3. CONTOH COVER
JUDUL KARYA ILMIAH Judul tulisan di tengan (center)
menggunakan font Times New
Oleh:
1. Nama Lengkap NISN Nama penyusun dan NISN di tengah
4. DAFTAR ISI
Daftar isi dapat memberikan gambaran atau garis besar kepada pembaca mengenai pokok
pembahasan yang terdapat dalam suatu hasil penulisan. Dengan adanya daftar isi, pembaca
tidak perlu membuka halaman satu demi satu untuk menemukan bagian yang ingin dibaca.
Pada halaman judul sampai abstrak penomoran halaman menggunakan angka romawi
kecil (contoh: i, ii, iii), sedangkan BAB I sampai lampiran menggunakan angka biasa
(contoh: 1, 2, 3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
ABSTRAK ....................................................................................................................
5. ABSTRAK
Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia, satu spasi dengan jenis huruf Times New Roman,
12 pt. Abstrak hendaknya berisi permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian yang
digunakan, penyelesaian dan hasil penelitian yang diperoleh, ditambah dengan penulisan
kata kunci, dan tidak lebih dari 250 kata.
Contoh:
ANALISIS PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH
DI KAMPUNG SIDRAP, BONTANG
ABSTRAK
#CATATAN: Bila ada naskah yang dikutip dari sumber lain ditulis dengan cara
(nama belakang penulis, tahun), contoh (Sayuti, 2015).
Contoh penulisan naskah:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air (H2O) merupakan salah satu senyawa yang paling penting untuk berlangsungnya
kehidupan. Selain untuk dikonsumsi, air juga diperlukan oleh manusia untuk melakukan
berbagai macam aktivitas sehari-hari manusia. Sebagian besar air di Bumi terdapat di laut
(air asin) yaitu sebanyak 96,5% dari seluruh air di Bumi. Selain itu ada pula air tawar di
sungai, danau, dan air tanah.
Air bawah permukaan tanah adalah aliran air di bawah permukaan yang menjadi hasil
sebuah resapan yang terkandung dari air permukaan. Air yang meresap ke dalam tanah
sebagian akan tertahan oleh partikel-partikel tanah dan akan menguap kembali ke atmosfer.
Sebagian akan diserap oleh tumbuhan dan sebagian lagi akan terus meresap ke bawah sampai
pada zona di mana pori-pori dari tanah seluruhnya terisi oleh air. Zona tersebut disebut zona
yang jenuh air (saturated zone). Air yang terdapat dalam zona ini disebut air tanah.
Air merupakan komponen ekosistem yang sangat penting dalam negara. Berdasarkan
pasal Undang-Undang Nomor 17 tahun 2019 pasal 3 mengenai Sumber Daya Air (SDA),
pemerintah harus memberikan perlindungan dan menjamin pemenuhan hak rakyat atas
kebutuhan air. Oleh karena itu didirikannya sistem perpipaan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM). Aktivitas PDAM antara lain mengumpulkan, mengolah, menjernihkan, hingga
mendistribusikan air ke masyarakat atau pelanggan.
PDAM berada di setiap provinsi, kabupaten, dan kota madya di seluruh Indonesia.
Namun, daerah Kampung Sidrap, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk PAndan, Kutai Timur
(Kutim), Kalimantan Timur belum merasakan perpipaan PDAM. Hal tersebut terjadi sebab
terhalang status administrasi yang masuk dalam pemerintahan Kabupaten Kutim. Padahal,
populasi yang bermukim di Kampung Sidrap merupakan warga Bontang.
Pemerintah Kota Bontang dan pihak ketiga yakni CSR dari perusahaan Bontang pun
tidak bisa secara mudah membantu daerah tersebut. Alasannya adalah terkait dengan status
hukum wilayah Sidrap yang dimana merupakan wilayah Kutim. Dengan kondisi demikian,
warga Kampung Sidrap terdorong untuk memanfaatkan potensi wilayah sekitar guna
memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Warga di Kampung Sidrap telah lama menggunakan air tanah. Air tanah didapatkan
melalui sumur di sekitar daerah tersebut. Sumur air tanah menjadi sumber air bersih utama
bagi warga Kampung Sidrap. Meskipun begitu, penggunaan air sumur juga tidak sepenuhnya
dapat memenuhi kebutuhan air bagi warga. Saat kemarau panjang, air yang didapatkan dari
sumur hanya bisa mencapai satu drum dan digunakan untuk dua rumah.
Pada penelitian ini, penulis fokus pada bagaimana warga Kampung Sidrap
menghadapi permasalahan di atas. Penulis ingin menganalisis pengelolaan serta
pemanfaatan air tanah di Kampung Sidrap. Penelitian ini bertujuan agar pembaca
mengetahui pengelolaan dan pemanfaatan air tanah di Kampung Sidrap.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut.
1. Bagaimana kebutuhan air di Kampung Sidrap?
2. Bagaimana pemanfaatan dan pemeliharan air tanah di Kampung Sidrap?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengetahui dan mendeskripsikan kebutuhan air di Kampung Sidrap.
2. Mengetahui dan mendeskripsikan pemanfaatan dan pemeliharaan air tanah di Kampung
Sidrap.
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan praktis. Secara
teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan
pengetahuan tambahan mengenai air tanah yang berlokasi di Kampung Sidrap, Kota
Bontang, Provinsi Kalimantan Timur serta memberikan referensi bagi peneliti lain yang
mengadakan penelitian dalam kajian penelitian yang sama.
Secara praktis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu
peneliti, pemerinta, dan masyarakat setempat. Bagi peneliti, dapat dimanfaatkan untuk
menambah pengetahuan mengenai air tanah, Bagi pemerintah, dapat meningkatkan usaha
pemerintah dalam pengelolaan air tanah di Kampung Sidrap. Bagi masyarakat setempat
dapat digunakan untuk meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan air tanah di
Kampung Sidrap.
7. DAFTAR PUSTAKA
Berupa deretan referensi atau sumber pustaka yang dibaca dan dipakai dalam menyusun
karya ilmiah. Semua sumber pustaka baik berupa buku, artikel jurnal, maupun yang berasal
dari internet ditulis berurutan secara alfabetis serta menggunakan spasi 1 pt.
Panduan menulis daftar pustaka dari beberapa sumber:
➢ SUMBER BUKU
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
➢ SUMBER JURNAL
Riastika, Meyra. 2011. “Pengelolaan Air Berbasis Konservasi di Recharge Area Boyolali”.
Jurnal Ilmu Lingkungan, Jilid 9, No. 2, hlm. 86-97.
➢ SUMBER INTERNET
Ratriani, Virdita. 2021. “Mengenal Jenis-Jenis Air: Air Baku, Air Tanah, dan Air
Permukaan”, https://caritahu.kontan.co.id/news/mengenal-jenis-jenis-air-
air-baku-air-tanah-danair-permukaan. Dinduh pada 8 Maret 2022.
Contoh:
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Asmi Nur, dkk. 2016. Analisis dan Identifikasi Status Mutu Air Tanah di Kota
Singkawang Studi Kasus Kecamatan Singkawang Utara. Pontianak: Tanjungpura.
Puspasari, Desinta. 2020. Analisis Daya Dukung Sumber Air Untuk Kebutuhan Air Domestik
di Desa Wiru Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Ratriani, Virdita. 2021. “Mengenal Jenis-Jenis Air: Air Baku, Air Tanah, dan Air
Permukaan”, https://caritahu.kontan.co.id/news/mengenal-jenis-jenis-air-air-baku-
air-tanah-danair-permukaan. Dinduh pada 8 Maret 2022.
Rejekiningrum, Popi. 2009. “Peluang Pemanfaatan Air Tanah Untuk Keberlanjutan Sumber
Daya Air”. Jurnal Sumberdaya Lahan, Jilid 3, No. 2, hlm. 85-96.
8. LAMPIRAN
Lampiran biasanya berupa data tambahan atau data pendukung yang tidak dimasukkan
dalam naskah utama. Contoh: kuesioner dan foto-foto.