Disusun Oleh
Tim Pengembang Kurikulum
50
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasar kepada hasil musyawarah TIM Pengembang Kurikulum (TPK) SD DRA ISLAMIC SCHOOL dan
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
SD DRA ISLAMIC SCHOOL kecamatan HAMPARAN PERAK Kabupaten Deli Serdang disahkan untuk
diberlakukan mulai tahun pelajaran 2022/2023
Disahkan oleh
a.n Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar
SAMSUAR SINAGA,S.Pd.M.Si
Pembina/IV a
NIP.196908071998011002
Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan perlu adanya rencana dan program yang jelas yang
termuat dalam kurikulum.
2. Bahwa dalam rangka penyusunan KOSP perlu diperhatikan potensi daerah setempat dan menjalin
kerjasama dengan orangtua murid dan masyarakat.
Mengingat :
1. KOSP di dalam pelaksanaannya sangat memerlukan kerjasama dengan orangtua murid maka dalam
penggunaan kurikulum tersebut perlu pengesahan dari pihak orangtua (Komite Sekolah).
2. Legalisasi dari pihak Komite Sekolah merupakan bagian bagi terselenggaranya program KOSP
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Bahwa KOSP yang diajukan untuk pedoman pelaksanaan proses belajar dan
mengajar pada sekolah UPT SPF SDN 104197 dapat kami setujui.
FERAWATI LUBIS,SS
52
LAMPIRAN I SURAT KEPUTUSAN:
TIM PENYUSUN KURIKULUM SD DRA ISLAMIC SCHOOL
No. Nama Jabatan TugasDalam Tim
1 PENGAWAS PENDAMPING
Dengan alasan :
54
� Unsur KOSP tidak lengkap
Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan / rekomendasi ditetapkannya kurikulum SD DRA
ISLAMIC SCHOOL Kecamatan Labuhan Deli.
KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo PP 32 tentang Standar
Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi Kurikulum
2013 dan Kurikulum Merdeka yang terintegrasi dengan bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan
Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan, acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat
satuan pendidikan.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, sekolah
mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki untuk mewujudkan keunggulan sekolah yang
berporos pada usaha mewujudkan visi dan misi. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan
mutu lulusan yang sekolah harapkan yang dikemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis
bagi pengembangan standar yang lainnya.
55
Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL tersusun berkat kerjasama dari berbagai pihak. Kepala sekolah
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL dan secara khusus kami sampaikan penghargaan
dan terima kasih kepada tim pengembang kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL yang telah berjuang
sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
1. Kondisi Ideal
2. KondisiNyata
3. Potensi dan Karakteristik SD DRA ISLAMIC SCHOOL.
B. Landasan Penyusunan Kurikulum
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
a. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
b. Tujuan Kurikulum Merdeka
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
a. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
b. Prinsip Pengembangan Kurikulum Merdeka
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. TUJUAN PENDIDIKAN
B. VISI DAN MISI SEKOLAH
C. Tujuan Sekolah
D. Visi, Misi Dan Tujuan dalam Kurikulum Merdeka
56
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
a. Struktur Kurikulum 2013
b. Struktur Kurikulum Merdeka
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran Kelompok A
2. Mata Pelajaran Kelompok B
3. Mata Pelajaran Kelompok C
C. Beban Belajar
a. Beban Ajar Kurikulum 2013
b. Beban Ajar Kurikulum Merdeka
D. Ketuntasan Belajar
a. KKM 2013
b. KKTP KURIKULUM MERDEKA
E. Penilaian
a. Penilaian Kurikulum 2013
b. Asesmen Kurikulum Merdeka
F. Remedial dan Pengayaan
G. Kenaikan kelas dan Kelulusan.
H. Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Personal Skill
2. Social Skill
3. Academic Skill
4. Vocasional Skill
I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
J. Pendidikan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
BAB IV KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
4.1 KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KELAS 2,3,5 dan 6
4.2 CAPAIAN PEMBELAJARAN KELAS 1 dan 4
BAB V PEMBELAJARAN ABAD XXI
BAB VI KALENDERPENDIDIKAN
BAB VI PENUTUP
57
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kodisi Ideal
58
Hal ini semata-mata untuk menjaga kualitas dan tanggung jawab Lembaga Pendidikan Islamic International
School DRA terhadap stakeholders yaitu orang tua, wali murid, masyarakat dan untuk keberlanjutan dari
keberadaan Lembaga Pendidikan Islamic International School DRA. Tingkat pendidikan staf Lembaga
Pendidikan Sekolah Islam Internasional DRA sebagian besar memiliki strata sarjana (sarjana) seperti pada tabel
1 dan 2 dan akan terus dilanjutkan untuk studi lanjut (S2).
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan sarana prasarana yang
cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar
belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial
budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian
orang tua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah.
Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang
tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD DRA
ISLAMIC SCHOOL dengan motto ”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in Harmony)”. Maka dalam
penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu
pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah
untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.
Dinamika pendidikan dalam regulasi pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya
perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan termasuk kurikulum. Semula penyelenggaraan
pendidikan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah kemudian Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi
kewenangan untuk mengelola penyelenggaraan pendidikan. Dalam kaitan ini, sekolah sebagai lembaga
pendidikan melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah diberi kewenangan untuk mengelola
Pendidikan yang optimal.
Dalam pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik yang dinamis.
Adapun pengembangannya harus sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan
takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan
59
dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika
perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah
serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan. Kurikulum operasional yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum 2013
dan Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka atau Pendidikan Berbasis Karakter siswa adalah kurikulum baru yang dicetuskan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk melanjutkan Kurikulum 2013.
Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan
berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan
santun disiplin yang tinggi. . Dalam Kurikulum Merdeka mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Kurikulum Merdeka juga akan dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 yang di cetuskan oleh
pemerintah sebagai program kelanjutan dari kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum Merdeka mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu sesuai dengan karakteristik siswa (berpusat kepada siswa).
2. Kondisi Nyata
Dalam aspek tantangan dan ancaman merupakan faktor eksternal yang dimiliki oleh SD DRA
ISLAMIC SCHOOL perlu disikapi secara bijaksana untuk dikelola menjadi sebuah peluang kemudian
60
dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan konsep sekolah yang benar-benar memperhatikan
kepentingan orang tua, masyarakat, peserta didik, dan stoke holder pendidikan yang lain.
Faktor internal dan eksternal yang nampak di SD DRA ISLAMIC SCHOOL perlu pula dijadikan
pertimbangan oleh pihak sekolah dan dapat ditransformasikan menjadi sumber daya yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan
Disamping itu, terdapat juga berupa tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat .
Rintangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Permasalahan yang menjadi tantangan eksternal bagi SD DRA ISLAMIC SCHOOL tahun pelajaran
2022/2023 yaitu SD DRA ISLAMIC SCHOOL berkomitmen untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona
dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas pendidikan. Komitmen ini penting
dilaksanakan secara serius dengan maksud untuk memberikan jaminan kesehatan bagi warga sekolah..
Pelaksanaan Pembelajaran di SD DRA ISLAMIC SCHOOL tatap muka. Dengan tetap mematuhi
aturan dan protokol kesehatan yang ditetapkan .Sehingga hak anak untuk mendapatkan pendidikan dapat
terpenuhi.
I. SEKOLAH
Potensi dan Karakteristik SD DRA ISLAMIC SCHOOL
1. Nama Sekolah : SD SWASTA DRA ISLAMIC SCHOOL
NPSN : 69989775
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Simpang Jodoh, Kampung Inggris, Tembung Medan. RT /
RW : 11/12
Kode Pos : 20371
Kelurahan : Bandar Klippa
Kecamatan : Kec. Percut Sei Tuan
Kabupaten/Kota : Kab. Deli Serdang
Provinsi : Prov. Sumatera Utara
Negara : Indonesia
Email : sd.draislamicschool@gmail.com
Bangunan sekolah : Milik Pribadi
61
Lokasi Sekolah : Pinggir Jalan
Kegiatan Belajar : Pagi
Jumlah Rombel : 5 Rombel
Status Kepemilikan : Yayasan
SK Izin Operasional : 425/4646/P.SD/2019
Tgl SK Operasional : 2019-06-21
II . Kepala Sekolah
Nama : Muhammad Anhar,S.Pd
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat /Tgl Lahir : Karang sari, 10 Mei 19
Pendidikan Terakhir: Sarjana 1 (S1)
KEADAAN SISWA/I
Keadaan Agama
Jlh
KELAS Awal Jumlah Rombe Isla Protesta Katholi Hind Budh Lain
l m n k u a -lain
L P
I 7 3 10 1 10
II 10 9 19 1 19
III 2 2 4 1 4
IV - 6 6 1 6
V 6 2 8 1 8
VI
Jumlah 25 22 47 5 47
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan lembaran Negara Nomor 5670).
62
1. Landasan Filosofi
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa
kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal
ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan
luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan
masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi
bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan
sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan
dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
63
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL mengacu kepada Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar
adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru
dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu
memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society)
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL mengacu kepada Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk
memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik
sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang
kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di Sekolah Dasar
yang selama ini sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-terpadu
mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat memerlukan penanganan
kurikuler yang sesuai dengan perkembangannya.
4. Landasan Teoritis
a. SD DRA ISLAMIC SCHOOL mengacu kepada Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori
“pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
b. SD DRA ISLAMIC SCHOOL mengacu kepada Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang
dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
64
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan
hasil belajar seluruh peserta didik. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU
RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan
segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah
berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi
peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Melalui
pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan
dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana
peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang
budaya tersebut akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala
aspek kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan datang. Oleh
karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan kurikulumi tidak berupa prestasi besar bangsa di
masa lalu semata tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke masa
mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang
dihadapi masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas sebagai konten pendidikan. Konten
pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait
dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam
membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang
tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan
bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu
untuk digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang diperolehnya
dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh
sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warian
budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan
65
pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten
pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang.
Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan
dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan
kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta
bertanggungjawab di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa
lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum.
Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan
individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun
kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan
kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut
kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan
kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas
untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik
lagi.
5. Landasan Yuridis
66
11. Permendikbud 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang Implementasi Kurikukulum 2013.
13. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
14. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah
15. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
17. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah
18. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017
19. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada
K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 14 Tahun 2019 Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
21. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republok Indonesia Nomor 719 / P / 2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
22. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Permendikbudristek No.7 tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
24. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 Pedoman Penetapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
25. Keputusan Kepala BSKAP No 008/H/KR/2022 tahun 2022 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka
26. Keputusan Kepala BSKAP No 009/H/KR/2022 tahun 2022 Tentang Dimensi, Elemen dan
Sub Eemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
27. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 262/M/2022 Tentang perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan Pengembangan Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL tahun pelajaran 2022-2023 yaitu ini
untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di
sekolah dalam megembangkan program-program yang akan dilaksanakan. Selain itu, Kurikulum SD
DRA ISLAMIC SCHOOL disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
67
2. belajar untuk memahami dan menghayati,
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif efektif dan menyenangkan
b. Tujuan Kurikulum Merdeka
Tujuan kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2022-2023 yaitu kurikulum ini dibuat dengan
tujuan pendidikan di Indonesia bisa seperti pendidikan di Negara maju lainnya di mana siswa diberikan
kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran. Kurikulum merdeka akan berfokus
pada peserta didik yang belajar sesuai dengan fasenya. Jadi setiap guru pun tidak akan terburu-buru dalam
memberikan setiap pembelajaran. Hal ini akan membawa dampak positif tentunya karena apa yang
dibutuhkan oleh siswa akan dapat dipenuhi oleh guru melalui pembelajaran.
68
Pengembangan Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL tahun pelajaran 2022-2023 pada
dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan
memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antarkelas
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar jenjang pendidikan
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL tahun pelajaran 2022-2023 diarahkan pada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL tahun pelajaran 2022-2023 dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
b. Prinsip Kurikulum Merdeka
Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka merupakan salah satu kerangka dasar yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat. Sehingga Satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum merdeka
diharapkan mengacu pada prinsip tersebut. Kemendikbudristek menetapkan prinsip pembelajaran yang
ditulis di panduan pembelajaran dan asesmen pendidikan.
Adapun prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai berikut:
1. Kondisi Peserta Didik
Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik
sebelumnya dan melakukan pemetaan. Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang
berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan asesmen dan Menganalisis lingkungan
sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik dan sekolah untuk mendukung
kegiatan pembelajaran.
2. Pembelajar Sepanjang Hayat
Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam pembelajaran, Memberikan
kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman bermakna dan
Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan peserta didik ke peserta didik.
3. Holistik
69
Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung terjadinya perkembangan
kompetensi seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis tantangan, dan
metode pembelajaran diferensiasi.Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi,
dan spiritual dan Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik.
70
BAB II.
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
1. Visi
Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik melalui komunitas belajar sepanjang hayat dan
berwawasan global.
2. Misi
1. Mewujudkan lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akadamik
2. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan komunitas belajar sepanjang hayat
3. Mewujudkan pendidikan yang mengedepankan pembentukan profil Pelajar Pancasila
4. Mewujudkan pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
5. Mewujudkan pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam.
6. Mewujudakn pendidikan mengembangkan ketrampilan abad ke 21.
7. C. Tujuan Sekolah
1. Terwujudanya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta berkarakter
pancasila.
2. Tecapainya lulusan peserta didik 100% dan untuk semua mata pelajaran Ujian Sekolah rata-rata
minmal 75
3. Tercapainya peserta didik mengikuti lomba minimal tingkat kecamatan hingga sampai tingkat
internasional.
4. Terwujudanya pendidikan yang menjamin hak belajar bagi setiap peserta didik.
5. Terwujudnya pendidikan menggunakan pendekatan atau model yang beragam
6. Terlaksananya kegiatan belajar mengajar dengan menumbuhkan pendidikan karakter untuk semua
mata pelajaran.
71
D. Visi, Misi dan Tujuan Kurikulum Merdeka
VISI:
Unggul dalam prestasi akademnik dan non akademik melalui komunitas belajar sepanjang hayat dan
berwawasan global
MISI:
TUJUAN SEKOLAH :
- Terwujudnya lulusan yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta berkarakter
pancasila
BAB III
72
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD DRA
(integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas II, dan III ke dalam mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD DRA ISLAMIC
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi
konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban
belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum
adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar
yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum
adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum
menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas
73
Tabel 1
Alokasi Waktu
Belajar Perminggu
No Mata Pelajaran
II III V VI
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4 Matematika 6 6 6 6
Kelompok B
3 Bahasa Daerah
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas II dan III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan
keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi
Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar
yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas V dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar
masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi
74
Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran
semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler SD DRA ISLAMIC SCHOOL antara lain Pramuka (Wajib), dan Usaha Kesehatan Sekolah.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan
dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan
tersebut.
1. Struktur kurikulum mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau
tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI/bentuk lain yang sederajat terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
pembelajaran intrakurikuler; dan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua
puluh persen) beban belajar pertahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu
pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase
peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan
waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil
pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama.
TABEL Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI/bentuk lain yang sederajat kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi
Alokasi Total JP Per
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Tahun
Penguatan
Per Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam
108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
75
Pendidikan Agama Buddha 36
108 (3) 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Khonghucu dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI/bentuk lain yang sederajat kelas VI (Asumsi 1 Tahun =
32 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi
Alokasi Total JP
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Penguatan
Per Tahun Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam
96 (3) 32 128
dan Budi Pekerti*
76
Pendidikan Agama Buddha
96 (3) 32 128
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama
96 (3) 32 128
Khonghucu dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Jasmani
96 (3) 32 128
Olahraga dan Kesehatan
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Alokasi
Alokasi Total JP
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Penguatan
Per Tahun Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64***
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SD DRA ISLAMIC SCHOOL meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya
merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata
pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur
kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
77
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa
kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap
tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban
belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada
mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata
pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua pendidikan.
Tujuan :
● Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
● Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
● Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan
● Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
● Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
● Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
bahasa negara
● Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.
● Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
4. Matematika
Tujuan:
konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
● Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
● Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
79
● Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
Tujuan:
● Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan
lingkungan alam.
● Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
● Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
Tujuan:
lingkungannya.
● Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
80
● Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat
Tujuan :
● Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional,
maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan
Tujuan :
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
dan olahraga yang terpilih.
● Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
dan demokratis.
● Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
● Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
81
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau
tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
b. Pemetaan
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi
Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
● Monitoring Pelaksanan
● Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan dan akuntable)
82
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Tujuan
⮚ Menumbuh kembangkan sikap-sikap kewiraan kepada peserta didik, seperti sikap kesatria, suka
⮚ Mengembangkan potensi dan minat peserta didik, sehingga lebih aktif dan kreatif, mencintai alam
sekitar, dan dapat menjadi contoh penggerak pembangunan mental di sekitar lingkungannya
2. Kegiatan Pembiasaan
a. Pembiasaan Rutin
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
tingkat sekolah.
83
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
▪ Membiasakan antri
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan
pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SD DRA ISLAMIC SCHOOL
adalah keterampilan yang disesuaikan dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :
b. Program Mengambar
C. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD DRA ISLAMIC SCHOOL kelas II dan III masing-masing 32 dan 34
84
sedangkan untuk kelas V dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD DRA ISLAMIC
SCHOOL adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya,
mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru
dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
828 jam
1 35 23 36 pembelajaran
(28980 menit)
1152 jam
2 35 32 36 pembelajaran
(40320 menit)
1296 jam
3 35 34 36 pembelajaran
(45360 menit)
1008jam
4 35 28 36 pembelajaran
(35280 menit)
1368 jam
5 35 36 36 pembelajaran
(47880 menit)
1292 jam
6 35 36 34 pembelajaran
(45220 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %
85
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian
tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap muka. Empat
jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di pilih.
Beban belajar di SD DRA ISLAMIC SCHOOL kelas I yaitru sedangkan untuk kelas IV yaitu 36 jam
setiap minggu. Jam belajar SD DRA ISLAMIC SCHOOL adalah 35 menit. Berikut Tema-Tema
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang cocok untuk jenjang SD pada SD DRA ISLAMIC
SCHOOL yaitu:
D.Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar Minimal yang selanjutnya disebut KBM adalah kriteria ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan
kompleksitas/keluasan dan kedalaman, daya dukung/kondisi satuan pendidikan dan karekteristik peserta
didik. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar. Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam
konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang
merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam
setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD
pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan predikat Baik (B). Sedangkan nilai ketuntasan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka 0 – 100. KKM dirumuskan di awal tahun
pelajaran.
86
Ketuntasan belajar minimal adalah batas minimal tahapan pencapaian kompetensi kurikulum yang harus
ditempuh oleh peserta didik untuk dapat mengikuti tahapan / proses pembelajaran pada KI, KD dan materi
berikutnya. Adapun Kriteria Ketuntasan Belajar di SD DRA ISLAMIC SCHOOL adalah : lihat Tabel
87
7. Seni Budaya & 70 Tujuh Puluh
Keterampialan
8. Pendidikan Jasmani & 70 Tujuh Puluh
Orkes
Muatan Lokal
88
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kls Mata Pelajaran
Angka Huruf
70
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran
prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD DRA ISLAMIC SCHOOL Tahun Pelajaran
2022/2023 adalah sebagai berikut :
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
89
Kelompok A
Kelompok B
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap peserta
didik. Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda, dengan demikian kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak
lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
a. Dari TP langsung dibuatkan RUBRIK PENILAIAN dengan 4 atau 5 kriteria, sehingga guru dapat
menentukan pencapaian peserta didik dan memberikan tindak lanjut, atau
b. Dari TP diturunkan lebih rinci menjadi semacam INDIKATOR ASESMEN, sehingga indikator asesmen
tersebut menjadi ukuran ketercapaian.
CONTOH :
TP 1.
Peserta didik menyelidiki ragam dan sumber energi yang dimanfaatkan di lingkungan sekitarnya melalui
pengamatan
Indikator Asesmen :
1.1 Mampu mendeskripsikan berbagai sumber energi yang terdapat di lingkungan sekitar
1.2 Mampu menguraikan manfaat sumber energi yang dipergunakan di lingkungan sekitar
90
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KKTP
c. Atau gabungan (a) dan (b) : dibuatkan Indikator Asesmen dan Rubrik Ketercapaiannya
Catatan :
Ke 3 langkah tsb lebih memberikan ruang pada Guru mengambil alternative sesuai kebutuhan . Masing-masing
punya plus minus :
Opsi b : Lebih detail, tetapi pemetaannya lebih sulit karena tidak ada rubrik
TP 10.1 Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan dan persamaan norma agama, hukum, kesopanan dan
kesusilaan melalui menceritakan dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk essai
Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas 1
Ditayangkan dan bertanya jawab dari gambar gambar tentang penerapan norma agama, hukum, kesopanan dan
kesusilaan (Asesmen Formatif = mengamati / observasi)
• Bernalar kritis
• Mandiri
Contoh 1
Aktivitas 2
Persamaan dan perbedaan norma agama, hukum, kesopanan dan kesusilaan dalam bentuk tulisan/Essai
Rubrik Penilaian :
91
2. Rubrik penilaian Essai
E. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik implementasikan dalam
proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen formatif, dan juga asesmen sumatif.
Berdasarkan uraian KBM tersebut, maka KBM Satuan Pendidikan SD DRA ISLAMIC SCHOOL Tahun
Pelajaran 2022/2023 adalah 70
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan. Penilaian harian tertulis
direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali
dalam satu tema untuk setiap KD muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian harian dilakukan
untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan pelajaran sesuai kebutuhan.
Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu membuat kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan
untuk mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-soal dibuat per muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis
dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan untuk
pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan nilai
rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari jumlah tema dalam satu
semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk perbaikan
pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan KD yang dirakit secara
terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah semester dan
penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan setelah menyelesaikan
seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan
92
dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran selama
satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun berdasarkan muatan pelajaran
sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari penilaian akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian
akhir tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka pada rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah sebagai berikut.
(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD yang ada NPTS
4
Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di SD DRA ISLAMIC SCHOOL adalah
Menggunakan nilai rerata dari nilai perolehan awal dan nilai tes setelah remedial.
Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas SD DRA
ISLAMIC SCHOOL sebagai berikut :
Kelulusan
2. Matematika 70
Rata-rata 70
4. Pendidikan Agama 70
Rata-rata 70
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1),siswa dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar setelah :
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribaduian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan
kesehatan.
95
H. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di SD DRA ISLAMIC SCHOOL dalam pelaksanannya
terintegrasi ke dalam mata pelajaran dan kompetensi Dasar yang sesuai. Ada pun materi kecakapan hidup
yang dikembangkan adalah:
a. Kecakapan pribadi (Personal Skill)
1) Keimanan sebagai makhluk Tuhan
2) Cinta kebenaran, tanggung jawab dan disiplin
3) Cinta lingkungan
4) Menolong diri sendiri
5) Menumbuhkan kepercayaan diri
6) Mengenal fungsi anggota tubuh dan cara mengoptimalkan fungsinya
b. Kecakapan Akademik (Academic Skill)
1) Menggali informasi
2) Mengolah informasi
3) Mengambil keputusan
c. Kecakapan sosial (Social Skill)
1) Komunikasi dengan empati
2) Bekerja sama
1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan
lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.
2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran
dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau satuan pendidikan nonformal.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
97
BAB IV
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar.
Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten
Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi
prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap
keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan
penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar
dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yangberkenaan
dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu
peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4)
A. Muatan Nasional
Pada tahun pelajaran 2022/2023, SD DRA ISLAMIC SCHOOL sudah menggunakan muatan Kurikulum
2013 untuk semua kelas. Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai mana tercantun dalam Permendikbud
Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut.
98
1. Tingkat Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
99
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu
atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme.
Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi
maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d.
Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan
Alokasi Waktunya.
C. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran dalam kurikulum merdeka merupakan pembaruan dari Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang dirancang untuk menguatkan pembelajaran fokus terhadap pengembangan kompetensi.
Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komperhensif berbentuk
narasi. kurikulum merdeka mengatur pembelajaran sesuai minat dan bakat anak yang dinilai lebih fleksibel dan
berkonsentrasi untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
SD/MI KELAS: I
1. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 1
Pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya, huruf hijaiyah
bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik. Dalam elemen akidah,
peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna)
dan mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa
mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk
dirinya maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya
tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
100
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling
mendukung satu sama lain. Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah
syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam
pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi
yang wajib diimani.
101
Elemen Capaian Pembelajaran
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta
didik juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam
ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang
ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa
percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan
belajar menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik
juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan
kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling
mendukung satu sama lain.
Sejarah Peradaban Islam Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani.
KELAS: II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 menunjukkan sikap berlindung diri
tartil kepada Allah Swt. dan saling
menasehati sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. an-Nas dan
Q.S. al-‘Asr
1.3 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.3 menunjukkan sikap berani bertanya
anjuran menuntut ilmu sebagai implementasi pemahaman
Hadis yang terkait dengan anjuran
menuntut ilmu
102
1.4 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.4 menunjukkan perilaku hidup bersih
perilaku hidup bersih dan sehat dan sehat sebagai implementasi
pemahaman Hadis yang terkait dengan
perilaku hidup bersih dan sehat
1.5 menerima adanya Allah Swt. Yang 2.5 menunjukkan perilaku rendah hati,
Maha Suci, Maha Pemberi damai, dan bersyukur sebagai
Keselamatan, dan Maha Pencipta implementasi pemahaman makna al-
Asmau al-Husna: al-Quddus, asSalam,
dan al-Khaliq
1.6 terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.6 menunjukkan perilaku sehat sebagai
makan implementasi pemahaman makna doa
sebelum dan sesudah makan
1.7 meyakini bahwa perilaku kasih sayang 2.7 menunjukkan perilaku kasih sayang
kepada sesama sebagai cerminan dari kepada sesama
iman
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama dan 2.8 menunjukkan sikap kerja sama dan
saling tolong menolong sebagai tolong-menolong
cerminan iman
1.9 terbiasa berdoa sebelum dan sesudah 2.9 menunjukkan perilaku hidup sehat dan
wudu peduli lingkungan sebagai
implementasi pemahaman doa sebelum
dan sesudah wudu
1.10 menjalankan salat dengan tertib 2.10 menunjukkan sikap disiplin sebagai
implementasi pemahaman tata cara
salat dan bacaannya
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Saleh a.s. 2.11 menunjukkan sikap berani bertanya
sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Saleh a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Lut 2.12 menunjukkan perilaku kerja keras sebagai
implementasi pemahaman kisah
a.s.
keteladanan Nabi Lut a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi Ishaq a.s. 2.13 menunjukkan sikap damai sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ishaq a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi Ya’qub 2.14 menunjukkan perilaku kasih sayang
a.s. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
103
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap jujur dan kasih sayang
Muhammad saw. sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.3 memahami Hadis yang terkait dengan 4.3 menunjukkan perilaku rajin belajar
anjuran menuntut ilmu sebagai implementasi pemahaman
makna Hadis yang terkait dengan
anjuran menuntut ilmu
104
3.4 memahami Hadis yang terkait dengan 4.4 menunjukkan perilaku hidup bersih dan
perilaku hidup bersih dan sehat sehat sebagai implementasi pemahaman
makna Hadis tentang kebersihan dan
kesehatan
3.6 memahami makna doa sebelum dan 4.6 melafalkan doa sebelum dan sesudah
sesudah makan makan
3.7 memahami perilaku kasih sayang kepada 4.7 mencontohkan perilaku kasih sayang
sesama kepada sesama
3.8 memahami sikap kerja sama dan saling 4.8 mencontohkan sikap kerja sama dan
tolong menolong saling tolong menolong
3.9 memahami doa sebelum dan sesudah 4.9 mempraktikkan wudu dan doanya
wudu dengan tertib dan benar
4.10 mempraktikkan salat dengan tata cara dan
3.10 memahami tata cara salat dan bacaannya
bacaan yang benar
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Saleh 4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Saleh a.s.
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi Lut
Lut a.s. a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi Ishaq 4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Ishaq a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan Nabi 4.14 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Ya‘qub a.s. Ya’qub a.s.
3.15 memahami kisah keteladanan Nabi 4.15 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw. Muhammad saw.
KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
105
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan sikap peduli terhadap
tartil sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S. anNasr
dan Q.S. al-Kausar
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan
2.2 menunjukkan perilaku mandiri, percaya
perilaku mandiri, percaya diri, dan
diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama sebagai
Maha Pencipta berdasarkan pengamatan implementasi pemahaman keesaan
terhadap dirinya dan makhluk Allah Swt.
ciptaanNya yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Pemberi, Maha Mengetahui, dan Maha baik, dan berhati-hati sebagai
Mendengar implementasi pemahaman alAsmau al-
Husna: al-Wahhab, al‘Alim, dan as-
Sami‘
1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk, ikhlas,
ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai dan mohon pertolongan
cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap peduli terhadap 2.6 menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama sebagai cerminan dari iman sesama sebagai implementasi
pemahaman Q.S. al-
Kausar
1.7 menerima dan mensyukuri nikmat Allah 2.7 menunjukkan sikap bersyukur
Swt. yang diberikan kepada makhluknya
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib sebagai
implementasi pemahaman makna ibadah
salat
1.9 menerima makna zikir dan doa setelah 2.9 menunjukkan sikap rendah hati sebagai
salat sebagai wujud berserah diri kepada implementasi pemahaman makna zikir
Allah Swt. dan doa setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan tertib 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s. 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.
106
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim
2.13 menunjukkan sikap rasa ingin tahu, sabar,
a.s. dan Nabi Ismail a.s. rela berkorban, hormat, dan patuh
kepada orangtua sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap percaya diri dan
Muhammad saw. mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.
3.1 memahami makna Q.S. an-Nasr dan 4.1.1 membaca kalimat-kalimat dalam Q.S.
al-Kausar an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nasr dan
al-Kausar dengan lancar
107
3.2 memahami Hadis yang terkait dengan 4.2 mencontohkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung jawab
bertanggung jawab sebagai implementasi makna
Hadis yang terkandung
3.3 memahami keesaan Allah Yang Maha 4.3 melakukan pengamatan terhadap diri
Pencipta berdasarkan pengamatan dan makhluk ciptaan Allah yang
terhadap dirinya dan makhluk ciptaan- dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
Nya yang dijumpai di sekitar rumah sebagai implementasi iman terhadap
dan sekolah keesaan Allah Yang Maha Pencipta
3.8 memahami makna salat sebagai wujud 4.8 menunjukkan contoh makna salat
dari pemahaman Q.S. al- sebagai wujud dari pemahaman
Kausar Q.S. al-Kausar
3.9 memahami makna zikir dan doa setelah 4.9 mempraktikkan tata cara zikir dan doa
salat setelah salat secara benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat melalui 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
pengamatan dan pengalaman di rumah pelaksanaan ibadah salat di rumah dan
dan sekolah sekolah
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf 4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Yusuf a.s.
108
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Syu‘aib a.s. Syu’aib a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi
4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SD/MI KELAS: IV
pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an dan
menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga
hubungan baik dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah
peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi
dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada
orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian.
Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta
didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan
pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah
dengan baik, memahami konsep baligh dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). Dalam pemahamannya
tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja
Nabi Muhammad SAW. hingga diutus menjadi Rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.
109
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan
berbakti kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan
ungkapan- ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam
keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman
sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT.
(sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada
di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih
luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi,
memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan.
KELAS: V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’ān dengan 2.1 menunjukkan sikap kerja sama dan
tartīl peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. at-Tīn dan
110
Q.S. al-Mā’ūn
1.2 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 menunjukkan sikap berani, peduli,
Maha Mematikan, Maha Hidup, mandiri, dan teguh pendirian sebagai
implementasi pemahaman makna al-
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha Esa Asmau al-Husna: alMumit, al-Hayy, al-
Qayyum, dan alAhad
1.3 meyakini keberadaan Rasul Allah dan 2.3 menunjukkan sikap sabar dan jujur
Rasul Ulul ‘Azmi sebagai implementasi
pemahaman mengenal nama-nama
Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
1.4 meyakini adanya kitab-kitab suci 2.4 menunjukkan sikap percaya diri sebagai
melalui rasul-rasulNya sebagai implementasi pemahaman makna
implementasi rukun iman diturunkannya kitab-kitab suci melalui
rasul-rasulNya
1.5 meyakini bahwa perilaku jujur sebagai 2.5 menunjukkan perilaku jujur dalam
cerminan dari iman kehidupan sehai-hari
1.6 meyakini bahwa hormat dan patuh 2.6 menunjukkan perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua dan guru sebagai kepada orangtua dan guru
cerminan dari iman
1.7 meyakini bahwa sikap saling 2.7 menunjukkan sikap saling menghargai
menghargai sesama manusia sebagai sesama manusia
cerminan dari iman
1.8 meyakini bahwa sikap sederhana 2.8 menunjukkan sikap sederhana dalam
sebagai cerminan dari iman kehidupan sehari-hari
1.9 meyakini bahwa ikhlas beramal sebagai 2.9 menunjukkan sikap ikhlas beramal
cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari
1.10 menjalankan kewajiban puasa Ramadan 2.10 menunjukkan sikap sabar dan
sebagai implementasi pemahaman rukun mengendalikan diri sebagai
Islam implementasi pemahaman hikmah puasa
Ramadan
1.17 meyakini kebenaran kisah Luqman 2.17 menunjukkan sikap rendah hati sebagai
sebagaimana terdapat dalam al- implementasi pemahaman kisah
keteladan Luqman sebagaimana terdapat
Qur’an dalam al-
Qur’an
112
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 memahami nama-nama Rasul Allah dan 4.3 menunjukkan hafalan nama-nama Rasul
Rasul Ulul ‘Azmi Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
4.4 menunjukkan makna
3.4 memahami makna diturunkannya
diturunkannya kitab-kitab suci melalui
kitab-kitab suci melalui rasulrasul-Nya
rasul-rasul-Nya sebagai implementasi
sebagai implementasi rukun iman
rukun iman
3.5 memahami makna perilaku jujur dalam 4.5 menunjukkan perilaku jujur dalam
kehidupan sehai-hari kehidupan sehai-hari
3.6 memahami makna hormat dan patuh 4.6 mencontohkan perilaku hormat dan
kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru
3.7 memahami makna saling menghargai 4.7 mencontohkan sikap saling menghargai
sesama manusia sesama manusia
3.8 memahami makna sederhana dalam 4.8 mencontohkan sikap sederhana dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.9 memahami makna ikhlas beramal dalam
4.9 mencontohkan sikap ikhlas beramal
kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari- hari
3.10 memahami hikmah puasa Ramadan yang 4.10 menunjukkan hikmah puasa Ramadan
dapat membentuk akhlak mulia yang dapat membentuk akhlak mulia
3.11 memahami pelaksanaan salat tarawih dan 4.11 mempraktikkan tatacara salat
tadarus al-Qur’an tarawih dan tadarus al-Qur’an
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Dawud a.s. Dawud a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Sulaiman a.s. Sulaiman a.s.
3.14 memahami kisah keteladanan Nabi 4.14 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Ilyas a.s. Ilyas a.s.
3.15 memahami kisah keteladanan Nabi 4.15 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Ilyasa’ a.s. Ilyasa’ a.s.
3.16 memahami kisah keteladanan Nabi 4.16 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw. Muhammad saw.
3.17 memahami kisah keteladanan Luqman 4.17 menceritakan kisah keteladanan Luqman
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an
113
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi
Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan perilaku toleran, simpati,
tartil waspada, berbaik sangka, dan hidup
rukun sebagai implementasi
pemahaman Q.S. alKafirun, Q.S. al-
Maidah/5:2-3 dan
Q.S. al- Hujurat/49:12-13
1.2 meyakini adanya Allah Swt. tempat 2.2 menunjukkan sikap peduli sebagai
meminta, Maha Berkuasa, Maha implementasi pemahaman makna al-
Mendahulukan, dan Maha Kekal Asmau al-Husna: as-Samad,
alMuqtadir, al-Muqaddim, dan al-Baqi
2.3 menunjukkan perilaku rendah hati
1.3 meyakini adanya hari akhir sebagai
yang mencerminkan iman kepada hari
implementasi pemahaman Rukun Iman
akhir
1.4 menyakini adanya qadha dan qadar 2.4 menunjukkan perilaku berserah diri
kepada Allah Swt. yang mencerminkan
iman kepada qadha dan qadar
1.5 meyakini bahwa perilaku hormat dan 2.5 menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru, dan patuh kepada orangtua, guru, dan
sesama anggota keluarga sebagai sesama anggota keluarga
cerminan dari iman
1.6 meyakini bahwa sikap toleran dan 2.6 menunjukkan sikap toleran dan
simpatik terhadap sesama sebagai simpatik terhadap sesama
cerminan dari iman
1.7 menjalankan kewajiban berzakat 2.7 menunjukkan sikap peduli sebagai
sebagai implementasi pemahaman implementasi pemahaman hikmah
rukun Islam zakat, infaq, dan sedekah sebagai
implementasi rukun Islam
1.8 meyakini kebenaran kisah Nabi Yunus 2.8 menunjukkan sikap tanggung jawab
a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
114
1.9 meyakini kebenaran kisah Nabi menunjukkan sikap kasih sayang
Zakariya a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.
2.9
1.10 meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya a.s. 2.10 menunjukkan sikap patuh dan taat sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Yahya a.s.
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi Isa 2.11 menunjukkan sikap peduli sebagai
implementasi pemahaman kisah
a.s.
keteladan Nabi Isa a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap semangat dalam
Muhammad saw belajar sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw
1.13 meyakini kebenaran kisah sahabatsahabat 2.13 menunjukkan sikap peduli sebagai
Nabi Muhammad saw implementasi pemahaman kisah
keteladan sahabat-sahabat Nabi
Muhammad saw.
1.14 meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfi 2.14 menunjukkan sikap teguh pendirian
sebagaimana terdapat dalam al-Qur’an sebagai implementasi pemahaman kisah
keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana
terdapat dalam al-Qur’an
3.1 memahami makna Q.S. Al-Kafirun, 4.1.1 membaca Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
alHujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan jelas dan
benar
4.1.2 menulis Q.S. Al-Kafirun, Q.S.
AlMaidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. AlKafirun,
Q.S. Al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al-
Hujurat/49:12-13 dengan benar
3.2 memahami makna al-Asmau 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: AsSamad,
alHusna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-
AlMuqaddim, dan Al-Baqi Baqi dengan jelas dan benar
3.3 memahami hikmah beriman kepada 4.3 menunjukkan contoh hikmah beriman
hari akhir yang dapat membentuk kepada hari akhir yang dapat
perilaku akhlak mulia membentuk perilaku akhlak mulia
3.4 memahami hikmah beriman kepada 4.4 menunjukkan hikmah beriman kepada
qadha dan qadar yang dapat membentuk qadha dan qadar yang dapat membentuk
perilaku akhlak mulia perilaku akhlak mulia
3.5 memahami perilaku hormat dan patuh 4.5 mencontohkan perilaku hormat dan
kepada orangtua, guru, dan sesama patuh kepada orangtua, guru, dan
anggota keluarga sesama anggota keluarga
3.6 memahami sikap toleran dan simpatik 4.6 menunjukkan sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama sebagai wujud dari terhadap sesama sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. alKafirun pemahaman Q.S. alKafirun
3.7 memahami hikmah zakat, infaq, dan 4.7 menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun sedekah sebagai implementasi rukun
Islam Islam
116
3.8 memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Yunus a.s. Yunus a.s.
3.9 memahami kisah keteladanan Nabi 4.9 menceritakan kisah keteladanan Nabi
Zakariya a.s. Zakariya a.s.
3.10 memahami kisah keteladanan Nabi Yahya 4.10 menceritakan kisah keteladanan Nabi
a.s. Yahya a.s.
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi 4.11 menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa
Isa a.s. a.s.
3.13 memahami kisah keteladanan sahabat- 4.13 menceritakan kisah keteladanan sahabat-
sahabat Nabi Muhammad saw. sahabat Nabi Muhammad saw.
Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya; menyebutkan identitas
diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan di sekolah; menceritakan dan
menghargai perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh: miskin,
kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan
sekolah; mengenal ciri- ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari
117
wilayah NKRI; dan menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta
mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.
118
KELAS II
1.1 Menerima hubungan gambar bintang, 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan
rantai, pohon beringin, kepala banteng, peduli sesuai dengan sila-sila
dan padi kapas Pancasila dalam lambang negara
dan sila-sila Pancasila sebagai anugerah “Garuda Pancasila dalam kehidupan
Tuhan Yang Maha Esa sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan agama 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
yang dianut dalam kehidupan sehari- di rumah dan tata tertib yang
hari di sekolah berlaku di sekolah
1.3 Menerima keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
individu sebagai anugerah Tuhan keberagaman karakteristik individu di
Yang Maha Esa di sekolah sekolah
1.4 Menerima keberagaman di sekolah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di sekolah
Esa
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam
[mendengar, melihat, membaca] dan karya yang estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan tindakan yang mencerminkan perilaku
dan kegiatannya, dan benda-benda anak beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
119
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KELAS: III
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
beringin, kepala banteng, dan padi sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
kapas pada lambang negara “Garuda lambang negara
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan “Garuda Pancasila”
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sekolah sebagai anggota keluarga dan warga
sebagai wujud rasa syukur kepada sekolah
Tuhan Yang Maha Esa
120
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati bahasa yang jelas dan logis, dalam
[mendengar, melihat, membaca] dan karya yang estetis, dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan tindakan yang mencerminkan perilaku
dan kegiatannya, dan benda-benda anak beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada lambang
lambang negara “Garuda negara “Garuda Pancasila”
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi kewajiban
sebagai anggota keluarga dan warga dan hak sebagai anggota keluarga dan
sekolah warga sekolah
KELAS : IV
Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat;
mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya
dengan bimbingan orang tua dan guru; mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban
sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah; dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.
Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya; mengenali
dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan
karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll)
orang di lingkungan sekitar; menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian
121
tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman
suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
KELAS: V
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah
air, dan rela berkorban sesuai nilai-
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila
nilai sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
tanggug jawab sebagai warga dalam memenuhi kewajiban dan hak
masyarakat dan umat beragama dalam sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
masayarakat sebagai anugerah Tuhan sosial budaya masyarakat dalam
Yang Maha Esa dalam konteks konteks
Bhineka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
kesatuan sebagai anugerah penerapan nilai-nilai persatuan dan
Tuhan Yang Maha Esa kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial budaya
123
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
masyarakat mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
3.4 Menggali manfaat persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang
kesatuan untuk membangun manfaat persatuan dan kesatuan untuk
kerukunan hidup membangun kerukunan.
KELAS: VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya serta cinta tanah air
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
Esa atas nilai-nilai Pancasila secara nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
utuh sebagai satu kesatuan dalam sehari-hari
kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, dan 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
tanggung jawab sebagai warga negara tanggung jawab sebagai warga negara
dalam menjalankan agama sebagai wujud cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
budaya, dan ekonomi masyarakat sosial, budaya, dan ekonomi
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat dalam konteks Bhineka
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Tunggal Ika
Ika
Berdasarkan Elemen.
125
Elemen Capaian Pembelajaran
126
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis
permulaan dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata
dengan buku, menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau
melalui media digital. Peserta didik mengembangkan tulisan
tangan yang semakin baik.
KELAS: II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI DASAR 3
KOMPETENSI DASAR
127
3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah,
penolakan yang terdapat dalam teks penolakan dalam cerita atau lagu anak-
cerita atau lagu yang menggambarkan anak dengan bahasa yang santun
sikap hidup rukun
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep 4.2 Melaporkan penggunaan kosakata Bahasa
tentang keragaman benda berdasarkan Indonesia yang tepat atau bahasa daerah
bentuk dan wujudnya dalam bahasa hasil pengamatan tentang keragaman
Indonesia atau bahasa daerah melalui benda berdasarkan bentuk dan
teks tulis, lisan, visual, dan/atau wujudnya dalam bentuk teks tulis,
eksplorasi lingkungan. lisan, dan visual
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR 3
3.3 Menentukan kosakata dan konsep 4.3 Melaporkan penggunaan kosakata
tentang lingkungan geografis, Bahasa Indonesia yang tepat atau
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bahasa daerah hasil pengamatan
di lingkungan sekitar dalam bahasa tentang lingkungan geografis,
Indonesia atau bahasa daerah melalui kehidupan ekonomi, sosial dan budaya
teks tulis, lisan, visual, dan/atau di lingkungan sekitar dalam bentuk teks
eksplorasi lingkungan. tulis, lisan, dan visual
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep 4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa
tentang lingkungan sehat dan Indonesia yang tepat atau bahasa daerah
lingkungan tidak sehat di lingkungan hasil pengamatan tentang lingkungan
sekitar serta cara menjaga kesehatan sehat dan lingkungan tidak sehat di
lingkungan dalam Bahasa Indonesia lingkungan sekitar serta cara menjaga
atau bahasa daerah melalui teks tulis, kesehatan lingkungan dalam bentuk teks
lisan, visual, dan/atau eksplorasi tulis, lisan, dan visual
lingkungan
128
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa 4.5 Membacakan teks puisi anak tentang
Indonesia atau bahasa daerah melalui alam dan lingkungan dalam bahasa
teks tulis dan lisan Indonesia dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
3.6 Mencermati ungkapan permintaan maaf 4.6 Menyampaikan ungkapanungkapan
dan tolong melalui teks tentang budaya santun (menggunakan
santun sebagai gambaran sikap hidup
rukun dalam kemajemukan masyarakat kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup
3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung 4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung
dalam cerita dengan memperhatikan menggunakan huruf kapital (awal
penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama
kalimat, nama bulan dan hari, nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita
orang) serta mengenal tanda titik pada dan tanda tanya pada kalimat tanya
dengan benar
kalimat berita dan tanda tanya pada
kalimat tanya
3.8 Menggali informasi dari dongeng 4.8 Menceritakan kembali teks dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup binatang (fabel) yang menggambarkan
rukun dari teks lisan dan tulis dengan sikap hidup rukun yang telah dibaca
tujuan untuk kesenangan secara
nyaring sebagai bentuk ungkapan diri
3.9 Menentukan kata sapaan dalam dongeng 4.9 Menirukan kata sapaan dalam dongeng
secara lisan dan tulis secara lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf kapital 4.10 Menulis teks dengan menggunakan huruf
(nama Tuhan nama orang, nama agama) kapital (nama Tuhan, nama agama,
serta tanda titik dan tanda tanya dalam nama orang), serta tanda titik dan tanda
kalimat yang benar tanya pada akhir kalimat dengan benar
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
129
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.1 Menggali informasi tentang konsep 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
perubahan wujud benda dalam konsep perubahan wujud benda
kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam kehidupan seharihari dalam
dalam bentuk lisan, tulis, visual, bentuk lisan, tulis, dan visual
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang sumber 4.2 Menyajikan hasil penggalian
dan bentuk energi yang disajikan informasi tentang konsep sumber dan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, bentuk energi dalam bentuk tulis dan
dan/atau eksplorasi lingkungan visual menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
3.3 Menggali informasi tentang 4.3 Menyajikan hasil penggalian
perubahan cuaca dan pengaruhnya informasi tentang konsep perubahan
terhadap kehidupan manusia yang cuaca dan pengaruhnya terhadap
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, kehidupan manusia dalam bentuk
visual, tulis
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
130
(makanan dan tempat hidup), tempat hidup), pertumbuhan dan
pertumbuhan, dan perkembangan perkembangan makhluk hidup yang
makhluk hidup yang ada di ada di lingkungan setempat secara
lingkungan setempat yang disajikan tertulis menggunakan kosakata baku
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan kalimat efektif
dan/atau eksplorasi lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang caracara 4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
perawatan tumbuhan dan hewan cara-cara perawatan tumbuhan dan
melalui wawancara hewan dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan bentuk tulis dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng 4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
yang disajikan secara lisan, tulis, dan sebagai bentuk ungkapan diri
visual dengan tujuan untuk menggunakan kosakata baku dan
kesenangan kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol 4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang/simbol (rambu lalu lintas,
lambang negara) beserta artinya pramuka, dan lambang negara)
dalam teks lisan, tulis, visual, beserta artinya dalam bentuk visual
dan/atau eksplorasi lingkungan dan tulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis. masalah (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri
131
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks 4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok
lisan dan tulis pikiran dalam teks tulis dan lisan
secara lisan, tulis, dan visual
3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat 4.2 Menyajikan hasil klasifikasi informasi
dari buku ke dalam aspek: yang didapat dari buku yang
apa, di mana, kapan, siapa, dikelompokkan dalam aspek:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
mengapa, dan bagaimana dan bagaimana menggunakan kosakata
baku
132
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan 4.4 Memeragakan kembali informasi yang
paparan iklan dari media cetak atau disampaikan paparan iklan dari media
elektronik cetak atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis, dan visual
3.5 Menggali informasi penting dari teks 4.5 Memaparkan informasi penting dari teks
narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan narasi sejarah menggunakan aspek:
tulis menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku
dan bagaimana dan kalimat efektif
3.6 Menggali isi dan amanat pantun 4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang disajikan secara lisan dan tulis
yang tepat sebagai bentuk ungkapan
dengan tujuan untuk kesenangan
diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling
berkaitan pada teks nonfiksi berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau
tindakan yang terdapat pada teks tindakan dengan memperhatikan latar
nonfiksi cerita yang terdapat pada teks fiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat 4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun,
efektif dan ejaan dalam surat kegiatan sekolah, kenaikan
undangan (ulang tahun, kegiatan kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan
sekolah, kenaikan kelas, dll.) memperhati-kan penggunaan ejaan
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan
teks laporan hasil pengamatan yang tulis dari teks laporan hasil pengamatan
didengar dan dibaca atau wawancara yang
diperkuat oleh bukti
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
ilmiah yang didengar dan dibaca dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
secara lisan, tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
dan dibaca dengan menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif sebagai bentuk
ungkapan diri
3.4 Menggali informasi penting dari buku 4.4 Memaparkan informasi penting dari buku
sejarah menggunakan aspek: sejarah secara lisan, tulis, dan visual
apa, di mana, kapan, siapa, dengan menggunakan aspek: apa, di
mengapa, dan bagaimana mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta memperhatikan
penggunaan kosakata baku dan kalimat
efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dan teks prosa dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu
formulir (pendaftaran, kartu anggota, anggota, pengiriman uang melalui
pengiriman uang melalui bank/kantor bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi
134
dapat diperoleh dari teks nonfiksi yang diperoleh berdasarkan membaca
sebelum membaca (hanya judul teks nonfiksi secara lisan, tulis,
berdasarkan membaca judulnya saja) dan visual
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
135
Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya 4.1 Membuat model sederhana alat gerak
pada hewan dan manusia serta cara manusia atau hewan
memelihara kesehatan alat gerak
manusia
3.2 Menjelaskan organ pernafasan dan 4.2 Membuat model sederhana organ
fungsinya pada hewan dan manusia, pernapasan manusia
serta cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan 4.3 Menyajikan karya tentang konsep
fungsinya pada hewan dan manusia organ dan fungsi pencernaan pada
serta cara memelihara kesehatan organ hewan atau manusia.
pencernaan manusia
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah 4.4 Menyajikan karya tentang organ
dan fungsinya pada hewan dan peredaran darah pada manusia
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ peredaran darah
manusia
3.5 Menganalisis hubungan antar 4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-
komponen ekosistem dan jaring-jaring jaring makanan dalam suatu ekosistem
makanan di lingkungan sekitar
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor 4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang
dalam kehidupan sehari-hari perpindahan kalor
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap 4.7 Melaporkan hasil percobaan pengaruh
perubahan suhu dan wujud benda kalor pada benda
dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Menganalisis siklus air dan 4.8 Membuat karya tentang skema siklus
dampaknya pada peristiwa di bumi air berdasarkan informasi dari berbagai
serta kelangsungan mahluk hidup sumber
3.9 Mengelompokkan materi dalam 4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-
kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat campuran dan komponen
komponen penyusunnya (zat tunggal penyusunnya dalam kehidupan
dan campuran) sehari-hari
136
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki- 4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi
laki dan perempuan dengan kesehatan ciri-ciri pubertas yang dialami
reproduksi
3.3 Menganalisis cara makhluk hidup 4.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran
berbagai sumber
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam 4.5 Membuat laporan hasil percobaan tentang
kehidupan sehari-hari sifat-sifat magnet dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, 4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara
melakukan penghematan energi
menyalurkan, dan menghemat
dan usulan sumber alternatif energi listrik
energi listrik
137
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan 4.7 Membuat model sistem tata surya
karakteristik anggota tata surya
3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi 4.8 Membuat model gerhana bulan dan
bumi serta terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
gerhana matahari
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi
manusia dengan lingkungan dan manusia dengan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap pembangunan pengaruhnya terhadap pembangunan
138
sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
Indonesia. Indonesia.
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran
menyejahterakan kehidupan masyarakat di ekonomi dalam upaya menyejahterakan
bidang sosial dan budaya untuk kehidupan masyarakat di bidang sosial dan
memperkuat kesatuan dan persatuan budaya untuk memperkuat kesatuan dan
bangsa. persatuan bangsa.
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai
penyebab penjajahan bangsa faktor-faktor penting penyebab penjajahan
Indonesia dan upaya bangsa Indonesia bangsa
dalam mempertahankan kedaulatannya.
Indonesia dan upaya bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kedaulatannya.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.1 Memahami variasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.2 Memahami variasi gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep non-lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.3 Memahami variasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
141
sesuai dengan irama (ketukan) nonlokomotor sesuai dengan irama
tanpa/dengan musik dalam aktivitas (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur penggunaan 4.7 Mempraktikkan penggunaan gerak
gerak dasar lokomotor, dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
nonlokomotor,dan manipulatif dalam manipulatif dalam bentuk permainan,
bentuk permainan, dan menjaga dan menjaga keselamatan diri/orang
keselamatan diri/orang lain dalam lain dalam aktivitas air***
aktivitas air ***
3.8 Memahami manfaat pemanasan dan 4.8 Menceritakan manfaat pemanasan dan
pendinginan, serta berbagai hal yang pendinginan, serta berbagai hal yang
harus dilakukan dan dihindari sebelum, harus dilakukan dan dihindari sebelum,
selama, dan setelah melakukan selama, dan setelah melakukan
aktivitas fisik aktivitas fisik
3.9 Memahami cara menjaga kebersihan 4.9 Menceritakan cara menjaga kebersihan
lingkungan (tempat tidur, rumah, lingkungan (tempat tidur, rumah,
kelas, lingkungan kelas, lingkungan sekolah).
sekolah, dan lain-lain)
KELAS: III
“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
142
lokomotor sesuai dengan konsep gerak dasar lokomotor sesuai dengan
tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
non-lokomotor sesuai dengan konsep dasar non-lokomotor sesuai dengan
tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai bentuk keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
143
3.9 Memahami perlunya memilih 4.9 Menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat makanan bergizi dan jajanan sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh
KELAS: V
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta
tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
144
3.4 Menerapkan variasi gerak dasar 4.4 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor dan non lokomotor untuk lokomotor dan non lokomotor untuk
membentuk gerak dasar seni beladiri** membentuk gerak dasar seni
beladiri**
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.5 Memahami aktivitas latihan daya tahan 4.5 Mempraktikkan aktivitas latihan daya
jantung (cardio respiratory) untuk tahan jantung (cardio respiratory)
pengembangan kebugaran jasmani untuk pengembangan kebugaran
jasmani
3.6 Memahami kombinasi pola gerak 4.6 Mempraktikkan kombinasi pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan tolakan, putaran, ayunan, melayang,
mendarat) untuk membentuk dan mendarat) untuk membentuk
keterampilan dasar senam keterampilan dasar senam
menggunakan alat menggunakan alat
4.7 Mempraktikkan pengunaan
3.7 Memahami penggunaan kombinasi gerak
kombinasi gerak dasar langkah
dasar langkah dan ayunan lengan
dan ayunan lengan mengikuti
mengikuti irama (ketukan)
irama (ketukan) tanpa/dengan
tanpa/dengan musik dalam aktivitas
musik dalam aktivitas gerak
gerak berirama
berirama
3.8 Memahami salah satu gaya renang 4.8 Mempraktikkan salah satu gaya renang
dengan koordinasi yang baik pada jarak dengan koordinasi yang baik pada
tertentu*** jarak tertentu ***
3.9 Memahami konsep pemeliharaan 4.9 Menerapkan konsep pemeliharaan diri
dan orang lain dari penyakit menular
diri dan orang lain dari penyakit
dan tidak menular
menular dan tidak menular
3.10 Memahami bahaya merokok, 4.10 Memaparkan bahaya merokok,
minuman keras, dan narkotika, meminum minuman keras, dan
zat-zat aditif (NAPZA) dan obat mengonsumsi narkotika, zat-zat aditif
berbahaya lainnya terhadap (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya
kesehatan tubuh terhadap kesehatan tubuh
KELAS: VI
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
145
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
3.1 Memahami variasi dan kombinasi 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
dan manipulatif dengan kontrol yang dan manipulatif dengan kontrol yang
baik dalam permainan bola besar baik dalam permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional* sederhana dan atau tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, gerak dasar lokomotor, non-lokomotor,
dan manipulatif dengan kontrol yang dan manipulatif dengan kontrol yang
baik dalam permainan bola kecil baik dalam permainan bola kecil
sederhana dan atau tradisional* sederhana dan atau tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan gerak dasar jalan, lari, lompat, dan
lempar dengan kontrol yang baik lempar dengan kontrol yang baik
melalui permainan dan atau olahraga melalui permainan dan atau olahraga
tradisional tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar lokomotor, non lokomotor, gerak dasar lokomotor, non lokomotor,
dan manipulatif untuk dan manipulatif
membentuk gerak dasar seni beladiri** untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri**
146
3.6 Memahami rangkaian tiga pola gerak 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
dominan (bertumpu, bergantung, gerak dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, tolakan, putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dengan konsisten, tepat dan mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas senam dan terkontrol dalam aktivitas senam
Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih sesuai dengan
sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran
yang diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK
menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya (karate, yudo,
taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai
diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk
menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak bisa dilaksanakan
digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup materi.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD/MI
KELAS II :
3.1 mengenal karya imajinatif dua dan 4.1 membuat karya imajinatif dua dan
tiga dimensi tiga dimensi
3.2 mengenal pola irama sederhana 4.2 menampilkan pola irama sederhana
melalui lagu anak-anak melalui lagu anak-anak
3.3 mengenal gerak keseharian dan alam 4.3 meragakan gerak keseharian dan alam
dalam tari dalam tari
3.4 mengenal pengolahan bahan alam 4.4 membuat hiasan dari bahan alam dan
dan buatan dalam berkarya buatan
2
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3)
pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
KELAS III:
148
3.1 mengetahui unsur-unsur rupa dalam 4.1 membuat karya dekoratif
karya dekoratif
3.2 mengetahui bentuk dan variasi pola 4.2 menampilkan bentuk dan variasi
irama dalam lagu irama melalui lagu
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari
3.4 mengetahui teknik potong, lipat, dan 4.4 membuat karya dengan teknik
sambung potong, lipat, dan sambung
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan
dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
KELAS V
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
3.1 mengetahui gambar dan bentuk tiga 4.1 menggambar dan membentuk tiga
dimensi dimensi
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
149
rendah nada memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada
3.3 4.3
mengetahui gerak tari kreasi daerah meragakan gerak tari kreasi daerah
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya kolase, montase,
tempel aplikasi, dan mozaik
3.3 memahami pola lantai dalam tari 4.3 mempraktikkan pola lantai pada gerak tari
kreasi daerah kreasi dearah
3.4 4.4 membuat karya seni rupa daerah
memahami karya seni rupa daerah
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter
siswa lebih lanjut.Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu: Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
150
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
151
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 1
Pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya, huruf hijaiyah
bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik. Dalam elemen akidah,
peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna)
dan mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa
mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk
dirinya maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya
tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling
mendukung satu sama lain. Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah
syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam
pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi
yang wajib diimani.
152
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah
syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu,
azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.
Sejarah Peradaban Islam Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani.
Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV:
pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau
ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal
hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah peserta didik memahami
sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan
rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan
berbakti kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif
(kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai
sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang
ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta didik dapat
melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep baligh
dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). Dalam pemahamannya tentang sejarah,
peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan
remaja Nabi Muhammad SAW. hingga diutus menjadi Rasul, berdakwah, hijrah dan
membangun Kota Madinah.
153
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan
berbakti kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan
ungkapan- ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam
keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman
sebagai sebuah ketentuan dari Allah SWT.
(sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada
di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih
luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi,
memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai
kesepakatan dan pentingnya persatuan.
Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya; menyebutkan
identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan di sekolah;
menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun
nonfisik (contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan
sekolah; mengenal ciri- ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI; dan menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta
mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.
154
Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol dan
sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai- nilai
Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah
155
Elemen Capaian Pembelajaran
Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan
perilakunya; mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di
lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna
kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di
lingkungan sekitar; menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika; mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman
suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah
NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan
kesatuan.
156
Elemen Capaian Pembelajaran
157
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas I:
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai
dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di sekitar tentang diri dan
lingkungannya. Peserta didik menunjukkan minat serta mampu memahami dan menyampaikan
pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan
dan diskusi sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di depan banyak pendengar
secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik juga mulai mampu
mengungkapkan gagasannya secara lisan dan tulisan dengan sikap yang baik menggunakan kata-kata
yang dikenalinya sehari-hari.
158
Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam
topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat
Berbicara dan
sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan
Mempresentasikan
bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar
orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan
santun dalam suatu percakapan. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan
gambar/ilustrasi.
159