Judi Online
Judi Online
Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara Penerapan hukuman terhadap para pelaku tindak pidana
perjudian online sampai pada tahap putusan peradilan perjudian online.
Rumusan masalah Tujuan penelitian
Stevin Hard Awaeh, Undang-Undang Nomor 11 Muhammad Fajrul Falah, pada pasal 303 ayat
Tahun 2008 (1) ke-2 KUHP maupun pasal 27 ayat (2) UU
jo Undang-Undang Nomor 19 Tahun ITE dan dari keterangan saksi maupun alat
2016 tentang Informasi dan Transaksi bukti yang ada maka perbuatan yang telah
Elektronik yaitu dalam Pasal 27 Ayat (2) dilakukan terdakwa lebih sesuai dengan
akan tetapi pengaturan dalam pasal ini pengertian tidak pidana perjudian dalam
hanya mengakomodir tentang layanan jaringan sebagaimana diatur dalam pasal 27
yang digunakan untuk perjudian tetapi ayat (2) UU ITE, karena dari uraian unsur pasal
untuk pemberian sanksi terhadap 27 ayat (2) UU ITE tersebut telah memenuhi
pemain tidak diatur. dan lebih sesuai dengan fakta yang terdapat
dalam putusan.
Kerangka
berfikir
Landasan Teori
- Teori pembuktian.
- Teori pemidanaan.
- Teori Gabungan (verenigingstheorien).
- Teori Pertanggungjawaban.
BAB III
Metode penilitian
Jenis penelitian Bahan hukum
Yuridis normatif 1. Bahan hukum primer
2. Bahan hukum sekunder
3. Bahan hukum tersier
• Barang siapa;
Penutup
B. Saran
Dalam hal ini penulis memuat saran dalam rangka meningkatkan upaya
penanggulangan tindak pidana perjudian online :
1. Perlunya pembinaan terhadap kesadaran hukum di kehidupan masyarakat, agar
tercapainya kemakmuran serta ketertiban dan ketaatan terhadap hukum.
2. Untuk para penegak hukum diharapkan lebih progresif dalam memberantas tindak
pidana perjudian online, dalam hal perjudian online ini para pemangku kekuasaan bisa
saja untuk melakukan pemblokiran terhadap situs-situs perjudian online, dengan
dilakukannya hal demikian tentunya akan meminimalisir permasalahan yang ada.
Dalam hal ini penulis juga mengharapkan nantinya dalam penjatuhan pidana perjudian
online dapat dilakukan dengan ketentuan hukum yang secara khusus mengatur tindak
kejahatan cyber crime ini yang berdasar pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016
perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, yang semestinya dapat mengatur tindak pidana perjudian online.
TERIMA KASIH KEPADA: