RUJUKAN PASIEN
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpah rahma
tnya sehigga telah berhasil disusun buku Panduan Rujukan Pasien di lingkungan
Buku panduan ini perlu dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
proses rujukan sebagai bagian dari proses pelayanan di Klinik Balad Medical
Center . Dalam buku Panduan Rujukan ini diuraikan tentang tata cara rujukan b
aik vertical maupun horisontal. Proses rujukan ini bertujuan untuk memenuhi ke
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tela
Medical Center .
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 4
A. Latar belakang 4
B. Pengertian 4
RUANG LINGKUP 5
TATA LAKSANA 6
DOKUMENTASI 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Pengertian
Sistem rujukan menurut Permenkes no. 001 th 2012 adalah merupakan penyelenggaraan p
elayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan keseh
atan secara timbal balik secara horisontal maupun vertikal.
BAB II
RUANG LINGKUP
Dalam pelayanan kesehatan dikenal adanya pelayanan berjenjang sesuai dengan fasilitas
yang dimiliki oleh institusi pelayanan kesehatan yaitu:
a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu dokter, dokter gigi atau puskesmas dan klinik p
ratama yang memberikan pelayanan kesehatan dasar.
b. Fasilis Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik y
ang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengeta
huan dan teknologi kesehatan spesialistik.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang
dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi sub spesialis yang menggunakan pen
getahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik.
Untuk melakukan rujukan harus ada alasan yang kuat disertai bukti pemeriksaan atau
hasil penunjang yang mendukung.
Rujukan horizontal dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kese
hatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatandan/atau ketena
gaan yang sifatnya sementara atau menetap.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ketingkatan pelayanan ya
ng lebih tinggi dilakukan apabila:
b. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien ka
rena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ketingkatan pelayanan ya
ng lebih rendah dilakukan apabila:
a) Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang
lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya;
b) Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih baik dalam me
nangani pasien tersebut;
c) Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan
kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangk
a panjang.
d) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien ka
rena keterbatasan sarana, prasarana, peralatandan/atau ketenagaan.
Setiap pemberi pelayanan kesehatan berkewajiban merujuk pasien bila keadaan penyakit
atau permasalahan kesehatan memerlukannya, kecuali dengan alasan yang sah dan mendapat
persetujuan pasien atau keluarganya. Alasan yang sah adalah pasien tidak dapat ditransportasi
kan atas alasan medis, sumber daya, atau geografis.
c. diagnosis kerja;
Transportasi untuk rujukan dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan ketersediaan s
arana transportasi. Pasien yang memerlukan asuhan medis terus menerus harus dirujuk denga
n ambulans dan didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Dalam hal tidak tersedia ambulans pada fasilitas pelayanan kesehatan perujuk, rujuka
n dapat dilakukan dengan menggunakan alat transportasi lain yang layak.
Rujukan dianggap telah terjadi apabila pasien telah diterima oleh penerima rujukan.