2018
Rizki, Siti
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7475
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH MUSIK RAP TERHADAP KREATIVITAS VERBAL
PADA REMAJA
SKRIPSI
Oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
ABSTRAK
1
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Departemen Piskologi Umum dan Eksperimen Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
1
Psychology Student, Under Graduate Program, Faculty of Psychology, University
of North Sumatera.
2
Lecture at Faculty of Psychology, University of North Sumatera.
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat,
kasih sayang dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi untuk
tujukan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang menjadi suri teladan dalam setiap
orang tua atas segala cinta, kasih sayang, do’a serta dukungannya baik moril maupun
materil yang telah menyertai langkah peneliti. Semoga Allah S.W.T membalas semua
kebaikan mereka, melindungi mereka serta mencurahkan kasih sayang Nya untuk
mereka di dunia maupun di akhirat. Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada
adik peneliti satu-satunya yang selalu mendukung, mendorong dan menghibur di saat
penuh tantangan dalam perjalanan skripsi ini, semoga Allah membalas kebaikannya
yang telah diberikan dan atas referensi buku yang telah dipinjamkan. Terima
kasih ya Bu.
Nazriani, M.A, Kak Amalia Meutia, M.Psi, Psikolog terima kasih atas
5. Dosen penguji Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, M.Pd, Psikolog selaku penguji 1, Bu
Etti Rahmawati, M.Si selaku penguji 2 dan Kak Dian Ulfasari Pasaribu, M.Psi
selaku penguji 3. Terima kasih telah menyediakan waktu untuk menguji dan
membagikan ilmunya.
7. Kepala Sekolah, staf pengajar dan pegawai SMA Negeri 16 Medan terima
9. Devi, Fitri Silaen, Sulis, Merinda, Nita, Gita, Gusti, Tia, Rahel, Mega, Dika,
berdiskusi, serta ilmunya. Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses dan
bermanfaat. Aamiin.
10. Nizam, Jawi, Ghazali, Jericho, Rizky, Fahwaz, Fauzal, Rasyid, GBL Record,
mau melatih rap dan menjadi subjek penelitian ini. Terima kasih banyak
teman-teman.
banyak kelemahan- kelemahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap skripsi
penelitian ini akan bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam
Penelitian penelitian ini, peneliti minta maaf atas kesalahan tersebut. Terima kasih.
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki keterbukaan era globalisasi, pendidikan dihadapkan pada
masalah dengan cepat dan tepat, menciptakan individu yang mampu beradaptasi
serta mampu berkomunikasi secara lisan dan tulisan (Hidayat, 2017). Dalam hal
ini, pengetahuan dan keterampilan akan menjadi basi bila tidak dilatih. Maka yang
individu untuk mengolah pengetahuan dan informasi yang diterima agar menjadi
yang baru, kemampuan untuk memberikan gagasan baru yang dapat diterapkan
dalam pemecahan masalah, atau kemampuan untuk melihat hubungan yang baru
merupakan salah satu kemampuan mental yang bersifat unik, konkret, maupun
abstrak baik verbal maupun non verbal (Hurlock, 1978). Kemampuan yang
terungkap secara verbal, berdasarkan data atau informasi yang berasal dari
(Munandar, 1985).
baik lisan maupun tulisan (Munandar, 1985). Keterampilan berbahasa terdiri dari
Munandar, 1999) yaitu mempunyai pembendaharaan kata yang luas, bicara terus-
tugas yang diberikan guru di sekolah. Peneliti melakukan survey terhadap 100
siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan bahwa guru mereka juga lebih banyak
memberikan soal dalam bentuk essay, memberikan tugas bercerita serta adanya
dengan tanya jawab antar siswa yang memberikan kesempatan siswa untuk
menulis dan berbicara serta penggunaan tema yang luas dalam presentasi.
Masalahnya yang didapatkan dari hasil survey pada 100 siswa SMA
pertanyaan yang terlalu berpatokan dengan yang ditulis dibuku. Terdapat juga
kesulitan dalam mencari ide sendiri ketika disuruh untuk membuat tugas bercerita.
cerita yang dituliskan oleh siswa serta cerita yang mereka buat singkat.
tergolong rendah dan kurang memuaskan karena tidak mencapai nilai KKM yaitu
70 (Harahap, 2017). Kemampuan menulis yang dimaksud dalam hal ini adalah
memadukan makna antar kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya agar
terjalin dengan baik atau tidak (Harahap, 2017). Selain itu hasil wawancara
peneliti kepada salah satu siswa SMA Negeri 16 Medan terungkap kalau mereka
juga menggunakan metode presentasi dan diskusi pada beberapa mata pelajaran
dan memiliki kesulitan saat menyampaikan gagasan saat presentasi dan diskusi.
“kami pernah juga kak dikasih tugas presentasi dan diskusi sama guru kami kak
kayak mata pelajaran biologi. Terus beberapa dari kami banyak diamnya dan
gaguk saat presentasi”
(Komunikasi personal, 14 Oktober 2017)
masih tergolong rendah. Rendahnya keterampilan bahasa yang terjadi pada siswa
berpikir terdapat kaitan yang erat. Munandar (1985) juga mengemukakan bahwa
kreativitas verbal dapat dikembangkan melalui kegiatan kegiatan “olah kata” yang
berguna mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan kata yang baik dan menarik
semantik baru dan juga berhubungan dengan right inferior frontal gyrus yang
menunjukkan efisiensi yang lebih besar di daerah otak yang terlibat dalam proses
yang dilihat dari rendahnya keterampilan bahasa mereka didukung oleh penelitian
dari University Tibiscus yang melakukan penelitian terhadap 105 high school
students yang menyatakan bahwa kreativitas verbal pada high school lebih rendah
dengan bagian otak yang disebut prefrontal cortex yaitu level tertinggi dari frontal
cortex yang bertugas dalam pengambilan keputusan, kreativitas, kontrol diri yang
belum berkembang sempurna dan masih terus berkembang hingga usia 18 hingga
25 tahun (Santrock, 2009). Menurut ACT for Youth dalam Papalia (2009) otak
masih bisa terus berkembang dan mereka dapat berusaha untuk meningkatkannya.
kreativitas dapat melalui dengan musik. Menurut Merrit (2003) manfaat musik
antara lain meningkatkan daya ingat dan merangsang kreativitas. Hasil penelitian
dalam Campbell (2002) juga mengatakan bahwa anak kelas satu yang diberi
baik dalam hal kreativitas dibandingkan dengan anak- anak seusia mereka yang
tidak menerima pelajaran musik. Selain itu terdapat penelitian mengenai pengaruh
aktivitas musik terhadap kreativitas yang dilakukan pada usia anak 4-5 tahun.
siswa SMA yang memiliki kreativitas verbal yang rendah dapat meningkatkan
teknik secara verbal. Musik yang bergantung pada kinerja lisan dan kemampuan
Musik rap adalah syair dengan beat (Escher, 2006). Menurut Rakim
(dalam Escher, 2006) bahwa rap adalah irama dan puisi. Menurut Rose (1994)
musik rap adalah bentuk cerita berirama serta musik berbasis elektronik. Dari
definisi yang dikemukakan tokoh di atas, peneliti menyimpulkan bahwa musik rap
adalah syair dengan beat dengan lirik yang dibuat sendiri dan dibawakan dengan
flow tanpa memerlukan alat musik. Untuk menambah penjelasan mengenai musik
rap, berikut hasil wawancara dengan salah satu rapper di kota Medan berinisial R :
“yang dibutuhkan dalam rap cuma pandai mengelola kosa kata atau membuat lirik
dengan sendiri setelah buat lirik di flow-in sendiri dengan beat kosong karna kalau
tidak buat sendiri nanti bisa kenak sanksi karna plagiat. Rapper itu harus pandai
freestyle (mengeluarkan kata-kata sendiri yang ada dalam pikiran) serta pandai
battle rap”.
