Anda di halaman 1dari 190

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Psikologi Skripsi Sarjana

2018

Pengaruh Musik Rap Terhadap


Kreativitas Verbal pada Remaja

Rizki, Siti
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7475
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL

PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

Oleh:

SITI RIZKI KARTIKA


111301032

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Musik Rap Terhadap Kreativitas Verbal Pada Remaja

Siti Rizki1 dan Ika Sari2

ABSTRAK

Kreativitas verbal adalah kemampuan yang terungkap secara verbal,


berdasarkan data atau informasi yang berasal dari banyaknya jawaban terhadap
masalah, yang terletak pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban
(Munandar, 1985). Peningkatan kreativitas verbal dapat dilakukan melalui musik
yang mengutamakan teknik verbal. Jenis musik tersebut adalah musik rap. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal pada
remaja. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh musik rap terhadap
kreativitas verbal pada remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X dan
kelas XI SMA Negeri 16 Medan sebanyak 28 orang. Untuk memperoleh data
digunakan Tes Kreativitas Verbal dari Munandar. Analisa data menggunakan uji
statistik non parametrik yaitu Uji Mann Whitney. Hasilnya menunjukkan (1) Terdapat
pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal yang ditunjukkan dengan nilai
signifikan .000 < .05 dengan nilai median kelompok eksperimen (Mdn = 4) lebih
tinggi dari kelompok kontrol (Mdn= -1). (2) Efeknya yang dihasilkan sebesar 43.56%
dan tergolong large (besar). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa musik rap
memiliki pengaruh terhadap kreativitas verbal pada remaja.

Kata kunci : Musik Rap, Kreativitas Verbal, Remaja

1
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Departemen Piskologi Umum dan Eksperimen Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
The Effect of Rap Music towards Verbal Creativity on Adolescents

Siti Rizki1 dan Ika Sari2

ABSTRACT

Verbal creativity is an ability that is verbally revealed, based on data or information


derived from the number of answers to the problem, which in the quantity, usability,
and diversity of answers (Munandar, 1985). Increased verbal creativity can be done
through music that prioritizes verbal techniques. The type of music is rap music. This
study aims to determine the effect of rap music on verbal creativity in adolescents.
The hypothesis proposed is that there is influence of rap music on verbal creativity in
adolescents. The subjects of this study are the students of class X and class XI SMA
Negeri 16 Medan as many as 28 people. To obtain the data used Verbal Creativity
Test from Munandar. Data analysis using non parametric statistic test is Mann
Whitney Test. The results show (1) There is rap music influence on verbal creativity
shown by significant value of <.05 with median value of experimental group (Mdn =
4) higher than control group (Mdn = -1). (2) The resulting effect is 43.56% and is
classified as large. From these results can be concluded that rap music has an
influence on verbal creativity in adolescents.

Keyword : Rap music, verbal creativity, adolescents

1
Psychology Student, Under Graduate Program, Faculty of Psychology, University
of North Sumatera.
2
Lecture at Faculty of Psychology, University of North Sumatera.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat,

kasih sayang dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi untuk

memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana jenjang strata S1 di Fakultas

Psikologi Universitas Sumatera Utara dengan judul “Pengaruh Musik Rap

Terhadap Kreativitas Verbal pada Remaja”. Shalawat beriringkan salam peneliti

tujukan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang menjadi suri teladan dalam setiap

langkah kehidupan umat manusia.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua atas segala cinta, kasih sayang, do’a serta dukungannya baik moril maupun

materil yang telah menyertai langkah peneliti. Semoga Allah S.W.T membalas semua

kebaikan mereka, melindungi mereka serta mencurahkan kasih sayang Nya untuk

mereka di dunia maupun di akhirat. Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada

adik peneliti satu-satunya yang selalu mendukung, mendorong dan menghibur di saat

penuh tantangan dalam perjalanan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikannya

dan selalu dalam perlindunganNya.

Peneliti juga mengucapkkan terima kasih kepada:

1. Bapak Zulkarnaen, Ph.D, Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, M.Pd, Psikolog selaku dosen pembimbing dalam

pembuatan skripsi penelitian ini. Terima kasih peneliti ucapkan atas

dukungannya, didikannya, masukan, kritikan, energi, waktu serta motivasi

yang telah diberikan dan atas referensi buku yang telah dipinjamkan. Terima

kasih ya Bu.

3. Seluruh dosen Departemen Umum dan Eksperimen Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara. Bu Etti Rahmawati, S.Psi, M.Si, Kak Dina

Nazriani, M.A, Kak Amalia Meutia, M.Psi, Psikolog terima kasih atas

pemberian masukan dan motivasinya.

4. Kak Rahma Yurliani, M.Psi, Psikolog selaku dosen pembimbing akademik

terima kasih telah membimbing peneliti selama menjadi mahasiswa di

Fakultas Psikologi USU.

5. Dosen penguji Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, M.Pd, Psikolog selaku penguji 1, Bu

Etti Rahmawati, M.Si selaku penguji 2 dan Kak Dian Ulfasari Pasaribu, M.Psi

selaku penguji 3. Terima kasih telah menyediakan waktu untuk menguji dan

membagikan ilmunya.

6. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

7. Kepala Sekolah, staf pengajar dan pegawai SMA Negeri 16 Medan terima

kasih atas keramahan menerima peneliti untuk melakukan penelitian di SMA

Negeri 16 Medan, bantuannya selama pengambilan data dan atas

kepeduliannya kepada peneliti.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
8. Kak Sri Saputri, Tia Nahara, Kak Irun dan Bang Armen terima kasih telah

membantu peneliti selama pengambilan data, memberikan semangat dan

motivasi, membantu dalam skoring tes TKV dan memberikan izin

menggunakan alat tes TKV.

9. Devi, Fitri Silaen, Sulis, Merinda, Nita, Gita, Gusti, Tia, Rahel, Mega, Dika,

dan Maulida terima kasih atas do’anya, semangatnya, waktunya untuk

berdiskusi, serta ilmunya. Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses dan

bermanfaat. Aamiin.

10. Nizam, Jawi, Ghazali, Jericho, Rizky, Fahwaz, Fauzal, Rasyid, GBL Record,

komunitas rapper Medan, dan seluruh siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan

terima kasih atas bantuannya, keramahan menerima peneliti, dan kesediaan

mau melatih rap dan menjadi subjek penelitian ini. Terima kasih banyak

teman-teman.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi penelitian ini masih terdapat

banyak kelemahan- kelemahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan

saran untuk menyempurnakan penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap skripsi

penelitian ini akan bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam

Penelitian penelitian ini, peneliti minta maaf atas kesalahan tersebut. Terima kasih.

Medan, Juli 2017

Peneliti

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
1. Manfaat Teoritis ..................................................................... 8
2. Manfaat Praktis ....................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ........................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10


A. Kreativitas Verbal .............................................................................. 10
1. Definisi Kreativitas ................................................................. 10
2. Definisi Kreativitas Verbal ................................................... 11
3. Aspek- Aspek Kreativitas Verbal ........................................... 13
4. Faktor- Faktor Mempengaruhi Kreativitas Verbal ................. 13
5. Hambatan Kreativitas Verbal ................................................ 18
B. Musik Rap ......................................................................................... 18
1. Definisi Musik Secara Umum ............................................... 18
2. Elemen- Elemen Musik .......................................................... 19
3. Manfaat Musik........................................................................ 20
4. Musik Rap .............................................................................. 21
5. Kriteria Musik Rap ................................................................. 23

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
6. Subgenre Musik Rap ............................................................. 25
C. Remaja ......................................................................................... 27
1. Perkembangan Kognitif .......................................................... 27
D. Dinamika ......................................................................................... 28
E. Hipotesa ......................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 32


A. Identifikasi Variabel ........................................................................... 32
B. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 33
1. Definisi Operasional Variabel Bebas .................................... 33
2. Definisi Operasional Variabel Tergantung ............................. 33
C. Teknik Pengontrolan Extraneous Variable ........................................ 34
D. Rancangan Penelitian ......................................................................... 35
E. Populasi, Sampel dan Lokasi Pengambilan Data .............................. 35
1. Populasi .................................................................................. 35
2. Sampel .................................................................................... 36
3. Lokasi Pengambilan Data ....................................................... 36
F. Instrumen Penelitian dan Alat Ukur Penelitian .................................. 37
1. Instrumen Penelitian ............................................................... 37
2. Alat Ukur Penelitian ............................................................... 38
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .................................................. 39
1. Validitas .................................................................................. 39
2. Reliabilitas .............................................................................. 40
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 40
1. Tahap Persiapan Penelitian .................................................... 40
2. Tahap Pelaksanaan ................................................................. 42
3. Tahap Pengolahan Data .......................................................... 42
a. Uji Normalitas .................................................................. 43
b. Uji Homogenitas .............................................................. 43

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
c. Uji Hipotesa ..................................................................... 43

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 44


A. Analisa Data ....................................................................................... 44
1. Gambaran Sampel .................................................................. 44
2. Hasil Uji Asumsi Penelitian .................................................. 44
a. Uji Normalitas .................................................................. 45
b. Uji Homogenitas .............................................................. 45
c. Uji Hipotesa ..................................................................... 46
d. Effect Size ......................................................................... 48
3. Hasil Data Tambahan Observasi ............................................ 49
B. Pembahasan ....................................................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 56


A. Kesimpulan ....................................................................................... 56
B. Saran ....................................................................................... 57
1. Saran Praktis ................................................................................ 57
2. Saran Metodologis ....................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 59

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian dan Proporsi Sampel pada Kelompok Eksperimen &


Kelompok Kontrol Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 44
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 45
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas ..................................................................... 46
Tabel 4. Gambaran Statistik Umum ............................................................... 47
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesa ............................................................................ 47
Tabel 6. Pengklasifikasian Berdasarkan Cohen ............................................. 48

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Modul Latihan


Lampiran 2. Hasil Pengukuran TKV
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas
Lampiran 4. Hasil Uji Homogenitas
Lampiran 5. Gambaran Statistik Umum dan Hasil Uji Hipotesa
Lampiran 6. Informed Consent & Surat Pernyataan Kesediaan
Lampiran 7. Catatan Penelitian
Lampiran 8. Survey Awal
Lampiran 9. Surat Balasan
Lampiran 10. Dokumentasi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki keterbukaan era globalisasi, pendidikan dihadapkan pada

tantangan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang

berkualitas, mampu berkompetisi dalam masyarakat global, mampu memecahkan

masalah dengan cepat dan tepat, menciptakan individu yang mampu beradaptasi

serta mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan (Hidayat, 2017). Dalam hal

ini, pengetahuan dan keterampilan akan menjadi basi bila tidak dilatih. Maka yang

dibutuhkan bukan lagi penumpukan pengetahuan dan informasi, tetapi melatih

individu untuk mengolah pengetahuan dan informasi yang diterima agar menjadi

sesuatu yang berguna bagi individu sehingga mampu menghadapi tantangan

tersebut (Sekolah kreatif, 2009). Tantangan-tantangan seperti memecahkan

masalah, mampu beradaptasi dan berkomunikasi secara lisan dan tulisan

mengantisipasi individu untuk memiliki kemampuan kreatif (Zulkarnain &

Ginting dalam Handayani, 2011).

Kreativitas dipandang sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru, kemampuan untuk memberikan gagasan baru yang dapat diterapkan

dalam pemecahan masalah, atau kemampuan untuk melihat hubungan yang baru

antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 2012). Kreativitas

merupakan salah satu kemampuan mental yang bersifat unik, konkret, maupun

abstrak baik verbal maupun non verbal (Hurlock, 1978). Kemampuan yang

terungkap secara verbal, berdasarkan data atau informasi yang berasal dari

1 Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2

banyaknya jawaban terhadap masalah, yang terletak pada kuantitas,

ketepatgunaan, dan keragaman jawaban disebut dengan kreativitas verbal

(Munandar, 1985).

Kreativitas verbal individu dapat dilihat melalui keterampilan berbahasa

baik lisan maupun tulisan (Munandar, 1985). Keterampilan berbahasa terdiri dari

keterampilan menulis, menyimak, berbicara dan membaca (dalam Mulyati, 2015).

Adapun beberapa identifikasi keterampilan bahasa menurut Johnson (dalam

Munandar, 1999) yaitu mempunyai pembendaharaan kata yang luas, bicara terus-

menerus, mempunyai ingatan yang luar biasa, mendeklamasikan ide di luar

kepala, memberikan pendapatnya, memahami buku dan diskusi, serta mengajukan

beberapa pemecahan untuk masalah yang sama.

Pengembangan keterampilan bahasa di sekolah dapat dilihat dari tugas-

tugas yang diberikan guru di sekolah. Peneliti melakukan survey terhadap 100

siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan bahwa guru mereka juga lebih banyak

memberikan soal dalam bentuk essay, memberikan tugas bercerita serta adanya

beberapa tugas mata pelajaran yang menggunakan metode presentasi dicampur

dengan tanya jawab antar siswa yang memberikan kesempatan siswa untuk

berdiskusi yang berguna untuk pengembangan bahasa mereka. Menurut Munandar

(1999) pembelajaran bahasa di sekolah harus menekankan pengembangan

keterampilan kreatif dengan melibatkan siswa dalam pemecahan masalah,

memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam

menulis dan berbicara serta penggunaan tema yang luas dalam presentasi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
3

Masalahnya yang didapatkan dari hasil survey pada 100 siswa SMA

Negeri 16 Medan, terdapat 66 orang siswa yang memiliki kesulitan dalam

mengembangkan kata-kata ketika diberi soal essay sehingga jawaban dari

pertanyaan yang terlalu berpatokan dengan yang ditulis dibuku. Terdapat juga

kesulitan dalam mencari ide sendiri ketika disuruh untuk membuat tugas bercerita.

Mereka menyontek beberapa kalimat dengan temannya serta tidak bervariasinya

cerita yang dituliskan oleh siswa serta cerita yang mereka buat singkat.

Kemampuan menulis paragraf siswa SMA Negeri 16 Medan yang masih

tergolong rendah dan kurang memuaskan karena tidak mencapai nilai KKM yaitu

70 (Harahap, 2017). Kemampuan menulis yang dimaksud dalam hal ini adalah

memadukan makna antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya agar

terjalin dengan baik atau tidak (Harahap, 2017). Selain itu hasil wawancara

peneliti kepada salah satu siswa SMA Negeri 16 Medan terungkap kalau mereka

juga menggunakan metode presentasi dan diskusi pada beberapa mata pelajaran

dan memiliki kesulitan saat menyampaikan gagasan saat presentasi dan diskusi.

Berikut hasil wawancaranya:

“kami pernah juga kak dikasih tugas presentasi dan diskusi sama guru kami kak
kayak mata pelajaran biologi. Terus beberapa dari kami banyak diamnya dan
gaguk saat presentasi”
(Komunikasi personal, 14 Oktober 2017)

Informasi yang tertera di atas menunjukkan bahwa keterampilan bahasa siswa

masih tergolong rendah. Rendahnya keterampilan bahasa yang terjadi pada siswa

SMA Negeri 16 Medan mengindikasikan rendahnya kreativitas verbal siswa.

Menurut Ayan (2002) kemampuan berbahasa yang baik dan benar

menunjukkan kreativitas verbal yang baik. Kemampuan tersebut digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
4

berkomunikasi secara lisan maupun tulisan yang dilakukan bersamaan dengan

proses berpikir, sehingga antara penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dengan

berpikir terdapat kaitan yang erat. Munandar (1985) juga mengemukakan bahwa

kreativitas verbal dapat dikembangkan melalui kegiatan kegiatan “olah kata” yang

berguna mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan kata yang baik dan menarik

dan itu memerlukan keterampilan berbahasa.

Secara kogntif kreativitas verbal positif berhubungan dengan left inferior

frontal gyrus yang mengatur produksi dan pemahaman bahasa, representasi

semantik baru dan juga berhubungan dengan right inferior frontal gyrus yang

mengatur pengalihan perhatian dan mengontrol penghambatan. Secara

keseluruhan, individu yang memiliki kreativitas verbal yang baik dapat

menunjukkan efisiensi yang lebih besar di daerah otak yang terlibat dalam proses

kognitif termasuk produksi bahasa, representasi semantik dan kontrol kognitif

(Zhu, Zhang dkk, 2013).

Terkait dengan adanya indikasi rendahnya kreativitas verbal pada siswa

yang dilihat dari rendahnya keterampilan bahasa mereka didukung oleh penelitian

dari University Tibiscus yang melakukan penelitian terhadap 105 high school

students yang menyatakan bahwa kreativitas verbal pada high school lebih rendah

daripada kreativitas figural mereka (Gaspar, 2012).

Masih rendahnya kreativitas verbal pada siswa SMA berkaitan juga

dengan bagian otak yang disebut prefrontal cortex yaitu level tertinggi dari frontal

cortex yang bertugas dalam pengambilan keputusan, kreativitas, kontrol diri yang

belum berkembang sempurna dan masih terus berkembang hingga usia 18 hingga

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
5

25 tahun (Santrock, 2009). Menurut ACT for Youth dalam Papalia (2009) otak

masih bisa terus berkembang dan mereka dapat berusaha untuk meningkatkannya.

Salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan otak dalam hal

kreativitas dapat melalui dengan musik. Menurut Merrit (2003) manfaat musik

antara lain meningkatkan daya ingat dan merangsang kreativitas. Hasil penelitian

dalam Campbell (2002) juga mengatakan bahwa anak kelas satu yang diberi

pelajaran musik selama 30 menit selama setahun menunjukkan peningkatan yang

baik dalam hal kreativitas dibandingkan dengan anak- anak seusia mereka yang

tidak menerima pelajaran musik. Selain itu terdapat penelitian mengenai pengaruh

aktivitas musik terhadap kreativitas yang dilakukan pada usia anak 4-5 tahun.

Setelah menjalani 20 hari pelatihan maka kelompok dengan instruksi musik

memperoleh skor tinggi dalam tes kreativitas (Djohan, 2016).

Terbukti bahwa kreativitas dapat ditingkatkan dengan musik, sehingga

siswa SMA yang memiliki kreativitas verbal yang rendah dapat meningkatkan

kemampuan mereka dengan memberikan rangsangan musik yang mengutamakan

teknik secara verbal. Musik yang bergantung pada kinerja lisan dan kemampuan

verbal adalah musik rap (Rose, 1994).

Musik rap adalah syair dengan beat (Escher, 2006). Menurut Rakim

(dalam Escher, 2006) bahwa rap adalah irama dan puisi. Menurut Rose (1994)

musik rap adalah bentuk cerita berirama serta musik berbasis elektronik. Dari

definisi yang dikemukakan tokoh di atas, peneliti menyimpulkan bahwa musik rap

adalah syair dengan beat dengan lirik yang dibuat sendiri dan dibawakan dengan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
6

flow tanpa memerlukan alat musik. Untuk menambah penjelasan mengenai musik

rap, berikut hasil wawancara dengan salah satu rapper di kota Medan berinisial R :

“yang dibutuhkan dalam rap cuma pandai mengelola kosa kata atau membuat lirik
dengan sendiri setelah buat lirik di flow-in sendiri dengan beat kosong karna kalau
tidak buat sendiri nanti bisa kenak sanksi karna plagiat. Rapper itu harus pandai
freestyle (mengeluarkan kata-kata sendiri yang ada dalam pikiran) serta pandai
battle rap”.
(Komunikasi personal, 22 November 2015)
Musik rap sendiri telah berkembang lama di Medan yang dibuktikan

dengan banyaknya komunitas-komunitas rap Medan seperti SEMUT,

B.O.R_MDN dan ONE VOICE. Melalui musik rap juga informasi mudah

diterima oleh siswa-siswi SMA. Contohnya Rap Generasi Berencana (GenRe)

sosialisasi mengenai menunda pernikahan hingga usia mapan mudah diterima oleh

siswa-siswi SMA melalui sarana lagu dan musik (Pos Kota, 2015). Untuk

meningkatkan pemahaman siswa-siswi mengenai HIV/AIDS dan Napza melalui

kompetisi lomba lagu rap yang digelar BKKBN di Palembang (Sindo News,

2014). Di Indonesia sendiri musik rap berkembang dan menjadi salah satu genre

yang disukai dan banyak anak-anak muda Indonesia sudah menjadi seorang

rapper terkenal seperti Iwa K, Igor Saykoji, dan Bondan Prakoso (Warta Info,

2014). Selain banyak disukai oleh anak muda Indonesia, musik rap pun

mempunyai manfaat untuk meningkatkan perkembangan otak dalam hal

kreativitas dimana karakteristik dari musik rap adalah improvisasi lirik dan flow.

Penelitian dari Beaty (2015) mengatakan bahwa improvisasi berkaitan

dengan peningkatan pada bagian otak yaitu left inferior frontal gyrus selama

tugas untuk menghasilkan ide- ide kreatif. Ketika individu bermain musik rap dan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
7

nge-flow, gelombang beta bergerak cepat dari kesadaran menuju ke pergerakan

lambat antara gelombang alpha dan gelombang theta pada saat itulah ide-ide

dikombinasikan (Kotler, 2014). Bagian prefrontal cortex dinonaktifkan sementara

tepatnya dibagian dorsolateral prefrontal cortex hasilnya individu jauh lebih

berani, kritis, serta meningkatkan kemampuan membayangkan kemungkinan yang

baru. Serta hormon-hormon yang dapat menimbulkan kesenangan yang

berdampak cukup terhadap kreativitas yaitu dopamine, endorphin dan

norepinefrin menjadi aktif dimana hormon tersebut meningkatkan kemungkinan

kemungkinan imajinatif (Kotler, 2014).

Terdapat juga penelitian yang menunjukkan musik rap dapat merangsang

kreativitas. Hasil penelitian dari National Institute on Deafness and Other

Communication Disorder dan National Institute of Health bahwa ditemukan

adanya penonaktifan meliputi frontal eye dan contiguous portions dari

dorsolateral prefrontal cotex dan dorsal premotor yang mengatur pengawasan

dan pemantauan. Improvisasi dengan memadukan lirik dan musik memicu otak

semakin kreatif dimana aktivitas tinggi pada frontal cortex (Liu, 2012).

Berdasarkan hasil uraian sebelumnya dan hasil penelitian mengenai musik

rap menjadi dasar mengapa peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian

mengenai musik rap. Peneliti akan melakukan penelitian di SMA Negeri 16

Medan. Peneliti eksperimen ini dilakukan untuk melihat pengaruh musik rap

terhadap kreativitas verbal remaja dikarenakan penelitian musik rap lebih banyak

dilakukan untuk terapi psikologi dan masih sedikit penelitian musik rap berkaitan

dengan kognitif individu seperti halnya kreativitas verbal.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah ada pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal pada remaja?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan mengenai adanya pengaruh

musik rap terhadap kreativitas verbal pada remaja.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat baik secara teoritis

maupun manfaat praktis.

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya remaja mengenai manfaat musik rap terhadap

kreativitas.

2. Manfaat Metodologis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi teori mengenai

kreativitas terutama kreativitas verbal dan teori musik rap dan untuk

peneliti selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
9

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini memuat teori-teori terkait kreativitas verbal serta musik rap yang

menjadi acuan pembahasan masalah.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan identifikasi variabel penelitian, definisi

operasional variabel, rancangan penelitian, teknik kontrol, populasi

penelitian, instrument dan alat ukur, prosedur eksperimen, serta metode

analisa data.

BAB IV : Analisa Data dan Pembahasan

Bab ini memuat hasil penelitian dan uraian pembahasannya mengenai

pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat kesimpulan penelitian yang meliputi hasil analisa dan

interpretasi data serta saran metodologis untuk penelitian selanjutnya

dan saran praktis untuk pembaca, pelajar, orang tua dan pihak sekolah.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
10

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kreativitas Verbal

1. Definisi Kreativitas

Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan kreativitas:

Kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan sesuatu yang baru

mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang selalu

dipandang menurut kegunaannya (Solso, 2007). Kreativitas adalah menciptakan

produk atau solusi yang baru dan berguna. Kreativitas menjadi pemecahan

masalah yang baik. Perbedaan antara solusi yang standar dengan solusi kreatif

adalah bahwa solusi kreatif itu baru dan tidak harus dibatasi oleh contoh

sebelumnya (Reed, 2007).

Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan produk atau

gagasan yang baru, dan sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya. Ia mungkin

mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari

pengalaman sebelumnya dan mungkin mencakup pembentukan hubungan baru.

Hasilnya dapat berupa produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, ataupun bersifat

metodologis (Hurlock, 1993). Kreativitas dipandang sebagai kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru, kemampuan untuk memberikan gagasan baru

yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau kemampuan untuk melihat

hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya

(Munandar, 2012).

10 Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
11

Namun sebagian besar peneliti kreativitas secara luas akan mendefinisikan

kreativitas sebagai proses untuk memproduksi sesuatu yang asli dan bermanfaat

(Csikszentmihalyi,1999,2000; Lubart &Mouchiroud, 2003; Runco,1997,2000;

Stenberg & Lubart,1996; dalam Stenberg, 2006). Menurut Stenberg’s Multifactor

Investment bahwa kreativitas membutuhkan intelligensi, pengetahuan, motivasi,

lingkungan, gaya berpikir yang sesuai serta kepribadian (dalam Matlin, 2009).

Menurut Torrance (dalam Munandar, 2012) mengemukakan bahwa

kreativitas ditinjau dari proses adalah proses untuk merasakan dan mengamati

adanya masalah, membuat hipotesis terhadap masalah tersebut, menilai dan

mengujinya, mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan

hasilnya. Ditinjau dari produk, kreativitas menekankan apa yang dihasilkan

merupakan sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. Ditinjau dari pendorong,

kreativitas memerlukan dorongan internal dan dorongan ekternal dari lingkungan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, memberikan gagasan dan

solusi baru yang dapat diterapkan untuk pemcahan masalah yang berasal dari

gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya yang dapat

ditinjau dari proses, produk dan pendorong.

2. Definisi Kreativitas Verbal

Kreativitas verbal adalah kemampuan yang terungkap secara verbal,

berdasarkan data atau informasi yang berasal dari banyaknya jawaban terhadap

masalah, yang terletak pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban

(Munandar, 1985). Kreativitas verbal adalah kemampuan dalam memahami dan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
12

menggunakan kata-kata secara efektif, memahami hubungan antar kata, dan arti

kalimat dalam satu paragraf. Kemampuan tersebut merupakan faktor verbal yang

paling penting karena kemampuan tersebut digunakan untuk memahami,

menggunakan dan berhubungan dengan bahasa tulisan dan lisan (Goevremont,

2000).

Kreativitas verbal merupakan keterampilan kecakapan berbahasa pasif

berupa tulisan dalam bentuk bahasa yang berpengaruh pada kecakapan berbahasa

lisan yang terungkap secara verbal. Individu yang mempunyai kemampuan verbal

yang baik mampu mengekspresikan emosional, menyampaikan pesan dan

mengutarakan sikap dalam berbagai aktivitas sosial (Rismiati dan Mulandari,

2004). Kreativitas verbal merupakan struktur intelek manusia yang merupakan

akulturasi dari kecakapan-kecakapan intelektual yang meliputi kecakapan

individu, yang dapat dikategorisasikan kedalam operasi, jenis isi atau

informasinya dan jenis produk yang dihasilkan (Prakosa, 1995).

Johnson (dalam Munandar, 1999) mengidentifikasi keterbakatan dalam

seni bahasa yaitu mempunyai pembendaharaan kata yang luas, bicara terus-

menerus, mempunyai ingatan yang luar biasa, mendeklamasikan luar kepala,

mempunyai rasa humor, memberikan pendapatnya, memahami buku, film dan

diskusi, mengajukan beberapa pemecahan untuk masalah yang sama serta

mempunyai jangkauan perhatian yang luas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas verbal

merupakan kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi,

ketepatgunaan dan keberagaman jawaban dimana dapat dikelompokkan sesuai

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
13

dengan operasi, isi dan produk yang berhubungan dengan bahasa tulisan dan lisan

dan ditampilkan dengan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

3. Aspek - Aspek Kreativitas Verbal

Aspek-aspek kreativitas menurut Munandar dijelaskan dalam aspek

kognitif diaman konsep ini sejalan dengan konsep yang diajukan oleh Guilford

(Munandar,2012). Aspek kognitif dalam kreativitas meliputi:

a. Kelancaran berpikir, yaitu banyaknya ide yang keluar dari pemikiran

seseorang yang didasarkan atas jumlah kata yang digunakan.

b. Kelenturan, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam

pendekatan untuk mengatasi permasalahan. Meliputi kelenturan dalam

struktur kalimat dan kelenturan dalam gagasan kata.

c. Kerincian, yaitu kemampuan untuk membubui atau menghiasi cerita

sehingga tampak lebih kaya.

d. Keaslian, yaitu sejauh mana gaya pemikiran penulisan menunjukkan

orisinalitas atau keaslian.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Verbal

Terdapat 6 faktor yang mempengaruhi kreativitas seorang individu

(Hurlock, 1993), yaitu:

a. Jenis kelamin

Kreativitas yang lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki dari pada anak

perempuan dikarenakan anak laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri,

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
14

didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan didorong

untuk lebih inisiatif dan orisinal oleh guru dan orangtuanya.

b. Status sosioekonomi

Individu yang berasal dari status sosioekonomi yang lebih tinggi

cenderung lebih kreatif daripada dari sosioekonomi yang lebih rendah.

Individu yang berasal dari sosioekonomi yang lebih tinggi memberikan

lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman kreatif.

c. Urutan kelahiran

Individu yang lahir ditengah,belakang dan anak tunggal lebih mungkin

untuk memiliki kreativitas yang tinggi dari anak pertama dikarenakan anak

pertama lebih ditekankan untuk menyesuaikan diri dengan harapan

orangtua, tekanan ini yang menjadikan menjadi seorang yang penurut

daripada pencipta.

d. Ukuran keluarga

Individu yang berasal dari keluarga kecil cenderung kreatif daripada yang

berasal dari keluarga yang besar dikarenakan dalam keluarga besar

cenderung cara mendidiknya otoriter dan sosioekonomi kurang.

e. Lingkungan

Individu yang dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif.

f. Inteligensi

Individu yang inteligensinya tinggi menunjukkan kreativitas yang lebih

besar karena mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
15

suasana sosial dan lebih mempu merumuskan lebih banyak penyelesaian

konflik.

Menurut Ayan (2002) terdapat tujuh unsur utama yang bisa digunakan

untuk menghidupkan kreativitas, yaitu:

a. Pencahayaan

Cahaya merupakan salah satu sumber energi kreatif yang paling ampuh.

Bahkan, cahaya matahari yang terang langsung memiliki kaitan biologis

dengan tubuh dan pikiran. Dari hasil terapi cahaya, peserta penelitian

mengalami rasa tenang dan siaga di bawah sinar terang tersebut, dan

mereka sering merasakan adanya gelombang energi seseudah sekitar 20

menit. Mereka pada akhirnya lebih ceria dan penuh energi, berkonsentrasi

lebih baik, dan lebih mudah bergaul.

b. Warna

Ada beberapa cara dasar penggunaan warna untuk menciptakan

kreativitas. Pertama, warnailah sebagian besar ruangan untuk mendapatkan

perasaan yang diinginkan. Warna merah, jingga, kuning dan cokelat dapat

membuat suasana menjadi bersemangat dan cenderung meningkatkan

detak jantung dan pernapasan. Warna biru, hijau, dan abu-abu

menciptakan suasana yang lebih tenang dan sejuk dan dapat membuat

lebih berkonsentrasi dan tenang. Warna merah, jingga, biru, hitam dan

kuning bisa menciptakan suasana yang dinamis. Untuk mengoptimalkan

karya kreatif bisa memvariasikan warna sesuai dengan suasana hati.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
16

c. Seni

Istilah seni dalam lingkungan berarti segala sesuatu di dinding, rak, dan

semua permukaan yang berada disekitar lingkungan. Sebagian besar orang

mendekorasi lingkungan mereka dengan foto-foto yang sudah umum.

Masalahnya benda-benda tersebut tidak memaksimalkan kreativitas.

Mendekorasi ruangan dengan uang kuno, suvenir yang lucu, fosil, benda-

benda kerajinan, karya seni etnis, hasil karya seni anak-anak, foto berbagai

tempat alami, boneka, dan topeng komedi itu lebih mempengaruhi suanana

hati dan dapat merangsang pikiran kreatif.

d. Musik

Musik atau bunyi mempunyai dua fungsi yaitu dapat meningkatkan fungsi

otak dan membantu kecepatan belajar dan daya ingat. Musik memiliki

komponen yang merupakan komponen integral proses kreatif. Musik dapat

mengeluarkan dari zona kenyamanan menuju pikiran dan perasaan baru,

tepat hal yang dibutuhkan agar menjadi kreatif.

e. Aroma

Jenis aroma mampu meluapkan perasaan atau mengingatkan akan sesuatu,

para ilmuwan mengetahui fungsi indra penciuman sebagai unsur penting

dalam lingkungan kreatif. Aroma terbukti mampu merangsang atau

menenangkan tubuh, meningkatkan masa pemusatan pikiran dan

konsentrasi, melejitkan kemampuan belajar, mendongkrak daya khayal

dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
17

f. Sentuhan

Dalam mengatur atau mengubah ruangan, pertimbangkan unsur sentuhan

dan cara-cara tekstur mempengaruhi suasana hati dan indra kreativitas.

Benda bisa memberi energi dan rangsangan bagi ide dan perasaan.

Gerakan yang kuat bisa membantu memusatkan pikiran dan memacu

energi kreatif. Ada orang-orang dengan kasar menyebut benda-benda ini

sebagai mainan, namun benda-benda yang memberikan rasa senang ini

mampu mengisi kebutuhan menyentuh sebagai bagian dari proses kreatif.

g. Cita rasa

Makanan juga merupakan bagian penting lingkungan kreatif yang bisa

dikontrol. Menurut Judith Wurtman, pengarang Managing Your Mind and

Mood Through Food, ada tiga prinsip penting dalam masalah gizi yang

harus diingat:

i. Karbohidrat menyebabkan kantuk, artinya makan sandwich (roti isi)

yang besar, atau makan siang terdiri dari daging dan kentang akan

mengurangi energi kreatif.

ii. Protein meningkatkan kesiagaan, sedangkan lemak menumpukkan

ketajaman mental.

iii. Pola makan terbaik adalah yang mementingkan buah-buahan segar dan

sayuran.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
18

5. Hambatan Kreativitas Verbal

James L. Adam mengidentifikasi hambatan kreativitas tersebut dalam

bentuk klasifikasi tersebut (dalam Hakim, 2006):

a. Hambatan persepsi merupakan hambatan yang menyebabkan manusia sulit

untuk secara jelas mempersepsikan masalah atau informasi yang relevan

dengan masalah yang dihadapinya. Hambatan persepsi ini melibatkan

pola pikir stereotip, membatasi masalah secara berlebihan, terlalu banyak

atau terlalu sedikit informasi.

b. Hambatan emosi dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk

memecahkan suatu masalah. Hambatan emosi ini seperti takut mengambil

resiko, tidak menyukai ketidakpastian, lebih suka menilai daripada

menghasilkan gagasan, kurang tantangan dan terburu-buru.

c. Hambatan kultural dapat mempengaruhi seseorang bila dihadapkan pada

seperangkat pola kultural di lingkungan tempat tinggalnya. Salah satu jenis

hambatan kultural yang paling umum adalah ketakutan untuk menjadi

berbeda dengan yang lain (conformitas) atau takut mengambil gagasan

yang kemungkinan dianggap kontroversial oleh masyarakat sekitar.

B. Musik Rap

1. Definisi Musik

Musik adalah seni dan ilmu yang terorganisir. Terwujud dalam setiap

kebudayaan besar, asal-usulnya sebagai iringan ritual. Musik mempunyai makna

khusus sesuai waktu dan tempat. Musik sebagai seni suara dalam waktu yang

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
19

mengekspresikan ide-ide dan emosi dalam bentuk yang signifikan melalui unsur-

unsur irama, melodi, harmoni dan warna (Cooper, 1981).

2. Elemen-Elemen Musik

Terdapat berbagai elemen-elemen dalam musik diantaranya

(Kamien,2004):

a. Suara termasuk di dalamnya nada, dinamika, warna nada. Nada adalah

tinggi rendahnya suara yang didengar. Dinamika adalah derajat keras atau

lembutnya musik. Warna nada adalah kualitas yang membedakan ketiga

properti musik.

b. Instrumen Musik adalah alat-alat yang menghasilkan suara musik.

c. Irama adalah bagaimana mengalirnya sebuah musik saat dimainkan.

Terdiri dari beberapa aspek yang saling berkaitan :

i. Beat merupakan ketukan yang menentukan musik tersebut tetap

seimbang di dalam satu kesatuan waktu. Meter merupakan

pengorganisasian beat yang dibuat dalam bentuk pengelompokkan.

ii. Aksen dan Sinkopasi, sebuah not yang paling jelas ditekankan dengan

memainkannya lebih keras dibandingkan not lainnya disebut Aksen,

sedangkan sinkopasi adalah sebuah efek dimana sebuah not aksen

muncul tidak hanya mengharapkan satu not saja. Tempo cepat

lambatnya beat sebuah lagu.

d. Melodi adalah serangkaian nada tunggal yang disatukan sehingga bisa

dikenali keseluruhan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
20

e. Harmoni adalah cara sebuah chord dibentuk dan bagaimana mereka

mengikuti satu sama lain.

f. Notasi musik adalah sebuah sistem penulisan dalam musik dimana

menunjukkan nada dan irama spesifik yang bisa dikomunikasikan.

g. Tekstur musik adalah seberapa banyak perbedaan lapisan suara yang di

dengar dan bagaimana melodi dan harmoni dan keduanya berhubungan

satu sama lain.

h. Gaya musik adalah karakteristik dalam memainkan melodi, irama, warna

nada, dinamika, harmoni, tekstur, dan bentuk.

i. Bentuk musik berhubungan dengan bentuk, struktur, pengaturan, dan

koherensi. Bentuk merupakan organisasi dari elemen-elemen yang ada pada

musik.

j. Pertunjukkan merupakan tugas dari performer untuk membawakan simbol

yang disampaikan oleh kompesor.

3. Manfaat Musik

Manfaat musik menurut Merrit (2003) yaitu :

a. Menurunkan stres dan mendukung proses penyembuhan.

b. Menemukan aspek-aspek kepribadian yang tersembunyi: pribadi yang

berani beresiko, gembira dan bebas.

c. Memberikan sudut pandang berbeda dalam meninjau kehidupan dan

memberdayakan seseorang sehingga seseorang tersebut mampu mengatasi

konflik batin dan mengatasi berbagai rintangan hidup.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
21

d. Memperkaya hidup dan memperluas dunia seseorang dengan

keindahannya.

e. Meningkatkan pembelajaran dan daya ingat.

f. Merangsang kreativitas dan imajinasi.

g. Membuat santai, menyegarkan dan menenangkan.

4. Musik Rap

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman dan teknologi, maka

perkembangan jenis musik pun juga meningkat seperti musik rok, musik klasik,

musik jazz, musik barok, nature sound musik, musik pop, musik country, musik

hip hop dan lain sebagainya. Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan mengenai

musik rap.

Musik rap adalah syair dengan beat (Escher, 2006). Menurut Rakim dalam

Escher (2006) bahwa rap adalah irama dan puisi. Menurut Rose (1994) musik rap

adalah bentuk cerita berirama serta musik berbasis elektronik. Musik rap sendiri

awalnya merupakan ekspresi black culture yang mengutamakan voice black dari

margin perkotaan Amerika. Ini dimulai pada pertengahan 1970-an di Bronx

Selatan di New York kota sebagai bagian dari hip hop, budaya pemuda Amerika

dan Afrika terdiri dari grafiti, breakdance, dan musik rap (Rose, 1994). Musik rap

sebagai bentuk puisi lisan tunggal yang tampaknya telah dikembangkan secara

mandiri pada tahun 1970; sebagai sejarawan musik Reebe Garofalo menunjukkan,

"musik rap harus dipahami sebagai salah satu unsur budaya dalam gerakan sosial

yang lebih besar dikenal sebagai hip hop (Rose, 1994).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
22

Musik rap juga merupakan musik paling demokratis di dunia, terbuka

untuk siapa saja dengan menggunakan pita suara. Tidak perlu piano, drum

ataupun gitar. Yang diperlukan hanyalah suara serta pad, pena yang merupakan

kebutuhan opsional (Escher, 2006). Seorang pemain rap dikenal sebagai seorang

penulis lirik dan seorang penulis lirik bermain dengan kata-kata dan mampu

melakukan flow dengan mudah (Escher, 2006). Menulis lirik rap melibatkan

pemikiran analitik dan kreativitas sedangkan freestyle dan battle melibatkan

serangkaian pemikiran yang menantang setiap kali latihan berpikir (Escher, 2006).

Biasanya pemain rap bermain kata kata dari pengalaman pribadi, mengambil

identitas pengamat atau narrator (Rose, 1994).

Musik rap dan budaya hip hop adalah bentuk-bentuk budaya, politik, dan

komersial, dan bagi banyak orang muda mereka utama budaya, sonic dan jendela

linguistik di dunia (Rose, 1994). Pemain rap bisa memperbaiki perhatian orang

banyak dengan memiliki ketangkasan lisan dan keterampilan kinerja yang

mengesankan. Rap sangat bergantung pada kinerja lisan, tetapi sama-sama

tergantung pada teknologi dan efeknya pada suara dan kualitas reproduksi suara.

Kekuatan utama rap adalah penggunaan ritme dan suara, terutama penggunaan

pengulangan dan jeda musik (Rose, 1994).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa musik rap adalah syair

dengan beat dengan lirik yang dibuat sendiri oleh pemain rap dan dibawakan

dengan flow tanpa memerlukan alat musik seperti gitar, piano dan sangat

bergantung pada kinerja lisan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
23

5. Kriteria Musik Rap

Musik rap cenderung sulit diterima secara langsung, rapper menulis lirik

mereka sendiri. Ini juga merupakan alasan mengapa rapper meng-cover lagu

mereka masing-masing . Terdapat beberapa kriteria musik rap (Salaam, 1995) :

a. Lirik, mengacu untuk materi dan membuat tulisan untuk lagu. Kritikus rap

harus mempertimbangkan unsur-unsur yang sama yang biasa ditemukan

dalam puisi yang baik – simile, metafora dan aliterasi serta ekspresi

kreatif,orisinalitas,dan emosi.

b. Style baik untuk kualitas tonal di vokal rapper dan untuk tingkat orisinalitas

dalam penampilannya. Run’s style sangat dinamis tergantung pada

intensitas penampilan untuk efek mereka. L.L. Cool J’s style merupakan

keseimbangan antara dua ekstrem- agresif dan tak kenal henti, menekankan

penampilan, dan dilain waktu menekankan lirik secara sengaja. Walaupun

bervariasi, semua berbagi secara orisinalitas.

c. Flow “the verbal wordplay of rap” menjelaskan sense rapper dari ritme

dan waktunya. Konsep aliran yang membedakan musik rap dari musik

lainnya dengan lirik yang diucapkan. Lirik rap yang disampaikan dalam

irama ritmis, tidak hanya dibacakan tetapi kualitas penampilan berirama

adalah apa yang disebut flow.

Kecepatan saat mengeluarkan sajak akan menentukan flow juga.

Kecepatan biasanya diukur dengan seberapa banyak suku kata yang

dikeluarkan masing-masing bar. Kecepatan flow terbagi 2 : cepat dan

lambat. Flow dengan kecepatan cepat menggunakan banyak sajak, banyak

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
24

suku kata dan kata-kata. Sajaknya berada diorama yang berbeda. Rapper

yang menggunakan flow dengan kecepatan cepat biasanya menggunakan 68

kata dalam 4 baris dan 83 suku kata. Itu berarti kurang lebih 20 suku kata

perbaris. Sedangkan flow dengan kecepatan lambat hanya 12-16 suku kata

perbaris (Escher, 2006).

d. Sound. Semua rapper besar, seperti semua penyanyi besar/ instrumentalis di

genre lain, memiliki suara yang khas yang membedakan mereka dari rapper

lainnya. Suara membantu setiap penggemar rap mengenali identitas

idolanya.

Sedangkan Krim dalam Lena (2006) bahwa ada 2 kriteria tambahan musik

rap yang membedakan antara rapper yang satu dengan yang lain yaitu:

a. Musical style membedakan fungsi yang dilakukan oleh “background”

musik. Jika instrumentasi adalah latar belakang atau irama untuk suara

utama maka rap itu memiliki gaya musik berirama. Saat pra-rekaman musik

(sampel) yang dilatardepankan dalam komposisi (bahkan jika suara atau

tempo terdistorsi), ini merupakan gaya memori musik. Saat instrumentasi

atau sampel fungsi sebagai “suara yang berbicara” ini merupakan gaya

musik yang bicara.

b. Rhythmic style dikarakteristikan oleh keteraturan ritme. Satu peran penting

untuk ritme dalam lagu rap memungkinkan kemampuan mendengar

perlapisan atau perbanyakan trek musik dalam rekaman melalui kumpulan

dari sumber musik yang berbeda. Lagu rap dibedakan atas dasar bagaimana

gaya ritmenya (satu beat yang dominan).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
25

6. Sub Genre Rap

Parameter dasar yang menguraikan sistem genre pada musik rap sebagai

berikut: style musical tracks, style flow dan topik umum yang ditangani dengan

aspek semantik lirik. Meskipun parameter lainnya bisa dengan mudah ditawarkan

seperti isyarat yang lebih visual mengenai pakaian, style video, dan sebagainya,

tekanan pada "musikal" yang lebih baik akan lebih efektif memperkuat poin

bahwa aspek sonic musik dilengkapi dengan fungsi sosial. Parameter sonik tidak

hanya mencerminkan budaya. Untuk itu, bagian awal pada setiap genre akan

menjelaskan situasi dan fungsi social. Gambaran musicopoetic kemudian akan

mengikuti, termasuk gaya musik, flow, dan topik (Krims, 2000).

Beberapa karakteristik penting dari perkembangan sub-genre. Hampir

setengah dari single charting Crossover Raps, termasuk single rap pertama pada

chart "Rapper Delight”. Hal ini tidak mengejutkan karena atribut musicological

Crossover rap ini (liriknya cepat dimengerti dan instrumentasi tipis) menyerupai

musik populer periode ini. Sebaliknya Dirty South Rap, sebuah genre penting

yang fokus liriknya pada seks, berpesta, dan ucapan twangy "south", memiliki

lagu charting paling sedikit; ini tidak mengherankan mengingat perkembangan

akhir dan hak-sensor data (Miller dalam Lena, 2006).

Karakteristik penting kedua perkembangan sub genre rap antara tahun

1979 dan 1995 adalah perubahan karakteristik style dari sub genre yang lebih tua

ke yang baru. Misalnya, pada tahun 1982 Parody Rapper memperluas style

musical dan style rhythmic dari Crossover Rapper untuk mencakup interlocuter

dan beberapa style rhythmic, tapi mempersempit fokus lirik untuk menyertakan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
26

parodi lainnya pada lagu rap. Transisi gaya inI lebih halus dibandingkan dengan

break antara Pim Rap pertama pada tahun 1983 dan genre lainnya: new jack

swing, west and east coast gangsta, dan booty rap. Sementara Pimp rap

menyerupai Crossover Rap dalam penggunaan sung flow, style rhythmic kesatuan

dan rhythmic background music, fokus liris pada seks, uang, membual dan

kekerasan.

Untuk tujuan mengevaluasi pertentangan ini, lagu-lagu direkam dalam

delapan sub genre (Pimp, New Jack Swing, West and East Coast Gangsta Rap,

Booty, G Funk, Don, dan Dirty South) sebagai Hardcore Rap karena lirik mereka

yang terkandung menggambarkan seks atau kekerasan. Ilmuwan telah mencatat

bahwa disemua gaya sub genre, fitur lirik Hardcore Rap "hustler” sebagai

protagonis (Krim, dan Rose dalam Lena, 2006). Pimps Rap merupakan genre anti

pahlawan yang merupakan representasi dari laki-laki yang dapat mengendalikan

orang lain secara fisik atau lirik. Antara single charting di akhir 1980-an, ada

sesuatu yang mencolok dari sub genre yang memanfaatkan style flow yang sangat

berbeda, background music dan rhythm, tetapi semua menampilkan hustler

protagonis. Sub genre Booty rapper berbeda bagaimana mereka dikerahkan narasi

hustler. Sementara Pimp rapper latar depan uang dan ditempatkan seks sebagai

korelasinya. Sebaliknya, Gangsta rapper menekankan perilaku kekerasan

antisocial. Akhirnya, Don rapper dikombinasikan dengan kekerasan gangsta rap

dengan penekanan pada kekayaan, individualitas dan dominasi seksual dari Pimp

persona (Lena, 2006).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
27

C. Remaja

Rentang usia siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan adalah 15- 18 tahun

yang termasuk dalam tahap perkembangan remaja. Remaja merupakan peralihan

masa perkembangan yang berlangsung sejak usia sekitar 10 atau 11, atau bahkan

lebih awal sampai masa remaja akhir sekitar usia 20an, yang melibatkan

perubahan besar dalam aspek fisik, kognitif dan psikososial yang saling berkaitan

(Papalia, 2009).

1. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget, remaja akan memasuki tingkat tertinggi dari

perkembangan kognitif, yaitu formal operation. Dalam tingkat ini, remaja

mengembangkan kemampuan untuk berpikir abstrak, memberikan cara yang baru

dan lebih fleksibel untuk memanipulasi informasi (Papalia, 2009).

Dalam beberapa aspek, pemikiran remaja kurang matang. Hal ini

disebabkan cara berpikir mereka yang baru ini mengubah cara mereka melihat

dirinya sendiri dan dunia luar. Menurut Elkind, pemikiran yang belum matang

terwujud dalam 6 cara, yaitu:

a. Idealism and criticalness. Para remaja sering merasa yakin bagaimana

menjalankan dunia daripada orang dewasa, dan sering kali mereka

mengkritik orang tua mereka sendiri.

b. Argumentiveness. Para remaja selalu mencari kesempatan untuk mencoba

dan menunjukkan kemampuan berpikir mereka. Mereka cenderung

menjadi argumentative dalam menyusun fakta dan logika untuk sebuah

kasus.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
28

c. Idecisiveness. Para remaja bisa saja menyimpan banyak alternatif dalam

pikiran pada waktu yang bersamaan, tetapi kurangnya strategi dalam

memilih alternatif tersebut.

d. Apparent hypocrisy. Remaja sering kali tidak menyadari perbedaan antara

cara mengkespresikan sesuatu yang ideal dengan pengorbanan yang

dibutuhkan untuk mewujudkan ekspresi tersebut.

e. Self-consciousness. Para remaja sekarang dapat berpikir tentang

pemikiran, namun mereka sering kali berasumsi kalau apa yang dipikirkan

orang lain sama dengan apa yang mereka pikirkan, yaitu diri mereka

sendiri.

f. Specialness and invulnerability. Remaja itu special, memiliki pengalaman

yang unik dan tidak tunduk pada peraturan yang ada.

D. Dinamika antara Musik Rap dan Kreativitas Verbal

Kreativitas merupakan pemecahan masalah yang baik (Reed, 2007).

Dibutuhkan informasi untuk memecahkan masalah tersebut. Informasi yang

didapatkan dari pengalaman hidup akan disimpan di memori dalam bentuk

representasi mental simbolik berupa ide, proses, benda yang diciptakan oleh

bahasa. Bahasa melibatkan pemahaman kata dan juga melibatkan kelancaran

dalam berkata. Ketika dihadapkan dengan masalah, maka representasi mental

berupa simbolik yang tersimpan dalam memori akan dikeluarkan yang berguna

untuk memecahkan masalah dan salah satu bentuk pemecahan masalah tersebut

adalah kreativitas verbal (Stenberg, 1999).

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
29

Orang-orang yang kreatif secara verbal, kedua hemisper otak akan

berfungsi. Hemisfer kanan menghasilkan imageri dan simbol serta memerlukan

hemisfer kiri untuk menerjemahkannya ke dalam kreatif verbal (Restak dalam

Heerden, 2010). Sehingga untuk membuat fungsi otak individu menjadi kreatif,

dibutuhkan suatu rangsangan. Salah satu rangsangannya dengan memberikan

aktivitas musik.

Perkembangan otak cenderung menumbuhkan aspek positif dalam

perkembangan fungsi kognitif yang diakibatkan oleh adanya aktivitas musik. Para

peneliti menjelaskan bahwa musik berperan membantu proses perkembangan

bagian otak yaitu frontal lobe (Satiadarma, 2004). Salah satu bagian dari frontal

lobe adalah prefrontal cortex yang berperan penting dalam kreativitas (de Souza

dkk, 2014).

Salah satu bentuk aktivitas musik dapat dilakukan dengan penciptaan

sehingga membantu pengembangan pengalaman kreatif yang berguna untuk

meningkatkan kemampuan kognitif (Djohan, 2016). Penciptaan tersebut dapat

dilakukan dengan improvisasi lirik.

Improvisasi lirik dapat dilakukan dengan bermain musik rap. Musik rap

mengutamakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat yang diiringi dengan

beat serta musik rap merupakan bagian dari tradisi oral yang berasal dari Afrika

yang biasanya dibuat sendiri (Powell, 1991). Improvisasi mempertunjukkan

secara spontan sebuah formulasi musik secara kreatif. Improvisasi dapat

melengkapi kriteria musik yang sudah ada atau disengaja, atau dikonstruksi secara

bebas sesuai yang dikehendaki (Djohan, 2016). Improvisasi berkaitan dengan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
30

peningkatan pada bagian otak yaitu left inferior frontal gyrus selama tugas untuk

menghasilkan ide- ide kreatif. Left inferior frontal gyrus penting dalam

pengendalian memori retrieval dalam merepresentasikan semantic memory

(Beaty, 2015).

Selain improvisasi lirik, flow juga dilakukan dalam musik rap dan

merupakan salah satu karakteristik dari musik rap tersebut. Ketika individu

bermain musik rap dan nge-flow maka terdapat bagian-bagian otak yang

berfungsi. Gelombang beta bergerak cepat dari kesadaran menuju ke pergerakan

lambat antara gelombang alpha dan gelombang theta. Dalam hal ini kesenjangan

hypnogogic (halusinasi yang terjadi saat kondisi tidur dan terjaga) dapat membuat

ide-ide dikombinasikan. Sejak saat itu, kreativitas kembali dikombinasikan

dimana produk dari informasi baru berbenturan dengan pemikiran yang lama yang

hasilnya menciptakan produk ide yang baru lagi (Kotler, 2014).

Pada saat waktu yang bersamaan individu yang melakukan aktivitas musik

rap dengan flow bagian otak yang disebut prefrontal cortex dinonaktifkan

sementara tepatnya dibagian dorsolateral prefrontal cortex yang mengendalikan

pemantauan diri dan kontrol implus. Hasilnya individu jauh lebih berani, kritis,

sense diri yang hilang serta meningkatkan kemampuan membayangkan

kemungkinan yang baru. Setelah itu hormon-hormon yang dapat menimbulkan

kesenangan yang berdampak cukup terhadap kreativitas yaitu dopamine,

endorphin dan norepinefrin menjadi aktif dimana hormon tersebut meningkatkan

kemungkinan kemungkinan imajinatif dengan mengumpulkan informasi lebih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
31

lanjut serta meningkatkan kemampuan untuk menghubungkan ide-ide secara

bersamaan dengan cara yang baru (Kotler, 2014).

Pernyataan- pernyatan di atas didukung juga oleh beberapa penelitian.

Penelitian dalam Campbell (2002) mengatakan bahwa anak kelas satu yang diberi

pelajaran musik selama 30 menit selama setahun menunjukkan peningkatan yang

baik dalam hal kreativitas dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang

tidak menerima pelajaran musik. Selain itu terdapat penelitian mengenai pengaruh

aktivitas musik terhadap kreativitas yang dilakukan pada usia anak 4-5 tahun.

Setelah menjalani 20 hari pelatihan maka kelompok dengan instruksi musik

memperoleh skor tinggi dalam tes kreativitas (Djohan, 2016). Hasil- hasil

penelitian yang telah disebutkan menunjukkan bahwa aktivitas musik dapat

meningkatkan fungsi kognitif yaitu kreativitas.

Berdasarkan penjelasan dari hasil yang telah diuraikan di atas peneliti

menyimpulkan bahwa individu yang melakukan aktivitas musik rap dapat

mempengaruhi kreativitas verbal individu. Ini disebabkan oleh karakteristik musik

rap itu sendiri yaitu flow dan mengimprovisasi lirik yang dapat merangsang

perkembangan otak yang berkaitan dengan fungsi kognitif yaitu kreativitas verbal.

E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesa sebagai
berikut:
“ada pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal pada remaja”

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
32

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif ekperimen dimana situasi

secara penuh berada dalam kendali peneliti. Tujuannya untuk melihat hubungan

kausal (sebab-akibat) antara varibel bebas dan variabel tergantung (Azwar, 2013).

Penelitian ini menggunakan ekperimen murni untuk mempelajari mekanisme

hubungan sebab akibat. Ciri khas yang menjadi kriteria eksperimen murni adalah

pengelompokkan subjek yang dilakukan dengan teknik random assignment,

sehingga apabila jumlah subjek memenuhi syarat, secara metodologis semua

variabel luar terdistribusi secara merata pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol (Latipun, 2004). Desainnya menggunakan pretest-postest between subject

design dimana menggunakan dua kelompok yang berbeda yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

A. Identifikasi Variabel

Variabel- variabel yang ada di dalam penelitian ini adalah:

Variabel tergantung : Kreativitas verbal

Variabel bebas : Musik rap

Extraneous Variabel : Inteligensi, lokasi latihan, pelatih

32 Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
33

B. Definisi Operasional Variabel

1. Definisi Operasional Variabel Bebas

Musik rap dalam penelitian ini adalah membuat syair dengan beat. Musik

rap memiliki kriteria antara lain lirik, flow dan beat. 3 kriteria tersebut digunakan

untuk melihat keterampilan musik rap yang dapat dilihat dari adanya peningkatan

dalam menghasilkan lirik, membawakan flow serta penyatuan antara lirik dengan

beat.

2. Definisi Operasional Variabel Tergantung

Kreativitas verbal merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru serta kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dalam

bentuk kata-kata yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Aspek

kognitif dari kreativitas verbal meliputi kelancaran dalam berpikir, kelenturan

dalam berpikir yang mana menggunakan bermacam-macam pendekatan untuk

mengatasi persoalan, kerincian yang merupakan kemampuan mengembangkan

gagasan dalam kata-kata dan keaslian menciptakan kata-kata dengan pemikiran

yang menunjukkan keaslian.

Penelitian ini menggunakan tes kreativitas verbal Munandar untuk

mengukur kreativitas verbal. Skor subjek yang dihasilkan akan dibandingkan

antara kelompok eksperimen yang diberikan latihan musik rap dan kelompok

kontrol yang tidak diberi latihan musik rap. Tes Kreativitas Verbal ini akan

disajikan oleh seorang tester dan dibantu juga oleh peneliti. Waktu pengerjaan

selama kurang lebih 75 menit. Skor yang tinggi akan menunjukkan bahwa

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
34

kreativitas verbal peserta tinggi sedangkan skor yang rendah menunjukkan bahwa

kreativitas verbal peserta rendah.

C. Teknik Pengontrolan Extraneous Variabel

Extraneous Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini adalah

1. Perbedaan individu

a. Inteligensi

Teknik kontrol yang digunakan untuk mengontrol extraneous variable

perbedaan individu adalah dengan konstansi. Siswa yang menjadi

partisipan dalam penelitian ini akan mendapatkan tes inteligensi untuk

menyamakan tingkat inteligensi para siswa yang akan dijadikan subjek

penelitian. Tes inteligensi yang digunakan adalah IST (Inteligence

Structure Test).

2. Pengaruh lingkungan

a. Lokasi latihan

b. Pembawa materi

Teknik kontrol yang digunakan untuk mengontrol extraneous variable

pengaruh lingkungan adalah dengan konstansi. Selama eksperimen

dilakukan, kondisi ruangan tetap sama serta pembawa materi pun juga

dilakukan oleh orang yang sama sampai hari terakhir. Begitu juga ketika

pemberian Tes Kreativitas Verbal, kedua kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dilakukan pada kondisi ruangan yang sama dan pada

tester yang sama.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
35

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest–posttest between

subject design. Peneiliti akan membandingkan efek dari variabel bebas pada

kelompok yang berbeda (Myers dan Hansen, 2006). Berikut gambar desain

penelitian pretest–posttest between subject design :

R KE O1 (X) O2

R KK O1 (-) O2
Keterangan:
R : Random Assignment
KE : Kelompok Eksperimen
O1 : Pretest (pemberian Tes
Kreativitas Verbal)
X : Pemberian pelatihan
musik rap
O2 : Postest (pemberian Tes
Kreativitas Verbal)
KK : Kelompok Kontrol
- : Tidak diberi pelatihan
musik rap

E. Populasi, Sampel dan Lokasi Pengambilan Data

1. Populasi

Populasi adalah semua yang dapat dikenai generalisasi dalam kenyataan-

kenyataan yang diperoleh dari subjek penelitian (Hadi, 2000). Adapun populasi

yang dituju dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan.

Populasi dipilih berdasarkan kebutuhan penelitian guna melihat pengaruh musik

rap terhadap kreativitas verbal. Tes kreativitas verbal yang digunakan oleh peneliti

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
36

dibatasi usia 10-18 tahun. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini

sebagai berikut:

a. Siswa- siswi yang mempunyai rentang usia 15-16 tahun

b. Siswa yang memiliki tingkat inteligensi yang sama

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 28 orang yang

dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dengan cara random assignment. Secara umum, sebaiknya jumlah sampel

eksperimen paling sedikit 15 masing-masing treatment (Myers dan Hansen,

2006). Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

nonprobability sampling yaitu purposive sampling dimana sampel tidak diacak

dan dipilih karena individu mencerminkan tujuan tertentu dari penelitian (Myers

dan Hansen, 2006). Peneliti memakai teknik ini karena sampel yang digunakan

oleh peneliti adalah siswa SMA Negeri 16 Medan yang sebelumnya peneliti

mengambil fenomena atau masalah di sekolah tersebut.

3. Lokasi Pengambilan Data

Penelitian ini dilakukan di Sekolah SMA Negeri 16 Medan dengan

pertimbangan SMA Negeri 16 Medan mempunyai jumlah sampel yang memadai

serta hasil survey awal yang dilakukan peneliti adanya siswa-siswi yang

mempunyai kemampuan verbal yang masih rendah. Selain itu berkaitan dengan

visi dan misi SMA Negeri 16 Medan. Adapun visi dari SMA Negeri 16 Medan

yaitu mewujudkan insan Indonesia yang berkarakter dan berakhlak mulia,

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
37

berbudaya lingkungan, cerdas, kreatif, inovatif dan menguasai IPTEK serta

mampu bersaing dalam kompetisi global. Adapun salah satu misi SMA Negeri 16

Medan yaitu menumbuhkan budaya gemar membaca dengan program literasi

dengan didukung perpustakaan yang berkualitas untuk mewujudkan siswa yang

cerdas, kreatif, inovatif dan mampu bersaing dalam kompetisi global.

F. Instrumen dan Alat Ukur Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Survei pendahuluan untuk melihat gambaran umum kemampuan siswa-

siswa dalam mengembangkan kata, bentuk soal sering yang diberikan guru

mereka, dan kesulitan dan kemudahan apa yang dialami mereka ketika diberi soal

dalam bentuk pilihan ganda dan essay.

b. Informed consent. Lembar ini akan memberikan penjelasan tujuan, tata

cara, dan manfaat penelitian yang harus disepakati oleh subjek penelitian.

c. Lembar komitmen yang diberikan kepada subjek

d. Lembar evaluasi yang diberikan kepada subjek

e. Lembar soal dan lembar jawaban tes inteligensi IST

f. Lembar soal dan lembar jawaban tes kreativitas verbal.

g. Lembar kertas dan pulpen yang akan digunakan saat pelatihan musik rap.

h. Laptop dan speaker untuk memperdengarkan musik rap.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
38

2. Alat Ukur Penelitian

Alat ukur penelitian yang digunakan adalah Tes Kreativitas Verbal dari

Munandar. Tes ini disusun berdasarkan model Struktur Intelek dari Guilford,

dengan dimensi operasi berpikir divergen, dimensi konten, dimensi berpikir

verbal, dan berbeda dalam dimensi produk. TKV terdiri dari 6 subtes (Munandar,

2012):

a. Permulaan kata

Subjek harus memikirkan sebanyak mungkin kata yang dirangsang dengan

susunan huruf tertentu. Tes ini mengukur kelancaran kata yaitu kemampuan untuk

menemukan kata yang memenuhi syarat tertentu. Contoh: Sa.

b. Menyusun kata

Subjek harus menyusun sebanyak mungkin kata dengan menggunakan

huruf-huruf dari satu kata yang diberikan sebagai rangsangan. Tes permulaan kata

mengukur kelancaran kata, tetapi tes ini juga menuntut kemampuan dalam

reorganisasi persepsi. Contoh: Proklamasi.

c. Membentuk kalimat tiga kata

Subjek harus menyusun kalimat yang terdiri dari tiga kata, huruf pertama

untuk setiap kata diberikan sebagai rangsangan, akan tetapi urutan dalam

penggunaan ketiga huruf tersebut boleh tidak sama, sesuai dengan kehendak

subjek. Contoh: A-1-g.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
39

d. Sifat-sifat yang sama

Subjek harus menemukan sebanyak mungkin objek yang semuanya

memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari kelancaran

dalam memberikan gagasan. Contoh: merah dan cair.

e. Macam-macam penggunaan

Subjek harus memikirkan sebanyak mungkin penggunaan yang tidak lazim

dari benda sehari-hari. Tes ini mengukur kelenturan dalam berpikir karena dalam

tes ini subjek harus dapat melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai

alat untuk melakukan hal tertentu saja. Tes ini juga mengukur orisinalitas dalam

berpikir, orisinalitas ditentukan secara statistis dengan melihat kelangkaan

jawaban yang diberikan.

f. Apa akibatnya

Subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu

kejadian yang telah ditentukan sebagai rangsangan. Kejadian itu sebetulnya tidak

mungkin terjadi, akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan hal itu

terjadi dan apa saja akibatnya. Tes ini mengukur kelancaran dalam memberikan

gagasan yang digabung dengan elaborasi sebagai kemampuan untuk dapat

mengembangkan suatu gagasan, merincinya, dengan mempertimbangkan macam-

macam implikasi. Contoh: apa akibatnya manusia dapat terbang seperti burung?

G. Validitas, dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur, seberapa cermat alat ukur melakukan fungsinya dengan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
40

teliti sebagai alat ukur, seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya,

artinya alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan teliti

(Azwar, 2012).

Tes Kreativitas Verbal telah digunakan dalam berbagai penelitian dengan

menggunakan subjek SMU dan telah dinyatakan valid. Penelitian Susanto

menunjukkan angka korelasi bergerak dari 0,63-0,898. Sementara Kuwanto

menyebutkan bahwa tes ini valid yang ditunjukkan dengan angka korelasi untuk

validitas butir berkisar antara 0,363-0,847 dan validitas subtesnya dengan total

berkisar antara 0,784-0,897. Keduanya pada taraf signifikansi 1 % (dalam Yusri,

2004; dalam Handayani, 2009).

2. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya (Azwar, 2012). Tes Kreativitas Verbal telah dinyatakan reliabel.

Penelitian Susanto menunjukkan angka korelasi bergerak dari 0,721-0,823.

Sementara Kuwanto menyebutkan bahwa tes ini reliable dimana reliabilitasnya

sebesar 0,915 pada taraf signifikansi 1 % (dalam Yusri, 2004; dalam Handayani,

2009).

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap. Adapun ketiga

tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan

data.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
41

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang

diperlukan untuk melaksanakan penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Pencarian referensi

Peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan teori yang berhubungan

dengan variabel penelitian, yaitu kreativitas verbal dan musik rap,

hubungan dan manfaat dari kreativitas verbal dan musik rap tersebut serta

mencari fenomena yang berkaitan dengan kreativitas verbal.

b. Menyiapkan modul rancangan penelitian

Modul penelitian eksperimen berisikan rancangan kegiatan, waktu

kegiatan yang akan dilakukan selama 16 kali pertemuan saat melakukan

eksperimen.

c. Mempersiapkan alat ukur

Peneliti menggunakan alat ukur tes kreativitas verbal dari Munandar untuk

mengukur kemampuan kreativitas verbal pada siswa SMA Negeri 16

Medan. Sebelum diberi tes kreativitas verbal, siswa akan diberi tes

inteligensi IST untuk menyamakan inteligensi satu sama lain.

d. Mengurus surat izin penelitian

Sebelum pengambilan data, peneliti meminta surat izin dari fakultas lalu

ke Dinas Pendidikan kota Medan untuk diberikan izin mengambil data di

SMA Negeri 16 Medan.

e. Pemilihan subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan

dimana sebelumnya peneliti sudah melakukan survey awal untuk mencari

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
42

fenomena yang berkaitan dengan kreativitas verbal. Dalam hal ini,

mengambil 28 orang siswa SMA Negeri 16 Medan yang sesuai dengan

karakteristik populasi dengan menggunakan purposive sampling dan

nantinya akan dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dengan cara random assignment.

f. Pengkategorian subjek

Setelah didapati sampel penelitian selanjutnya subjek dipilih secara acak

dengan random assignment oleh peneliti untuk dimasukkan ke dalam

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

g. Melakukan informed consent dan membagikan lembar komitmen

Peneliti menjelaskan tujuan dari ekperimen, yang selanjutnya melakukan

kesepakatan atas ketersediaan subjek dalam penelitian eksperimen.

2. Tahap Pelaksanaan

Eksperimen dilakukan selama 1 bulan 12 hari yaitu pada tanggal 18

Februari 2017- 30 Maret 2017 di SMA Negeri 16 Medan. Subjek penelitian terdiri

dari 28 orang partisipan ( 13 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok

kontrol) yang terdiri dari siswa kelas X dan kelas XI. Total pertemuan pada

penelitian ini 20 pertemuan, dengan 2 pertemuan pertama pretest dan dilanjutkan

pada pertemuan pemberian treatment , yang dalam hal ini diberikan latihan musik

rap selama 2 jam 30 menit yang dilakukan 3 kali dalam seminggu sebanyak 16

kali pertemuan dan terakhir pertemuan 19 dan 20 dilakukannya posttest.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
43

3. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Uji Mann- Whitney

secara komputerisasi dengan program SPSS.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data

penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal.

Pengukuran normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Data penelitian

dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p > .05

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memeriksa apakah sampel-sampel yang

diambil berasal dari populasi yang homogen. Populasi dikatakan homogen

jika nilai p > .05 dan menggunakan Levene’s Test.

c. Uji Hipotesa

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan

menggunakan analisis Uji Mann- Whitney dengan tingkat kepercayaan

95% (α= .05) dengan p.sign < .05 Keseluruhan analisis dilakukan dengan

menggunakan Program SPSS.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
44

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data

1. Gambaran Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian eksperimen ini adalah siswa/siswi kelas X dan XI

SMA Negeri 16 Medan. Total keseluruhan partisipannya berjumlah 28 orang,

dengan pengelompokkan dibagi menjadi 2, yaitu kelompok eksperimen 13 orang

dan kelompok kontrol 15 orang. Rincian pembagian dapat dilihat pada tabel 1

dibawah ini:

Tabel 1. Pembagian dan Proporsi Sampel pada Kelompok Eksperimen


dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Jenis Kelamin
KE % KK % N %
Laki-Laki 13 46% 8 29% 21 75%
Perempuan 0 0 7 25% 7 25%
N 13 46% 15 54% 28 100%

Melalui tabel 1 dapat diketahui bahwa 75% peserta berjenis kelamin laki-

laki dan 25% berjenis kelamin perempuan. Selain itu, diketahui pula jumlah

partisipan kelompok kontrol juga lebih banyak sebesar 54 % dan kelompok

eksperimen hanya sebesar 46%.

2. Hasil Uji Asumsi Penelitian

Uji asumsi penting untuk dilakukan sebelum peneliti memilih uji statistik

yang tepat untuk digunakan berikutnya (Field, 2009). Uji asumsi yang akan

dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

Pengujian asumsi penelitian ini akan dibantu dengan program SPSS.

44 Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
45

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah populasi yang digunakan

peneliti terdistribusi secara normal. Uji normalitas dapat menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov dan Uji Shapiro-Wilk (Field, 2009). Pada penelitian ini,

peneliti akan menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan oleh

peneliti kurang dari 50 orang (Ghasemi, 2012). Data terdistribusi secara normal

jika nilai signifikansi p > .05,. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dapat dilihat di tabel 4 di bawah ini:

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas menggunakan Uji Shapiro-Wilk

Kelompok Signifikansi Status


Eksperimen .003 Tidak normal
Kontrol .068 Tidak normal

Berdasarkan tabel 2 di atas, data kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol tidak terdistribusi secara normal dengan tidak terpenuhinya syarat dari

normalitas p> .05 dimana signifikansi dari kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol nilai p- nya lebih kecil dari .05 (KE =.003 < .05 dan KK=.068 < .05).

