Anda di halaman 1dari 10

ALGORITMA PENGURUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

Oleh:
Syamsya Farhana
221810101080

LABORATORIUM STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB 1. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Algoritma
Algoritma adalah sebuah metode yang digunakan sebagai rangkaian
terbatas. Algoritma merupakan kumpulan dari berbagai perintah untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi dikehidupan ini. Perintah-perintah
ini dapat diterjemahkan menggunakan bahasa pemrogramman secara bertahap dari
awal hingga akhir. Masalah yang terjadi dapat berupa berbagai hal, dengan
ketentuan masalah memiliki kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan sebuah algoritma (Maulana, 2017).
Algoritma berasal dari nama Abu Ja’far Mohammed Ibn Musa al-
Khowarizmi, ilmuan asal Persia yang menulis kitab al jabr w’al-muqabala pada
tahun sekitar 825 Masehi. Algoritma merupakan urutan suatu langkah yang logis
untuk memecahkan suatu masalah. Algoritma bisa disimpulkan bahwa sebuah
penyelesaian masalah tertentu yang logis dan harus mengikuti suatu urutan tertentu,
yang mana tidak boleh melompat-lompat pengerjaannya (Pratiwi, 2020).
1.2 Pemrograman
Pemrograman merupakan kata yang berasal dari suku kata program yang
artinya adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan.
Pengertian program dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai urutan perintah
tertentu yang diberikan kepada AI atau komputer untuk mengerjakan fungsi
tertentu. Kegiatan melakukan pembuatan program adalah memrogram dan
pelakunya disebut pemrogram (Hanief dan Jepriana, 2020).
1.3 Bahasa Pemrograman
Komputer dapat bekerja atas dasar kode biner atau kode yang memiliki dua
keadaan berupa 0 dan 1. Kode tersebut apabila diibaratkan ke dalam lampu, 0
memiliki keadaan mati dan 1 memiliki keadaan menyala. Dasar tersebut yang
mendasari awal terciptanya komputer yang dibuat dengan bahasa pemrograman
yang berbasis pada kode biner atau bisa dinamakan bahasa mesin (Kadir, 2017).
1.4 MatLab
MATLAB (Matrix Laboratory) merupakan suatu bahsa pemrograman untuk
analisis data dam kompeaensi numerik dan juga merupakan suatu bahasa
pemrograman matematika yang dibentuk dengan mengguanakan dasar pemikiran
dan bentuk dari matriks. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk
kolesri numeric dari proyek LINKPACK dan EISPACK, dan dikembangkan
menggunakan bahasa FORTRAN. Sekarang MATLAB merupakan produk
komersial yang dikembangkan oleh perusahaan Mathworks, Inc. yang
pengembangannya menggunakan bahasa C++ dan assambler(utamanya untuk
fungsi dasar MATLAB). MATLAB yang merupakan bahsa pemrogramman tinggi
yang berbasis pada sistem matriks yang sering digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah operasi matematika seperti elemen, matrik, optimasi, aproksimasi
dan masih banyak lainnya. MATLAB memiliki kompetensi untuk mengerjakan
sistem permasalahan, sehingga MATLAB banyak digunakan pada Matmatika dan
Komputansi; Pengembangan dan Alogaritma; Pemrograman modeling, simulasi,
dan pembuatan prototype; Analisis data, wksplorasi dan visualisasi; Analisis
numerik dan statistik dan; Pengembangan aplikasi teknik (Cahyono, 2013).
1.5 Pengurutan
Sorting adalah proses pengurutan data yang sebelumnya disusun secara acak
atau tidak teratur, untuk menjadi urut dan teratur dengan urutan numerik
dan urutan leksikografis. Biasanya pengurutan terbagi menjadi dua yaitu Ascending
(pengurutan dari karakter/angka kecil ke karakter/angka besar) dan Descending
(pengurutan dari karakte r/angka besar ke karakter/angka kecil). Pada materi sorting
terdapat 2 subab yaitu Selection Sort dan Bubble Sort (Rahayuningsih, 2016).
BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengurutan (sorting) adalah proses mengatur sekumpulan objek menurut


urutan atau susunan tertentu. Unutan objek tersebut dapat menaik (ascending) atau
menurun (descending). Bila N buah objek (atau data) disimpan di dalam larik L
maka pengurutan menaik berarti menyusun elmen larik sedemikian sehinggga :
L[1]  L[2]  L[3]  ......  L[N]
Sedangkan pengurutan menurun berarti menyusun elemen larik sedemikian
sehingga :
L[1]  L[2]  L[3]  ......  L[N]
Adanya kebutuhan terhadap proses pengurutan memuncukan bermacam-
macam algoritma penguruan. Banyak algoritm pengurutan yang telah ditemukan.
Hal ini menunjukan bahwa persoalan pengurutan adalah persoalan yang kaya
dengan solusi algoritmik. Macam-macam algoritma pengurutan kali ini adalah
Selection sort dan Bubble Sort.
Metode pengurutan bubble sort diinspirasi oleh gelembung sabun yang
berada di permukaan air. Karena berat jenis gelembung sabun lebih ringan daripada
berat jenis air, maka gelembung sabun selalu terapung ke atas permukaan Secara
umum benda-benda yang berat akan terbenam dan benda-benda yang ringan akan
terapung ke atas permukaan. Apabila kta menginginkan larik terurut menaik. maka
elemen larik yang berharga paling kecil "diapungkan", artinya diangkat ke atas“ (ke
ujung kiri larik) melalui proses pertukaran Proses ini dilakukan sebanyak n-1
langkah (satu langkah disebut juga satu kali puss) dengan n adalah ukuran larik.
Pada akhir setiap langkahke-i, larik L[1....n) akan terdiri atas dua bagian yang sudah
terurut yaitu L[l....i] dan bagian yang belum terurut. L[i+1...n). Setelah langkah
terakhir, diperoleh larik L[1....n) yang terurut menaik.
Cara penguntan pada bubble sont :
1. Bubble Sort mengurutkan data dengan cara menbandingkan elemen sekarang
dengan elemen berikutnya.
2. Ascending : Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen berikutnya maka
kedua elemen tersebut ditukar.
3. Descending : Jika elemen sekarang lebih kecil dan elemen berikutnya maka
kedua elemen tersebut ditukar.
Algoritma pengurutan ini disebut pengurutan pilih (selection sort) karena
gagasan dasamya adalah memilih elemen maksimum atau minimum dari larik. Lalu
menempatkan elemen maksimum atau minimum tersebut pada awal atau akhir larik
(elemen terujung). Selanjutnya elemen terujung tersebut "disolasi" dan tidak
disertakan pada proses selanjutnya. Proses yang sama diulang untuk elemen larik
yang tersisa yaitu elemen maksimum atau minimum berikutnya dan
mempertukarkannya dengan elemen terujung larik sisa. Sebagaimana halnya pada
algoritma pengurutan gelembung (bubble sort).
Cara penguntan pada selection sort:
1. Seleksi data yang ada kemudian dilakukan swap (pertukaran possi).
2. Pada Ascending : seleksi data terkecil kemudian swap.
3. Pada Descending : seleksi data terbesar kemudian swap.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum yang dilakukan kali ini
adalah:
• Perintah bubblesort digunakan untuk mengurutkan data dengan cara
menyeleksi/menukar dan meloncati data tersebut
• Perintah selectionsort digunakan untuk mengurutkan yang membandingkan
elemen yang ada dengan elemen yang di depan
• Perintah pengurutan adalah sebuah perintah yang digunakan untuk
mengurutkan sebuah data yang acak.
3.2 Saran
Praktikan diharapkan dapat belajar terlebih dahulu agar dapat maksimal
dalam menjalankan praktikum. Praktikan diharapkan diam dan memperhatikan
dengan baik-baik materi yang disampaikan oleh asisten. Program yang
dilaksanakan dapat maksimal apabila praktikan dapat dikerjakan dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Budi. 2013. Penggunaan Software Matrix Laboratory(MATLAB) dalam


Pembelajaran Aljabar Linier. Jurnal PHENOMENON. 1(1) : 45-62.
Hanief, S., dan Jepriana, I. W. Konsep Algoritme dan Aplikasinya dalam Bahasa
Pemrograman C++. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Kadir, A. 2017. Dasar Logika Pemrograman Komputer. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Maulana, Gun Gun. 2017. Pembelajaran Dasar Algoritma dan Pemrograman
Menggunakan El-Goritma Berbasis WEB. Jurnal Teknik Mesin. 6(1) :
69-73.
Pratiwi, E. L. 2020. Konsep Dasar Algoritma dan Pemrograman dengan Bahasa
Java. Banjarmasin : POLIBAN PRESS.
Rahayuningsih, P. A. 2016. Analisis Perbandingan Kompleksitas Algoritma
Pengurutan Nilai (Sorting). Jurnal Evolusi. 4(2) : 64-75
Sonita. A, dan Mayang. S. 2018. Implementasi Algoritma Sequential Searching
Untuk Pencarian Nomor Surat Pada Sistem Arsip Elektronik. Jurnal
Pseudocode. 5(1):1-9.
TUGAS

Buatlah program mengurutkan tinggi badan 10 teman kelas kalian secara


ascending dan descending (boleh menggunakan Selection Sort atau Bubble Sort)

Gambar 1.1 Tugas 1 Perintah pengurutan


EROR

Eror 1

Gambang 2.1 Eror nomor 1

Eror terjadi karena perintah pengulangan for belum diakhiri. Solusi yang dapat
dilakukan dalam eror tersebut adalah mengakhiri perintah tersebut dengan
perintah end.

Eror 2

Gambar 2.2 Eror nomor 2

Eror terjadi karena perintah if belum diakhiri. Solusi yang dapat dilakukan dalam
eror tersebut adalah mengakhiri perintah tersebut dengan perintah end.
Eror 3

Gambar 2.3 Eror nomor 3

Eror terjadi karena perintah pengulangan for kedua belum diakhiri. Solusi yang
dapat dilakukan dalam eror tersebut adalah mengakhiri perintah tersebut dengan
perintah end.

Anda mungkin juga menyukai