Anda di halaman 1dari 2

Teks Hikayat

Anggota Kelompok:
1. Chesya Silva Zalifianti
2. Dedek Enjelita
3. Muhammad Fauzan
4. Verra Aprillia
Bunga Kemuning
Di suatu negeri, terdapat seorang raja bijaksana yang mempunyai 10 orang
putri berwajah cantik. Istri raja belum lama meninggal setelah melahirkan si
anak bungsu, sehingga semua putrinya dijaga oleh pengasuh kerajaan. Puteri
Kuning merupakan anak bungsu sang raja dan mempunyai perilaku yang sangat
baik dibandingkan kakak perempuan lainnya. Suatu hari, Raja hendak pergi ke
kerajaan lainnya untuk menjaga jalinan hubungan antar kerajaan.
Sebelum pergi, Raja mengumpulkan seluruh Puteri untuk menanyakan oleh-
oleh yang diinginkan oleh mereka. Sembilan putri Raja ingin mendapatkan
oleh-oleh yang mewah dan mahal. Puteri Kuning berbeda dengan saudara-
saudaranya karena ia hanya meminta ayahnya kembali dengan selamat.
Setelah Raja pergi melakukan kunjungan, perilaku sembilan putri semakin
buruk hingga menyebabkan para pelayan merasa kewalahan. Sebaliknya, Puteri
Kuning bersikap sangat rajin dalam mengurus taman kesayangan ibunya.
Mengetahui perilaku Puteri Kuning tersebut, para kakak perempuannya justru
malah meledeknya. Sang Raja akhirnya pulang, namun yang memberikan
sambutan hangat hanyalah Puteri Kuning. Meskipun tidak meminta oleh-oleh,
namun Raja tetap memberikan kalung dengan batu hijau. Keesokan harinya,
sepuluh Puteri berkumpul untuk memperoleh hadiah dari Sang Raja.
Puteri Hijau merasa iri saat melihat kalung dengan liontin batu hijau yang
digunakan oleh Puteri Kuning. Putri Hijau juga sempat meminta kalung
tersebut, namun Puteri Kuning tidak memperolehkannya karena itu ialah
hadiah dari sang ayah.
Puteri Hijau tidak tinggal diam dan mengadu kepada kakak lainnya bahwa
Puteri Kuning mencuri barang miliknya. Pertengkaran tidak berhenti sampai di
situ hingga menyebabkan Puteri Kuning meninggal karena dipukul kakak
perempuannya. Puteri Kuning akhirnya dikuburkan dengan rapi supaya tidak
terlihat.
Namun, Raja yang merasakan kejanggalan akhirnya memerintahkan seluruh
penjaga untuk menemukan Puteri Kuning. Sayangnya, hasilnya tidak
memuaskan. Raja tidak menemukan tanda-tanda kehadiran Puteri Kuning. Raja
sangat menyesal karena tidak dapat mendidik puteri-puterinya dengan benar.
Ia akhirnya memerintahkan sembilan Puteri untuk pergi menuju ke negeri
seberang supaya bisa belajar dan merenungi kesalahan mereka.
Suatu hari, kuburan Puteri Kuning ditumbuhi tanaman yang pertama kali
dilihat pertama kali oleh raja. Tanaman tersebut diberikan nama bunga
kemuning karena daunnya berwarna hijau seperti kalung batu hijau.
Batangnya menyerupai jubah Puteri Kuning, dan bunganya berwarna putih
kekuningan dan sangat harum. Tanaman kemuning sering digunakan untuk
pengharum rambut dan kulit kayu dijadikan bedak penghalus wajah.

Pesan moral yang terkandung di dalam cerita ini:


Jangan bersikap jahat kepada saudara sendiri. Selain itu, kita tidak boleh
membalas kejahatan dengan kejahatan karena hanya akan merugikan diri
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai