Anda di halaman 1dari 4

MARI BERBAGI

SCENE 1 A
(Evan dan Ferina berjalan berdua. Evan mengajak Ferina melihat foto kenangan saat ia berada di
sebuah perusahaan multinasional. Terlihat suasana di perusahaan tersebut. Disitu Evan
memperlihatkan dan menceritakan kepada Ferina tentang dirinya yang pernah bertugas di
perusahaan itu.)

SCENE 1 B Duduk berdua melihat foto-foto


Evan : Lihat Fe, disini lah tempatku bekerja saat pada waktu itu. di tahun 2017. Saat itu aku sungguh
merasa bersyukur bisa bergabung di perusahaan sebesar ini. Banyak moment-moment yang
luar biasa yang susah dilupakan?
Ferina : Kamu keren ya Van, eh kamu ganteng banget kalau pakai baju ini. Kamu kelihatan gagah,
berwibawa, orang bisa menilai apa jabatanmu pada waktu itu.

(Evan tersipu malu, kemudian berusaha mengalihkan pembicaraan)

Evan : waktu itu, aku merasa sangat bersemangat, karena pada saat usia segitu,aku sudah bisa
mencapai titik karir yang boleh dibilang mentereng. Aku banyak bertemu dengan kolega dari
perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Ferina : Wah, rata-rata usia mereka masih muda ya, Van?
Evan : Iya Ve, saat itu rata-rata usia kami masih dibawah 30-an. Kenapa aku tidak terlalu
menyadarinya ya bahwa aku punya pengalaman ini?

(Evan tiba-tiba terdiam)


Evan : Fe, sepertinya aku sudah melupakan sesuatu yang penting Fe… Karena perkataan Bang
Ridho soal puncak karier tadi, aku jadi tersadar akan sesuatu… Kita ketemu Alex yuk? Biar aku
tanya lokasinya dulu (Mengambil ponsel)

SCENE 2 A (Evan-Ferina) SCENE 2B (ALEX) Sebuah Taman


(Evan dan Ferina berada di sebuah taman)

Evan : (Menelpon Alex) Alexander Henry Dimana brooo?


Alex : Di Studio Van, gimana-gimana?
Evan : Aku kesitu ya, pengen ngobrol?
Alex : Sini aja bro... tak tunggu ya… tiati
Evan : Wokay... (menutup telpon)
Evan : Yuk Fe ke Alex,
Ferina : Ayok Van…
SCENE 3 INT/D/Studio Musik
(Tampak Alex sedang main music, tak berapa lama Evan dan Ferina datang. Evan tampak
menyampaikan maksud kedatangannya.)
Alex : We eh.… kok sama Mbakkk? Wadaaw... Haloo Mbak Fe?
Ferina : Haii Lex...
Alex : Eheeemm, Waah, pacalan telosss… hhaha
Ferina : Hush ngawur...
Evan : (menyela) Dah ah... Heh, bro… inget ndak dl salah satu karyawan yang sudah berumur yang
bantuin kita di perusahaan lama dulu. Aku kok lupa banget ya?
Alex : (Mengingat-ingat) Pak Sapto? Kenapa emang? Kok tiba2 nyariin Pak Sapto?
Evan :Endak Lex, aku cuma pengen ngajakin kalian silaturahmi ke rumah beliau. Mau ndak?
Alex : Wah, silatuahmi kan harus membawa sesuatu. Emang punya cuan? Nanti malah kaget
keluarganya, kok tiba-tiba kita datang.

(Evan termenung kaget dengan jawaban Alex. Dia tampak melihat Ferina, Alex pun jadi tidak enak
hati dan salah tingkah. Mereka tampak terdiam sebentar. Tiba-tiba Ferina membuka pembicaraan)

Ferina : Silaturahmi kan tidak harus membawa sesuatu. Kedatangan kita, sudah menunjukkan suatu
perhatian khusus buat keluarga Pak Sapto. Tidak perlu selalu membawa sesuatu. Dengan
ngajak ngobro, nostalgia cerita-cerita kalian waktu itu, mungkin sudah cukup membuat Pak
Sapto Senang. Aku pernah juga dalam kondisi seperti itu, mau Silaturahmi aja ragu-ragu.Tapi
mungkin banyak orang lupa, bahwa pada dasarnya kita dating itu dengan maksud baik dengan
membawa semangat untuk berbagi tulus dari dalam hati. Juga kamu inget kan kata bang
Ridho tadi kan Van? Mengenai pentingnya saling memberi semangat kepada sesama?
Alex : Eh eh... Mbak Fe ni, Dewasanyaaa….
Ferina : Emang Dewasa Lex, ngapa? Ndak terima? (Tertawa)
Alex : (Tertawa) Maaf-maaf mbak ndak maksud kaya gitu
Evan :(tampak takjub dengan jawaban Ferina) Fe... makasih yaa... (tersenyum) Lex, ayo ketempat
Pak Sapto, kamu punya kontaknya kan?
Alex : Sekarang banget?
Evan : Iya ngobrol dulu lah sama Pak Sapto.
Alex : ayok Gasss…
Scene 4 INT/D/Rumah Pak Sapto

(Tampak kedatangan Evan, Alex, dan Ferina ke sebuah Kantor. Tampak sudah ada yang menyambut)

Pak Sapto : (Sangat ramah) Selamat datang Pak Alex, Pak Evan, dan Bu….
Ferina : Ferina, Pak.
Pak Sapto : O iya. Bu Ferina. Wah, alhamdulillah sudah lama kita tidak ketemu ya Pak Alex, Pak
Evan, gimana kabarnya? Saya tidak akan pernah lupa dengan bapak-bapak sekalian.
Karena bapak-bapak kan atasan saya, hehe. Kalau ibu ini? Istrinya,,,,

(Yang lain tampak merespon dengan senyum, Ferina segera menjawab.)

Ferina : Saya temannya Evan dan Alex, Pak.

Alex : Wah Pak Sapto ceria sekali. Iya ya pak, sejak kami mengundurkan diri waktu itu, kita
tidak pernah bertemu lagi. Pak Sapto sehat, kan?
Pak Sapto : Oh ya Pak Alex, Pak Evan dan Bu Ferina, selamat datang. Gimana-gimana ini ada yang
bisa saya bantu?

Alex : Wah ndak usah panggil pak lagi, Pak Sapto. Lebih santai saja, kita kan sudah tidak ada
ikatan kerja lagi. Gini Pak Sapto kedatangan kami, hanya ingin silaturahmi saja, sambil
ingin tahu kabar Pak Sapto dengan keluarga. Apa kesibukan Pak Sapto sekarang?

Pak Sapto : Woalah, Alhamdulillah kabar saya dengan keluarga baik-baik saja. Saya hanya tinggal
berdua dengan istri sekarang, kedua anak saya sudah lulus kuliah dan bekerja di luar
kota semuanya. Ya, aktivitas saya sekarang ngurus empang saja. Buat mengisi waktu.
Mau apalagi to, mas. Kewajiban menyekolahkan anak juga sudah selesai. Mereka sudah
bekerja. Saatnya menikmati masa-masa tua.

Alex : Wah luar biasa ya Pak Sapto. Anak-anaknya sudah berhasil semua. Sekarang Pak Sapto
malah jadi juragan empang. Luarbiasa sekali, benar-benar menikmati hidup.

Pak Sapto : Hahaha, ya, beginilah, mas. Usia saya kan juga sudah bukan usia produktif lagi. Saya
harus sadar, jika saya ikut kerja dengan orang, yang ada bukan membereskan
pekerjaan, tapi malah bikin repot banyak orang.
SCENE 5 A
(Tampak suasana mulai sore. Evan pun pulang kerumah. Di ruang tamu dia bertemu Ibunya.)

SCENE 5 B INT/D/RUMAH EVAN


(Evan tampak melihat ibunya dan menyapa dengan senyum, namun melihat sikap ibunya Ekpresi
Evan Berubah)

Evan : Sore Bu?


Ibu Evan : (Ekspresi kecut) Darimana kamu? Duduk sini Ibu mau bicara!
Evan : Gimana, Bu? Ada perlu apa? Evan habis ketemuan dengan Alex.

(Tampak Evan dan ibunya duduk di ruang tamu. Mereka berdua tampak terdiam. Ibu Evan tampak
melihat anaknya yang duduk menunduk.)

Evan : Aku dari ketemu Alex Bu.…


Ibu Evan : (VO: Aku harus bisa kontrol emosiku, Aku harus cari tahu sendiri, soal apa yang
dikatakan Anastasia tentang Evan.)

Ibu Evan : Dimana? Cuma sama Alex aja?

Evan : (ragu) Eeeee, Sama temen yang lain juga Bu.…

Ibu Evan : Cewek Van? Kok tidak dikenalin dulu ke Ibu? Umur berapa Van? Kapan-kapan diajakin
kerumah dong biar Ibu kenalan.

Evan : (marah) dah ya Bu, Evan mau mandi dulu. (Sambil berlalu pergi)
Ibu Evan : Evan, kamu belum jawab pertanyaan Ibu. Evannnn…

Evan tetap berlalu. Ibu Evan tampak emosi.

Ibu Evan: Aku harus tau siapa yang dimaksud Evan... duh Gusti, masa Evan pacaran sama tante-tante?
Duh... Saya harus gimana? Aku harus cari tahu, ya aku harus cari tahu dulu sampai aku lihat sendiri.

===Selesai===

Anda mungkin juga menyukai