Hamdan syakirin wasyukurillah wassolatu’ala Rosulillah, Amma ba’du Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Alloh SWT yang mana beliau telah menciptakan langit dan bumi, bulan dan matahari, air dan api. Sehingga sempurnalah kehidupan manusia di muka bumi. Tak lupa pula solawat beserta salam kepada junjunan kita habibana wanabiyyana Muhammad SAW, yang mana beliau telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, yaitu dinul islam. Hadirin rohimakumulloh. Dewan juri yang saya hormati, teman-teman yang dimulyakan oleh Alloh SWT. Dalam kesempatan yang baik ini saya akan belajar menyampaikan tausiyah yang berjudul Birul Walidain. Hadirin… Yang dimaksud Birul Walidain disini adalah berbakti pada Orang Tua. Ketahuilah bahwasanya berbakti pada Orang Tua wajib hukumnya, tak peduli Orang Tua kita siapa, bagaimana pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari. Pernahkan terbayang dalam benak kita bagaimana Ibu mengandung kita selama 9 bulan dan melahirkan kita dengan mengorbankan nyawanya, tak sampai disitu kita disusuinya selama 2 tahun. Dan pernahkah terbayang di benak kita, bagaimana keluh kesahnya seorang Ayah bekerja dari pagi sampai petang banting tulang dengan tetesan keringatnya demi menghidupi kita. Hadirin yang dimulyakan oleh Allah SWT. Betapa agungnya betama mulianya seorang Ibu sampai-sampai Allah menaruh surga di telapak kakinya. Dan Islam agama yang menganjurkan ajaran berbakti kepada Orang Tua untuk meraih surganya Allah, sungguh sangat celaka yang mendapati kedua Orang Tuanya yang masih hidup tapi tidak berbakti kepada mereka sehingga tidak bisa menghantarkan dirinya ke dalam surga. Naudubillahimidalik "Ingatlah bahwa keridoan Allah ada pada Orang Tua, kemurkaan Allah ada pada murka Orang Tua" (Hadits Riwayat Tirmizi) Dan jangan sampai kita menyakiti kedua Orang Tua sehingga membuat mereka meneteskan air mata karena kesalahan kita, Tapi…buatlah mereka meneteskan air mata karena bahagia bersyukur mempunyai anak yang soleh dan berbakti. Pada suatu hari alkisah sahabat Rasul datang kepada Rasululloh dan bertanya “Yaa Rasul…siapakah yang harus kita hormati di muka bumi ini?” Rasululloh menjawab “Ibumu” “Lalu siapa lagi Ya Rasul?” “Ibumu” “Lalu siapa lagi?” “Ibumu” “Lalu siapa lagi ya Rasululloh” “Ayahmu” Tiga kali Rasululloh menyebut Ibumu, lalu Ayahmu, masihkah kita berani menyakiti mereka? (Naudzubillahimindalik) Rasululloh menegaskan bahwa Ibumu adalah surgamu, karena seorang Ibu biasa melakukan tiga hal yang tidak bisa dilakukan oleh Ayah kita, yaitu: Mengandung, Melahirkan dan Menyusui Sedangkan seorang Ayah sangat berjasa karena tanpa Ayah kita tidak akan seperti ini dan berdiri disini. Kita dilahirkan dari seorang Ibu bukan dari sebuah batu, kita tumbuh dari hasil tetesan keringat seorang Ayah bukan daris sebuah teknologi. Hadirin rohimakumulloh… Semoga Allah menjadikan kita anak-anak yang soleh dan solehah dan berbakti kepada Orang Tua dan selalu berada di jalan Alloh. Rupanya sekian dulu tausiyah dari saya semoga kita bisa menancapkan keimanan dan ketakwaan dengan berbalut ilmu yang bermanfaat dan bisa menjadi Muslimin Muslimat sejati. Jalan-jalan ke rumah Pak Camat Tidak lupa membeli Tomat Semoga Allah memberi rahmat Dan ilmu yang bermanfaat Diawali dengan basmalah Diakhiri dengan hamdalah Semoga pidatoku berkah Menjadi lentera di alam barzah Allohuakbar…Allohuakbar… Billahitaufiq walhidayah, Wassalmualaiku Wr.Wab. Billahitaufiq walhidayah, Wassalmualaiku Wr.Wab.