kami lalui bersama, tapi apakah persahabatan kami akan tetap bertahan ?
Lulu : Eh ga terasa ya kita berteman udahTasya : Iyaya, dari kecil kita udah deket dan bahkan bertahan
sampai sekarang
Vira : Tentu dong, karena tanpa kalian aku hanyalah butiran debu hihi..
Andika : Katanya itu cewe cantik banget, anak gaul, orang kaya pula. Bakalan jadi target gue bro
Nova : Hallo salam kenal, aku Nova (jabat tangan para pemain satu persatu)
Lulu : Iyaya, padahal baru sebulan tapi seperti udah lama banget
Echa : Sekarang Tasya dan Vira kalau di ajak kumpul ga bisa terus
Evan : Nah tuh Tasya sama Vira, eh kok tumben bareng Nova ?
Vira : Hah ? Mana ada, kita tuh sebulan ini jalan-jalan terus, shopping-shopping, kalau ngajak mereka,
apalagi Echa, yaaahh mana sanggup dia ikutin kita
Lulu : Kok kamu ngomongnya gitu ?
Nova : Lho fakta kan ? emang kalian sanggup ikutin cara hidup kita yang baru ?
Tasya : Ya jelas enggak lah. Ooh iya, maaf ya kalau kita susah buat diajak kumpul ber-4, tunggu ada
waktu luang deh
Lulu : Tasya, Vira, kok kalian jadi gini sih? Inget kita itu sahabat, seharusnya saling mengasihi bukan
menghakimi
Tasya : Ooh iya kita dulu sahabat, tapi sekarang kita menemukan sahabat yang sebenarnya, bukan kalian
Nova : Ya udah yuu kita jalan, keburu hujan nih. Jo, ikut kita yuu ?
Lulu : Cha, ga usah masukin ke hati ya, mungkin dia cuma becanda
Johanes : Iya, cuekkin ajalah cha, kan masih ada aku ? hehe
(Para pemain meninggalkan panggung)Narator : Terkadang kita tak pernah bisa menebak jalan hidup
kita ke depan, jalan persahabatan kita dengan teman, karena tak ada sebuah persahabatan yang mulus
tanpa cobaan.
(Di rumah Echa, Echa merenung sendirian)Echa :(Nyanyi Lagu Allah Peduli)
Banyak perkara
Satu perkara
Yang kusimpan dalam hati
Mama : (masuk panggung, kemudian ikut nyanyi bareng sambil menghampiri Echa)
Reff :
ku bergumul sendiri.
Echa : Ma, memangnya kalau mau punya temen deket harus jadi orang kaya dulu ya ma ?
Echa : Tadi Tasya sama Vira bilang, katanya mereka sebulan ini pergi jalan-jalan, shopping bareng Nova
temen baru kita yang anak orang kaya itu ma, makanya mereka ga pernah main lagi sama aku, soalnya
aku ga mungkin bisa ikutin gaya mereka, karena aku kan ga punya uang banyak ma
Mama : Sayang, dengerin mama, ketika kita tidak berkelimpahan harta bukan berarti semuanya berakhir,
masih ada teman yang lain yang mungkin lebih menerima kita apa adanya, yang lebih mengerti keadaan
kita
Echa : Tapi ma, aku cuma punya sahabat mereka, tapi sekarang mereka jauh dari aku, sekarang aku
cuma punya Lulu sahabat aku ma
Mama : No no no, kamu lupa satu hal, kamu masih punya satu sahabat sejati kamu, ia adalah Tuhan
Yesus, kamu ingat lagunya
Mama+Echa : (Nyanyi)
Nama Yesus
Mama : Nah sekarang kamu ga boleh sedih lagi ya, gimana kalau sekarang kita bikin kue kesukaan kamu?
Echa : Ayoo ma
(Mama dan Echa meninggalkan panggung)Narator : Benar kata mama penonton, jangan pernah kita
merasa sendirian, karena kita punya satu sahabat sejati yang selalu ada untuk kita yaitu Tuhan Yesus
Kristus
(Di gereja. Berkumpul seluruh anak muda, kemudian datang Bapak Pendeta)Pendeta : Sudah kumpul
semua anak mudanya? Hari ini bapa mau pilih salah satu dari kalian untuk menjadi Ketua Panitia Natal
Pemuda
Andika : Sudah Pa
Riko : Ooh bapa yang pilihkan pa ? kirain mau sekalian dipilihkan sama DPR pa hhe
Pendeta : Kamu kan baru disini, jadi bapa belum liat kinerjamu, kamu mungkin bisa di bagian seksi
bidang
Andika : Makanya jangan seksi-seksi, jadinya masuk seksi bidang kan haha
Tasya : Ga bisa gitu dong pa, dia ini dulu ketua anak muda, dia ini berpengalaman banget waktu di
kotanya pa
Nova : Pa, masa Echa jadi wakil ketua, bareng Jo pula, biasanya ya pa kalau di sinetron-sinetron tuh,
yang keren ya sama yang keren lagi, yang kaya ya sama yang kaya lagi, masa ini Jo digabunginnya sama
si upik abu, iyuuhh ga banget deh
Johanes : Tapi sayangnya, Tuhan tak pernah menilai dari itu semua Nova
Johanes+Echa+Lulu :(Nyanyi Bapa Selidiki Hatiku)
Pendeta : Oh iya mari Pak, Bu. Nah anak-anak ini bapa dan ibu yang akan mendaftar menjadi anggota
jemaat baru, kalian lanjut ya bapa mau urus yang lain dulu
Ibu Nova : Lho pa, ko anak kita ada disini. Nak kok kamu disini ?
Bapa Nova : Iya pa, tapi kemarin dia ijin untuk berbeda gereja dengan kami, karena dia memaksa yakami
ijinkan yang pentingkan dia ibadah.
Ibu Nova : Tapi kok kamu di gereja ini juga nak ? Kenapa ga bareng sama papa mama aja kesininya
Pendeta : Tasya, Vira, kalian diam dulu ya. Jadi pa, bu, Nova ini benar-benar anak bapa dan ibu ?
Bapa Nova : Maafkan anak kami pa, dek, mungkin dia masih belum bisa sepenuhnya menerima keadaan
kami ini
Nova : Semuanya maafin aku ya, Tasya, Vira, maaf aku udah boongin kalian, Echa maaf ya aku udah
menghina kamu
Johanes : Bukan sepenuhnya salah dia, setidaknya dia nunjukin sisi lain dari diri kalian, ya yang menilai
seseorang hanya karna harta duniawi
Riko : Makanya lo cewek-cewek, jangan pilih-pilih teman hanya karna harta dan rupa deh, mending kaya
kita nih, siapapun ya jadi teman
Andika : Lo juga sih va, masa orang tua lo susah-susah cari uang, banting tulang buat lo, eh lo malah
buang-buang duit seenaknya hanya karna gengsi
Johanes : Bukan begitu caranya, itu salah besar, karena akhirnya kamu malah mengecewakan banyak
orang, termasuk orang tua kamu sendiri
Pendeta : Ya sudah, kalau begitu sekarang kalian saling bermaafan ya, kita jadikan ini semua pelajaran
untuk kedepan. Nah, penonton dan adik-adik semua, ini juga jadi pelajaran untuk kita semua,
persahabatan yang baik itu didasari dengan ketulusan dan kejujuran, bukan yang membeda-bedakan
harta ataupun rupa. Dan jangan kalian berpura-pura hanya karena gengsi, apalagi sampai menyulitkan
orang lain bahkan orang tua kalian sendiri. Karena ingat satu hal, Tuhan tidak pernah memandang harta,
tahta dan rupa, kita semua sama di hadapanNya, dan Tuhan Yesus adalah sahabat sejati untuk kita
semua. Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati kita semua.