SCENE 1 A
(Evan dan Ferina berjalan berdua. Evan mengajak Ferina melihat foto kenangan saat ia berada di
sebuah perusahaan multinasional. Terlihat suasana di perusahaan tersebut. Disitu Evan
memperlihatkan dan menceritakan kepada Ferina tentang dirinya yang pernah bertugas di
perusahaan itu.)
Evan : waktu itu, aku merasa sangat bersemangat, karena pada saat usia segitu,aku sudah bisa
mencapai titik karir yang boleh dibilang mentereng. Aku banyak bertemu dengan kolega dari
perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Ferina : Wah, rata-rata usia mereka masih muda ya, Van?
Evan : Iya Ve, saat itu rata-rata usia kami masih dibawah 30-an. Kenapa aku tidak terlalu
menyadarinya ya bahwa aku punya pengalaman ini?
(Evan termenung kaget dengan jawaban Alex. Dia tampak melihat Ferina, Alex pun jadi tidak enak
hati dan salah tingkah. Mereka tampak terdiam sebentar. Tiba-tiba Ferina membuka pembicaraan)
Ferina : Silaturahmi kan tidak harus membawa sesuatu. Kedatangan kita, sudah menunjukkan suatu
perhatian khusus buat keluarga Pak Sapto. Tidak perlu selalu membawa sesuatu. Dengan
ngajak ngobro, nostalgia cerita-cerita kalian waktu itu, mungkin sudah cukup membuat Pak
Sapto Senang. Aku pernah juga dalam kondisi seperti itu, mau Silaturahmi aja ragu-ragu.Tapi
mungkin banyak orang lupa, bahwa pada dasarnya kita dating itu dengan maksud baik dengan
membawa semangat untuk berbagi tulus dari dalam hati. Juga kamu inget kan kata bang
Ridho tadi kan Van? Mengenai pentingnya saling memberi semangat kepada sesama?
Alex : Eh eh... Mbak Fe ni, Dewasanyaaa….
Ferina : Emang Dewasa Lex, ngapa? Ndak terima? (Tertawa)
Alex : (Tertawa) Maaf-maaf mbak ndak maksud kaya gitu
Evan :(tampak takjub dengan jawaban Ferina) Fe... makasih yaa... (tersenyum) Lex, ayo ketempat
Pak Sapto, kamu punya kontaknya kan?
Alex : Sekarang banget?
Evan : Iya ngobrol dulu lah sama Pak Sapto.
Alex : ayok Gasss…
Scene 4 INT/D/Rumah Pak Sapto
(Tampak kedatangan Evan, Alex, dan Ferina ke sebuah Kantor. Tampak sudah ada yang menyambut)
Pak Sapto : (Sangat ramah) Selamat datang Pak Alex, Pak Evan, dan Bu….
Ferina : Ferina, Pak.
Pak Sapto : O iya. Bu Ferina. Wah, alhamdulillah sudah lama kita tidak ketemu ya Pak Alex, Pak
Evan, gimana kabarnya? Saya tidak akan pernah lupa dengan bapak-bapak sekalian.
Karena bapak-bapak kan atasan saya, hehe. Kalau ibu ini? Istrinya,,,,
Alex : Wah Pak Sapto ceria sekali. Iya ya pak, sejak kami mengundurkan diri waktu itu, kita
tidak pernah bertemu lagi. Pak Sapto sehat, kan?
Pak Sapto : Oh ya Pak Alex, Pak Evan dan Bu Ferina, selamat datang. Gimana-gimana ini ada yang
bisa saya bantu?
Alex : Wah ndak usah panggil pak lagi, Pak Sapto. Lebih santai saja, kita kan sudah tidak ada
ikatan kerja lagi. Gini Pak Sapto kedatangan kami, hanya ingin silaturahmi saja, sambil
ingin tahu kabar Pak Sapto dengan keluarga. Apa kesibukan Pak Sapto sekarang?
Pak Sapto : Woalah, Alhamdulillah kabar saya dengan keluarga baik-baik saja. Saya hanya tinggal
berdua dengan istri sekarang, kedua anak saya sudah lulus kuliah dan bekerja di luar
kota semuanya. Ya, aktivitas saya sekarang ngurus empang saja. Buat mengisi waktu.
Mau apalagi to, mas. Kewajiban menyekolahkan anak juga sudah selesai. Mereka sudah
bekerja. Saatnya menikmati masa-masa tua.
Alex : Wah luar biasa ya Pak Sapto. Anak-anaknya sudah berhasil semua. Sekarang Pak Sapto
malah jadi juragan empang. Luarbiasa sekali, benar-benar menikmati hidup.
Pak Sapto : Hahaha, ya, beginilah, mas. Usia saya kan juga sudah bukan usia produktif lagi. Saya
harus sadar, jika saya ikut kerja dengan orang, yang ada bukan membereskan
pekerjaan, tapi malah bikin repot banyak orang.
SCENE 5 A
(Tampak suasana mulai sore. Evan pun pulang kerumah. Di ruang tamu dia bertemu Ibunya.)
(Tampak Evan dan ibunya duduk di ruang tamu. Mereka berdua tampak terdiam. Ibu Evan tampak
melihat anaknya yang duduk menunduk.)
Ibu Evan : Cewek Van? Kok tidak dikenalin dulu ke Ibu? Umur berapa Van? Kapan-kapan diajakin
kerumah dong biar Ibu kenalan.
Evan : (marah) dah ya Bu, Evan mau mandi dulu. (Sambil berlalu pergi)
Ibu Evan : Evan, kamu belum jawab pertanyaan Ibu. Evannnn…
Ibu Evan: Aku harus tau siapa yang dimaksud Evan... duh Gusti, masa Evan pacaran sama tante-tante?
Duh... Saya harus gimana? Aku harus cari tahu, ya aku harus cari tahu dulu sampai aku lihat sendiri.
===Selesai===