Data yang tidak terdistribusi secara normal menunjukkan tahap uji statistik

berikutnya yang harus digunakan oleh peneliti. Peneliti lebih tepat menggunakan

uji statistik nonparametrik karena uji statistik nonparametrik bebas asumsi

distribusi normal dan homogenitas (Field, 2009).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk memastikan apakah kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki variasi dan sebaran skor yang sama

atau sampel yang diambil berasal dari populasi yang homogen (Field, 2009). Uji

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
46

asumsi homogenitas dapat diuji dengan menggunakan Levene’s Test melalui

program SPSS, dengan syarat nilai p>.05 baru bisa dikatakan homogen. Hasil uji

homogenitas dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3.
Levene Statistic Df1 Df2 Sig. Status
Hasil Uji
7.372 1 26 .012 Tidak homogen
Homogenitas menggunakan Levene’s Test

Berdasarkan data pada tabel 3 terlihat bahwa data penelitian tidak

memenuhi asumsi homogenitas dimana nilai p lebih kecil dari .05 (.012 < .05).

Hal ini juga menunjukkan bahwa peneliti lebih tepat menggunakan uji statistik

nonparametrik.

c. Uji Hipotesa

Uji hipotesa penelitian bertujuan untuk menguji hipotesa peneliti yaitu

mengetahui pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal siswa SMA. Adapun

rumusan hipotesa statistik peneliti yaitu:

i. H0 : µ1 < µ2 artinya kreativitas verbal siswa SMA yang berlatih musik

rap tidak lebih baik daripada kreativitas verbal siswa SMA yang tidak

berlatih musik rap. Syarat agar H0 ditolak jika nilai p < .05

ii. Ha : µ1 > µ2 artinya kreativitas verbal siswa SMA yang berlatih musik

rap lebih baik daripada kreativitas verbal siswa SMA yang tidak

berlatih musik rap.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
47

Uji hipotesa penelitian dilakukan dengan uji statistik nonparametrik- Uji

Mann Whitney, di mana peneliti akan membandingkan gain score antara

kelompok eksperimen dengan gain score kelompok kontrol. Peneliti akan

memberikan gambaran statistik umum pada masing-masing kedua kelompok,

dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini :

Kelompok N Median Mean Rank Standar


Deviasi
Eksperimen 13 4.0000 20.31 1.67562
Kontrol 15 -1.0000 9.47 2.84856
Tabel 4. Gambaran Statistik Umum

Selanjutnya H0 akan ditolak jika nilai siginifikansi (1-tailed) lebih kecil

dari .05 atau p < .05 dengan taraf kepercayaan 95%.

Tabel 5. Hasil uji hipotesa U-Mann Whitney

U-Mann Asymp Sig. (2 Z Sig. (1 tailed)


Whitney tailed)
22.000 .000 -3.521 .000

Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney yang diperoleh melalui program

SPSS diketahui bahwa Sig. (1 tailed) .000 < .05 dengan taraf kepercayaan 95%.

Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dengan .000 < .05 ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kreativitas verbal secara signifikan antara

kelompok eksperimen yang diberikan latihan musik rap dengan kelompok kontrol

yang tidak diberikan latihan rap. Selain itu, dapat juga disimpulkan bahwa

kreativitas verbal kelompok eksperimen yang berlatih rap lebih baik daripada

kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan rap. Hal ini dapat dilihat dari hasil

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
48

perbedaan Median pada kedua kelompok dimana kelompok eksperimen (Mdn = 4)

lebih tinggi dari kelompok kontrol (Mdn= -1).

d. Effect Size

Dalam laporan hasil penelitian, sangatlah penting bagi peneliti untuk

menyertakan laporan effect size sehingga orang-orang memiliki suatu pengukuran

standard dari seberapa besar pengaruh yang diamati, sehingga mereka mampu

membandingkannya dengan penelitian lain. Hanya karena hasil uji statistik

signifikan bukan berarti bahwa pengaruh yang diukur tersebut mempunyai arti

(Field, 2009). Oleh karena itu, harus dilakukan mengukur seberapa besar

pengaruh perlakuan yang diberikan saat melakukan eksperimen, yang dalam

penelitian ini adalah latihan musik rap. Berikut perhitungan effect size di bawah

ini:

rgain= Keterangan :

rgain= r = Besarnya pengaruh

rgain= -.66 Z = Z score

N = Total Sampel

Berikut pengklasifikasian berdasarkan Cohen (Field, 2009) dalam tabel 6


di bawah ini :
Nilai r Pengaruh Penjelasan
.10 Small 1 % dari total varians
.30 Medium 9 % dari total varians
.50 Large 25 % dari total
varians

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
49

Nilai r yang diperoleh oleh penelitian ini adalah -.66. Hal ini menunjukkan

besarnya pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal sebesar (.66)2 x 100% =

43.56% . Penjelasannya yaitu efek yang dihasilkan berada pada kategori large

(besar) terhadap sampel.

3. Hasil Data Tambahan (Observasi)

Observasi dilakukan saat pemberian treatment yang diberikan sebanyak 16

kali pertemuan dimulai pada Sabtu, 18 Februari 2017 s/d Kamis, 30 Maret 2017.

Pertemuan dilakukan 3 kali dalam seminggu. Dimulai dari pukul 14.30 WIB s/d

17.00 WIB. Pada hari pertama latihan, peserta sangat antusias dan bersemangat

dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pelatih dan menyimak apa yang

diterangkan oleh pelatih. Peserta merasa senang dengan latihan rap sehingga

memberikan dampak positif terhadap peserta dikarenakan mereka jadi tahu

mengenai rap dan apa-apa saja komponen rap.

Pada hari selanjutnya, peserta terlihat kelelahan dikarenakan padatnya

jadwal sekolah ditunjukkan dengan peserta menguap dan mengantuk tetapi

walaupun begitu mereka tetap menyimak apa yang dijelaskan oleh pelatih. Dalam

hal ini, kondisi fisik mempengaruhi peserta dalam membuat lirik sehingga

membuat beberapa peserta sulit dalam memikirkan ide lirik. Tetapi terdapat juga

peserta yang merasa senang dengan membuat lirik dan merasa dengan membuat

lirik ini mereka terus belajar memperbanyak kosa kata. Dengan membuat lirik

dapat membuat mereka kreatif karena dituntut untuk membuat kata-kata yang

indah dan mereka bebas berekspresi. Permainan kata-kata sangat diperlukan di rap

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
50

ini, dan mereka harus memperbanyak kata-kata mereka sehingga lirik yang

mereka buat menjadi indah.

Awal latihan flow, mereka mempunyai kesulitan dalam melakukan flow.

Saat ngeflow di depan, peserta menggaruk-garuk kepalanya dan saling tolak-

tolakan saat disuruh maju. Mereka masih terbata-bata seperti membaca saat

membawakan flownya dan kejar-kejaran antara beat dan liriknya. Setelah berapa

hari latihan flow, mereka mempunyai peningkatan dalam melakukan flow

ditunjukkan dengan mereka mampu memasukkan lirik dengan beat dan tidak

kejar-kejaran lagi. Tetapi mereka tetap kelihatan gugup saat melakukan flow di

depan.

Sama halnya dengan flow, awal latihan freestyle mereka juga mengalami

kesulitan. Mereka mengatakan kalau freestyle membutuhkan pemikiran yang

lancar. Saat peserta disuruh maju ke depan mereka menggaruk-garuk kepala

mereka sambil memikirkan lirik selanjutnya. Mereka mengeluh tidak tahu lirik

apa selanjutnya yang mau dikatakan dan mereka mengatakan bahwa mereka

mempunyai kesulitan dalam mengeluarkan ide secara spontan. Peserta diberikan

waktu selama 10 menit untuk memikirkan lirik mereka dimana seharusnya

freestyle itu tanpa diberikan waktu langsung bisa menghasilkan lirik. Awal

mereka latihan freestyle, mereka hanya mampu menghasilkan 3 baris lirik dan

seiiring berjalannya latihan mereka mampu menghasilkan hingga 8 baris.

Saat latihan battle, peserta mempunyai kesulitan karena takut lawan

battlenya tersinggung tersinggung. Sebelum memulai latihan battle mereka saling

bersalaman terlebih dahulu. Peserta yang duduk tertawa melihat peserta yang

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
51

maju. Saat mereka battle di depan kelas peserta menggoyangkan badan mereka

sambil melihat lihat ke atas sekaligus sambil berpikir. Saat battle mereka mampu

menghasilkan 2 sampai 3 baris. Pada hari ke-15, peneliti lupa membawa

loudspeaker sehingga peserta kurang bersemangat latihan diakibatkan suara musik

yang digunakan tidak keras. Terakhir latihan battle, peserta mengalami

peningkatan dalam menghasilkan lirik dimana peserta mampu menghasilkan 8

baris yang awalnya 2-3 baris.

B. Pembahasan

Hasil penelitian eksperimen yang dilakukan selama 16 hari ( ± 150 menit)

di tambah 4 hari pretest dan posttest dengan partisipan sebanyak 28 orang. Hasil

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang siginifikan yang dilihat dari nilai

gain score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p < .05 (.000

< .05). Sementara untuk melihat besarnya pengaruh treatment dapat dilihat dari

effect size sebesar 43.56% yang tergolong large (besar) serta dibuktikan juga

dengan peningkatan lirik mereka saat melakukan freestyle dan battle yang

awalnya mampu 2 sampai dengan 3 baris setelah berlatih mereka mampu

menghasilkan 8 baris dan hasil evaluasi peserta yang mengatakan bahwa membuat

mereka menjadi kreatif. Hal ini dapat diartikan bahwa treatment berupa pelatihan

musik rap mampu meningkatkan kreativitas verbal secara signifikan. Penelitian

ini memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesa peneliti yaitu kreativitas verbal

siswa SMA yang berlatih musik rap lebih baik daripada kreativitas verbal siswa

SMA yang tidak berlatih musik rap.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
52

Bukti lain yang mendukung penjelasan diterimanya hipotesis penelitian ini

diketahui pula dengan melihat perbedaan nilai Median dari kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Dalam statistik non parametrik, median dianggap lebih

sesuai dalam mempresentasikan apa yang sebenarnya karena median tidak terlalu

dipengaruhi oleh outliers. Melalui perbandingan nilai Median Tes Kreativitas

Verbal kedua kelompok, diketahui bahwa median kelompok eksperimen (Mdn =

4) lebih tinggi dari median kelompok kontrol ( Mdn= -1). Hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan kreativitas verbal kelompok eksperimen yang mendapatkan

latihan musik rap lebih baik dibandingkan kelompok kontrol yang tidak

mendapatkan latihan musik rap.

Musik rap adalah syair dengan beat (Escher, 2006). Menurut Rakim dalam

Escher (2006) bahwa rap adalah irama dan puisi. Peserta diharuskan untuk

membuat lirik dari pemikiran mereka sendiri. Mereka menggabungkan berbagai

macam ide yang ada untuk menjadi lirik baru yang disampaikan dengan cara yang

unik yaitu menggunakan flow tetapi tetap mengikuti aturan berirama ab atau aa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Munandar (2012) bahwa kegiatan membuat cerita

mengarahkan pada pola berpikir kreatif yang terlihat pada kelancaran, kelenturan,

keaslian dan elaborasi dalam menghasilkan kata. Saat para peserta dituntut untuk

membuat lirik secara kreatif bagian otak yang berperan dalam kreativitas yang

disebut left inferior frontal gyrus menjadi aktif selama pembuatan lirik atau

improvisasi yang berguna untuk menghasilkan ide- ide kreatif (Beaty, 2015).

Pelatihan musik rap diberikan dalam beberapa sesi yaitu pemberian materi,

latihan membuat lirik, latihan flow, freestyle, dan battle yang berhubungan dengan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
53

aspek-aspek kreativitas yaitu kelancaran berpikir dalam membuat lirik, kelenturan

dalam penggunaan kata dan membawakan lirik dengan flow, keaslian dalam

membuat lirik, dan kerincian dalam mengembangkan kata. Latihan rap

memberikan kesempatan peserta untuk mengembangkan idenya berupa kata-kata

serta dilatih untuk berani dalam membawakan lirik mereka.

Saat latihan peserta mengalami proses bagaimana cara membuat lirik yang

baik, cara membawakan lirik dengan flow, belajar freestyle dan battle. Para

peserta mendapatkan koreksi oleh pelatih hingga akhirnya para peserta mengalami

peningkatan dalam membuat lirik dan flow dan mampu menghasilkan lirik dari

pemikiran mereka sendiri. Saat latihan, peserta terlihat bersemangat belajar rap

ditunjukkan dengan mereka sering bertanya kepada pelatihnya mengenai rap, cara

mudah untuk bisa flow, dan bisa atau tidaknya mereka tetap latihan walaupun

eksperimen telah selesai. Sejalan dengan pernyataan Torrance (dalam Munandar,

2012) bahwa kreativitas ditinjau dari proses untuk merasakan dan mengamati

adanya masalah, menilai dan mengujinya. Ditinjau dari produk apa yang

dihasilkan merupakan sesuatu yang baru, asli dan bermakna. Serta ditinjau dari

pendorong dimana kreativitas memerlukan dorongan internal dan dorongan

eksternal.

Pembuatan lirik rap dibutuhkan informasi-informasi untuk dituangkan ke

dalam kata-kata. Awal latihan pembuatan lirik, flow dan freestyle peserta

diberikan kebebasan dalam membuat lirik mereka. Setelah hari terakhir dari hari

pembuatan lirik, flow dan freestyle peserta disuruh untuk membuat lirik dengan

tema “jati diri”. Para peserta disuruh untuk menuliskan apa yang mereka rasakan,

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
54

alami, lihat, dan dengar untuk mereka jadikan sebuah lirik. Peserta berusaha

berpikir dan mengingat sambil menggaruk-garuk kepala, melihat ke atas dan

melihat ke luar untuk menghasilkan ide-ide. Sejalan dengan pernyataan Stenberg

(1999) bahwa ketika seseorang dihadapkan masalah dibutuhkan informasi untuk

menyelesaikannya yang tersimpan di dalam memori dalam bentuk representasi

mental simbolik yaitu verbal. Saat masalah tersebut datang, represetasi mental

simbolik tersebut dikeluarkan dan bentuk kreativitas verbal.

Hasil observasi peneliti melihat bahwa secara keseluruhan peserta terlihat

senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan latihan walaupun ada beberapa

hari mereka terlihat kelelahan, saat awal latihan mereka terlihat gugup dan

menolak ketika disuruh tampil ke depan serta kesulitan dalam menghasilkan ide

untuk membuat lirik secara spontan. Tetapi dengan seiring berjalannya latihan

mereka menjadi mempunyai keberanian dalam melakukan rap dan mampu dalam

menghasilkan ide secara spontan walaupun hanya 3 sampai dengan 8 baris. Ini

dapat dihubungkan dengan pernyataan dari Kotler (2014) bahwa saat peserta

melakukan aktivitas musik rap dengan flow bagian otak yang disebut prefrontal

cortex dinonaktifkan sementara tepatnya dibagian dorsolateral prefrontal cortex

yang mengendalikan pemantauan diri dan kontrol implus yang membuat peserta

menjadi berani. Setelah itu hormon-hormon yang dapat menimbulkan kesenangan

yang berdampak cukup terhadap kreativitas yaitu dopamine, endorphin dan

norepinefrin menjadi aktif dimana hormon tersebut meningkatkan kemungkinan

kemungkinan imajinatif dengan mengumpulkan informasi lebih lanjut serta

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
55

meningkatkan kemampuan untuk menghubungkan ide-ide secara bersamaan

dengan cara yang baru.

Terkait hasil observasi yang menunjukkan peserta senang dan bersemangat

dalam mengikuti latihan dengan sering bertanya kepada pelatih apa yang ingin

mereka ketahui mengenai rap, dan bertanya apakah bisa lanjut untuk latihan

menunjukkan sejalannya dengan pernyataan dari Santrock (2009) bahwa peserta

yang masih dalam usia remaja menggunakan musik sebagai pencarian identitas

dengan melakukan hal-hal yang mereka sukai.

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian dan beberapa penelitian yang

mendukung dapat disimpulkan bahwa musik rap dapat membantu meningkatkan

kreativitas verbal remaja cukup efektif. Musik rap memberikan efek pada fungsi

kognitif dengan cara dituntut untuk menciptakan lirik sendiri yang membutuhkan

ide sehingga akan meningkatkan kemampuan kreativitas verbal.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
56

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran-saran berkaitan dengan

hasil penelitian eksperimen yang telah dilakukan oleh peneliti. Bagian awal akan

dipaparkan kesimpulan dari penelitian ini. Selanjutnya bagian akhir dilanjutkan

dengan pemaparan saran praktis dan saran metodologis yang diharapkan

bermanfaat untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan

penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan, analisis data, dan interpretasi yang telah

dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh pemberian musik rap terhadap kreativitas verbal pada

remaja SMA Negeri 16 Medan. Hal ini dibuktikan dengan adanya

peningkatan nilai TKV pada kelompok eksperimen.

2. Besarnya pengaruh dalam penelitian ini termasuk kategori large (besar)

yaitu sebesar 43.56% dan dibuktikan dengan peningkatan membuat lirik

peserta yang awalnya 2-3 baris dan seiiring berjalannya latihan mampu

sampai 8 baris.

56 Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
57

B. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah peneliti paparkan di atas,

peneliti selanjutnya memaparkan beberapa saran praktis dan saran metodologis.

1. Saran Praktis

Saran praktis ini ditujukan untuk semua orang terkhusus para pendidik,

dan pelajar. Penerapan musik rap sebagai wadah dalam mengekspresikan kata-

kata cukup efektif sehingga mampu meningkatkan kreativitas verbal. Saran ini

bisa jadi pertimbangan para pendidik agar menggunakan aspek-aspek musik rap

saat pengajaran mata pelajaran bahasa dan kesenian agar para pelajar mampu

meningkatkan kreativitas mereka dengan wadah baru yang dibuat oleh pendidik.

Selain itu juga musik rap dapat dijadikan wadah untuk pengembangan potensi dan

bakat pada remaja sehingga remaja mampu mengekspresikan dirinya ke arah yang

positif. Walaupun musik rap dijadikan wadah untuk mengekspresikan kata-kata

dengan bebas, tetapi tetaplah harus kata-kata yang digunakan harus sopan, tidak

kasar, dan informative.

2. Saran Metodologis

Penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti

menyampaikan saran metodologis yang diharapkan mampu membantu peneliti

selanjutnya. Adapun saran metodologisnya sebagai berikut:

a. Peneliti selanjutnya harus memperhatikan variable ekstraneous yang dapat

mempengaruhi penelitian seperti kondisi fisik peserta, fokus perhatian

peserta, kegiatan peserta sebelum latihan dan sebelum pretest posttest

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
58

seperti membaca buku, membuka handphone, bermain dan kegiatan

lainnya yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.

b. Peneliti psikologi kognitif selanjutnya diharapkan menggunakan scan otak

fMRI agar hasil yang didapat lebih nyata dan lebih bisa dijelaskan secara

ilmu psikologi dan ilmu neurology.

c. Untuk melakukan penelitian eksperimen, peneliti diharapkan untuk

mempunyai ketegasan dalam melaksanakan penelitian tersebut dan libatkan

orang yang disegani oleh subjek penelitian agar subjek bisa komitmen

dalam mengikuti treatment.

d. Peneliti selanjutnya harus mengingat apa saja yang harus dibawa saat

treatment berlangsung agar saat treatment tidak ada yang tertinggal

sehingga tidak mengganggu keberlangsungan treatment.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
59

DAFTAR PUSTAKA

Ayan, J. E. (2002). Bengkel kreativitas 10 cara menemukan ide-ide pamungkas.


Bandung: Penerbit Kaifa.

Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Beaty, R. E. (2015). The neuroscience of musical improvisation. Neuroscience


Biobehavioral Reviews 51, 108-117. doi:10.1016/j.neubiorev.2015.01.004

Campbell, D. (2002). Efek mozart memanfaatkan kekuatan musik untuk


mempertajam pikiran, meningkatkan kreativitas dan menyehatkan tubuh.
Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Cooper, P. (1981). Perspective in music theory second edition. New York: Library
of Congress Cataloging in Publication Data.

Creativity Index. (2016, Maret 10). The global creativity index. Retrieved from
Martin prosperity. org: http://martinprosperity.org/media/Global-
Creativity-Index-2015.pdf

de Souza, L. S., Guimaraes, H. C., Teixera, A. L., Caramelli, P., Levy, R., Dubois,
B., & Volle, E. (2014). Frontal lobe neurology and the creative mind.
Frontiers in Psychology, 5. doi:10.3389/fpsyg.2014.00761

Djohan. (2016). Psikologi musik cetakan keempat. Yogyakarta: Penerbit Indonesia


Cerdas.

Escher, E. (2006). The rapper's handbook a guide to freestyling, writing rhymes


and battling. New York: Flocabulary, LLC.

Farida, U. (2005). Mengembangkan kreativitas anak. Jakarta: Pustaka Al-


Kautsar.

Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS 3 rd ed. London: Sage


Publication.

Gaspar , O. D. (2013). Verbal and figural creativity in contemporary high- school


students. Procedia - Social and Behavioral Sciences 78, 662-666.
doi:10.1016/j.sbspro.2013.04.371

Ghasemi, A., & Zahediasi, S. (2012). Normality tests for statistical analysis : a
guide for non-statiscians. Int J Endocrinol Metab, 486-489.
doi:10.5812/ijem.3505

59 Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
60

Guevremont, D. (2000). Komposisi sebuah Kemahiran Berbahasa . Flores: Nusa


Indah.

Hadi, S. (2000). Metodologi reseacrh jilid 1-4. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Hakim, A. (2006). Creative thinking how to get success in your future career.
Yogyakarta: CV Andi Offset.

Handayani, A. (2009). Hubungan antara minat membaca buku dengan kreativitas


verbal pada remaja. Varia Pendidikan, 21 no. 2.

Handayani, A. T. (2011). Hubungan antara minat baca dengan kreativitas verbal


pada mahasiswa program studi Psikologi USU. Medan: Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Harahap, A. P. (2017). Analisis Kepaduan Paragraf pada Teks Eksposisi Siswa


Kelas X SMA Negeri 16 Medan TahunPembelajaran 2016/2017.
Universitas Negeri Medan. Medan: Digital Repository.

Heerden, A. V. (2010). Creativity, the flow state and brain function. SAJAH, 25
no. 3, 141-151.

Hidayat, R. (2017, Maret 24). TANTANGAN DAN PELUANG PERGURUAN


TINGGI ISLAM. Retrieved from LPPPI Indonesia:
http://www.lpppindonesia.com/2017/03/artikel.html

Hurlock, E. B. (1978). Child development. Tokyo: Mc. Graw Hill.

Hurlock, E. B. (1993). Perkembangan anak jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kamien. (2004). Music an appreciation (eight edition). New York: Mc Graw-Hill.

Kelembagaan Ristekdikti. (2016, Maret 10). Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 20 Tahun 2003. Retrieved from kelembagaan.ristekdikti.go.id:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj42pGptrfVAhUCGJQKHTo-
BnIQFggiMAA&url=http%3A%2F%2Fkelembagaan.ristekdikti.go.id%2F
wp-
content%2Fuploads%2F2016%2F08%2FUU_no_20_th_2003.pdf&usg=A
FQjCNELTXQHyNPveTJa

Kotler, S. (2016, September 21). Flow states and creativity. Retrieved from
Psychology today.com: https://www.psychologytoday.com/blog/the-
playing-field/201402/flow-states-and-creativity

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
61

Krims, A. (2000). Rap music and the poestics of identity. United Kingdom:
Cambridge University Press.

Latipun. (2004). Psikologi eksperimen edisi kedua. Malang: Universitas


Muhammadiyah Malang.

Lena, J. C. (2006). Social context and musical content of rap music 1979-1995.
Social forces, 85 no. 1, 479.

Liu, S., Chow, H. M., Xu, Y., Erkinnen, M. G., Swelt, K. E., Eagle, M. W., . . .
Braun, A. R. (2012). Neural correlates of lyrical improvisation: an fMRI
study of freestyle rap. Scientific reports: National institute on deafness
and other communication disorder. doi:10.1038/srep00834

Mardianti, T. E. (2011). Perbedaan kreativitas antara siswa homeschooling


dengan siswa reguler. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera
Utara.

Matlin, M. (2009). Cognitive psychology seventh edition. United States: John


Willey & Sons. Inc.

Merrit, S. (2003). Simfoni otak 39 aktivitas musik yang merangsang IQ, EQ, SQ
untuk membangkitkan kreativitas dan imajinasi. Bandung: Penerbit Kaifa.

Mulyati, Y. (2015). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Universitas Terbuka.

Munandar, S. U. (1999). Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan


Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Munandar, U. (1985). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah.


Jakarta: PT. Gramedia.

Munandar, U. (2012). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka


Cipta.

Myers, A., & Hansen, C. (2006). Experimental psychology sixth edition. United
States: Thomson Wadswordth.

Papalia, E. (2009). Human development perkembangan manusia edisi 10. Jakarta:


Humanika Salemba.

Pos Kota News. (2015, Desember 02). Melalui musik rap, DKI sosialisasi bahaya
seks bebas. Retrieved from Pos Kota News. com:
http://poskotanews.com/2015/10/26/melalui-musik-rap-dki-sosialisasi-
bahaya-seks-bebas/

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
62

Powell, C. (1991). Rap music an education with a beat from the street. Journal of
Negro Education, 60 no. 3.

Prakosa, H. (1995). Analisis Matriks Multitrait-Multimethod Validitas Konstrak


Tes Kreativitas Verbal. Jurnal Psikologi, 01, 0-8.

Reed, S. K. (2007). Cognition theory and application seventh edition. United


States of America: Library of Congress.

Rismiati, K. A., & Mulandari, N. (2004). Efektivitas Membaca Cerita Fiksi


Terhadap Peningkatan Kreativitas Verbal pada Masa Anak Sekolah.
Jurnal Insight, 01, 3-18.

Rose, T. (1994). Black noise rap music and black culture in contemporary
America. Hanover and London: Wesleyan University Press.

Salaam, M. (1995). The aesthetic of rap. African American Review, 29 no. 2, 303.

Santrock, J. W. (2009). Life span development twelfth edition. New York: Mc


Graw- Hill.

Satiadarma, M. P., & Zahra, R. P. (2004). Cerdas dengan musik. Jakarta: Puspa.

Sekolah Kreatif. (2016, Maret 10). Kata kunci itu bernama kreativitas. Retrieved
from Sekolah Kreatif.com:
http://www.sekolahkreatifsdm16.com/artikel.php?id=9

Sindo News. (2015, Desember 02). Kenalkan HIV/AIDS pakai lagu rap. Retrieved
from Sindo News. com:
http://daerah.sindonews.com/read/921794/151/kenalkan-hiv-aids-pakai-
lagu-rap-1415512835

Solso, R., Maclin, O., & Maclin, K. (2007). Psikologi kognitif edisi kedelapan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sternberg, R. J. (1999). Handbook of creativity. Cambridge: Cambridge


University Press.

Sternberg, R. J. (2006). Cognitive psychology fourth edition. United State of


Amerika: Library of Congress.

Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2009). Cognitive psychology sixth edition.


Canada: Cengage Learning Products.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
63

Warta Info. (2015, Desember 02). Lima rapper terkenal dan terbaik di Indonesia.
Retrieved from Warta Info.com: http://www.wartainfo.com/2014/10/lima-
rapper-terkenal-dan-terbaik-di.html

Zhu, F., Zhang, Q., & Qiu, J. (2013). Relating inter-individual difference in verbal
creative thinking to cerebral structure an optimal voxel-based
morphometry. Journal China, 8(11 : e79272). doi:10.1371

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I

MODUL LATIHAN MUSIK RAP

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-01 (MATERI RAP)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Peserta 10 menit games - - -
mengetahui tujuan
mengikuti
pelatihan sekaligus
membuka latihan
hari pertama
 Menguca 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab “selamat
pkan siswa siang, Bang”
salam “Selamat siang adik adik”

2 menit - -  Perkenalkan diri kepada  Siswa mendengarkan


 Memperk siswa dengan menyebutkan ketika pelatih
enalkan nama masing-masing menyebutkan namanya
diri  Pelatih mempersilahkan
siswa untuk menyebutkan
namanya dari sebelah  Memperkenal diri dengan
bangku sebelah kiri. menyebutkan namanya
dan kelas berapa
 Games Permainan Kata. 7 menit games -  Minta semua siswa untuk  Siswa berdiri dan
“Siapa Menguji berdiri dan membentuk membentuk lingkaran
dia” konsentrasi dan lingkaran
saling mengenal  Minta seorang siswa untuk  Siswa memperkenalkan
satu sama lain memperkenalkan nama dan nama berserta kelasnya
satu hal lain mengenai
dirinya dalam bentuk

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
kalimat pendek (tidak boleh  Siswa kedua sebelumnya
lebih dari 6 kata), misalnya harus menyebutkan nama
: Nama saya Retno, kelas yang telah
XMIA 4 memperkenalkan diri
 Mintalah siswa kedua untuk terlebih dahulu, lalu
mengulang kalimat siswa diiringi dengan nama
pertama, baru kemudian siswa itu sendiri
memperkenalkan dirinya
sendiri. Misal: teman saya
Retno, kelas XMIA 4, saya
Mika kelas XMIA 5
 Siswa ketiga harus
mengulang kalimat 2 siswa  Begitu juga dengan siswa
sebelum memperkenalkan ketiga
diri, demikian seterusnya
sampai seluruh siswa
memperoleh gilirannya.
 Apabila peserta tidak dapat
mengingat nama dan apa
yang dikatakan 2 peserta
lainnya, maka ia harus
menanyakan langsung pada
yang bersangkutan: “siapa
nama kamu” atau “siapa
nama kamu dan apa yang
kamu katakan tadi?”

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 60 menit Ceramah
materi dan
diskusi
 Penyajian Peserta memahami 50 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
Materi tentang sejarah pena dan mengenai materi rap dari pelatih saat pelatih
Rap: rap, arti rap, papan tulis mulai sejarah, arti rap dan menjelaskan materi
Sejarah karakteristik rap karakteristiknya
Rap dan bagian musik
Arti Rap rap itu sendiri
Karakteri
stik rap
 Tanya Peserta memahami 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan kepada  Siswa bertanya mengenai
jawab tentang sejarah pena dan peserta mengenai apa yang apa yang mereka tidak
rap, arti rap, papan tulis mereka tidak paham. “ ada mengerti
karakteristik rap yang tidak mengerti adik-
dan bagian musik adik?”
rap itu sendiri
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta memahami 60 menit Ceramah
materi dan
diskusi
 Penyajian Peserta memahami 50 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
materi tentang genre rap pena dan mengenai materi rap Genre pelatih saat pelatih
rap: Freestyle rap papan tulis rap, Freestyle rap, Battle menjelaskan materi
Genre rap Battle rap rap
Freestyle
rap
Battle rap

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Tanya Peserta memahami 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan kepada  Siswa bertanya mengenai
jawab tentang genre rap pena dan peserta mengenai apa yang apa yang mereka tidak
Freestyle rap papan tulis mereka tidak paham. “ ada mengerti
Battle rap yang tidak mengerti adik-
adik?”

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari
pertama
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih menanyakan “apa  Siswa yang berada
apa yang dirasakan yang kalian rasakan selama disebelah kiri menjawab
selama pelatihan pemberian materi” dengan terlebih dahulu apa yang
hari pertama, serta menunjuk bergiliran dari dia rasakan selama latihan
kemudahan dan kiri lalu terus bergilir.
kesulitan yang
dihadapi
 Penutupa Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
n latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
pertama menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MATERI RAP

A. Sejarah Musik Rap

Musik rap adalah ekspresi black culture yang mengutamakan voice black

dari margin perkotaan Amerika. Musik rap adalah bentuk cerita berirama serta

musik berbasis elektronik. Ini dimulai pada pertengahan 1970-an di Bronx Selatan

di New York kota sebagai bagian dari hip hop, budaya pemuda Amerika dan Afrika

terdiri dari grafiti, breakdance, dan musik rap. Dari awal, musik rap telah

diartikulasikan kesenangan dan masalah kehidupan di Amerika. Rapper bermain

kata kata dari pengalaman pribadi, mengambil identitas pengamat atau narator.

Musik rap dan budaya hip hop adalah bentuk-bentuk budaya, politik, dan komersial,

dan bagi banyak orang muda mereka utama budaya, sonic dan jendela linguistik di

dunia. Musik rap adalah musik paling demokratis di dunia, terbuka untuk siapa saja

dengan menggunakan suara. Tidak perlu piano, drum ataupun gitar. Yang

diperlukan hanyalah suara serta pad, pena yang merupakan kebutuhan opsional

(Escher, 2006).

B. Kriteria Musik Rap

Musik rap cenderung sulit diterima secara langsung, rapper menulis lirik

mereka sendiri. Ini juga merupakan alasan mengapa rapper meng-cover lagu

mereka masing-masing . Terdapat beberapa criteria musik rap (Salaam, 1995) :

1. Lyrics, mengacu untuk materi dan membuat tulisan untuk lagu. Kritikus rap

harus mempertimbangkan unsure-unsur yang sama yang biasa ditemukan dalam

puisi yang baik – simile, metafora dan aliterasi serta ekspresi kreatif,orisinalitas,dan

emosi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
2. Style baik untuk kualitas tonal di vokal rapper dan untuk tingkat orisinalitas

dalam penampilannya. Run’s style sangat dinamis tergantung pada intensitas

penampilan untuk efek mereka. L.L. Cool J’s style merupakan keseimbangan antara

dua ekstrem- agresif dan tak kenal henti, menekankan penampilan, dan dilain waktu

menekankan lirik secara sengaja. Walaupun bervariasi, semua berbagi secara

orisinalitas.

3. Flow “the verbal wordplay of rap” menjelaskan sense rapper dari ritme dan

waktunya. Konsep aliran yang membedakan musik rap dari musik lainnya dengan

lirik yang diucapkan. Lirik rap yang disampaikan dalam irama ritmis, tidak hanya

dibacakan tetapi kualitas penampilan berirama adalah apa yang disebut flow.

4. Sound. Semua rapper besar, seperti semua penyanyi besar/ instrumentalis

di genre lain, memiliki suara yang khas yang membedakan mereka dari rapper

lainnya. Suara membantu setiap penggemar rap mengenali identitas idolanya.

Sedangkan Krim dalam Lena (2006) bahwa ada 2 kriteria tambahan musik

rap yang membedakan antara rapper yang satu dengan yang lain yaitu:

1. Musical style membedakan fungsi yang dilakukan oleh “background”

musik. Jika instrumentasi adalah latar belakang atau irama untuk suara utama maka

rap itu memiliki gaya musik berirama. Saat pra-rekaman musik (sampel) yang

dilatardepankan dalam komposisi (bahkan jika suara atau tempo terdistorsi), ini

merupakan gaya memori musik. Saat instrumentasi atau sampel fungsi sebagai

“suara yang berbicara” ini merupakan gaya musik yang bicara.

2. Rhythmic style dikarakteristikan oleh keteraturan ritme. Satu peran penting

untuk ritme dalam lagu rap memungkinkan kemampuan mendengar perlapisan atau

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
perbanyakan trek musik dalam rekaman melalui kumpulan dari sumber musik yang

berbeda. Lagu rap dibedakan atas dasar bagaimana gaya ritmenya (satu beat yang

dominan).

C. Sub Genre Rap

Parameter dasar yang menguraikan sistem genre pada musik rap sebagai

berikut: style musical tracks, style flow dan topik umum yang ditangani dengan

aspek semantik lirik. Meskipun parameter lainnya bisa dengan mudah ditawarkan

seperti isyarat yang lebih visual mengenai pakaian, style video, dan sebagainya,

tekanan pada "musikal" yang lebih baik akan lebih efektif memperkuat poin bahwa

aspek sonic musik dilengkapi dengan fungsi sosial. Parameter sonic tidak hanya

mencerminkan budaya. Untuk itu, bagian awal pada setiap genre akan menjelaskan

situasi dan fungsi social. Gambaran musicopoetic kemudian akan mengikuti,

termasuk gaya musik, flow, dan topic (Krims, 2000).

Beberapa karakteristik penting dari perkembangan sub-genre. Hampir

setengah dari single charting Crossover Raps, termasuk single rap pertama pada

chart "Rapper Delight”. Hal ini tidak mengejutkan karena atribut musicological

Crossover rap ini (liriknya cepat dimengerti dan instrumentasi tipis) menyerupai

musik populer periode ini. Sebaliknya Dirty South Rap, sebuah genre penting yang

fokus liriknya pada seks, berpesta, dan ucapan twangy "south", memiliki lagu

charting paling sedikit; ini tidak mengherankan mengingat perkembangan akhir

dan hak-sensor data (Miller dalam Lena, 2006).

Karakteristik penting kedua perkembangan subgenre rap antara tahun

1979 dan 1995 adalah perubahan karakteristik style dari sub genre yang lebih tua

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ke yang baru. Misalnya, pada tahun 1982 Parody Rapper memperluas style musical

dan style rhythmic dari Crossover Rapper untuk mencakup interlocuter dan

beberapa style rhythmic, tapi mempersempit fokus lirik untuk menyertakan parodi

lainnya pada lagu rap. Transisi gaya inI lebih halus dibandingkan dengan break

antara Pim Rap pertama pada tahun 1983 dan genre lainnya: new jack swing, west

and east coast gangsta, dan booty rap. Sementara Pimp rap menyerupai Crossover

Rap dalam penggunaan sung flow, style rhythmic kesatuan dan rhythmic

background music, fokus liris pada seks, uang, membual dan kekerasan.

Untuk tujuan mengevaluasi pertentangan ini, lagu-lagu direkam dalam

delapan sub genre (Pimp, New Jack Swing, West and East Coast Gangsta Rap,

Booty, G Funk, Don, dan Dirty South) sebagai Hardcore Rap karena lirik mereka

yang terkandung menggambarkan seks atau kekerasan. Ilmuwann telah mencatat

bahwa disemua gaya sub genre, fitur lirik Hardcore Rap "hustler” sebagai

protagonis (Krim, dan Rose dalam Lena, 2006). Sub genre Booty rapper berbeda

bagaimana mereka dikerahkan narasi hustler. Sementara Pimp rapper latar depan

uang dan ditempatkan seks sebagai korelasinya. Sebaliknya, Gangsta rapper

menekankan perilaku kekerasan antisocial. Akhirnya, Don rapper dikombinasikan

dengan kekerasan gangsta rap dengan penekanan pada kekayaan, individualitas

dan dominasi seksual dari Pimp persona (Lena, 2016).

D. Freestyle

Freestyle artinya berimprovisasi lirik secara real time tanpa ketukan atau

dengan ketukan instrumental, dimana lirik dibacakan tanpa struktur tertentu

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
(Escher, 2006). Freestyle biasanya digunakan untuk menaikkan suatu merk seperti

promosi kendaraan dan sebagainya.

E. Battle

Battle rap adalah jenis rap yang mencakup menyombongkan dan

membanggakan konten. Battle sering dibacakan atau secara spontan (freestyle).

Battle biasanya digunakan untuk menjatuhkan lawan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-02 (LATIHAN LIRIK TAHAP 1)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari kedua
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”

 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap


latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap pembuatan
lirik.
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan pembuatan ,praktek,
lirik dan
diskusi
 Membagikan - 1 menit - -  Pelatih membagikan kertas  Siswa menerima kertas
kertas kosong kepada siswa. yang dibagikan pelatih

 Pejelasan Peserta mampu 30 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
mengenai membuat lirik pada pena dan mengenai cara membuat pelatih saat pelatih
latihan lirik bagian cara papan tulis lirik dari menemukan ide, menjelaskan materi
tahap 1 menemukan ide, membuat metapora dan
membuat penggunaan teknik rima.
metapora, dan
penggunaan teknik
rima.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Tanya jawab Peserta memahami 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan kepada  Siswa bertanya
tentang latihan lirik pena dan peserta mengenai apa yang mengenai apa yang
tahap 1 papan tulis mereka tidak paham. “ ada mereka tidak mengerti
yang tidak mengerti adik-
adik?”

 Praktek Peserta mampu 40 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa membuat lirik
membuat lirik pada pena dan untuk mempraktekkan apa sesuai tahapan yang
bagian cara papan tulis yang telah dijelaskan tadi telah dijelaskan oleh si
menemukan ide, dikertas kosong yang telah pelatih.
membuat dibagikan oleh pelatih di
metapora, dan awal kegiatan.
penggunaan teknik
rima.
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
materi ,praktek,
dan
diskusi
 Lanjutan Peserta mampu 30 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa melanjutkan
latihan membuat lirik pada pena dan untuk melanjutkan praktek membuat lirik
bagian cara papan tulis mmebuat lirik
menemukan ide,
membuat
metapora, dan
penggunaan teknik
rima.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Pengkoreksia Peserta mampu 20 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mengumpulkan
n lirik membuat lirik pada pena dan untuk mengumpulkan lirik lirik yang telah mereka
bagian cara papan tulis yang telah siswa buat untuk buat ke pelatih rap
menemukan ide, dikoreksi.
membuat  Pelatih mengkoreksi lirik  Selama menunggu hasil
metapora, dan yang dibuat oleh siswa apa koreksi, siswa bebas
penggunaan teknik kah sudah sesuai dengan untuk berdiskusi dengan
rima. yang dijelaskan oleh pelatih pelatih

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari kedua
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi evaluasi
selama pelatihan  Pelatih menanyakan “apa  Siswa yang berada
hari pertama, serta yang kalian rasakan selama disebelah kiri menjawab
kemudahan dan latihan serta apa menceritakan apa saja
kesulitan yang kemudahan dan kesulitan kemudahan dan
dihadapi yang dihadapi” dengan kesulitan dan apa yang
menunjuk bergiliran dari mereka rasakan selama
kiri latihan

 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang


latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
pertama menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Membuat lirik tahap 1

a. Cara menemukan ide


Saat mendengarkan lagu rap biarkan diri Anda untuk bebas menanggapinya untuk membiarkan ide datang. Pandanglah
sekitarmu untuk
mendatangkan ide. Ketika inspirasi sudah datang, tulislah di kertas yang telah disediakan.
b. Membuat methapora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan secara langsung berupa perbandingan analogis. Metafora bisa digunakan
untuk membuat
lirik rap lebih berwarna. Biasanya, kalimat yang mengandung majas metafora adalah kalimat yang memiliki kata
sambung “seperti”.
c. Penggunaan teknik rima

Ada beberapa cara rima yang bisa dipakai dalam lagu rap :

i. Lirik dengan rima yang sama. Rima yang sama adalah yang berima a-a seperti perawat dan pesawat.

ii. Lirik dengan rima yang mirip. Rima yang mirip adalah yang berima tidak persis sama seperti pesta dan vespa.

Tetapi disini harus perhatikan seberapa sering menggunakan rima yang sama dan rima yang mirip agar terkesan

tidak kaku.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-03 (LATIHAN LIRIK TAHAP 2)

Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa


Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari ketiga
 Mengucapka 3 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab “selamat
n salam dan siswa siang, Bang”
membuka “Selamat siang adik adik”
latihan  Pelatih mengatakan bahwa
latihan akan segerap
dimulai
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan lirik praktek,
dan
diskusi
 Membagi - 1 menit - -  Pelatih membagikan  Siswa menerima kertas
kan kertas kosong kepada yang dibagikan pelatih
kertas siswa.
 Penjelasa Peserta mampu 30 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan pelatih
n membuat lirik pada pena dan mengenai cara membuat saat pelatih menjelaskan
mengenai bagian membuat papan tulis lirik word play, membuat materi
latihan wordplay, punch line, membuat kata
lirik membuat punch penarik perhatian (hook).
tahap 2 line, membuat kata
penarik perhatian
(hook)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Tanya Peserta memahami 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan  Siswa bertanya mengenai
jawab tentang latihan lirik pena dan kepada peserta apa yang mereka tidak
tahap 2 papan tulis mengenai apa yang mengerti
mereka tidak paham. “
ada yang tidak mengerti
adik-adik?”

 Praktek Peserta mampu 40 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa membuat lirik sesuai
membuat lirik pada pena dan untuk mempraktekkan apa tahapan yang telah dijelaskan
bagian membuat papan tulis yang telah dijelaskan tadi oleh si pelatih.
wordplay, dikertas kosong yang telah
membuat punch dibagikan oleh pelatih di
line, membuat kata awal kegiatan.
penarik perhatian
(hook)
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan lirik ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 30 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa melanjutkan membuat
latihan membuat lirik pada pena dan untuk melanjutkan praktek lirik
bagian membuat papan tulis mmebuat lirik
wordplay,
membuat punch
line, membuat kata

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
penarik perhatian
(hook)
 Pengkoreksia Peserta mampu 27 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mengumpulkan lirik
n lirik membuat lirik pada pena dan untuk mengumpulkan lirik yang telah mereka buat ke
bagian membuat papan tulis yang telah siswa buat untuk pelatih rap
wordplay, dikoreksi.
membuat punch  Pelatih mengkoreksi lirik  Selama menunggu hasil
line, membuat kata yang dibuat oleh siswa apa koreksi, siswa bebas untuk
penarik perhatian kah sudah sesuai dengan berdiskusi dengan pelatih
(hook) yang dijelaskan oleh
pelatih.
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari ketiga
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil menjawab
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari ketiga terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Membuat lirik tahap 2 :

a. Membuat wordplay
Wordplay maksudnya permainan kata. Permainan kata disini berarti lirik memiliki makna ganda atau lafal kata tersebut
punya
rimanya sendiri. Lirik lagu rap biasanya sangat padat bahkan saat slow rap sekalipun. Jadi, harus kreatif dengan
wordplay ini.
b. Membuat punch line
Punch line adalah bagian lirik yang paling diingat para pendengar. Pasti dari semua pendengar lagu mempunyai lirik
favorit,
kalau di rap lirik favorit disebut punch line . pada punch line, bisa memasukkan pesan lau dengan cara yang seunik
mungkin. Semakin unik cara menyampaikannya, semakin lirik itu akan diingat oleh para pendengar.
c. Membuat kata penarik (hook)
Kata penarika tidak hanya mencakup tema lagu, tetapi yang lebih penting harus menarik dan unik. Hook yang bagus
akan
menginspirasi bagian lain dari lagu misalnya beat atau lirik lain, jadi jangan menulis hook yang tidak sejalan dengan
ide-ide lainnya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-04 (LATIHAN LIRIK TAHAP 3)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari keempat
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap pembuatan
lirik.
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan pembuatan ,praktek,
lirik dan
diskusi
 Membagikan - 1 menit - -  Pelatih membagikan kertas  Siswa menerima kertas
kertas kosong kepada siswa. yang dibagikan pelatih

 Latihan Peserta mampu 70 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa menulis lirik
pembuatan membuat lirik pena dan untuk membuat kata-kata dengan tema “jati diri”
lirik tahap 3 dengan tema “jati papan tulis mengenai sekitar mereka
diri” dari apa yang mereka
rasakan, lihat dan dengar.
Disini peserta diberi
kebebasan dalam

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
mengekspresikan kata-kata
yang mereka ingin tulis.
 Tanya jawab Peserta mampu 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan kepada  Siswa bertanya
membuat lirik pena dan peserta mengenai apa yang mengenai apa yang
dengan tema “jati papan tulis mereka tidak paham. “ ada mereka tidak mengerti
diri” yang tidak mengerti adik-
adik?”
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan pembuatan ,praktek,
lirik dan
diskusi
 Lanjutan Peserta mampu 30 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa melanjutkan
latihan membuat lirik pena dan untuk melanjutkan praktek membuat lirik
dengan tema “jati papan tulis membuat lirik
diri”
 Pengkoreksia Peserta mampu 20 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mengumpulkan
n lirik membuat lirik pena dan untuk mengumpulkan lirik lirik yang telah mereka
dengan tema “jati papan tulis yang telah siswa buat untuk buat ke pelatih rap
diri” dikoreksi.
 Pelatih mengkoreksi lirik  Selama menunggu hasil
yang dibuat oleh siswa apa koreksi, siswa bebas
kah sudah sesuai dengan untuk berdiskusi dengan
yang dijelaskan oleh pelatih pelatih
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari
keempat