(Komunikasi personal, 22 November 2015)
Musik rap sendiri telah berkembang lama di Medan yang dibuktikan
B.O.R_MDN dan ONE VOICE. Melalui musik rap juga informasi mudah
sosialisasi mengenai menunda pernikahan hingga usia mapan mudah diterima oleh
siswa-siswi SMA melalui sarana lagu dan musik (Pos Kota, 2015). Untuk
kompetisi lomba lagu rap yang digelar BKKBN di Palembang (Sindo News,
2014). Di Indonesia sendiri musik rap berkembang dan menjadi salah satu genre
yang disukai dan banyak anak-anak muda Indonesia sudah menjadi seorang
rapper terkenal seperti Iwa K, Igor Saykoji, dan Bondan Prakoso (Warta Info,
2014). Selain banyak disukai oleh anak muda Indonesia, musik rap pun
kreativitas dimana karakteristik dari musik rap adalah improvisasi lirik dan flow.
dengan peningkatan pada bagian otak yaitu left inferior frontal gyrus selama
tugas untuk menghasilkan ide- ide kreatif. Ketika individu bermain musik rap dan
lambat antara gelombang alpha dan gelombang theta pada saat itulah ide-ide
dan pemantauan. Improvisasi dengan memadukan lirik dan musik memicu otak
semakin kreatif dimana aktivitas tinggi pada frontal cortex (Liu, 2012).
Medan. Peneliti eksperimen ini dilakukan untuk melihat pengaruh musik rap
terhadap kreativitas verbal remaja dikarenakan penelitian musik rap lebih banyak
dilakukan untuk terapi psikologi dan masih sedikit penelitian musik rap berkaitan
B. Rumusan Masalah
“Apakah ada pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal pada remaja?”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
kreativitas.
2. Manfaat Metodologis
kreativitas terutama kreativitas verbal dan teori musik rap dan untuk
peneliti selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini memuat teori-teori terkait kreativitas verbal serta musik rap yang
analisa data.
Bab ini memuat kesimpulan penelitian yang meliputi hasil analisa dan
dan saran praktis untuk pembaca, pelajar, orang tua dan pihak sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kreativitas Verbal
1. Definisi Kreativitas
mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang selalu
produk atau solusi yang baru dan berguna. Kreativitas menjadi pemecahan
masalah yang baik. Perbedaan antara solusi yang standar dengan solusi kreatif
adalah bahwa solusi kreatif itu baru dan tidak harus dibatasi oleh contoh
gagasan yang baru, dan sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya. Ia mungkin
mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari
Hasilnya dapat berupa produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, ataupun bersifat
yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau kemampuan untuk melihat
(Munandar, 2012).
kreativitas sebagai proses untuk memproduksi sesuatu yang asli dan bermanfaat
lingkungan, gaya berpikir yang sesuai serta kepribadian (dalam Matlin, 2009).
kreativitas ditinjau dari proses adalah proses untuk merasakan dan mengamati
merupakan sesuatu yang baru, orisinal, dan bermakna. Ditinjau dari pendorong,
solusi baru yang dapat diterapkan untuk pemcahan masalah yang berasal dari
berdasarkan data atau informasi yang berasal dari banyaknya jawaban terhadap
menggunakan kata-kata secara efektif, memahami hubungan antar kata, dan arti
kalimat dalam satu paragraf. Kemampuan tersebut merupakan faktor verbal yang
2000).
berupa tulisan dalam bentuk bahasa yang berpengaruh pada kecakapan berbahasa
lisan yang terungkap secara verbal. Individu yang mempunyai kemampuan verbal
seni bahasa yaitu mempunyai pembendaharaan kata yang luas, bicara terus-
dengan operasi, isi dan produk yang berhubungan dengan bahasa tulisan dan lisan
kognitif diaman konsep ini sejalan dengan konsep yang diajukan oleh Guilford
a. Jenis kelamin
Kreativitas yang lebih tinggi terjadi pada anak laki-laki dari pada anak
didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan didorong
b. Status sosioekonomi
pengalaman kreatif.
c. Urutan kelahiran
untuk memiliki kreativitas yang tinggi dari anak pertama dikarenakan anak
daripada pencipta.
d. Ukuran keluarga
Individu yang berasal dari keluarga kecil cenderung kreatif daripada yang
e. Lingkungan
f. Inteligensi
konflik.
Menurut Ayan (2002) terdapat tujuh unsur utama yang bisa digunakan
a. Pencahayaan
Cahaya merupakan salah satu sumber energi kreatif yang paling ampuh.
dengan tubuh dan pikiran. Dari hasil terapi cahaya, peserta penelitian
mengalami rasa tenang dan siaga di bawah sinar terang tersebut, dan
menit. Mereka pada akhirnya lebih ceria dan penuh energi, berkonsentrasi
b. Warna
perasaan yang diinginkan. Warna merah, jingga, kuning dan cokelat dapat
menciptakan suasana yang lebih tenang dan sejuk dan dapat membuat
lebih berkonsentrasi dan tenang. Warna merah, jingga, biru, hitam dan
c. Seni
Istilah seni dalam lingkungan berarti segala sesuatu di dinding, rak, dan
Mendekorasi ruangan dengan uang kuno, suvenir yang lucu, fosil, benda-
benda kerajinan, karya seni etnis, hasil karya seni anak-anak, foto berbagai
tempat alami, boneka, dan topeng komedi itu lebih mempengaruhi suanana
d. Musik
Musik atau bunyi mempunyai dua fungsi yaitu dapat meningkatkan fungsi
otak dan membantu kecepatan belajar dan daya ingat. Musik memiliki
e. Aroma
dan sebagainya.
f. Sentuhan
Benda bisa memberi energi dan rangsangan bagi ide dan perasaan.
g. Cita rasa
Mood Through Food, ada tiga prinsip penting dalam masalah gizi yang
harus diingat:
yang besar, atau makan siang terdiri dari daging dan kentang akan
ketajaman mental.
iii. Pola makan terbaik adalah yang mementingkan buah-buahan segar dan
sayuran.
B. Musik Rap
1. Definisi Musik
Musik adalah seni dan ilmu yang terorganisir. Terwujud dalam setiap
khusus sesuai waktu dan tempat. Musik sebagai seni suara dalam waktu yang
mengekspresikan ide-ide dan emosi dalam bentuk yang signifikan melalui unsur-
2. Elemen-Elemen Musik
(Kamien,2004):
tinggi rendahnya suara yang didengar. Dinamika adalah derajat keras atau
properti musik.
ii. Aksen dan Sinkopasi, sebuah not yang paling jelas ditekankan dengan
dikenali keseluruhan.
musik.
3. Manfaat Musik
keindahannya.
4. Musik Rap
perkembangan jenis musik pun juga meningkat seperti musik rok, musik klasik,
musik jazz, musik barok, nature sound musik, musik pop, musik country, musik
hip hop dan lain sebagainya. Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan mengenai
musik rap.
Musik rap adalah syair dengan beat (Escher, 2006). Menurut Rakim dalam
Escher (2006) bahwa rap adalah irama dan puisi. Menurut Rose (1994) musik rap
adalah bentuk cerita berirama serta musik berbasis elektronik. Musik rap sendiri
awalnya merupakan ekspresi black culture yang mengutamakan voice black dari
Selatan di New York kota sebagai bagian dari hip hop, budaya pemuda Amerika
dan Afrika terdiri dari grafiti, breakdance, dan musik rap (Rose, 1994). Musik rap
sebagai bentuk puisi lisan tunggal yang tampaknya telah dikembangkan secara
mandiri pada tahun 1970; sebagai sejarawan musik Reebe Garofalo menunjukkan,
"musik rap harus dipahami sebagai salah satu unsur budaya dalam gerakan sosial
untuk siapa saja dengan menggunakan pita suara. Tidak perlu piano, drum
ataupun gitar. Yang diperlukan hanyalah suara serta pad, pena yang merupakan
kebutuhan opsional (Escher, 2006). Seorang pemain rap dikenal sebagai seorang
penulis lirik dan seorang penulis lirik bermain dengan kata-kata dan mampu
melakukan flow dengan mudah (Escher, 2006). Menulis lirik rap melibatkan
serangkaian pemikiran yang menantang setiap kali latihan berpikir (Escher, 2006).
