Anda di halaman 1dari 3

A.

KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian Katarak & Glaukoma
- Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan.
Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa
mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan
membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir,
membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.
- Sedangkan Glaukoma yaitu kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di
dalam bola mata. Kondisi ini ditandai dengan nyeri di mata, mata merah, penglihatan
kabur, serta mual dan muntah. Glaukoma perlu segera ditangani untuk mencegah
terjadinya kebutaan.
2. Etiologi
 Katarak
Seseorang yang mengidap katarak, gejala awal yang terjadi akan mirip dengan
gangguan lain. Salah satu hal yang dapat terjadi adalah rabun jauh. Selain itu,
terdapat beberapa gejala yang dapat timbul, antara lain:
1) Pupil mata berwarna putih.
2) Pandangan menjadi kabur.
3) Silau atau terdapat lingkaran cahaya di sekitar lampu, terutama di malam hari.
4) Kesulitan melihat di malam hari.
5) Penglihatan ganda pada satu mata.
6) Membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk beraktivitas.
7) Pandangan berkabut.
8) Penglihatan terlihat pudar.
9) Objek terlihat menjadi ganda.
10) Ukuran lensa kacamata sering berubah.
Etiologi katarak yang paling sering ditemukan adalah proses degeneratif, namun
banyak faktor yang juga dapat menyebabkan katarak, seperti kelainan kongenital,
faktor metabolik, trauma, toksin, radiasi, dan gelombang elektromagnetik.

 Glaukoma
Pada gangguan glaukoma, sebagian besar gejala dapat menyebabkan saraf optik
menjadi rusak. Kamu diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ketika
mengidap gangguan ini. Beberapa gejala glaukoma yang dapat terjadi, antara lain:
1) Penglihatan dapat buram secara tiba-tiba.
2) Nyeri mata yang parah.
3) Mata merah.
4) Merasa mual dan ingin muntah.
5) Melihat cincin berwarna di sekitar lampu.
Etiologi glaukoma belum diketahui secara pasti namun terdapat faktor risiko yang
berhubungan dengan glaukoma.

Faktor risiko glaukoma dibedakan antara faktor risiko umum, faktor risiko
spesifik glaukoma sudut terbuka, spesifik glaukoma sudut tertutup, dan spesifik
glaukoma normotensi. Gangguan ini terjadi karena tekanan intraokular
meningkat, sehingga merusak saraf optik. Tekanan tersebut meningkat karena
cairan di depan mata menumpuk ketika tidak dikeringkan. Pada akhirnya,
kemampuan penglihatan akan menurun secara bertahap.

3. Fatofisiologi
- Patofisiologi katarak utamanya adalah terjadi perubahan pada kejernihan lensa
(opasitas lensa) sehingga jumlah cahaya yang masuk melalui media refraksi berkurang
dan sulit difokuskanke retina, dan pembentukan katarak secara kimiawi di tandai oleh
penurunan penyerapan oksigendanmula-mula terjadi peningkatan kandungan air diikuti
oleh dehidrasi serta kandungan natriumdan kalsium meningkat. dan pada lensa yang
mengalami katarak tidak ditemukan glutation.
- Glaukoma
Pada glaukoma akan terdapat karakteristik seperti melemahnya fungsi mata dengan
terjadinya cacat/pengecilan lapang pandang, peningkatan tekanan intraokular (TIO) yang
disertai oleh pencekungan diskus optikus dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi
(penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan

4. Komplikasi Katarak
Komplikasi katarak yang tersering adalah glaukoma yang dapat terjadi karena proses
fakolitik, fakotopik, fakotoksik.

1. Fakolitik
 Pada lensa yang keruh terdapat kerusakan maka substansi lensa akan keluar yang
akan menumpuk di sudut kamera okuli anterior terutama bagian kapsul lensa.
 Dengan keluarnya substansi lensa maka pada kamera okuli anterior akan
bertumpuk pula serbukan fagosit atau makrofag yang berfungsi merabsorbsi substansi
lensa tersebut.
 Tumpukan akan menutup sudut kamera okuli anterior sehingga timbul glaukoma.

2. Fakotopik
 Berdasarkan posisi lensa Oleh karena proses intumesensi, iris, terdorong ke
depan sudut kamera okuli anterior menjadi sempit sehingga aliran humor aqueaous
tidak lancar sedangkan produksi berjalan terus, akibatnya tekanan intraokuler akan
meningkat dan timbul glaukoma.

3. Fakotoksik
 Substansi lensa di kamera okuli anterior merupakan zat toksik bagimata sendiri
(auto toksik)
 Terjadi reaksi antigen-antibodi sehingga timbul uveitis, yangkemudian akan
menjadi glaukoma.

5. Terapi Farmakologi
Hingga saat ini belum ditemukan obat-obatan yang terbukti mampu memperlambat atau
menghilangkan katarak. Beberapa agen yang diduga dapat memperlambat pertumbuhan
katarak adalah penurun sorbitol, aspirin, dan vitamin C, namun belum ada bukti yang
signifikan mengenai hal tersebut.

6. Terapi Nonfarmakologi

Terapi utama pada katarak adalah tindakan pembedahan yaitu dengan mengganti lensa
mata yang sudah mengalami katarak dengan pernapasan lensa tanam buatan
(intraocularlens) di dalam mata.Namaun pada katarak yang masih tipis dan belum terlalu
mengganggu fungsi visual maka ada beberapa terapi no pembedahan memperlambat
progresivitasis katarak

Penatalaksanaan Non-bedah

1.Terapi menyebab kan katarak

2. Pengontrolan kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus,menyebabkan katarak


seperti kortikosteriod

3. Memakai pelingdung saat aktivitas luar dengan paparan sinar matahari, mengkumsosi
makanan yang mengandung antioksidan seperti sayur dan buah-buahan,menghentikan
kebiasaan merokok.

4. Pemakaian kaca mata untuk mengkoreksi tajam penglihatan untuk sementara

Anda mungkin juga menyukai