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
keempat menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-05 (LATIHAN FLOW TAHAP 1)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 8 menit games - - -
hari kelima
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”  Siswa bersiap untuk
 Pelatih mengatakan mengikuti games
“sebelum masuk ke materi
kita ber-games dulu
 Pelatih memulai untuk
menyiapkan games
 Games Permainan Kata. 7 menit games -  Pelatih memilih satu kata  Siswa yang ditunjuk oleh
“ kata berkait” Menguji (bebas) dan menunjuk satu pelatih menambahkan
pembendaharaan orang peserta untuk kata yang telah
kata melanjutkan kata tersebut. diucapkan oleh pelatih
Sebut saja orang ini sebagai
peserta pertama. Siswa  Siswa menuruti perintah
pertama mengucapkan kata games dari pelatih
yang diucapkan oleh pelatih
lalu menambahkan satu
kata lagi dibelakangnya dan
permainan dilanjutkan oleh
peserta kedua.
 Kata-kata tersebut harus
urut (tidak boleh bertukar
urutan)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Tidak ada kata yang
diulang.
 Kata yang ditambahkan
harus tepat satu kata (tidak
boleh lebih).
 Satu kata dengan kata yang
lain tidak harus ada
keterkaitan makna.
 Bila ada yang melanggar,
maka orang tersebut keluar
dari permainan. Permainan
diulang lagi mulai dari
instruktur.
 Tim mana yang anggotanya
bertahan paling akhir maka
tim tersebut yang menang.
Contoh, instruktur: pulang, orang1:
pulang, mandi, orang2: pulang,
mandi, aku, orang3: pulang, mandi,
aku, di, orang4: pulang, mandi, di,
kamar, orang5: pulang, mandi, di,
kamar, mandi. Karena mengulang
kata “mandi” maka orang5 keluar
dari permainan. Tim orang5
kehilangan satu anggotanya.
Isi Latihan pembuatan 80 menit Ceramah
flow tahap 1 praktek,

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
dan
diskusi
 Mendeng Peserta mampu 5 menit - Kertas,  Pelatih menghidupkan  Siswa mendengarkan
arkan menganalisa lagu pena lagu rap musik tersebut sambil
musik rap rap, serta cara papan  Pelatih menyuruh siswa menganalisa lagu
menghitung suku tulis, untuk mendengarkan baik- tersebut
kata laptop dan baik lagu rap tersebut dan
loudspeak menganalisa lirik dan
er beatnya
 Penjelasa Peserta mampu 30 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
n menganalisa lagu pena komponen lagu rap tersebut pelatih saat pelatih
mengenai rap, serta cara papan  Pelatih menjelaskan menjelaskan materi
latihan menghitung suku tulis, bagaimana cara
flow kata laptop dan menghitung suku kata
tahap 1 loudspeak
er
Peserta mampu 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan kepada  Siswa bertanya
menganalisa lagu pena peserta mengenai apa yang mengenai apa yang
rap, serta cara papan mereka tidak paham. “ ada mereka tidak
menghitung suku tulis, yang tidak mengerti adik- mengerti
kata laptop dan adik?”
loudspeak
er

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Praktek Peserta mampu 40 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mempraktekkan
menganalisa lagu pena untuk mempraktekkan apa sesuai tahapan yang telah
rap, serta cara papan yang telah dijelaskan tadi dijelaskan oleh si pelatih.
menghitung suku tulis,
kata laptop dan
loudspeak
er
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Latihan pembuatan 50 menit Kertas,
flow tahap 1 pena
papan
tulis,
laptop
dan
loudspea
ker
 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa menghitung lirik
latihan menganalisa lagu pena untuk menghitung lirik yang telah mereka
rap, serta cara papan yang telah mereka buat lakukan
menghitung suku tulis,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mengumpulkan
kata laptop dan untuk mengumpulkan hasil lirik yang telah mereka
loudspeak hitungan lirik mereka buat ke pelatih rap
er
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari kelima
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari kelima terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Latihan flow tahap 1:

1. Mendengarkan lagu rap


Lagu yang akan didengarkan peserta adalah Online Saykoji dan Bebas Iwa K. mendengarkan lagu rap berguna
untuk memahami flow lagu rap.
2. Menghitung suku kata . Menghitung suku kata adalah cara paling dasar untuk memastikan flow kuat atau tidak.
Jumlah suku kata dalam baris tergantung pada seberapa cepat nge-rap. Tetapi umunya antara 10-16 suku kata perbaris.
Masalahnya dengan ini, ada terlalu banyak suku kata dalam baris kedua. Misalnya satu baris memiliki 14 suku kata
dan baris kedua memiliki 18 suku kata maka itu tidak akan bekerja dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-06 (LATIHAN FLOW TAHAP 2)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari keenam
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap flow
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan flow ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan flow Peserta mampu 70 menit Ceramah Kertas,  Pelatih mengajarkan  Siswa mendengarkan saat
tahap 2 menjadikan kata- dan pena bagaimana cara membuat pelatih mnejelaskan.
kata lirik dengan praktek papan kata-kata dengan intonasi  Siswa mempraktekkan
intonasi yang tulis, “menonjol” atau “redam” yang telah dijelaskan oleh
“menonjol” atau laptop dan  Pelatih menyuruh siswa pelatih
“redam” dan cara loudspeak untuk mempraktekkan apa
mengatur nafas er yang telah dijelaskan oleh
saat flow pelatih
 Tanya jawab Peserta mampu 10 menit Diskusi Kertas,  Pelatih menanyakan kepada  Siswa bertanya mengenai
menjadikan kata- pena peserta mengenai apa yang apa yang mereka tidak
kata lirik dengan papan mereka tidak paham. “ ada mengerti

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
intonasi yang tulis, yang tidak mengerti adik-
“menonjol” atau laptop dan adik?”
“redam” dan cara loudspeak
mengatur nafas er
saat flow
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta mampu 50 menit Ceramah
menjadikan kata- ,praktek,
kata lirik dengan dan
intonasi yang diskusi
“menonjol” atau
“redam” dan cara
mengatur nafas
saat flow
 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih mengajarkan cara  Siswa mendengarkan
latihan menjadikan kata- pena dan mengatur napas penjelasan dari pelatih
kata lirik dengan papan tulis  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mempraktekan
intonasi yang untuk mempraktekkan cara mengatur nafas
“menonjol” atau  Pelatih menkoreksi latihan
“redam” dan cara siswa
mengatur nafas
saat flow
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari
keempat

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
keenam menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.
Latihan flow tahap 2 :
1. Membuat “menonjol” atau redam
Pada suku kata akan diatur apakah kata itu punya tekanan yang “menonjol” atau apakah
suku kata itu harus “redam”. Contohnya:
/ / - / - -
Kita harus menjaga kebersihan disemua tempat
2. Mengatur napas
Mengontrol napas sebenarnya berkaitan erat suku kata dengan tekanan dan jumlah suku
kata tanpa tekanan. Yang penting adalah memastikan kata-kata jaraknya rata dan tidak
terlalu penuh dalam baris. Secara umum, mencoba bernapas dari diafragma bukan dari paru-paru.
Maka akan mendapatkan lebih banyak udara dan lebih banyak control atas aliran udara.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-07 (LATIHAN FLOW TAHAP 3)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari ketujuh
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap flow
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan flow ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan flow Peserta mampu 80 menit Praktek Kertas,  Pelatih menunjukkan flow  Siswa memperhatikan
tahap 3 flow dengan lirik dan pena  Pelatih menyuruh siswa cara flow pelatih
yang telah mereka diskusi papan untuk mempraktekkan flow  Siswa mempraktekkan
buat dengan tema tulis, dengan lirik yang mereka sendiri
“jati diri” laptop dan buat  Siswa bertanya ketik ada
loudspeak  Pelatih tetap mengawasi yang tidak paham
er proses siswa
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta mampu 50 menit Praktek
flow dengan lirik dan
yang telah mereka diskusi
buat dengan tema
“jati diri”
 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mempraktekkan
latihan flow dengan lirik pena untuk mempraktekkan flow sendiri
yang telah mereka papan kembali dengan lirik yang
buat dengan tema tulis, mereka buat
“jati diri” laptop dan  Pelatih tetap mengawasi  Siswa bertanya ketik ada
loudspeak proses siswa sekaligus yang tidak paham
er megkoreksi

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari
kedelapan
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
ketujuh menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-08 (LATIHAN FLOW TAHAP 4)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari kedelapan
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap flow
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan flow ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan flow Peserta mampu 80 menit Praktek Kertas,  Pelatih mengkoreksi flow  Siswa mempraktekkan
tahap 4 flow dengan lirik dan pena hari sebelumnya. sendiri
yang telah mereka diskusi papan  Pelatih menyuruh siswa  Siswa bertanya ketik ada
buat dengan tema tulis, untuk mempraktekkan flow yang tidak paham
“jati diri” laptop dan dengan lirik yang mereka
loudspeak buat
er  Pelatih tetap mengawasi
proses siswa
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta mampu 50 menit Praktek
flow dengan lirik dan
yang telah mereka diskusi
buat dengan tema
“jati diri”

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mempraktekkan
latihan flow dengan lirik pena untuk mempraktekkan flow sendiri
yang telah mereka papan kembali dengan lirik yang
buat dengan tema tulis, mereka buat
“jati diri” laptop dan  Pelatih tetap mengawasi
loudspeak proses siswa sekaligus  Siswa bertanya ketik ada
er megkoreksi yang tidak paham
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari
kedelapan
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
kedelapan menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-09 (LATIHAN FREESTYLE TAHAP 1
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - -
hari kesembilan
 Mengucapka 3 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam dan siswa “selamat siang, Bang”
membuka “Selamat siang adik adik”
latihan  Pelaltih mengatakan bahwa
latihan akan dimulai
Isi Latihan freestyle 80 menit Ceramah
tahap 1 praktek,
dan
diskusi
 Penjelasan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
mengenai freestyle pada praktek, pena mengenai cara pelatih saat pelatih
latihan tahap dan papan mengembangkan kata dan menjelaskan materi
freestyle mengembangkan diskusi tulis, kiasan serta
tahap 1 kata dan kiasan laptop dan mensyairkannya.  Siswa mulai
serta menyairkan loudspeak  Pelatih menyuruh siswa mengembangkan kata
syair er untuk mempraktekkan apa dan kiasan sesuai tahapan
yang telah dijelaskan tadi yang telah dijelaskan oleh
dikertas kosong yang telah si pelatih.
dibagikan oleh pelatih di
awal kegiatan.  Siswa bebas bertanya
 Pelatih menanyakan kepada kepada pelatih ketika ada
siswa apa bila ada yang yang mereka tidak paham
tidak paham ditanya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Lanjutan latihan 50 menit Kertas,
freestyle pena
papan
tulis,
laptop
dan
loudspea
ker
 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek, Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa melanjutkan
latihan freestyle pada diskusi pena untuk melanjutkan praktek
tahap papan prakteknya  siswa bebas untuk
mengembangkan tulis,  Pelatih mengkoreksi berdiskusi dengan pelatih
kata dan kiasan laptop dan praktek freestyle yang saat praktek berlangsung
serta menyairkan loudspeak dilakukan siswa
syair er
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari
kesembilan
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
kesembilan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Latihan Freestyle tahap 1 :

1. Mengembangkan kata-kata dan kiasan


Terus kembangkan kata-kata dan kiasan yang dimiliki. Pikirkan akhiran kata yang berbeda-beda
untuk menghasilkan kiasan. Bereksperimen dengan menggabungkan semua kiasan dalam satu baris.
Kiasan yang tidak terduga dan kreatif membandingkan satu hal dengan yang lainnya adalah cirri khas dari freestyle rap.
2. Menyairkan syair
Menyanyikan syair yang telah dibuat dengan membawa catatan untuk mendapatkan ketuka beat yang sesuai.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-10 (LATIHAN FREESTYLE TAHAP 2)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari kesepuluh
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap freestyle
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan freestyle ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
freestyle freestyle dengan , praktek pena mengenai cara improvisasi pelatih saat pelatih
tahap 2 tahapan dan papan dan menjaga flow menjelaskan materi
improvisasi, diskusi tulis,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mulai
mengatur pikiran, laptop dan untuk mempraktekkan apa mengembangkan kata
menjaga flow serta loudspeak yang telah dijelaskan dan kiasan sesuai tahapan
menjadi diri sendiri er  Pelatih menanyakan kepada yang telah dijelaskan oleh
siswa apa bila ada yang si pelatih.
tidak paham ditanya.  Siswa bebas bertanya
kepada pelatih
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan freestyle ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa mempraktekkan
latihan freestyle dengan pena dan untuk kembali sendiri
tahapan papan tulis mempraktekkan freestyle
improvisasi, sambil menjelaskan untuk
mengatur pikiran, tetap mengatur pikiran dan
menjaga flow serta tetap menjadi diri sendiri
menjadi diri sendiri  Pelatih tetap mengawasi
proses siswa sekaligus  Siswa bertanya ketika ada
megkoreksi yang tidak paham

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari
kesepuluh
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
kesepuluh menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Latihan freestyle tahap 2:
1. Improvisasi
Ketika sudah mendapatkan ketukan yang sesuai dan sudah menguasai lirik. Ulangi satu baris
yang sudah ditulis tetapi buat diri peserta sendiri untuk mengeluarkan syair baru tanpa harus dicatat.
Mencoba mendapatkan rasa dari ketukan dan membuat pikiran peserta menciptakan syair secara bersamaan.
2. Mengatur pikiran
Jika terlalu banyak berpikir mengenai baris selanjutnya, itu akan membuat kesalahan dan tersandung
pada baris yang sedang dinyanyikan. Berlatihlah untuk membiarkan pikiran tetap mengalir dengan bebas.
Freestyle terbaik itu ketika rileks dan nyaman dengan ketukan beat yang sedang bermain.
3. Menjaga “flow”
Jika melakukan kesalahan, latih untuk tetap melanjutkan. Tetap jaga flow jangan sampai terhenti.
4. Menjadi diri sendiri
Syair cuma diri sendiri yang tahu dan jadilah jujur. Hal yang paling penting adalah ketika kemampuan ditopang oleh kejujuran.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-11 (LATIHAN FREESTYLE TAHAP 3)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari kesebelas
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap freestyle
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan freestyle ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
freestyle freestyle sendiri , praktek pena untuk mempraktekkan freestyle
tahap 3 dan papan freestyle sendiri-sendiri  Saat dikoreksi, siswa
diskusi tulis,  Pelatih mengkoreksi bebas bertanya kepada
laptop dan freestyle siswa. pelatih
loudspeak
er
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan freestyle ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
latihan freestyle sendiri pena dan untuk mempraktekkan freestyle
papan tulis freestyle sendiri-sendiri  Saat dikoreksi, siswa
 Pelatih mengkoreksi bebas bertanya kepada
freestyle siswa. pelatih

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari
kesebelas
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
kesebelas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-12 (LATIHAN FREESTYLE TAHAP 4)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari kedua belas
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap freestyle
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan freestyle ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
freestyle freestyle sendiri , praktek pena untuk mempraktekkan freestyle
tahap 4 dan papan freestyle sendiri-sendiri
diskusi tulis,  Pelatih mengkoreksi  Saat dikoreksi, siswa
laptop dan freestyle siswa. bebas bertanya kepada
loudspeak pelatih
er
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan freestyle ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
latihan freestyle sendiri pena dan untuk mempraktekkan freestyle
papan tulis freestyle sendiri-sendiri  Saat dikoreksi, siswa
 Pelatih mengkoreksi bebas bertanya kepada
freestyle siswa. pelatih

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari kedua
belas
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari kedua terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
belas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-13 (LATIHAN BATTLE TAHAP 1)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari ketiga belas
 Mengucapka 3 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam dan siswa “selamat siang, Bang”
membuka “Selamat siang adik adik”
latihan  Pelatih mengatakan bahwa
latihan akan dimulai
Isi Latihan battle 80 menit Ceramah
tahap 1 praktek,
dan
diskusi
 Penjelasan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan  Siswa mendengarkan
mengenai battle pada tahap praktek, pena mengenai lirik dalam battle pelatih saat pelatih
latihan battle membuat liriknya dan papan  Palatih menyuruh siswa menjelaskan materi
tahap 1 diskusi tulis, untuk mempraktekkan apa  Siswa mulai
laptop dan yang telah dijelaskan tadi mengembangkan kata
loudspeak dikertas kosong yang telah dan kiasan sesuai tahapan
er dibagikan oleh pelatih di yang telah dijelaskan oleh
awal kegiatan. si pelatih.
 Pelatih menanyakan kepada  Siswa bebas bertanya
siswa apa bila ada yang kepada pelatih ketika ada
tidak paham ditanya. yang mereka tidak paham

Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Lanjutan latihan 50 menit Kertas,
battle pena
papan
tulis,
laptop
dan
loudspea
ker

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek, Kertas,  Pelatih menyuruh siswa  Siswa melanjutkan
latihan battle pada tahap diskusi pena untuk melanjutkan praktek
membuat liriknya papan prakteknya  siswa bebas untuk
tulis,  Pelatih mengkoreksi berdiskusi dengan pelatih
laptop dan praktek battle yang saat praktek berlangsung
loudspeak dilakukan siswa
er
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari ketiga
belas
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari ketiga terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
belas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Latihan Battle tahap 1:

1. Membuat style sendiri


Sebelum ke battle, tentukan terlebih dahulu cirri khas diri apakah mau jadi rapper yang lucu atau gangster rapper
2. Menulis lirik battle
Tulis lirik yang akan digunakan untuk battle .

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-14 (LATIHAN BATTLE TAHAP 2)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari keempat belas
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap battle
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan battle ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menjelaskan 1. Siswa mempraktekkan
battle tahap 2 battle pada tahap , praktek pena mengenai tahapn battle apa yang telah dijelaskan
freestyle and flip dan papan  Pelatih menyuruh peserta oleh pelatih
(melemparkan diskusi tulis, untuk mempraktekkanya  Saat dikoreksi, siswa
kepada lawan) laptop dan  Pelatih mengkoreksi siswa. bebas bertanya kepada
serta menciptakan loudspeak . pelatih
suasana tampilan er
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan battle ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
latihan battle pada tahap pena dan untuk mempraktekkan  Saat dikoreksi, siswa
freestyle and flip papan tulis  Pelatih mengkoreksi siswa. bebas bertanya kepada
(melemparkan pelatih
kepada lawan)
serta menciptakan
suasana tampilan
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit Diskusi
latihan hari
keempat belas
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit Diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
keempat belas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Latihan battle tahap 2 :

1. Cara freestyle dan flip (melemparkan ke lawan)


Jika ingin tetap berdiri, harus mempunyai keahlian dalam freestyle yang telah diajarkan
sebelumnya dan harus berani melemparkan ke lawan lirik yang telah di freestylekan
2. Menciptakan suasana tampilan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-15 (LATIHAN BATTLE TAHAP 3)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari kelima belas
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap battle
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan battle ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
battle tahap 3 battle sendiri , praktek pena untuk mempraktekkan battle
dan papan battle  Saat dikoreksi, siswa
diskusi tulis,  Pelatih mengkoreksi battle bebas bertanya kepada
laptop dan siswa pelatih
loudspeak
er
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan battle ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
latihan battle sendiri pena dan untuk mempraktekkan battle
papan tulis battle  Saat dikoreksi, siswa
 Pelatih mengkoreksi battle bebas bertanya kepada
siswa. pelatih

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari kelima
belas
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari kelima terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
belas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
MODUL KE-16 (LATIHAN BATTLE TAHAP 4)
Kegiatan Tujuan Waktu Metode Peralatan Aktivitas Pelatih Aktivitas Siswa
Pembukaan Membuka latihan 3 menit - - - -
hari keenam belas
 Mengucapka 1 menit - -  Ucapkan salam kepada  Siswa menjawab
n salam siswa “selamat siang, Bang”
“Selamat siang adik adik”
 Menanyakan kabar siswa  Siswa menjawab kabar
yang ditanyakan pelatih
 Membuka 2 menit - -  Pelatih mengatakan “kita  Siswa bersiap-siap
latihan akan melanjutkan latihan
kita ketahap battle
Isi Peserta memahami 80 menit Ceramah
latihan battle ,praktek,
dan
diskusi
 Latihan Peserta mampu 80 menit Ceramah Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
battle tahap 4 battle sendiri , praktek pena untuk mempraktekkan battle
dan papan battle  Saat dikoreksi, siswa
diskusi tulis,  Pelatih mengkoreksi battle bebas bertanya kepada
laptop dan siswa pelatih
loudspeak
er
Istirahat - 10 menit - - -

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan battle ,praktek,
dan
diskusi

 Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas,  Pelatih menyuruh peserta  Siswa mempraktekkan
latihan battle sendiri pena dan untuk mempraktekkan battle
papan tulis battle  Saat dikoreksi, siswa
 Pelatih mengkoreksi battle bebas bertanya kepada
siswa. pelatih

Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi


latihan hari
keenam belas
 Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi -  Pelatih membagikan lembar  Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
 Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - -  Pelatih mengucapkan  Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
keenam belas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
HASIL PENGUKURAN TES
KREATIVITAS VERBAL

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
SKOR PRETEST DAN POSTEST
KELOMPOK EKSPERIMEN

Inisia Subtes Subtes Subtes Subtes Subtes Subtes


No L/P Usia Jumlah
l I II III IV V VI
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 JDP L 16 4 6 7 9 6 7 8 8 9 9 4 4 38 43
2 MRA L 16 4 7 8 10 5 7 11 9 8 9 8 5 44 48
3 CJM L 15 15 17 15 15 17 16 14 13 20 20 12 16 93 97
4 MG L 15 3 8 6 8 5 7 8 9 13 9 7 6 42 47
5 FSR L 15 10 13 14 14 9 9 10 12 14 13 11 11 68 72
6 EY L 15 11 14 11 13 7 10 16 15 11 10 8 6 64 68
7 PP L 15 14 16 12 15 12 12 15 14 16 16 9 10 78 83
8 DA L 15 11 12 13 12 12 14 19 20 18 19 11 11 84 87
9 FP L 16 6 10 9 12 9 10 12 11 13 12 5 5 54 60
10 FRH L 15 8 13 12 15 10 9 15 13 12 12 8 7 65 69
11 DR L 15 10 12 11 12 9 10 13 10 10 11 8 10 61 65
12 FRN L 15 7 7 8 8 7 7 9 10 9 9 13 11 53 52
13 RA L 15 8 8 8 7 7 9 11 11 11 10 8 11 53 56
15.230 8.5384 10.307 11.5 8.8461 9.7692 12.384 11.92 12.615 12.23 8.6153 8.69 61.307 65.153
Mean 7692 61538 11 69231 385 53846 3 6 31 38462 08 8 231 7 8
Standar 0.4385
Deviasi 2901

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
SKOR PRETEST DAN POSTEST
KELOMPOK KONTROL

Inisia Subtes Subtes Subtes Subtes Subtes Subtes


No L/P Usia Jumlah
l I II III IV V VII
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 GT P 15 11 10 13 12 9 7 15 15 15 16 9 8 72 68
2 AZ P 15 10 9 11 10 8 10 16 14 15 16 8 7 68 66
3 AK P 16 9 10 9 11 7 6 14 13 13 11 6 9 58 60
4 AI P 16 10 9 10 11 9 10 10 11 9 11 7 8 55 60
5 TI P 16 11 12 14 12 11 13 11 12 13 12 6 9 66 70
6 NY P 15 11 13 11 12 14 13 14 13 15 14 14 13 79 78
7 NL P 16 10 6 10 10 15 14 6 5 10 13 9 9 60 57
8 FC L 15 14 13 15 13 10 12 7 7 13 12 10 11 69 68
9 FJ L 16 9 9 7 8 13 11 11 12 15 14 14 12 69 66
10 AG L 16 11 12 16 18 12 12 11 11 8 9 9 8 67 70
11 DD L 16 8 7 9 10 7 5 8 7 12 14 5 4 49 47
12 CT L 16 7 7 12 11 9 8 7 8 14 13 8 9 57 56

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
13 MRS L 16 8 11 11 12 18 16 19 18 18 16 16 15 90 88
14 AV L 15 9 10 12 14 9 10 13 13 14 13 15 14 72 74
15 MR L 15 15 12 13 16 15 12 13 14 13 11 9 10 78 75
11.533 11.066 11.666 11.53 13.133 9.6666 9.73 67.266 66.866
Mean 15.6 10.2 10 33333 12 66667 10.6 7 33 33333 13 7 333 7 7
Standar 0.5070
Deviasi 9255

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3

HASIL UJI NORMALITAS

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pretest Eksperimen .133 13 .200* .961 13 .764

Kontrol .126 15 .200* .975 15 .927

Posttest Eksperimen .109 13 .200* .955 13 .677

Kontrol .132 15 .200* .983 15 .985

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelompok Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Gain Eksperimen .306 13 .002 .762 13 .003

Kontrol .250 15 .012 .891 15 .068

a. Lilliefors Significance Correction

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4

HASIL UJI HOMOGENITAS

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Pretest Based on Mean 2.738 1 26 .110

Based on Median 2.720 1 26 .111

Based on Median and 2.720 1 23.333 .113


with adjusted df

Based on trimmed mean 2.702 1 26 .112

Posttest Based on Mean 3.504 1 26 .073

Based on Median 3.497 1 26 .073

Based on Median and 3.497 1 23.271 .074


with adjusted df

Based on trimmed mean 3.528 1 26 .072

Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Gain Based on Mean 7.372 1 26 .012

Based on Median 4.259 1 26 .049

Based on Median and 4.259 1 24.324 .050


with adjusted df

Based on trimmed mean 7.153 1 26 .013

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5

GAMBARAN STATISTIK UMUM


&
HASIL UJI HIPOTESA

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN UMUM STATISTIK

Post Pre Gain

N Valid 28 28 28

Missing 0 0 0

Mean 66.0714 64.5000 1.5714

Median 67.0000 65.5000 3.0000

Mode 60.00a 53.00a 4.00

Std. 13.21315 13.70185 3.17897


Deviation

Variance 174.587 187.741 10.106

Range 54.00 55.00 10.00

Minimum 43.00 38.00 -4.00

Maximum 97.00 93.00 6.00

Sum 1850.00 1806.00 44.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Kelompok Statistic Std. Error

Gain Eksperimen Mean 3.8462 .46473


95% Confidence Lower Bound 2.8336
Interval for Mean Upper Bound 4.8587
5% Trimmed 3.9957
Mean
Median 4.0000
Variance 2.808
Std. Deviation 1.67562
Minimum -1.00
Maximum 6.00
Range 7.00
Interquartile 1.50
Range
Skewness -2.102 .616
Kurtosis 6.207 1.191
Kontrol Mean -.4000 .73549
95% Confidence Lower Bound -1.9775
Interval for Mean Upper Bound 1.1775
5% Trimmed -.5000
Mean
Median -1.0000
Variance 8.114
Std. Deviation 2.84856
Minimum -4.00
Maximum 5.00
Range 9.00
Interquartile 5.00
Range
Skewness .703 .580
Kurtosis -.848 1.121

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
HASIL UJI HIPOTESA

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Gain Eksperimen 13 20.31 264.00

Kontrol 15 9.47 142.00

Total 28

Test Statisticsb

Gain

Mann-Whitney U 22.000

Wilcoxon W 142.000

Z -3.521

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. [2*(1-tailed .000a


Sig.)]

Exact Sig. (2-tailed) .000

Exact Sig. (1-tailed) .000

Point Probability .000

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 6

INFORMED CONSENT
&
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Informed Consent

Peneliti : Siti Rizki Kartika

NIM : 111301032

Departemen : Psikologi Umum dan Eksperimen

Anda diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan saya


lakukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir di
Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini akan dilaksanakan di
ruang kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan. Penelitian rap ini akan berlangsung
selama 16 kali pertemuan, dilakukan setelah pulang sekolah dan dilaksanakan 3 kali
dalam seminggu. Dimulai pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 s/d Kamis, 30 Maret 2017
dan berlangsung selama 2 jam 30 menit.

Manfaat yang dapat Anda peroleh dengan turut berpartisipasi dalam


pelatihan ini adalah Anda mendapatkan pengetahuan baru mengenai teknik dalam
bermain musik rap, mendapatkan keterampilan yang baik dalam melakukan rap
sehingga berguna untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam hal kreativitas.
Saya sebagai peneliti memastikan tidak akan ada resiko yang akan Anda alami
dengan berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua informasi yang Anda berikan
akan dijaga kerahasiaannya. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan secara
professional. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait penelitian ini, Anda dapat
menghubungin saya. Terima kasih.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Pernyataan Kesediaan Berpartisipasi

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Menyatakan bahwa telah membaca segala sesuatu yang tertera pada pernyataan
informed consent dan telah diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian. Saya menyatakan kesediaan saya
untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini dengan sukarela tanpa adanya
pemaksaan dan bersedia mengikuti segala peraturan yang telah ditetapkan selama
menjadi partisipan penelitian.

Medan, Februari 2017

( )

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 7

CATATAN PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :1
Hari/ Tanggal Sabtu, 18 Februari 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat Ruang kelas X IS 3
Kegiatan Latihan rap ( perkenalan musik rap)
Hasil (uraian  Pukul 14.30 peserta sudah berkumpul di ruangan kelas
kegiatan) X IS 3 , tetapi dalam hal ini pelatih terlambat selama 10
menit sehingga latihan di mulai pada pukul 14.40 WIB.
 Menunggu pelatih datang, para peserta diajak bermain
games “Siapa Dia” dengan tujuan untuk menguji
konsentrasi dan saling mengenal satu sama lain antar
peserta. Sebagian peserta berusaha mengingat apa yang
dikatakan teman sebelumnya dikarenakan mereka tidak
sekelas, tetapi sebagian lagi tidak berusaha mengingat
karena memang sebelumnya mereka sudah saling
mengenal. Walaupun begitu, peserta tertawa tawa
dikarenakan ada peserta inisial JP menganggu teman
yang lain yang sedang berusaha mengingat dan
menggertak gertak teman tersebut sehingga suasana
menjadi lucu.
 Setelah 7 menit permainan berlalu, menanyakan
mengenai manfaat permainan ini. Ketika partisipan
ditanya mengenai manfaat permainan tersebut, mereka
menjawab agar mereka selalu ingat teman mereka dan
melatih daya ingat juga serta buat suasana jadi lucu.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Setelah pelatih rapnya datang, fasilitator pun
menyerahkannya kepada pelatih rapnya. Saat pelatih
rap menyapa peserta, peserta sangat antusias dan
bersemangat dalam menjawabnya. Pelatih rap pun
mulai menjelaskan materi musik rap.
 Diawali dengan sejarah rap, arti rap dan karakteristik
rap. Peserta menyimak apa yang dikatakan oleh pelatih
rap. Pelatih menunjuk salah satu peserta untuk
menanyakan apa motivasinya mengikuti pelatihan rap
ini. Peserta dengan inisial MG menjawab agar
mengenali musik rap lebih jauh. Pelatih rap pun
memberikan kesempatan untuk bertanya dan salah
seorang peserta denga inisial MR bertanya mengenai
gaya rap “ kenapa rap itu suka kali sama kalung-kalung
besar?”. Saat pelatih menampilkan gaya rap, peserta
pada kagum melihat penampilan pelatih rap. Salah satu
mereka dengan inisial G pun bertanya kembali kepada
pelatih berkaitan dengan sudah berapa lama pelatih
tersebut belajar rap.
 Saat istirahat, sebagian dari mereka berkenalan lebih
dekat dengan pelatih rap. Setelah istirahat selesai,
materi dimulai lagi dengan genre rap, freestyle dan
battle rap. Pelatih menjelaskan mengenai genre rap apa
apa saja, freestyle itu bagaimana dan battle rap itu
bagaimana serta menampilkan bagaimana freestyle dan
battle. Saat penjelasan mengenai genre terdapat salah
satu peserta dengan inisial P tertidur dikarenakan
peserta tersebut kelelahan bermain saat istirahat
latihan. Disitu pelatih membangunkannya dengan cara
mencoba menanyakan apa motivasi dia mengikuti
latihan ini. Dia pun menjawab “ supaya pandai rap dan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
dapat hadiah”. Semua peserta pun jadi tertawa karena
jawabannya. Suasana pun menjadi rame karena
mendengar jawaban peserta tersebut.
 Materi pun selesai diberikan oleh pelatih memberikan
kertas evaluasi mengenai apa yang dirasakan selama
latihan hari pertama. Peserta pun menuliskan apa yang
mereka rasakan selama latihan berlangsung. Sebagian
peserta menuliskannya sambal tertawa tawa, bercerita,
hadap ke belakang. Setelah selesai kertas dikumpulkan
dan fasilitator menanyakan lagi secara langsung apa
yang dirasakan oleh peserta. Pelatih menunjuk peserta
dari sebelah kiri ke kanan.
Evaluasi  Beberapa komentar yang dibilang dan ditulis oleh
peserta:
“ Jadi tau rap itu apa. Bisa kenal sama rapper kota
Medan” – PP
“Abang abang pelatih rapnya seru, keren, ganteng dan
menambah wawasan aku dalam musik rap” – DPS
“ rap itu ternyata seru. Hanya bermodalkan kata-kata
udah bisa buat lagu” – NS.
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latihan hari
pertama memberikan dampak postif terhadap peserta
dikarenakan mereka jadi tahu mengenai rap dan apa-
apa saja komponen rap itu serta mereka senang dengan
latihan rap ini.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :2
Hari/ Tanggal Senin, 20 Februari 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat Ruang laboratorium SMAN 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( pembuatan lirik)
Hasil (uraian  Peserta dan pelatih datang tepat waktu sehingga latihan
kegiatan) dapat dimulai sesuai jadwal.
 Pada hari kedua ini, peserta dilatih untuk membuat
sebuah lirik. Pelatih membagikan kertas kepada peserta
untuk menuliskan lirik mereka disitu.
 Pelatih memberikan penjelasan terlebih dahulu
mengenai tahapan pembuatan lirik tahap I. Hari kedua
ini, semangat peserta menurun dikarenakan peserta
lelah. Memang sebagian peserta ada mata pelajaran
olahraga dan ada yang jam sekolahnya praktek tetapi
mereka masih mau mengikuti pelatihan rap dan
mendengarkan apa yang diterangkan oleh pelatih
mengenai tahapan pembuatan lirik.
 Saat pelatih menerangkan mengenai tahapan
pembuatan lirik, ada 2 orang peserta berinisial E dan J
menguap dan sedikit terkantuk kantuk saat
mendengarkan penjelasan dari pelatih sehingga pelatih
memberikan kejutan sedikit kepada mereka berupa
teriakan “woi” kepada mereka agar mereka tersadar
dan tidak mengantuk lagi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Kejutan pelatih tidak hanya mengejutkan 2 orang
peserta tapi keseluruhan sehingga mereka jadinya
kaget dan akhirnya tertawa. Saat membuat lirik peserta
antusias, dan pelatih memberikan kebebasan kepada
peserta untuk pindah pindah bangku agar dapat
inspirasi dan peserta dibebaskan untuk berdiskusi
dengan pelatih berkaitan dengan pembuatan lirik
mereka.
 Saat proses pembuatan lirik, beragam tingkah laku
peserta yang ditunjukkan. Ada yang garuk-garuk
kepala, menulis lirik sambal tiduran di meja, ada yang
duduk kakinya dinaikkan ke atas bangku, mengobrol
dengan teman dibelakangnya dan itu semua dibebaskan
sama pelatih karena untuk mendapatkan inspirasi tidak
boleh dikekang asalkan peserta tidak keluar ruangan.
 Terdapat juga peserta yang bolak balik keluar ke kamar
mandi. Selama 60 menit, peserta berlatih membuat
lirik. Setelah itu, pelatih menyuruh peserta untuk
mengumpulkan liriknya satu satu. Saat peserta
dikoreksi liriknya ada yang malu-malu menunjukkan
liriknya, ada yang jalan-jalan, ada yang mengobrol
sehingga membuat suasana kelas jadi ribut.
 Setelah pengkoreksian lirik, peserta diberikan kertas
evaluasi untuk mengetahui apa yang mereka rasakan
saat latihan serta kemudahan dan kesulitan apa yang
dialami sama peserta.
Evaluasi  Dalam hal ini, tidak ada ditanya satu-satu mengenai
evaluasi hanya menuliskan dikertas evaluasi. Salah
satu komentarnya :
“Buat lirik ternyata sulit ya, gak semudah yang
dibayangkan” – FR

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
“gilaaakk pusing kali” – S
 Dalam hal ini, kondisi fisik mempengaruhi peserta
dalam membuat lirik sehingga membuat beberapa
peserta sulit dalam memikirkan ide lirik. Tetapi
terdapat juga peserta yang merasa senang dengan
membuat lirik dan merasa dengan membuat lirik ini
mereka terus belajar memperbanyak kosa kata.
Berikut komentarnya :
“ Buat lirik memang sulit, tapi membuat aku terus
belajar
menambah kosa kata” – JD
“ pusing pusing seru, buat lirik ini macam curhat tapi
bedanya ada aturannya” – NS
 Melihat komentar peserta bahwa latihan rap hari kedua
memberikan dampak positif terhadap peserta walaupun
ada beberapa peserta yang merasa kesulitan dalam
membuat lirik tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :3
Hari/ Tanggal Rabu, 22 Februari 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( pembuatan lirik II)
Hasil (uraian  Peserta izin untuk mulai jam 15.00 WIB karena mereka
kegiatan) ada kegiatan sekolah. Setelah kegiatan mereka selesai,
mereka langsung datang ke kelas X IS 3 dan pelatih
rapnya sudah menunggu.
 Latihan lirik langsung dimulai dikarenakan
keterbatasan waktu dan agar mereka bisa lebih mahir.
Pelatih menyuruh melanjutkan lirik mereka semalam
dan sambil membagikan kertas. Peserta mengeluarkan
kertasnya yang terdapat lirik yang semalam diajarkan.
Pelatih menjelaskan mengenai kekurangan mereka
dalam membuat lirik sehingga peserta tahu apa
kekurangan lirik mereka. Pelatih mengatakan bahwa
lirik mereka kata-katanya tidak bervariasi, terlalu kaku,
tidak nyambung antar baitnya, tidak berimbuhan ab ab.
 Saat pelatih menjelaskan kekurangan mereka, para
peserta melihat masing masing liriknya. Pelatih pun
menjelaskan mengenai tahapan pembuatan lirik
berikutnya. Peserta pun mendengarkan dengan
seksama sambil melihat lihat lirik yang telah mereka
tulis. Setelah 15 menit pelatih menjelaskan mengenai

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
tahapan lirik selanjutnya, lalu pelatih menyuruh peserta
untuk mempraktikkan membuat lirik sesuai dengan
yang telah diterangkan pelatih sambil memperbaiki
lirik mereka sebelumnya.
 Saat membuat lirik, sama seperti hari kedua para
peserta diberikan kebebasan mau diposisi mana mereka
duduk tetapi tetap di kelas X IS 3. Suasana kelas ribut
karena para peserta melihat lihat lirik temannya, dan
ada yang diam konsentrasi sehingga duduk sendiri agar
tidak terganggu dengan temannya.
 Pelatih memberikan ruang untuk bertanya apa yang
mereka tidak pahami mengenai pembuatan lirik.
Peserta pun bertanya mengenai minta diulangin cara
buat supaya lirik memiliki makna ganda, dan
bagaimana agar memiliki kosa kata yang banyak.
Setelah 60 menit belajar membuat lirik, pelatih
menyuruh peserta untuk membawa liriknya ke depan
untuk dikoreksi oleh pelatih.
 Peserta pun maju untuk dikoreksi liriknya. Setelah
selesai mengkoreksi lirik peserta, pelatih menyuruh
peserta untuk duduk seperti semula dan pelatih
membagikan lembar evaluasi.
Evaluasi  Beberapa komentar yang dituliskan oleh peserta

dilembar evaluasi:

“rasanya biasa aja, gak ada yang istimewa. Saya bisa

sedikit sedikit buat lirik”. – PP

“susah kali cari kata makna ganda, harus

memperbanyak kosa kata ni”. –FP

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
“ Kata-kata menjadi senjata utama buat lirik”.-EY

 Melihat komentar beberapa peserta bahwa permainan


kata-kata sangat diperlukan di rap ini, dan mereka
harus memperbanyak kata-kata mereka sehingga lirik
yang mereka buat menjadi indah.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :4
Hari/ Tanggal Kamis, 23 Februari 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( pembuatan lirik III)
Hasil (uraian  Pelatih membuka latihan hari keempat dengan
kegiatan) memberikan salam.
 Pelatih langsung menyuruh peserta membuka lirik
yang semalam mereka kerjakan di kelas dan
memberikan feedback. Pelatih mengatakan bahwa lirik
mereka sudah mulai bagus walaupun belum memenuhi
standar lirik rap tapi untuk pemula sudah lumayan
bagus. Disini pelatih menyuruh peserta untuk membuat
lirik bertemakan “jati diri”.
 Peserta dengan inisial FSR terlihat semangat dengan
mengatakan “ ya, ya bang tema jati diri ya bang”.
Tetapi ada juga peserta NS yang mengatakan “
yaaaaaa” dengan nada mengeluh. Pelatih memberikan
kebebasan bagaimana mereka mengekspresikan diri
mereka, duduk mereka diberikan kebebasan, mereka
dibolehkan ribut.
 Pelatih memberikan waktu 60 menit saat membuat
lirik. Saat pembuatan lirik memang suasana kelas
menjadi ribut dan tidak rapi. Ada peserta yang tidak
bisa mendengar ribut saat berpikir jadi dia mengatakan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
“diamlah, gak bisa mikir”. Pelatih langsung
mengkoreksi lirik mereka. Hasil koreksiannya bahwa
kata-kata mereka masih belum bervariasi, masih ada
pengulangan kata dan pelatih langsung menyuruh
mereka untuk mengganti kata-katanya.
 Peserta pun langsung memperbaiki lirik mereka.
Peserta dengan inisial DR menanyakan bagaimana agar
kata-katanya bervariasi.
 Pelatih mengatakan harus banyak baca agar banyak
kosa katanya. Peserta DR langsung menggaruk garuk
kepala dan tertawa kecil. Setelah 60 menit membuat
lirik ditambah lagi 60 menit untuk pengkoreksian dan
perbaikan lirik, pelatih menyuruh para peserta untuk
tenang dan duduk seperti semula untuk dibagikan
lembar evaluasi.
Evaluasi  Hasil evaluasinya:

“semakin tambah pandai buat lirik, susahnya

mengaitkan kata satu dengan kata yang lain”- JDP

“ jadi tahu cara menambah kosa kata” – DR

“mudah juga ya buat lirik kayak pelajaran buat puisi” –

FN

“bebas berekspresi dan semakin kreatif agar liriknya

indah”- NS

 Melihat komentar beberapa peserta bahwa dengan


membuat lirik dapat membuat mereka kreatif karena
dituntut untuk membuat kata-kata yang indah dan
mereka bebas berekspresi.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :5
Hari/ Tanggal Senin, 27 Februari 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( flow)
Hasil (uraian  Ternyata peserta belum hadir semua. Sambil
kegiatan) menunggu peserta diberikan games “kata berkait”.
Pelatih pun memberikan instruksi dan menunjuk salah
satu peserta untuk memulai games. Peserta tersebut
terlihat terkejut karena ditunjuk oleh palatih. Pelatih
membilangkan kata “cinta” untuk selanjutnya
disambungkan sama peserta. Saat pelatih
membilangkan kata tersebut, para peserta bersorak dan
suasana kelas menjadi ribut. Akhirnya kata tersebut
disambungkan oleh peserta. Setelah 7 menit berlalu,
games selesai. Peserta yang belum datang juga belum
hadir.
 Pelatih melanjutkan ke materi mengenai “flow”.
Pelatih menyuruh peserta untuk tenang dan diam untuk
memulai materi. Peserta pun berusaha tenang. Pelatih
memberikan penjelasan mengenai “flow”. Para peserta
mendengarkan apa yang dijelaskan oleh pelatih
bagaimana tahapan belajar flow.
 Saat pelatih menghidupkan musik, peserta
menggoyang-goyangkan kakinya. Pelatih memberikan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
contoh bagaimana flow itu disela sela menjelaskan
materi. Peserta terlihat serius melihat pelatih
mempraktekkan flow.
 Setelah 30 menit berlangsung materi, 2 peserta laki-
laki datang dan 2 orang peserta perempuan tidak hadir.
Mereka terlambat dikarenakan mereka mengerjakan
tugas kelompok dahulu. Pelatih menyuruh peserta
masuk dan duduk di tempat yang kosong. Pelatih
mengatakan kepada peserta “sebelumnya kalian pernah
belajar ngeflow?”. Peserta menjawab “belum pernah”.
Salah satu peserta bertanya “berapa lama bisa ngeflow
kayak gitu?”. “Seiiring kita rajin latihan, maka bisa
ngeflow”, kata pelatih. Sebelum pelatih menunjuk
mereka satu-satu, pelatih menyuruh peserta untuk
mendengarkan musik rap dari Saykoji dan Iwan K
untuk menghitung suku kata perversenya berapa.
 Setelah itu, pelatih menyuruh peserta untuk maju ke
depan mempraktekkan flow seadanya dan sebisanya.
Peserta tolak-tolakkan saat disuruh maju.
 Pelatih pun menunjuk salah satu peserta dengan inisial
MRA. MRA mencoba untuk ngeflow sambil garuk
garuk kepala saat mempraktekkan flow. Pelatih pun
mengatakan karena kalian masih awal jadi masih
berantakan flownya.
 Pelatih menyuruh mereka untuk membuat lirik sambil
diperdengarkan music dasar rapnya guna
mencocokkan lirik dengan iringan beatnya. Pelatih
memberikan waktu 60 menit untuk membuat lirik
sekaligus diperdengarkan music. Peserta kelihatan
serius dalam membuat liriknya sambil menggoyang-

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
goyangkan kaki mereka, ada yang menatap keluar
sambil menghayati musiknya.
 Setelah itu, pelatih menyuruh untuk mempraktekkan
lirik yang mereka buat sambil ngeflow. Pelatih
mengkoreksi lirik mereka. Ada yang kebanyakan
sehingga musiknya sudah habis liriknya masih ada, ada
yang sedikitan liriknya. Pelatih mengatakan ini masih
tahap awal kita ngeflow jadi kita lanjutkan dihari
berikutnya. Pelatih memberikan kertas evaluasi kepada
mereka.
Evaluasi  Hasil evaluasinya:
“ngeflow lebih sulit daripada buat lirik”- FRN
“ngeflow itu macam kita merepet haha, sulit tapi seru”-
RA
“didengar enak ngeflownya, eh pas dipraktekkan sulit
ternyata”- DA
 Melihat komentar mereka, di hari kelima mereka
mempunyai kesulitan dalam melakukan flow
dikarenakan masih tahap awal dalam melakukan flow.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :6
Hari/ Tanggal Rabu, 1 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( flow II)
Hasil (uraian  Peserta izin untuk mulai latihan jam 15.00 WIB terkait
kegiatan) dengan tugas sekolah mereka. Akhirnya latihan pun
dimulai pada pukul 15.00 WIB. Pada hari keenam ini,
2 peserta perempuan tidak hadir lagi jadi totalnya
sudah 4 orang peserta perempuan yang tidak hadir
latihan.
 Pelatih memberikan salam dan langsung memberikan
koreksi kepada peserta bahwa peserta masih malu-
malu pada hari kelima semalam. Pelatih memberikan
tips dan nasehat agar saat ngeflow mereka tidak boleh
malu-malu harus bisa sepenuhnya berekspresi. Saat
pelatih memberikan tips dan nasehat, para peserta
mendengarkan dengan seksama sambil mengangguk.
Para peserta pun sempat mengeluh bahwa ngeflow itu
sulit Pelatih memberikan waktu 45 menit untuk
membuat lirik dengan diiringi beat. Setelah itu pelatih
menyuruh peserta untuk maju satu-satu
mempraktekkan flow dengan lirik mereka buat
seadanya..

