Anda di halaman 1dari 3

KEGAWAT DARURATAN

No Dokumen :
No. Revisi : 0/ 0
SOP
Tanggal Terbit: 04 Januari 2022
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS Wening Tri Ambaryani, S.ST
BATAKAN NIP.19800530 200501 2 013

1 Pengertian Triase adalah tindakan untuk mengelompokkan penderita


berdasarkan pada beratnya cedera/penyakit yang diprioritaskan
berdasarkan ada atau tidaknya gangguan (tingkat
kegawatdaruratan) pada Airway, Breathing dan Circulation
(ABC). Tindakan triase dilakukan apabila korban/pasien lebih
dari satu orang atau jumlah penolong (petugas) lebih sedikit
daripada jumlah korban/pasien. Atau dilakukan pada penderita
tunggal untuk menentukan diagnosis.
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas
tindakan/gawat darurat dalam menentukan triase pada pasien.
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Batakan No.
Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
4 Referansi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
5 Prosedur/ I. Petugas menerima pasien di ruang tindakan.
Langkah-langkah II. Petugas meminta keluarga untuk mendaftar ke
pendaftaran.
III. Petugas segera melakukan pemeriksaan singkat dan cepat
untuk menentukan kondisi pasien.
IV. Pemeriksaan singkat dan cepat ini meliputi pemeriksaan
primary survey ABC (Airway, Breathing, Circulation),
Hitung CRT (Capillary Refill Time), GCS (Glasgow Coma
Scale) dan skala nyeri.
V. Setelah melakukan pemeriksaan, petugas akan menentukan
kategori warna triase sesuai dengan kondisi pasien.
VI. Jika berada di kategori merah, pasien akan langsung
diberikan resusitasi di ruang tindakan atau bila
memerlukan tindakan medis lebih lanjut pasien segera
dirujuk ke Rumah Sakit.
VII. Jika berada di kategori kuing, pasien bisa dipindahkan ke
ruang tindakan, untuk ditangani sesuai kondisi pasien.
VIII. Jika berada di kategori hijau, pasien dapat dipindahkan ke
rawat jalan atau jika kondisinya memungkinkan pasien
dapat diperbolehkan untuk pulang.
IX. Jika berada di kategori hitam, pasien yang sudah
meninggal bisa diserahkan ke keluarga.
X. Status triase ini akan dinilai ulang secara berkala, karena
kondisi pasien dapat berubah sewaktu-sewaktu.
XI. Petugas mencatat tindakan dan perawatan yang telah
dilakukan dalam rekam medis.
INDIKATOR MERAH KUNING HIJAU
Airway Ada Bebas Bebas
sumbatan
Breathing RR > 30 RR > 20 RR < 20
Circulation HR > 120 HR 100-120 HR < 100
Hitung CRT CRT > 2 CRT > 2 CRT < 2 detik
detik detik
GCS GCS < 13 GCS 13-15 GCS 15
Skala Nyeri Nyeri Berat Nyeri Nyeri Ringan
Sedang
Keputusan Ruang Ruang Sesuai Antrian
Tindakan Tindakan

Prioritas Warna Kategori Kondisi Penyakit/Luka

1 Prioritas Memerlukan pengobatan


utama dengan segera karena
pengobatan dalam kondisi yang sangat
kritis (mengancam
nyawa). Jika tidak
diberikan penanganan
cepat, kemungkinan besar
pasien akan meninggal.
Sebagai contoh yaitu
keadaan tersumbatnya
jalan nafas, dyspnea,
pendarahan, syok, hilang
kesadaran.
2 Bisa Pengobatan dapat ditunda
menunggu untuk beberapa jam dan
pengobatan tidak akan berpengaruh
terhadap nyawanya.
Tanda tanda vital stabil.
3 Ringan Mayoritas korban luka
yang dapat berjalan
sendiri.
Mereka dapat melakukan
rawat jalan.
4 Meninggal Penderita sudah
meninggal dunia
6 Diagram Alir
Petugas menerima pasien di
ruang tindakan.

Petugas meminta keluarga untuk mendaftar ke


pendaftaran

Petugas segera melakukan pemeriksaan singkat dan cepat


untuk menentukan kondisi pasien

Pemeriksaan singkat dan cepat ini meliputi pemeriksaan


primary survey ABC (Airway, Breathing, Circulation),
Hitung CRT (Capillary Refill Time), GCS (Glasgow Coma
Scale) dan skala nyeri

Setelah melakukan pemeriksaan, petugas akan menentukan


kategori warna triase sesuai dengan kondisi pasien

Status triase ini akan dinilai ulang secara berkala, karena


kondisi pasien dapat berubah sewaktu-sewaktu

7 Dokumen Terkait I. Form Triase


II. Rekam Medis
8 Unit Terkait Ruang Tindakan

Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan


1
2
3

Anda mungkin juga menyukai