Anda di halaman 1dari 13

PERILAKU ORANG TUA BERMAIN KARTU GAPLE YANG MEMBUAT

PARA REMAJA DI LINGKUNGAN TERPENGARUH

PROJECT INTERVENSI SOSIAL

Disusun Oleh :

Muhammad Bimantoro

6019210072

Kelas A

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PANCASILA
2022
PERANCANG INTERVENSI
1.1 Latar Belakang

Penggunaan internet yang semakin mudah telah disalahgunakan orang untuk


permainan judi. Awalnya orang mengakses game online, selanjutnya karena rasa
penasaran dan rasa ingin tahu, para remaja mengikuti permainan judi online. Menurut
Kartono (2014: 58), perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan
satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan
harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan,
perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Ketidakpastian
hasil tersebut, memunculkan banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan
dan memunculkan ketegangan yang berbeda dalam setiap penjudi.

Adanya harapan yang besar agar bisa merubah kehidupan, menyebabkan orang
selalu ketagihan untuk ikut serta mengadu nasib. Persoalan ini semakin sulit di atasi
ketika dibenturkan dengan situasi perekonomian. Semakin mahalnya barang-barang
kebutuhan hidup, menyebabkan seseorang mencari alternatif agar bisa keluar dari
tekanan situasional tersebut.

Penggunaan internet yang semakin mudah telah disalahgunakan orang untuk


permainan judi. Awalnya orang mengakses game online, selanjutnya karena rasa
penasaran dan rasa ingin tahu, para remaja mengikuti permainan judi online. Menurut
Kartono (2014:), perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan
satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko
danharapan-harapan tertentu pada peristiwaperistiwa permainan, pertandingan,
perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Ketidakpastian
hasil tersebut, memunculkan banyak angan-angan yang terkadang meleset dari harapan
dan memunculkan ketegangan yang berbeda dalam setiap penjudi.

Risnawati, Prakoso dan Prihatmi (2015) mengemukakan pengaruh


perkembangan informasi teknologi dan komunikasi saat ini berdampak terhadap model
permainan judi sampai dengan cara pembayarannya. Permainan judi yang lampau
mengharuskan pemainnya bertatap muka langsung atau dapat dikatakan menggunakan
sarana yang nyata dan pembayaran menggunakan uang tunai secara langsung. Namun
saat ini, permainan judi dapat menggunakan sarana dunia maya yakni memanfaatkan
jaringan internet sehingga permainan judi dilakukan secara online yang tidak
mengharuskan para pemainnya bertemusecara langsung. Dalam permainan judi online
tidak hanya memikirkan keuntungan saja tetapi harus mahir dalam memanfaatkan
jaringan internet serta mahir dalam menjalankan strategi permainan judi online. Dalam
hal pembayaran transaksi juga sudah mengunakan sarana online. Orang yang menjadi
pemenang dalam permainan judi online menerima uang dengan bentuk transaksi
elektronikmisalnya dengan mengirim lewat MBanking.

Pelaku perjudian online memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi


sebagai sarana perjudian modern, sehingga lebih menguntungkan bagi para pelaku judi
online tersebut karena tidak mengaharuskan mereka untuk bertemu secara langsung.
Permainan Judi online di Indonesia semakin meningkat seiring dengan peningkatan
kemudahan faktor pendukung untuk mengakses internet baik komputer, notebook,
ataupun melalui gadget. Salah satu situs untuk mengakses permainan judi secara
(online) adalah Domino 99 (kiukiu), poker online, dan judi bola online. Penelitian yang
dilakukan oleh (Hardiansyah,2016) mengatakan bahwa ada 26 orang yang bermain 7
kali dalam seminggu dari 75 responden, ini menunjukkan banyaknya siswa yang
bermain judi online.

Menurut Soleman (2009: 31) sebagian besar permainan online hampir selalu
berdampak negatif baik secara sosial, psikis, dan fisik sehingga menyebabkan
munculnya kecanduan bermain permainan online. Secara sosial hubungan dengan
teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama menjadi jauh berkurang. Secara
psikis, pikiran menjadi terus menerus memikirkan permainan yang sedang dimainkan.
Selain sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos terkadang juga sampai
menghindari pekerjaan. Hal ini dapat terjadi karena dengan bermain permainan online,
individu menjadi acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di
sekelilingnya.

Perjudian yang dilakukan oleh remaja tidak terlepas dari pengaruh lingkungan
baik masyarakat maupun keluarga. Soerjono (2006:22) memaparkan bahwa masyarakat
adalah suatu sistem dari kebiasaan, cara-cara, dari wewenang dan kerjasama dari
berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan
manusia. Salah satukebiasaan buruk yang telah menjadi tradisi di masyarakat adalah
judi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1995:419) perjudian
adalah permainan dengan memakai uang sebagai taruhan, dan berjudi adalah
mempertaruhkan sejumlah uang atau harta benda dalam permainan tebakan berdasarkan
kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta dengan jumlah yang
lebih besar dari pada jumlah uang atau harta yang semula.

Judi adalah salah satu penyakit masyarakat yang masih bertahan hingga saat ini
dan sulit untuk dihilangkan dari masa ke masa. Mulai dari bandar hingga kaki
tangannya pun seolah tidak ada habisnya dengan berbagai macam jenis judi yang ada di
kalangan masyarakat. Mulai dari judi ala tradisional seperti koa sampai pada dengan
judi via sms bahkan sampai memanfaatkan teknologi seperti judi online di dunia maya.
Masyarakat penggemar judi tinggal memilih sesuai isi kantongnya. Penjelasan tentang
judi ini juga telah dicantumkan dalam Pasal 303 ayat (3) KUHP mengartikan judi
sebagai: Tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan buat menang pada
umumnya bergantung kepada keuntungan- keuntungan saja dan juga kalau pengharapan
itu jadi bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan permainan.

Kartono (2015:78) perjudian itu membuat orang menjadi malas, tidak mengenal
rasa malu, berkulit dan bermuka tebal. Jika modal atau uang nya habis, dia bisa menjadi
kalap atau tidak sadar, lalu sampai hati merampas hak milik orang lain, merampok atau
mencuri. Sebaliknya jika dia menang berjudi, maka hatinya menjadi senang, sifatnya
sangat royal, boros, tanpa pikir, pongah, danlupa daratan. Pola berjudi itu mendorong
orang untuk selalu berebut kemenangan, dan menjadikan dirinya serakah serta gila
kemenangan.

Begitu pula halnya dengan masyarakat yang ada di Babakan,cilebut, di mana


sebagian masyarakatnya melanggar norma-norma dan nilai yang ada ditengah
masyarakat itu sendiri baik itu norma-norma agama, hukum, adat istiadat dan
sebagainya. Pelanggaran norma-norma yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri yaitu
berjudi. Berjudi adalah salah satu bentuk pelanggaran norma-norma yang telah
dilakukan oleh masyarakat Babakan,cilebut. Dilihat dari lingkungan sosial seolah-olah
berjudi ini tidak dipersoalkan, akibatnya mereka yang sebelumnya tidak bermain judi
pada akhirnya ikut-ikutan mencoba bermain judi.
Hilangnya semangat tolong-menolong yang berdampak kepada masyarakat itu
sendiri yang tidak tahu harus kepada siapa untuk mengadu dan meminta tolong,
sehingga mereka memutuskan untuk mengadu nasib dengan bermain judi gaple. Realita
dari pola hidup yang cenderung konsumtif dan ditambah lagi dengan meningkatnya
harga-harga kebutuhan pokok akibat laju inflasi perekonomian yang tidak stabil,
membuat setiap orang ingin mencapai segala sesuatunya dengan cara-cara yang praktis
atau menurutnya mudah untuk dilakukan termasuk berjudi. Ironisnya, para pelaku
perjudian sering bermain judi di tempat-tempat umum, seperti warung dan rumah serta
membentuk kelompok di tempat tertentu.

Adapun perjudian yang dilakukan oleh remaja yang disebabkan dalam


lingkungan keluarga, yaitu disebabkan Pola asuh orang tua remaja terlalu cuek, terlalu
sibuk dengan urusan masing-masing kepada siswa sehingga siswa merasa tak
diperdulikan. Jarang mengobrol juga membuat remaja tak dianggap dalam keluarganya.
Tidak pernah menegur apabila salah bukan tanda sayang melainkan tanda
ketidakpedulian untuk remaja. Malahan orang tuanya sendirilah yang suka bermain
gaple di lingkungan masyarakat.