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Peserta maju sambil membawa kertas lirik mereka.
Peserta dengan inisal MRA mendapatkan giliran
pertama mempraktekkan flow. Saat maju MRA garuk
garuk kepala dengan berkata “kok akulah yang
pertama”. Saat mempraktekkan flow, MRA terbata-
bata karena lirik dan beatnya tidak sesuai. Ada juga
peserta yang ngeflownya seperti mmembaca bukan
seperti ngeflow. Ada juga yang keduluanan beat jadi
lirik dan musik seperti kejar-kejaran. Pelatih pun
memberikan koreksi bahwa flow mereka masih buruk.
Pelatih membagikan lembar evaluasi.
Evaluasi  Hasil evaluasinya :
“flow sulit kali”- CJM
“perlu belajar lagi, susah kali”- JDP
“flow itu kalau sudah pande seru, tapi awal belajarnya
susah”-RA
 Melihat komentar mereka, di hari keenam mereka
mempunyai kesulitan dalam melakukan flow
dikarenakan masih tahap awal dalam melakukan flow.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :7
Hari/ Tanggal Kamis, 2 Maret 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( flow III)
Hasil (uraian  Pelatih memberikan komentar bahwa flow mereka
kegiatan) masih dibawah rata-rata. Peserta semuanya diam saat
pelatih memberikan komentar. Salah satu peserta
dengan inisial JDP bertanya tentang bagaimana agar
peserta mudah untuk melakukan flow. Pelatih pun
menjawab dengan rajin latihan, dan saat melakukan
flow harus santai, tidak boleh gugup dan panik.
 Pelatih menyuruh para peserta untuk membuat kembali
lirik dan flownya nanti akan dipraktekkan ke depan.
Pelatih memberikan waktu 50 menit untuk membuat
lirik dengan diiringin musik agar sesuai lirik dengan
musiknya. Peserta pun pindah tempat duduk sesuai
dengan keinginannya.
 Terdapat peserta yang konsentrasi membuat lirik
sambil mendengarkan musik, terdapat juga yang
peserta yang jahilin temannnya yang sedang membuat
lirik, terdapat juga peserta yang membuat lirik sambil
menggaruk-garuk kepala, terdapat juga peserta yang
sambil tiduran buat liriknya dan terdapat juga peserta
mempraktekkan flow-nya ditempat duduknya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Peserta dibebaskan sama pelatih untuk berdiskusi
mengenai lirik yang mereka buat agar sesuai dengan
iringan musiknya. Setelah 50 menit berlalu, peserta
diberikan istirahat oleh pelatih selama 10 menit.
Setelah itu, pelatih menyuruh siswa untuk sukarela
maju ke depan.
 Peserta dengan insial CJM terlebih dahulu maju
dengan membawa kertas liriknya. Peserta dengan
inisial CJM terlihat gugup dengan menarik napas
dalam-dalam. Setelah musik dimainkan, CJM mulai
ngeflow tapi masih separuh ngeflow, pelatih
mengatakan bahwa ngeflownya jangan seperti
membaca. Akhirnya diulang kembali dari awal. Setelah
itu, peserta lainnya begitu kalau tidak sesuai flownya
diberhentikan ditengah jalan dan ulang kembali.
 Pelatih mengatakan bahwa untuk hari ini flow mereka
sudah ada sedikit perkembangan, walaupun masih
terbata-bata dan masih ada kelebihan lirik atau
kekurangan lirik. Waktu sudah menunjukkan kegiatan
selesai, pelatih memberikan lembar evaluasi.
Evaluasi  Hasil evaluasinya:
“flownya sudah sedikit lebih mudah”- JDP
“masih membaca flownya”- MRA
“masih gugup ngeflownya”- MG
 Melihat komentar mereka, di hari ketujuh mereka
sudah ada perkembangan dalam melakukan flow.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :8
Hari/ Tanggal Senin, 6 Maret 2017
Waktu 14.45 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( flow IV)
Hasil (uraian  Latihan pada hari kedelapan ini dimulai pukul 14.45
kegiatan) WIB tetapi ada 3 orang peserta yang telat datang.
Sambil menunggu 3 orang datang, pelatih dan peserta
bercerita-cerita mengenai pengalaman pelatih menjadi
rapper. Setelah 15 menit, 3 orang tersebut datang.
Pelatih menanyakan kepada 3 orang tersebut mengapa
mereka terlambat. Peserta terlambat dikarenakan
mereka ada keperluan dengan teman mereka.
 Latihan dihari ke-8 masih mengenai flow dan latihan
dimulai. Pelatih membuka dengan salam. Peserta
kelihatan bersemangat menjawab salamnya pelatih
dengan mengeluarkan suaranya yang keras. Pelatih
masih menasehati bahwa flow mereka masih belum
bagus. Ada satu peserta yang menjawab bahwa bosan
belajar flow karena mereka tidak bisa melakukan flow.
 Pelatih pun menjawab kalau belajar jangan bosan.
Pelatih pun memberikan waktu 80 menit untuk buat
lirik lalu nanti akan diflowkan. Setelah 80 menit
berlalu, peserta dengan insial JDP maju dengan sendiri
tanpa disuruh pelatih dengan menunjukkan tangannya

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
sambil mengatakan “saya maju duluan bang”. Dia pun
maju dengan wajah sambil senyum. Setelah selesai
JDP ngeflow, pelatih memberikan komentar bahwa
peserta JDP sudah lumayan bagus dalam membawakan
flow liriknya. Giliran kedua MG, peserta sempat
kelihatan gugup sehingga ketika musik dihidupkan,
peserta belum siap untuk memulai flow.
 Peserta lain mengatakan “cepatlah, selaraskan dengan
musiknya”. MG pun mulai untuk flow. Setelah itu,
pelatih memberikan komentar bahwa flow peserta MG
masih butuh diasah kembali karena masih seperti
membaca. Setelah seluruh peserta sudah maju, pelatih
memberikan komentar untuk keseluruhannya bahwa
flow peserta sudah ada perkembangan walaupun masih
seperti membaca dan terbata-bata dan itu akan bisa
seiiring belajar rap freestyle dan battle.
 Peserta menunjukkan wajah yang tersenyum dan
sedikit lega. Setelah semuanya selesai, pelatih
memberikan kertas evaluasi kepada mereka dengan
menanyakan apa kemudahan dan kesulitan yang
mereka hadapi.
Evaluasi  Hasil evaluasinya sebagai berikut:
“ akhirnya saya bisa ngeflow”- FRN
“ flow ini benar benar bisa terbawa suasana kalau sudah
bisa”- RA
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latiahan hari
kedelapan memberikan peningkatan flow terhadap
peserta dikarenakan mereka sudah mulai bisa ngeflow.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke :9
Hari/ Tanggal Rabu, 8 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( freestyle)
Hasil (uraian  Semua peserta izin untuk pengunduran waktu hingga
kegiatan) pukul 15.00 WIB karena peserta sebelumnya sudah izin
datang pukul 15.00 WIB maka pelatih pun datang
pukul tersebut.
 Peserta mulai berdatangan. Pelatih langsung membuka
latihan dan mengatakan kalau hari ini akan latihan
mengenai freestyle tetapi peserta juga diiringin latihan
flow karena kemampuan flow mereka masih belum
bagus.
 Pelatih menanyakan kepada peserta mengenai
freestyle. Peserta dengan inisial DR tunjuk tangan
untuk menjawab pertanyaan pelatih. Setelah itu, pelatih
menjelaskan mengenai freestyle dan tahapan belajar
freestyle.
 Pada hari kesembilan ini peserta diajarkan cara
bagaimana mengembangkan kata-kata dan kiasan
secara otodidak sekaligus mempraktekkan freestyle itu
bagaimana. Peserta menyimak apa yang dijelaskan
oleh pelatih. Terdapat satu peserta yang mengantuk
karena sekolah memang pada hari itu mata

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
pelajarannya penuh. Pelatih menyuruh peserta tersebut
cuci muka agar tidak mengantuk.
 Setelah menjelaskan, pelatih menyuruh peserta untuk
mempraktekkan freestyle dengan memfreestylekan
jam dinding sekolah.
 Pelatih menunjuk JDP dikarenakan flow nya sudah
lumayan bagus. JDP pun maju dan menunjukkan wajah
yang bingung. JDP menggaruk garuk kepalanya,
melihat keatas, dan mengatakan “is Bang, gak tau aku”.
Pelatih tetap menyuruh dia dan berkata “udah cepat,
gak apa sebisa mungkin apa yang tau mengenai jam
dinding”. JDP memulai freestylenya dan hanya 3 baris
yang diucapkannya mengenai jam dinding sekolah.
Pada saat memfreestylekan, JDP berdiam sebentar
untuk memikirkan apa lagi yang harus dikatakannya.
Setelah berusaha akhirnya JDP hanya dapat 3 baris.
 Selanjutnya pelatih menunjuk MRA untuk maju. MRA
sempat tidak mau dengan mengatakan belum siap
liriknya. Lalu pelatih mengatakan kalau freestyle harus
spontan. MRA pun maju. MRA mulai nya agak lama
karena memikirkan kata-katanya. Setelah itu maju dan
memulai untuk freestyle dan hanya dapat 2 baris lirik
dari jam dinding. Saat salah satu peserta maju kedepan,
peserta lainnya memikirkan mengenai lirik jam
dinding. Lirik yang dipikirkan tidak boleh ditulis
dikertas.
 Pelatih memuji kalau lirik mereka sudah bisa dikatakan
freestyle walaupun cuma 2 dan 3baris. Setelah semua
peserta maju, pelatih pun memberikan trik kepada
peserta agar mudah dalam freestyle. Pelatih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
menunjukkan freestyle mengenai jam dinding. Peserta
akhirnya bertepuk tangan.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“ susah freestyle, harus kreatif kita dalam freestyle”-
JDP
“harus banyak kata-kata dan harus encer otaknya baru
bisa freestyle”-FSR
“intinya sih harus kreatif dan jangan gugup”-CJM
“masih susah dan kaku”- PP
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latihan pertama
freestyle peserta masih kesulitan dan mereka
mengatakan bahwa freestyle harus lancar dalam
berpikir.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 10
Hari/ Tanggal Kamis, 9 Maret 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( freestyle II)
Hasil (uraian  Pelatih dan peserta sudah berkumpul. Pelatih membuka
kegiatan) latihan. Sebelum melanjutkan ke latihan, pelatih
mengajak untuk bersorak sebelum memulai latihan
untuk membangkitkan semangat. Peserta pun bersorak
tetapi suara mereka kecil.
 Pelatih pun menyuruh untuk mengulang bersorak
kembali. Peserta pun mengulang sorakannya. Peserta
tertawa-tawa. Ada satu peserta yang mengeluh bahwa
langsung saja latihan. Akhirnya pelatih menanyakan
kepada peserta apa yang mereka rasakan setelah
bersorak.
 Peserta menjawab lebih bersemangat, senang, tidak
perlu pakai sorak-sorak, langsung saja latihan. Setelah
menanyakan apa yang dirasakan peserta setelah
bersorak-sorak, pelatih menjelaskan manfaat dari
bersorak sekaligus pelatih memulai untuk latihan.
 Pelatih memulai latihan dengan menjelaskan tahapan
freestyle selanjutnya. Peserta menanyakan agar tidak
blank ketika lagi freestyle. Pelatih menjawab dan
mempraktekkan freestyle kembali. Saat pelatih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
menghidupkan musik, peserta ada yang menggoyang-
goyangkan kakinya saat mendengarkan pelatih
freestyle.
 Setelah itu, pelatih menyuruh peserta untuk melakukan
freestyle. Dimulai dari peserta dengan inisial DR. DR
maju untuk mmfreestylekan foto pahlawan
Diponegoro yang berada di kelas. DR mengatakan
kalau tema freestylenya susah kali. Dia tidak tahu apa-
apa mengenai Pangeran Diponegoro. Dia meminta
untuk ganti tema. Pelatih memberikan waktu 10 menit
untuk DR berpikir. Akhirnya pelatih mengganti
temanya menjadi meja guru. DR pun berpikir dengan
menggaruk-garuk kepalanya sambil berpikir,
menggoyangkan badannya.
 Setelah 10 menit, DR pun mulai untuk freestyle dengan
terbata-bata dan hanya 3 baris yang dia dapatkan
liriknya. Saat diberitahukan pelatih bahwa saat mereka
maju tema mereka akan berbeda beda, para peserta
mengeluh dan menunjukkan wajah yang tegang.
 Pelatih mengatakan kalau dalam freestyle itu santai dan
tidak boleh tegang dan harus jadi diri sendiri karena itu
akan mempengaruhi proses berpikir sehingga membuat
tidak keluarnya ide tapi itu juga akan bisa dengan
seiiring waktu.
 Setelah semua para peserta maju untuk freestyle,
pelatih memberikan komentar atas penampilan
freestyle mereka. Pelatih mengatakan bahwa
kemampuan freestyle mereka masih dibawah rata-rata,
peserta masih tegang, dan belum bisa konsentrasi.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“ harus benar-benar konsentrasi”- EY

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
“ susah”- FP
“ harus tenang supaya bisa keluar idenya”- FRH
“luar biasa”- RA
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latihan kedua
freestyle peserta masih kesulitan dan mereka
mengatakan bahwa freestyle membutuhkan konsentrasi
agar keluar idenya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 11
Hari/ Tanggal Senin, 13 Maret 2017
Waktu 14.30 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( freestyle III)
Hasil (uraian  Ketika para peserta sudah kumpul semua, pelatih
kegiatan) langsung memulai latihan fresstyle. Pelatih
menanyakan mengenai apa kesulitan yang dihadapi
saat belajar freestyle. Para peserta banyak mengatakan
kalau mereka kesulitan dalam mengeluarkan ide secara
spontan.
 Pelatih mengatakan saat freestyle bayangkan seperti
merepet marah. Saat begitu ide akan mudah keluar dan
juga harus rajin rajin latihan maka seiiring dengan
intensitas latihan maka kemampuan itu akan terasah.
Pelatih pun menyuruh peserta kembali untuk maju
freestyle.
 Peserta dengan inisial CJM maju duluan. Kali ini
pelatih memberikan tema mengenai teman. CJM
awalnya masih tegang karena dia terkejut ketika dia
pertama kali dipanggil untuk maju. Tetapi pelatih
memberikan waktu 10 menit untuk berpikir dan
mengatur nafas.
 Setelah itu, CJM mulai untuk freestyle dengan masih
terbata-bata dan berhenti berhenti. Tetapi pelatih

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
memberikan komentar bahwa CJM sudah ada
peningkatan dalam jumlah liriknya dimana CJM sudah
mampu menghasilkan 8 baris lirik secara spontan.
Setelah itu, maju lagi FRN. Sama halnya dengan CJM,
FRN pun tegang. Dia mengatakan bahwa dirinya lagi
tidak bisa berpikir. Tetapi pelatih terus menyuruh
untuk freestyle agar bisa untuk berpikir.
 FRN pun mencoba untuk freestyle. FRN melihat-lihat
ke atas, garuk-garuk kepala, mengusap usapkan
tangan. Saat freestyle terbata-bata dengan mengatakan
“hm..hm..” .
 Akhirnya FRN mendapatkan 2 baris lirik saat freestyle.
Pelatih pun menyuruh FRN untuk duduk. Setelah maju
semua pesertanya, pelatih membagikan kertas evaluasi
kepada peserta.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“ yeee….. akhirnya sedikit bisa”- FSR
“freestyle susah”- RA
“kalau udah pande seru juga freestyle”- FP
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latihan ketiga
freestyle peserta sudah ada kemajuan walaupun masih
mempunyai kesulitan dalam freestyle.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 12
Hari/ Tanggal Rabu, 15 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( freestyle IV)
Hasil (uraian  Pelatih membuka latihan. Pelatih memberikan
kegiatan) komentar kepada peserta bahwa kemampuan peserta
dalam freestyle sudah ada perubahan sedikit meskipun
masih sedikit lirik yang diciptakan. Salah satu peserta
bertanya mengenai berapa lama biasanya seorang
rapper bisa dalam fresstyle. Pelatih mengatakan butuh
2 tahun untuk benar-benar mahir. Pelatih kembali
menyuruh peserta untuk freestyle kambali.
 Suasana kelas sedikit lebih ribut karena peserta semua
mecoba freestyle di kursinya masing-masing. Terdapat
peserta yang gangguin temannya. Peserta maju dengan
sukarela tetapi saat peserta yang lain berlatih ditempat
kursinya masing-masing. Dalam hal ini peserta sudah
mampu menghasilkan 4-8 baris kata walaupun masih
diberikan waktu dalam berpikir.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
Peserta sudah mempunyai perkembangan dalam
freestyle walaupun masih mempunyai kesulitan.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 13
Hari/ Tanggal Kamis, 16 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( battle I)
Hasil (uraian  Latihan dimulai pada pukul 15.00 WIB. Peserta dan
kegiatan) pelatih saat itu datang terlambat sehingga waktu
awalnya pukul 14.30 WIB akhirnya dimulai pukul
15.00 WIB. Pelatih menjelaskan mengenai battle dan
tahapan bermain battle. Peserta mengajukan
pertanyaan mengenai bedanya battle dengan freestyle.
Setelah pelatih selesai menjelaskan pelatih
menunjukkan bagaimana battle itu.
 Pelatih pun mempraktekkan battle di depan para
partisipan. Setelah itu, para pelatih menunjuk 2 orang
partisipan untuk mempraktekkan battle. CJM dan FSR
maju duluan untuk mempraktekkan battle. Pertama kali
battle dimulai dengan CJM dengan menjatuhkan FSR.
Kesusahannya segan karena takut tersinggung. Pelatih
mengatakan di battle ini jangan mudah tersinggung,
harus kuat mentalnya. CJM pun mulai melakukan
battle ddengan hanya 2 baris lirik yang bisa dilakukan.
Setelah CJM selesai battle, giliran FSR melakukan
battle dengan menjatuhkan CJM.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
 Saat battle, pelatih berusaha memanas-manasin kedua
peserta agar termotivasi untuk menjatuhkan lawannya.
Saat kedua peserta battle, peserta mempersiapkan
dirinya untuk maju selanjutnya sambil tertawa tawa
melihat kedua peserta. FSR hanya mendapatkan 3 baris
lirik saat battle. Lalu kembali lagi ke CJM untuk
menjatuhkan kembali FSR. Saat CJM menjatuhkan
FSR , CJM dan FSR tertawa-tawa kecil. Setelah
mereka, pelatih memanggil 2 peserta selanjutnya.
 Pelatih memberikan musik yang menegangkan agar
peserta-peserta yang melakukan battle merasakan
sensasi dari ,battle tersebut. Peserta selanjutnya adalah
MG dan MRA. Sebelum mulai battle, mereka
bersalaman. Battle dimulai dengan MG menjatuhkan
MRA. MG battle sambil menunjukkan jarinya ke
MRA. MRA tidak terlalu memperhatikan MG karena
MRA menunjukkan ekspresi berpikir dengan melihat
lihat ke atas. MG hanya mampu menghasilkan 3 baris
lirik.
 Setelah itu, MRA mulai membalas MG. MRA battle
sambil tersenyum-senyum kecil kepada MG.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“seru seru battle”- MRA
“battle harus kuat mental , dan harus banyak ide juga
untuk kata-katanya”- JDP
“seru karna bisa menjatuhkan lawan”- CJM
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latihan battle
menyenangkan walaupun mereka masih takut dan
kesulitan dalam mengeluarkan ide.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 14
Hari/ Tanggal Senin, 27 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( battle II)
Hasil (uraian  Pelatih langsung menuju ke penjelasan tahapan dalam
kegiatan) battle. Saat pelatih menjelaskan, para peserta
mempraktekkannya di bangku masing-masing sambil
mendengarkan apa yang diterangkan oleh si pelatih.
Setelah pelatih menjelaskan, pelatih menyuruh peserta
untuk mempraktekkan battle.
 Pelatih menunjuk JDP dan MG untuk battle. Battle
dimulai oleh JDP untuk menjatuhkan MG. JDP minta
waktu 5 menit untuk memikirkan liriknya. Saat JDP
memikirkan liriknya, MG pun juga ikut memikirkan
liriknya. Mereka menggoyang- goyangkan badan
mereka dan sambil melihat-lihat ke atas saat lagi
berpikir. Setelah itu, JDP memulai untuk battle.
 Saat JDP battle, pelatih seperti biasa memanas-manasin
agar MG termotivasi untuk menjatuhkan kemabli JDP.
JDP hanya dapat 3 baris lirik. Selanjutnya MG mulai
untuk untuk menjatuhkan JDP.
 Peserta yang duduk dan pelatih menyorak-nyorakin
mereka agar suasana menjadi panas. JDP langsung
membalas battle nya MG. Setelah JDP selesai, MG

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
tidak dapat membalasnya karena kehabisan ide. Setelah
semuanya selesai, pelatih membagikan lembar
evaluasi.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“semakin seru battle, walaupun masih punya
kesulitan”-JDP
“Buntu otak, jadi kehilangan ide untuk menjatuhkan
lawan:-MG
 Kesimpulan keseluruhannya bahwa latihan battle
menyenangkan walaupun masih mempunyai kesulitan
dan harus lancar idenya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 15
Hari/ Tanggal Rabu, 29 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( battle III)
Hasil (uraian  Pelatih memberikan komentar atas battle peserta
kegiatan) semalam bahwa peserta masih segan, belum lancar
mengeluarkan idenya dan masih terbata-bata. Hari
kelima belas ini, eksperimenter lupa membawa
loudspeaker sehingga mengharuskan latihan
menggunakan handphone untuk menghidupkan
musiknya. Peserta terlihat kurang bersemangat
dikarenakan musik yang digunakan tidak keras. Tetapi
walaupun begitu mereka tetap battle dan melatih
kemampuan pengembangan lirik mereka. Sehingga
saat latihan, peserta harus sambil memegang
handphone dalam latihannya.
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“ suara musiknya tidak kedengaran, kurang enak”- RA
“walaupun musiknya tidak kedengaran, tetapi paling
gak hari ini latihan dalam pengembangan lirik”- FR
“jadi kurang konentrasi”- FP
 Kesimpulannya bahwa music mempengaruhi semangat
mereka dalam battle serta mempengaruhi kemampuan
mereka dalam ngeflow dan mencari ide.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
CATATAN KEGIATAN PENELITIAN
“PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL”

Lokasi penelitian : SMA Negeri 16 Medan


Peserta penelitian : Kelas X dan XI
Hari ke : 16
Hari/ Tanggal Kamis, 30 Maret 2017
Waktu 15.00 WIB s/d 17.00 WIB
Tempat kelas X IS 3 SMA Negeri 16 Medan
Kegiatan Latihan rap ( battle III)
Hasil (uraian  Pelatih membuka latihan sekaligus mengatakan bahwa
kegiatan) hari keenam belas merupakan hari terakhir mereka
latihan. Pelatih memberikan komentar bahwa battle
mereka yang kemarin masih belum baik. Peserta
mencoba kembali latihan battle dan peserta
memberikan peningkatan penambahan lirik mereka.
Yang awalnya hanya 2 dan 3 baris ini sudah bisa
sampai 4 baris.
 Pelatih memberikan komentar atas perkembangan
kemampuan mereka dalam rap. Keseluruhan peserta
flow dan pembuatan lirik secara tertulis
perkembangannya meningkat dan baik tetapi freestyle,
battle dan membuat lirik secara otodidak masih harus
ditingkatkan lagi walaupun sudah selesai. Peserta
bertanya mengenai setelah selesai latihan apakah masih
bisa latihan sama pelatih rap ini. Pelatih mengatakan
bahwa mereka bebas untuk menjumpai pelatih untuk
memaksimalkan kemampuan rap mereka.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Evaluasi  Hasil evaluasi peserta :
“beberapa bagian rap memang susah untuk dipelajarin
cepat, tetapi benar benar harus lancar berpikir dalam
rap ini”- PP
“trim’s kakak udah ngajarin kami rap, kami jadi bisa
rap dan kami diajarkan untuk kreatif buat lirik”- EY
“kali kalau belajrnya lebih lama kami pasti jadi mahir
freestyle dan battle”- DA
“ rap mengajarkan kami untuk berpikir, kreatif,
berani”- DR
 Kesimpulannya bahwa rap mengajarkan mereka
menjadi berani, kreatif dan lancar berpikir.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 8

SURVEY AWAL

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
SURVEY AWAL
DATA RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Usia :

DATA ISIAN
1. Ceritakan pengalaman Anda selama SMA !

2. Kesulitan apa yang Anda hadapi selama belajar di SMA? (Pilih salah satu
jawaban)
a. Menyelesaikan soal sendiri
Mata Pelajaran:

b. Menghapal materi
Mata Pelajaran:

c. Kurang konsentrasi

d. Mudah bosan

3. Apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut? (Plilih salah
satu)
a. Mendengarkan atau bermain musik

b. Membaca buku

c. Berdiskusi

4. Bentuk soal seperti apa yang sering diberikan oleh guru Anda? (Plilih salah
satu jawabannya)
a. Pilihan Ganda
b. Essay

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
5. Kemudahan dan kesulitan seperti apa yang Anda hadapi ketika diberi soal
dalam bentuk: (Wajib dijawab semuanya)
a. Kemudahan Pilihan Ganda :

b. Kesulitan Pilihan Ganda :

c. Kemudahan Essay :

d. Kesulitan Essay :

6. Kesulitan dan kemudahan apa yang Anda hadapi ketika diberi tugas
membuat teks, bercerita atau memahami soal bercerita yang panjang?
(Wajib dijawab semuanya)
a. Kemudahan :

b. Kesulitan :

7. Apakah Anda mengikuti kegiatan lain diluar kegiatan sekolah seperti les,
bimbingan belajar atau ekstrakulikuler? Kalau iya sebutkan nama
kegiatannya!

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 9

SURAT BALASAN

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 10

DOKUMENTASI

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DOKUMENTASI SELAMA LATIHAN RAP

1. Materi

2. Latihan lirik

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
3. Latihan Flow

4. Latihan Freestyle

5. Latihan Beatle

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai