MEMORY REMAJA
SKRIPSI
Oleh :
DIKA LESTARI
121301022
FAKULTAS PSIKOLOGI
MEDAN
2017
ABSTRAK
Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk melihat pengaruh
mendengarkan murottal Al-Qur’an terhadap working memory remaja. Penelitian
ini menggunakan rancangan pretest-posttest control group design. Subjek dalam
penelitian berjumlah 34 siswa/siswi SMP PGRI-3 MEDAN yang berusia 11-15
tahun (laki-laki =16, perempuan =18). Subjek terbagi ke dalam dua kelompok
(eksperimen dan kontrol) melalui metode random assignment: kelompok
eksperimen berjumlah 16 orang dan kelompok kontrol berjumlah 18 orang.
Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan diperdengarkannya murottal Al-
Qur’an melalui headphone selama 15 menit setiap hari, selama 12 hari berturut-
turut, sementara kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan apapun.
Penelitian ini menggunakan alat ukur Stroop Test Effect. Data penelitian dianalisis
dengan Uji Mann-Whitney, dengan hasil .019 (p.sig<.05), yang berarti terdapat
perbedaan peningkatan skor working memory yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kontrol, di mana working memory subjek yang diperdengarkan
murottal Al-Qur’an lebih tinggi (Mdn=41) dibandingkan remaja yang tidak
mendapatkan perlakuan apapun (Mdn=20). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari mendengarkan murottal Al-Qur’an
terhadap working memory partisipan penelitian, di mana kelompok yang
mendapatkan perlakuan menunjukkan performa working memory yang meningkat
1
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Departemen Psikologi Umum dan Eksperimen Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
The Effect of Murottal Al-Qur’an on Adolescene’s Working Memory
ABSTRACT
This experimental study investigated the effect of listening murottal Al-
Qur’an on adolescene’s working memory. This study used pretest-posttest control
group design. The number of subjects in this study were 34 students, 11-15 years
old (male =16, female =18). Subjects were devided into two groups (experimental
and control) by random assignment method: an experimental group of 16 people
and a control group of 18 people. Experimental group was given treatment with
murottal Al-Qur’an listened by headphone for 15 minutes everyday, for 12 days
successively, meanwhile control group was not given any treatment. This study
used measuring instrument Stroop Test Effect. The research data was analysed by
Mann-Whitney Test, with result .019 (p.sign<.05), which means there is a
significant difference of gain score working memory between experimental and
control group, where working memory of subjects that was listened murottal Al-
Qur’an are higher (Mdn=41) than subjects that wasn’t given any treatment
(Mdn=20). In conclusion, there is a significant effect of listening murottal Al-
Qur’an on subjects’ working memory, which treatment group indicate high
working memory performance.
1
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Departemen Psikologi Umum dan Eksperimen Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara
v
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan, waktu, dan kesempatan kepada Peneliti, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Murottal Al-Qur’an terhadap
Working Memory Remaja”.
Terima kasih yang tak terhingga juga Peneliti ucapkan kepada:
1. Kak Dina Nazriani, M.A selaku dosen pembimbing, ibu kedua yang sangat
bersahabat dan selalu sabar dalam membimbing peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini;
2. Kedua Orang Tua, Abang serta Adik Peneliti yang tiada henti-hentinya selalu
mendo’akan, menyemangati, dan memberikan bantuan baik secara moril
maupun materil selama penyelesaian skripsi ini;
3. Ibu Etti Rahmawati, M.Si, selaku dosen penguji 3 dan Kak Amalia Meutia,
M.Psi, Psikolog selaku dosen penguji 2, serta Ibu Ika Sari Dewi, M.Pd,
Psikolog, dan dosen-dosen Departemen Psikologi Umum dan Eksperimen
lainnya yang turut memberikan dukungan dan semangat kepada Peneliti;
4. Asisten Peneliti yaitu Para Dita Widha Sari, S.Pd dan Tim Tester Muthia
Audina, S.Psi, Rapida Marpaung, S.Psi, dan Nurilan Nova Harahap yang
banyak memberikan kontribusi selama pelaksanaan penelitian eksperimental
ini;
5. Teman seperjuangan dan sedosen pembimbing, Maulidya Khairiyah yang
sama-sama merasakan jatuh bangun, saling menguatkan, dan saling
melengkapi selama penyelesaian skripsi ini. Begitu juga dengan teman
seperjuangan lainnya di Departemen Psikologi Umum dan Eksperimen, Kak
Rizky Siti Kartika, Eka Sartika, S.Psi dan Nuovi Adeline;
6. Sahabat kuliah yang tetap memberikan dukungan moril kepada peneliti
sampai sejauh ini, Riska Andani Simargolang, Arifah Raka Tasya Siregar,
Livi Yohana, S.Psi, Zahrani, S.Psi, Ade Rahmayani Siregar, S.Psi, Lina
Sentosa, S.Psi dan Nafia Sari;
vi
Universitas Sumatera Utara
7. Sahabat hijrah yang terus memberikan semangat, saling mendo’akan, dan
selalu menanyakan kapan sidang sebagai penyemangat untuk peneliti, Wirdah
Aulia Siregar, S.Pd, Putri Amaliah, S.PdI, dan Rimaryanti Retno Utari, A.md;
8. Seluruh partisipan penelitian, siswa kelas 8 SMP PGRI-3 Medan dan semua
pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
banyak memberikan kontribusi dan turut bekerjasama menyukseskan
penelitian eksperimental peneliti;
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
banyak kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, Peneliti menerima setiap kritikan
dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki dan memperluas pikiran
dan wawasan Peneliti agar lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.
Dika Lestari,
121301022
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI . ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8
C. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
D. Sistematika Penulisan ...................................................................... 9
viii
Universitas Sumatera Utara
1. Definisi Murottal Al-Qur’an ....................................................... 21
2. Mekanisme Murottal Al-Qur’an .................................................. 22
E. Pengaruh Murottal Al-Qur’an Terhadap
Kemampuan Working Memory Remaja ........................................... 26
F. Hipotesa Penelitian .......................................................................... 32
ix
Universitas Sumatera Utara
a. Uji Modul Eksperimen ........................................................... 52
b. Pretest ..................................................................................... 54
c. Pemberian Treatment .............................................................. 54
d. Posttest ................................................................................... 57
B. Pembahasan ...................................................................................... 57
LAMPIRAN ................................................................................................... 71
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Desain Penelitian Eksperimen ...................................................... 39
Tabel 2 Pembagian dan Proporsi Sampel pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................. 46
Tabel 3 Gambaran Partisipan Penelitian pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan
Usia ............................................................................................... 48
Tabel 4 Gambaran Rata-Rata Usia Partisipan pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................... 48
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 49
Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Varians .................................................... 50
Tabel 7 Gambaran Statistik Umum ........................................................... 51
Tabel 8 Hasil Uji U-Mann Whitney ........................................................... 51
Tabel 9 Pengklasifikasian Nilai r Menurut Cohen .................................... 53
xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
belajar ini yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Berlandaskan pada
kemampuan belajar dan kapasitas individu tersebut lah yang selanjutnya menjadi
dasar untuk kemajuan masyarakat di masa depan. (Gredler, 2011). Terlebih pada
saat sekarang ini yang telah memasuki Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),
tuntutan persaingan dan kompetisi yang lebih luas juga menjadikan belajar sebagai
kebutuhan yang sangat krusial. Setiap orang akan berlomba-lomba untuk terus
berkembang, sementara individu yang tidak memiliki kapasitas belajar akan jauh
tertinggal, tidak bisa berubah, dan tidak mampu beradaptasi dengan informasi serta
serta sikap dan nilai yang melatarbelakangi tindakan individu. Teori proses belajar
yang dimaksudkan untuk menangani area pengetahuan yang luas dan khusus yang
dipilih individu untuk dipelajari secara lebih mendalam, seperti TK/RA, SD/MI,
Selama proses belajar di sekolah, para siswa juga dituntut untuk bisa
serta menyelesaikan tugas-tugas baru setiap harinya, dan bagi mereka yang
hal ini akan berdampak pada perkembangan proses belajar mereka juga
para siswa-siswi dalam proses belajar di Sekolah. Hal ini sejalan dengan hasil data
untuk proses belajar. Beberapa alasan yang dikemukakan para siswa tersebut di
antaranya ialah; untuk mengingat & memahami pelajaran yang sudah dipelajari
guru (25%), dapat berhasil dan berprestasi di Sekolah (16%), dan untuk
bahwa kemampuan mengingat memang penting untuk proses belajar namun tidak
8 diketahui pula bahwa merekajuga memiliki hambatan selama proses belajar, dan
beberapa hambatan atau masalah yang paling sering para siswa tersebut alami saat
mendengarkan guru (10%). Melalui hasil survei tersebut, bisa kita ketahui bersama
bahwa permasalahan dan hambatan yang umum terjadi pada siswa SMP adalah
distraktor tersebut yang nantinya juga akan mempengaruhi siswa dalam aktivitas
belajar, seperti mengingat dan memproses materi pelajaran yang disampaikan guru
menjelaskan, memproses materi yang diberikan untuk lebih dipahami oleh siswa,
namun di sisi lain gangguan dari lingkungan juga tidak terabaikan yang turut
yang diberikan serta mengabaikan informasi tidak relevan dengan tugas yang dapat
menghambat dan mengacaukan perhatian merupakan salah satu fungsi dari central
executive working memory, yang dikenal dengan istilah selective attention. Pada
Dehn, 2008). Pada umumnya juga, central executive ini akan terlibat ketika
dalam Dehn, 2008). Hal ini sejalan dengan definisi working memory menurut
Baddeley yaitu sebagai suatu sistem memori aktif yang bertanggung jawab pada
pemahaman, proses belajar, dan penalaran. Oleh sebab itu Baddeley menjelaskan
bahwa central executive ini adalah working memory itu sendiri. Working memory
sangat diperlukan kapanpun selama proses belajar karena selama proses belajar
pengembangan kosa kata dan penalaran sangat bergantung pada fungsi working
kapasitas working memory rendah oleh Michael Kane dari Universitas Carolina
tersebut akan sering mengabaikan tugas sekolah dan melamun, khususnya ketika
mereka dihadapkan pada tugas yang sulit, namun lain halnya dengan pelajar yang
memiliki working memory relatif tinggi, yang akan tetap fokus pada tugas walaupun
Oleh sebab itu, working memory ini merupakan kemampuan kognitif yang
sangat krusial dalam aktivitas belajar siswa di Sekolah. Siswa dengan kapasitas
working memory yang rendah akan berusaha lebih keras dalam menyelesaikan
akhirnya hal ini akan menghambat proses belajar mereka juga (Stern, Avner).
Berdasarkan data survei awal (lampiran 8) yang pertanyaannya dikutip dari buku
Dehn 2008, maka diketahui bahwa gambaran working memory pada siswa-siswi
kelas 8 tersebut sekitar 68% dari total 47 siswa yang disurvei termasuk pada tingkat
dengan working memory yang rata-rata (32 siswa), 26% dengan working memory
tinggi (12 siswa), dan 6% dengan working memory rendah (3 siswa). Oleh
upaya penanggulangan atas hambatan yang mereka alami pada saat proses belajar,
maka dibutuhkanlah beberapa strategi dan alternatif. Saat ini sudah banyak kita
kemampuan pemrosesan infromasi individu dan cara kerja otak mereka, mulai yang
antaranya yang sudah banyak kita temui, seperti: terapi gelombang otak, terapi
relaksasi yang diiringi dengan musik akan membuat pikiran selalu siap dan mampu
berkonsentrasi. Musik menurut penelitian Dr. Lazanov ini adalah musik yang
tubuh dan pikiran, seperti musik klasik dan musik barok, musik barok mempunyai
tempo 60 ketukan per menit, yang sama dengan detak jantung rata-rata dalam
keadaan normal (DePorter, 2000). Begitu pula dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an
yang memiliki nuansa musikal. Musik tersebut memiliki peranan penting guna
Penting halnya, bagi siswa di masa perkembangannya saat ini bila diberikan
working memory mereka. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shekha, Hasan dan
Othman (2013) dalam hal membedakan pengaruh dari mendengarkan ayat Al-
Qur’an dan musik pada gelombang otak melalui EEG, diperoleh hasil yang
quran lebih besar dibandingkan saat mendengarkan musik yang lembut, maupun
yang keras (Shekha, Hassan, dan Othman, 2013). Hal ini menunjukkan kepada kita
bahwa sebenarnya selain musik, suara yang dihasilkan dari pembacaan Al-Qur’an
pola berirama, yang akan menjadi stimulus oleh para pendengarnya, yaitu berupa
menghasilkan gelombang otak alpha, dan peningkatan aktivasi pada area otak yang
bertugas untuk berfikir, emosi, dan aktivitas terkait religiusitas atau Ketuhanan
(Julianto & Etsem, 2011). Pada saat seseorang berada pada frekuensi gelombang
alpha, maka otak akan memproduksi serotoni. Oleh sebab itu mereka akan mampu
individu dalam mempelajari informasi baru, kecepatan dalam belajar dan dalam hal
mengingat/memorizing (www.gelombangotak.com).
Al-Qur’an serta beberapa hal yang berkaitan, inilah yang menjadi dasar mengapa
ini bertujuan untuk melihat pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap working memory
siswa kelas 8 yang mayoritasnya merupakan remaja awal dengan usia rata-rata 13-
14 tahun. Alasan peneliti memilih remaja kelas 8, berlandaskan pada sebuah studi
yang menemukan bahwa working memory remaja lebih baik daripada working
memory anak-anak (Dehn, 2008). Oleh sebab itu, kemungkinan besar tahun-tahun
remaja tersebut.
B. TUJUAN PENELITIAN
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah working memory pada remaja yang
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
dan pemikiran untuk mengembangkan ilmu psikologi islam, psikologi kognitif, dan
2. Manfaat Praktis
Kepada partisipan penelitian “siswa kelas 8”, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan suatu informasi baru kepada mereka mengenai stimulus positif
memory mereka.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : Pendahuluan
penulisan penelitian.
remaja.
memory remaja.
Bab ini memuat kesimpulan peneliti yang meliputi hasil analisa dan
siapapun, terkhusus bagi pelajar, orang tua dan pihak instansi Sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
manusia, yang menjembatani masa kanak-kanak dengan dewasa. Awal masa remaja
(Hurlock, 1980). Pada masa remaja kapasitas dan kecepatan pemrosesan terus
untuk mengelola dan menyebarkan sumber daya kognitifnya (Kuhn & Franklin
dalam Santrock 2007). Menurut pandangan Case (Santrock, 2007), remaja memiliki
sumber daya kognitif yang lebih besar karena adanya otomatisasi (kemampuan
memproses informasi dengan hanya menggunakan sedikit atau tanpa usaha sama
perubahan besar pada kognitif remaja, di antaranya yaitu: perubahan struktural dan
1. Perubahan Struktural
working memory/ Short-Term Memory semakin meluas dengan sangat cepat pada
masa pertengahan kanak-kanak, dan lanjut selama masa remaja. Perluasan working
memory ini lah yang memungkinkan remaja mampu mengatasi masalah yang
2. Perubahan Fungsional
dan ilmu pengetahuan adalah segelintir dari proses fungsional yang berkembang
B. Memory (Ingatan)
informasi yang diterima sepanjang waktu (Matlin, 2005). Tulving & Tulving (2000)
2008). Sejalan dengan ungkapan para psikolog (King, 2012) yang juga
seiring dengan berjalannya waktu, yang melalui tiga proses penting: encoding,
informasi (data indra) menjadi suatu bentuk representasi mental sehingga bisa
memori yang relatif permanen untuk diambil lagi (recall), dan yang terakhir
informasi (recall) yang telah ditempatkan ke STM dan LTM sebelumnya (Plotnik,
2005).
2. Jenis-Jenis Ingatan
jenis memori yang berbeda dalam membentuk proses penyimpanan ingatan (King,
selama 2-30 detik saja, dan rata-rata hanya 7 item informasi, setelah itu ingatan
C. Working Memory
kompleks, seperti: bahasa, pemahaman, proses belajar, dan penalaran (Dehn, 2008).
baru saja diaktifkan dalam memori, termasuk memori jangka pendek yang singkat
(Henry, 2011). Oleh sebab itu, performa working memory bergantung pada
dengan tujuan yang ingin dicapai dari suatu tugas (Dehn, 2008). Swanson (2006)
kapasitas terbatas yang meliputi pemeliharaan informasi dan secara bersamaan juga
memproses informasi lain, baik yang sama maupun berbeda (Henry, 2011).
Alan Baddeley & Hitch pada tahun 1974 mengembangkan suatu model
integratif tentang memori, yang dikenal dengan istilah working memory. Working
memory yang diungkapkan oleh Baddeley ini terdiri dari empat aspek—The
The phonological loop ini disebut juga sebagai articulatory loop yang
bertugas menyimpan informasi berupa suara dalam jumlah yang terbatas dan untuk
(1) Phonological input store yang sementara (material speech disimpan untuk
waktu yang singkat) dan pasif (hanya menyimpan informasi) serta waktu terbatas
fonologis mengaktifkan bagian lobus frontal dan lobus temporal di belahan otak
kiri (Matlin, 2005). The Phonological Loop memiliki fungsi tertentu dan terbatas
pada jenis informasi yang disimpan. The Phonological Loop akan menahan
informasi selama hanya 2 detik atau kurang (Baddeley, 1986 dalam Dehn, 2008).
kemampuan baca dan tulis, serta proses belajar. Rentang memori fonologis ini dapat
diukur dengan tugas-tugas seperti rentang/deretan angka atau huruf dan seringnya
ini berkenaan dengan verbal short-term memory atau verbal working memory span
(Dehn, 2008). The Phonological Loop tidak memiliki kapasitas untuk mengontrol
working memory, yang bertugas menyimpan informasi spasial dan visual. The
sketchpad juga menyimpan informasi visual yang telah dikodekan dari stimulus
Dehn, 2008). Sama seperti phonological loop, visuospatial sketchpad ini juga
memiliki kapasitas yang terbatas dan terdiri dari penyimpanan sementara yang pasif
(passive temporary store) dan proses pengulangan yang aktif (active rehearsal
penyimpanan visual dan spasial. Subkomponen visual (visual chace) adalah sistem
pasif yang bertanggung jawab pada penyimpanan informasi visual statis (misalnya:
informasi mengenai bentuk dan warna suatu objek), dan subkomponen spasial
(inner scribe) adalah sistem pengulangan spasial aktif yang bertanggung jawab
pada penyimpanan informasi spasial dinamis (misalnya: arah, gerakan, dan lokasi).
(Baddeley dalam Dehn, 2008). Fungsi utama dari proses working memory ini
berpusat di prefrontal cortex (Engle, Kane, & Tuholski dalam Dehn, 2008).
Menurut Kane dan Engle (2002) dorsolateral prefrontal cortex bertanggung jawab
the visuospatial sketchpad, dan the episodic buffer) serta mengatur seluruh proses
kognitif yang melibatkan working memory, seperti yang terlampir pada gambar 1
di bawah ini;
Central Executive
Baddeley pada tahun 2006 telah menjelaskan beberapa fungsi utama dari
central executive di antaranya yaitu (Dehn, 2008) : (1) Selective Attention, The
perhatian pada informasi yang relevan dan mencegah informasi tidak relevan yang
untuk melakukan dan mengatur aktivitas kognitif yang lebih dari satu secara
(3) Merencanakan strategi, the central executive juga bertugas untuk memilih dan
mengalokasikan sumber daya ke bagian sistem working memory lainnya; dan (5)
menunjukkan ingatan akan kejadian dan peristiwa yang terjadi pada kita. Episodic
buffer juga penting untuk proses belajar karena ia menggunakan kode multimodal
Pada dasarnya, kapasitas working memory ini merupakan jumlah ide atau
unit informasi dari penyimpanan long-term yang bisa ditahan dan dimanipulasikan
berkaitan dengan kematangan dari prefrontal cortex (Kane & Engle dalam Dehn,
2008). Selain itu, working memory ini juga bergantung pada keseimbangan
bertugas mengatur aktivitas sel yang berkaitan dengan working memory (Goldman-
Rakic dalam Dehn, 2008). Kekurangan dopamin dalam prefrontal cortex bisa
bervariasi dan relatif tetap, mengkin lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan
yang lain. Kapasitas working memory juga semakin bertambah seiring pertambahan
usia, dimulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Perbedaan dalam hal kapasitas
working memory antara anak-anak dengan usia yang sama bisa saja sangat besar.
Misalnya dalam suatu kelas yang terdiri dari 30 siswa berusia 12 sampai 13 tahun,
kita akan menemukan sedikitnya 3 dari mereka yang memiliki kapasitas working
seperti usia 17 tahun, yang hampir mendekati level dewasa (Gathercole & Alloway,
2007).
memory ini bertambah seiring usia, tetapi mereka tetap tidak bisa malampaui teman
mereka yang memiliki kapasitas working memory lebih tinggi sedari masa kanak-
kanak tersebut. Rendahnya kapasitas working memory ini tidak dipengaruhi oleh
faktor yang berkenaan dengan latar belakang anak, seperti pendidikan atau
pengalaman selama pre-school, atau dengan kualitas sosial dan stimulasi intelektual
di rumah. Tampaknya, gen berperan penting pada area frontal otak yang
akan meningkat secara substansial mulai masa kanak-kanan sampai dengan dewasa,
dari sebuah studi juga ditemukan bahwa working memory remaja lebih baik
daripada working memory anak-anak (Dehn, 2008). Anak yang berusia 9 tahun
dengan tugas, berbeda dengan anak berusia 14 tahun yang memiliki perkembangan
inhibitory mechanism lebih baik (Swanson & Howell dalam Dehn, 2008). Oleh
a. Melupakan inti/konten dari pesan dan instruksi yang diberikan, sehingga mereka
langsung;
D. Murottal Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan pedoman hidup dan sumber utama ajaran bagi setiap
muslim, guna memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan sempurna, yakni
diturunkan dalam bahasa Arab dan memiliki gaya bahasa khas yang tidak dapat
ditiru oleh para sastrawan sekalipun, karena susunannya yang indah dan berlainan
dengan setiap susunan dalam bahasa Arab. Susunan kalimat dan gaya bahasa Al-
Qur’an mampu menciptakan suatu pola dan keharmonisan irama yang timbul dari
rangkaian kata dan kalimatnya. Al-Qur’an disebut juga sebagai mukjizat terbesar
dan kekal sepanjang masa bagi umat muslim, hal ini dikarenakan Al-Qur’an sendiri
Muhammad saw. sebagai pedoman hidup dan tetap sesuai dengan perkembangan
menjadi suatu bentuk lantunan syair spiritual. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
dengan nuansa musikal ini menjadi bukti lain akan pentingnya nuansa musikal bagi
kitab suci Al-Qur’an. Efek nuansa musikal berperan penting dalam menciptakan
dan fungsi nalar akan mengalami proses perkembangan yang lebih baik bila disertai
2011).
Al-Qur’an terdiri atas susunan kata-kata indah dan teratur yang memiliki
daya hentakan kuat bagi pendengarnya. Hentakan suara di antara ujung-ujung ayat
atau kalimat ada yang kuat maupun lembut. Secara medis, ketika mendengarkan
bacaan/suara Al-Qur’an di saat posisi tenang, sel-sel otak, urat saraf dan pembuluh
darah akan dapat merespon magnetik yang terdapat dalam ritme Al-Qur’an dan
mengubahnya menjadi energi positif. Aliran darah di dalam otak akan meningkat,
khususnya daerah yang berkaitan dengan fungsi penglihatan, pengontrolan otot jari,
pendengaran, dan sebagainya (Nur, 2012). Salah satu rahasia yang menyebabkan
otak mampu bekerja, berpikir, dan mengingat adalah dikarenakan adanya program
yang sangat rumit dan halus yang senantiasa bekerja di dalam sel-sel otak. Program
tersebut ada di dalam setiap sel dan menjalankan tugasnya dengan keakurasian yang
hampir sempurna. Oleh sebab itu, jika terdapat kerusakan atau sedikit saja
dirasakan oleh sebagian atau bahkan seluruh tubuh kita, dan akibatnya akan
pengaruh yang kuat dalam merestorasi keseimbangan tubuh, dan sel-sel tubuh
gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain. Seperti yang diketahui bahwa
suara itu terbentuk dari gelombang dan getaran yang bergerak di udara dengan
vibrasi mekanik yang sampai ke telinga lalu ke sel-sel otak untuk direspon sesuai
bahwa kerja mekanik dari sel-sel ini dapat meningkat dan menjadi lebih kuat. Itulah
sebabnya suara dianggap sebagai energi obat yang efektif dalam proses
penyembuhan penyakit. Energi tersebut bisa kita dapati dalam ritme pembacaan
ayat-ayat Al-Qur’an yang direspon secara positif oleh sel-sel otak, urat saraf, dan
perubahan signifikan dalam perilaku; (5) kondisi jiwa yang lebih stabil; (6)
keseimbangan sel yang rusak. Ritme Al-Qur’an bekerja seperti aliran listrik yang
dapat menghidupkan sel-sel otak yang telah mati dan menormalkan keseimbangan
prose”, yang memiliki keunikan karena tidak dapat ditemukan dalam sastra arab.
Sekitar 80% ritme dalam Al-Qur’an hanya terdiri dari 3 suara (n, m ,a) yang
meliputi huruf-huruf seperti, Alif, Mim, Ya dan Nun. Jadi, sekitar 50.08% ayat
berirama “Nun” dan 30% lagi berirama “Mim”, “Alif”, atau “Ya”. Hasil analisis ini
dan membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah karya dengan karakteristik sastra yang
seperti: aksen, jenis hurus, tingkatan vokal, kata sifat, kata preposisi yang juga turut
yang secara psikologis merupakan jembatan otak kiri dan kanan, di mana output-
bila diperdengarkan dengan tepat dan benar, dalam artian sesuai dengan tajwid dan
susunan saraf dalam tubuh manusia. Sehingga huruf-huruf yang dibaca atau
diperdengarkan akan langsung direspon oleh saraf tubuh. Selain itu, sel-sel otak kita
tetap hidup dan aktif hingga di saat tertekan, karena Al-Qur’an juga memiliki efek
penenang. Terbukti juga bahwa sel-sel otak akan berhenti mengalami pemangkasan
(pruning) setelah mendengarkan murottal Al-Qur’an minimal tiga jam sehari yang
penelitian yang melibatkan 210 responden dan dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu
umat Islam yang berbicara dan memahami bahasa Arab, umat Islam yang tidak
memahami bahasa Arab, dan kalangan nonmuslin. Para peneliti menemukan bahwa
responden, efek ketenangan yang didapat tersebut menurut para peneliti disebabkan
oleh dua faktor, yaitu karena pengaruh lafal/suara Al-Quran tanpa memedulikan
apakah pendengar memahami makna lafal-lafal tersebut, dan faktor makna ayat-
penelitian tersebut, dari hasil pengamatan akan perubahan gelombang otak ketika
gelombang otak mereka beralih dari pergerakan yang cepat (12-13 db per detik)
menjadi lebih lambat (8-18 db per detik), yang mendeskripsikan kondisi responden
terus bergerak melalui jaringan saraf pendengaran sesuai dengan arahan sistem
terutama bagian otak depan (lobus frontal). Selanjutnya bagian-bagian ini saling
Remaja
Pada masa remaja, fungsi kognitif sedang berada pada fase perkembangan
dan perubahan yang progresif (Papalia, 2007). Hal ini karena kapasitas dan
kognitifnya (Kuhn & Franklin dalam Santrock 2007). Selama proses belajar di
yang diberikan. Berdasarkan perspektif kognitif, komponen esensial dari belajar ini
yang telah dikuasai, dan proses yang melibatkan pemahaman, pengertian, serta
terlepas dari hambatan dan tantangan yang terjadi selama proses belajar. Salah
mengingat bahan ajar yang sudah diberikan. Selective attention atau kemampuan
merupakan salah satu fungsi dari the central executive yang disebut dengan
inhibitory mechanism. The central executive ini dianggap sebagai pusat/inti dari
working memory (Baddeley dalam Dehn, 2008). Oleh sebab itu, kemampuan proses
working memory antar individu, yang dengan kata lain perhatian/atensi merupakan
kapasitas siswa dalam berpikir kompleks (Dehn, 2008; Henry, 2011). Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Gatherman & Alloway terkait karakteristik siswa
Oleh karena itu, working memory sangat erat kaitannya dengan proses
belajar dan dibutuhkan kapanpun selama proses belajar itu berlangsung, karena
seiring usia, akan tetapi mereka tetap tidak bisa melampaui orang lain dengan
kapasitas working memory yang lebih tinggi sedari masa kanak-kanak tersebut.
Sehingga, hal ini akan turut menghambat psroses belajar para siswa itu sendiri
dengan stimulus suara, seperti musik. Musik memiliki efek terapeutik terhadap
pikiran serta tubuh manusia. Efek suara mampu memengaruhi keseluruhan fungsi
fisiologis tubuh pada basis aktivasi korteks sensori dengan aktivasi sekunder yang
hipothalamus, dan sistem saraf otonom. Salah satu terapi musik yaitu perangsang
aliran listrik dari suara bacaan Al-Qur’an (murottal) secara tartil/ perlahan ini,
dibacakan, impuls atau rangsangan suara akan diterima oleh daun telinga
informasi ke susunan saraf pusat. Setiap bunyi yang dihasilkan dari sumber bunyi
atau getaran udara akan diterima oleh telinga, di mana getaran tersebut akan diubah
menjadi impuls mekanik (di telinga tengah), yang selanjutnya diubah menjadi
impuls elektrik (di telinga dalam), yang akan diteruskan melalui saraf pendengaran
tersebut akan ditangkap oleh daun telinga yang kemudian dialihkan ke lubang
telinga dan mengenai membrana timpani (membran yang ada di dalam telinga),
pendengaran yang saling bertautan satu sama lain. Rangsangan fisik sebelumnya
diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan ion natrium menjadi aliran listrik
yang diteruskan melalui saraf N.VII (vestibulo cokhlearis) menuju ke otak, lebih
wernicke. Sinyal dari area asosiasi somatik, visual, dan auditorik bertemu satu sama
memberi kesan) bahasa dan erat kaitannya dengan area pendengaran primer dan
sinyal dari talamus, juga diantarkan ke amigdala, di samping menerima sinyal dari
talamus, amgidala juga menerima sinyal dari semua bagian korteks limbik
terutama dari area asosiasi auditorik dan asosiasi visual. Amigdala akan
informasi dari berbagai arah yang selanjutnya akan dikirimkan ke berbagai sel
sebagai suatu pesan yang akan menghasilkan suatu gerak atau aktivitas). Di
samping itu, talamus juga menjalankan sinyal elektrik ke neokortkes (area otak
yang berfungsi untuk berpikir atau mengolah informasi yang masuk ke otak). Di
‘neokorteks’ sinyal tersebut disusun menjadi ‘sesuatu’ yang dipahami dan dipilah
hipokampus lebih berkaitan dalam hal penekanan dan pemaknaan pola persepsi
menyimpan ingatan baru. Thalamus merupakan salah satu daerah otak yang terlibat
sangat penting dalam osilasi gelombang otak alpa, begitu juga dengan area
berada pada frekuensi beta dan mengalami perubahan gelombang otak menjadi
berada pada kondisi relaksasi dan memberikan efek ketenangan. Para peneliti
menemukan bahwa saat seseorang berada pada frekuensi gelombang otak yang
lebih rendah (seperti alpha dan theta), maka otak akan memproduksi
penting dalam berbagai fungsi otak, seperti suasan hati, emosi, atensi, pembelajaran
dan memori, hal ini karena jalur neuron serotonergik menginversi berbagai daerah
pada sistem saraf pusat, seperti serebelum, neokorteks, talamus, sistem limbik,
penting yang bertugas mengatur aktivitas sel yang berkaitan dengan working
dan kortisol, dan memiliki efek psikologis seperti rendahnya tingkat kecemasan,
serta memiliki efek fisiologis seperti menurunnya tekanan darah, detak jantung,
asupan oksigen ke otak meningkat, dan nantinya akan berdampak juga pada
pemrosesan informasi. Efek fisiologis dan psikologis ini yang memberikan efek
performa executive working memory. Ashcraft dan Krick (2001) menekankan akan
pentingnya executive working memory yang merupakan salah satu aspek working
memory, yang fungsinya dipengaruhi oleh kecemasan. Hal ini sudah jelas, rasa
cemas turut memengaruhi perhatian dan working memory, dan hal ini dapat diatasi
mereka berada pada frekuensi gelombang otak alpha, dan karena frekuensi alpha
ini (9-13 Hz) berhubungan dengan kondisi tubuh dan pikiran yang rileks atau
relaksasi, seseorang yang berada pada kondisi ini akan mengalami penurunan
tekanan darah, detak jantung, dan seluruh tubuhnya akan merasakan ketenangan,
kemudian hal ini akan meningkatkan kadar oksigen di dalam otak, serta
memaksimalkan aliran darah ke korteks. Oleh sebab itu, kondisi relaksasi ini
dan menyimpan informasi tanpa harus mengeluarkan banyak usaha. Di samping itu,
stimuli lingkungan yang mengganggu serta fokus pada tugas yang sedang
signifikan dengan kondisi relaksasi (Mueller, 2001; Hudetz, 2004; John; Wood,
F. Hipotesa Penelitian
penelitian ini adalah sebagai berikut : Working memory remaja yang mendengarkan
murottal Al-Qur’an lebih baik daripada working memory remaja yang tidak
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
akibat hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai
perlakuan. Dalam hal ini, tujuan peneliti adalah untuk melihat hubungan sebab
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Murottal Al-Qur’an
seterusnya yang akan dilakukan setiap hari selama dua belas (12) pertemuan.
yang dibacakan oleh Syeikh Mishary Rashid Al-Afasi dan Q.S. Ar-Rahmaan oleh
Muzammil Hasballah. Q.S. Al-Fatihah, dan Q.S. Ar-Rahman peneliti pilih sebagai
instrumen murottal, hal ini berlandaskan pada penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan murottal Al-Qur’an dan mampu memberikan efek relaksasi atau ketenangan
2. Working Memory
memusatkan perhatian pada informasi berkaitan dengan tugas yang telah diberikan,
serta mengabaikan informasi yang tidak berhubungan dengan tugas yang bisa
partisipan harus fokus menyebutkan warna yang terlihat saja dan mengabaikan kata
yang tertulis dengan cepat, seperti pada tugas Stroop Test Effect
Working memory dalam penelitian ini diukur dengan Stroop Test Effect.
Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan partisipan dalam menyelesaikan tes, maka
D. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang hendak diteliti dan
Azwar (2013) mendefinisikan populasi sebagai kelompok subjek yang akan dikenai
kali lipat di usia 4-16 tahun, dengan kemajuan lebih bertahap setelah usia 8 tahun
perkembangan inhibitory mechanisms yang lebih baik (Swanson & Hoewll dalam
Dehn, 2008). Inhibitory mechanism adalah fungsi dari the central executive, dan
the central executive dianggap sebagai pusat/inti dari working memory (Baddeley
dalam Dehn, 2008). Oleh sebab itu, peneliti memilih partisipan penelitian yang
berusia dengan rentang usia 12-15 tahun, dan rentang usia tersebut mayoritas
nilai-nilai agama Islam, oleh karenanya peneliti sengaja memilih populasi yang
memenuhi kriteria tersebut. Selain itu, sesuai dengan karakteristik pertama, karena
fokus penelitian ini adalah remaja maka peneliti akan lebih memfokuskan pada
Sekolah Umum di Tingkat SMP. Oleh sebab itu, peneliti memilih SMP Swasta
2. Sampel Penelitian
ini dianggap lemah karena peneliti tidak memiliki kontrol penuh terhadap
data awal, yang tersedia adalah kelas 8-1 maka peneliti memilih siswa-siswi kelas
eksperimen, tidak sama seperti pada penelitian survei, bukan ditentukan oleh
dari variabel independen penelitian kita itu kuat, kita bisa menggunakan 10-20
menggunakan 20-30 subjek per kelompok. Dan jika pengaruhnya lemah, kita harus
menggunakan subjek yang lebih besar (>30 subjek). Disarankan untuk memiliki
Jumlah partisipan yang lebih kecil akan sangat sulit mendeteksi pengaruh dari
variabel bebas (murottal Al-Qur’an), kecuali jika pengaruhnya besar (Myers, 2012).
Oleh sebab itu, sebagai antisipasi dalam penelitian ini, maka peneliti akan
eksperimen atau kontrol akan dipilih siswa yang beragama islam secara acak
E. TEKNIK KONTROL
pengaruhnya terhadap penelitian ini, maka salah satu upayanya peneliti akan
Secara teoritis variabilitas nilai variabel luar/ekstra tersebut akan terbagi secara
seimbang (Latipun, 2011). Tujuan randomisasi ini juga untuk mengurangi bias dari
kesalahan sistematis (systematic eror) yang secara sengaja dilakukan peneliti dalam
variabel ekstra dan mengurangi bias dari kesalahan sistematis (Latipun, 2011).
mungkin, dalam hal ini adalah alat tes yang dipergunakan, waktu pengerjaan alat
tes, dan administrator alat tes pada kedua kelompok (kontrol dan eksperimen) juga
sama.
F. DESAIN PENELITIAN
posttest control group design. Desain ini peneliti gunakan guna melihat pengaruh
Kelompok Kontrol, dan desain penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sebagai
berikut :
R (KE) O1 X O2
R (KK) O1 O2
Keterangan :
R = Random Assignment
KE = Kelompok eksperimen
KK = Kelompok Kontrol
O1 = Pre-Test
O2 = Post-Test
X = Treatment Audio Murottal Al-Qur’an
G. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur pelaksanaaan penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap
eksperimen yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari hari pertama (pre-test),
serangkaian perlakuan yang diberikan, dan sampai pada hari terakhir (post-test).
ialah audio murottal AL-Qur’an surah-surah pilihan, serta headphone yang bisa
MEDAN. Oleh sebab itu, untuk melakukan eksperimen di instansi terkait, peneliti
harus mengurus surat izin penelitian. Dalam hal ini, surat izin penelitian
Setelah didapati sampel penelitian secara insidental dan diperoleh lah kelas
8-1, selanjutnya seluruh sampel yang beragama Islam dipilih secara acak (random
kontrol.
Modul penelitian yang sudah dibuat, harus diuji coba terlebih dahulu pada
penelitian. Peneliti melakukan uji coba modul penelitian terhadap remaja awal
dengan rentang usia 12-14 tahun dan beragama islam sebanyak 5 orang.
penelitian ini terdiri dari 34 partisipan yang beragama Islam (16 partisipan yang
kontrol yang tidak diberikan perlakuan apapun). Total pertemuan pada penelitian
eksperimen ini adalah tujuh belas (17) kali pertemuan, dengan pertemuan pertama
dan kedua akan dilakukan pre-test dan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya
dengan pemberian serangkaian perlakuan (treatment), yang dalam hal ini adalah
dan terakhir pada pertemuan kelima belas (15) dan keenam belas (16) akan
Pada tahap pengolahan data, setelah semua data telah terkumpul dan
diperoleh selanjutnya peneliti akan mengolah data dengan Microsoft Excel dan
melakukan uji statistik melalui program IBM SPSS Statistics Version 21 dan untuk
penjelasan lebih lengkapnya akan dibahas pada bagian metode analisis data.
H. INSTRUMEN EKSPERIMEN
sediakan rekaman audio dari surah-surah pilihan sebagai treatment murottal Al-
Qur’an, yaitu Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Ar-Rahman dengan total durasi 15 menit.
partisipan dengan 2 headphone dan 2 mp3 player lainnya sebagai cadangan, oleh
sebab itu nantinya partisipan akan mendapatkan treatment secara bergantian (dibagi
I. ALAT UKUR
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Stroop Test Effect yang khusus
mengukur aspek working memory, yaitu the central executive. Tes ini berhubungan
Terlebih lagi, Stroop Test Effect ini termasuk tes klinis yang reliabel, efesien dan
efektif guna mengevaluasi psikopatologi dan disfungsi otak. Stroop Test bisa
digunakan untuk anak yang berusia 6 tahun sampai pada lanjut usia 80 tahun
(Killian, 1984). Stroop Test Effect terdiri dari 3 kartu (Jensen, 1966), yaitu:
a. Kartu I Word (W), yang terdiri dari 100 kata bertuliskan 5 macam warna (merah,
hijau, ungu, coklat dan biru) dicetak dengan tinta hitam di selembar kertas putih
b. Kartu II Colour (C), yang terdiri atas 100 kata bertuliskan 5 macam warna
(merah, hijau, ungu, coklat, dan biru) dicetak dengan tinta warna sesuai dengan
kata yang tertera (misalnya, kata “merah” dicetak dengan tinta “merah” juga) di
c. Kartu III Colour-Word (CW), yang terdiri atas 100 kata bertuliskan 5 macam
warna (merah, hijau, ungu, coklat, dan biru) dicetak dengan tinta warna tidak
sesuai dengan kata yang tertera (misalnya, kata “merah” dicetak dengan tinta
memberitahukan ketika partisipan melakukan kesalahan saat tes. Skor tes ini
merupakan hasil dari skor gabungan ketiga kartu, yaitu seberapa lama partisipan
Suatu alat ukur/tes dianggap reliabel jika kita memperoleh hasil yang
2003). Rentang reliabilitas bergerak dari 0 sampai dengan 1.00, semakin bergerak
ke 1.00 semakin menunjukkan bahwa alat ukur memang reliabel. Jensen (1965)
mengungkapkan bahwa reliabilitas dari ketiga kartu Stroop Test ini (W, C, CW)
adalah 0.88 , 0.79 , 0.71 dengan (N=436). Begitu juga dengan skor reliabilitas yang
diperoleh Golden (1978) yaitu 0.89 , 0.84 , 0.73 (N=450) dengan administrasi
individual, dan 0.85 , 0.81 , 0.69 (N=60) dengan administrasi secara berkelompok
Validitas menunjukkan seberapa teliti dan tepat suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur, dalam artian sejauh mana alat ukur tersebut
mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya (Hadi, 2000).
Stroop Test Effect sangat reliabel dan termasuk tes objektif yang valid, yang artinya
bahwa tes tersebut relevan jika digunakan untuk permasalahan klinis dan
Selain itu, peneliti juga melakukan uji reliabilitas dan validitas pada alat
ukur Stroop Test Effect. Hasil yang diperoleh untuk uji reliabilitas Stroop Test Effect
adalah 0,583 dan uji validitasnya adalah Kartu W (0,7), Kartu C (0,658), dan Kartu
CW (0,583).
Data yang diperoleh dari penelitian eksperimen ini akan dianalisis dengan
The Mann-Whitney Test yang diolah melalui laptop dengan program IBM SPSS
a. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas ini ialah untuk mengetahui apakah pada masing-
berhubung total partisipan peneliti kurang dari 50 partisipan. Ketentuan dalam uji
normalitas ini, data berasal dari populasi yang normal apabila nila p>α (α =.05), dan
begitu sebaliknya jika nilai p< α (α=.05), maka data tidak terdistribusi secara
statistika parametik, sementara data yang sebarannya tidak normal dapat dianalisa
Tujuan dari uji homogenitas ini ialah untuk mengetahui dan memeriksa
apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang homogen (data berasal dari
menggunakan Levene’s Test, dikatakan homogen suatu sampel jika nilai p>α
(α=.05), sebaliknya jika nilai signifikansi p< α (α=.05) , maka data tidak homogen.
Jika data tidak homogen atau perbedaan antara varians-varians dalam kelompok
besar, maka metode analisis yang digunakan menjadi tidak signifikan (Kerlinger,
2002).
c. Uji Hipotesis
BAB IV
A. ANALISIS DATA
pembagian dan proporsi partisipan penelitian ini bisa dilihat pada tabel 2 :
KE % KK % N %
Laki-laki 6 37% 10 56% 16 47%
Perempuan 10 63% 8 44% 18 53%
N 16 47% 18 53% 34 100%
Melalui tabel 2 dapat kita ketahui bahwa 53% dari partisipan merupakan
perempuan dan 47% sisanya adalah laki-laki. Selain itu, diketahui pula jumlah
eksperimen (47%),
gambaran dari sebaran partisipannya dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4 di bawah
ini :
USIA
N %
11 % 12 % 13 % 14 % 15 %
KE 2 12% 2 13% 6 38% 5 31% 1 6% 16 100%
KK - 3 17% 8 44% 7 39% - 18 100%
N 2 5 14 12 1 34
% 6% 15% 41% 35% 3% 100%
Diketahui bahwa rentang usia sampel penelitian adalah 11-15 tahun (M=13,
SD=.95), di mana 41% dari keseluruhan sampel berusia 13 tahun, 35% berusia 14
tahun dan 15% berusia 12 tahun, sementara sisanya 6% dan 3% berusia 11 dan 15
tahun.
Kelompok Mean SD
Eksperimen 13 Tahun .123
Kontrol 13 Tahun .732
N 13 Tahun .925
Uji Asumsi sangat penting dilakukan sebelum peneliti memilih uji statistik
mana yang selanjutnya sesuai atau tepat untuk digunakan (Field, 2009). Adapun uji
asumsi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji
homogenitas varians. Pengujian asumsi penelitian ini akan dibantu dengan program
a. Uji Normalias
berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas dapat
Namun, dalam penelitian ini melalui program SPSS peneliti akan menggunakan Uji
signifikansinya lebih besar dari .05,. Hasil uji normalitas pada kedua kelompok
dan kontrol data tidak teristribusi secara normal, dengan tidak terpenuhinya syarat
suatu data dikatakan normal (p > .05). Di mana pada masing-masing pengukuran
kedua kelompok didapati nilai p-nya lebih kecil dari .05, (.0, dan .05). Hal ini
menunjukkan bahwa untuk tahap uji statistik berikutnya, peneliti lebih sesuai dan
tepat jika menggunakan uji statistik nonparamaterik, yang biasa dikenal dengan uji
bebas asumsi karena tidak terlalu memperketat asumsi dari distribusi data yang
kelompok (eksperimen dan kontrol) memiliki variasi dan sebaran skor yang sama
atau dengan kata lain apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang
homogen (Field, 2003). Asumsi homogenitas varians ini dapat kita uji dengan
mudah menggunakan Levene’s Test melalui program SPSS, dengan ketentuan jika
p > .05 maka data dikatakan homogen, dan begitu sebaliknya. Hasil uji asumsi
Berdasarkan tabel 6 di atas dengan nilai p > .05 (.66 > .05) , data penelitian
telah memenuhi asumsi homogenitas varians yang berarti bahwa seluruh kelompok
penelitian, baik eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang homogen atau
memory remaja. Hasil penelitian ini selanjutnya akan didapatkan dari pengujian
Qur’an tidak lebih baik daripada working memory remaja yang tidak
Qur’an lebih baik daripada working memory remaja yang tidak mendengarkan
murottal Al-Qur’an.
Selanjutnya, H0 akan ditolak jika nilai signifikansi (1-tailed) lebih kecil dari
SPSS, seperti yang terlihat pada tabel 8 di atas. Diketahui bahwa nilai p.sig (1-
tailed) adalah .019 atau lebih kecil dari .05 dengan taraf kepercayaan 95%. Secara
garis besar, bisa disimpulkan bahwa hipotesa nihil penelitian ini ditolak dengan p=
.019 < .05,. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan working memory yang
dengan kelompok kontrol yang tidak mendengarkan murottal Al-Qur’an. Selain itu,
yang mendengarkan murottal Al-Qur’an lebih baik daripada kelompok kontrol yang
dapat juga kita lihat dari perbedaan Median pada kelompok eksperimen yang lebih
tinggi (Mdn = 41) bila dibandingkan dengan median dari kelompok kontrol (Mdn =
20). Jadi, kesimpulan dari penelitian ini ialah H0 peneliti ditolak, dan Ha peneliti
lebih baik daripada working memory remaja yang tidak mendengarkan murottal Al-
Qur’an.
4. Effect Size
Dalam suatu laporan hasil penelitian, sangatlah penting bagi peneliti untuk
standard dari seberapa besar pengaruh yang diamati, sehingga mereka mampu
membandingkannya dengan penelitian lain. Hanya karena hasil dari uji statistik kita
signifikan bukan berarti bahwa pengaruh yang diukur tersebut berarti atau penting
(Field, 2009). Oleh sebab itu, kita juga harus mengukur ukuran atau seberapa besar
penelitian ini :
𝒁
𝒓=
√𝑵 Keterangan :
r = Besarnya Pengaruh
−2.071 −2.071 Z = Z Score
𝑟= = N = Total Sampel
√34 5,83
𝒓 = −. 𝟑𝟓
Nilai r yang diperoleh dari penelitian ini adalah -.35,. Hal ini menunjukkan
adalah sebesar (-.35)2 x 100% = 12.25%, dengan penjelasan yaitu pengaruh atau
efek yang dihasilkan berada pada kategori medium (sedang) terhadap sampel.
Pada hari Kamis, 15 September 2016 peneliti melakukan uji coba modul
eksperimen bersama asisten peneliti. Uji coba modul dilakukan di SMP Swasta
PGRI-3 Medan pada jam pelajaran pertama kelas siang. Dikarenakan beberapa
kendala, jadwal uji coba modul yang seharusnya pada kelas pagi harus diundur.
Peneliti meminta izin untuk melakukan uji coba modul penelitian terhadap 5
tersebut terdiri atas 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Selama pre-test karena
antar siswa duduk berdekatan, terlihat bahwa beberapa di antara mereka tidak fokus
saat menyebutkan warna pada Stroop Test Effect, dan saat pemberian treatment pun
juga seperti itu. Anak perempuan masih mampu untuk fokus mendengarkan
murottal dengan mata yang terpejam, walaupun ada sebagian kecil yang terlihat
kurang nyaman saat menutup mata dan begitu juga dengan siswa laki-laki yang
peneliti hal ini terjadi dikarenakan seluruh partisipan uji coba modul duduk
memejamkan mata. Selama 15 menit pemberian treatment ada satu orang partisipan
menurut partisipan mereka tidak mendengar suara lain selain murottal, namun
partisipan yang lain ada yang masih mendengarkan suara di luar. Berdasarkan hasil
uji coba modul ini peneliti mendapatkan beberapa feedback untuk penelitian
1. Usahakan setiap partisipan duduk berjauhan saat pretest dan posttest, bisa
penelitian;
3. Karena ruangan yang tersedia untuk penelitian hanya Mesjid Sekolah dengan
tirai;
4. Para partisipan saat pemberian treatment tidak duduk berhadap-hadapan, hal ini
dilakukan agar mereka lebih nyaman dan leluasa jika memejamkan mata;
b. Pretest
Berhubung ada tausiyah jum’at maka pretest diundur sampai pukul 08.00. selama
pretest partisipan dipanggil secara bergantian sebanyak 6 anak, dengan 3 anak yang
selesai ditest, mereka akan memanggil 3 temannya yang lain untuk ditest dan begitu
seterusnya. Ketika pelaksanaan pretest, satu partisipan akan ditest oleh satu tester
sekaligus mengawasi jalannya test. Namun sayangnya, waktu yang tersedia untuk
pretest seluruh partisipan pada hari ini tidak mencukupi. Kondisi Mesjid sebagai
tempat penelitian sudah tidak kondusif lagi sejak bel pulang berbunyi dan sebagian
karenanya, sebagai alternatif maka partisipan yang belum dilakukan pretest akan
dilanjutkan besok harinya di waktu yang sama. Pada hari Sabtu tanggal 17
September 2016, dimulai pretest lanjutan pada pukul 08.30. pada pretes lanjutan
ini peneliti juga merasa lebih ringan dibandingkan pretest yang pertema kali, karena
c. Pemberian Treatment
dari 7-8 partisipan. Pada hari pertama treatment Senin 19 September 2016, peneliti
merubah jadwal penelitian yang semula telah disusun dan menyesuaikan jadwal-
jadwal para guru. Untuk persoalan instrumen penelitian aman terkendali dan karena
pertama sekali para partisipan mendapatkan treatment, maka peneliti dan asisten
peneliti harus menjelaskan instruksi treatment berulang kali sampai para partisipan
Qur’an tiba-tiba mp3-player mati dan tidak berfungsi lagi. Begitu seterusnya
sampai setengah instrument tersebut mengalami kerusakan. Hal ini tentu turut
dengan instrument yang beru dengan merek yang sama juga, pemberian treatment
Akan tetapi yang sangat disayangkan adalah kualitas suara yang dihasilkan antara
handphone sebagai media pemutar murottal nya masih dapat mendengarkan suara-
yang tersedia.
treatment. Hal ini terlihat dari kondisi partisipan yang mulanya masih terlihat kaku
saat mendengarkan murottal, masih ada yang membuka mata, masih ada yang
menjahili temannya yang di samping, dan masih ada yang membuka mata sebelum
instruksi peneliti dan asisten peneliti. Selang beberapa hari pemberian treatment,
para partisipan sudah mulai memahami prosedur treatment. Peneliti dan asisten
peneliti tidak lagi menjelaskan instruksi secara rinci kepada partisipan dan
partisipan sudah lebih leluasa duduk senyaman mungkin dengan memejamkan mata
treatment yang mereka dapatkan selalu sama. Saat treatment ada yang menjahili
sebagian untuk mengintip temannya yang lain. Melihat kondisi ini yang ditakutkan
perubahan pada instruksi treatment yang diberikan. Semula para partisipan duduk
kebebasan untuk duduk di mana saja selama masih di dalam ruang penelitian,
dengan syarat yang masih sama yaitu kondisikan tubuh serileks dan senyaman
mungkin, terserah mau dengan posisi yang seperti apa, bisa duduk, berbaring,
Bersamaan dengan instruksi tersebut, tugas pengawasan peneliti dan asisten peneliti
juga semakin lebih besar dengan pengontrolan pada seluruh partisipan yang
d. Posttest
Posttest dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa 3-4 Oktober 2016. Tester
pada posttest ini lebih banyak dibandingkan saat pretest sehingga lebih
mengefesiensi waktu, namun berhubung ada sebagian partisipan yang tidak hadir
ke Sekolah sehingga mereka akan ditest pada hari Selasanya. Selama posttest, untuk
waktu pemberian instruksi lebih ringkas dibandingkan saat pretest. Karena para
partisipan juga memahami tugas dari alat tes, sehingga tester cukup memberikan
instruksi secara garis besarnya saja. Tes indivual ini dilaksanakan di setiap sudut
ruangan dengan beberapa jarak antara satu partisipan dan lainnya untuk
B. PEMBAHASAN
per treatment/hari), ditambah dengan 2 hari pre-test dan 2 hari post-test dengan
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan treatment, dengan hasil (p.sig = .19 <
.05). Sementara untuk besarnya pengaruh treatment yang diberikan dapat dilihat
berdasarkan effect size (r2 = 12.25), sebesar 12.25% dan termasuk ke dalam tingkat
pengaruh yang medium. Hal ini berarti bahwa treatment yang diberikan peneliti
secara signifikan, khususnya pada aspek executive working memory. Hasil dari
penelitian ini sesuai dengan hipotesa peneliti, yaitu “working memory remaja yang
Selain dari hasil uji hipotesa, pembuktian akan hasil penelitian ini juga bisa
dilihat pada perbedaan Median dari kedua kelompok eksperimen dan kontrol.
Median dianggap lebih penting dan lebih sesuai dalam merepresentasikan apa yang
sebenarnya diukur oleh statistik non parametrik karena median tidak terlalu
eksperimen dan kelompok kontrol pada Stroop Test Effect, diketahui bahwa
kelompok eksperimen memiliki Median yang lebih tinggi (Mdn = 41) dibandingkan
kelompok kontrol yang memiliki Median lebih rendah (Mdn = 20). Hal ini
ini tidak terlalu bersih, yang disebabkan masih adanya extraneous variable seperti
partisipan saat penelitian yang tidak dapat terkontrol sepenuhnya oleh peneliti.
memejamkan mata mereka, dan tidak saling menjahili satu sama lain serta fokus
duduk tidak terlalu berdekatan dan duduk di tempat yang mereka sukai dan nyaman
bagi mereka selama itu masih di dalam ruang penelitian, serta pengawasan
kepada partisipan dan partisipan tetap berada pada kondisi yang tenang dan relaks.
Subhan Nur (2012) dalam bukunya yang berjudul Energi Ilahi Tilawah Al-
Qur’an mengungkapkan bahwa Ritme Al-Qur’an bekerja seperti aliran listrik yang
dapat menghidupkan sel-sel otak yang telah mati dan menormalkan keseimbangan
hasil penelitian Ir. Abdel Daem al-Kaheel bahwa mendengarkan murottal Al-
memiliki efek penenang. Terbukti juga bahwa sel-sel otak akan berhenti mengalami
ingat, dan kemampuan berhitung (Nur, 2012). Pernyataan tersebut sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Kedokteran Islam di Wilayah Florida
Amerika Serikat yang melibatkan 210 partisipan dan dibagi ke dalam tiga kelompok
(umat Islam yang berbicara dan memahami bahasa Arab, umat Islam yang tidak
yang didapatkan partisipan disebabkan oleh dua faktor, yaitu karena pengaruh
lafal-lafal tersebut, dan karena makna dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, meskipun
memberikan ketenangan yang lebih besar (Mahjoob, 2014). Penelitian lain bahkan
yang lebih positif daripada musik (Khadem, 2008 dalam Mahjoob, 2014). Selain
itu, penelitian yang dilakukan oleh Flor (2013) juga menunjukkan bahwa ketika
seseorang berada pada kondisi yang tenang/relaks, maka ia akan lebih efektif dalam
tersebut.
menenangkan, di mana ketenangan dan relaksasi yang tercipta juga turut memiliki
pengaruh yang positif terhadap memori. Hal ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Atefeh Hojjati, Akram Rahimi, dkk (2014) di Islamic Azad Univesit
Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Very Julianto, Rizki
remaja cukup efektif. Murottal Al-Qur’an memberikan efek yang menenangkan dan
berdampak pada fungsi fisiologis dan psikologi seseorang yang selanjutnya turut
BAB V
hasil penelitian eksperimen yang telah dilakukan oleh peneliti. Pertama, di bagian
awal akan dipaparkan beberapa kesimpulan dari penelitian ini. Kedua, dilanjutkan
dengan penjabaran beberapa saran praktis dan metodologis yang diharapkan bisa
penelitian ini.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Adapun saran praktis ini lebih ditujukan kepada semua orang, sementara saran
1. Saran Praktis
Saran praktis ini ditujukan kepada semua orang, khususnya kepada para
meningkatkan konsentrasi mereka dan performa working memory. Hal ini tentu
akan berdampak positif untuk proses belajar dan pemrosesan informasi sehari-hari.
2. Saran Metodologis
selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan. Oleh sebab itu, peneliti
yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikut beberapa saran metodologis yang
kualitas yang sangat bagus/tidak mudah rusak, dan memiliki type, dan kualitas
d. Peneliti berikutnya akan lebih baik, bila menggunakan alat ukur yang lebih
memory partisipan.
DAFTAR PUSTAKA
Pedak, M. (2009). Mukjizat Terapi Qur'an untuk Hidup Sukses. Jakarta: PT.
Wahyu Media.
Plotnik, R. (2005). Introduction to Psychology (7th ed.). USA: Wadsworth
Thomson Learning, inc.
Roux, F., & Uhlhaas, P. J. (2014) Working Memory and Neural Oscillations:
Alpha-Gamma Versus Theta-Gamma Codes for Distinct WM
Information. Cognitive Science (18), (15-25).
Salthouse, T. A. (2011). Ehat Cognitive Abilities are Involved in Trail-Making
Performance. ScienceDirect (39), 222-232.
Santrock, J. W. (2007). Remaja Jilid 1 (11th ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, J. W. (2009). Psikologi Pendidikan (3rd ed.). Jakarta: Salemba
Humanika.
Satiadarma, M., & Zahra, R. (2004). Cerdas dengan Musik. Jakarta: Puspa
Swara.
Shekha, M., Hassan, A., & Othman, S. (2013). Effects of Qur’an Listening on
Electroencephalogram Brain Waves. The Egyptian Society of
Experimental Biology, 9(1 ), 119-121.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT RINEKA CIPTA.
Stern, Avner. (2011). Working Memory and Learning. Behavioral Health
Specialist, Inc.
Sternberg, R. J. (2008). psikologi kognitif edisi keempat. Yogyakarta:
PUSTAKA PELAJAR.
Wahida, S., Nooryanto, M., & Andarini, S. (2015). Terapi Murotal Al-Qur'an
Surat Ar-Rahman Meningkatkan Kadar β-Endorphin dan Menurunkan
Intensitas Nyeri pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Malang: Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Wood, J. (2006). Effect of Anxiety Reduction on Children's School Performance
and Social Adjustment. Developmental Psychology, 42, 345-349.
_________. Diakses Pada Tanggal 18 Oktober, 2015, dari Gelombang Otak:
http://www.gelombangotak.com/cara_meningkatkan_gelombang_alpha
.htm
_________. Diakses Pada Tanggal 10 Maret, 2016, dari Campaign for Learning:
http://www.campaign-for-
learning.org.uk/cfl/yourlearning/why_learn.asp
LAMPIRAN 1
REMAJA
EKSPERIMEN
DISUSUN OLEH:
DIKA LESTARI
121301022
FAKULTAS PSIKOLOGI
2016
MODUL EKSPERIMEN
A. PELAKSANAAN EKSPERIMEN
B. TUJUAN EKSPERIMEN
murottal Al-Quran memiliki performa working memory yang lebih baik, yang
C. METODE
1. Instrument : a. Headphone
c. Mp3 Player
e. Stopwatch
2. Prosedur :
Penelitian)
bantuin gak? Jadi gini.. sekarang kakak mau tanya, udah pada tahu belum apa
itu murottal Al-Qur’an? Pada tahu yaa. Jadi gini, nanti selama 2 minggu kalian
cukup hanya mendengarkannya aja, dan itu akan kita laksanakan di sela-sela jam
pelajaran. Sampai sini sudah jelas adik-adik? Jadi kalian akan bersama kakak
setiap harinya untuk 2 minggu ke depan. Kakak butuh kerja sama dengan kalian,
bisa kan kita kerja sama? Sekarang akan kakak bagikan Surat Kesepakatan,
dengan kalian menandatangani ini berarti kalian setuju untuk ikut serta dalam
penelitian kakak. Tenang saja, nanti akan ada hadiah dan ucapan terima kasih
untuk kalian yang setiap hari ikut penelitian kakak loh. Silahkan adik-adik buat
nama lengkap dan tanda tangani surat yang udah kakak tadi bagikan yaa.
ada beberapa aturannya. Yang pertama, harap seluruh alat komunikasi atau
gadget disenyapkan/silent, lalu diletakkan di dalam tas dan tidak ada yang
dan bagi kalian yang hadir di setiap pertemuan akan mendapatkan reward/hadiah
di hari terakhir kita nanti. Dan yang terakhir harap diingat juga, tidak
di sini semuanya sudah paham? Ada yang mau bertanya? Silahkan angkat
tangannya.. Oke, sekali lagi kakak ulangi, ada berapa aturan kita? Coba
sebutkan.. (Anak-anak menjawab), Bagus.. semua sudah paham ya. Kita mulai
“Kakak ada games nih, dan khusus mengajak kalian saja yang ikut dalam
games ini. Tetapi games nya ini secara individual, maksudnya nanti satu orang
akan bersama satu kakak yaa. Nah, peraturannya begini, nanti kakak akan
memanggil beberapa nama, dan nama yang disebutkan harap mengikuti kakak,
dan begitu seterusnya bergantian. Setiap orang nanti akan dapat giliriannya, jadi
yang belum dipanggil tetap belajar di kelas seperti biasa. Sampai di sini sudah
jelas semuanya? Jelas kan ya?. Terus kakak juga mau mengingatkan, Selama
lingkungan, jangan sampai ribut dan mengganggu temannya yang lain.” Oke
bisa yaaa..”
Nama adik siapa? Usianya berapa? Pke kita langsung main games aja nih
yaa.. Jadi di sini ada dua games, dan games yang pertama ini terdiri dari 3 lembar
1. KARTU I (W) :
Tugas kamu adalah menyebutkan kata yang tertulis dari baris kiri ke
kanan, dan begitu seterusnya, dengan cepat dan harus tepat. *(..Ketika kamu
melakukan kesalahan, akan kakak bilang “SALAH” dan harus langsung kamu
2. KARTU II (C) :
Di kertas kedua ini, kamu harus menyebutkan warna kata yang terlihat
dari baris kiri ke kanan dengan cepat dan tepat juga. (Misalnya yang terlihat
3. KARTU I (CW) :
Pada lembar kertas yang terakhir ini, tugas kamu adalah menyebutkan
warna kata yang terlihat, dan mengabaikan tulisan katanya sendiri. Jadi jika
warna yang kamu lihat itu “UNGU” sementara kata dari warna tersebut
d. Penutupan
atas partisipasi dan kerja sama kalian selama setengah bulan ini, kakak juga
kesalahan dan hal-hal yang tidak berkenan di hati kalian. Dan sesuai janji kakak
di awal juga, kalau masing-masing dari kalian akan mendapatkan reward setelah
penelitian ini selesai sebagai ucapan terima kasih dari kakak untuk kalian semua.
a. Pembukaan
sarapan kan? Okee kita ketemu lagi nih, sesuai kesepakatan kita sebelumnya.
Jadi langsung saja, nanti kakak akan memanggil beberapa nama, dan nama yang
dipanggil itu silahkan ikut bersama kakak dan yang belum dipanggil silahkan
yang berbeda, sementara Kelompok Kontrol tetap berada di dalam ruang kelas
pelajaran).
seluruh beban pikiran dan penat yang kalian rasakan dan hanya terfokus pada
silahkan pejamkan mata adik-adik semua. Kemudian dengarkan dan resapi suara
murottal yang sedang kalian dengar. Nantinya akan ada dua (2) surah yang
kalian dengar, setelah kedua surah itu selesai dibacakan, kalian sudah bisa
membuka mata. Sudah jelas semua? Ada yang perlu diulang lagi?” ....
saling berhadap-hadapan.
c. Penutupan
“... Oke Adik-adik.. kita sudah selesai hari ini, dan kakak ucapkan terima
kasih sudah pada hadir, dan ingat yaa besok kita akan jumpa lagi di jam .... . dan
kakak harap kalian semua pada hadir ke sekolah besok. Bisa kan semua?. Nah
karena kalian hari ini udah ikut serta, udah baik budi dan bisa bekerja sama
dengan kakak-kakak di sini, jadi kakak akan memberikan kalian snack sebagai
D. JADWAL EKSPERIMEN
1. Pertemuan Pertama
2. Pertemuan Kedua
3. Pertemuan Ketiga
4. Pertemuan Keempat
5. Pertemuan Kelima
4. Alat Tulis
Ucapan Terima
5 menit Penutupan Kasih, dan
Pembagian Snack
6. Pertemuan Keenam
7. Pertemuan Ketujuh
8. Pertemuan Kedelapan
9. Pertemuan Kesembilan
Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Keterangan Peralatan
Pengarahan
5 menit Pembukaan sebelum
treatment
1. Headphone
Senin, 26
2. Audio
September
15 menit x 3 Murottal Al-
2016 50 menit Treatment
kelompok Qur’an
3. Mp3 Player
(08.00–09.00)
4. Alat Tulis
Ucapan Terima
5 menit Penutupan Kasih, dan
Pembagian Snack
4. Alat Tulis
Ucapan Terima
5 menit Penutupan Kasih, dan
Pembagian Snack
Pengarahan
5 menit Pembukaan sebelum
treatment
1. Headphone
Jum’at, 30
2. Audio
September
15 menit x 3 Murottal Al-
2016 50 menit Treatment
kelompok Qur’an
3. Mp3 Player
(08.00-09.00)
4. Alat Tulis
Ucapan Terima
5 menit Penutupan Kasih, dan
Pembagian Snack
Ucapan Terima
Kasih, dan
10 menit Penutupan
Pembagian
Reward
LAMPIRAN 2
VALIDITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.583 3
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
W 47.43 9.221 40
C 46.80 10.077 40
CW 139.20 36.024 40
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
W 186.00 1796.103 .700 .442
C 186.63 1769.010 .658 .437
CW 94.23 347.717 .583 .927
LAMPIRAN 3
MEMORY PARTISIPAN
B. Kelompok Eksperimen
LAMPIRAN 4
Tests of Normality
KELOMPOK Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tests of Normality
KELOMPOK Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
EKSPERIMEN ,299 16 ,000 ,663 16 ,000
GAIN
KONTROL ,150 18 ,200* ,896 18 ,050
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
&
Ranks
KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks
EKSPERIMEN 16 21,25 340,00
GAIN KONTROL 18 14,17 255,00
Total 34
Test Statisticsa
GAIN
Mann-Whitney U 84,000
Wilcoxon W 255,000
Z -2,071
Asymp. Sig. (2-tailed) ,038
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,039b
a. Grouping Variable: KELOMPOK
b. Not corrected for ties.
LAMPIRAN 7
INFORMED CONSENT
KETERANGAN PERSETUJUAN
(Informed Consent)
Yang menyetujui,
Peneliti, Partisipan,
LAMPIRAN 8
SURVEI AWAL
Jawablah Pertanyaan Berikut dengan Jujur, Sesuai dengan Apa yang Kamu
Pikirkan dan Rasakan !
1. Apakah kemampuan mengingat itu penting untuk proses belajar? Kalau “iya”,
Mengapa? Dan kalau “tidak”, Mengapa?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________________________________________
2. Apa saja hambatan atau masalah yang kamu alami saat belajar?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
3. Apa saja yang kamu lakukan saat mengalami hambatan dan masalah dalam belajar
tersebut?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
4. Apakah kamu tahu apa itu “Murottal Al-Qur’an” ? dan Apakan kamu pernah
mendengarkan “Murotal Al-Qur’an”?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Isilah Pertanyaan Berikut dengan Jujur Sesuai dengan Apa yang Kamu Alami.
1. Apakah kamu pernah lupa melakukan sesuatu? Berikan contohnya? Dan seberapa
sering itu terjadi?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
2. Apakah kamu kadang-kadang melupakan apa yang baru saja dijelaskan gurumu di
kelas?
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
7. Ketika kamu menulis, apakah kamu pernah melewatkan huruf atau kata tanpa
menyadari kalau kamu melakukannya?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
10. Apakah kamu kadang melupakan sudah sampai dimana bacaan yang sudah kamu
baca tadi?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
12. Apa yang kamu lakukan ketika kamu ingin mengingat sesuatu yang sulit untuk
diingat?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
LAMPIRAN 9
SURAT BALASAN
LAMPIRAN 10
DOKUMENTASI
EKSPERIMEN
B. Pretest
C. Pemberian Treatment
D. Posttest
LAMPIRAN 11
LOGBOOK PENELITIAN
coklat biru merah ungu biru hijau coklat ungu merah hijau
biru coklat ungu hijau biru merah coklat hijau merah ungu
ungu merah ungu biru hijau merah coklat hijau coklat biru
merah coklat merah hijau biru hijau coklat ungu biru ungu
hijau biru coklat biru hijau coklat ungu merah ungu merah
coklat hijau biru ungu merah coklat hijau biru merah ungu
biru coklat ungu merah coklat hijau ungu merah biru hijau
biru merah hijau coklat ungu biru hijau merah ungu coklat
merah hijau merah coklat biru hijau ungu biru coklat ungu
hijau ungu biru merah coklat ungu merah hijau biru coklat
merah ungu hijau biru coklat biru hijau merah ungu coklat
ungu merah coklat biru coklat hijau merah ungu biru hijau
hijau biru merah coklat ungu coklat biru merah hijau ungu
coklat hijau ungu biru ungu coklat merah hijau merah biru
ungu merah hijau coklat merah ungu biru coklat hijau biru
biru coklat merah hijau ungu biru merah coklat ungu hijau
merah biru hijau ungu hijau merah coklat biru coklat ungu
coklat ungu biru merah biru hijau ungu coklat merah hijau
hijau coklat biru ungu merah ungu coklat hijau biru merah
biru hijau coklat hijau ungu merah ungu biru coklat merah
coklat biru merah ungu biru hijau coklat ungu merah hijau
biru coklat ungu hijau biru merah coklat hijau merah ungu
ungu merah ungu biru hijau merah coklat hijau coklat biru
merah coklat merah hijau biru hijau coklat ungu biru ungu
hijau biru coklat biru hijau coklat ungu merah ungu merah
coklat hijau biru ungu merah coklat hijau biru merah ungu
biru coklat ungu merah coklat hijau ungu merah biru hijau
biru merah hijau coklat ungu biru hijau merah ungu coklat
merah hijau merah coklat biru hijau ungu biru coklat ungu
hijau ungu biru merah coklat ungu merah hijau biru coklat