A. Latar Belakang
Upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan akses pelayanan kesehatan, sediaan
farmasi, dan alat kesehatan secara nasional memang telah mengalami peningkatan, namun di
daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, pulai – pulau kecil terdepan dan terluar masih belum
cukup terpenuhi. Kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan pun belum
cukup memadai, baik jumlah, jenis, kualitas tenaga kesehatan yang dibutuhkan, serta
distribusinya yang belum merata.
Pembangunan kesehatan yang belum merata terutama dalam hal pemerataan prasarana
dan fasilitas penunjang bagi stakeholder kesehatan yang ada di daerah maka diperlukan
tindakan rujukan dari stakeholder kesehatan yang memiliki fasilitas kurang ke stakeholder
yang memiliki sarana lebih maju.
Rujukan adalah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai alat untuk memberikan
informasi, untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Rujukan dapat
berwujud alat bukti, nilai – nilai, dan/atau kredibilitas.
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan
pelimpahan wewenang atau tanggung jawab secara timbal balik, terhadap suatu kasus
penyakit atau masalah kesehatan. Sistem rujukan dapat berjalan secara vertical maupun
horizontal. Secara vertical dalam arti rujukan dari unit yang terkecil atau berkemampuan
kurang kepada unit yang lebih mampu. Secara horizontal dalam arti rujukan antar unit – unit
yang setingkat kemampuannya.
Untuk dapat mewujudkannya dan demi terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh
semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, maka
diperlukan suatu sistem rujukan yang tepat sehingga dapat terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi – tingginya.
B. Tujuan
Mengetahui dan memetakan segala aspek – aspek sistem rujukan yang mencakup sarana
prasarana dan pelaksanaan rujukan yang ada di puskesmas untuk kemudian dielaborasi dan
diintegrasikan sejalan dengan pelaksanaan sistem rujukan yang sesuai dengan Sistem
Kesehatan Nasional.
C. Manfaat
Pedoman ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Puskesmas
Sebagai data, masukan, dan sebagai bahan pertimbangan untuk evaluasi
kelengkapan sarana prasarana, ketepatan prosedur maupun keefektivitasan dari
pelaksanaan sistem rujukan dan dapat melaksanakan sistem rujukan yang sesuai
Sistem Kesehatan Nasional di UPT Puskesmas Batakan.
2. Petugas Kesehatan
Menambah masukan tentang ketepatan prosedur maupun indikasi dalam
pelaksanaan sistem rujukan.
BAB II
RUANG LINGKUP
3. Persiapan Rujukan
a. Persiapan tenaga kesehatan, pastikan pasien dan keluarga didampingi oleh minimal
dua tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) yang kompeten dan memiliki
kemampuan untuk tatalaksana kegawatdaruratan medis, maternal, dan perinatal.
b. Persiapan keluarga, beritahu pasien dan keluarga pasien tentang kondisi terakhir
pasien, serta alas an mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang lain harus ikut
mengantar pasien ke tempat rujukan.
c. Persiapan surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi identitas pasien, alas an
rujukan, tindakan dan obat – obatan yang telah diberikan kepada pasien.
d. Persiapan alat, bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan.
e. Persiapan obat, membawa obat – obatan esensial yang diperlukan selama perjalanan
merujuk.
f. Persiapan kendaraan, persiapkan kendaraan yang cukup baik, yang memungkinkan
pasien berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan
secepatnya.
g. Persiapan uang, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup
untuk membeli obat – obatan atau bahan kesehatan yang diperlukan di tempat
rujukan.
h. Persiapan donor darah, siapkan kantung darah sesuai golongan darah pasien atau
calon pendonor darahdari keluarga untuk berjaga – jaga dari kemungkinan kasus yang
memerlukan donor darah.
BAB IV
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan dalam melakukan rujukan di UPT Puskesmas Batakan.
Pelaksanaan rujukan diharapkan sesuai dengan pedoman sehingga dapat mengutamakan
keselamatan pasien dan petugas.