“saya main ini mah cuman karena saya bosan dirumah kak. Malahan dirumah
sering rebut karena bapak saya suka habisin uang buat judi gaple di warung
sono. Ya ga salah juga kan saya gini karna kata pepatah yang saya ingat buah
tak jatuh dari pohonnya. Lagipula bapak saya ga marah juga saya main judi,
gimana ga mau marah, kan bapak saya main ini juga.” Ucap salah satu remaja

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan ini menarik untuk


dibahas dalam mencari penyelesaian permasalahan tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, makan permasalahan dalam penelitian ini


adalah:

1. Rata-rata orang tua bermain gaple


2. Remaja bermain judi diakrenakan factor lingkungan
3. Gaple yang banyak diminati oleh saat ini bersifat online, sedangkan bagi kaum
orang tua bersifat offline yang biasanya dimainkan di warung/kedai
4. Orang tua kurang memberi perhatian berupa teguran kepada anaknya yang
bermain judi
5. Judi yang dimainkan berupa taruhan uang
6. Kebanyakan remaja bermain judi disebabkan kurang mendapat perhatian dari
orang tua
7. Judi mengakibatkan kecanduan bagi remaja
8. Masih kurangnya sosialisasi dampak buruk bermain judi

1.3 Kerangka Konseptual


1. Gaple

Domino gaple adalah permainan kartu yang dimainkan oleh 4 orang


sekaligus. Tujuan permainan kartu ini adalah menurunkan kartu yang ada di
tangan hingga habis. Permainan domino gaple ini menggunakan kartu domino
yang berjumlah 28 lembar. Masing-masing pemain mendapatkan 7 kartu.
Pemain yang memiliki kartu balak nol diwajibkan mengeluarkan kartu tersebut
sebagai awal permainan. Pemain selanjutnya diharuskan menurunkan kartu yang
ada ditangan sesuai dengan angka-angka yang tersaji di kedua sisi kartu yang
ditawarkan. Jika salah satu pemain tidak memiliki kartu yang ditawarkan,
maka pemain selanjutnya berhak untuk melanjutkan permainan Dalam
peraturan umum bermain gaple, pemain yang dinyatakan menang adalah
pemain yang telah menghabiskan seluruh kartu di tangannya. Sedangkan
pemain kedua, ketiga, dan keempat, akan dihitung sisa angka yang masih
dipegang. Pemain yang memegang sisa angka terbesar dianggap sebagai pihak
yang kalah. Namun jika kartu setiap pemain tidak dapat lagi diturunkan, maka
pemenangnya adalah yang memiliki kartu dengan nilai angka terkecil. Tetapi jika
terdapat dua atau lebih pemain memiliki jumlah nilai angka yang sama, maka
pemenangnya adalah pemain dengan jumlah sisa kartu paling sedikit. Apabila
dua orang pemain memiliki jumlah nilai angka yang sama, jumlah sisa kartu
sama, maka pemenangnya adalah pemain yang tidak memiliki kartu balak di
tangannya.
Ada beberapa teknik yang biasanya digunakan orang dalam bermain
domino gaple, yaitu hitung kartu, adu kartu, dan tahan balak. Teknik hitung
kartu adalah teknik pemain yang menghapal dan menghitung jumlah kartu
yang telah diturunkan agar dapat menurunkan kartu yang tepat. Selain itu
pemain juga harus dapat menganalisa kartu yang ada di tangan lawannya.
Teknik adu kartu adalah teknik permainan dengan membuat angka kembar di
kedua belah sisi, sehingga pemain selanjutnya mendapatkan kemungkinan kecil
untuk melanjutkan permainan. Teknik tahan balak merupakan teknik
menyimpan kartu balak untuk mengendalikan permainan

2. Judi

Perjudian secara tegas dinyatakan sebagai kejahatan terhadap kesopanan


didalam KUHP, sehingga para pelakunya dapat dikenai suatu sanksi pidana. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan “judi”
adalah“Permainan yang memakai uang/barang berharga sebagai taruhan (seperti
main dadu, kartu)”. Sedangkan yang dimaksud dengan “berjudi” adalah:

a. Mempertaruhkan sejumlah uang/harta dalam permainan tebakan berdasarkan


kebetulan dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang lebih
besar daripada jumlah uang/harta semula.
b. Bermain dadu (kartu atau sebagainya) dengan taruhan uang/harta

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian,


tidak ada penjelasan secara detail defenisi dari perjudian.Namun dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP). Pasal 303 ayat (3) berbunyi :

“Yang dimaksud dengan permainan judi adalah tiap-tiap permainan, dimana


kemungkinan untuk menang pada umumnya bergantung pada peruntungan
belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir, dalam
pengertian permainan judi termasuk juga segala pertaruhan tentang
keputusan perlombaan atau permainan lainnya yang tidak diadakan antara
mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan
lainnya.”
Dari rumusan diatas sebenarnya ada dua pengertian perjudian, yaitu:

a. Segala bentuk pertaruhan tentang keputusan perlombaan lainnya yang tidak


diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau bermain.
b. Segala bentuk pertaruhan lainnya yang tidak ditentukan. Dengan kalimat
yang tidak menentukan bentuk pertaruhan secara limitatif, maka segala
bentuk pertaruhan dengan cara bagaimana pun dalam segala hal manapun
adalah termasuk perjudian. Seperti beberapa permainan kuis untuk
mendapatkan hadiah yang ditayangkan di televisi termasuk juga perjudian
dalam Pasal ini.Tetapi permainan kuis itu tidak termasuk permaina judi yang
dilarang karena bersifat hiburan dan telah mendapat izin dari pihak yang
berwenang.
c. Pada dasarnya perjudian adalah permainan dimana adanya pihak yang saling
bertaruh untuk memilih satu pilihan diantara beberapa pilihan, dimana hanya
ada satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pihak yang kalah
taruhan akan memberikan taruhannya kepada pihak pemenang. Peraturan
dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan atau permainan
dimulai.Terkait dengan perjudian banyak negara yang melarang perjudian
sampai taraf tertentu.Terutama beberapa negara Islam melarang perjudian
dan hampir semua negaranegara mengatur itu. Kebanyakan hukum negara
tidak mengatur tentang 21 perjudian, dan memandang sebagai akibat dari
konsekuensi masingmasing, serta tidak dapat dilaksanakan oleh proses yang
sah sebagai undang-undang.
3. Sikap

Sikap dapat bersifat positif dan negatif. Sikap positif memunculkan


kecenderungan untuk menyenangi, mendekati, menerima, atau bahkan
mengharapkan kehadiran objek tertentu. Sedangkan sikap negatif memunculkan
kecenderungan menjauhi, membenci, menghindari, ataupun tidak menyukai
keberadaan suatu objek.

Sikap juga dapat membentuk perorangan (individual) ataupun berbentuk


sikap sosial. Sikap individual adalah sikap yang diyakini oleh individu tertentu.
Sedangkan sikap sosial adalah sikap yang diyakini (dianut) sekelompok orang
terhadap suatu objek.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap


merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi
yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar
kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berprilaku dalam cara tertentu
yang dipilihnya.

4. Remaja

Remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional
(Santrock, 2003: 26). Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli
adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan atas tiga, yaitu :

a. Remaja Awal (Umur 10-14 Tahun)


b. Remaja Menengah (Umur 15-17 Tahun)
c. Remaja Akhir (Umur 18-21 Tahun)
5. Peranan orang tua

Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan dapat dimiliki


oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Sumber lain mengatakan, kata peran
adalah karakter yang dimainkan oleh subjek. Secara terminologi peran adalah
konsep perilaku yang dimiliki oleh individu yang dapat diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun non formal.

Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan


kedudukan, maka dia menjalankan suatu peranan. Peranan lebih banyak
menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses dalam
memahami keadaan diri dengan orang lain. Peranan mencakup tiga hal, yaitu
sebagai berikut:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat


seseorang dalam masyarakat.
b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.

Usman berpendapat bahwa peranan merupakan serangkaian tingkah laku


yang saling berhubungan yang dilakukan oleh seseorang dalam situasi dan kondisi
tertentu yang mengarah pada perbaikan dalam perubahan tingkah laku yang dialami
oleh seseorang.

Keluarga adalah sekumpulan orang yang menghuni suatu tempat atau


berada dalam satu hubungan yang amat dekat yang memiliki hubungan darah,
perkawinan atau adopsi sehingga saling berinteraksi satu sama lain dalam
peranannya menciptakan relasi dan mempertahankan suatu budaya. Keluarga terdiri
dari ayah ibu (orang tua), dan anak, Orang tua adalah orang yang secara sadar
mendidik anakanaknya untuk mencapai kedewasaan.

Berdasarkan pengertian keduanya di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


peran orang tua adalah hak dan kewajiban ayah dan ibu yang harus dilakukan
sesuai dengan fungsi dan kedudukannya sebagai keluarga didalam masyarakat
untuk mendidik anak-anaknya mencapai kedewasaan.

Ahmad Tafsir berpendapat bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan
pertama, utama karena pengaruh mereka amat mendasar dalam perkembangan
kepribadian anak, dan pertama karena orang tua adalah orang yang pertama dan
yang paling banyak bertemu atau yang berhubungan langsung dengan anaknya

Pada dasarnya orang tua bertanggung jawab atas pemeliharaan, dimana


masyarakat memberikan kewenangan utama pada orang tua untuk memenuhi
kebutuhan anak karena orang tua dianggap mengetahui hal-hal yang penting bagi
anaknya. Orang tua membawa serangkaian kebutuhan dan kualitas kompleks dalam
proses pengetahuan, tidak seperti anak-anak yang menjalani proses pengasuhan
dalam keadaan baru dan tanpa pengalaman, manusia memiliki sejarah hubungan
dan tanggung jawab lain yang mempengaruhi perilaku mereka sebagai orang tua.
Sikap orang tua juga sangat mempengaruhi perkembangan anak, yaitu sikap
menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau cuek, sikap sabar atau terburu-
buru, sikap menjaga atau membiarkan, sehingga beberapa sikap tersebut dapat
memengaruhi reaksi emosional sang anak. Orang tua berperan sebagai tokoh atau
figur panutan atau contoh tauladan yang dapat terwujud apabila dilakukan oleh
orang tua untuk menginspirasi apa saja yang dilakukan anak. Adanya motivasi yang
kuat dari orang tua dapat menghantarkan anak menjadi pribadi yang lebih baik,
untuk mendapatkan hal tersebut maka diperlukan kerjasama yang baik antara anak
dan orang tua.

Tugas orang tua adalah membimbing dan mengajarkan anak dalam hal-hal
yang baik sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, jika itu
tidak dilakukan dengan baik maka seorang anak akan menjadi menyimpang. Dalam
pengasuhan anak, orang tua berkewajiban untuk merawat dan membesarkan
anakanaknya yang berarti memenuhi kebutuhan fisik anak, menjaga dan
melindungi kesehatan anak, memberikan pendidikan atau pemahaman agama
kepada anak-anak, menyekolahkan dan membahagiakan anak di dunia dan akhirat.
Keadaan dalam pendidikan dapat terwujud berkat adanya hubungan pergaulan yang
saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain secara timbal balik antara
orang tua dan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Burlian, P. 2016. Patologi Sosial. Jakarta : Bumi Aksara

Chazawi, A. 2005. Tindak Pidana Mengenai Kesopanan. Jakarta : Raja Grafindo


Persada

Darmadi, H. 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Teori Konsep Dasar dan
Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Ekasari, P., & Dharmawan, A. H. 2012. Dampak sosial-ekonomi masuknya pengaruh


internet dalam kehidupan remaja di pedesaan. Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Fauziah, R.E. 2013. pengaruh game online terhadap perubahan perilaku anak smp
negeri 1 samboja e Jurnal Ilmu Komunikasi 1 (3) : 1-16

Jamaludin, N A. 2016. Dasar-Dasar Patologi Sosial. Bandung : Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai