dalam

melakukan penyelesaian maka perlu adanya Langkah-langkah yang sistematis

oleh karena itu sangat penting untuk menentukan metode penelitian. Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat menggunakan

jenis penelitian kualitatif dengan prosedur menghasilkan data yang bersifat

deskriptif yaitu data tertulis dari dokumen, Undang-Undang, maupun artikel yang

dapat ditelaah. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan

(library research) yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka yang

relavan12 dengan pokok bahasan penelitian mengenai sanksi bagi pelaku

pertambangan tanpa izin persepektif hukum pidana Islam.

2. Sumber data

12
Mestika Zed, Metodologi Penelitian Kepustakaan, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2004)
14

Jika dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan

sumber data primer dan sumber data skunder. Adapun sumber data yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Sumber data primer menurut Arikunto adalah sumber data autentik yang

berbentuk dokumen arsip, pedoman surat keputusan dan lainya. Sumber data

primer dari penelitian ini antara lain;13

1. Al-Qur‟an

2. Surat putusan PN Bandung nomor 617/Pid.B/2020

3. Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakata: Bulan

Bintang, 1993

4. A.Jazuli, Fiqih Jinyah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2000

5. Marsaid, Al-Fiqih al-Jianyah, Palembang: Rafahpress, 2020

b. Sumber sekunder

Sumber data sekunder menurut Moleong adalah data tambahan yang

dijadikan sebagai pelengkap dalam penelitian14 ini adalah Undang-undang Nomor

7 tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, adapun buku-buku tentang jinayah,

ushul fiqih maupun jurnal tentang perjudian

3. Jenis Data

13
http//etheses.uin-malang.ac.id di akses jam 17.00 pada tanggal 26 Januari 2020
14
http//etheses.uin-malang.ac.id di akses jam 17.00 pada tanggal 26 Januari 2020
15

Jenis data ada dua kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif adalah penelitian

berdasarkan pengalaman empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka

yang dapat dihitung dan berbentuk numeric. Kualitatif adalah penelitian yang

memanfaatkan data berbentuk narasi, cerita detail, ungkapan dan bahasa asli hasil

konstruksi dari responden atau informan. Data itu dapat diperoleh dari teknik

pengumpulan data berupa: wawancara mendalam dan observasi. dalam penelitian

ini adalah berupa data kualitatif yang diklasifikasikan kepada :

a. Direktori Putusan Mahkamah Agung Putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg

b. Al-Qur‟an dan al-Sunnah yang relevan tentang perjudian togel online

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Observasi

Obeservasi merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan dan

memilih objek penelitian.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik dalam mengumpulkan data

penelitian dengan cara menghimpun berbagai informasi yang mempunyai

keterkaitan dengan objek penelitian.


16

c. Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik untuk menghimpun data penelitian

melalui berbagai literatur yang tersedia dan dapat dijadikan sebagai acuan teoritis

dalam penyusunan suatu skripsi.

d. Browsing

Kemajuan teknologi yang semakin canggih membuat manusia semakin

mudah untuk menggali informasi atau mencari suatu referensi. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan internet untuk mendapatkan bahan referensi yang lebih

beragam. Dengan mengutip dari internet diharapkan dapat memperkuat pendapat

peneliti dalam menyusun skripsi ini.

5. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dilakukan

dengan tahap sebagai berikut:

a. Identifikasi data, dari sekian banyak data yang dikumpulkan dari beberapa

buku, kemudian di indentifikasi buku-buku yang berhubungan dengan

pembahasan tentang Tindak Perjudian Togel Online dalam Putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg Perspektif Hukum Pidana Islam.

b. Klasifikasi data, setelah di indentifikasi buku-buku yang berhubungan

kemudian diklasifikasikan sesuai dengan data yang di butuhkan dan sesuai

dengan penelitian.
17

c. Analisis , menganalisa Putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg tentang tindak

perjudian togel online dan sanski Hukum Pidana Islam.

d. Menarik kesimpulan, setelah semua langkah dan analisis dilakukan

selanjutnya menarik kesimpulan hasil dari analisis yang dibahas


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TENTANG TINDAK PIDANA PERJUDIAN

TOGEL ONLINE MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM

A. Tindak Pidana

1. Pengertian

Tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang merupakan suatu sebab dari

adanya pidana. Seseorang yang dipidana karena ia yang telah melakukan suatu

perbuatan tindak pidana. Istilah tindak pidana ada beberapa macam, yakni delik,

perbuatan pidana, peristiwa pidana, pelanggaran pidana, perbuatan kriminal,

kejahatan dan sebagainya.15

Dalam ilmu hukum, dinamai dengan Hukum Pidana yang merupakan

terjemahan bahasa Belanda, yakni strafrecht. Buku atau kitab yang memuat

rincian perbuatan pelanggaran atau suatu kejahatan dan hukum yang diancam

kepada pelaku perbuatan yang dinamakan Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP) atau dalam bahasa aslinya dikenal dengan Wetboek van Strafrecht16.

Tindak pidana (criminal act) dalam hukum pidana Barat didefinisikan oleh

Simons, seorang ahli hukum pidana Belanda, yakni sebagai suatu perbuatan

manusia yang diancam dengan pidana, melawan hukum, yang dilakukan dengan

kesalahan dan orang yang mampu bertanggung jawab atas yang ia lakukan, Islam

sering menggunakan kata Janayat untuk menyebut kata kejahatan. Jinayat

15
Asadulloh Al Faruk “Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Islam”, Bogor: Ghalia Indonesia, hlm 16

16
Rahmat Hakim,”Hukum Pidana Islam(Fiqih Jinayah)”, Bandung : Pustaka Setia, hlm 11

18
19

mengandung pengertian setiap kelakuan atau perbuatan buruk yang dilakukan

oleh seseorang.17

Dalam hukum positif, tindak pidana adalah bertentangan dengan tata atau

ketertiban yang dikehendaki oleh hukum, mereka yang melakukan adalah orang-

orang yang melawan (melanggar) hukum. Dalam arti mereka yang merugikan

masyarakat, menghambat akan terlaksananya tata dalam pergaulan masyarakat

yang baik dan adil.

Adapun tindak pidana dalam Islam disebut dengan Jinayah. Pengertian

Jinayah mengacu kepada hasil perbuatan seseorang, pengertian tersebut terbatas

pada perbuatan yang dilarang. Di kalangan fuqaha, perkatraan Jinayah berarti

perbuatan-perbuatan yang terlarang menurut syara’ . Walaupun demikian, pada

umumnya, para fuqaha menggunakan istilah tersebut hanya untuk yang

perbuatannya mengancam keselamatan jiwa, seperti pemukulan, pembunuhan dan

sebagainya. Dan, terdapat para fuqaha yang membatasi istilah Jinayah kepada

perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman hudud dan qishash tidak

termasuk perbuatan-perbuatan yang diancam denga ta’zir. Menurut istilah lain

yang sepadan dengan istilah Jinayah adalah Jarimah, yaitu larangan-larangan

syara‟ yang diancam Allah dengan hukuman had atau ta’zir.18

Jadi, dalam pengertian jinayah adalah sebuah perbuatan yang diharamkan.

Perbuatan yang diharamkan adalah tindakan yang dilarang atau dicegah oleh

hukum Islam. Apabila perbuatan itu mempunyai konsekuensi yang dapat

17
Asadullah Al Faruk, “Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam”.., hlm 16
18
A. Djazuli, “fiqih Jinayah ( Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam)”, Jakarta : Raja Grafindo, hlm 1
20

membahayakan agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta benda.19

Menurut Abdul Qadir Audah dalam Rahmat Hakim menjelaskan tentang

pengertian Jinayah dalam bahasa merupakan nama bagi suatu perbuatan yang

jelek. Menurut istilah nama bagi suatu perbuatan yang diharamkan oleh syara‟

atau ketentuan-ketentuan baik itu perbuatannya mengenai jiwa, harta, benda

maupun selain jiwa dan harta benda20.

Perbuatan yang di lakukan manusia dinilai sebagai pelanggaran atau

kejahatan kepada sesamanya, baik itu pelanggaran atau kejahatan tersebut secara

fisik atau non fisik, seperti membunuh, menuduh atau memfitnah maupun

kejahatan terhadap harta benda dan lainnya. Pembahasan masalah jinayat hanya

dikhususkan pada suatu perbuatan dosa yang berkaitan dengan sasaran (objek)

badan dan jiwa saja.21

Menurut aliran madzhab Hanafi, ada pemisahan dalam pengertian jinayah

ini. Kata jinayah hanya diperuntukan bagi semua perbuatan yang dilakukan

manusia dengan objek anggota badan dan jiwa saja, seperti melukai atau

membunuh. Adapun perbuatan dosa atau perbuatan salah yang berkaitan dengan

objek atau sasaran barang atau harta benda, dinamakan ghasab. Pembahasan

mengenai pencurian dipisahkan dengan pembahasan jinayah yang hanya

membahas kejahatan atau suatu pelanggaran terhadap jiwa atau anggota badan.

Jadi, pembahasan tentang jinayah dikhususkan bagi kejahatan terhadap jiwa dan

anggota badan, sedangkan masalah yang berkaitan dengan kejahatan terhadap

benda diatur dalam bab tersendiri. Dalam aliran atau madzhab lainnya, seperti

19
Rahmat Hakim, “Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah)”.., hlm 13
20
Rahmat Hakim, “Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah)”.., hlm 12
21
Rahmat Hakim, “Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah)”..., hlm 11
21

aliran Al-Syafi‟i, Maliki dan Ibnu Hambal tidak mengadakan pemisahan antara

perbuatan jahat terhadap jiwa dan anggota badan dengan kejahatan terhadap harta

benda, yakni pencurian dan kejahatan terhadap harta benda lainnya. Maka,

pembahasan keduanya (kejahatan terhadap anggota badan , jiwa, dan harta benda)

diperoleh dalam jinayah.22

Kata jarimah mencakup perbuatan atau tidak berbuat. Oleh karena itu,

perbuatan jarimah bukan hanya mengerjakan perbuatan yang sudah jelas dilarang

oleh peraturan, tetapi juga dianggap sebagai suatu jarimah kalau seseorang

meninggalkan perbuatan yang menurut peraturan harus ia kerjakan. Kata Jarimah

identik dengan pengertian yang disebut dengan hukum positif sebagai tindak

pidana atau pelanggaran.

Dalam hukum positif, contoh jarimah yang dijelaskan (pencurian,

pembunuhan dan sebagainnya). Jadi, dalam hukum positif, jarimah itu

diistilahkan dengan delik atau tindak pidana. Dalam hukum positif dikenal dengan

istilah perbuatan pidana, peristiwa pidana, pelanggaran pidana, perbuatan yang

boleh dihukum yang artinya sama dengan delik.

Abdul Qadir Audah dalam Rahmat Hakim menjelaskan tentang pengertian

jarimah dengan mengatakan bahwa kata ‫( يحجىساخ‬larangan) berupa sebuah

tindakan atau perbuatan yang dilarang oleh syara‟ atau ketentuan yang sudah di

tetapkan. Seperti yang dimaksud dengan madhurat (larangan) adalah sebuah

tindakan atau perbuatan yang melukakan sesuatu yang dilarang atau

22
Rahmat Hakim, “Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah)”…, hlm 13
22

meninggalkan suatu perbuatan yang diperintahkan.23

Dalam pemakaian istilah delik lebih sering digunakan dalam ilmu hukum

secara umum, sedangkan istilah tindak pidana seringkali dikaitkan dengan

korupsi, yang dalam undang-undang biasa dipakai istilah perbuatan pidana.

Sedangkan pemakaian kata jinayah lebih mempunyai arti lebih umum, yaitu

ditujukan bagi segala sesuatu yang ada sangkutpautnya dengan kejahatn manusia

dan tidak ditujukan bagi satuan perbuatan dosa tertentu. Oleh karena itu,

pembahasan fiqih yang memuat masalah-masalah kejahatan, pelanggaran yang

dikerjakan manusia, dan hukuman yang diancamkan kepada pelaku perbuatan

disebut Fiqih Jinayah dan bukan istilah Fiqih Jarimah

2. Unsur-unsur

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengertian jinayah

mengacu kepada suatu perbuatan yang dilarang oleh Syara’ dan diancam dengan

hukuman had atau ta’zir. Dalam kaitannya ini, larangan tersebut dapat berupa

larangan untuk tidak melakukan sesuatu atau larangan untuk melakukan sesuatu.

Pengertian di atas menjelaskan bahwa larangan atau atas suatu perbuatan yang

termasuk kategori jinayah berasal dari ketentuan-ketentuan (nash) syara’.

Artinya, perbuatan manusia dapat digolongkan sebagai jinayah jika perbuatan

tersebut diancam dengan hukuman.24

Ketentuan untuk tidak melakukan atau untuk meninggalkan perbuatan

yang termasuk dalam kategori jarimah harus mempunyai sandaran yang jelas dan

berasal dari ketentuan-ketentuan nash syara’.

23
Rahmat Hakim, “Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah)”…, hlm 14
24
Rahmat Hakim, “Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah)”…,hlm 49
23

Apabila perbuatan dilakukan oleh orang yang dianggap mukallaf, pelaku

tersebut dapat dikenai hukuman. Akan tetapi, kalau dilakukan oleh orang yang

telah berubah akalnya (orang gila) ataupun dilakukan oleh anak-anak, maka

hukuman tersebut tidak dapat diberlakukan walaupun perbuatannya sudah jelas

dilarang oleh asas legalitas, melawan hukum, dilarang syara’,dan dapat

merugikan orang lain juga. Alasannya adalah orang-orang tersebut dianggap tidak

memahami isi beban (perintah atau larangan) dan tidak dapat sanggup memikul

beban.

Di dalam hukum Islam pada suatu perbuatan tidak dapat dihukum, kecuali

terdapat unsur-unsur, yakni unsur umum dan unsur khusus. Unsur-unsur umum

adalah sebagai berikut :

1. Rukun syar’i (berdasarkan syara) atau disebut dengan unsur formal, yaitu

adanya nash syara’ yang jelas melarang perbuatan itu apabila dilakukan

dan jika dilakukan akan dikenai hukuman. Nash syara’ ini memiliki posisi

yang sangat penting sebagai asas legalitas dalam hukum pidana Islam,

sehingga dikenal dengan suatu prinsip la hukma li af‟al al-uqala‟ qal

wurud al-nass (tidak ada hukum bagi perbuatan orang yang berakal

sebelum datangnya nash)

2. Rukun madhi atau disebut dengan unsur material, yaitu adanya perbuatan

pidana yang dilakukan.

3. Rukun adabi atau disebut dengan unsur moril, yaitu pelaku atau orang

yang melakukan perbuatan kejahatan akan diminta pertanggung jawaban

hukum, kecuali anak kecil, orang gila tidak akan dikenakan hukuman atau
24

pertanggung jawaban25.

3. Jenis-jenis

Jarimah memiliki unsur umum dan unsur khusus, unsur umum jarimah

adalah unsur-unsur yang terdapat pada setiap jenis jarimah, sedangkan unsur

khusus jarimah adalah unsur-unsur yang hanya terdapat pada jenis jarimah

tertentu dan tidak terdapat pada jenis jarimah yang lain.

Berdasarkan tingkatan berat atau ringannya, tindak pidana atau kejahatan

dalam hukum pidana Islam telah dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu

sebagai berikut :

1. Tindak pidana hudud, meliputi minuman khamr, zina, homoseksual,

menuduh zina, mencuri yang mencapai batas dikenai hukuman had potong

tangan, merampok, memberontak dan murtad.

2. Tindak pidana jinayat, meliputi pembunuhan disengaja, pembunuhan semi

sengaja, pembunuhan tidak sengaja, penganiayaan dan melukai organ

tubuh.

3. Tindak pidana ta’zir, meliputi semua tindak pidana yang tidak termasuk

dalam tindak pidana hudud dan tindak pidana jinayat.26

Para ulama membagi jarimah berdasarkan aspek berat dan ringan suatu

hukumannya serta ditegaskan atau tidaknya oleh al-Qur‟an dan Hadits. Dan

mereka membagi menjadi tiga macaam, yaitu :

a. Jarimah Hudud

b. Jarimah Qishash dan Diyat


25
Marsaid, “Hukum Pidana Islam”, Palembang : CV. Amanah, hlm 57
26
Asadullah Al Faruk, “Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam”, Bogor : Ghalia Indonesia, hlm 17
25

c. Jarimah Ta’zir

Dalam jarimah hudud, meliptui tentang perzinaan, qadzaf (menuduh zina),

khamr (minuman keras), pencurian, perampokan, pemberontakan, dan

murtad (pindah agama). Jarimah qishash dan diyat, meliputi tentang

pembunuhan yang disengaja, pembunuhan semi sengaja, dan pelukaan

semi-sengaja. Menurut Imam Malik dalam Abdul Qodir Audah membagi

pembunuhan menjadi dua macam, yakni : pembunuhan sengaja dan

pembunuhan karena kesalahan. Alasan Imam Malik karena dalam al-

Qur‟an hanya mengenal kedua jenis jarimah tersebut. Dan dalam jarimah

ta’zir terbagi menjadi tiga macam apabila adanya suatu pemaafan dari

korban atau keluarga korban, yaitu :

1. Jarimah hudud atau qishash atau diyat yang subhat atau tidak memenuhi

syarat, tetapi sudah merupakan maksiat. Seperti, percobaan pencurian,

percobaan pembunuhan, pencurian di kalaangan keluarga, dan pecurian

aliran listrik.

2. Jarimah yang ditentukan oleh al-Qur‟an dan Hadis, namun tidak

ditentukan sanksinya. Seperti, penghinaan, saksi palsu, tidak

melaksanakan amanah, dan penghinaan agama.

3. Jarimah yang di tentukan oleh Ulu al-Amri untuk kemaslahatan umum.

Dalam hal ini, Islam dijadikan pertimbangan penentuan kemaslahatan

umum. Misalnya, pelanggaran lalu lintas

Menurut para ahli hukum Islam juga mengelompokkan tindak pidana

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan kriteria apa yang dilanggar,


26

maka tindak pidana dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

1. Jarimah ijabiah, yaitu tindak pidana yang dilakukan karena melanggar

larangan.

2. Jarimah salabiah, yaitu tindak pidana yang dilakukan karena melanggar

perintah

Berdasarkan kriteria kesengajaan, tindak pidana dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu tindak pidana yang dilakukan secara sengaja dan tindak pidana

yang dilakukan secara tidak sengaja. Sengaja berarti ada niat atau kehendak dari

pelaku untuk melakukan sebuah tindak pidana atau sebuah kejahatan. Sedangkan

tindak pidana dilakukan secara tidak sengaja dapat berupa seseorang mengerjakan

suatu perbuatan yang bukan termasuk tindak pidana, tetapu mengakibatkan tindak

pidana tertentu di luar kehendaknya.

Hukuman diterapkan meskipun tidak disenangi demi mencapai

kemaslahatan bagi individu dan masyarakat, dengan demikian hukuman yang baik

adalah :

1. Harus mampu mencegah seseorang dari berbuat maksiat. Menurut Ibn

Hammam dalam Fathul Qadir bahwa hukuman itu utnuk mencegah

sebelum terjadinya perbuatan (preventif) dan menjerakan setelah

terjadinya perbuatan (represif)

2. Batas tertinggi dan terendah suatu hukuman sangat tergantung kepada

kebutuhan kemaslahatan masyarakat, apabila kemaslahatan menghendaki

beratnya hukuman. Maka hukuman diperberat, demikian pula sebaliknya

bila kebutuhan kemaslahatan masyarakat menghendaki ringannya


27

hukuman, maka hukumannya diperingan

3. Memberikan hukuman kepada orang yang melakukan kejahatan itu bukan

berarti untuk membalas dendam, melainkan sesungguhnya untuk

kemaslahatannya dan sebagai cerminan dari keringanan Allah untuk ihsan

kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, sepantasnya bagi orang yang

memberikan hukuman kepada orang lain kesalahannya harus bermaksud

melakukan ihsan dan memberi rahmatnya

4. Hukuman adalah upaya terakhir dalam menjaga orang supaya tidak jatuh

ke dalam suatu maksiat.

Berdasarkan hukuman yang akan dijatuhkan, maka tindak pidana dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Tindak pidana yang diancam dengan hukuman had yang di dalamnya tidak

mengandung ancaman hukuman denda. Jenis kejahatan dalam kategori ini

dapat dicontohkan, seperti perzinaan, pencurian, meminum khamr, dan

menuduh zina. Snaksi hukum tindak pidana ini cukup dikenai hukuman

had sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan

tidak perlu ditambah dengan men-ta’zir-nya.

2. Tindak pidana yang diancam dengan kafarat/denda yang di dalamnya tidak

mengandung ancaman hukuman had. Jenis kejahatan dalam kategori ini

contohnya menyetubuhi isteri pada saat ihram atau di siang hari pada

Bulan Ramadhan. Maka, sanksi denda terhadap kejahatan tersebut

dipandang cukup.

3. Tindak pidana yang sanksi hukumannya bukan had dan bukan kafarat.
28

Jenis kejahatan dalam kategori ini seperti mencuri barang yang nilainya di

bawah batas minimal pencurian barang yang berakibat dijatuhi hukuman

potong tangan, bersumpah palsu, dan memandang perempuan lain yang

bukan mahramnya dengan penuh nafsu. Kejahatan dalam kategori ini

menurut para ulama dijatuhi hukuman ta’zir. Berdasarkan, menurut

pandangan Al-Syafi‟i, sifat hukuman tersebut bukan wajib, melainkan

boleh.

Bergantung pada sudut pandang kita dapat melihat dari aspek yang

ditonjolkan, Jarimah dapat dibagi menjadi bermacam-macam bentuk dan jenis.

Jarimah dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu :

1. Dilihat dari pelaksanaanya

Aspek yang dilihat dari perbuatan jarimah ini adalah bagaimana si pelaku

melakukan jarimah tersebut. Apakah jarimah itu dilakukan dengan

melakukan perbuatan yang terlarang atau si pelaku tidak melaksanakan

perbuatannya karena adanya perintah. Apabila si pelaku mengerjakan

perbuatan yang terlarang, ia telah melakukan jarimah secara ijabiyyah,

artinya aktif dalam melakukan jarimah tersebut, atau dalam hukum positif

dinamai dengan delict commisionis. Sedangkan dalam kebalikannya

adalah si pelaku jarimah salabiyah, artinya pelaku pasif, tidak berbuat

sesuatu atau dalam hukum positif dinamai dengan delict commisionis.

Sebagian ulama dalam kaitan aspek ini, memunculkan bentuk campuran

ijabiyyah (aktif) dengan salabiyyah (pasif), dicontohkan dalam kasus

seperti ini, seorang bermaksud untuk membunuh tawanan, namun tidak


29

dilakukan dengan cara membunuhnya, melainkan dengan menahan yang

bersangkutan di satu tempat tanpa memberinya makan dan minum sampai

tawanan tersebut mati. Maka, si penawan tersebut telah membunuh dengan

tidak berbuat sesuatu, yaitu dengan tidak memberi makan dan minum.

2. Dilihat dari niatnya

Dalam pembagian jarimah dari sudut pandang ini, terbagi ke dalam dua

bagian. Pertama, jarimah-jarimah yang disengaja atau jaraim al-

makshudah, yang diniati bahkan direncanakan. Contohnya seorang masuk

ke rumah orang lain dengan maksud untuk mencuri sesuatu dari rumah

tersebut. Sedangkan bentuk kebalikan jarimah ini adalah jarimah tidak

disengaja atau jaraim ghair makshudah. Bentuk jarimah ini terjadi karena

adanya kekeliruan. Perbuatan adanya kekeliruan ini, sengaja dilakukannya

tetapi hasil yang didapat tidak dikehendaki oleh pelakunya. Dan adanya

kelalaian, yaitu suatu perbuatan yang sama sekali tidak disengaja, baik itu

perbuatan sendiri maupun hasil dari perbuatannya.

3. Dilihat dari objeknya

Aspek yang dapat membedakan bentuk jarimah adalah aspek korban. Hal

ini, dapat dibedakan apakah hasil dari jarimah tersebut mengenai

seseorang atau kelompok masyarakat. Jika yang menjadi korban itu

perseorangan disebut jarimah perseorangan dan jika yang menjadi korban

itu masyarakat atau kelompok disebut dengan jarimah masyarakat.

Bahkan, sebagian ulama mengatakan bila korban tersrbut perseorangan,

jarimah tersebut menjadi hak adami (hak perseorangan), namun bila


30

korbannya masyarakat. Maka, jarimah tersebut menjadi hak jama;ah (hak

Allah).

4. Dilihat dari motifnya

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat sering mendengar kata tindak

pidana yang dikaitkan dengan masalah kenegaraan, pemerintah atau hal

yang berkaitan dengan politik. Jarimah politik adalah jarimah yang

dilakukan dengan maksud politis dan biasanya dilakukan oleh orang-orang

yang memiliki tujuan politik untuk melawan pemerintahan yang sah pada

situasi yang tidak normal. Sedangkang jarimah yang tidak berkaitan

dengan dengan politik dinamai dengan jarimah biasa seperti mencuri

ayam, membunuh dan menganiaya orang-orang.

5. Dilihat dari bobot hukuman

Para ulama membagi masalah jinayah menjadi tiga bagian. Pembagian ini

didasarkan terhadap bobot hukuman yang dikenakan terhadap pelaku

jarimah. Sedangkan hukuman itu sendiri didasarkan atas ada tidaknya

dalam nash al-Qura‟an atau al-Sunnah. Namun, ada pula sebagian ulama

membaginya menjadi dua bagian karena memasukkan masalah qishash

dan diyat dalam kelompok hudud. Hal ini dikarenakan qishash dan diyat

dilihat dari segi ditentukannya jenis jarimah dan jenis sanksi hukum oleh

al-Qur‟an atau Hadis sama halnya dengan Jarimah hudud, qishash dan

diyat masuk ke dalam kelompok hudud. Sedangkan jarimah ta’zir adalah

jarimah yang bentuk atau macam jarimah serta pemberian hukuman


31

(sanksi) dalam jarimah ini ditentukan oleh penguasa atau hakim.27

Namun, pada umumnya para ulama membagi jenis jarimah dalam tiga

bagian, yaitu :

1. Jarimah Hudud

Jarimah hudud adalah suatu jarimah yang bentuknya telah ditentukan oleh

syara’ (batasan) sehingga terbatas jumlahnya. Selain ditentukan bentuknya

(jumlahnya), hukumannya harus jelas, baik itu melalui al-Qur‟an atau al-

Sunnah. Jarimah ini termasuk ke dalam jarimah yang menjadi hak tuhan.

Jarimah-jarimah yang menjadi hak Tuhan pada prinsipnya adalah jarimah

yang menyangkut pada masyarakat banyak, dengan tujuan untuk

memelihara kepentingan, ketentraman dan keamanan masyarakat. Oleh

karena itu, hak Tuhan selalu identik dengan hak jamaah atau hak

masyarakat. Hukuman jarimah ini sangat jelas diperuntukkan bagi setiap

jarimah, karena hanya ada satu macam hukuman untuk setiap jarimah,

tidak ada pilihan untuk jarimah ini dan tentu saja tidak mempunyai batas

tertinggi maupun terendah seperti hukuman yang lain. Untuk pelaksanaan

hukuman terhadap pelaku yang telah nyata berbuat jarimah yang masuk ke

dalam kelompok hudud, dengan segala macam pembuktiannya hakim

tinggal melaksanakannya apa yang telah ditentukan oleh syara’. Jadi,

hakim terbatas pada penjatuhan hukuman yang sudah ditentukan, tidak

berijitihad dalam memilih suatu hukuman.

2. Jarimah Qishash dan Diyat

27
Rahmat Hakim,” Hukum Pidana Islam (Fiqih Jinayah)”, Bandung : CV Pustaka Setia, hlm 25
32

Jarimah ini telah ditentukan oleh jenisnya maupun besar hukumannya.

Jarimah ini pun terbatas jumlahnya dan hukumannya pun tidak mengenal

batas tertinggi maupun terendah karena hukuman untuk jarimah ini hanya

satu untuk setiap jarimah. Letak perbedaan jarimah qishash/diyat dengan

jarimah hudud adalah jarimah qishash/diyat menjadi hak perseorangan

atau hak adami yang membuka kesempatan pemafaan bagi si pembuat

jarimah oleh orang yang menjadi korban, wali atau ahli warisnya. Jadi,

dalam kasus jarimah qishash/diyat ini, korban atau ahli warisnya dapat

memaafkan perbuatan si pembuat jarimah, meniadakan qishash dan

menggantikan dengan diyat atau meniadakan diyat sama sekali. Jadi,

kekuasaan untuk memaafkan si pembuat jarimah itu bukan karena

kedudukannya sebagai penguasa tertinggi suatu negara, tetapi kareba

statusnya sebagai wali dari korban yang tidak mempunyai wali atau ahli

waris. Dalam penjatuhan hukuman qishash pun hanya dijatuhkan hakim

selama si korban atau ahli warisnya tidak memaafkan pembuat jarimah.

Hukuman qishash itu diamanatkan dan si korban atau ahli waris meminta

diyat, hakim harus menjatuhkan diyat. Tetapi, diyat pun bisa saja banyak

pertimbangan, maka dapat dihapuskan oleh korban atau ahli warisnya.

Sebagai pengganti penghapusan semua hukuman, maka hakim dapat

menjatuhkan hukuman ta’zir atau hukuman pengganti sebagai memberi

pengajaran. Namun, karena ta’zir ini merupakan hak penguasa, hal itu

terserah pada pihak yang mempunyai hak (hakim). Oleh karena itu, bisa

saja hukuman ta’zir lebih besar daripada hukuman yang digantikan tentu
33

saja dengan berbagai petimbangan. Perbedaan qishash dengan diyat adalah

qishash merupakan bentuk hukuman bagi pelaku jarimah terhadap jiwa

dan anggota badan yang dilakukan dengan sengaja. Sedangkan diyat

merupakan hukuman yang dijatuhkan bagi pelaku jarimah dengan objek

yang sama (nyawa dan anggota badan), tetapi dilakukan tanpa sengaja.

Jarimah yang termasuk dalam kelompok jarimah qishash/diyat terdiri atas

lima macam. Dua jarimah termasuk ke dalam kelompok jarimah qishash

yaitu pembunuhan sengaja dan pelukaan (penganiayaan) sengaja. Adapun

tiga jarimah termasuk ke dalam kelompok diyat, yaitu pembunuhan tidak

sengaja, pembunuhan semi sengaja, dan pelukaan (penganiayaan) tidak

sengaja. Disamping itu, diyat merupakan hukuman pengganti dari

hukuman qishash yang dimaafkan. Diyat merupakan sebuah hukuman

yang merupakan wujud ganti rugi bagi korban. Si pelaku jarimah

memberikan sejumlah harta kepada korban atau ahli warisnya, dengan

besar kecilnya menurut jenis jarimah yang diperbuat. Diyat dianggap

sebagai hukuman sebab seandainya diyat dihapuskan, hakim harus

menggantikan hukuman itu dengan hukuman yang lain, yaitu hukuman

ta’zir. Kalau diyat bukan suatu hukuman, maka hakim tidak perlu

menggantinya dengan hukuman lain bila ternyata diyat dimaafkan oleh

korban atau ahli warisnya. Adapun diyat juga dianggap sebagai ganti rugi,

sebab diyat diterimakan seluruhnya bagi korban atau keluarganya. Oleh

karena itu, diyat merupakan perpaduan antara sebuah hukuman dan ganti

rugi.
34

3. Jarimah Ta’zir

Ta’zir merupakan suatu bentuk jarimah, yang bentuk atau macam jarimah

serta hukuman (sanksi) jarimah ini ditentukan penguasa. Jadi, jarimah ini

sangat berbeda dengan jarimah hudud dan qishash/diyat yang macam

jarimah dan bentuk hukumannya telah ditentukan oleh syara’. Tidak

ditentukan macam dan hukuman pada jarimah ta’zir sebab jarimah ini

berkaitan dengan perkembangan masyarakat serta kemaslahatannya. Oleh

karena itu, jarimah ta’zir ini juga sering disebut dengan jarimah

kemaslahatan umum. Mengenai sanksi atau hukuman. Syara’ hanya

menyebutkan bentuk-bentuk hukuman, dari yang seberat-beratnya sampai

seringan-ringannya. Tanpa mengharuskan hukuman tertentu untuk jarimah

tertentu pula, dalam menangani kasus jarimah ini hakim diberikan

keleluasaan. Hakim bebas berijtihad untuk menentukan apa yang hendak

dijatuhkan kepada pembuat jarimah, sesuai dengan macam jarimahnya dan

keadaan si pembuat jarimah. Dalam penerapan asas legalitas bagi jarimah

ta’zir berbeda dengan penerapan pada jarimah hudud dan qishash/diyat.

Jarimah hudud dan qishash/diyat, bahwa yang kita ketahui, bersifat ketat

artinya setiap jarimah hanya diberikan sanksi yang sesuai dengan

ketentuan syara‟. Sebaliknya, jarimah ta’zir bersifat longgar.

Oleh karena itu, tidak ada ketentuan bagi setiap jarimah secara

tersendriri, seperti dua jarimah terdahulu, itulah sebabnya bisa terjadi

hukuman jarimah yang sama bentuknya dan dilakukan dua orang akan

mempunyai sanksi yang berbeda pula. Disamping itu, untuk beberapa


35

jarimah yang mempunyai kesamaan dengan jarimah lain, tidak diperlukan

peraturan (asas legalitas) yang khusus.

Dari penjelasan di atas, bahwa jarimah ta’zir itu terbagi dalam dua

kategoti, ta’zir syara dan ta’zir penguasa. Dua bentuk jarimah ta’zir ini

memiliki perbedaannya di samping ada kesamaannya. Ta’zir syara

ditentukan oleh syara’ dan bersifat abadi, artinya sejak diturunkan oleh

pembuat syari’at dan sampai kapanpun akan dianggap sebagai jarimah.

Karena jarimah ta’zir syara‟ sejak awalnya memang telah

dianggap sebagai suatu perbuatan maksiat, yaitu perbuatan yang dilarang

karena perbuatan itu sendiri dan melakukannya dianggap perbuatan

maksiat. Adapun ta’zir penguasa ditentukan oleh penguasa dan bersifat

sementara bergantung pada keadaan dan dapat dianggap jarimah kalau

memang menghendaki demikian. Pemberian kekuasaan kepada hakim

dalam menangani jarimah ta’zir tidak berarti bahwa dia dapat berbuat

seenaknya. Seperti, seseorang hakim menjatuhkan hukuman, terhadap

tindakan itu tidak semestinya. Hal ini karena pada dasarnya, semua

jarimah telah memiliki aturan, sedangkan pemberi kekuasaan bagi hakim

adalah memilih hukuman yang sesuai dengan keadaan sehingga akan

mencerminkan isi hukuman itu sendiri dan menerapkan keadilan.

B. Perjudian Togel Online

1. Pengertian perjudian online

Perjudian adalah permainan dimana pemain bertaruh untuk

memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan
36

saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan

memberikan taruhanya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan

ditentukan oleh para pemain sebelum pertandingan dimulai.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, judi adalah pemainan

dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhan seperti main

dadu atau kartu. Sedangkan judi online itu sendiri adalah permainan judi

memalui media elektronik dengan akses internet sebagai perantara28

Dalam pasal 303 ayat (3) KUHP dijelaskan bahwa “yang disebut

sebagai permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya

kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga

karena pemainya lebih terlatih atau lebih mahir. Disitu termasuk segala

peraturan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainya yang

tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian

juga segala peraturan lainya.”

Prinsip dalam berjudi secara umum adalah sama yakni bertujuan

untuk mendapat keuntungan jika menang taruhan. Semakin besar uang

atau barang yang dipertaruhkan harganya akan semakin besar pula uang

yang didapat. Maka dari itu dengan bermain judi orang dapat memenuhi

kebutuhan hidup. Bahkan ada juga orang yang menjadikan judi sebagai

mata pencariannya, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi

dari masyarakat. Bahkan ada juga dengan membuka berbagai permainan

judi untuk dimainkan oleh orang lain.

28
Kbbi.web.id/judi.html diakses 25 Agustus 2021
37

2. Macam-macam perjudian online

Seiring perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi

telah berjalan sedemikian rupa sehingga pada saat ini sudah sangat jauh

berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu. Pemanfaatan teknologi tersebut

telah mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena berbagai

informasi telah dapat disajikan dengan canggih dan mudah diperoleh, dan

melalui hubungan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi

telekomunikasi dapat digunakan untuk bahan melakukan langkah bisnis

selanjutnya. Pihak pihak yang terkait dalam transaksi tidak perlu bertemu

face to face, cukup melalui peralatan komputer dan telekomunikasi,

kondisi yang demikian merupakan pertanda dimulainya era siber29.

Bahkan dalam perjudian sendiri, dengan berkembang pesatnya sistem

teknologi dan komunikasi perjudian juga sudah dapat diakses melalui

bidang teknologi dan komunikasi yang sering dikenal saat ini sebagai judi

online.

Judi online merupakan jenis judi yang saat ini amat digemari,

karena selain memiliki banyak pilihan jenis dan mudah dimainkan, juga

dapat dilakukan dimana saja di kantor, di rumah, di cafe, dan dibanyak

tempat lainnya. Hanya berbekal laptop atau smartphone, judi ini sudah

dapat dimainkan. Pesatnya perkembangan internet pada saat sekarang

bukanlah sesuatu hal yang aneh karena perkembangan internet berbanding

lurus dengan perkembangan bisnis perjudian melalui internet. Sebenarnya


29
Niniek Suparni, 2009, Cyberspace Problematika & Antisipasi Pengaturannya, Sinar Grafika,
Jakarta, hal 1
38

hal ini tidak terlepas dari fakta-fakta semakin banyaknya situs–situs judi

dan mencari berbagai macam jenis-jenis permainan untuk bermain judi di

dalam situs-situs judi tersebut karena semua jenis permainan dapat dengan

mudah ditemukan dan di ikuti di internet.30

Banyaknya jenis-jenis permainan judi Online tujuannya adalah

agar pemain tidak bosan dan semakin tertarik dalam bermain. Adapun

beberapa jenis judi online adalah sebagai berikut :

1. Poker online

2. Togel oline

3. Casino online

4. Bola online.

3. Faktor pendorong terjadinya perjudian togel online

Era kemajuan teknologi ditandai dengan meningkatnya

penggunaan media internet dalam setiap aspek kehidupan manusia.

Meningkatnya penggunaan disatu sisi memberikan banyak kemudahan

bagi manusia dalam melakukan aktivitasnya, dilain sisi memudahkan bagi

pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindak pidana.

Munculnya kejahatan dengan mempergunakan internet sebagai alat

bantunya melakukan kejahatan lebih banyak disebabkan oleh faktor

keamanan si pelaku dalam melakukan kejahatan, masih kurangnya aparat

30
Jupiter, 2017, “Tinjaun Yuridis Kriminologis Bandar Judi Bola Online di Jakarta Dihubungkan
Dengan Undang-Undnag No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Eelektronik”,
Tugas Akhir Fakulltas Hukum, Universitas Pasundan , hal 4
39

hukum yang memiliki kemampuan dalam hal cybercrime, serta belum

adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur kejahatan ini lebih

spesifik.31

Oleh karena itu, waktunya pemerintah melakukan berbagai upaya

guna mencegah semakin meningkatnya kejatan online yang salah satunya

perjudian togel online, diantaranya peningkatan kuantitas dan kualitas

aparat penegak hukum yang menguasai teknologi informasi termasuk

internet, meningkatkan sarana prasarana bagi penyeledikan dan penyidikan

kejahatan cyber, serta segera menyusun undang-undang yang mengatur

tentang kejahatan cyber.

Sampai saat ini, kesadaran hukum masyarkat Indonesia dalam

merespon aktivitas cybercrime (kejahatan online) masih kurang. Hal ini

disebabkan anatara lain oleh kurangnya pemahaman dan pengetahuan

masyarakat terhadap jenis kejahatan online, meyebabkan upaya

penanggulangan kejahatan online ini terkendala, dalam hal ini kendala

yang berkenaan dengan penaatan hukum dan proses pengawasan

masyarakat terhadap setiap aktivitas yang diduga berkaitan dengan

kejahatan online termasuk perjudian togel online.

4. Dasar hukum perjudian

Dasar hukum dilarangnya perjudian dalam hukum pidana islam

terdapat dalam al-Quraan surat Al-Baqarah(2) ayat 219

َ ََ‫اط َو ِإ ْث ًُهُ ًَآٰ أَ ْكثَ ُش ِيٍ ََّ ْف ِع ِه ًَا ع ٍَِ ۗ َوََغْـَهُى‬ ٰ


‫ك‬ ِ َُّ‫ك ْٱن َخ ًْ ِش َو ْٱن ًَ ُْ ِغ ِش ۖ قُمْ فُِ ِه ًَآٰ إِ ْث ٌى َكثُِ ٌش َو َيَُفِ ُع نِه‬
َ ََ‫ََغْـَهُى‬

31
M. Arif didik “ Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi”: Ghalia Indonesia 2017, Hlm 95
40

ٌَ‫د نَ َعهَّ ُك ْى ذَرَفَ َّكشُو‬ َ ِ‫َيا َرا َُُفُِْىٌَ قُ ِم ْٱن َع ْف َى ۗ َك ٰ َزن‬


َّ ٍَُُِّ‫ك َُث‬
ِ ََٰ ‫ٱَّللُ نَ ُك ُى ٱلْ َءا‬

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang khamar dan judi.


Katakanlah , pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat
bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar dari pada manfaatnya. Dan
mereka bertanya apa yang harus dinifakkan. Katakanlah, kelebihan dari
apa yang diperlukan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu memikirkanya.32
Ketika Rasulullah SAW telah bersabda dimadinah didapati para

sahabat ada yang meminum khamr dan berjudi, sebab hal itu sudah

menjadi kebiasaan mereka sejak nenek moyang mereka. Kemudian para

sahabat bertanya kepada rasulullah SAW, mengenai hukumnya. Maka

turunlah ayat ini memahami dari ayat ini bahwa khamar dan judi tidak

diharamkan oleh agama Islam, hanya dikatakan bahwa bahayanya lebih

besar. Sesudah itu maka turunlah ayat yang lebih tegas yang menyuruh

mereka berhenti sama sekali dari meminum khamar dan berjudi, yaitu

surat al-Maidah ayat 90-91.33

ٌَ‫صابُ َو ْاْلَ ْص َْل ُو ِسجْ ظٌ ِي ٍْ َع ًَ ِم ان َّش ُْطَا ٌِ فَاجْ رَُِثُىُِ نَ َعهَّ ُك ْى ذُ ْفهِحُى‬
َ َْ َ‫ََا أََُّهَا انَّ ِزٍََ آ َيُُىا إََِّ ًَا ْان َخ ًْ ُش َو ْان ًَ ُْ ِغ ُش َو ْاْل‬

ُ ََ‫ضا َء فٍِ ْان َخ ًْ ِش َو ْان ًَ ُْ ِغ ِش َو‬


َّ ‫ص َّذ ُك ْى ع ٍَْ ِر ْك ِش‬
ۖ ‫َّللاِ َو َع ٍِ انص َََّل ِج‬ َ ‫إََِّ ًَا َ ُِشَ ُذ ان َّش ُْطَاٌُ أَ ٌْ َُىقِ َع تَ َُُْ ُك ُى ْان َعذَا َوجَ َو ْانثَ ْغ‬

ٌَ‫فَهَمْ أَ َْرُ ْى ُي ُْرَهُى‬

Artinya : Hai orang-orang beriman. Sesungguhnya minuman


keras, berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan
judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan salat

32
Andi subarkah,Al-quraan dan terjemah cordova (syamil quraan 2012), hlm 34

33
Zaini Dahlan, Universitas Islam Indonesia Al-Qur’an Dan Tafsir, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti
Wakaf,1995), Jilid.1, hlm. 366
41

maka tidakkah kamu berhenti.34


Imam ahmad, abu daud dan tirmidzi meriwayatkan dari umar bin

khattab, bahwa ia pernah berdo‟a : “Ya Allah terangkanlah kepada kami

tentang hukum khamar dengan keterangan yang jelas, karena hal itu telah

membinasakan harta dan merusak akal”, kemudian turun ayat “mereka

bertanya kepadamu tentang khamar dan judi”, lalu umar dipanggil dan

dibacakan ayat tersebut, lalu ia berdo‟a (lagi) : “Ya Allah, terangkanlah

kepada kami, tentang khamar dengan keterangan yang jelas ! maka

turunlah ayat dalam surat al-nisa 43.

‫اسي َح ٰرًّ ذَ ْعهَ ًُىْ ا َيا ذَُْىْ نُىْ ٌَ َو َْل ُجُُثًا اِ َّْل عَاتِ ِشٌْ َعثِ ُْ ٍم‬
ٰ ‫َٰٰٓاََُّهَا انَّ ِز ٍََْ ٰا َيُُىْ ا َْل ذَ ْْ َشتُىا انص َّٰهىجَ َواَ َْرُ ْى ُع َك‬

ٰٓ ٰ ْ‫َح ٰرًّ ذَ ْغرَ ِغهُىْ ا ۗ َواِ ٌْ ُك ُْرُ ْى َّيش‬


‫ضً اَوْ ع َٰهً َعفَ ٍش اَوْ َج ۤا َء اَ َح ٌذ ِّي ُْ ُك ْى ِّيٍَ ْانغ َۤا ِى ِظ اَوْ ٰن ًَ ْغرُ ُى انُِّ َغ ۤا َء فَهَ ْى‬

ّ ٰ ٌَّ ِ‫ص ِع ُْذًا طَُِّثًا فَا ْي َغحُىْ ا تِ ُىجُىْ ِه ُك ْى َواَ َْ ِذ َْ ُك ْى ۗ ا‬


‫َّللاَ َكاٌَ َعفُ ًّىا َغفُىْ سًا‬ َ ‫ذ َِج ُذوْ ا َي ۤا ًء فَرََُ ًَّ ًُىْ ا‬

Artinya : Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati


salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang
kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam
keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi
(mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau
sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu
tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik
(suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah
Maha Pemaaf, Maha Pengampun.35
Maka juru panggil Rasulullah apabila shalat hendak didirikan

memanggil dengan “hendaklah sekali-kali orang yang mabuk tidak

mengerjakan shalat”, lalu umar dipanggil , kemudian dibacakan ayat dari

surat an-nisa tadi, kemudian ia berdoa (lagi) : “Ya Allah terangkanlah

34
Andi Subarkah, Al-qur’an dan terjemah cordova (syamil qur’an 2012), hlm 123
35
Andi Subarkah, Al-qur;an dan terjemah cordova (syamil qur’an 2012), hlm 85
42

kepada kami tentang khamar dengan keterangan yang jelas”, kemudian

turun ayat dalam surat al-maidah, lalu umar dipanggil dan dibacakan

surat tersebut, maka tatkala sampai pada ayat “maukah kalian berhenti?”

umar berkata : “kami berhenti, kami berhenti”36

Khusus mengenai judi, sebagaimana minuman khamar Allah

melarang main judi sebab bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya.

Bahaya main judi tidak kurang dari bahaya minum khamar. Judi cepat

sekali menimbulkan permusuhan dan kemarahan, dan tidak jarang juga

menimbulkan pembunuhan. Bahaya itu sudah terbukti sejak dulu hingga

saat ini. Bilamana disutu tempat sudah berjangkit perjudian, maka ditempat

itu selalu terjadi perselisihan, permusuhan maupun pembunuhan. Ini

disebabkan hilangnya rasa persagabatan dan solidaritas sesama teman

karena rasa dendam dan culas untuk saling mengalahkan didalam berjudi.

Judi adalah perbuatan berbahaya karena dampaknya, seseorang

yang baik dapat menjadi jahat, seseorang yang giat dan taat dapat menjadi

jahil, malas bekerja, malas beribadah dan terjauh hatinya dari mengingat

Allah. Dia jadi orang pemalas, pemarah, matanya merah, badannya lemas

dan lesu dan hanya berangan kosong. Dan dengan sendirinya rusak karena

tidak mau bekerja mencari rezeki dengan jalan yang baik, selalu

mengharap-mengharap kalua-kalau mendapat kemenangan. Didalam

36
Muhammad Ali as-Shabuni, Tafsir Ayat Al ahkam. Alih Bahasa Muhammad Hamidy dan Imron
A. Manan, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1985), cet 1, hlm. 216
43

sejarah perjudian, tidak ada orang kaya karena berjudi. Malah sebaliknya

yang terjadi banyak orang kaya yang tiba-tiba jatuh miskin karena judi,

banyak pula rumah tangga yang aman dan bahagia tiba-tiba hancur

karena judi.37

Diperkuat oleh hadis tentang pelarangan perbuatan judi, yang

diharamkan layaknya memakan daging babi sebagimana hadis berikut:

‫انَلعة تانفصٍُ قًاسا كآكم نحى انخُضَش وانَلعة تهًا غُش قًاس كانغايظ َذِ فٍ دو خُضَش‬

Artinya: orang yang bermain dua sisi (dadu) dengan taruhan, maka

bagai orang yang makan daging babi dan orang yang bermain keduanya

tanpa taruhan, maka bagaikan orang yang mencelupkan tangannya dalam

darah babi."38

Di Indonesia terdapat beberapa peraturan yang mengatur mengenai

perjudian, seperti yang diatur dalam pasal 303 dan 303 bis Kitab Undang-

undang Hukum Pidana (KUHP), serta untuk perjudian online diatur dalam

pasal 27 ayat 2 undang-undang nomer 11 tahun 2008 tentang informasi

dan transaksi elektronik. Sebagaimana yang telah diubah oleh undang-

undnag nomer 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang

nomer 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.

Didalam pasal 303 ayat 1 menjelaskan sebagai berikut: Diancam

37
Zaini Dahlan, Universitas Islam Indonesia Al-Qur’an Dan Tafsir,..hlm 386
38
Bukhari, Kitab Shahih Adabul Mufrad Terjemah , Pustaka Hidayah, hlm 96
44

dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda paling

banyak dua puluh lima juta rupiah, barang siapa tanpa mendapat izin:

1. dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk

permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian, atau dengan

sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu;

2. dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada

khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta

dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk

menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya

sesuatu tata-cara;

3. menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencarian.

Dalam pasal 303 bis berbunyi: diancam dengan hukuman penjara

paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak sepuluh juta rupiah.

Judi menurut Pasal 303 ayat (3) KUHP adalah tiap-tiap permainan, yang

mendasarkan pengharapan buat menang pada umumnya bergantung

kepada untung-untungan saja, dan juga kalau pengharapan itu jadi

bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan pemain. Yang juga

terhitung masuk main judi ialah pertaruhan tentang keputusan perlombaan

atau permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba

atau bermain itu, demikian juga segala pertaruhan yang lain-lain. Di

samping itu, perjudian yang dilakukan secara online di internet diatur

dalam Pasal 27 ayat (2) UU ITE yang berbunyi: Setiap Orang dengan

sengaja dan tanpa hak mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau


45

membuat dapat diaksesnya Informasi atau Dokumen Elektronik yang

memiliki muatan perjudian. Ancaman terhadap pelanggaran ini diatur

dalam Pasal 45 ayat (2) UU 19/2016, yakni: Setiap Orang yang dengan

sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan

dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau

Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling

lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.


BAB III

ANALISIS TINDAK PIDANA PERJUDIAN TOGEL ONLINE

DALAM PUTUSAN NO.617/PID.B/2020/PN.BDG PERSPEKTIF

HUKUM PIDANA ISLAM

A. Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bdg, Perspektif Hukum Pidana Islam

Dalam kasus judi togel online pada putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung ada pertimbangan hukum yang dijelaskan

oleh hakim di persidangan adalah sebagai berikut :

Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus yang memeriksa dan

mengadili perkara-perkara pidana secara biasa dalam tingkat pertama, telah

menjatuhkan Putusan seperti tersebut di bawah ini, dalam perkara Para

Terdakwa :

1. Nama lengkap : ALPIN HERMAWAN Als ALPIN

Tempat lahir : Bandung

Umur/tanggal lahir : 60Tahun / 16 Juli 1960

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Kristen

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat Tinggal : Jl. Cibaduyut lama No.07 Rt 02 Rw 07 Kel.

46
47

Kebon Lega: Kec. Bojongloa Kidul Kota Bandung

2. Nama lengkap : ASEP SAEPUDIN Als UDIN

Tempat lahir : Bandung

Umur/tanggal lahir : 32 Tahun / 24 Juli 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

Tempat Tinggal : Jl. Kopo Cirangrang Rt 05 Rw 04 Kel.

Cirangrang Kec.Babakan Ciparay Kota Bandung

3. Nama lengkap : GUGUN GUNTARA ALS UGUN

Tempat lahir : Bandung

Umur/tanggal lahir : 20 Tahun / 10 Oktober 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh Harian Lepas

Tempat Tinggal : Jl. Cibaduyut Lama Rt 03 Rw 04 Kel. Kebon

Lega Kec.Bojongloa Kidul Kota Bandung

Pengadilan Negri tersebut setelah membaca penetapan ketua pengadilan

Negri Bandung No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung tanggal 11 Oktober 2020 tentang

penunjukan Majelis Hakim penetapan Hakim ketua Majelis tentang hari sidang
48

berkas perkara dan surat lain yang bersangkutan setelah mendengar keterangan

saksi-saksi dan terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang di ajukan di

persidangan setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh

penuntut umum sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa I. ALPIN HERMAWAN alias ALPIN Bin USMAN

WIDJAYA (Alm), terdakwa II. ASEP SAEPUDIN alias UDIN bin

ADANG(Alm) dan terdakwa III. GUGUN GUNTARA alias UGUN bin

OHA telah bersalah melakukan tindak pidana “menuntut pencaharian

dengan mengadakan permainan judi” sebagaimana diatur dan di ancam

pidana dalam pasal 303 ayat (1) ke- 1 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke- 1

KUHP ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa I. ALPIN HERMAWAN alias

ALPIN Bin USMAN WIDJAYA (Alm), terdakwa II. ASEP SAEPUDIN

alias UDIN bin ADANG (Alm) dan terdakwa III. GUGUN GUNTARA

alias UGUN bin OHA dengan pidana penjara masing-masing selama 9 (

sembilan ) dikurangkan selama para terdakwa berada dalam tahanan dan

dengan perintah terdakwa tetap ditahan

3. Menetapkan barang bukti berupa :2 (dua) buah Calculator merk ORIGIN,

1 (satu) buah Cap tanggal merk JOYKO,1 (satu) buah Bak stempel merk

KENKO,3 (tiga) buah staples, 5 (lima) gepok kertas bon kosong, 1 (satu)

gepok sudah tertulis angka-angka pemasangan, 1 (satu) lembar hasil

pengeluaran judi togel Hongkong, Sidney dan Singapore, Uang sebesar Rp

780.000 (tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah, 24 (dua puluh empat)
49

lembar sudah tertulis angka-angka pemasangan, Uang sebesar Rp 196.000

(seratus sembilan puluh enam ribu rupiah, 14 (empat belas) lembar sudah

tertulis angka-angka pemasangan, Uang sebesar Rp 20.000 (dua puluh ribu

rupiah), (tiga) lembar sudah tertulis angka-angka pemasangan, Uang

sebesar Rp 826.000 (delapan ratus dua puluh enam ribu rupiah, 59 (lima

puluh sembilan) lembar sudah tertulis angka-angka pemasangan, 1 (satu)

buah ponsel Xiaomi warna Gold beserta Simcard,1 (satu) buah ponsel

Samsung J5 Pro warna hitam beserta simcard,50 (lima puluh) lembar

sudah tertulis angka-angka pemasangan,15 (lima belas) lembar sudah

tertulis angka-angka pemasangan, 1 (satu) buah kartu ATM BCA. Di

pergunakan dalam perkara lain atas nama terdakwa ALAIN HIMAWAN

DKK

4. Menetapkan supaya para terdakwa membayar biaya perkara masing-

masing sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)

a. Bahwa ia terdakwa I. ALPIN HERMAWAN alias ALPIN Bin USMAN

WIDJAYA (Alm), terdakwa II. ASEP SAEPUDIN alias UDIN bin

ADANG (Alm) dan terdakwa III. GUGUN GUNTARA alias UGUN bin

OHA baik secara sendiri-sendiri maupun bersama sama sebagai orang

yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta

melakukan, pada hari kamis tanggal 2 April 2020 sekitar jam 20.00 wib,

atau setidaktidaknya pada suatu waktu antara bulan Pebruari 2020 hingga

bulan April 2020, bertempat di Jl. Kopo Cirangrang No.438 Kel.

Cirangrang Kec. Babakan Ciparay Kota Bandung atau setidak-tidaknya


50

pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri

Bandung, Tanpa izin dengan sengaja menawarkan atau memberikan

kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai mata

pencaharian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan

perjudian. Perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara sebagai

berikut :

b. Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, pada awalnya terdakwa

I.ALPIN HERMAWAN mengakses website Judi Online HADETOTO

atau GENGTOTO jenis hongkong, Sidney dan singapore, selanjutnya

untuk dapat bergabung ke kegiatan judi tersebut, kemudian membuat akun

judi togel dengan menggunakan nama akun ARFIN dan selanjutnya

membuka dan mengisi deposit di akun judi tersebut dengan sejumlah uang.

Terdakwa I. ALPIN HERMAWAN kemudian menjadikan tempat

tinggalnya yang terletak di Jl. Kopo Cirangrang No. 438 Kel. Cirangrang

Kec. Babakan Ciparay Kota Bandung sebagai tempat untuk menjalankan

kegiatan judinya, selanjutnya Ia merekrut pegawai yang diantaranya

terdakwa II. ASEP SAEPUDIN dan terdakwa III. GUGUN GUNTARA

dengan tugas melakukan input data berupa memasukan nomor-nomor

pasangan serta nominal besaran pasangannya dari yang membeli kupon

judi online tersebut. Serta merekrut beberapa orang lainnya yang bertugas

sebagai pengumpul untuk memfalisitasi orang-orang yang akan memasang

taruhan di judi togel tersebut;

c. Bahwa para terdakwa menjalankan kegiatan permainan judi tersebut


51

dengan cara ketika ada orang-orang yang akan memasang taruhan

menebak nomor yang akan keluar, orang-orang tersebut kemudian

membeli nomor tebakan kepada para pengumpul, selanjutnya para

pengumpul datang ke tempat para terdakwa di Jl. Kopo Cirangrang No.

438 Kel. Cirangrang Kec. Babakan Ciparay Kota Bandung, lalu terdakwa

II. ASEP SAEPUDIN dan terdakwa III GUGUN GUNTARA merekap

nomor nomor pasangan serta nilai uang taruhannya dan kemudian

dimasukan (di input) ke akun judi milik terdakwa I. ALPIN

HERMAWAN, dan selanjutnya uang pembeliannya di serahkan kepada

terdakwa I. ALPIN HERMAWAN untuk di masukan ke deposit Judi

Togel miliknya sesuai permintaan pemasang yaitu permaianan Hongkong,

Singapore atau Sidney

d. Bahwa dalam setiap putarannya, jika nomor yang di beli oleh para

pemasang taruhan keluar maka terdakwa I ALPIN HERMAWAN

akanmembayarnya dengan besaran jika memasang 2 angka dengan

taruhan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) akan mendapatkan Rp. 60.000,- (enam

puluh ribu rupiah), 3 (tiga) angka dengan taruhan Rp. 1.000,- (seribu

rupiah) akan mendapatkan Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dan 4

(empat) angka dengan taruhan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) akan

mendapatkan Rp. 2.500.000,- (tiga juta rupiah), namun para

pembeli/pemasang judi online yang dijalankan terdakwa tersebut, hanyalah

bersipat untung-untungan semata, karena setiap pembeli hanya menebak-

nebak dan sama sekali tidak mengetahui nomor yang akan keuar dalam
52

setiap putarannya

e. Bahwa para terdakwa melakukan permainan judi tersebut adalah sebagai

mata pencahariannya, dimana dari setiap hari putaran kegiatan judi

tersebut, terdakwa I. ALPIN HERMAWAN mendapatkan keuntungan

sekitar Rp. 600.000-, sedangkan terdakwa II. ASEP SAEPUDIN dan

terdakwa III. GUGUN GUNTARA mendapatkan pendapatan perhari dari

terdakwa I. ALPIN HERMAWAN sekitar Rp. 120.000,- hingga 150.000,-

yang para terdakwa gunakan untuk biaya hidup sehari hari, dan para

pengumpul mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 80.000,- hingga Rp.

150.000,- ; Perbuatan para terdakwa Sebagaimana diatur dan diancam

pidana dalam pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke -1

KUHP

f. Bahwa ia terdakwa I. ALPIN HERMAWAN alias ALPIN Bin USMAN

WIDJAYA (Alm), terdakwa II. ASEP SAEPUDIN alias UDIN bin

ADANG (Alm) dan terdakwa III. GUGUN GUNTARA alias UGUN bin

OHA baik secara sendiri-sendiri maupun bersama sama sebagai orang

yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta

melakukan, pada hari kamis tanggal 2 April 2020 sekitar jam 20.00 wib,

atau setidaktidaknya pada suatu waktu antara bulan Pebruari 2020 hingga

bulan April 2020, bertempat di Jl. Kopo Cirangrang No. 438 Kel.

Cirangrang Kec. Babakan Ciparay Kota Bandung atau setidak-tidaknya

pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri

Bandung, tanpa mendapat izin, dengan sengaja menawarkan atau


53

memberikan kesempatan kepada umum untuk bermain judi Atau dengan

sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu dengan tidak peduli apakah

untuk menggunakan kesempatan adanya suatu syarat atau dipenuhinya

sesuatu tata cara. Perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara

g. Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas, pada awalnya terdakwa I.

ALPIN HERMAWAN mengakses website Judi Online HADETOTO atau

GENGTOTO jenis hongkong, Sidney dan Singapore yang bukan

merupakan usaha perjudian milik para terdakwa, selanjutnya untuk dapat

bergabung ke kegiatan judi tersebut, terdakwa I. ALPIN HERMAWAN

kemudian membuat akun judi togel dengan menggunakan nama akun

ARFIN dan selanjutnya membuka dan mengisi deposit di akun judi

tersebut dengan sejumlah uang. Terdakwa I. ALPIN HERMAWAN

kemudian menjadikan tempat tinggalnya yang terletak di Jl. Kopo

Cirangrang No. 438 Kel. Cirangrang Kec. Babakan Ciparay Kota Bandung

sebagai tempat untuk menjalankan kegiatan judinya, selanjutnya Ia

merekrut pegawai yang diantaranya terdakwa II. SAEPUDIN dan

terdakwa III. GUGUN GUNTARA dengan tugas melakukan input data

berupa memasukan nomor-nomor pasangan serta nominal besaran

pasangannya dari yang membeli kupon judi online tersebut. Serta merekrut

beberapa orang lainnya yang bertugas sebagai pengumpul untuk

memfalisitasi orang-orang yang akan memasang taruhan di judi togel

tersebut

h. Bahwa para terdakwa kemudian memberikan kesempatan kepada umum


54

untuk bermain judi dengan cara ketika ada orang-orang yang akan

memasang taruhan menebak nomor yang akan keluar, orang-orang

tersebut kemudian membeli nomor tebakan kepada para pengumpul,

selanjutnya para pengumpul datang ke tempat para terdakwa di Jl. Kopo

Cirangrang No. 438 Kel. Cirangrang Kec. Babakan Ciparay Kota

Bandung, lalu terdakwa II. ASEP SAEPUDIN dan terdakwa III GUGUN

GUNTARA merekap nomor nomor pasangan serta nilai uang taruhannya

dan kemudian dimasukan (di input) ke akun judi milik terdakwa I. ALPIN

HERMAWAN, dan selanjutnya uang pembeliannya di serahkan kepada

terdakwa I. ALPIN HERMAWAN untuk di masukan ke deposit Judi

Togel miliknya di situs Judi Online HADETOTO atau GENGTOTO jenis

Hongkong, Sidney dan Singapore sesuai permintaan pemasang

i. Bahwa dalam setiap putrannya, jika nomor yang di beli oleh para

pemasang taruhan keluar maka terdakwa I ALPIN HERMAWAN akan

mendapatkan pembayaran dari pemilik situs judi online HADETOTO atau

GENGTOTO, terdakwa I. ALPIN HERMAWAN kemudian

membayarkanya lagi kepada para pemasang dengan besaran jika

memasang 2 angka dengan taruhan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) akan

mendapatkan Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah), 3 (tiga) angka dengan

taruhan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) akan mendapatkan Rp. 400.000,-

(empat ratus ribu rupiah) dan 4 (empat) angka dengan taruhan Rp. 1.000,-

(seribu rupiah) akan mendapatkan Rp. 2.500.000,- (tiga juta rupiah),

namun para pembeli/pemasang judi online yang dijalankan


55

terdakwa tersebut, hanyalah bersipat untung-untungan semata, karena

setiap pembeli hanya menebak-nebak dan sama sekali tidak mengetahui

nomor yang akan keuar dalam setiap putarannya

j. Bahwa dengan turut serta dalam perusahaan judi HADETOTO atau

GENGTOTO tersebut, setip harinya terdakwa I. ALPIN HERMAWAN

mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 600.000-, sedangkan terdakwa II.

ASEP SAEPUDIN dan terdakwa III. GUGUN GUNTARA mendapatkan

pendapatan perhari dari terdakwa I. ALPIN HERMAWAN sekitar Rp.

120.000,- hingga 150.000,- yang para terdakwa gunakan untuk biaya hidup

sehari hari, dan para pengumpul mendapatkan keuntungan sekitar Rp.

80.000,- hingga Rp. 150.000,- ; Perbuatan para terdakwa Sebagaimana

diatur dan diancam pidana dalam pasal 303 ayat (1) ke-2 KUHP jo pasal

55 ayat (1) ke -1 KUHP; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil

dakwaannya Jaksa Penuntut Umum di persidangan telah menghadirkan 3

(Tiga) orang saksi dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut

a. Saksi Anang Yudha Asmara, dibawah sumpah menerangkan yang pada

pokoknya sebagai berikut

b. Bahwa saksi berada dipersidangan ini sehubungan saksi telah menangkap

Para Terdakwa

c. Bahwa Terdakwa saksi tangkap karena Terdakwa telah melakukan tindak

pidana perjudian

d. Bahwa saksi menangkap Para Terdakwa hari Kamis tanggal 02 April 2020
56

Jam 20.00 Wib di Jl. Kopo Cirang-rang No.438 Kel.Cirangrang Kec.

Babakan Ciparay Kota Bandung bersama dengan rekan saksi

e. Bahwa waktu Para Terdakwa ditangkap dilakukan penggeledahan

ditemukan barang bukti berupa rekapan togel, Hand Phone, uang tunai dan

lembaran bon pemasangan angka togel

f. Bahwa awalnya informasi dari masyarakat mengatakan Para Terdakwa

suka melakukan kegiatan usaha perjudian jenis togel Hongkong, Sinhey

dan Singapore dimana Terdakwa Alpin sebagai pengelola usaha perjudian

tersebut

g. Bahwa peran Terdakwa Alpin sebagai bandar, penyedia tempat, pemilik

rekening Bank ATM, akun dan Pasword, melakukan pengumpulan deposit

uang pemasang menyetorkan ke bandar online baik judi togel Singapurda,

Sidney ataupun Hongkong, mengambil uang hasil judi online dan

menyerahkan ke pengepul, membagi tugas jaga judi online, menggaji para

pengepul atau memasukan pasangan judi on line setiap hari, Terdakwa

Gugun dan Asep Saepudin adalah perekap yang memasukan ke judi online

Togel Singapur, Sidney dan Hongkong serta memasukan uang apabila

debet uang pemasang kurang

h. Bahwa cara memasang judi on line togel Hongkong adalah membuat akun

terlebih dahulu dengan nama masuk Gogle dan masuk Website

HADETOTO atau GENGTOTO dengan nama akun ARIFIN dengan

pasword cibey6555 setelah itu di klik permainan Hongkong, Singapur,

atau Sidney kemudian memasukan angka pasangan dari nominal pasangan,


57

setelah itu tercatat secara sistem on line dan menunggu hasil pemenang

angka, adapun pemasangan angka togel tercatat dan tersimpan mempunyai

nomor rekening dan menyimpan uang deposit/saldo untuk pemasangan

angka tersebut

i. Bahwa menurut pengakuan Terdakwa Alpin kepada saksi yang melakukan

deposit Terdakwa Alpin menyuruh Terdakwa Gugun dan Terdakwa Asep

Saepudin

j. Bahwa menurut keterangan Terdakwa Alpin kepada saksi hasil

pemasangan setiap harinya mendapatkan uang minimal Rp.2.000.000,-

maksimalnya Rp.3.500.000,- dari hasil tersebut Terdakwa Alpin

mendapatkan minimal Rp.500.000,- sampai Rp.800.00,- setiap harinya

sedangkan Terdakwa Gugun dan terdakwa Asep Saepudin setiap harinya

mendapatkan antara Rp.30.000,- sampai dengan Rp.50.000,-

k. Saksi Abd. Hikmat Rambe, dibawah sumpah menerangkan yang pada

pokoknya sebagai berikut

l. Bahwa saksi berada dipersidangan ini sehubungan saksi telah menangkap

Para Terdakwa

m. Bahwa Terdakwa saksi tangkap karena Terdakwa telah melakukan tindak

pidana perjudian

n. Bahwa saksi menangkap Para Terdakwa hari Kamis tanggal\ 02 April

2020 Jam 20.00 Wib di Jl. Kopo Cirang-rang No.438 Kel. Cirangrang Kec.

Babakan Ciparay Kota Bandung bersama dengan rekan saksi

o. Bahwa waktu Para Terdakwa ditangkap dilakukan penggeledahan


58

ditemukan barang bukti berupa rekapan togel, Hand Phone, uang tunai dan

lembaran bon pemasangan angka togel

p. Bahwa awalnya informasi dari masyarakat mengatakan Para Terdakwa

suka melakukan kegiatan usaha perjudian jenis togel Hongkong, Sinhey

dan Singapore dimana Terdakwa Alpin sebagai pengelola usaha perjudian

tersebut

q. Bahwa peran Terdakwa Alpin sebagai bandar, penyedia tempat, pemilik

rekening Bank ATM, akun dan Pasword, melakukan pengumpulan deposit

uang pemasang menyetorkan ke bandar on line baik judi togel Singapurda,

Sidney ataupun Hongkong, mengambil uang hasil judi on line dan

menyerahkan ke pengepul, membagi tugas jaga judi online, menggaji para

pengepul atau memasukan pasangan judi on line setiap hari, Terdakwa

Gugun dan Asep Saepudin adalah perekap yang memasukan ke judi on

line Togel Singapur, Sidney dan Hongkong serta memasukan uang apabila

debet uang pemasang kurang

r. Bahwa cara memasang judi online togel Hongkong adalah membuat akun

terlebih dahulu dengan nama masuk Gogle dan masuk Website

HADETOTO atau GENGTOTO dengan nama akun ARIFIN dengan

pasword cibey6555 setelah itu di klik permainan Hongkong, Singapura,

atau Sidney kemudian memasukan angka pasangan dari nominal pasangan,

setelah itu tercatat secara sistem online dan menunggu hasil pemenang

angka, adapun pemasangan angka togel tercatat dan tersimpan mempunyai

nomor rekening dan menyimpan uang deposit/saldo untuk pemasangan.


59

Terpidana didakwa dengan dua dakwaan oleh jaksa penuntut umum

berdasarkan surat dakwaan tersebut, yang pada pokoknya menunutut: menyatakan

terdekwa 1 ALPIN HERMAWAN dan terdakwa 2 ASEP SAEFUDIN dan

terdakwa 3 GUGUN GUNTARA. Telah bersalah melakukan tindak pidana

“menunutut pencaharian dengan mengadakan permainan judi” sebagaimna di atur

dan di ancam pidana dalam pasal 303 ayat(1) ke-1 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1

KUHP.

Menimbang, bahwa terdakwa dihadapkan dipersidangan oleh Jaksa

Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif yaitu primair pasal 303 ayat(1) ke 1

KUHP Jo pasal 55 ayat(1) ke 1 KUHP atau Subsidair Pasal 303 ayat(1) KE 1 Jo

pasal 55 ayat(1) ke 1 KUHP oleh karenanya majelis akan mempertimbangkan

dakwaan primair yang memuntut perumusan deliknya mengandung unsur-unsur :

1. Barang siapa:

2. Unsur “Tanpa izin dengan sengaja menawarkan atau memberikan

kesempatan untuk permainan judi dan menjadikanya sebagai mata pencaharianya

atau turut serta dalam suatu perusahaan perjudian”

Berdasarkan pertimbangan hakim maka para terdakwa dijatuhi hukuman

kepada terdakwa 1 ALPIN HERMAWAN Als ALPIN Bin USMAN WIDJAYA,

terdakawa 2 ASEP SAEPUDIN Als UDIN Bin ADANG dan terdakwa 3 GUGUN
60

GUNTARA Als UDIN Bin OHA oleh karena itu dengan pidana penjara masing-

masing selama 9 (sembilan) bulan39

B. Sanski dan Unsur-unsur Tindak Pidana Perjudian Togel Online dalam

Putusan No.617/Pid.B/2020/PN. Bandung

Dalam hukum positif yang dimaksud dengan sanksi adalah sebagai akibat

melanggar kaidah hukum. Hukum positif bertujuan memberikan rasa adil bagi

seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang suatu agama yang dianutnya. Pada kasus

perdagangan minuman keras yang tidak mempunyai izin edar dari bea cukai, salah

satunya pada kasus miras oplosan. Hal tersebut dapat dikenakan sanksi pidana

berupa hukuman penjara, karena hal tersebut dapat memberikan pengaruh buruk

bagi masyarakat.40

Untuk menentukan suatu hukuman terhadap suatu tindak pidana dalam

hukum pidana positif, tindak pidana tersebut harus memenuhi beberapa unsur

tindak pidana. Pada kasus tindak pidana perdagangan miuman beralkohol di

Indonesia yaitu suatu perdagangan minuman keras akan termasuk ke dalam

kriteria tindak pidana apabila memenuhi unsur-unsursebagai berikut.41

1. Unsur formal ; meliputi perbuatan manusia, diancam dengan hukuman dan

sehat akalnya.

2. Unsur melawan hukum ;

39 Direktori Putusan Mahkamah Agung Putusan nomer 617/Pid.B/2020/PN.Bandung


40 Rofiqoh Jumayla, Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Minuman Keras
(Studi Komparasi Hukum Positif dan Hukum Pidana islam), Yogyakarta, Uin-suka.ac.id…,hlm 13
41
Rofiqoh Jumayla, Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Minuman
Keras
(Studi Komparasi Hukum Positif dan Hukum Pidana islam)…,hlm 13-14
61

3. Unsur hal objektif yangmenyertainya

4. Unsur yang memberatkan tindak pidana

5. Unsur tambahan yang menentukan tindak pidana

Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 10 diatur

mengenai jenis-jenis pidana atau sanksi.

A. Pidana pokok

a. Pidana mati

b. Pidana penjara

c. Pidana kurungan

d. Denda.

B. Pidana tambahan

a. Pencabutan hak-hak tertentu

b. Perampasan barang-barang tertentu

c. Pengumaman putusan hakim.

Dalam putusan hakim yang menyatakan para terdakwa dijatuhi hukuman

kepada terdakwa 1 ALPIN HERMAWAN Als ALPIN Bin USMAN WIDJAYA,

terdakawa 2 ASEP SAEPUDIN Als UDIN Bin ADANG dan terdakwa 3 GUGUN

GUNTARA Als UDIN Bin OHA oleh karena itu dengan pidana penjara masing-

masing selama 9 (sembilan) bulan. Bahwa terdakwa dihadapkan dipersidangan

oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif yaitu primair pasal 303

ayat(1) ke 1 KUHP Jo pasal 55 ayat(1) ke 1 KUHP atau Subsidair Pasal 303

ayat(1) KE 1 Jo pasal 55 ayat(1) ke 1 KUHP.


62

Dasar hakim dalam menjatuhkan putusan pengadilan perlu didasarkan

kepada teori dan hasil penelitian yang saling berkaitan sehingga didapatkan hasil

penelitian yang maksimal dan seimbang dalam tataran teori dan praktek. Salah

satu usaha untuk mencapai kepastian hukum kehakiman, di mana hakim

merupakan aparat penegak hukum melalui putusannya dapat menjadi tolak ukur

tercapainya suatu kepastian hukum.

Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah) mempunyai tujuan pokok dalam

penjatuhan sanksi, tujuan tersebut adalah untuk pencegahan dan untuk

pendidikan. Pecegahan disini ialah untuk menahan pelaku jarimah agar tidak

mengulangi lagi perbuatannya dan mencegah agar supaya orang lain tidak

melakukan hal yang sama dengannya.

Oleh karena itu pencegahan menjadi hal yang pokok dalam tujuan

penjatuhan sanksi dalam hukum pidana Islam (Fiqh Jinayah), maka berat

rintanganya hukuman atau sanksi harus sesuai dengan kebutuhan dan dampak

yang akan ditimbulkan bagi masyarakat dan negara, sehingga sasaran tujuan

sanksi itu dapat tercapai sebagai pendidikan bagi masyarakat itu sendiri.

Sanksi hukum bagi pelaku perjudian online apabila dilihat dari adil dan

tidak adilnya atau maslahatnya maka bisa di kaji dari Undang-undang nomor 19

tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang

informasi dan transaksi elektronik pasal 45 ayat (2) yang diancamkan pidana

penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.

1.000.000.000, 00 (satu miliyar rupiah) sudah dapat memberikan rasa aman bagi
63

masyarakat dan ancaman hukuman tersebut untuk membuat jera dan mendidik

pelaku perjudian online.

Hukum yang ditetapkan oleh negara melalui Undang- undang harus

dipatuhi, berjalannya hukum disuatu negara merupakan syarat bagi tercapainya

keadilan dan ketertiban di masyarakat. Maka begitupun dengan hukum agama

yang telah diwahyukan oleh Allah SWT bagi umat manusia yang harus dipatuhi

demi mewujudkan kemaslahatan umat. Kemaslahatan yang dicapai dalam hukum

agama bukan untuk kepentingan Allah SWT sebagai pencipta hukum, akan

tetapi untuk kepentingan umat itu sendiri.42

Hukum itu akan dipatuhi ketika didalamnya ada sanksi, dalam hukum

postif atau hukum Indonesia, sanksi itu dalam bentuk penderotaan yang akan

dialami pelanggarnya, sedangkan hukum agama mengandung sanksi dunia

sebagaimana hukum postif dan disertai dengan sanksi akhirat dalam bentuk dosa.

Baik hukum postif maupun hukum Islam meskipun berbeda sanksinya tetapi

tujuannya adalah sama, yaitu agar hak-hak hamba yang dipelihara dengan

baik.dan kewajibankewajibanya dipenuhi dengan baik dalam arti ketentuan

hukum dilaksanakan secara baik.

Pandangan hukum pidana Islam terhadap perbuatan perjudian togel online

adalah termasuk kedalam kejahatan yang dapat digolongkan sebagai jarimah

ta'zir, dikarenakan larangan tentang kejahatan tersebut terdapat dalam hukum

syara' yaitu Al-Qur'an dan Hadist namun jenis sanksinya belum ditetapkan.

42
Amir Syarfudin, Meretas Kebekuan Ijtihad (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 250.
64

Pengkategorian jarimah ta'zir adalah segala bentuk kejahatan yang tidak terdapat

dalam jarimah qishas diyat dan jarimah hudud, maka termasuk kedalam jarimah

ta'zir. Dalam pemberian sanksi pun yang berwenang adalah ulil amri dengan tetap

berpegang teguh pada nilai dan tujuan syar'iah43

Dalam menentukan hukuman terhadap jarimah ta‟zir, syariat Islam

tidak menentukan secara rinci dan tegas hukuman yang akan dikenakan

terhadap setiap pelaku jarimah ta‟zir. Namun, syariat Islam hanya

mengemukakan sejumlah hukuman yang dapat ditetapkan dari yang paling

ringan hingga yang paling berat.44

Penentuan hukuman ta‟zir menjadi kewenangan ulil amri atau hakim

yang diperkenankan untuk mempertimbangkan baik bentuk hukuman yang akan

dikenakan tauapunnkadar hukumannya.Ulama fiqh juga menetapkan hukuman

yang akan dilaksanakan dalam hukuman ta„zir, sesuai dengan kadar

kemaslahatan yang dikehendaki. Sesuai kaidah hukum yang berbunyi: “ta„zir

sangat tergantung kepada tuntutan kemaslahatan (.)”‫ انرعضَش َذوس يع ايهصهحح‬. Dengan

demikian, dalam menentukan hukuman penguasa atau hakim harus senantiasa

berpatokan pada keadaan terpidana, lingkungan yang mengitari terpidana,

kemaslahatan masyarakat yang menghendaki, dan berorientasi pada tujuan

hukuman yang dikehendakisya‟ra, yaitu pencegahan seseorang dan berhentinya

seseorang melakukan tindak pidana demi terwujudnya kemaslahatan manusia.


43
Djazuli, Fikih Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam), (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 1996), hlm.156
44
Djazuli H.A, HUKUM PIDANA ISLAM (Fiqh Jinayah), (Bandung: CV Pustaka Setia,
2000),143
65

Tindak pidana perjudian online atau judi/maisir adalah perbuatan keji

yang diharamkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur‟an. Para fuqaha tidak

menempatkan perjudian sebagai salah satu pembahasan dalam delik pidana, jika

dilihat dari hukum Islam, maka larangan tentang perjudian dirangkaikan dengan

Khamar. Berdasarkan hal dimaksud, cukup beralasan jika perjudian termasuk

salah satu tindak pidana, yang konsekuensi atau sanksi hukumannya disejajarkan

dengan tindak pidana khamar. Para Ulama Maliki, Hanafi, Hambali berkata

bahwa hukuman had bagi peminum khamar adalah 80 kali cambukan, tetapi

Imam Syafi‟i berkata hukumannya hanya sebanayak 40 kali cambukan saja.

Umar bin Khatab juga pernah memberikan hukuman 80 kali cambukan dan

memerintahkan Khalid bin al-Walid serta Abu Ubaidiah menerapkan hukum

cambuk di Syiria melalui suara yang dilayangkannya kepada mereka, hukuman

tersebut akan ditepkan kalau yang meminum itu mengakui (al-Iqrar) bahwa dia

telah meminumnya atau berdasarkan bukti dari dua orang saksi yang adil.45

Tazir hakikatnya adalah sebuah proses pendidikan.Kendati masuk dalam

lingkup pidana Islam tidaklah dimaknai sebagai proses pembalasan apa lagi

penyiksaan. Lebih tepat tazīr dipahami sebagai proses penyadaran. Dalam

melakukan proses penyadaran tersebut para ulama telah merumuskan setidaknya

dua bentuk hukuman yang dapat diterapkan. Pertama, melalui perkataan seperti

mencegah, mencela, dan menasehati. Kedua, tazīr juga dapat dilakukan dengan

perbuatan seperti, memukul, mencambuk, menahan di dalam penjara, mengikat,

dan bisa juga dibunuh kendatipun masalah ini masih diperdebatkan.

45
Rahman A.I‟Doi. Syariah The Islamic Law, Ter. Zainnudin dan Rusydi Sulaiman,
66

Mengingat tazir diberlakukan untuk pelanggaran yang tidak diatur dalam

al-Quran dan al-hadis, seperti halnya perlaku judi. Maka untuk sanksi yang

dijatuhkan menyesuaikan dengan kehendak penguasa. Hukuman pencurian tidak

dapat dijadikan rujukan untuk menghukum perjudian. Demikian pula kejahatan-

kejahatan lain sehingga penguasa dituntut untuk objektif tanpa membandingkan

dengan kejahatan lain sebagai referensi penjatuhan hukuman. Jarimah maisir atau

judi sanksi hukumannya disejajarkan dengan jarimah khamar, karena maisir dan

khamar sama-sama menimbulkan kemudharatan diantaranya mendatangkan

permusuhan dan dendam, menghalangi dan menolak untuk ingat Allah SWT dan

sholat, mendatangkan krisis moral dan menurunnya etos kerja akibat manusia

terbiasa dan terdidik dengan perbuatan malas, dapat menghancurkan keutuhan

rumah tangga, merusak masyarakat, karena dengan merajalelanya perjudian dan

khamar, maka timbul pula berbagai tindak kriminal yang lainnya

C. Relevansi Hukum Pidana Islam Terhadap Sanski dan Unsur-unsur

Tindak Pidana Perjudian Togel Online dalam Putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung.

Menurut Wiryono Prodjodikoro, bahwa tujuan hukuman pemidanaan

adalah untuk menakut-nakuti orang jangan sampai melakukan kejahatan, baik

untuk orang banyak (general preventive) maupun untuk individu tertentu yang

mudah menjalankan kejahatan agar di kemudian hari tidak melakukan kejahatan

lagi. Untuk mendidik atau memperbaiki orang-orang yang sudah menandakan


67

suka melakukan kejahatan, agar menjadi orang yang baik tabiatnya, sehingga

bermanfaat bagi masyarakat.46

Jika dilihat putusan No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung. Sanksi yang

diberikan kepada para terdakwa dengan pidana penjara 9 bulan penjara.

dinilai sudah cukup membuat para pelaku perjudian togel online jera namun

sebagai pencegahan hal ini belum bisa dikatakan general preventif (mencegah)

orang lain untuk tidak melakukannya. Dalam hal ini analisis menurut penulis

bahwa sanksi ta’zir secara tidak langsung di terapkan dalam putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung, sanksi yang diberikan kepada pelaku perjudian

togel online sebagaimana dilihat dari unsur-unsur yang ada dalam putusan

No.617/Pid.B/2020/PN.Bandung, sebagaimna di atur dan di ancam pidana dalam

pasal 303 ayat(1) ke-1 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Unsur “Tanpa izin

dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi

dan menjadikanya sebagai mata pencaharianya atau turut serta dalam suatu

perusahaan perjudian”.

Menurut hukum pidana Islam, sanksi atau pidana denda dalam hal ini

termasuk kepada sanksi ta’zir. Yaitu sanksi yang diserahkan kepada penguasa

yang dalam penjatuhannnya sepenuhnya ada ditangan penguasa, dalam hal ini

besar kecilnya sanksi atau pidana denda ini tidak ditentukan karena sepenuhnya

berada di tangan penguasa.

46
Neni Ahya Kistiyanti, Analisis Hukum Islam Terhadap Pasal 14 (1) Perda Kotamadya
Semarang
68

Sanksi atau hukuman yang diberikan kepada pelaku dalam pasal 303

KUHP pada dasarnya masih tetap sejalan dengan sanksi yang diberikan oleh

Hukum Pidana Islam. Keduanya sama-sama bertujuan untuk memberikan efek

jera terhadap pelaku agar tidak mengulanginya kembali. Dalam segi pemberian

sanksi kepada pelaku juga dalam Hukum Pidana Islam berupa ta’zir ada istilah

pidana penjara atau dikenai sanksi denda yang sama saja seperti dalam pasal 303

KUHP bahwasanya terdakwa atas tuduhan perjudian diberikan sanksi berupa

pidana penjara paling lama dua tahun. Hanya saja dari segi hal jaminan terhadap

tercapainya tujuan dari hukum ini ada perbedaan, dalam Hukum Pidana Islam

lebih menjamin terwujudnya tujuan dari hukuman yang diberikan yaitu dengan

terciptanya keadilan dan terjamin kemaslahatan untuk umum.

Jadi dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hukuman ta’zir terhadap

sanksi tindak pidana perjudian togel online adalah sepenuhnya diserahkan kepada

Hakim atau penguasa baik ketentuan maupun pelaksanaannya yaitu dengan pidana

penjara selama sembilan bulan sebagaimana telah diuraikan dalam putusan

nomor: 617/Pid.B/2020/PN.Bandung, tindak pidana perjudian ini juga termasuk

ke dalam ranah jarimah ta’zir yang melanggar hak individu secara personal maka

dalam menjatuhkan hukuman ta’zir Hakim berhak menjatuhkan hukuman dari

yang seringan-ringannya sampai yang seberat-beratnya dengan tetap berdasar

pada seberapa besar dampak dari perbuatan kejahatan yang telah dilakukan oleh

terdakwa.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat dibuat beberapa kesimpulan, yaitu sebagai

berikut:

a. Pertimbangan hukum hakim terhadap tindak pidana perjudia togel online

dalam putusan nomor: 617/Pid.B/2020/PN.Bandung, berdasarkan fakta-

fakta yang telah terungkap di persidangan yang berdasar pada beberapa

keterangan saksi dan keterangan terdakwa bahwa unsur-unsur daripada

tindak pidana perjudian togel online. Menimbang, bahwa terdakwa

dihadapkan dipersidangan oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan

alternatif yaitu primair pasal 303 ayat(1) ke 1 KUHP Jo pasal 55 ayat(1)

ke 1 KUHP atau Subsidair Pasal 303 ayat(1) KE 1 Jo pasal 55 ayat(1) ke 1

KUHP oleh karenanya majelis akan mempertimbangkan dakwaan primair

yang memuntut perumusan deliknya mengandung unsur-unsur : “Tanpa

izin dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk

permainan judi dan menjadikanya sebagai mata pencaharianya atau turut

serta dalam suatu perusahaan perjudian” Berdasarkan pertimbangan hakim

maka para terdakwa dijatuhi hukuman oleh karena itu dengan pidana

penjara masing-masing selama 9 (sembilan) bulan

b. Sanski hukum pidana Islam terhadap perbuatan perjudian togel online

adalah termasuk kedalam kejahatan yang dapat digolongkan sebagai

jarimah ta'zir, dikarenakan larangan tentang kejahatan tersebut terdapat

69
70

dalam hukum syara' yaitu Al-Qur'an dan Hadist namun jenis sanksinya

belum ditetapkan. Pengkategorian jarimah ta'zir adalah segala bentuk

kejahatan yang tidak terdapat dalam jarimah qishas diyat dan jarimah

hudud, maka termasuk kedalam jarimah ta'zir. Dalam pemberian sanksi

pun yang berwenang adalah ulil amri dengan tetap berpegang teguh pada

nilai dan tujuan syar'iah.

c. Relevansi antara sanksi hukum pidana Islam dan sanksi hukuman dalam

putusan nomor: 617/Pid.B/2020/PN.Bandung. Tidak relevan karena

Tindak pidana perjudian online atau judi/maisir Para fuqaha tidak

menempatkan perjudian sebagai salah satu pembahasan dalam delik

pidana, jika dilihat dari hukum Islam, maka larangan tentang perjudian

dirangkaikan dengan Khamar dan sanskinya adalah tazir. Berdasarkan hal

dimaksud, cukup beralasan jika perjudian termasuk salah satu tindak

pidana, yang konsekuensi atau sanksi hukumannya disejajarkan dengan

tindak pidana khamar yaitu cambuk. Namun relevan dalam segi tujuan

dari pemberlakuan sanksi, keduanya ingin membuat efek jera kepada

pelaku juga untuk melindungi hak-hak umat manusia, supaya masyarakat

bisa hidup dengan aman dan nyaman.

2. Saran

Berdasarkan pembahasan dalam skripsi di atas mengenai sanksi tindak

pidana penganiayaan berat perspektif Hukum Pidana Islam, penulis

mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi para pembaca,

di antaranya yaitu:
71

a. Penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu

penulis mengharapkan kepada para pembaca dapat memakluminya.

Penulis berharap dengan adanya skripsi ini dapat dijadikan sebagai

informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang bertemakan sama

dengan skripsi ini, dan menjadi sumber informasi bagi masyarakat

terhadap tindak pidana penganiayaan berat.

b. Kepada para penegak hukum di harapkan untuk memperkuat aturan

hukum dan memperketat sanksi bagi tindak pidana perjudian togel online

agar para pelaku tindak kejahatan ini mendapatkan efek jera sebagaimana

hakikat daripada tujuan pemidanaan itu sendiri.

c. Kepada para pihak cendekiawan muslim diharapkan agar lebih dalam lagi

menggali mengenai tindak pidana perjudian togel online dalam Islam.

Selebihnya merevisi ke depannya dengan cara melengkapi kekurangan

yang ada tentunya dengan mengikuti perkembangan zaman sekarang ini.


72

DAFTAR PUSTAKA
Andi subarkah,2012 Al-quraan dan terjemah cordova,Jakarta, Syamil quraan

Asadulloh Al Faruk “Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Islam”, Bogor: Ghalia

Indonesia,

A. Djazuli, “fiqih Jinayah ( Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam)”,

Jakarta : Raja Grafindo,

Amir Syarfudin, Meretas Kebekuan Ijtihad (Jakarta: Ciputat Press, 2005),

Bukhari,2014 Kitab Shahih Adabul Mufrad Terjemah , Pustaka Hidayah

Djazuli H.A, HUKUM PIDANA ISLAM (Fiqh Jinayah), (Bandung: CV Pustaka

Setia, 2000),

Depertemen pendidikan dan kebudayaan Kamus Besar Indonesia (jakarta:balai

pustaka)

Direktori Putusan Mahkamah Agung,Putusan nomer 617/Pid/B/2020/PN.Bandung

Marsaid, Al-Fiqih Al-Jinayah, (Palembang,Rafah Press,2020),

Hanafi, Asas Hukum Pidana, (jakarta : Bulan Bintang, 1976)

Syahrul Anwar.Ilmu fiqih dan ushul fiqih,Bogor: Ghalia Indonesia,2010,

Mestika Zed, Metodologi Penelitian Kepustakaan, (Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia, 2004)

Rahmat Hakim,”Hukum Pidana Islam(Fiqih Jinayah)”, Bandung : Pustaka Setia,


73

Marsaid, “Hukum Pidana Islam”, Palembang : CV. Amanah, hlm 57

Niniek Suparni, 2009, Cyberspace Problematika & Antisipasi Pengaturannya,

Sinar Grafika, Jakarta,

Jupiter, 2017, “Tinjaun Yuridis Kriminologis Bandar Judi Bola Online di Jakarta
Dihubungkan Dengan Undang-Undnag No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
Dan Transaksi Eelektronik”, Tugas Akhir Fakulltas Hukum, Universitas Pasundan
M. Arif didik 2017 Cyber Law Aspek Hukum Teknologi Informasi”: Ghalia
Indonesia
Zaini Dahlan, Universitas Islam Indonesia Al-Qur’an Dan Tafsir, (Yogyakarta:

PT Dana Bhakti Wakaf,1995), Jilid.1

Muhammad Ali as-Shabuni, Tafsir Ayat Al ahkam. Alih Bahasa Muhammad


Hamidy dan Imron A. Manan, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1985),

Zaini Dahlan, Universitas Islam Indonesia Al-Qur’an Dan Tafsir,..hlm 386

Rofiqoh Jumayla, Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan


Minuman Keras(Studi Komparasi Hukum Positif dan Hukum Pidana islam)

Rahman A.I‟Doi. Syariah The Islamic Law, Ter. Zainnudin dan Rusydi
Sulaiman,Neni Ahya Kistiyanti, Analisis Hukum Islam Terhadap Pasal 14 (1)
Perda Kotamadya Semarang
http://sulaymaneidris.com.di akses jam 17.30 hari Senin 26 Januari

https://almanhaj.or.id/5701-jauhi judi supaya anda tidak rugi. Diakses pada sabtu

16 Januari 2021 jam 10.00

http//etheses.uin-malang.ac.id di akses jam 17.00 pada tanggal 26 Januari 2020

Kbbi.web.id/judi.html diakses 25 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai