Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

RUJUKAN PASIEN

KLINIK BALAD MEDICAL CENTER PARIAMAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpah rahma

tnya sehigga telah berhasil disusun buku Panduan Rujukan Pasien di lingkungan

Klinik Balad Medical Center

Buku panduan ini perlu dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam

proses rujukan sebagai bagian dari proses pelayanan di Klinik Balad Medical

Center . Dalam buku Panduan Rujukan ini diuraikan tentang tata cara rujukan b

aik vertical maupun horisontal. Proses rujukan ini bertujuan untuk memenuhi ke

butuhan pelayanan pasien yang lebih sesuai.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tela

h membantu penyusunan buku Panduan Rujukan Pasien di Klinik Balad

Medical Center .

Pariaman, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 4

A. Latar belakang 4

B. Pengertian 4

RUANG LINGKUP 5

TATA LAKSANA 6

DOKUMENTASI 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Klinik sebagai institusi pelayanan kesehatan sudah selayaknya memberikan pelayanan


kepada pasien sesuai dengan kebutuhannya. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa Klinik m
emiliki keterbatasan sehinngga tidak semua kebutuhan pelyanan pasien bisa terpenuhi.Ket
erbatasan sarana prasarana, tenaga kesehatan maupun keadaan khusus seringkali menjadi p
enyebab tidak dapat dipenuhinya kebutuhan pelayanan untuk pasien. Untuk itu perlu ada s
uatu sistem dimana pasien bisa mendapatkan kebutuhan pelayanan kesehatanya dengan m
engirimkan pasien ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas sarana dan prasaran aserta sa
rana yang lebih lengkap lain atau dikenal dengan sistem rujukan.

B. Pengertian

Sistem rujukan menurut Permenkes no. 001 th 2012 adalah merupakan penyelenggaraan p
elayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan keseh
atan secara timbal balik secara horisontal maupun vertikal.
BAB II
RUANG LINGKUP

Dalam pelayanan kesehatan dikenal adanya pelayanan berjenjang sesuai dengan fasilitas
yang dimiliki oleh institusi pelayanan kesehatan yaitu:

a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu dokter, dokter gigi atau puskesmas dan klinik p
ratama yang memberikan pelayanan kesehatan dasar.
b. Fasilis Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik y
ang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengeta
huan dan teknologi kesehatan spesialistik.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang
dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi sub spesialis yang menggunakan pen
getahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik.

Klinik Balad Medical Center merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat


pertama. Sebagai klinik swasta sesuai program JKN maka Klinik Balad Medical Center mer
upakan klinik rujukan bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama, dan bila diperlukan dapat mer
ujuk kefasilitas pelayanan kesehatan tingkat kedua yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap
yaitu Rumah Sakit.
Rujukan horisontal adalah rujukan yang ditujukan kepada sesama tingkat fasilitas pe
layanan kesehatan.Rujukan vertikal adalah rujukan ketingkat fasilitas pelayanan yang lebih ti
nggi / lebih rendah
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas, pemerataan dan peningkatan ektifitas pel
ayanan kesehatan, rujukan dilakukan kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang memiliki
kemampuan pelayanan sesuai kebutuhan pasien.
BAB III
TATA LAKSANA

Untuk melakukan rujukan harus ada alasan yang kuat disertai bukti pemeriksaan atau
hasil penunjang yang mendukung.

Rujukan horizontal dilakukan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kese
hatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatandan/atau ketena
gaan yang sifatnya sementara atau menetap.

Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ketingkatan pelayanan ya
ng lebih tinggi dilakukan apabila:

a. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik;

b. Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien ka
rena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan.

Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ketingkatan pelayanan ya
ng lebih rendah dilakukan apabila:

a) Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang
lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya;
b) Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau kedua lebih baik dalam me
nangani pasien tersebut;
c) Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan
kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangk
a panjang.
d) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien ka
rena keterbatasan sarana, prasarana, peralatandan/atau ketenagaan.

Setiap pemberi pelayanan kesehatan berkewajiban merujuk pasien bila keadaan penyakit
atau permasalahan kesehatan memerlukannya, kecuali dengan alasan yang sah dan mendapat
persetujuan pasien atau keluarganya. Alasan yang sah adalah pasien tidak dapat ditransportasi
kan atas alasan medis, sumber daya, atau geografis.

Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.Persetujuan


diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan
yang berwenang.

Penjelasan sebagaimana sekurang-kurangnya meliputi:

a.diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang diperlukan;

b. Alasan dan tujuan dilakukan rujukan;

c. risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan;

d. Transportasi rujukan; dan

e. Risiko atau penyulit yang dapat timbul selama dalam perjalanan.

Perujuk sebelum melakukan rujukan harus:

a. Melakukan pertolongan pertamadan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai in


dikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan pasien selam
a pelaksanaan rujukan;

b. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa penerima r


ujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat darurat

c. Membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan.

Fasilitas pelayanan kesehatan penerima rujukan berkewajiban:

a. Menginformasikan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana serta kompetensi da


n ketersediaan tenaga kesehatan; dan

b. Memberikan pertimbangan medis atas kondisi pasien.

Surat pengantar rujukan sekurang-kurangnya memuat:


a. Identitas pasien;

b. Hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang) yang


telah dilakukan;

c. diagnosis kerja;

d. Terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;

e. Tujuan rujukan ...

f. Nama dan tandatangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

Transportasi untuk rujukan dilakukan sesuai dengan kondisi pasien dan ketersediaan s
arana transportasi. Pasien yang memerlukan asuhan medis terus menerus harus dirujuk denga
n ambulans dan didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

Dalam hal tidak tersedia ambulans pada fasilitas pelayanan kesehatan perujuk, rujuka
n dapat dilakukan dengan menggunakan alat transportasi lain yang layak.

Rujukan dianggap telah terjadi apabila pasien telah diterima oleh penerima rujukan.

Penerima rujukan bertanggung jawab untuk melakukan pelayanan kesehatan lanjutan


sejak menerima rujukan.Penerima rujukan wajib memberikan informasi kepada perujuk meng
enai perkembangan keadaan pasien setelah selesai memberikan pelayanan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Proses rujukan memerlukakan beberapa macam dokumen yaitu


1. Surat Persetujuan rujukan, didokumentasi dalam berkasrek ammedis
2. Surat menolak nasehat medis , jika pasien tidak bersedia dirujuk didokumentasi dalam be
rkas rekam medis
3. Surat Rujukan, diserahkan RS tujuan
4. Resume Pasien , diserahkan RS tujuan
5. Surat transfer pasien external , diserhkan RS tujuan untuk ditanda tangani kemudian did
okumentasi dalam berkas rekam medis

Anda mungkin juga menyukai