Biasanya pemain rap bermain kata kata dari pengalaman pribadi, mengambil
Musik rap dan budaya hip hop adalah bentuk-bentuk budaya, politik, dan
komersial, dan bagi banyak orang muda mereka utama budaya, sonic dan jendela
linguistik di dunia (Rose, 1994). Pemain rap bisa memperbaiki perhatian orang
tergantung pada teknologi dan efeknya pada suara dan kualitas reproduksi suara.
Kekuatan utama rap adalah penggunaan ritme dan suara, terutama penggunaan
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa musik rap adalah syair
dengan beat dengan lirik yang dibuat sendiri oleh pemain rap dan dibawakan
dengan flow tanpa memerlukan alat musik seperti gitar, piano dan sangat
Musik rap cenderung sulit diterima secara langsung, rapper menulis lirik
mereka sendiri. Ini juga merupakan alasan mengapa rapper meng-cover lagu
a. Lirik, mengacu untuk materi dan membuat tulisan untuk lagu. Kritikus rap
dalam puisi yang baik – simile, metafora dan aliterasi serta ekspresi
kreatif,orisinalitas,dan emosi.
b. Style baik untuk kualitas tonal di vokal rapper dan untuk tingkat orisinalitas
intensitas penampilan untuk efek mereka. L.L. Cool J’s style merupakan
keseimbangan antara dua ekstrem- agresif dan tak kenal henti, menekankan
c. Flow “the verbal wordplay of rap” menjelaskan sense rapper dari ritme
dan waktunya. Konsep aliran yang membedakan musik rap dari musik
lainnya dengan lirik yang diucapkan. Lirik rap yang disampaikan dalam
suku kata dan kata-kata. Sajaknya berada diorama yang berbeda. Rapper
kata dalam 4 baris dan 83 suku kata. Itu berarti kurang lebih 20 suku kata
perbaris. Sedangkan flow dengan kecepatan lambat hanya 12-16 suku kata
genre lain, memiliki suara yang khas yang membedakan mereka dari rapper
idolanya.
Sedangkan Krim dalam Lena (2006) bahwa ada 2 kriteria tambahan musik
rap yang membedakan antara rapper yang satu dengan yang lain yaitu:
musik. Jika instrumentasi adalah latar belakang atau irama untuk suara
utama maka rap itu memiliki gaya musik berirama. Saat pra-rekaman musik
atau sampel fungsi sebagai “suara yang berbicara” ini merupakan gaya
dari sumber musik yang berbeda. Lagu rap dibedakan atas dasar bagaimana
Parameter dasar yang menguraikan sistem genre pada musik rap sebagai
berikut: style musical tracks, style flow dan topik umum yang ditangani dengan
aspek semantik lirik. Meskipun parameter lainnya bisa dengan mudah ditawarkan
seperti isyarat yang lebih visual mengenai pakaian, style video, dan sebagainya,
tekanan pada "musikal" yang lebih baik akan lebih efektif memperkuat poin
bahwa aspek sonic musik dilengkapi dengan fungsi sosial. Parameter sonik tidak
hanya mencerminkan budaya. Untuk itu, bagian awal pada setiap genre akan
setengah dari single charting Crossover Raps, termasuk single rap pertama pada
chart "Rapper Delight”. Hal ini tidak mengejutkan karena atribut musicological
Crossover rap ini (liriknya cepat dimengerti dan instrumentasi tipis) menyerupai
musik populer periode ini. Sebaliknya Dirty South Rap, sebuah genre penting
yang fokus liriknya pada seks, berpesta, dan ucapan twangy "south", memiliki
1979 dan 1995 adalah perubahan karakteristik style dari sub genre yang lebih tua
ke yang baru. Misalnya, pada tahun 1982 Parody Rapper memperluas style
musical dan style rhythmic dari Crossover Rapper untuk mencakup interlocuter
dan beberapa style rhythmic, tapi mempersempit fokus lirik untuk menyertakan
parodi lainnya pada lagu rap. Transisi gaya inI lebih halus dibandingkan dengan
break antara Pim Rap pertama pada tahun 1983 dan genre lainnya: new jack
swing, west and east coast gangsta, dan booty rap. Sementara Pimp rap
menyerupai Crossover Rap dalam penggunaan sung flow, style rhythmic kesatuan
dan rhythmic background music, fokus liris pada seks, uang, membual dan
kekerasan.
delapan sub genre (Pimp, New Jack Swing, West and East Coast Gangsta Rap,
Booty, G Funk, Don, dan Dirty South) sebagai Hardcore Rap karena lirik mereka
bahwa disemua gaya sub genre, fitur lirik Hardcore Rap "hustler” sebagai
protagonis (Krim, dan Rose dalam Lena, 2006). Pimps Rap merupakan genre anti
orang lain secara fisik atau lirik. Antara single charting di akhir 1980-an, ada
sesuatu yang mencolok dari sub genre yang memanfaatkan style flow yang sangat
protagonis. Sub genre Booty rapper berbeda bagaimana mereka dikerahkan narasi
hustler. Sementara Pimp rapper latar depan uang dan ditempatkan seks sebagai
dengan penekanan pada kekayaan, individualitas dan dominasi seksual dari Pimp
C. Remaja
masa perkembangan yang berlangsung sejak usia sekitar 10 atau 11, atau bahkan
lebih awal sampai masa remaja akhir sekitar usia 20an, yang melibatkan
perubahan besar dalam aspek fisik, kognitif dan psikososial yang saling berkaitan
(Papalia, 2009).
1. Perkembangan Kognitif
disebabkan cara berpikir mereka yang baru ini mengubah cara mereka melihat
dirinya sendiri dan dunia luar. Menurut Elkind, pemikiran yang belum matang
kasus.
pemikiran, namun mereka sering kali berasumsi kalau apa yang dipikirkan
orang lain sama dengan apa yang mereka pikirkan, yaitu diri mereka
sendiri.
representasi mental simbolik berupa ide, proses, benda yang diciptakan oleh
berupa simbolik yang tersimpan dalam memori akan dikeluarkan yang berguna
untuk memecahkan masalah dan salah satu bentuk pemecahan masalah tersebut
Heerden, 2010). Sehingga untuk membuat fungsi otak individu menjadi kreatif,
aktivitas musik.
perkembangan fungsi kognitif yang diakibatkan oleh adanya aktivitas musik. Para
bagian otak yaitu frontal lobe (Satiadarma, 2004). Salah satu bagian dari frontal
lobe adalah prefrontal cortex yang berperan penting dalam kreativitas (de Souza
dkk, 2014).
Improvisasi lirik dapat dilakukan dengan bermain musik rap. Musik rap
mengutamakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat yang diiringi dengan
beat serta musik rap merupakan bagian dari tradisi oral yang berasal dari Afrika
melengkapi kriteria musik yang sudah ada atau disengaja, atau dikonstruksi secara
peningkatan pada bagian otak yaitu left inferior frontal gyrus selama tugas untuk
menghasilkan ide- ide kreatif. Left inferior frontal gyrus penting dalam
(Beaty, 2015).
Selain improvisasi lirik, flow juga dilakukan dalam musik rap dan
merupakan salah satu karakteristik dari musik rap tersebut. Ketika individu
bermain musik rap dan nge-flow maka terdapat bagian-bagian otak yang
lambat antara gelombang alpha dan gelombang theta. Dalam hal ini kesenjangan
hypnogogic (halusinasi yang terjadi saat kondisi tidur dan terjaga) dapat membuat
dimana produk dari informasi baru berbenturan dengan pemikiran yang lama yang
Pada saat waktu yang bersamaan individu yang melakukan aktivitas musik
rap dengan flow bagian otak yang disebut prefrontal cortex dinonaktifkan
pemantauan diri dan kontrol implus. Hasilnya individu jauh lebih berani, kritis,
Penelitian dalam Campbell (2002) mengatakan bahwa anak kelas satu yang diberi
baik dalam hal kreativitas dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka yang
tidak menerima pelajaran musik. Selain itu terdapat penelitian mengenai pengaruh
aktivitas musik terhadap kreativitas yang dilakukan pada usia anak 4-5 tahun.
memperoleh skor tinggi dalam tes kreativitas (Djohan, 2016). Hasil- hasil
rap itu sendiri yaitu flow dan mengimprovisasi lirik yang dapat merangsang
perkembangan otak yang berkaitan dengan fungsi kognitif yaitu kreativitas verbal.
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesa sebagai
berikut:
“ada pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal pada remaja”
BAB III
METODE PENELITIAN
secara penuh berada dalam kendali peneliti. Tujuannya untuk melihat hubungan
kausal (sebab-akibat) antara varibel bebas dan variabel tergantung (Azwar, 2013).
hubungan sebab akibat. Ciri khas yang menjadi kriteria eksperimen murni adalah
variabel luar terdistribusi secara merata pada kelompok eksperimen dan kelompok
A. Identifikasi Variabel
Musik rap dalam penelitian ini adalah membuat syair dengan beat. Musik
rap memiliki kriteria antara lain lirik, flow dan beat. 3 kriteria tersebut digunakan
untuk melihat keterampilan musik rap yang dapat dilihat dari adanya peningkatan
dalam menghasilkan lirik, membawakan flow serta penyatuan antara lirik dengan
beat.
antara kelompok eksperimen yang diberikan latihan musik rap dan kelompok
kontrol yang tidak diberi latihan musik rap. Tes Kreativitas Verbal ini akan
disajikan oleh seorang tester dan dibantu juga oleh peneliti. Waktu pengerjaan
selama kurang lebih 75 menit. Skor yang tinggi akan menunjukkan bahwa
kreativitas verbal peserta tinggi sedangkan skor yang rendah menunjukkan bahwa
1. Perbedaan individu
a. Inteligensi
Structure Test).
2. Pengaruh lingkungan
a. Lokasi latihan
b. Pembawa materi
dilakukan, kondisi ruangan tetap sama serta pembawa materi pun juga
dilakukan oleh orang yang sama sampai hari terakhir. Begitu juga ketika
kelompok kontrol dilakukan pada kondisi ruangan yang sama dan pada
D. Rancangan Penelitian
subject design. Peneiliti akan membandingkan efek dari variabel bebas pada
kelompok yang berbeda (Myers dan Hansen, 2006). Berikut gambar desain
R KE O1 (X) O2
R KK O1 (-) O2
Keterangan:
R : Random Assignment
KE : Kelompok Eksperimen
O1 : Pretest (pemberian Tes
Kreativitas Verbal)
X : Pemberian pelatihan
musik rap
O2 : Postest (pemberian Tes
Kreativitas Verbal)
KK : Kelompok Kontrol
- : Tidak diberi pelatihan
musik rap
1. Populasi
kenyataan yang diperoleh dari subjek penelitian (Hadi, 2000). Adapun populasi
yang dituju dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 16 Medan.
rap terhadap kreativitas verbal. Tes kreativitas verbal yang digunakan oleh peneliti
dibatasi usia 10-18 tahun. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah 28 orang yang
2006). Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
dan dipilih karena individu mencerminkan tujuan tertentu dari penelitian (Myers
dan Hansen, 2006). Peneliti memakai teknik ini karena sampel yang digunakan
oleh peneliti adalah siswa SMA Negeri 16 Medan yang sebelumnya peneliti
serta hasil survey awal yang dilakukan peneliti adanya siswa-siswi yang
mempunyai kemampuan verbal yang masih rendah. Selain itu berkaitan dengan
visi dan misi SMA Negeri 16 Medan. Adapun visi dari SMA Negeri 16 Medan
mampu bersaing dalam kompetisi global. Adapun salah satu misi SMA Negeri 16
1. Instrumen Penelitian
siswa dalam mengembangkan kata, bentuk soal sering yang diberikan guru
mereka, dan kesulitan dan kemudahan apa yang dialami mereka ketika diberi soal
cara, dan manfaat penelitian yang harus disepakati oleh subjek penelitian.
g. Lembar kertas dan pulpen yang akan digunakan saat pelatihan musik rap.
Alat ukur penelitian yang digunakan adalah Tes Kreativitas Verbal dari
Munandar. Tes ini disusun berdasarkan model Struktur Intelek dari Guilford,
verbal, dan berbeda dalam dimensi produk. TKV terdiri dari 6 subtes (Munandar,
2012):
a. Permulaan kata
susunan huruf tertentu. Tes ini mengukur kelancaran kata yaitu kemampuan untuk
b. Menyusun kata
huruf-huruf dari satu kata yang diberikan sebagai rangsangan. Tes permulaan kata
mengukur kelancaran kata, tetapi tes ini juga menuntut kemampuan dalam
Subjek harus menyusun kalimat yang terdiri dari tiga kata, huruf pertama
untuk setiap kata diberikan sebagai rangsangan, akan tetapi urutan dalam
penggunaan ketiga huruf tersebut boleh tidak sama, sesuai dengan kehendak
memiliki dua sifat yang ditentukan. Tes ini merupakan ukuran dari kelancaran
e. Macam-macam penggunaan
dari benda sehari-hari. Tes ini mengukur kelenturan dalam berpikir karena dalam
tes ini subjek harus dapat melepaskan diri dari kebiasaan melihat benda sebagai
alat untuk melakukan hal tertentu saja. Tes ini juga mengukur orisinalitas dalam
f. Apa akibatnya
Subjek harus memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi dari suatu
kejadian yang telah ditentukan sebagai rangsangan. Kejadian itu sebetulnya tidak
mungkin terjadi, akan tetapi dalam hal ini subjek harus mengumpamakan hal itu
terjadi dan apa saja akibatnya. Tes ini mengukur kelancaran dalam memberikan
macam implikasi. Contoh: apa akibatnya manusia dapat terbang seperti burung?
1. Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur, seberapa cermat alat ukur melakukan fungsinya dengan
teliti sebagai alat ukur, seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya,
artinya alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan teliti
(Azwar, 2012).
menyebutkan bahwa tes ini valid yang ditunjukkan dengan angka korelasi untuk
validitas butir berkisar antara 0,363-0,847 dan validitas subtesnya dengan total
2. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya (Azwar, 2012). Tes Kreativitas Verbal telah dinyatakan reliabel.
sebesar 0,915 pada taraf signifikansi 1 % (dalam Yusri, 2004; dalam Handayani,
2009).
tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan
data.
a. Pencarian referensi
hubungan dan manfaat dari kreativitas verbal dan musik rap tersebut serta
eksperimen.
Peneliti menggunakan alat ukur tes kreativitas verbal dari Munandar untuk
Medan. Sebelum diberi tes kreativitas verbal, siswa akan diberi tes
Sebelum pengambilan data, peneliti meminta surat izin dari fakultas lalu
e. Pemilihan subjek
f. Pengkategorian subjek
2. Tahap Pelaksanaan
Februari 2017- 30 Maret 2017 di SMA Negeri 16 Medan. Subjek penelitian terdiri
kontrol) yang terdiri dari siswa kelas X dan kelas XI. Total pertemuan pada
pada pertemuan pemberian treatment , yang dalam hal ini diberikan latihan musik
rap selama 2 jam 30 menit yang dilakukan 3 kali dalam seminggu sebanyak 16
a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
c. Uji Hipotesa
95% (α= .05) dengan p.sign < .05 Keseluruhan analisis dilakukan dengan
BAB IV
A. Analisa Data
dan kelompok kontrol 15 orang. Rincian pembagian dapat dilihat pada tabel 1
dibawah ini:
Melalui tabel 1 dapat diketahui bahwa 75% peserta berjenis kelamin laki-
laki dan 25% berjenis kelamin perempuan. Selain itu, diketahui pula jumlah
Uji asumsi penting untuk dilakukan sebelum peneliti memilih uji statistik
yang tepat untuk digunakan berikutnya (Field, 2009). Uji asumsi yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
peneliti akan menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena sampel yang digunakan oleh
peneliti kurang dari 50 orang (Ghasemi, 2012). Data terdistribusi secara normal
jika nilai signifikansi p > .05,. Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen
kontrol tidak terdistribusi secara normal dengan tidak terpenuhinya syarat dari
normalitas p> .05 dimana signifikansi dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol nilai p- nya lebih kecil dari .05 (KE =.003 < .05 dan KK=.068 < .05).
Data yang tidak terdistribusi secara normal menunjukkan tahap uji statistik
berikutnya yang harus digunakan oleh peneliti. Peneliti lebih tepat menggunakan
b. Uji Homogenitas
eksperimen dan kelompok kontrol memiliki variasi dan sebaran skor yang sama
atau sampel yang diambil berasal dari populasi yang homogen (Field, 2009). Uji
program SPSS, dengan syarat nilai p>.05 baru bisa dikatakan homogen. Hasil uji
Tabel 3.
Levene Statistic Df1 Df2 Sig. Status
Hasil Uji
7.372 1 26 .012 Tidak homogen
Homogenitas menggunakan Levene’s Test
memenuhi asumsi homogenitas dimana nilai p lebih kecil dari .05 (.012 < .05).
Hal ini juga menunjukkan bahwa peneliti lebih tepat menggunakan uji statistik
nonparametrik.
c. Uji Hipotesa
mengetahui pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal siswa SMA. Adapun
rap tidak lebih baik daripada kreativitas verbal siswa SMA yang tidak
berlatih musik rap. Syarat agar H0 ditolak jika nilai p < .05
ii. Ha : µ1 > µ2 artinya kreativitas verbal siswa SMA yang berlatih musik
rap lebih baik daripada kreativitas verbal siswa SMA yang tidak
SPSS diketahui bahwa Sig. (1 tailed) .000 < .05 dengan taraf kepercayaan 95%.
Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dengan .000 < .05 ini
kelompok eksperimen yang diberikan latihan musik rap dengan kelompok kontrol
yang tidak diberikan latihan rap. Selain itu, dapat juga disimpulkan bahwa
kreativitas verbal kelompok eksperimen yang berlatih rap lebih baik daripada
kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan rap. Hal ini dapat dilihat dari hasil
d. Effect Size
standard dari seberapa besar pengaruh yang diamati, sehingga mereka mampu
signifikan bukan berarti bahwa pengaruh yang diukur tersebut mempunyai arti
(Field, 2009). Oleh karena itu, harus dilakukan mengukur seberapa besar
penelitian ini adalah latihan musik rap. Berikut perhitungan effect size di bawah
ini:
rgain= Keterangan :
N = Total Sampel
Nilai r yang diperoleh oleh penelitian ini adalah -.66. Hal ini menunjukkan
besarnya pengaruh musik rap terhadap kreativitas verbal sebesar (.66)2 x 100% =
43.56% . Penjelasannya yaitu efek yang dihasilkan berada pada kategori large
kali pertemuan dimulai pada Sabtu, 18 Februari 2017 s/d Kamis, 30 Maret 2017.
Pertemuan dilakukan 3 kali dalam seminggu. Dimulai dari pukul 14.30 WIB s/d
17.00 WIB. Pada hari pertama latihan, peserta sangat antusias dan bersemangat
dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pelatih dan menyimak apa yang
diterangkan oleh pelatih. Peserta merasa senang dengan latihan rap sehingga
walaupun begitu mereka tetap menyimak apa yang dijelaskan oleh pelatih. Dalam
hal ini, kondisi fisik mempengaruhi peserta dalam membuat lirik sehingga
membuat beberapa peserta sulit dalam memikirkan ide lirik. Tetapi terdapat juga
peserta yang merasa senang dengan membuat lirik dan merasa dengan membuat
lirik ini mereka terus belajar memperbanyak kosa kata. Dengan membuat lirik
dapat membuat mereka kreatif karena dituntut untuk membuat kata-kata yang
indah dan mereka bebas berekspresi. Permainan kata-kata sangat diperlukan di rap
ini, dan mereka harus memperbanyak kata-kata mereka sehingga lirik yang
tolakan saat disuruh maju. Mereka masih terbata-bata seperti membaca saat
membawakan flownya dan kejar-kejaran antara beat dan liriknya. Setelah berapa
ditunjukkan dengan mereka mampu memasukkan lirik dengan beat dan tidak
kejar-kejaran lagi. Tetapi mereka tetap kelihatan gugup saat melakukan flow di
depan.
Sama halnya dengan flow, awal latihan freestyle mereka juga mengalami
mereka sambil memikirkan lirik selanjutnya. Mereka mengeluh tidak tahu lirik
apa selanjutnya yang mau dikatakan dan mereka mengatakan bahwa mereka
freestyle itu tanpa diberikan waktu langsung bisa menghasilkan lirik. Awal
mereka latihan freestyle, mereka hanya mampu menghasilkan 3 baris lirik dan
bersalaman terlebih dahulu. Peserta yang duduk tertawa melihat peserta yang
maju. Saat mereka battle di depan kelas peserta menggoyangkan badan mereka
sambil melihat lihat ke atas sekaligus sambil berpikir. Saat battle mereka mampu
B. Pembahasan
di tambah 4 hari pretest dan posttest dengan partisipan sebanyak 28 orang. Hasil
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang siginifikan yang dilihat dari nilai
gain score kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p < .05 (.000
< .05). Sementara untuk melihat besarnya pengaruh treatment dapat dilihat dari
effect size sebesar 43.56% yang tergolong large (besar) serta dibuktikan juga
dengan peningkatan lirik mereka saat melakukan freestyle dan battle yang
menghasilkan 8 baris dan hasil evaluasi peserta yang mengatakan bahwa membuat
mereka menjadi kreatif. Hal ini dapat diartikan bahwa treatment berupa pelatihan
ini memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesa peneliti yaitu kreativitas verbal
siswa SMA yang berlatih musik rap lebih baik daripada kreativitas verbal siswa
diketahui pula dengan melihat perbedaan nilai Median dari kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Dalam statistik non parametrik, median dianggap lebih
sesuai dalam mempresentasikan apa yang sebenarnya karena median tidak terlalu
4) lebih tinggi dari median kelompok kontrol ( Mdn= -1). Hal ini menunjukkan
latihan musik rap lebih baik dibandingkan kelompok kontrol yang tidak
Musik rap adalah syair dengan beat (Escher, 2006). Menurut Rakim dalam
Escher (2006) bahwa rap adalah irama dan puisi. Peserta diharuskan untuk
macam ide yang ada untuk menjadi lirik baru yang disampaikan dengan cara yang
unik yaitu menggunakan flow tetapi tetap mengikuti aturan berirama ab atau aa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Munandar (2012) bahwa kegiatan membuat cerita
mengarahkan pada pola berpikir kreatif yang terlihat pada kelancaran, kelenturan,
keaslian dan elaborasi dalam menghasilkan kata. Saat para peserta dituntut untuk
membuat lirik secara kreatif bagian otak yang berperan dalam kreativitas yang
disebut left inferior frontal gyrus menjadi aktif selama pembuatan lirik atau
improvisasi yang berguna untuk menghasilkan ide- ide kreatif (Beaty, 2015).
Pelatihan musik rap diberikan dalam beberapa sesi yaitu pemberian materi,
latihan membuat lirik, latihan flow, freestyle, dan battle yang berhubungan dengan
dalam penggunaan kata dan membawakan lirik dengan flow, keaslian dalam
Saat latihan peserta mengalami proses bagaimana cara membuat lirik yang
baik, cara membawakan lirik dengan flow, belajar freestyle dan battle. Para
peserta mendapatkan koreksi oleh pelatih hingga akhirnya para peserta mengalami
peningkatan dalam membuat lirik dan flow dan mampu menghasilkan lirik dari
pemikiran mereka sendiri. Saat latihan, peserta terlihat bersemangat belajar rap
ditunjukkan dengan mereka sering bertanya kepada pelatihnya mengenai rap, cara
mudah untuk bisa flow, dan bisa atau tidaknya mereka tetap latihan walaupun
2012) bahwa kreativitas ditinjau dari proses untuk merasakan dan mengamati
adanya masalah, menilai dan mengujinya. Ditinjau dari produk apa yang
dihasilkan merupakan sesuatu yang baru, asli dan bermakna. Serta ditinjau dari
eksternal.
dalam kata-kata. Awal latihan pembuatan lirik, flow dan freestyle peserta
diberikan kebebasan dalam membuat lirik mereka. Setelah hari terakhir dari hari
pembuatan lirik, flow dan freestyle peserta disuruh untuk membuat lirik dengan
tema “jati diri”. Para peserta disuruh untuk menuliskan apa yang mereka rasakan,
alami, lihat, dan dengar untuk mereka jadikan sebuah lirik. Peserta berusaha
mental simbolik yaitu verbal. Saat masalah tersebut datang, represetasi mental
senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan latihan walaupun ada beberapa
hari mereka terlihat kelelahan, saat awal latihan mereka terlihat gugup dan
menolak ketika disuruh tampil ke depan serta kesulitan dalam menghasilkan ide
untuk membuat lirik secara spontan. Tetapi dengan seiring berjalannya latihan
mereka menjadi mempunyai keberanian dalam melakukan rap dan mampu dalam
menghasilkan ide secara spontan walaupun hanya 3 sampai dengan 8 baris. Ini
dapat dihubungkan dengan pernyataan dari Kotler (2014) bahwa saat peserta
melakukan aktivitas musik rap dengan flow bagian otak yang disebut prefrontal
yang mengendalikan pemantauan diri dan kontrol implus yang membuat peserta
dalam mengikuti latihan dengan sering bertanya kepada pelatih apa yang ingin
mereka ketahui mengenai rap, dan bertanya apakah bisa lanjut untuk latihan
yang masih dalam usia remaja menggunakan musik sebagai pencarian identitas
kreativitas verbal remaja cukup efektif. Musik rap memberikan efek pada fungsi
kognitif dengan cara dituntut untuk menciptakan lirik sendiri yang membutuhkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
hasil penelitian eksperimen yang telah dilakukan oleh peneliti. Bagian awal akan
penelitian ini.
A. Kesimpulan
peserta yang awalnya 2-3 baris dan seiiring berjalannya latihan mampu
sampai 8 baris.
B. Saran
1. Saran Praktis
Saran praktis ini ditujukan untuk semua orang terkhusus para pendidik,
dan pelajar. Penerapan musik rap sebagai wadah dalam mengekspresikan kata-
kata cukup efektif sehingga mampu meningkatkan kreativitas verbal. Saran ini
bisa jadi pertimbangan para pendidik agar menggunakan aspek-aspek musik rap
saat pengajaran mata pelajaran bahasa dan kesenian agar para pelajar mampu
meningkatkan kreativitas mereka dengan wadah baru yang dibuat oleh pendidik.
Selain itu juga musik rap dapat dijadikan wadah untuk pengembangan potensi dan
bakat pada remaja sehingga remaja mampu mengekspresikan dirinya ke arah yang
dengan bebas, tetapi tetaplah harus kata-kata yang digunakan harus sopan, tidak
2. Saran Metodologis
fMRI agar hasil yang didapat lebih nyata dan lebih bisa dijelaskan secara
orang yang disegani oleh subjek penelitian agar subjek bisa komitmen
d. Peneliti selanjutnya harus mengingat apa saja yang harus dibawa saat
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, P. (1981). Perspective in music theory second edition. New York: Library
of Congress Cataloging in Publication Data.
Creativity Index. (2016, Maret 10). The global creativity index. Retrieved from
Martin prosperity. org: http://martinprosperity.org/media/Global-
Creativity-Index-2015.pdf
de Souza, L. S., Guimaraes, H. C., Teixera, A. L., Caramelli, P., Levy, R., Dubois,
B., & Volle, E. (2014). Frontal lobe neurology and the creative mind.
Frontiers in Psychology, 5. doi:10.3389/fpsyg.2014.00761
Ghasemi, A., & Zahediasi, S. (2012). Normality tests for statistical analysis : a
guide for non-statiscians. Int J Endocrinol Metab, 486-489.
doi:10.5812/ijem.3505
Hakim, A. (2006). Creative thinking how to get success in your future career.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Heerden, A. V. (2010). Creativity, the flow state and brain function. SAJAH, 25
no. 3, 141-151.
Kotler, S. (2016, September 21). Flow states and creativity. Retrieved from
Psychology today.com: https://www.psychologytoday.com/blog/the-
playing-field/201402/flow-states-and-creativity
Krims, A. (2000). Rap music and the poestics of identity. United Kingdom:
Cambridge University Press.
Lena, J. C. (2006). Social context and musical content of rap music 1979-1995.
Social forces, 85 no. 1, 479.
Liu, S., Chow, H. M., Xu, Y., Erkinnen, M. G., Swelt, K. E., Eagle, M. W., . . .
Braun, A. R. (2012). Neural correlates of lyrical improvisation: an fMRI
study of freestyle rap. Scientific reports: National institute on deafness
and other communication disorder. doi:10.1038/srep00834
Merrit, S. (2003). Simfoni otak 39 aktivitas musik yang merangsang IQ, EQ, SQ
untuk membangkitkan kreativitas dan imajinasi. Bandung: Penerbit Kaifa.
Myers, A., & Hansen, C. (2006). Experimental psychology sixth edition. United
States: Thomson Wadswordth.
Pos Kota News. (2015, Desember 02). Melalui musik rap, DKI sosialisasi bahaya
seks bebas. Retrieved from Pos Kota News. com:
http://poskotanews.com/2015/10/26/melalui-musik-rap-dki-sosialisasi-
bahaya-seks-bebas/
Powell, C. (1991). Rap music an education with a beat from the street. Journal of
Negro Education, 60 no. 3.
Rose, T. (1994). Black noise rap music and black culture in contemporary
America. Hanover and London: Wesleyan University Press.
Salaam, M. (1995). The aesthetic of rap. African American Review, 29 no. 2, 303.
Satiadarma, M. P., & Zahra, R. P. (2004). Cerdas dengan musik. Jakarta: Puspa.
Sekolah Kreatif. (2016, Maret 10). Kata kunci itu bernama kreativitas. Retrieved
from Sekolah Kreatif.com:
http://www.sekolahkreatifsdm16.com/artikel.php?id=9
Sindo News. (2015, Desember 02). Kenalkan HIV/AIDS pakai lagu rap. Retrieved
from Sindo News. com:
http://daerah.sindonews.com/read/921794/151/kenalkan-hiv-aids-pakai-
lagu-rap-1415512835
Solso, R., Maclin, O., & Maclin, K. (2007). Psikologi kognitif edisi kedelapan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Warta Info. (2015, Desember 02). Lima rapper terkenal dan terbaik di Indonesia.
Retrieved from Warta Info.com: http://www.wartainfo.com/2014/10/lima-
rapper-terkenal-dan-terbaik-di.html
Zhu, F., Zhang, Q., & Qiu, J. (2013). Relating inter-individual difference in verbal
creative thinking to cerebral structure an optimal voxel-based
morphometry. Journal China, 8(11 : e79272). doi:10.1371
Musik rap adalah ekspresi black culture yang mengutamakan voice black
dari margin perkotaan Amerika. Musik rap adalah bentuk cerita berirama serta
musik berbasis elektronik. Ini dimulai pada pertengahan 1970-an di Bronx Selatan
di New York kota sebagai bagian dari hip hop, budaya pemuda Amerika dan Afrika
terdiri dari grafiti, breakdance, dan musik rap. Dari awal, musik rap telah
kata kata dari pengalaman pribadi, mengambil identitas pengamat atau narator.
Musik rap dan budaya hip hop adalah bentuk-bentuk budaya, politik, dan komersial,
dan bagi banyak orang muda mereka utama budaya, sonic dan jendela linguistik di
dunia. Musik rap adalah musik paling demokratis di dunia, terbuka untuk siapa saja
dengan menggunakan suara. Tidak perlu piano, drum ataupun gitar. Yang
diperlukan hanyalah suara serta pad, pena yang merupakan kebutuhan opsional
(Escher, 2006).
Musik rap cenderung sulit diterima secara langsung, rapper menulis lirik
mereka sendiri. Ini juga merupakan alasan mengapa rapper meng-cover lagu
1. Lyrics, mengacu untuk materi dan membuat tulisan untuk lagu. Kritikus rap
puisi yang baik – simile, metafora dan aliterasi serta ekspresi kreatif,orisinalitas,dan
emosi.
penampilan untuk efek mereka. L.L. Cool J’s style merupakan keseimbangan antara
dua ekstrem- agresif dan tak kenal henti, menekankan penampilan, dan dilain waktu
orisinalitas.
3. Flow “the verbal wordplay of rap” menjelaskan sense rapper dari ritme dan
waktunya. Konsep aliran yang membedakan musik rap dari musik lainnya dengan
lirik yang diucapkan. Lirik rap yang disampaikan dalam irama ritmis, tidak hanya
dibacakan tetapi kualitas penampilan berirama adalah apa yang disebut flow.
di genre lain, memiliki suara yang khas yang membedakan mereka dari rapper
Sedangkan Krim dalam Lena (2006) bahwa ada 2 kriteria tambahan musik
rap yang membedakan antara rapper yang satu dengan yang lain yaitu:
musik. Jika instrumentasi adalah latar belakang atau irama untuk suara utama maka
rap itu memiliki gaya musik berirama. Saat pra-rekaman musik (sampel) yang
dilatardepankan dalam komposisi (bahkan jika suara atau tempo terdistorsi), ini
merupakan gaya memori musik. Saat instrumentasi atau sampel fungsi sebagai
untuk ritme dalam lagu rap memungkinkan kemampuan mendengar perlapisan atau
berbeda. Lagu rap dibedakan atas dasar bagaimana gaya ritmenya (satu beat yang
dominan).
Parameter dasar yang menguraikan sistem genre pada musik rap sebagai
berikut: style musical tracks, style flow dan topik umum yang ditangani dengan
aspek semantik lirik. Meskipun parameter lainnya bisa dengan mudah ditawarkan
seperti isyarat yang lebih visual mengenai pakaian, style video, dan sebagainya,
tekanan pada "musikal" yang lebih baik akan lebih efektif memperkuat poin bahwa
aspek sonic musik dilengkapi dengan fungsi sosial. Parameter sonic tidak hanya
mencerminkan budaya. Untuk itu, bagian awal pada setiap genre akan menjelaskan
setengah dari single charting Crossover Raps, termasuk single rap pertama pada
chart "Rapper Delight”. Hal ini tidak mengejutkan karena atribut musicological
Crossover rap ini (liriknya cepat dimengerti dan instrumentasi tipis) menyerupai
musik populer periode ini. Sebaliknya Dirty South Rap, sebuah genre penting yang
fokus liriknya pada seks, berpesta, dan ucapan twangy "south", memiliki lagu
1979 dan 1995 adalah perubahan karakteristik style dari sub genre yang lebih tua
dan style rhythmic dari Crossover Rapper untuk mencakup interlocuter dan
beberapa style rhythmic, tapi mempersempit fokus lirik untuk menyertakan parodi
lainnya pada lagu rap. Transisi gaya inI lebih halus dibandingkan dengan break
antara Pim Rap pertama pada tahun 1983 dan genre lainnya: new jack swing, west
and east coast gangsta, dan booty rap. Sementara Pimp rap menyerupai Crossover
Rap dalam penggunaan sung flow, style rhythmic kesatuan dan rhythmic
background music, fokus liris pada seks, uang, membual dan kekerasan.
delapan sub genre (Pimp, New Jack Swing, West and East Coast Gangsta Rap,
Booty, G Funk, Don, dan Dirty South) sebagai Hardcore Rap karena lirik mereka
bahwa disemua gaya sub genre, fitur lirik Hardcore Rap "hustler” sebagai
protagonis (Krim, dan Rose dalam Lena, 2006). Sub genre Booty rapper berbeda
bagaimana mereka dikerahkan narasi hustler. Sementara Pimp rapper latar depan
D. Freestyle
Freestyle artinya berimprovisasi lirik secara real time tanpa ketukan atau
E. Battle
Pejelasan Peserta mampu 30 menit Ceramah Kertas, Pelatih menjelaskan Siswa mendengarkan
mengenai membuat lirik pada pena dan mengenai cara membuat pelatih saat pelatih
latihan lirik bagian cara papan tulis lirik dari menemukan ide, menjelaskan materi
tahap 1 menemukan ide, membuat metapora dan
membuat penggunaan teknik rima.
metapora, dan
penggunaan teknik
rima.
Praktek Peserta mampu 40 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa membuat lirik
membuat lirik pada pena dan untuk mempraktekkan apa sesuai tahapan yang
bagian cara papan tulis yang telah dijelaskan tadi telah dijelaskan oleh si
menemukan ide, dikertas kosong yang telah pelatih.
membuat dibagikan oleh pelatih di
metapora, dan awal kegiatan.
penggunaan teknik
rima.
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
materi ,praktek,
dan
diskusi
Lanjutan Peserta mampu 30 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa melanjutkan
latihan membuat lirik pada pena dan untuk melanjutkan praktek membuat lirik
bagian cara papan tulis mmebuat lirik
menemukan ide,
membuat
metapora, dan
penggunaan teknik
rima.
Ada beberapa cara rima yang bisa dipakai dalam lagu rap :
i. Lirik dengan rima yang sama. Rima yang sama adalah yang berima a-a seperti perawat dan pesawat.
ii. Lirik dengan rima yang mirip. Rima yang mirip adalah yang berima tidak persis sama seperti pesta dan vespa.
Tetapi disini harus perhatikan seberapa sering menggunakan rima yang sama dan rima yang mirip agar terkesan
tidak kaku.
Praktek Peserta mampu 40 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa membuat lirik sesuai
membuat lirik pada pena dan untuk mempraktekkan apa tahapan yang telah dijelaskan
bagian membuat papan tulis yang telah dijelaskan tadi oleh si pelatih.
wordplay, dikertas kosong yang telah
membuat punch dibagikan oleh pelatih di
line, membuat kata awal kegiatan.
penarik perhatian
(hook)
Istirahat - 10 menit - - -
Isi Peserta memahami 50 menit Ceramah
latihan lirik ,praktek,
dan
diskusi
Lanjutan Peserta mampu 30 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa melanjutkan membuat
latihan membuat lirik pada pena dan untuk melanjutkan praktek lirik
bagian membuat papan tulis mmebuat lirik
wordplay,
membuat punch
line, membuat kata
a. Membuat wordplay
Wordplay maksudnya permainan kata. Permainan kata disini berarti lirik memiliki makna ganda atau lafal kata tersebut
punya
rimanya sendiri. Lirik lagu rap biasanya sangat padat bahkan saat slow rap sekalipun. Jadi, harus kreatif dengan
wordplay ini.
b. Membuat punch line
Punch line adalah bagian lirik yang paling diingat para pendengar. Pasti dari semua pendengar lagu mempunyai lirik
favorit,
kalau di rap lirik favorit disebut punch line . pada punch line, bisa memasukkan pesan lau dengan cara yang seunik
mungkin. Semakin unik cara menyampaikannya, semakin lirik itu akan diingat oleh para pendengar.
c. Membuat kata penarik (hook)
Kata penarika tidak hanya mencakup tema lagu, tetapi yang lebih penting harus menarik dan unik. Hook yang bagus
akan
menginspirasi bagian lain dari lagu misalnya beat atau lirik lain, jadi jangan menulis hook yang tidak sejalan dengan
ide-ide lainnya.
Latihan Peserta mampu 70 menit Ceramah Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa menulis lirik
pembuatan membuat lirik pena dan untuk membuat kata-kata dengan tema “jati diri”
lirik tahap 3 dengan tema “jati papan tulis mengenai sekitar mereka
diri” dari apa yang mereka
rasakan, lihat dan dengar.
Disini peserta diberi
kebebasan dalam
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa mempraktekkan
latihan flow dengan lirik pena untuk mempraktekkan flow sendiri
yang telah mereka papan kembali dengan lirik yang
buat dengan tema tulis, mereka buat
“jati diri” laptop dan Pelatih tetap mengawasi
loudspeak proses siswa sekaligus Siswa bertanya ketik ada
er megkoreksi yang tidak paham
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari
kedelapan
Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi - Pelatih membagikan lembar Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - - Pelatih mengucapkan Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
kedelapan menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa mempraktekkan
latihan freestyle dengan pena dan untuk kembali sendiri
tahapan papan tulis mempraktekkan freestyle
improvisasi, sambil menjelaskan untuk
mengatur pikiran, tetap mengatur pikiran dan
menjaga flow serta tetap menjadi diri sendiri
menjadi diri sendiri Pelatih tetap mengawasi
proses siswa sekaligus Siswa bertanya ketika ada
megkoreksi yang tidak paham
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh peserta Siswa mempraktekkan
latihan freestyle sendiri pena dan untuk mempraktekkan freestyle
papan tulis freestyle sendiri-sendiri Saat dikoreksi, siswa
Pelatih mengkoreksi bebas bertanya kepada
freestyle siswa. pelatih
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh peserta Siswa mempraktekkan
latihan freestyle sendiri pena dan untuk mempraktekkan freestyle
papan tulis freestyle sendiri-sendiri Saat dikoreksi, siswa
Pelatih mengkoreksi bebas bertanya kepada
freestyle siswa. pelatih
Istirahat - 10 menit - - -
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek, Kertas, Pelatih menyuruh siswa Siswa melanjutkan
latihan battle pada tahap diskusi pena untuk melanjutkan praktek
membuat liriknya papan prakteknya siswa bebas untuk
tulis, Pelatih mengkoreksi berdiskusi dengan pelatih
laptop dan praktek battle yang saat praktek berlangsung
loudspeak dilakukan siswa
er
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit diskusi
latihan hari ketiga
belas
Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit diskusi - Pelatih membagikan lembar Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh peserta Siswa mempraktekkan
latihan battle pada tahap pena dan untuk mempraktekkan Saat dikoreksi, siswa
freestyle and flip papan tulis Pelatih mengkoreksi siswa. bebas bertanya kepada
(melemparkan pelatih
kepada lawan)
serta menciptakan
suasana tampilan
Penutupan Untuk mengakhiri 10 menit Diskusi
latihan hari
keempat belas
Evaluasi Untuk mengetahui 8 menit Diskusi - Pelatih membagikan lembar Siswa mengisi lembar
apa yang dirasakan evaluasi sambil evaluasi sambil
selama pelatihan, menanyakan kepada peserta menjawab pelatih
serta kemudahan
dan kesulitan yang
dihadapi
Penutupan Untuk mengakhiri 2 menit - - Pelatih mengucapkan Siswa menjawab yang
latihan hari terima kasih untuk hari ini, dikatakan pelatih
keempat belas menjaga komitmen dan
istirahat setelah pulang
latihan.
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh peserta Siswa mempraktekkan
latihan battle sendiri pena dan untuk mempraktekkan battle
papan tulis battle Saat dikoreksi, siswa
Pelatih mengkoreksi battle bebas bertanya kepada
siswa. pelatih
Lanjutan Peserta mampu 50 menit Praktek Kertas, Pelatih menyuruh peserta Siswa mempraktekkan
latihan battle sendiri pena dan untuk mempraktekkan battle
papan tulis battle Saat dikoreksi, siswa
Pelatih mengkoreksi battle bebas bertanya kepada
siswa. pelatih
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
N Valid 28 28 28
Missing 0 0 0
Ranks
Total 28
Test Statisticsb
Gain
Mann-Whitney U 22.000
Wilcoxon W 142.000
Z -3.521
INFORMED CONSENT
&
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN
NIM : 111301032
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Menyatakan bahwa telah membaca segala sesuatu yang tertera pada pernyataan
informed consent dan telah diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian. Saya menyatakan kesediaan saya
untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini dengan sukarela tanpa adanya
pemaksaan dan bersedia mengikuti segala peraturan yang telah ditetapkan selama
menjadi partisipan penelitian.
( )
CATATAN PENELITIAN
dilembar evaluasi:
FN
indah”- NS
SURVEY AWAL
DATA ISIAN
1. Ceritakan pengalaman Anda selama SMA !
2. Kesulitan apa yang Anda hadapi selama belajar di SMA? (Pilih salah satu
jawaban)
a. Menyelesaikan soal sendiri
Mata Pelajaran:
b. Menghapal materi
Mata Pelajaran:
c. Kurang konsentrasi
d. Mudah bosan
3. Apa yang Anda lakukan ketika mengalami kesulitan tersebut? (Plilih salah
satu)
a. Mendengarkan atau bermain musik
b. Membaca buku
c. Berdiskusi
4. Bentuk soal seperti apa yang sering diberikan oleh guru Anda? (Plilih salah
satu jawabannya)
a. Pilihan Ganda
b. Essay
c. Kemudahan Essay :
d. Kesulitan Essay :
6. Kesulitan dan kemudahan apa yang Anda hadapi ketika diberi tugas
membuat teks, bercerita atau memahami soal bercerita yang panjang?
(Wajib dijawab semuanya)
a. Kemudahan :
b. Kesulitan :
7. Apakah Anda mengikuti kegiatan lain diluar kegiatan sekolah seperti les,
bimbingan belajar atau ekstrakulikuler? Kalau iya sebutkan nama
kegiatannya!
SURAT BALASAN
DOKUMENTASI
1. Materi
2. Latihan lirik
4. Latihan Freestyle
5. Latihan Beatle