Disusun Oleh :
Muhammad Bimantoro
6019210072
Kelas A
Adanya harapan yang besar agar bisa merubah kehidupan, menyebabkan orang
selalu ketagihan untuk ikut serta mengadu nasib. Persoalan ini semakin sulit di atasi
ketika dibenturkan dengan situasi perekonomian. Semakin mahalnya barang-barang
kebutuhan hidup, menyebabkan seseorang mencari alternatif agar bisa keluar dari
tekanan situasional tersebut.
Menurut Soleman (2009: 31) sebagian besar permainan online hampir selalu
berdampak negatif baik secara sosial, psikis, dan fisik sehingga menyebabkan
munculnya kecanduan bermain permainan online. Secara sosial hubungan dengan
teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama menjadi jauh berkurang. Secara
psikis, pikiran menjadi terus menerus memikirkan permainan yang sedang dimainkan.
Selain sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos terkadang juga sampai
menghindari pekerjaan. Hal ini dapat terjadi karena dengan bermain permainan online,
individu menjadi acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di
sekelilingnya.
Perjudian yang dilakukan oleh remaja tidak terlepas dari pengaruh lingkungan
baik masyarakat maupun keluarga. Soerjono (2006:22) memaparkan bahwa masyarakat
adalah suatu sistem dari kebiasaan, cara-cara, dari wewenang dan kerjasama dari
berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan
manusia. Salah satukebiasaan buruk yang telah menjadi tradisi di masyarakat adalah
judi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1995:419) perjudian
adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan, dan berjudi adalah
mempertaruhkan sejumlah uang atau harta benda dalam permainan tebakan berdasarkan
kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta dengan jumlah yang
lebih besar dari pada jumlah uang atau harta yang semula.
Judi adalah salah satu penyakit masyarakat yang masih bertahan hingga saat ini
dan sulit untuk dihilangkan dari masa ke masa. Mulai dari bandar hingga kaki
tangannya pun seolah tidak ada habisnya dengan berbagai macam jenis judi yang ada di
kalangan masyarakat. Mulai dari judi ala tradisional seperti koa sampai pada dengan
judi via sms bahkan sampai memanfaatkan teknologi seperti judi online di dunia maya.
Masyarakat penggemar judi tinggal memilih sesuai isi kantongnya. Penjelasan tentang
judi ini juga telah dicantumkan dalam Pasal 303 ayat (3) KUHP mengartikan judi
sebagai: Tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan buat menang pada
umumnya bergantung kepada keuntungan- keuntungan saja dan juga kalau pengharapan
itu jadi bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan permainan.
Kartono (2015:78) perjudian itu membuat orang menjadi malas, tidak mengenal
rasa malu, berkulit dan bermuka tebal. Jika modal atau uang nya habis, dia bisa menjadi
kalap atau tidak sadar, lalu sampai hati merampas hak milik orang lain, merampok atau
mencuri. Sebaliknya jika dia menang berjudi, maka hatinya menjadi senang, sifatnya
sangat royal, boros, tanpa pikir, pongah, danlupa daratan. Pola berjudi itu mendorong
orang untuk selalu berebut kemenangan, dan menjadikan dirinya serakah serta gila
kemenangan.
“saya main ini mah cuman karena saya bosan dirumah kak. Malahan dirumah
sering rebut karena bapak saya suka habisin uang buat judi gaple di warung
sono. Ya ga salah juga kan saya gini karna kata pepatah yang saya ingat buah
tak jatuh dari pohonnya. Lagipula bapak saya ga marah juga saya main judi,
gimana ga mau marah, kan bapak saya main ini juga.” Ucap salah satu remaja
2. Judi
4. Remaja
Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional
(Santrock, 2003: 26). Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli
adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu :
Ahmad Tafsir berpendapat bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan
pertama, utama karena pengaruh mereka amat mendasar dalam perkembangan
kepribadian anak, dan pertama karena orang tua adalah orang yang pertama dan
yang paling banyak bertemu atau yang berhubungan langsung dengan anaknya
Tugas orang tua adalah membimbing dan mengajarkan anak dalam hal-hal
yang baik sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, jika itu
tidak dilakukan dengan baik maka seorang anak akan menjadi menyimpang. Dalam
pengasuhan anak, orang tua berkewajiban untuk merawat dan membesarkan
anakanaknya yang berarti memenuhi kebutuhan fisik anak, menjaga dan
melindungi kesehatan anak, memberikan pendidikan atau pemahaman agama
kepada anak-anak, menyekolahkan dan membahagiakan anak di dunia dan akhirat.
Keadaan dalam pendidikan dapat terwujud berkat adanya hubungan pergaulan yang
saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain secara timbal balik antara
orang tua dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi, H. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Teori Konsep Dasar dan
Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Fauziah, R.E. 2013. pengaruh game online terhadap perubahan perilaku anak smp
negeri 1 samboja e Jurnal Ilmu Komunikasi 1 (3) : 1-16