Anda di halaman 1dari 9

KEAUTENTIKAN AL-QURAN

DALAM PERSPEKTIF KEMAJUAN SAINS DAN TEKNOLOGI

AUTHENTICITY OF AL-QURAN
IN THE PERSPECTIVE OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

Murdianto
STIQ Isy Karima Pakel, Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah
No. Kontak: 0852.2915.2752
murdiantofajar@yahoo.com

ABSTRACTS
Every moslem certainly believes that Al-Quran today is just the same as that read by Rasullah
peace be upon him, and also the one heard and read by all his companions. In other words, it is
all about authennticity of Al-Quran. This article tries to analyse that authenticity from the point
of view of science and techology, using qualitative approach. As for methods applied here is
descriptive and deductive. This is library research, depending very on library documents. The
result reveals that Al-Quran already descibed the existence and creature of universe and called
human beings to make use of their reasoning capacity, and even challenged them to show its
defects. Fourteen centuries ago, Al-Quran established corner stone for science and technology;
also, Al-Quran is resource of knowledge about life and universe with all usages and benefit. Many
modern scientists – after a long research- proved the truth of some verses of Al-Quran telling
about science and technology.

Keywords: authenticity of Al-Quran, science and technology

ABSTRAK
Setiap muslim pasti meyakini bahwa apa yang dibaca dan didengarnya dari ayat-ayat Al-
Quran tidak berbeda sedikit pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassalam, dan demikian juga yang didengar serta dibaca oleh para sahabat Nabi
shallallahu ‘alaihi wassalam. Tetapi, dapatkah kepercayaan itu didukung oleh bukti-bukti
lain yang menguatkan atau mendukung. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis tentang
keautentikan Al-Quran dalam sudut pandang bidang sains dan teknologi, dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan deduktif.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh penulis melakukan library
research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Quranul Karim telah menggambarkan
keberadaan alam semesta ini dengan ilustrasi yang sangat luar biasa, dan menyeru agar

12 AL KARIMA,
KARIMA Volume 1, Nomor 1, Februari 2017
manusia menggunakan akal pikirannya untuk merenungkan ciptaan Allah subhanahu wa
ta’ala. 14 abad yang lalu, melalui Al-Quranul Karim Allah Ta’ala telah meletakkan dasar-
dasar sains dan teknologi yang sekaligus merupakan sumber ilmu pengetahuan mengenai
hidup dan kehidupan dengan segala wujud dan manfaatnya, sudah banyak para ilmuwan
melakukan riset dalam banyak bidang sains dan teknologi, dan semua itu ternyata bersumber
dalam Al-Quranul Karim.
Kata kunci: Keautentikan Al-Quran, Sains dan Teknologi

1. PENDAHULUAN Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam


harus difungsikan dalam kehidupan sehari-hari,
Al-Quran Al-Karim merupakan kitab yang
agar tidak terjadi kesenjangan antara norma-
keautentikannya dijamin oleh Allah subhanahu
norma Al-Quran dengan sikap dan tingkah laku
wa ta’ala dan ia adalah kitab yang selalu
kaum muslimin pada umumnya dan terutama
dipelihara, ia juga memperkenalkan dirinya
bagi para ilmuwan muslim. Ilmuwan adalah
dengan berbagai ciri dan sifat. Sebagaimana
orang yang memiliki ilmu, kata ilmu berasal
firman Allah dalam surah Al-Hijr ayat 9, yaitu:
dari kata ‘ilmi, bisa berarti saintifik, terpelajar,
∩®∪ tβθÝàÏ≈ptm: …çμs9 $¯ΡÎ)uρ tø.Ïe%!$# $uΖø9¨“tΡ ß⎯øtwΥ $¯ΡÎ) kesarjanaan, dan akademik.

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurun- Ciri khusus (karakteristik) seorang


kan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar- ilmuwan adalah senantiasa memerhatikan
benar memeliharanya.”1 fenomena alam dan dinamika kehidupannya,
senantiasa berzikir (mengingat) dalam setiap
Salah satu bukti jaminan Allah subhanahu
keadaan dan berpikir terhadap ciptaan Allah
wa ta’ala bahwa Al-Quran yang berada di tangan
subhanahu wa wa’ala di langit dan di bumi
kita sekarang adalah wahyu yang diturunkan
untuk kemaslahatan ummat (mengembangkan
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam
imtaq dan iptek), sebagaimana firman Allah
dan bukan karangan manusia yang bernama
subhanahu wa ta’ala dalam Al-Quran surah Ali
Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam. Dan
Imran ayat 191.
tentu tanpa pergantian atau perubahan, yaitu
sebagaimana firman-Nya dalam surah An- ö γ
ΝÎ /Î θΖã _
ã ’ t ρu #ŠY θèã %è ρu $ϑ
4 ?n ã V ≈Šu %Ï ! t ρã .ä ‹
© #$ β õ ƒt ⎦ Ï !© #$
t ⎪%
Najm ayat 2-6.
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan $Βt $Ζu /− ‘u Ú
Ç ‘ö {F #$ ρu NÏ ≡θu ≈Κu ¡
¡ 9#$ ,È =ù z
y ’ûÎ β t ρã 6
¤ x Gt ƒt uρ
tidak pula keliru. Dan Tiadalah yang diucapkannya
itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ∩⊇®⊇∪ ‘Í $Ζ¨ 9#$ >z #‹
x ãt $Ψo ) É ùs 7
y Ψo ≈s y 6ö ™
ß ξW Ü Ï ≈/t #‹x ≈δ
y M
| )ø =n z
y
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan “Sesungguhnya dalam penciptaan langit
kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
Menampakkan diri dengan rupa yang asli.”2 orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
1 Al-Quran dan Terjemahnya, Khadim Al-Haramain mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
As- Syarifain, Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thiba’at Al-
Mushhaf As Syarif, Medinah Munawarah. Po. Box. 6262. atau dalam keadan berbaring dan mereka
Kerajaan Saudi Arabia. 1971, Hal. 391. memikirkan tentang penciptaan langit dan
2 Ibid, hal. 871.

Murdianto, Keautentikan Al-Qur’an dalam Perspektif Kemajuan Sains dan Teknologi


Murdianto 13
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Demikian pula karena teknologi bersifat selalu
Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia- mengiringi dan mengimbangi terhadap ilmu
sia, Mahasuci Engkau, Maka peliharalah Kami pengetahuan, maka jumlah teknologi yang
dari siksa neraka.”3 perlu ada juga tak dapat dihitung.

Umat Islam meyakini bahwa Al-Quran Al-Quran senantiasa uptodate, senantiasa


adalah kitabullah yang berisi petunjuk sesuai dengan zaman di mana manusia hidup
dan pedoman yang lengkap dan berfungsi sampai kapan pun selama belum ada hari
sebagai penerang (cahaya) dalam seluruh segi kiamat. Isyarat Allah subhanahu wa ta’ala
kehidupan manusia ke arah kebahagiaan yang dalam Kitab Suci Al-Quran kepada ummat
hakiki dan abadi. Umat Islam juga meyakini Islam agar selalu mengembangkan saintek
bahwa Al-Quran mengandung ayat-ayat yang untuk keperluan mengolah bumi dan seisinya ini
dapat dijadikan pedoman (meskipun hanya demi kepentingan kemaslahan umat sangatlah
secara garis besar) dalam pengembangan ilmu jelas. Dengan kata lain bahwa keterkaitan Al-
pengetahuan (sains) dan teknologi dalam rangka Quran dengan kemajuan sain dan teknologi
mempertebal keimanan dan meningkatkan adalah sangatlah erat saling mendukung dan
kesejahteraan manusia. mendorong satu sama lain.

Al-Quran sebagai petunjuk/pedoman 2. KAJIAN PUSTAKA


hidup manusia, mengajarkan dasar-dasar dan
2.1. Keautentikan Al-Quran
mengarahkan perkembangan saintek menuju
muaranya yang hakiki, yaitu dapat membawa Kata autentik merupakan kata serapan dari
kemanfaatan dan kemudahan dalam hidup bahasa Inggris, yaitu authentic. Bila merujuk
dan kehidupan manusia serta dapat membawa pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kepada ketaatan dan kepatuhannya kepada maka kita akan mengetahui bahwa kata
Allah subhanahu wa ta’ala. Perkembangan autentik berarti dapat dipercaya, sah, asli, tulen
saintek dewasa ini sangat cepat. Perkembangan atau murni.4 Maknanya bahwa asli atau murni
menyangkut kebutuhan manusia sehari- adalah tidak adanya campuran dari sesuatu
hari juga mengalami perubahan yang sangat yang lain. Adapun makna kata keautentikan
cepat, sehingga perkembangannya membawa yang jika dikaitkan dengan Al-Quran, maka
perubahan pola hidup manusia dengan cepat berarti keaslian atau kemurnian Al-Quran, baik
pula. Semua makhluk merupakan objek yang dari segi susunan bahasanya, cara membacanya
layak untuk diriset. maupun tulisannya (teksnya).
Jumlah makhluk Allah yang tersebar Di setiap zaman, Al-Quran telah
di alam semesta tidak dapat dihitung. Jika memberikan pembuktiannya. Dahulu, ada
masing-masing makhluk terkandung di saatnya sastra dan puisi menjadi primadona
dalamnya ilmu pengetahuan tentang makhluk sebagai media ekspresi dan kreativitas.
itu, berarti jumIah ilmu pengetahuan juga Kemudian Al-Quran tampil dan diakui oleh
tak dapat dihitung, manusia masih memiliki semua bangsa, baik itu muslim atau nonmuslim
peluang yang sangar besar untuk memperoleh bahwa Al-Quran merupakan literatur bahasa
ilmu pengetahuan baru sebanyak makhluk yang Arab dengan nilai tinggi. Tak akan ada yang
diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
4 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta,
3 Ibid, hal. 109-110. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 2008, hal. 128.

14 AL KARIMA,
KARIMA Volume 1, Nomor 1, Februari 2017
menyangkal pula bila Al-Quran ditahbiskan akan dapat membuat yang serupa dengan Dia,
menjadi sastra terbaik di muka bumi.5 Tuduhan sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu
orang-orang yang tidak mengimani Al-Quran bagi sebagian yang lain.”7
yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengarang Beberapa bukti di atas menunjukkan
Al-Quran juga sangatlah lemah. Sebab Nabi kebenaran Al-Quran sebagai mukjizat Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri bukanlah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan
seorang sastrawan, penyair dan bahkan firman Allah subhanahu wa ta’ala, barang
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah siapa yang masih meragukannya, maka setiap
seorang yang buta huruf. Tetapi ayat-ayat Al- orang dipersilakan untuk mengujinya dan Allah
Quran yang Beliau sampaikan sangatlah luar subhanahu wa ta’ala telah menetapkan, bahwa
biasa, dan bahkan tata bahasanya tidak dapat sekali-kali mereka (manusia dan jin) tidak akan
ditandingi oleh orang-orang Arab mana pun. pernah bisa melakukannya.

Allah subhanahu wa ta’ala juga mem- Bagi orang yang sadar dan berpikir
berikan tantangan kepada siapa saja manusia rasional, mereka pasti menerima kenabian
di belahan bumi ini yang masih meragukan bukan karena mukjizat material, tetapi karena
maupun mengingkari keaslian Al-Quran untuk inti pesan kerasulan. Orang yang sadar akan
membuat satu surat saja yang semisal dengan mempercayai nilai Al-Quran sebagai mukjizat
Al-Quran. Tantangan Allah subhanahu wa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
ta’ala tersebut diabadikan di dalam surat Al- melalui maknanya, iramanya, fonetiknya, dan
Baqarah ayat 23-24, yaitu, yang artinya: keselarasan kata-kata yang langka dan berbeda
dari kata-kata yang sering digunakan manusia.
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan Al-Quran diturunkan untuk semua manusia di
tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada masa kehidupan Nabi Muhammad shallallahu
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat ‘alaihi wasallam dan masa yang akan datang
(saja) yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah (sampai hari Kiamat).
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak
2.2. Perspektif Kemajuan Sains dan
dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak
akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu
Teknologi
dari neraka yang bahan bakarnya manusia Kata Sains dan teknologi juga merupakan
dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu science
kafir.”6 and technology. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata sains artinya ilmu
Selain dalam surat Al-Baqarah, Allah
pengetahuan pada umumnya; pengetahuan
subhanahu wa ta’ala juga mengulangi
sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk
tantangan-Nya tersebut pada ayat yang lain
di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi,
dalam surat Al-Israa’ ayat 88, yaitu:
zoologi, dan sebagainya; ilmu pengetahuan
“Katakanlah: “Sesungguhnya jika alam; pengetahuan sistematis yang diperoleh
manusia dan jin berkumpul untuk membuat dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji coba
yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak yang mengarah pada penentuan sifat dasar
5 Ramadhani, dkk. Dr. Zakir Naik, Al-Quran vs Sains
Modern. Sketsa. Yogyakarta. 2016. Hal. 11.
6 Al-Quran dan Terjemahnya. Op.cit. Hal. 12. 7 Al-Quran dan Terjemahnya. Op.cit. Hal. 437.

Murdianto, Keautentikan Al-Qur’an dalam Perspektif Kemajuan Sains dan Teknologi


Murdianto 15
atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, kali diturunkan 14 abad yang lalu, hingga saat
dipelajari, dan sebagainya.8 ini, dan bahkan sampai hari kiamat nanti.

Kata teknologi artinya metode ilmiah Al-Quran juga sebagai sumber utama
untuk mencapai tujuan praktis, bisa berarti ajaran Islam, Al-Quran dalam membicarakan
ilmu pengetahuan terapan, juga bisa berarti suatu masalah sangat unik, penulisannya
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- tidak tersusun sebagaimana buku-buku yang
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan dikarang manusia. Namun demikian justru
kenyamanan hidup manusia.9 Yang sepadan tidak akan mengurangi keistimewaan Al-Quran,
dengan makna teknologi adalah sains, bisa sebaliknya disitulah letak keistimewaan Al-
diartikan ilmu pengetahuan alam. Kedua kata Quran yang membuatnya beda dari kitab-kitab
tersebut sekarang lebih dikenal dengan istilah lain dan buku-buku ilmiah tulisan manusia. Hal
saintek. ini membuat Al-Quran menjadi objek kajian
yang selalu menarik dan tidak pernah kering
3. METODE PENELITIAN bagi kalangan cendekiawan, sehingga ia tetap
aktual sejak diturunkan 14 abad yang silam
Metode yang digunakan dalam penelitian
hingga sekarang dan kelak.
ilmiah ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pedekatan kualitatif, dan Sejarah tentang penulisan Al-Quran telah
penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan banyak ditulis oleh para ahli dibidangnya,
(libarary research), di mana penelitian ini dan dalam banyak tulisan para ahli juga telah
dilakukan berdasarkan pengamatan dari memaparkan dan menjelaskan, bahwa praktik
beberapa literatur yang terkait dengan saintek yang biasa berlaku di kalangan para sahabat
dan Al-Quran. Penelitian ini adalah penelitian tentang penulisan Al-Quran, menyebabkan
murni atau penelitian dasar yang merupakan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
penelitian yang dilakukan dengan maksud melarang orang-orang menulis sesuatu darinya
bahwa hasil penelitian ini nantinya diharapkan kecuali Al-Quran. Beliau shallallahu ‘alaihi
bisa digunakan untuk mengembangkan wasallam hanya ingin agar Al-Quran dan hadits
penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini tidak ditulis pada halaman kertas yang sama
juga dilakukan dengan metode cross-sectional agar tidak terjadi campur aduk serta kekeliruan.
(cross-sectional method), karena penelitian ini Sebenarnya bagi mereka yang tak dapat menulis
dilakukan dengan mengambil waktu tertentu selalu hadir juga di masjid memegang kertas
yang relatif pendek. kulit dan minta orang lain secara suka rela
mau menuliskan ayat Al-Quran. Berdasarkan
4. PEMBAHASAN kebiasaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
4.1. Keunikan Di Balik Penulisan Al-Quran wasallam memanggil juru tulis ayat-ayat yang
baru turun, kita dapat menarik anggapan bahwa
Bagi umat muslim, Al-Quran diyakini pada masa kehidupan beliau seluruh Al-Quran
sebagai kitab penyempurna bagi kitab-kitab sudah tersedia dalam bentuk tulisan.10
suci sebelumnya. Salah satu keajaiban Al-
Quran adalah terpeliharanya keaslian isinya. Al-
Quran tidak berubah sedikit pun sejak pertama
10 Al-A'zami, M.M, The History of The Qur'anic Text - From
8 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, Revelation to Compilation - Sejarah Teks Al-Quran - Dari
Op.cit. Hal. 605. Wahyu Sampai Kompilasinya, Gema Insani, Jakarta, Hal.
9 Ibid, hal. 694. 35.

16 AL KARIMA,
KARIMA Volume 1, Nomor 1, Februari 2017
Diakui secara umum bahwa susunan ayat sangat memperhatikan instruksinya tentang
dan surah dalam Al-Quran memiliki keunikan dua saksi untuk membangun otentisitas Al-
yang luar biasa. Susunannya tidak secara urutan Quran dan mempraktikkan peraturan ini dalam
saat wahyu diturunkan dan subjek bahasan. kompilasi Al-Quran itu sendiri. Walhasil,
Rahasianya hanya Allah Yang Mahatahu, walaupun ditulis di atas kertas yang tidak
karena Dia sebagai pemilik kitab tersebut. Jika sempurna dan berbeda ukuran, tetapi hal
seseorang akan bertindak sebagai editor untuk tersebut telah menunjukkan keikhlasan dalam
menyusun kembali kata-kata buku orang lain usahanya semampu mungkin untuk memelihara
misalnya, mengubah urutan kalimat akan mudah Al-Quran (kalamullah). Kemenangan yang
memengaruhi seluruh isinya. Hasil akhir tidak berarti melebihi batas padang pasir Arab serta
dapat diberikan pada pengarang karena hanya mendorong kemajuan pendidikan Islam sampai
sang pencipta yang berhak mengubah kata-kata ke Palestina dan Suriah.
dan materi guna menjaga hak-haknya.
Pada masa pemerintahan khalifah kedua
Kitab Al-Quran mencakup surat-surat setelah Abu Bakr Ashshidiq yaitu Khalifah
panjang dan yang terpendek terdiri atas 3 ayat, ‘Umar bin Khathab, beliau telah mengembang-
sedangkan paling panjang 286 ayat. Beberapa kan madrasah-madrasah untuk menghafal Al-
riwayat menyebutkan bahwa Nabi Muhammad Quran di dua negeri padang pasir kering dan
shallallahu ‘alaihi wasallam memberi instruksi tanah bulan sabit yang subur dan kaya. Adapun
kepada para penulis tentang letak ayat pada pada masa selama pemerintahan `Utsman,
setiap surat. `Uthman menjelaskan baik wahyu yang dipilih oleh masyarakat melalui bai’ah
itu mencakup ayat panjang maupun satu ayat yang amat terkenal sebagai khalifah ketiga,
terpisah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi perhatian beliau terhadap usaha-usaha untuk
wasallam selalu memanggil penulisnya.11 tetap memulai mengompilasikan Al-Quran
tidak berhenti dengan wafatnya Abu Bakr. Pada
Kita juga dapat melihat bukti yang sangat
masa itu perluasan wilayah Islam sampai ke
jelas, yaitu tatkala membaca surah dalam
utara hingga ke Azerbaijan dan Armenia.
shalat lima waktu. Tidak boleh ada bacaan
surah yang menyalahi urutan ayat-ayat yang Berangkat dari suku/kabilah dan provinsi
telah disepakati penulisannya dan tidak pernah yang beragam, maka tidak bisa dipungkiri
terjadi peristiwa shalat berjamaah akan adanya bahwa kaum muslimin yang ada waktu itu
perbedaan pendapat dengan imam tentang memiliki dialek yang berlainan, sedangkan
urutan ayat-ayat yang dibaca, baik di masa Nabi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam masih juga telah mengajar mereka membaca AI-
hidup maupun sekarang. Nabi Muhammad Qur’an dalam dialek masing-masing, karena
shallallahu ‘alaihi wasallam kadang-kadang dirasa sulit untuk meninggalkan dialeknya
membaca satu surat sampai habis pada shalat secara spontan. Untuk itulah sebagai akibatnya
Jumat. adalah adanya perbedaan dalam menyebutkan
huruf Al-Quran, dan peristiwa ini mulai
4.2. Keseragaman Pembacaan Al-Quran menampakkan kerancuan dan perselisihan
dalam masyarakat.
Pengabdian Abu Bakr Ashshidiq sendiri
terhadap Al-Quran sangat mengagumkan, dia Tatkala Zaid bin Tsabit melakukan
revisi pada mushaf ‘Utsmani (mushaf yang
11 Ibid, Hal. 36.

Murdianto, Keautentikan Al-Qur’an dalam Perspektif Kemajuan Sains dan Teknologi


Murdianto 17
dibuat sendiri oleh Khalifah ‘Utsman), dia potensi diri untuk kebudayaan, kemajuan, dan
menemukan kekurangan di salah satu ayat, kemakmuran bumi.13
kemudian Zaid bin Tsabit mencarinya di
Meskipun Al-Quran diturunkan 14
kalangan kaum Muhajirin dan Anshar, karena
abad lalu, namun ayat-ayatnya banyak yang
mereka itulah yang menulis Al-Quran pada
menjelaskan tentang masa depan dan bersifat
zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
ilmiah. Bahkan dengan kemajuan ilmu dan
wasallam, sehingga Zaid mendapatkannya
teknologi saat ini, banyak ayat Al-Quran yang
dari Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshari, dan
terbukti kebenarannya. Bahkan hampir semua
kemudian Zaid menuliskannya. Selanjutnya
buku dan tulisan seiring berjalannya waktu
Zaid melakukan koreksi/ revisi sekali lagi
mengalami banyak perubahan dan kerusakan.
dan sudah tidak menemukan sesuatu (yang
Mungkin ini tidak terlalu sering terjadi pada
meragukan). Untuk lebih memantapkan
zaman modern, karena adanya mesin cetak.
ketidakraguannya `Utsman kemudian meng-
Namun di zaman kuno, ketika sebagian besar
utus Zaid untuk menemui Hafshah minta
buku ditulis tangan oleh penulis, dengan begitu
agar meminjamkan Suhuf yang dipercayakan
risiko adanya kerusakan sangat besar. Namun
pada dirinya. Hafshah kemudian memberikan
dalam kurun waktu 1.400 tahun, Al-Quran
setelah `Utsman berjanji pasti atau bernazar
tetap utuh.
hendak mengembalikan. Dalam perbandingan
kedua ini, Zaid tidak melihat adanya perbedaan. Al-Quran terbuka untuk ditelaah, dikaji,
Kemudian Zaid mengembalikannya pada dan diuji oleh siapa saja. Pada dasarnya para
‘Utsman dan selesailah sudah koreksi/revisi pengkritik Islam mengetahui bahwa sebagai
tersebut. Khalifah ‘Utsman lalu memerintahkan agama, Islam memiliki konsep yang sangat
orang-orang untuk membuat duplikat naskah komprehensif. Namun dalam perspektif
dari Mushaf tersebut.12 tertentu dianggap membahayakan, terutama
jika kepentingan mereka (orang-orang yang
4.3. Sains dan Teknologi dalam Al-Quran tidak beriman) tidak terakomodir dalam
Wahyu pertama yang diterima oleh dunia Islam.14 Perlu dipahami pula bahwa
Nabi Mauhammad shallallahu ‘alaihi pengetahuan ilmiah (sains) tidak mengenal
wasallam di dalamnya terdapat perintah dari kata ”kekal”, apa yang dianggap salah pada
Allah subhanahu wa ta’ala untuk membaca masa silam ternyata dapat diakui kebenarannya
dengan menyebut nama-Nya. Perintah ini di masa sekarang/modern.
memiliki makna yang sangat strategis bagi Pengetahuan ilmiah mempunyai kebenaran
perkembangan peradaban manusia. Di relatif, artinya kebenaran datang silih berganti, hal
dalamnya terdapat hubungan keimanan, tugas ini berbeda dengan Al-Quran yang mempunyai
kerasulan dan intelektualitas. Dalam keimanan kebenaran mutlak. Oleh karena kita tidak
harus ada pengakuan kepada Allah subhanahu dapat menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk
wa ta’ala Yang Mutlak. Dalam tugas kerasulan menjustifikasi mengenai kebenaran ataupun
tercermin tugas peradaban dan penyempurnaan menyalahkan teori-teori ilmiah yang ditemukan.
akhlak, dan di dalam intelektualitas tercermin Sebab kalau Al-Quran digunakan untuk menilai
kemampuan memikirkan alam semesta serta salah atau benar terhadap teori ilmiah akan

13 Wajihudin, Misi Al-Quran. Jakarta. Amzah. Cetakan I.


2016. Hal. 1.
12 Ibid, Hal. 48. 14 Ibid. Hal. 57.

18 AL KARIMA,
KARIMA Volume 1, Nomor 1, Februari 2017
berimplikasi kepada kesalahan Al-Quran itu dan bulan. masing-masing dari keduanya itu
sendiri (miskipun yang salah bukan Al-Quran beredar di dalam garis edarnya.”
tetapi penafsirannya), sebab pada akhirnya suatu
teori akan digugurkan dengan teori yang lain. Dalam tinjauan sains dan teknologi Al-
Dan hal ini akan dijadikan sebagai cemoohan atau Quran berbicara tentang banyak hal, sebagian
ejekan untuk menyerang Al-Quran atau Islam itu diantaranya:
sendiri. 1) Bidang pertanian, botani dan klimatologi
terdapat dalam surat Al-An’am ayat 95-99.
Al-Quran mengandung sekian banyak
ayat-ayat yang memaparkan tentang saintek 2) Bidang Ginekologi dan Obstetri terdapat
(Kebenaran Ilmiah). Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-Mukminun ayat 12-14.
telah membakukan beberapa fakta alam di dalam 3) Bidang Langit dan Bumi terdapat dalam
Al-Quran dan Sunnah-Nya, diskripsi tentang surat Yunus ayat 101.
sejumlah fenomena alam dan hukum-hukum 4) Bidang Geografi dan Sosiologi dalam surat
alam dapat dijadikan sebagai argumentasi yang Ar-Rum ayat 9.
melampaui batas logika manusia, atau menurut 5) Bidang Ekosistem dalam surat Al-Baqarah
istilah yang dikenal mengenai keajaiban Al- ayat 164.
Quran (mukjizat Al-Quran). 6) Bidang Psikologi dalam surat Adz-Dzariat
ayat 20-21.
Al-Quran mengandung tantangan yang
7) Bidang Farmatologi dalam surat An-Nahl
berkaitan dengan intelektual dan konsep
ayat 65-69.
manusia. Manusia dapat mengembangkan
gagasan-gagasan ilmiah atau ilmu pengetahuan 8) Bidang Oseanografi dalam surat An-Nuur
melalui Al-Quran. Salah satu contoh tentang yat 39-40.15
konsep luar angkasa, Allah subhanahu wa ta’ala Masih banyak lagi ayat-ayat yang lain di
sudah memberikan isyarat untuk bisa dikaji dan dalam Al-Quranul Karim yang memuat tentang
diteliti kepada manusia, sebagaimana firman- keajaiban ilmiah (sains dan teknologi) yang
Nya dalam surat Al-Anbiya’ ayat 30-33, yakni: bisa dijadikan sebagai bahan riset bagi manusia.

“Dan Apakah orang-orang yang kafir Akan lebih indah jika para penuntut ilmu
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi syariah (hukum Islam) dan para penghafal Al-
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Quranul karim memberi perhatian lebih kepada
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. ilmu pengetahuan tentang mukjizat Al-Quran
dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang dan Sunnah yang berkaitan dengan kedokteran,
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga teknik, astronomi, ilmu atom, serta bidang
beriman? Dan telah Kami jadikan di bumi ini ilmu pengetahuan lainnya, sehingga bisa
gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu bermanfaat untuk Islam dan kaum muslimin.
(tidak) goncang bersama mereka dan telah Pada kenyataannya ilmu-ilmu yang lain sangat
Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan terkait dari satu sumber, yaitu Al-Quranul
yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
Karim.16
Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap
yang terpelihara, sedang mereka berpaling 15 Tim IslamWeb. Dr. Zakir Naik. Miracles of Al-Quran &
dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) As-Sunnah. Surakarta: Aqwam Media Profetina. 2015.
Hal.12-80.
yang terdapat padanya. Dan Dialah yang 16 Zulhamid dkk. Yusuf Al-Hajj Ahmad. Mukjizat Al-Quran
telah menciptakan malam dan siang, matahari yang Tak Terbantahkan. Surakarta. Aqwam Media
Profetika. 2016. Hal. 37.

Murdianto, Keautentikan Al-Qur’an dalam Perspektif Kemajuan Sains dan Teknologi


Murdianto 19
5. PENUTUP mukmin akan menjadi “kurban” kemajuan ini.
Sebagai seorang mukmin seharusnya menjadi
5.1. Kesimpulan
pengendali dan sekaligus kunci terhadap
Dalam Islam, usaha menuntut ilmu lajunya kemajuan dan perkembangan ilmu
termasuk ibadah. Ibadah dalam artian sebagai pengetahuan ini.
bentuk penyerahan diri mutlak kepada Allah
subhanahu wa ta’ala terhadap semua aturan-
Nya, baik yang berupa perintah maupun yang DAFTAR PUSTAKA
berupa larangan. Dalam proses menyerahkan Al-Quran dan Terjemahnya. 1971. Khadim Al-
diri seutuhnya kepada Allah subhanahu Haramain As Syarifain, Mujamma’ Al-
wa ta’ala, manusia diperintahkan untuk Malik Fahd Li Thiba’at Al-Mushhaf As-
mempelajari, memikirkan, mengkaji, dan Syarif. Medinah Munawarah. Po. Box.
memahami tentang hasil cipataan-Nya. Dengan 6262. Kerajaan Saudi Arabia.
itu diharapkan manusia dapat merasakan
Al A’zami, M.M. t.t. The History of The Qur’anic
keberadaan Allah subhanahu wa ta’ala melalui
Text - From Revelation to Compilation -
petunjuk dari Al-Quran. Adapun yang mampu
Sejarah Teks Al-Quran - Dari Wahyu Sampai
menemukan rahasia penciptaan Allah Ta’ala
Kompilasinya. Jakarta: Gema Insani.
tersebut adalah mereka yang berakal.
AzwarSyaifudin.2013.MetodePenelitian.Yogyakarta:
Mukjizat Al-Quranul Karim adalah Pustaka Pelajar.
mukjizat intelektual yang sangat cocok dengan
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian
fakta bahwa pesan Islam ditujukan untuk
Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
seluruh umat manusia selamanya. Oleh karena
Penelitian.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
itu, secara fondamental Al-Quranul Karim tidak
akan pernah bisa dipalsukan oleh manusia, oleh Ramadhani, dkk. Zakir Naik. 2016. Al-Quran
semua ilmu pengetahuan maupun oleh budaya vs Sains Modern. Yogyakarta: Sketsa.
apa pun. Mukjizat Al-Quran ini akan terkuak Tim IslamWeb. Dr. Zakir Naik. 2015. Miracles
sesuai dengan tingkat kecerdasan manusia. of Al-Quran & As-Sunnah. Surakarta:
Keautentikan Al-Quranul Karim tidak akan Aqwam Media Profetina.
pernah bisa dihilangkan atau diganti baik oleh
Wajihudin, 2016. Misi Al-Quran. Jakarta:
tempat maupun waktu.
Amzah.
5.2. Rekomendasi Zulhamid dkk. Yusuf Al-Hajj Ahmad.
2016. Mukjizat Al-Quran yang Tak
Oleh karena itu, kita sebagai seorang Terbantahkan. Surakarta: Aqwam Media
mukmin yang sudah jelas meyakini tentang Profetika.
keberadaan Al-Quranul Karim sudah
seharusnya tidak merasa acuh (tidak perduli)
terhadap perkembangan dan kemajuan sains
dan teknologi sekarang ini. Karena jika
kemajuan sains dan teknologi ini dikuasai
oleh orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah subhanahu wa ta’ala maka akan
merusak tatanan dunia ini, dan kita sebagai

20 AL KARIMA,
KARIMA Volume 1, Nomor 1, Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai