Anda di halaman 1dari 175

NOMINA DEVERBAL ORIGINAL )MASHDAR ASHLIY(

DALAM AL QURAN (ANALISIS MORFOSINTAKSIS)

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Arab

Oleh :

Nama : Nova Rizqi Alfa Brilian

NIM : 2303418015

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab

Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Nomina Deverbal (Mashdar Ashliy) dalam Al Quran

(Analisis Morfosintaksis)” ini disetujui pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

ujian skripsi Jurusan Bahasa dan Satra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang, pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 12 Mei 2022

Semarang, 12 Mei 2022

Ahmad Miftahuddin, B.A. M.A


NIP. 19820504201021007

ii
PENGESAHAN KELULUSAN

iii
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul:

“Nomina Deverbal (Mashdar Ashliy) dalam Al Quran (Analisis

Morfosintaksis)” adalah benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan

dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah. Apabila ditemukan ketidakabsahan dikemudian hari saya

bersedia menerima konsekuensinya.

Semarang, 11 Mei 2022

Nova Rizqi Alfa Brilian

NIM. 2303418015

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
‫الصرب يعني على كل عمل‬

“Kesabaran itu menolong segala pekerjaan”

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu tercinta, Alm Bapak Chaerudin dan Ibu Sulastri yang senantiasa

mendukung dan mendo’akan saya untuk meraih cita-cita.

2. Kakak-kakakku tercinta, Novia Choirul Azizah beserta suaminya, dan adikku

tercinta Salsa Bila Barokatulyaumi yang selalu saya sayangi dan banggakan.

3. Segenap keluarga besar saya, kakek, nenek, paman, dan bibi serta sepupu-

sepupu saya yang senantiasa mendukung dan mendo’akan saya untuk meraih

cta-cita.

4. Segenap keluarga Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES, seluruh

dosen dan mahasiswa terkhusus angkatan 2018.

5. Segenap sahabat dan teman dekat yang senantiasa dan menemani dalam suka

maupun duka.

6. Para pembaca karya ini.

v
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

dan segala puji baginya yang telah memberikan nikmat, rahmat serta hidayah-Nya

sehingga dalam kesempatan yang bahagia ini peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tersanjung kepada baginda

Rasulullah SAW, pencerah alam sekaligus pembimbing umat manusia.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang

telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati,

ucapan terima kasih peneliti haturkan kepada:

1. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.

2. Dr. Rina Supriatnaningsih, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan dan kemudahan dalam melaksanakan

penelitian.

3. Retno Purnama Irawati, S.S., M.A., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang,

atas persetujuan pengajuan skripsi.

4. Singgih Kuswardono, S.Pd.I., M.A., Ph.D., selaku Koordinator Program

Studi Pendidikan Bahasa Arab

vi
5. Ahmad Miftahuddin, B.A., M.A., selaku dosen pembimbing yang

dengan sabar membantu peneliti dalam memberikan pengarahan,

dorongan, semangat dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi.

6. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Dr. Zaim

Elmubarok, S.Ag., M.Ag., Retno Purnama Irawati, S.s., M.A., Singgih

Kuswardono, S.Pd., M.A., Ph.D., Darul Qutni, S.Pd.I., M.Si., Zukhaira,

S.S., M.Pd., Hasan Busri, S.Pd.I., M.Si., Mohamad Yusuf Ahmad

Hasyim, Lc ,M.A., Ph.D., Ahmad Mifahuddin, B.A., M.A., Muchlisin

Nawawi, Lc., M.Pd.I., Nailur Rahmawati, S.Pd., M.Pd.I, Nafis Azmi

Amrullah, S,Pd., M.Pd., Akbar Syamsul Arifin, S.Pd., M.Pd., dan Dr.

Ahmad Multazam, M.Ag. yang selalu memberikan ilmu, bimbingan

dan motivasi kepada peneliti.

7. Teman-teman PBA 2018 yang telah menemani dan memberikan

semangat serta inspirasi pada peneliti dalam keadaan suka maupun

duka.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan serta motivasi

sehingga skripsi ini dapat terelesaikan.

Semoga segala kebaikan semua pihak mendapatkan balasan yang

lebih besar dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Amin.

Semarang,

Peneliti

vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf latin yang digunakan dalam penelitian ini

merujuk pada pedoman transliterasi Arab-Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama

(SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987

dan Nomor 0543 b/U/1987.

1. Konsonan

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat dalam

halaman berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama


‫ا‬ Alif Tidak Tidak
dilambangkan dilambangkan
‫ب‬ Ba’ B Be
‫ت‬ Ta’ T Te
‫ث‬ Tsa’ (s\) Ts Te dan Es
‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ Cha’ (H{) Ch Ce dan Ha
‫خ‬ Kha’ Kh Ka dan Ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Dzal (z\) Dz Zet (dengan titik
di atas)
‫ر‬ Ra’ R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy Es dan Ye
Bersambung …
Lanjutan ...

viii
‫ص‬ Shad (s}) SH Es dan Ha
‫ض‬ Dlad (d}) Dl De dan El
‫ط‬ Tha’ (t}) Th Te dan Ha
‫ظ‬ Zha (z}) Zha Zet dan Ha
‫ع‬ ‘Ain ‘__ Apostrof terbalik
‫غ‬ Ghain (g) Gh Ge dan Ha
‫ف‬ Fa’ F Ef
‫ق‬ Qaf Q Qi
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wau W We
‫ه‬ Ha’ H Ha
‫ء‬ Hamzah __’ Apostrof
‫ي‬ Ya’ Y Ye

Hamzah yang berada di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi apapun. Jika ia

terletak di tengah atau di akhir maka ditulis dengan tanda (‘).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau

monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Transliterasi vokal tunggal bahasa Arab adalah sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama


‫َا‬ Fathah A A
‫ِا‬ Kasrah I I

ix
‫ُا‬ Dhummah U U
Transliterasi vokal rangkap bahasa Arab adalah sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

‫ىْي‬
َ Fathah dan ya Ai A dan i

‫َىْو‬ Fathah dan wau Au A dan u

3. Maddah

Transliterasi maddah (vokal panjang bahasa Arab) adalah sebagai berikut:

Harakat dan Nama Huruf Nama


Huruf Latin
َ‫ َ ي‬/ ‫ا‬ Fathah dan alif atau ya A< A dan garis di atas
ِ‫ي‬ Kasrah dan ya I< I dan garis di atas
ُ‫و‬ Dhummah dan wau U< U dan garis di atas
Contoh:

‫َم ات‬ :ma>ta ‫ِقْيَل‬ :qi>la ‫ َيُمْوت‬:yamu>tu

4. Ta marbu>tah

Transliterasi untuk ta marbu>tah ada dua yaitu: ta marbu>tah yang hidup atau yang

mendapat harakat fathah, kasrah, dhummah, transliterasinya adalah (t). Sedangkan ta

marbu>tah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah (h).

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbu>tah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbu>tah itu

ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh: ‫ َر ْو َض ُة اَأْلْطَفاِل‬ditulis raudlah al-athfa>l

5. Syaddah (tasydid)

x
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah

tanda tasydid (ّ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan

ganda) yang diberi tanda syaddah. Contoh: ‫ َرَّب َنا‬ditulis rabbana>.

Jika huruf ya (‫ )ي‬ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah (

‫ )ِىّي‬maka ia ditransliterasikan sepeti huruf maddah. Contoh: ‫ َعِلُّي‬ditulis ‘ali> (bukan ‘aliyy

atau ‘aly).

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf (‫( )ال‬alif lam

ma’rifah). Dalam pedoman transliterasi seperti biasa al-, baik ketika diikuti huruf

syamsiyah maupun huruf qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung

yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contohnya: ‫ الَّشْمس‬ditulis al-syamsu (bukan asy-

syamsu).

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (‘) hanya berlaku bagi hamzah

yang terletak di tengah dan di akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak

dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

8. Huruf Kapital

Walau sistem bahasa Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam

tranliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital

berdasarkan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya,

xi
digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf

pertama pada permulaan kalimat. Apabila nama diri didahului oleh kata sandang al-, maka

yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebuut, bukan huruf awal

kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut

menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari

judul referensi yang didahului oleh kata sambung al-, baik ketika ia ditulis dalam teks

maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, DR). Contoh: Wama> Muhammadun illa>

rasul.

xii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................................................ii
PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................................................iii
PERNYATAAN...............................................................................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................................................v
PRAKATA.......................................................................................................................................vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN.........................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................xvi
BAB 1................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................7
1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian...........................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS..............................................................9
2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................................................................9
2.2 Landasan Teoretis................................................................................................................15
2.2.1 Morfologi........................................................................................................................16

2.2.2 Sintaksis..........................................................................................................................17

2.2.3 Kata.................................................................................................................................19

2.2.4 I’rab dan Bina’................................................................................................................24

2.2.5 Fungsi Sintaksis Arab......................................................................................................28

2.2.6 Nomina Deverbal............................................................................................................36

BAB III............................................................................................................................................40
METODE PENELITIAN..............................................................................................................40
3.1 Jenis dan Desain Penelitian.................................................................................................40
3.2 Data dan Sumber Data.........................................................................................................40

xiii
3.3 Teknik Pengumpulan Data..................................................................................................41
3.4 Teknik Analisis Data............................................................................................................42
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................................................43
BAB IV............................................................................................................................................50
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................................................50
4.1 Kalimat Berunsurkan Mashdar Ashliy dalam Al Quran............................................50
4.2 Wazn (Model Pola) Mashdar Ashliy dalam Al Quran.................................................54
4.3 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy dalam Al Quran...................................70
4.4 Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy dalam Al Quran............................................100
BAB 5............................................................................................................................................110
PENUTUP.....................................................................................................................................110
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................110
5.2 Saran.............................................................................................................................111
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................112
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................................................115

DAFTAR TABEL

xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................................................14
Tabel 2.2 Klasifikasi Nomina Arab......................................................................................21
Tabel 2.3 Model Pola Nomina Deverbal...............................................................................38
Tabel 3.1 Format Kartu Data................................................................................................44
Tabel 3.2 Lembar Rekapitulasi Model Pola/ Wazn Mashdar Ashliy....................................45
Tabel 3.3 Format Rekapitulasi Data Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy..............47
Tabel 3.4 Format Rekapitulasi Data Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy.........................49
Tabel 4.1 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 54...........................................................‫َفْعل‬
Tabel 4.2 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 56..........................................................‫ِفَع ال‬
Tabel 4.3 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 57..........................................................‫ِفْع َلة‬
Tabel 4.4 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 58.........................................................‫ِفَع اَلة‬
Tabel 4.5 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 59.........................................................‫َم ْفِع ل‬
Tabel 4.6 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 60...........................................................‫ِفْعل‬
Tabel 4.7 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 62.........................................................‫َتْفِع ْيل‬
Tabel 4.8 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 63.........................................................‫ِإْفَع أل‬
Tabel 4.9 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 64..........................................................‫َتَفُّعل‬
Tabel 4.10 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 65......................................................‫َتَفاُعل‬
Tabel 4.11 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 66......................................................‫ِاْنِفَع ال‬
Tabel 4.12 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 67......................................................‫ِاْفِتَع ال‬
Tabel 4.13 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn 68...................................................‫ِاْس ِتْفَع أل‬
Tabel 4.14 Lembar Rekapitulasi Wazn Mashdar Ashliy......................................................69
Tabel 4.15 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Fa>il (comment) ............71
Tabel 4.16 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Na’ib Fa>il (pro-agent) ..72
Tabel 4.17 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Mubtada’(topic)..............73
Tabel 4.18 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Khabar (comment)..........75
Tabel 4.19 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism Ka>na wa Akhwatuha
(noun of to be).......................................................................................................................77

xv
Tabel 4.20 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai ‘Atf (attracted)................78
Tabel 4.21 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Maf’>ul bih (direct
patient)...................................................................................................................................80
Tabel 4.22 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Mashdar (absolute
patient)...................................................................................................................................82
Tabel 4.23 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai H}al (status)....................84
Tabel 4.24 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Tamyiz (distinctive)........85
Tabel 4.25 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism La (noun of no)........87
Tabel 4.26 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Maf’>ul Min Ajlih (causal
patient)...................................................................................................................................88
Tabel 4.27 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism Inna (comment of
indeed)...................................................................................................................................90
Tabel 4.28 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai ‘Atf (attracted)................91
Tabel 4.29 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai di-ja>r-kan dengan
H}arf.....................................................................................................................................93
Tabel 4.30 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai di-ja>r-kan dengan
Idha>fah................................................................................................................................95
Tabel 4.31 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai ‘Atf (attracted)................97
Tabel 4.32 Lembar Rekapitulasi Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy...................98
Tabel 4.33 Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy (Dlammah)............................................101
Tabel 4.34 Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy (Fathah).................................................104
Tabel 4.35 Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy (Kasrah)................................................107
Tabel 4.36 Lembar Rekapitulasi Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy.............................108

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Kartu Data.................................................................................................115

xvi
LAMPIRAN 2: Biodata Peneliti.........................................................................................155

xvii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi yang dikenal erat hubungannya dengan

agama Islam. Keberadaan Islam sebagai sebuah agama atau keyakinan dan kitab sucinya

dalam bentuk bahasa Arab menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang dibutuhkan oleh

umat Islam dalam rangka memahami isi kitab suci yang bentuk kalimatnya dalam bahasa

Arab. Al Quran mengandung pesan- pesan Tuhan yang dialamatkan untuk hamba-Nya

sehingga menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk mempelajari bahasa Arab. Bahasa Arab

memiliki banyak cabang ilmu seperti ; Ilmu Lughah, Ilmu Nahwu (sintaksis Arab), Ilmu

Sharf (morfologi Arab), Ilmu Isytiqaq, Ilmu Khat dan lainnya.

Morfologi menurut Verhar (1986: 52) adalah bidang linguistik yang mempelajari

susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Dalam bidang linguistik, morfologi

merupakan ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata (Chaer, 2008: 3). Menurut

Arifin dalam Kuswardono (2017 : 2) morfologi ialah ilmu bahasa tentang seluk beluk

bentuk kata (struktur kata). Menurut Kridalaksana dalam Kuswardono (2017 : 2) morfologi

adalah (1) bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya, (2)

bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata yakni morfem.

Morfologi sebagai sebuah disiplin ilmu gramatika Arab atau umumnya dikenal

dengan sharf dalam tradisi Arab, pertama dikenalkan oleh Muadz bin Muslim al Harra’ (w.

90 H/708 M). Namun demikian, ada yang berpendapat bahwa peletak dasar keilmuan

morfologi Arab adalah Khalifah Ali bin Abi Thalib RA. (Kuswardono 2017 : 34). Ibnu

1
Jinny memandang bahwa ilmu ini merupakan alat ukur Arab yang sangat dibutuhkan untuk

mengetahui bagaimana kata Arab itu dibentuk, untuk mengetahui bentuk asli dan bentuk

turunan, dan derivasi tidak mungkin diketahui kecuali dengan menguasai ilmu tersebut

( Kuswardono 2017 : 34).

Morfologi merupakan bagian dari subsistem gramatikal. Subsistem gramatikal atau

tata bahasa terbagi atas subsistem morfologis dan subsistem sintaksis. Subsistem

morfologis mencakup kata, bagian-bagian kata, dan kejadian kata. Subsistem sintaksis

mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata, serta hubungan antara satuan-

satuan itu (Kuswardono 2018 :2).

Istilah Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti ‘dengan’ dan

tattein yang berarti ‘menempatkan’. Secara etimologis, sintaksis berarti menempatkan

bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat (Chaer 1994: 206). Sintaksis

dalam bahasa Arab disepadankan dengan istilah al nachw. Kata al nachw masuk dalam

kategori nomina original atau disebut mashdar yang merupakan nomina derivatif dari dasar

berupa verba perfektum (‫ )نحا‬yang akarnya adalah (‫و‬-‫ح‬-‫)ن‬. Sebagai istilah yang dipakai

dalam kajian bahasa Arab, nachw didefinisikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengkaji

tentang kata yang telah masuk dalam konstruksi yang lebih luas (konstruksi sintaksis)

(Kuswardono 2018 :2).

Slot adalah tempat suatu konstruksi diklasifikasikan dalam suatu kelas/kategori

tertentu (Crystal 2008 : 439). Konsep slot dapat disepadankan dengan shi<ghah dalam

bahasa Arab. Shi<ghah dalam derivasi leksikal Arab merupakan klasifikasi bentuk kata

berdasarkan kesesuaian maknanya atau ciri formalnya. Slot derivasi leksikal dibedakan dari

2
slot derivasi fleksional. Slot derivasi leksikal merupakan wadah dari hasil yang bekerja

pada prinsip perubahan bentuk dasar (akar) menjadi kata baru. Perubahan bentuk

mengakibatkan perubahan makna secara paradigmatik. Sedangkan slot derivasi fleksional

merupakan wadah dari hasil yang bekerja pada prinsip perubahan dari kata menjadi bentuk

kata lainnya menyesuaikan atau berkonkordansi dengan kata lainnya akibat hubungan

gramatikal (sintaksis). Perubahan mengakibatkan perubahan fungsi secara sintagmatik.

Terdapat beberapa slot atau shighah utama derivasi leksikal Arab dan salah satunya adalah

nomina deverbal (Kuswardono dalam Henis 2020 : 1 ).

Nomina deverbal atau dikenal dalam tradisi Arab dengan sebutan mashdar adalah

nomina derivatif bebas yang menyatakan makna perbuatan, keadaan, atau kejadian tidak

terikat waktu dan tersusun dari unsur konsonan atau huruf yang sama dengan verbanya (Al

Aymar, 1993: 372). Kesamaan konsonan atau huruf yang menjadi unsur kata antara nomina

deverbal dan verba dapat bersifat (1) nyata/ kongkrit atau (‫)لفظا‬, yaitu sama serupa, seperti

konsonan (‫ م‬,‫ ل‬,‫ )ع‬pada (‫( ;)علم – علم‬2) permutasif (‫)تقديرا‬, yaitu sama dengan posisi yang

berbeda seperti posisi huruf (‫ )ا‬pada unsur (‫ ل‬,‫ ا‬,‫ ت‬,‫ )ق‬yang terdapat pada urutan kedua pada

verba, namun pada nomina deverbalnya huruf tersebut berada pada urutan ketiga : ( – ‫قاتل‬

‫( ;)قتال‬3) kompensatif atau (‫)تعويضا‬, yaitu sama dengan posisi dan huruf yang berbeda,

seperti posisi (‫ )و‬pada unsur (‫ د‬,‫ ع‬,‫ )و‬yang terdapat pada urutan pertama pada verba, namun

pada nomina deverbalnya tidak terdapat huruf (‫ )و‬melainkan huruf (‫ )ة‬berada pada urutan

akhir sebagai bentuk kompensasi atau bentuk pengganti dari huruf (‫ )و‬tersebut: (‫)وعد – عدة‬

(El Dahdah dalam Kuswardono, 2018: 62).

Dalam bahasa Indonesia mashdar sering disebut kata kerja yang telah mendapat

imbuhan seperti; memberi adalah kata kerja lalu berubah menjadi pemberian, maka kata

3
pemberian inilah yang disebut dengan mashdar. Sementara bila dihubungkan dengan

bahasa Inggris maka mashdar ini disebut dengan Gerund. Secara etimologi mashdar

berarti ‫ هو االصل أو المراجع‬artinya” sumber atau asal“, sedangkan secara terminologi berarti;

‫ هو مادل على معنى مجرد من الزمن‬artinya isim yang menunjukkan kata kerja yang tidak memiliki

keterangan waktu. Wujud dari masdar ini biasanya dapat dikatakan isim karena masdar

tidak menunjukkan waktu, hanya menyebut suatu perbuatan. Biasanya posisi masdar adalah

sebagai objek. Jika masdar mengalami perubahan, maka masdar bisa menjadi fi’il. Agar

mudah memahami contoh masdar dalam bahasa Indonesia adalah “pemberian” atau

“peperangan” dengan kata kerjanya ‘memberi’ atau ‘berperang’. Mudahnya seperti kata

kerja yang dijadikan kata benda (Suhemi, 2020: 189).

Masdar menurut Fuad Nikmah merupakan asal dari semua fiil (kata kerja) dan

juga asal dari semua isim musytaq (isim yang diambil dari kata yang lain ), karenanya ia

dinamakan masdar (sumber) disebabkan ia merupakan asal atau punca dari fiil dan

semua isim musytaq . Sementara itu menurut Musthofa al-Ghayalain, masdar adalah

sebuah isim yang menunjukkan kepada sebuah perbuatan atau peristiwa yang tidak

memiliki keterangan waktu (Suhemi, 2020: 187).

Macam-macam Masdar dari segi bertambah tidaknya huruf pada sebuah kata

terbagi menjadi ; Masdar Ashliy, Masdar Mimi, Masdar Shina’i, Masdar Marrah dan

Masdar Haiah. Masdar Ashliy adalah masdar yang hakiki dan belum mendapat

tambahan, tidak diawali huruf mim ziyadah dan tidak terdapat huruf ya bertasydid serta

tha’ marbuthah di akhir kata. Contoh : ‫ قتال‬- ‫ِع ْلٌم – َفْه ٌم‬. Masdar Mimi adalah mashdar

yang diawali dengan mim tambahan dan memberikan makna mashdar itu sendiri.

4
Mashdar mimi dibentuk dari fi’il stulasti dengan wazan ‫ َم ْفَع ٌل‬, kecuali jika huruf awalnya

huruf illat, maka dibentuk dengan wazan ‫َم ْفِع ٌل‬. Contoh : ‫َع َر َض َر ْأَيًة َم ْع َر ًضا‬. Mashdar shina’i

adalah isim yang diberi ya’ nasab setelahnya ta’ ta’nits, untuk menunjukkan makna

mashdar. Contoh : ‫ِإْنَس اِنَّيٌة – َو َطِنَّيٌة‬. Mashdar marrah adalah mashdar yang menunjukkan

kepada kejadian sesuatu sekali. Contoh : ‫َنَظْر ُت ِإَلْيِه ِنْظَر َة اْلَح اِئِر‬. (Suhemi, 2020: 190-191).

Masdar Ashliy adalah masdar yang hakiki dan belum mendapat tambahan, tidak

diawali huruf mim ziyadah dan tidak terdapat huruf ya bertasydid serta tha’ marbuthah

di akhir kata. Contoh : ‫علم – فهم – قتال‬. Dalam Kuswardono (2018: 63), mashdar ashliy

yaitu nomina deverbal yang unsur-unsur pembentuknya sama dengan verbanya yaitu

tidak terdapat imbuhan padanya. Terdapat beragam bentuk pada slot nomina deverbal

Arab yang mengikuti model-model pola yang beragam pula pada pembentukannya (El

Dahdah dalam Kuswardono 2017 : 85), di antaranya sebagai berikut :

,‫ َفَعَلٌة‬,‫ ِفَعاَل ٌة‬,‫ َم ْفِعٌل‬,‫ ُفُعْوٌل‬,‫ ِفَعاَل ٌة‬,‫ ِفْعَلٌة‬,‫ ِفَعاٌل‬,‫َفْعٌل‬

,‫ َتَفاُعُل‬,‫ َتَفُّعٌل‬,‫ ِإْفَعاٌل‬,‫ ُم َفاَعَلٌة‬,‫ َت ْفِعْيٌل‬,‫ ِفْعاَل ِن‬,‫ِفْعٌل‬

,‫ ِاْفِعَواٌل‬,‫ ِاْفِعْياَل ٌل‬,‫ ِاْسِتْفَعاٌل‬,‫ ِاْفِعاَل ٌل‬,‫ ِاْفِتَعاٌل‬,‫ِاْنِفَعاٌل‬

,‫ َتَفْعُيل‬,‫ َتَفْعُوُل‬,‫ َتَفْوُعل‬,‫ َتَفْعُلل‬,‫ ِفْعاَل ٌل‬,‫ ِفْعَلَلٌة‬,‫ِاْفِعاَل ل‬

.‫ ِاْفِعاَل ل‬,‫ِاْفِعْناَل ُل‬

Peneliti akan melakukan penelitian dari segi kajian morfologi dan sintaksisnya.

Dalam tradisi Arab morfologi adalah disiplin keilmuan yang munculnya beriringan dengan

kemunculan studi sintaksis arab (Kuswardono, 27: 2018). Peneliti tertarik dengan

pembahasan ini karena belum banyak penelitian yang membahas tentang Masdar Ashliy

dalam Alquran. Keistimewaan dari Masdar Ashliy sendiri karena ia merupakan mashdar

5
yang unsur-unsur pembentuknya sama dengan verbanya yaitu tidak terdapat imbuhan

padanya. Contoh dari Masdar Ashliy dalam surah Al-Fath ayat 1 :

‫ِإَّن ا َفَت ْح َن ا َلَك َف ْت ًح ا ّم ِبْي ًن ا‬

Artinya:“Sesungguhnya Kami telah membuka bagi perjuanganmu (wahai Muhammad)

satu jalan kemenangan yang jelas nyata.”

Dari contoh tersebut yang termasuk Masdar ashliy adalah kata “‫ ”َفْت ًح ا‬yang bermakna

kemenangan. Hal itu karena verba pervektum yang mengikuti wazn fa’lun yang mutaadi,

serta berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis maf’ul mutlaq yang menguatkan verba

fatakha. Penanda gramatikalnya adalah fathah karena mufrad.

Peneliti memilih Al Quran sebagai objek penelitian karena di dalamnya terdapat

kalimat berunsurkan masdar ashly dengan kategori kasus, fungsi sintaksis dan penanda

gramatikal yang berbeda. Alquran merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril dengan membawa dua misi, pertama

menjadi alat bukti kebenaran Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT, dan kedua

menjadi pedoman hidup manusia. Misi yang pertama disebut mukjizat, dan yang kedua

disebut misi hukum (Syihabudin 2010 : 837) . Al-Quran juga dipahami sebagai sarana

komunikasi Allah kepada umat manusia sehingga setiap kisah yang ada di dalamnya

berfungsi sebagai pendidikan dan petunjuk serta suri tauladan serta setiap informasi

pengetahuan yang ada didalamnya menjadi sumber bagi manusia untuk digali dan

dipelajari.

6
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Apa saja kalimat yang berunsurkan mashdar ashliy pada Al Quran?

2. Bagaimana wazn (model pola) mashdar ashliy yang terdapat di dalam Al Quran?

3. Apa saja kasus dan fungsi sintaksis masdar ashliy yang terdapat di dalam Al Quran?

4. Bagaimana penanda gramatikal masdar ashliy dalam Al Quran ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut adalah tujuan dari penelitian ini sebagai

berikut :

1. Mengetahui kalimat masdar ashliy dalam Al Quran.

2. Mengetahui wazn (model pola) mashdar ashliy yang terdapat di dalam Al Quran.

3. Mendeskripsikan kasus dan fungsi sintaksis masdar ashliy dalam Al Quran.

4. Mengidentifikasi penanda gramatikal masdar ashliy dalam Al Quran.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu

pengetahuan sebagai masukan dan ide bagi pembelajar bahasa Arab yang berkaitan

dengan ilmu sharf dan ilmu nahwu tentang masdar ashliy.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini mencakup dua sasaran, yaitu sebagai berikut :

7
2.1 Bagi Pembaca

Penelitian ini menambah pengetahuan tentang sintaksis khususnya tentang masdar

ashliy, baik dari segi wazn, kasus, fungsi sintaksis dan penanda gramatikalnya.

2.2 Bagi Pembelajar Bahasa Arab

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang masdar

ashliy yang terdapat dalam Al Quran secara sintaksis yaitu yang berupa perubahan

kata dan perubahan penanda gramatikal dalam bahasa Arab.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

Pada bab ini, diuraikan tentang tinjauan pustaka dan landasan teoretis. Tinjauan

pustaka memuat penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki relevan dengan penelitian

ini. Sedangkan landasan teoretis berisi teori-teori yang mendukung penelitian ini.

2.1 Tinjauan Pustaka

Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti berkenaan dengan topik

penelitian ini antara lain oleh Ahmad Rozaqi (2019), Henis Insyirotul Aziidah (2020), M.

Aziz Himawan Akbar (2019).

Rozaqi (2019) melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Isim Sifat

berfungsi Sebagai Chal dalam kitab Fathul Qorib (Analisis Morfosintaksis)”. Penelitian

yang dilakukan Rozaqi ini membahas tentang Isim Sifat yang berfungsi Sebagai Chal yang

ada dalam kitab Fathul Qorib. Hasil penelitian ini ditemukan 89 data isim sifat yang

berfungsi sebagai chāl dalam kitab Fathul Qorib. Berdasarkan jenis ism sifah yang

berfungsi sebagai chāl peneliti menemukan 58 ism sifah berjenis ism fa‟il, 25 ism sifah

berjenis ism maf‟ul, 5 ism sifah berjenis sighah mubalaghah, 1 ism sifah berjenis Ism

tafdhil dan berjenis sifah musyabbahah tidak ditemukan. Berdasarkan ketakrifan ism sifah

yang befungsi sebagai chāl peneliti menemukan 86 ism sifah yang befungsi sebagai chāl

bertakrif nakirah dan 3 ism sifah yang befungsi sebagai chāl bertakrif ma‟rifat. Adapun

berdasarkan penanda gramatikal ism sifah yang berfungsi sebagai chāl dalam kitab Fathul

Qorib peneliti menemukan 89 atau semua ism sifah yang berfungsi sebagai chāl memiliki

penanda gramatikal fatchah dikarenakan berupa ism mufrod.

9
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Rozaqi dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah dalam kajiannya yaitu sama-sama meneliti morfologi dan sintaksis

bahasa Arab, selain itu keduanya memiliki kesamaan pada jenis penelitian yaitu penelitian

kualitatif dan desain penelitian yaitu kepustakaan (library research). Sedangkan untuk

perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan Rozaqi mengkaji Isim Sifat yang berfungsi

sebagai Chal sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Mashdar Ashliy.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rozaqi mengambil objek penelitian dalam kitab

Fathul Qorib sedangkan peneliti mengambil objek dalam Al Quran.

Aziidah (2020) melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Nomina

Agentif Berperilaku Verba dalam Al Quran (Analisis Morfosintaksis)”. Penelitian yang

dilakukan Aziidah ini membahas tentang Nomina Agentif Berperilau Verba yang ada

dalam Al Quran. Hasil dari penelitian ini adalah peneliti menemukan 71 data nomina

agentif berperilaku verba yang telah dianalisis berdasarkan pembentukan, wazan (pola),

perilaku, fungsi sintaksis serta penanda gramatikal. Berdasarkan wazan (pola) dari 71 data

nomina agentif berperilaku verba yang dianalisis dalam Alquran, terdapat 39 data yang

mengikuti pola (‫)َفاِعٌل‬, 18 data yang mengikuti pola (‫ل‬


ٌ‫ع‬ِ‫ف‬
ْ‫م‬ُ), 6 data yang mengikuti

pola (‫)ُم ْفَتِعٌل‬, 7 data yang mengikuti pola (‫ل‬


ٌ‫ّع‬
ِ‫ف‬ ُ), 1 data yang mengikuti pola (‫ع‬
َ‫م‬ ِ‫ف‬ْ‫ت‬
َ‫س‬ْ‫م‬
ُ

ٌ).Berdasarkan perilaku dari 71 data, terdapat 60 data nomina agentif yang berperilaku
‫ل‬

menashbkan nomina sesudahnya dan 11 data nomina agentif yang berperilaku meraf’kan

nomina sesudahnya.Berdasarkan fungsi sintaksisnya, dari 25 data yang berkasus nominatif,

terdapat 5 data sebagai khabar (comment), 10 data sebagai khabar inna dan saudaranya

(comment of indeed), 4 data sebagai na’t(descriptive), dan 6 data sebagai ‘atf(attracted),

10
Adapun dari 24 data yang berkasus akusatif , terdapat 2 data sebagai maf’u>l bih (direct

patient), 1 data sebagai na’t (descriptive), 1 data sebagai‘atf (attracted), 17 data sebagai

cha<l (status) dan 3 data sebagai khabar ka>na Adapun dari 22 data yang berkasus

genetif, terdapat 4 data sebagai majru>r, 17 data sebagai ma’thu>f (attracted), 1 data

sebagai mudha>f ‘ilaih (annexation). Berdasarkan fungsi sintaksisnya, terdapat tiga kasus

dalam data ma’mul nomina agentif berperilaku verba. Dari 11 data yang berkasus nominatif

yaitu 11 data sebagai fa<’il (agent), dari 54 data yang berkasus akusatif terdapat 43 data

sebagai maf’u>l bih (direct patient) dan 11 data sebagai maf’u>l muthlaq (absolute

patient), dan dari 6 data yang berkasus genetif terdapat 2 data sebagai majru>r dan 4 data

sebagai mudha>f ‘ilaih (annexation) Berdasarkan penanda gramatikalnya, dari data nomina

agentif berperilaku verba yang berkasus nominatif terdapat 17 data menggunakan penanda

gramatikal berupa d}lammah za>hirah, 8 data menggunakan penanda gramatikal wawu,

dari data yang berkasus akusatif terdapat 12 data menggunakan penanda gramatikal berupa

fathah za>hirah, 14 data menggunakan penanda gramatikal berupa ya’, dari data yang

berkasus genetif terdapat 17 data yang menggunakan penanda gramatikal berupa kasrah

za>hirah, 2 data yang menggunakan penanda gramatikal berupa ya’. Berdasarkan penanda

gramatikalnya, dari data ma’mul nomina agentif berperilaku verba yang berkasus

nominatif, terdapat 10 data menggunakan penanda gramatikal berupa d}lammah za>hirah,

dari data yang berkasus akusatif terdapat 48 data menggunakan penanda gramatikal berupa

fathah za>hirah, 1 data yang menggunakan penanda gramatikal berupa fathah

muqaddarah, 9 data menggunakan penanda gramatikal berupa mabniy ‘ala sukun, dari data

yang berkasus genetif terdapat 1 data yang menggunakan penanda gramatikal berupa

kasrah za>hirah dan 1 data menggunakan penanda gramatikal berupa mabniy ‘ala kasr.

11
Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Aziidah dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah dalam kajiannya yaitu sama-sama meneliti morfologi dan sintaksis

bahasa Arab, selain itu keduanya memiliki kesamaan pada jenis penelitian yaitu penelitian

kualitatif dan desain penelitian yaitu kepustakaan (library research). Kemudian kesamaan

lainnya adalah pada objek penelitiannya yaitu Al Quran. Sedangkan untuk perbedaannya

adalah penelitian yang dilakukan Aziidah mengkaji Nomina Agentif Berperilaku Verba

sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Mashdar Ashliy.

Akbar (2019) melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Al-Fi’l

Alladzi Lam Yusamma Fa’iluhu (Verba Pasif) Dalam Al Qur’an Juz 30 (Analisis

Morfosintaksis)”. Penelitian yang dilakukan Akbar ini membahas tentang Al-Fi’l Alladzi

Lam Yusamma Fa’iluhu (Verba Pasif) yang ada dalam Al Quran juz 30. Hasil dari

penelitian ini adalah peneliti menemukan 38 data verba pasif dengan jenis: a) verba pasif

berdasarkan kala/aspek terdiri dari 29 data fi‟l madhi dan 9 fi‟l mudhari‟; b)verba pasif

berdasarkan jenis huruf radikal terdiri dari 22 data fi‟l shahih salim, 4 data fi‟l shahih

mahmuz, 3 data fi‟l shahih mudha‟af, 5 data fi‟l mu‟tal ajwaf, 3 data fi‟l mu‟tal naqish, dan

1 data fi‟l mu‟tal lafif mafruq; c) verba pasif berdasarkan keaslian bentuk dan jumlah

konsonannya terdiri dari 24 data fi‟l tsulatsi mujarrad, 3 data fi‟l ruba‟i mujarrad, dan 11

data tsulatsi mazid; d) verba berdasarkan perubahan bunyi akhir terdiri dari 9 mu‟rab dan

29 mabni. Berdasarkan wazan verba pasif yang terdapat pada Al Quran juz 30, ditemukan

15 data wazan (´ ‫)فُعِم‬, 8 data wazan (‫)مُ ُ´َفْع‬, 9 data wazan (´ ‫)فُعِّم‬, 3 data wazan (´ ‫)فُعْهِم‬, 2 data

wazan ( ُ‫)أُفْعِم‬, dan 1 data wazan (‫)مُ´بع َُ´ف‬. Ciri gramatikal verba pasif dalam Al-Qur‟an juz

30 ditemukan 26 data fatchah,9 data dhammah, 2 data nun dan 1 data sukun. Adapun ciri

12
gramatikal hadzfu nun tidak ditemukan dalam Al-Qur‟an juz 30. Pro agen verba pasif

dalam Al-Qur‟an juz 30 ditemukan: a) berdasarkan berdasarkan jumlah 22 data mufrad,

16 data jam‟ dan tidak ditemukan jumlah mutsanna; b) berdasarkan gender ditemukan

14 data mudzakar dan 24 data mu‟annats.

Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Akbar dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah dalam kajiannya yaitu sama-sama meneliti morfologi dan sintaksis

bahasa Arab, selain itu keduanya memiliki kesamaan pada jenis penelitian yaitu penelitian

kualitatif dan desain penelitian yaitu kepustakaan (library research). Kemudian kesamaan

lainnya adalah pada objek penelitiannya yaitu Al Quran. Sedangkan untuk perbedaannya

adalah penelitian yang dilakukan Akbar mengkaji Verba Pasif sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah Mashdar Ashliy.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif ini

memiliki beberapa persamaan serta perbedaan dengan penelitian-penelitian kualitatif

sebelumnya. Untuk lebih memudahkan dalam melihat relevansi dengan penelitian yang

sebelumnya, berikut disajikan Tabel 2.1 yang berupa persamaan dan perbedaan antara

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

Tabel 2. 1 Persamaan dan Perbedaan

No. Nama Judul Persamaan Perbedaan

13
1. Ahmad Isim Sifat Jenis Penelitian: Data penelitian:
Rozaqi (2019) berfungsi Sebagai
Chal dalam kitab Kualitatif Isim Sifat
Fathul Qorib sebagai Chal
Desain penelitian: sedangkan
(Analisis kepustakaan
Morfosintaksis) penelitian ini
(library research) meneliti tentang
Instrumen Mashdar Ashliy
penelitian: kartu Sumber Data :
data
Kitab Fathul
Qorib
sedangkan
sumber data
penelitian ini
adalah Al Quran

2. Henis Nomina Agentif Jenis Penelitian: Data penelitian:


Insyirotul Berperilaku Verba
Aziidah dalam Alquran Kualitatif Nomina Agentif
(2020) (Analisis Berperilaku
Desain penelitian: Verba
Morfosintaksis) kepustakaan sedangkan
(library research) penelitian ini
Sumber Data : meneliti tentang
Mashdar Ashliy
Alquran
Instrumen
penelitian: kartu
data

Bersambung …

Lanjutan …

No Nama Judul Persamaan Perbedaan

14
3. M. Aziz Al-Fi’l Alladzi Jenis Penelitian: Data penelitian:
Himawan Lam Yusamma
Akbar (2019) Fa’iluhu (Verba Kualitatif Al-Fi’l Alladzi
Pasif) Dalam Al Lam Yusamma
Desain penelitian: Fa’iluhu (Verba
Quran Juz 30 kepustakaan
(Analisis Pasif) sedangkan
(library research) penelitian ini
Morfosintaksis)
Sumber Data : meneliti tentang
Mashdar Ashliy
Al Quran
Instrumen
penelitian: kartu
data

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian

yang akan diteliti ini belum ada sebelumnya, walaupun diketahui bahwa penelitian ini

memiliki kajian serta jenis penelitian yang sama namun pada objek kajiannya berbeda.

Selain itu penelitian ini bersifat melengkapi penelitian sebelumnya. Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Mashdar Ashliy dalam Al Quran

(analisis morfosintaksis)”.

2.2 Landasan Teoretis

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini mengambil beberapa teori yang

dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan dalam melakukan penelitian ini. Penelitian

Mashdar Ashliy dalam Al Quran ini mengacu pada beberapa teori, di antaranya:

2.2.1 Morfologi

Morfologi adalah cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata,

utamanya melalui penggunaan morfem (Crystal dalam Chaer 2007:102). Morfologi

15
menurut Verhaar (2012:11) merupakan ilmu yang membahas tentang struktur internal suatu

kata. Menurut Asrori (2004:22), morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji aspek

kebahasaan yang berupa kata dan bagian- bagiannya, dengan kata lain morfologi

membahas pembentukan kata.

Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata

logi yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di

dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk

bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) (Gani

dan Arsyad dalam Aziidah 2016 : 6).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, morfologi berarti “Cabang

linguistik tentang morfem dan kombinasi-kombinasinya atau bagian dari struktur bahasa

yang mencakup kata dan bagian-bagian kata”. Pengertian yang sama dikemukakan

Kridalaksana, yaitu “Bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-

kombinasinya. Atau dengan kata lain bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan

bagian-bagiannya” (Nasution dalam Aziidah, 2017 : 104).

Adapun dalam bahasa Arab, morfologi dikenal sebagai sharf. Istilah Sharf yang

menjadi padanan morfologi mempunyai makna leksikal perubahan atau transformasi (Al

Hafidz dan Hamlawiy dalam Kuswardono 2018 : 28). Sharf merupakan sebuah istilah yang

dapat berarti (1) ilmu tentang seluk beluk pembentukan kata Arab dan dapat pula berarti (2)

proses morfologis atau proses pembentukan kata Arab. Sebagai sebuah ilmu , sharaf

mengkaji unit kata sebelum masuk dalam kerangka sintaksis mencakup seluruh perubahan

dan transformasinya. Sedangkan sebagai sebuah proses morfologis, sharf merupakan proses

16
morfologis mencakup dua pembahasan utama, yaitu derivasi infleksional dan derivasi

leksikal (Kuswardono 2018 : 34).

Dengan melihat dasar kata dan pembentukannya, maka pembentukan kata Arab

dalam tradisi Arab dapat dikatakan melalui dua proses, yaitu leksikalisasi dan

gramatikalisasi. Leksikalisasi adalah perubahan kata sebagai unsur gramatikal menjadi

unsur leksikal. Sedangkan gramatikalisasi adalah perubahan leksen yang merupakan unsur

leksikal menjadi kata sebagai unsur gramatikal. Leksikalisasi terjadi secara bertahap yaitu

dari bentuk kata tertentu menjadi nomina deverbal atau verba. Kemudian leksikalisasi

terjadi pada nomina deverbal Arab atau verba Arab menjadi akar, yaitu menanggalkan

vokal ataupun konsonan afiks hingga tersisa bentuk terikat berupa 3 satuan konsonan tanpa

vokal yang disebut akar. Gramatikalisasi terjadi pada akar dengan menambahkan vokal atau

konsonan afiks mengikuti model pola tertentu sehingga menjadi kata baru (Kuswardono

2017 : 58-59).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa morfologi dalam tradisi

Arab dikenal dengan istilah ilmu sharf yaitu ilmu yang membahas tentang bentuk kata

serta proses pembentukannya sebelum masuk pada susunan kalimat.

2.2.2 Sintaksis

Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “sun” yang berarti "dengan" dan kata

“tattein” yang berarti "menempatkan". Secara etimologi, sintaksis berarti menempatkan

bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat (Chaer 2012: 206). Sintaksis

adalah tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan (Irawati 2013: 119).

Menurut Arifin (2008: 1) menyebutkan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang

17
membahas hubungan antarkata dalam tuturan (speech).

Kuswardono (2019 : 5) memberikan pengertian sintaksis yaitu (1) sebuah disiplin

ilmu bahasa; (2) kajian sistem aturan kombinasi kata dengan kata lainnya; (3) kajian relasi

antarkata; dan (4) kajian satuan-satuan yang lebih besar dari kata meliputi satuan yang

disebut frasa, klausa,kalimat, dan wacana.

Sintaksis dalam bahasa Arab disepadankan dengan istilah al nachw (‫ )نحو‬atau ilm

nachw (‫ )علم النحو‬atau ‘ilm tandzi<m (‫ )علم التنظيم‬atau disebut juga ‘ilm nadzm (‫ )علم النظم‬atau

i’ra<b (‫)إعراب‬. Diantara istilah tersebut yang paling banyak dipakai sebagai padanan istilah

sintaksis adalah istilah al nachw (‫)نحو‬.

Sebagai sebuah istilah yang dipakai dalam kajian bahasa Arab, nachw didefinisikan

sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengkaji tentang kata yang telah masuk dalam

konstruksi yang lebih luas (konstruksi sintaksis) atau dalam bahasa Arab disebut tarki<b

(El Dahdah 2001 : 3). Selain itu Makarim (2007 : 19), nachw adalah sebuah kajian

gramatikal yang fokus bahasannya adalah fenomena berubah atau tetapnya bunyi akhir

sebuah kata setelah masuk dalam struktur yang lebih besar yang disebabkan oleh relasi

tertentu antarkata dalam struktur tersebut atau dalam bahasa Arab disebut i’ra<b (bila

terjadi perubahan) dan bina<’ (bila tidak terjadi perubahan) ( Kuswardono 2018 : 44).

Menurut Ghaniy (2010 : 17) nachw adalah sebuah kajian gramatikal untuk

mengetahui bunyi akhir kata dalam bahasa Arab dalam sebuah konstruksi baik dari segi

i’r>ab maupun bina>’.

Kajian sintaksis Arab meliputi satuan gramatikal kata sebagai bagian dari konstruksi

yang lebih besar, konstruksi paduan kata, dan kalimat. Selain satuan gramatikal, sintaksis

18
Arab juga mengkaji hubungan antar satuan sintaksis tersebut baik yang bersifat fungsional

ataupun yang bersifat maknawi. Hubungan fungsional menempatkan salah satu dari dua

unsur dalam kalimat sebagai musnad dan unsur lainnya sebagai musnad ilaih. Hubungan

maknawi selain mendeskripsikan fungsi semantis kata, frase, atau klausa dalam kalimat

juga mengkaji sistem infleksi yang muncul akibat hubungan tersebut beserta desinens yang

menandai kasus pada nomina atau modus pada verba yang menjadi unsur-unsur pembentuk

sebuah kalimat. Dengan demikian sintaksis Arab juga mengkaji sistem infleksi yang

menandai pelbagai hubungan gramatikal dalam konstruksi sintaksis ( Kuswardono 2019 :

76-77).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sintaksis dalam tradisi

Arab dikenal dengan istilah nachw yaitu kaidah untuk mengetahui dan menetapkan bunyi

akhir sebuah kata baik dari segi i’ra>b maupun bina>‘.

2.2.3 Kata

Kata dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah kalimah yang berarti sesuatu yang

mengandung suatu makna (Ghulayaini 1912 : 8). Kata dalam sudut pandang morfologi

adalah satuan terbesar yang dihasilkan dari proses morfologis. Sedangkan dalam sudut

pandang sintaksis kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengandung makna

(Kuswardono 2017 : 9). Satuan gramatikal kata yang menjadi pengisi unsur kalimat dapat

dikelompokkan kategori sintaksisnya sesuai ciri gramatikal dan semantisnya menjadi ism

(nomina), fi’l (verba), dan charf (partikel). Klasifikasi kata Arab menjadi ism, fi’l, dan

charf sudah berlangsung sejak awal kajian sintaksis Arab muncul (Kuswardono 2019 : 81).

19
2.2.3.1 Nomina

Nomina atau ism dalam tradisi Arab adalah kata yang mengandung makna dirinya

sendiri tidak terkait dengan waktu atau tidak menjadi bagian dari waktu (Kuswardono 2018

: 71). Sedangkan menurut AlHasyimi dalam Aziidah (2020:27), Ism adalah sesuatu yang

menunjukkan atas makna dengan sendirinya tanpa memiliki kaitan dengan suatu masa dari

3 masa baik masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.

Terdapat kurang lebih 40 jenis nomina dalam bahasa Arab (El Dahdah dalam

Kuswardono 2018 : 72). Diantaranya dapat dikelompokkan dari tiga sudut pandang. Dari

sudut pandang derivasi, nomina dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu

mu’rab (declined) dan mabniy (permanent). Ism mu’rab adalah nomina yang dapat

mengikuti pola deklinasi. Ism mu’rab dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu munsharif

(varied) dan mamnu’ min al sharf (prohibited from variation). Ism mabniy adalah nomina

yang tidak mengikuti pola deklinasi.

Dari sudut pandang forma, nomina dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu

mujarrad (denuded) – mazi<d (augmented), maqshu<r (shortened ending), mamdu<d

(extended ending), manqu<sh (curtailed ending), shachi<h (sound), dan syibh al shachi<h

(quasi-sound). Ism mujarrad adalah nomina yang hanya terdiri dari konsonan radikal. Ism

mazi<d adalah nomina yang berafiks. Ism maqshu<r adalah nomina yang diakhiri dengan

huruf alif permanen. Ism mamdu<d adalah nomina yang diakhiri dengan huruf hamzah

yang sebelumnya didahului oleh infiks alif. Ism manqu<sh adalah nomina yang diakhiri

dengan huruf ya permanen yang sebelumnya didahului oleh vokal /i/. Ism shachi<h adalah

20
nomina yang diakhiri oleh selain huruf hamzah. Ism syibh al shachi<h adalah nomina yang

diakhiri oleh huruf waw atau ya yang sebelumnya didahului oleh sukun (quiescence).

Dari sudut pandang makna, nomina dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu

maushu<f (qualified)-shifah (qualificative), ma’rifah (definite)-nakirah (interdefinite),

mudzakar (masculine)-muannats (feminine), mufrad (singular)-mutsanna (dual)-jam’

(plural), mushaghghar (deminutive), dan manshu<b (relative). Ism maushu<f adalah

nomina yang menandakan orang, binatang, sesuatu, atau konsep. Ism shifah adalah nomina

yang menjelaskan keadaan ism maushuf. Ism ma’rifah adalah nomina yang menunjukkan

suatu makna terbatas. Ism nakirah adalah nomina yang tidak menunjukkan suatu makna

terbatas. Ism mufrad adalah nomina yang menandakan maknanya satu. Ism mutsanna

adalah nomina yang menandakan maknanya dua. Ism jam’ adalah yang menandakan

maknanya tiga atau lebih. Ism mushaghghar adalah nomina yang berinfiks quiescene ya

setelah konsonan kedua yang menandakan pengecilan, penghinaan, atau kesayangan.

Adapun ism mansu<b adalah nomina yang diakhiri dengan sufiks huruf ya geminatif yang

sebelumnya didahului oleh vokal /i/ untuk menunjukkan hubungan sesuatu dengan nomina

ini.

Tabel 2. 2 Klasifikasi Nomina Arab

Klasifikasi Jenis Nomina Contoh


Nomina
Sudut pandang Mu’rab (declined) ‫ بائع‬،‫ مسجد‬،‫محمد‬
derivasi
Mabniy (permanent) ‫ مهما‬،‫ هم‬،‫نحن‬
Mujarrad (denuded) ‫ فتح‬،‫ علم‬،‫قلم‬
Mazi<d (augmented) ،‫ استغفار‬،‫مقابلة‬
Sudut pandang ‫تمهيد‬

21
Maqshu<r (shortened ‫ حبلى‬،‫ عصا‬،‫موسى‬
ending)
Mamdud (extended ،‫ صحراء‬،‫سماء‬
forma ending) ‫سوداء‬
Manqush (curtailed ‫ راض‬،‫ راع‬،‫قاض‬
ending
Shachih (sound) ‫ حجر‬،‫ بيت‬،‫رجل‬

Syibh al shachih (quasi ‫ ظبي‬،‫ رأي‬،‫دلو‬


–sound)
Sudut pandang Maushuf (qualified) ‫ مدينة‬،‫ ملعب‬،‫بناء‬
makna
Shifah (qualificative) ‫ جميلة‬،‫واسع‬،‫مرتفع‬

Ma’rifah (definite) ،‫ هو‬،‫الطالب‬


‫إبراهيم‬
Nakirah ‫ كريم‬،‫ ماهر‬،‫طالب‬
(interdeminite)
Mudzakar (masculine) ‫ عالم‬،‫ مدرس‬،‫محمد‬

Muannats (feminine) ،‫ مدرسة‬،‫فاطمة‬


‫بيضاء‬
Mufrad (singular) ‫ مسجد‬،‫ مؤمنة‬،‫مسلم‬

Mutsanna (dual) ،‫ مؤمنتان‬،‫مسلمان‬


‫مسجدان‬
Jam’ (plural) ،‫ مؤمنات‬،‫مسلمون‬
‫مساجد‬
Mushaghghar ‫ طفيل‬،‫ جنيد‬،‫عبيد‬
(deminutive)
Mansub (relative) ،‫ هرمي‬،‫إسالمي‬
‫جمهورية‬

2.2.3.2 Verba

Verba atau dalam Bahasa Arab disebut fi’il (‫ )فعل‬adalah kata yang menunjukkan

makna sendiri terkait dengan waktu (Ghulayaini dalam kuswardono, 2018: 74). Secara

etimologi verba adalah kata yang menunjukkan suatu peristiwa atau kejadian (Alhasyimiy

22
dalam Aziidah, 2020 : 30). Sedangkan menurut (El Dahdah dalam Kuswardono 2018 : 74)

Fi’l menunjukkan dua hal sekaligus, yaitu (1) perbuatan atau kejadian dan (2) waktu terkait

dengan perbuatan atau kejadian.

Fi’l dapat dikelompokkan dari berbagai segi. Berdasarkan kala/aspek, fi’l dapat

dikelompokkan menjadi madliy (perfective) dan mudlari’ (imperfective). Fi’l madliy adalah

verba yang menunjukkan perbuatan atau kejadian yang telah terjadi saat dikatakan. Adapun

fi’l mudlari’ adalah verba yang menunjukkan perbuatan atau kejadian sedang dan atau akan

terjadi saat dikatakan. Untuk menunjukkan perbuatan atau kejadian sedang dan atau akan

terjadi adalah adanya salah satu partikel yang mengiringi verba, yaitu prefik partikel terikat

(‫)س‬, dan partikel (‫)سوف‬, (‫)أن‬, (‫)لن‬, (‫( )إذن‬Hamlawiy dalam Kuswardono

2018 : 74).

Berdasarkan keaslian bentuk (ada tidaknya imbuhan) dan jumlah konsonan radikal

atau akarnya, fi’l dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mujarrad (dasar) dan mazi<d

(perluasan/turunan). Fi’l mujarrad adalah verba dasar yang tidak berafiks, sedangkan fi’l

mazi<d adalah verba perluasan yang berafiks, fi’l mujarrad dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu tsulatsiy dan ruba’iy. Fi’l mujarrad tsulatsiy adalah verba yang terdiri dari hanya

tiga konsonan radikal. Fi’l mujarrad ruba’iy adalah verba yang terdiri hanya empat

konsonan radikal. Fi’l mazi<d dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tsulatsiy dan

ruba’iy. Fi’l mazi<d tsulatsiy adalah verba berakar tiga konsonan yang berafiks. Fi’l mazid

ruba’iy adalah verba berakar empat konsonan yang berafiks ( Hamlawiy dalam

Kuswardono 2018 : 74-75).

23
Berdasarkan keadaan obyeknya, fi’l dapat dikelompokkan menjadi lazim

(intransitif) dan muta’addiy (transitif). Fi’l lazim adalah verba yang tidak membutuhkan

obyek untuk menyempurnakan maknanya. Sedangkan fi’l muta’addiy adalah verba yang

membutuhkan obyek untuk menyempurnakan maknanya (El Dahdah dalam Kuswardono

2018 : 76).

2.2.3.3 Partikel

Partikel atau disebut charf (‫ )حرف‬dalam bahasa Arab adalah bentuk yang

menunjukkan makna hanya dengan lainnya (Ghulayaini dalam Kuswardono, 2018: 77).

Menurut (Alhasyimiy dalam Aziidah, 2020 : 32) charf adalah sesuatu yang menunjukkan

makna hanya dengan perantara yang lain. Contoh : ‫ رّب‬،‫ على‬،‫ عن‬،‫ إلى‬،‫( من‬Albakar

dalam Aziidah 2020 : 32).

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kata dalam tradisi Arab

terbagi menjadi tiga yaitu ism, fi’l, dan charf.

2.2.4 I’rab dan Bina’

2.2.4.1 I’rab

I’ra>b menurut AlHasyimi dalam Aziidah (2020:32) adalah perubahan keadaan

akhir kata karena perbedaan ‘a>mil yang masuk baik secara lafdzi> maupun taqdiri>.

I’rab menurut ahli nahwu ialah berubahnya akhir-akhir kalimat disebabkan ‘amil yang

masuk kepadanya, baik berubah kira-kira maupun lafadznya (Yahya dalam Aziidah, 2020:

32-33).

24
I’ra>b terbagi menjadi empat macam meliputi: raf’, nashb, ja>r, dan jazm. I’ra>b

yang hanya bisa masuk pada kasus nomina (ism) itu hanya ada tiga meliputi: i’ra>b raf’

(nominatif), nashb (akusatif), dan ja>r (genetif), sedangkan i’ra>b yang bisa masuk pada

modus verba (fi’l) hanya ada tiga meliputi raf’ (indikatif), nashb (subjungtif), dan jazm

(jusif) (AlGhani 2011:6).

Setiap kasus nomina baik itu i’ra>b raf’ (nominatif), nasb (akusatif), dan ja>r

(genetif) memiliki ciri gramatikal masing-masing, sebagai berikut :

1. Nominatif (raf’)

Dalam kasus nominatif ini terdapat tiga tanda gramatikal meliputi : dhammah, wawu,

dan alif.

1) Dhammah

Dhammah menjadi penanda gramatikal untuk kategori ism bertempat pada (1) ism

mufrad, contoh: ‫( َجاَء الَّضْيُف‬telah datang seorang tamu), (2) jama’ taksir, contoh:

‫( َصاَم اَألْطَفاُل‬telah berpuasa para anak kecil), (3) jama’ muannats salim, contoh:

‫( ِاْجَتَمَعْت اْل ُمْسِلَماُت‬telah berkumpul para perempuan islam) (AlGhani 2011:

69-71).

2) Wawu

Wawu menjadi penanda gramatikal untuk kategori ism yang bertempat pada dua

tempat yaitu (1) jama’ mudzakar salim, contoh:‫( َن َجَح اْل ُمْجَتِهُد ْوَن‬telah sukses

‫َجاَء َأُب و‬
para lelaki yang bersungguh-sungguh), dan (2) asmaul khamsah, contoh: ‫َْك‬

(telah datang ayahmu) (AlGhani 2011:76-77).

3) Alif

25
Alif menjadi penanda gramatikal untuk kategori ism yang bertempat pada satu

tempat yaitu ism tasniyah, Contoh: ‫ان‬


ِ ‫( َحَضَر الَّطاِل َب‬telah hadir dua siswa laki-

laki) (AlGhani 2011:79).

2. Akusatif (Nasb)

Kasus akusatif (nashb) ini mempunyai empat tanda gramatikal, meliputi: fathah,

alif, kasrah, ya (AlGhani 2011:91)

1) Fathah

Fathah menjadi penanda gramatikal untuk kategori ism yang bertempat pada (1)

ism mufrad, contoh: ‫( َرَاْي ُت َرُجًال‬aku telah melihat seorang laki-laki), (2) jama’

‫( َأْكَرْم ُت أ‬aku telah memuliakan para anak kecil) (AlGhani


taksir, contoh: ‫َْطَفاًال‬

2011:92).

2) Alif

Alif menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (1)asmaul khamsah, contoh:

‫( َرَاْي ُت َأَب اك‬aku telah melihat ayahmu) (AlGhani 2011:94).


َ

3) Kasrah

Kasrah menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (1) jama’ muannats

salim, contoh: ‫( ُي ْكِرُم ُهَّللا اْل ُمْخِلَصاِت‬Allah memuliakan para perempuan yang

ikhlas) (AlGhani 2011:95).

4) Ya

Ya menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (1) ism tasniyah, contoh:

‫( َقَرْأُت ال‬saya telah membaca dua buku), (2) jama’ mudzakar salim,
‫ِْكَتاَبْيِن‬

26
contoh: ‫( َن َصَر ُهَّللا اْل ُمْؤِمِنْيَن‬Allah telah menolong para lelaki yang beriman)

(AlGhani 2011:97-98).

3. Genetif (ja>r)

Kasus genetif (ja>r) mempunyai tiga tanda gramatikal meliputi: kasrah, ya, dan

fathah (AlGhani 2011:105).

1) Kasrah

Kasrah menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (1) Ism mufrad

munsharif, contoh: ‫( َذَهْبُت ِإَل ى ُمَحَّمٍد‬saya telah menghadap ke muhammad), (2)

‫( َسِعْدُت ِبَأْطَفال‬saya telah membahagiakan


jama’ taksir munsharif, contoh: ٍ

anak-anak) (3) jama’ muannats salim, contoh: ‫ات‬ ُ ‫( َمَرْرُت‬saya telah


ٍ ‫ِبمَساَفَر‬

bertemu dengan orang-orang musafir) (AlGhani 2011:105-107).

2) Ya

Ya menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (1) asmaul khamsah, contoh:

‫( َسَّلْمُت َعَلى َأِبْيَك‬saya telah memberi hormat kepada ayahmu), (2) ism tasniyah,

contoh: ‫( َذَهْبُت ِإَل ى َصِدْي َقْيِن‬saya telah menghadap kepada kedua teman), (3)

jama’ mudzakar salim, contoh: ‫( َسَّلْمُت َعلى الَّناِجِحْيَن‬saya telah memberi

hormat kepada orang-orang yang sukses) (AlGhani 2011:107-108).

3) Fathah

Fathah menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (ism ghoiru munsharif,

contoh: ‫(َمَرْرُت ِبَأْحَمَد‬saya telah bersua dengan ahmad) (AlGhani 2011:108).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa i’ra>b adalah perubahan akhir

kata yang disebabkan oleh ‘a>mil yang masuk. I’ra>b terdiri atas empat macam meliputi

27
i’ra>b raf’, nashb, ja>r dan jazm. Namun untuk kasus nomina atau i’ra>b yang masuk

pada ism itu hanya meliputi tiga i’ra>b saja yaitu raf’ (nominatif), nashb (akusatif), dan

ja>r (genetif), sedangkan untuk i’ra>b yang masuk pada fi’l (verba) meliputi raf’

(indikatif), nashb (subjungtif), dan jazm (jusif). Dan setiap i’ra>b itu memiliki ciri

gramatikal tersendiri begitu pula pada kasus nomina.

2.2.4.2 Bina’

Bina>‘ (mabni) adalah tetapnya keadaan akhir kata dalam harakat atau sukun (jika

akhir kata itu diharakati dhummah, maka selamanya harus di-dhummah, tidak boleh di-

kasrah, di-fathah, atau di-sukun, sekalipun dimasuki ‘a>mil yang berbeda (Muhammad

dalam Aziidah, 2020 : 36). Sedangkan bina>’ adalah tetapnya akhir sebuah kata pada satu

keadaan, walaupun didahului oleh berbagai ‘a>mil yang berbeda, maka ‘a>mil tersebut

tidak memberikan dampak pada kata tersebut (AlGhulayaini dalam Aziidah, 2020: 36).

Menurut AlHasyimi dalam Aziidah (2020: 36) Bina>‘ terdapat empat macam meliputi

dhummah, fathah, kasrah, dan sukun. Bina>‘ tersebut terdapat pada ism, fi’l, dan harf.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bina>’ adalah tetapnya akhir sebuah

kata baik karena ‘a>mil yang masuk itu berbeda, dan macamnya ada empat meliputi:

dhummah, fathah, kasrah dan sukun.

2.2.5 Fungsi Sintaksis Arab

Fungsi dalam istilah linguistik adalah hubungan antara satuan-satuan dengan unsur-

unsur gramatikal, leksikal, atau fonologis dalam suatu deret satuan-satuan. Fungsi juga

berarti peran unsur dalam suatu ujaran dan hubungannya secara struktural dengan unsur

28
lain. Adapun fungsi sintaksis adalah peran sebuah unsur dalam satuan sintaksis yang lebih

luas (misal : nomina berfungsi sebagai subyek atau obyek dalam kalimat) (Kridalaksana

dalam Kuswardono 2018 : 88).

Fungsi sintaksis dalam bahasa Arab, apabila diklasifikasikan berdasarkan i’ra>b-

nya terbagi menjadi tiga :

1. Marfu>‘atul asma>

Marfu>‘atul asma> merupakan ism-ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif).

Marfu’atul asma’ ini ada tujuh macam, meliputi: fa>‘il (agent), na>ib fa>‘il (pro-

agent), mubtada’ (topic), dan khabarnya (comment), ism ka>na wa akhwatuha (noun

of to be), khabarnya inna wa akhwatuha (comment of indeed), dan ta>bi’ (follower)

yang meliputi empat macam: na’t (descriptive), ‘atf (attracted), taukid (confirmative),

dan badal (substitute) (AlGhani 2011:9).

1) Fa>‘il (agent)

Fa>‘il (agent) adalah ism (nomina) yang dibaca raf’ (berkasus nominatif) yang

sebelumnya didahului oleh fi’l (ma’lum) (AlGhani 2011:9). Fa>’il adalah ism

(nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang disandarkan pada fi’l ma’lu>m atau

serupa dengan fi’l yang disebutkan sebelumnya dan menunjukkan arti pelaku atau

yang melakukan pekerjaan (AlHasyimi 2012:87) contoh ‫َقاَم َزْيٌد‬.

2) Na>ib fa>‘il (pro-agent)

Na>ib fa>‘il adalah ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang menggantikan

posisi fa’il secara i’ra>b-nya, bukan secara maknanya, dengan merubah wazan:

29
‫( ُقِضَي اَألْم ر‬Nursiyo
‫ َفَعَل‬menjadi ‫ُفِعَل‬, dan wazan ‫ َي ْفَعُل‬menjadi ‫ُي ْفَعُل‬, contoh: ُ

2012:196).

3) Mubtada’ (topic)

Mubtada adalah ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang sepi dari ‘a>mil

lafdzi, contoh: ‫ول ِهَّللا‬


ُ ‫( ُمَحَّمٌد َرُس‬Muhammad tanpa tahun:122).

4) Khabar (comment)

Khabar adalah sesuatu yang disandarkan kepada mubtada’-nya dan menjadi

keterangan dari mubtada’-nya, contoh:‫( هللا ربنا‬Isma’il, 2000:102).

5) Ism ka>na (noun of to be) dan saudara-saudaranya

Ka>na dan saudaranya beramal me-raf’-kan ism-nya dan me-nashb-kan khabar-

nya. Adapun saudara-saudaranya meliputi: ،‫ َظَّل‬،‫ َأْضحى‬،‫ َأْصَبَح‬،‫ َأْمَسى‬،‫َكان‬

َ
‫برح‬ ‫ ما‬،‫ َم ا َد ام‬،‫ َم ا َفِتَئ‬،‫ َم ااْن َفَك‬،‫ َم اَزاَل‬،‫ َل ْيَس‬،‫َاَر‬
‫ ص‬،‫َب اَت‬,

contoh: ‫( ُمَحَّمٌد َرُسوَل ِهَّللا َكاَن‬AlGhani 2011:268).

6) Khabar inna (comment of indeed) dan saudaranya

Inna dan saudaranya beramal me-nashb-kan ism-nya dan me-raf’-kan khabar-nya.

Adapun saudaranya meliputi:‫ َل َعَّل‬،‫ َل ْيَت‬،‫ َكّأَّن‬،‫ َل ِكَّن‬،‫ َأَن‬،‫ ِإَّن‬, contoh: ‫ِإَّن‬

‫( َزْي ًد ا َقاِئٌم‬AlGhani 2011:291)

7) Ta>bi’ (follower)

Ta>bi’ merupakan lafadz yang mengikuti kata yang di-raf’-kan. Ta>bi’ ini

terdapat empat macam meliputi: na’t (descriptive), ‘atf (attracted), taukid

(confirmative), dan badal (substitute). Na’t adalah ism (nomina) yang mengikuti

kata sebelumnya dalam i’ra>b-nya (raf’, nashb, dan ja>rnya), mudzakar

30
muannats-nya, ma’rifat nakirah-nya, dan mufrad mutsanna jamak-nya. contoh:

‫( َجاَءُمَحَّمٌد اْل َفاِضُل‬Nursiyo 2012:184).

‘Atf adalah tabi’ (kata yang ikut) pada matbu>’-nya (kata yag diikuti) yang

memakai perantara salah satu dari sepuluh huruf ‘atf. Huruf-huruf ‘atf itu meliputi

‫ لكن‬،‫ ال‬،‫ بل‬،‫ إّم ا‬،‫ أو‬،‫ أم‬،‫ حّتى‬،‫ ثّم‬،‫ ف‬،‫و‬contoh: ُ
‫َجاَءُمَحَّمٌدَوُعَمر‬

(Muhammad tanpa tahun:318-320).

Taukid adalah kata yang mengikuti i’ra>b sebelumnya yang berfungsi sebagai

penguat, contoh: ‫َْفُسُه‬


‫( َجاَء ُمَحَّمٌد ن‬Nursiyo 2012:188).

Badal adalah kata ganti yang mengikuti i’ra>b sebelumnya (mubdal minhu) yang

berfungsi sebagai penjelas dari mubdal minhu-nya tanpa lantaran huruf ‘atf yang

bermakna “yaitu”, contoh: ‫( َأَمَرَسِّيُد َناُمَحَّمٌد ِباْل َمْعُرْوِف‬Nursiyo 2012:195).

2. Manshu>batul Asma>

Manshu>batul asma> adalah ism-ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif).

Manshu>batul asma ini meliputi: maf’u>l bih (direct patient), mashdar (absolute

patient), Zharaf zaman (circumstantial of time), Zharaf makan (circumstantial of

place), h}al (status), tamyiz (distinctive), mustasna (excluded), ism la (noun of no),

munada, maf’u>l min ajlih (causal patient), maf’u>l ma’ah (concomitant patient),

khabar ka>na dan saudaranya (comment of to be), ism inna dan saudaranya (noun of

inndeed), dan ta>bi’ (follower) yang terdiri atas empat meliputi na’t (descriptive), ‘atf

(attracted), taukid (confirmative), dan badal (substitute) (AlGhani 2011:12).

1) Maf’u>l bih (direct patient)

31
Maf’u>l bih adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang menjadi sasaran

pekerjaan (objek penderita). contoh: ‫( َرِكْبُت اْل َف َرَس‬Muhammad tanpa

tahun:194).

2) Mashdar (absolute patient)

Mashdar atau dengan kata lain disebut dengan maf’u>l muthlaq adalah mashdar

pelengkap yang mengukuhkan ‘a>mil-nya, menjelaskan macam atau bilangannya,

contoh: ‫( َضَرْب ُت َزْي ًد ا َضْرًب ا‬Muhammad tanpa tahun:214).

3) Zharaf zaman (circumstantial of time)

Zharaf zaman adalah ism (nomina) yang menunjukkan arti masa (waktu) yang

dibaca nashb (akusatif) dengan memperkirakan makna “‫”في‬, yang artinya pada

atau dalam, contoh: ‫ُصْمُت َيْوَم اْل َخِميِس‬ (Muhammad tanpa tahun:220).

4) Zharaf makan (circumstantial of place)

Zharaf makan adalah ism (nomina) yang menunjukkan arti tempat yang dibaca

nasb (akusatif) dengan memperkirakan makna “‫”في‬, yang artinya di, contoh:

‫( َجَلْسُت َأَم اَم اْل َبْيت‬Muhammad tanpa tahun:221).

5) H}al (status)

H}al adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang menjelaskan keadaan

fa>‘il atau maf’u>l, atau keduanya yang belum jelas, contoh: ‫َجاَء َزْيٌد َراِكًبا‬

(Muhammad tanpa tahun: 235)

6) Tamyi>z (distinctive)

32
Tamyi>z adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang menjelaskan dzat

atau nisbat yang masih samar, contoh: ‫( ِاْشَتَرْي ُت ِعْشِرْي َن ُغَالًم ا‬Muhammad

tanpa tahun: 244).

7) Mustasna (excluded)

Mustatsna adalah ism yang disebutkan setelah h}arf istitsna’ yang hukumnya

berbeda dari sebelumnya dalam segi makna contoh : ‫َقاَم اْل َقْوُم ِإَّال َزْي ًد ا‬

(Isma’il 2000:157)

8) Munada

Munada adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) sebab kemasukan huruf

nida’ (panggil) ‫ يا‬yang diserupakan dengan fi’l, contoh: ‫( َي ا َعْبَد ِهّللا‬Nursiyo

2012:166).

9) Ism la (noun of no)

Ism la merupakan salah satu penyebab i’ra>b nashb (akusatif), contoh: ‫َالَرُجَل ِفي‬

‫الّد اِر‬.

10) Maf’u>l min ajlih (causal patient)

Maf’u>l min ajlih adalah ism atau nomina (bentuk mashdar) yang dibaca nasb

(akusatif) untuk menjelaskan sebab atau alasan terjadinya perbuatan, contoh: ‫َقاَم‬

‫( َزْيٌد ا‬Muhammad tanpa tahun:227).


‫ِْجَالًال ِل ُمَحَّمٍد‬

11) Maf’u>l ma’ah (concomitant patient)

Maf’u>l ma’ah adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif), yang disebutkan

sesudah wawu yang bermakna ma’a (serta), untuk menjelaskan bahwa

dilakukannya suatu pekerjaan adalah bersamaan dengan ism tersebut, dan jatuh

33
sesudah jumlah fi’liyah atau ismiyah yang mengandung makna fi’l, contoh: ‫َجاَء‬

‫( اَألِمْيُر َو اْل َجْيَش‬Muhammad tanpa tahun:231).

12) Khabar ka>na (noun of to be) dan saudara-saudaranya

Ka>na dan saudaranya beramal me-raf’-kan ism-nya dan me-nasb-kan khabar-nya.

Adapun saudara-saudaranya meliputi: ،‫ َظ َّل‬،‫ َأْض حى‬،‫ َأْصَبَح‬،‫ َأْمَسى‬،‫َكان‬

‫ ص‬،‫َب اَت‬، contoh:


‫ َم ا َد اَم‬،‫ َم ا َفِتَئ‬،‫ َم ااْن َف َك‬،‫ َم ا َزاَل‬،‫ َل ْيَس‬،‫َاَر‬

‫( ُمَحَّمٌد َرُسوَل ِهَّللا َكاَن‬AlGhani 2011:268)

13) Ism inna (comment of indeed) dan saudaranya

Inna dan saudaranya beramal me-nasb-kan ism-nya dan me-raf’-kan khabar-nya.

Adapun saudaranya meliputi:‫ َل َعَّل‬،‫ َل ْيَت‬،‫ َكّأَّن‬،‫ َل ِكَّن‬،‫ َأَن‬،‫ ِإَّن‬, contoh: ‫ِإَّن‬

‫( َزْي ًد ا َقاِئٌم‬AlGhani 2011:291)

14) Ta>bi’ (follower)

Ta>bi’ merupakan lafadz yang mengikuti kata yang di-nasb-kan. Ta>bi’ ini

terdapat empat macam, meliputi: na’t (descriptive), ‘atf (attracted), taukid

(confirmative), dan badal (substitute). Na’t adalah ism (nomina) yang mengikuti

kata sebelumnya dalam i’ra>b-nya (raf’, nasb, dan ja>r-nya), mudzakar

muannatsnya, ma’rifat nakirah-nya, dan mufrad mutsanna jamak-nya, contoh:

‫( َرَاْي ُت ُمَحَّمًد ا اْل َفاِضَل‬Nursiyo 2012:184).

‘Atf adalah tabi’ (kata yang ikut) pada matbu>’-nya (kata yag diikuti) yang

memakai perantara salah satu dari sepuluh huruf ‘atf. Huruf-huruf ‘atf itu meliputi

‫حتى‬، ‫لكن‬، ‫ال‬، ‫بل‬، ‫ إّم ا‬،‫ أم‬،‫ أو‬،‫ ثم‬،‫ ف‬،‫ و‬contoh:‫َرَأْي ُت ُمَحَّمًد ا َو‬

‫( َعْمًرُا‬Muhammad tanpa tahun:318-320).

34
Taukid adalah kata yang mengikuti i’ra>b sebelumnya yang berfungsi sebagai

penguat, contoh: ‫( َرَأْي ُت َعاِئَشَة َن ْفَسَها‬Nursiyo, 2012:188).

Badal adalah kata ganti yang mengikuti i’ra>b sebelumnya (mubdal minhu) yang

berfungsi sebagai penjelas dari mubdal minhu-nya tanpa lantaran huruf ‘atf yang

bermakna “yaitu”, contoh:‫َعِّظْمُت َسِّيَد َنا ُمَحَّمًد ا ِبالَّصَالِة َوالَّسَالِم َعَلْي ِه‬

(Nursiyo 2012:195).

3. Makhfu>dhatul asma

Makhfu>dhatul asma adalah ism-ism (nomina) yang dibaca ja>r (genetif).

Makhfu>dhatul asma itu ada tiga macam meliputi (AlGhani 2011:16).

1) Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf

Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf ini meliputi ism (nomina) yang didahului oleh

salah satu h}arf ja>r. H{arf ja>r meliputi ،‫ ب‬،‫ ُرَّب‬،‫ ِفي‬،‫ َعَلى‬،‫ َعْن‬،‫ ِإَل ى‬،‫ِمْن‬

‫ ُم ْنُذ‬،‫ ُم ْذ‬،‫ ت‬،‫ ب‬،‫ َو‬،‫ ل‬،‫ك‬, contoh: ‫ِهَّلِل َم ا ِفي الَّسٰمٰوِت‬

2) Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah

Ism yang di-ja>r-kan karena idha>fah, Idha>fah adalah gabungan dua kata atau

lebih. Kata yang pertama disebut mudha>f tanpa Al (‫)ال‬, tanpa tanwin (ًٌٍ
), dan

tanpa nun (‫)ن‬. Kedua disebut mudha>f ‘ilaih, mudha>f ‘ilaih hukumnya ja>r.

seperti contoh: ِ
‫( ِكَتاُب اْل ِفْقه‬Nursiyo 2012:58).

3) Ta>bi’(Follower)

Ta>bi’ merupakan lafadz yang mengikuti kata yang di-ja>r-kan. Ta>bi’ ini terdapat

empat macam meliputi: na’t (descriptive), ‘atf (attracted), taukid (confirmative), dan

badal (substitute). Na’t adalah ism (nomina) yang mengikuti kata sebelumnya dalam

35
i’ra>b-nya (raf’, nasb, dan ja>rnya), mudzakar muannats-nya, ma’rifat nakirah-

nya, dan mufrad mutsanna jamak-nya. contoh: ‫َس ّلمُت َعَلى ُمَحَّم ٍد‬

‫(اْل َفاِضِل‬Nursiyo 2012:184).

‘Atf adalah kata yang mengikuti i’ra>b sebelumnya dengan menggunakan salah satu

huruf ‘atf. Huruf-huruf ‘atf itu meliputi ،‫ بل‬،‫ إّم ا‬،‫ أم‬،‫ أو‬،‫ ثم‬،‫ ف‬،‫و‬

‫حتى‬،‫لكن‬،‫ ال‬, contoh:‫َسّلمُت َعَلى ُمَحَّمٍد َو َكِرْيٍم‬ (Nursiyo 2012:191).

Taukid adalah kata yang mengikuti i’ra>b sebelumnya yang berfungsi sebagai

penguat, contoh: ‫( ِل ُيْظِهَرُه َعَلى الِّد ْيِن ُكِّلِه‬Nursiyo 2012:188).

Badal adalah kata ganti yang mengikuti i’ra>b sebelumnya (mubdal minhu) yang

berfungsi sebagai penjelas dari mubdal minhu-nya tanpa lantaran huruf ‘atf yang

bermakna “yaitu”, contoh:‫د‬


ٍ ‫َعَلى َس ِّيِدَنا ُمَحَّم‬ ‫( َصَّلْيُت َو َس َّلْمُت‬Nursiyo

2012:195).

2.2.6 Nomina Deverbal

Nomina deverbal adalah nomina derivatif bebas yang menyatakan makna perbuatan,

keadaan atau kejadian yang tidak terikat dengan waktu dan tersusun dari unsur konsonan/

huruf yang sama dengan verbanya (Al-Aymar, 1993: 372). Kesamaan konsonan atau huruf

yang menjadi unsur kata antara nomina deverbal dan verba dapat bersifat (1) nyata/

kongkrit atau (‫ا‬ŸŸ‫)لفظ‬, yaitu sama serupa, seperti konsonan (‫م‬, ‫ل‬, ‫ )ع‬pada ( ‫( ;)َع ِلَم – ِع ْلٌم‬2)

permutasif atau (‫)تقديرا‬, yaitu sama dengan posisi yang berbeda, seperti posisi huruf (‫ )ا‬pada

unsur (‫ ل‬,‫ ت‬,‫ ا‬,‫ )ق‬yang terdapat pada urutan kedua pada verba, namun pada nomina

deverbalnya huruf tersebut terdapat pada urutan ketiga: ( ‫ ;)قاتل – قتال‬ataupun (3) kompensatif

atau (‫)تعويضا‬, yaitu sama dengan posisi dan huruf yang berbeda, seperti posisi huruf (‫)و‬

36
pada unsur (‫ د‬,‫ ع‬,‫ )و‬yang terdapat pada urutan pertama pada verba, namun pada nomina

deverbalnya tidak terdapat huruf (‫ )و‬melainkan huruf (‫ )ة‬berada pada urutan akhir sebagai

bentuk kompensasi atau bentuk pengganti dari huruf (‫ )و‬tersebut: (‫( )وعد – عبدة‬El Dahdah

dalam Kuswardono, 2018: 63).

Terdapat dua klasifikasi utama pada nomina deverbal Arab berdasarkan bentuknya,

yaitu nomina deverbal original/ dasar dan nomina imbuhan/ perluasan. Nomina deverbal

original/dasar dalam tradisi Arab disebut al mashdar ashliy (‫)المصدر األصلى‬, yaitu nomina

deverbal yang unsur-unsur pembentuknya sama dengan verbanya tidak terdapat imbuhan

padanya. Sedangkan nomina deverbal imbuhan/ perluasan adalah nomina deverbal yang di

antara unsurnya adalah imbuhan. Nomina deverbal imbuhan dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu (1) nomina deverbal imbuhan prefiks huruf (‫ )م‬atau dalam tradisi Arab dikenal

dengan sebutan al mashdar al mi:miy (‫ )المصدر الميمي‬seperti nomina (‫ )ُم ْنَقَلب‬verbanya (‫;)ِاْنَقَلب‬

dan (2) nomina devrbal imbuhan dengan sufiks suku kata yang terdiri dari huruf (‫)ي‬

geminatif atau musyaddadah disertai huruf (‫ )ة‬atau dalam tradisi Arab dikenal dengan

sebutan al mashdar al shina:’iy (‫ )المصدر الصناعي‬seperti nomina (‫ )ِإْس اَل ِم َّية‬verbanya (‫)أْس َلم‬

(Kuswardono, 2018: 63).

Terdapat beragam bentuk pada slot nomina deverbal Arab yang mengikuti model-

model pola yang beragam pada pembentukannya (El Dahdah, 1997) di antaranya sebagai

berikut dalam tabel:

Model Pola Nomina Nomina Deverbal


Model Pola Verba Contoh Verba
Deverbal Dasar

‫ َيْف ُعُل‬- ‫َفَعَل‬ ‫ َيْك ُتُب‬- ‫َك َتَب‬ ‫ ِفَعاَلة‬،‫ ِفْعَلة‬،‫ ِفَعال‬،‫َفْعل‬ ‫ ِكَتاَبة‬،‫ ِكْتَبة‬، ‫ ِكَتاٌب‬، ‫َك ْتٌب‬

37
‫َفَعل ‪َ -‬يْف َغل‬ ‫َج َلس ‪ْ -‬جَيِلس‬ ‫ِع‬
‫ُفُعوٌل ‪َ ،‬م ْف ٌل‬ ‫ُج ُلْو س‪ْ ،‬جَمِلس‬

‫َفَعل ‪َ -‬يْف َعل‬ ‫َفَتَح ‪َ -‬يْف َتح‬ ‫َفْعل‬ ‫َفْتح‬

‫َفُعل ‪َ -‬يْف ُعل‬ ‫َك ُر م ‪َ -‬يْك ُر م‬ ‫َفَعاَلة‪َ ،‬فَعل‪َ ،‬فَعَلة‬ ‫َك َر اَم ة‪َ ،‬ك َر م‪َ ،‬ك َر َم ة‬

‫َفِعل ‪َ -‬يْف َعل‬ ‫َعِلم ‪َ -‬يْعَلم‬ ‫ِفْعل‬ ‫ِعْلم‬

‫َفِعل ‪َ -‬يْف ِعل‬ ‫َح ِس ب ‪ْ -‬حَيِس ب‬ ‫ِفْعاَل ن‬ ‫ِح ْسَبان‬

‫َفَّعل‬ ‫َبَّدل‬ ‫ِع‬ ‫ِد‬


‫َتْف ْيٌل‬ ‫َتْب ْيٌل‬
‫َفاعل‬ ‫َتابع‬ ‫ُمَف اَعَلة‬ ‫ُمَتاَبَعة‬

‫أْفَعل‬ ‫َأْثَبت‬ ‫ِإْفَعال‬ ‫ِإْثَبات‬

‫َتَف َّعل‬ ‫َجَتَّر د‬ ‫َتَف ُّعل‬ ‫َجَتُّر د‬

‫َتَف اَعل‬ ‫َتَناَز ل‬ ‫َتَف اُعل‬ ‫َتَناُز ل‬


‫ِا‬ ‫ِاْنَطَلق‬ ‫ِاْنِف َعال‬ ‫ِاْنِط اَل ق‬
‫ْنَف َعَل‬
‫ِاْفَتَعل‬ ‫ِاْر َتَبط‬ ‫ِاْفِتَعال‬ ‫ِاْر ِتَباط‬
‫ِا‬ ‫ِاْبَيَّض‬ ‫ِاْفِعاَل ل‬ ‫ِاْبِيَض اض‬
‫ْفَعَّل‬
‫ِاْس َتْف َعل‬ ‫ِاْس َتْق َبل‬ ‫ِاْس ِتْف َعال‬ ‫ِاْس ِتْق َبال‬

‫ِاْفَعْو َعل‬ ‫ِاْح َد ْو َدب‬ ‫ِاْفِعْياَل ل‬ ‫ِاْح ِد ْيَباب‬

‫ِاْفَعَّو ل‬ ‫ِاْقَلَّو د‬ ‫ِاْفِعَو ال‬ ‫ِاْقِلَو اد‬

‫ِاْفَعاّل‬ ‫ْنَق اّض‬


‫ِا‬ ‫ِاْفِعاَل ل‬ ‫ِاْنِق َض اض‬

‫َفْعَلل‬ ‫َز ْلَز ل‬ ‫َفْعَلَلة‪ِ ،‬فْعاَل ل‬ ‫َز ْلَز َلة‪ِ ،‬ز ْلَز ال‬

‫َتَف ْعَلل‬ ‫َجَتْف َج ف‬ ‫َتَف ْعُلل‬ ‫َجَتْف ُج ف‬

‫َتَف ْو َعل‬ ‫َجَتْو َر ب‬ ‫َتَف ْو ُعل‬ ‫َجَتْو ُر ب‬

‫َتَف ْعَو ل‬ ‫َتَسْر َو ل‬ ‫َتَف ْعُو ل‬ ‫َتَسْر ُو ل‬

‫َتَف ْعَيل‬ ‫َحَتْمرَي‬ ‫َتَف ْعُيل‬ ‫َحَتْمرُي‬


‫ِاْفَعْنَلل‬ ‫ْح َر َجْنَم‬
‫ِا‬ ‫ِاْفِعْناَل ل‬ ‫ِاْح ِرَجْنام‬
‫ِا‬ ‫ِاْطَم َأّن‬ ‫ِاْفِعاَل ل‪ُ ،‬فَعْلِلْيَلة‬ ‫ِاْطِم ْئَنان‪ُ ،‬طَم ْأِنْيَنة‬
‫ْفَعَلَّل‬

‫‪38‬‬
BAB III

METODE PENELITIAN

Pada pembahasan ini akan diterangkan tentang metode penelitian yang meliputi

jenis dan desain penelitian, data dan sumber data, teknik pengunpulan data, teknik analisis

data, dan instrumen penelitian.

39
3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif

adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah

ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain. Penelitian

deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel

bebas , tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya (Sukmadinata dalam Aziidah 2020

: 79).

Alasan penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian kualitatif karena data yang

dikumpulkan berupa mashdar ashliy dalam Alquran, yang dibahas dalam penelitian ini

tidak berhubungan dengan angka-angka.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research).

Studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan

data pustaka, membaca, mencatat, serta mengolah bahan penelitian (Syarifah dalam

Aziidah 2020 : 79).

3.2 Data dan Sumber Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau

keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta atau juga dapat

didefinisikan data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat

dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan

(Siregar 2010 : 128). Data dalam penelitian ini adalah mashdar ashliy dalam Alquran.

40
Sedangkan sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto

dalam Syarifah 2018 : 52). Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Alquran.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar

data yang ditetapkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan

berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah

(natural setting), bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sunber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi

(pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan

keempatnya (Sugiyono dalam Aziidah 2020 : 77).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Karena data

yang dianalisis dalam penelitian ini berupa dokumen.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

41
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono 2015 : 335). Sedangkan analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses

pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-

bahan tersebut agar dapat diinterpretasikan temuannya kepada orang lain (Zuriah 2009 :

217).

Tahapan analisis data merupakan tahapan yang sangat menentukan, karena pada

tahapan ini, kaidah-kaidah yang mengatur keberadaan objek penelitian harus sudah

diperoleh (Mahsun 2014:117). Adapun Metode analisis data adalah cara menguraikan dan

mengelompokkan satuan lingual sesuai dengan pola-pola, tema-tema, kategori-kategori,

kaidah-kaidah, dan masalah-masalah penelitian. Terdapat dua metode analisis data yakni

metode padan atau identity method dan metode agih atau distributional method

(Muhammad 2011:233).

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan

metode padan intralingual, Karena dalam penelitian ini, peneliti berusaha memandankan

atau menyamakan temuan data dari ayat Alquran dengan ilmu sharf khususnya pada kajian

mashdar ashliy dalam Alquran yang kemudian dianalisis serta memadankan atau

menyamakan dengan ilm nachw pada bagian fungsi sintaksis dan penanda gramatikalnya.

Untuk lebih jelasnya, peneliti menggunakan langkah-langkah dalam menganalisis

data dengan menggunakan metode padan intralingual adalah sebagai berikut:

42
1. Peneliti mengumpulkan kalimat atau ayat yang di dalamnya terdapat kata yang

termasuk mashdar ashliy.

2. Peneliti mengidentifikasi data atau kata dari ayat tersebut dari segi jenis serta wazn

(model pola) nya.

3. Peneliti menganalisis kasus, fungsi sintaksis dan penanda gramatikal dari data

dalam ayat tersebut.

4. Peneliti menyimpulkan data mashdar ashliy yang ditemukan dalam Al Quran.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data.

Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul, sehingga tepatlah jika

hubungan antara instrumen dengan data ini dikemukakan dalam ungkapan: “garbage tool

garbage result” merupakan hubungan antara instrumen dengan data. itulah sebabnya

menyusun instrumen bagi kegiatan penelitian merupakan langkah penting yang harus

dipahami (Arikunto 2009:134). Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau

alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Siregar 2010 : 307).

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kartu data dan lembar

rekapitulasi. Kartu data akan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data dan

mencegah adanya data yang tertinggal.

Berikut ini adalah contoh format kartu data pada penelitian ini yang digunakan untuk

menganalisis Mashdar Ashliy dalam Al Quran (Analisis Morfosintaksis ) dalam kitab suci

Al Quran.

Tabel 3.1 Format Kartu Data

Identitas No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat

43
۱ Al-Baqarah ٨۳
‫ِن‬ ‫ِل‬ ‫ِب‬ ‫َّل‬ ‫ِإ‬
‫اَّل‬ ‫ِء‬
‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ْس يَل اَل َتْعُبُد وَن ٱل َه َو ٱْلَٰو َد ْي ْح َس اًنا‬
‫ِإ‬ ‫َٰٓر‬ ‫ِإ‬
Ayat
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani
Terjemah Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah,
dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak.
Data ‫ِإْح َس اًنا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫أحسن‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif diawal karena dari jenis fi’l tsula<tsi
mazid biharf.
Wazan ‫ِاْفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul Muthlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفَع ال‬karena dari fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya
diletakkan setelah fi’l dan sesuai dengannya, dengan
tujuan untuk memberikan penguatan) serta penanda
gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

Keterangan :

a. Baris pertama merupakan identitas yang berisi urutan nomor kartu, surah, dan nomor
ayat yang menunjukkan mashdar ashliy yang ditemukan dalam Al Quran.
b. Baris kedua merupakan ayat Alquran.
c. Baris ketiga merupakan terjemahan ayat tersebut.
d. Baris keempat merupakan data ayat Al Quran yang menunjukkan mashdar ashliy.
e. Baris kelima merupakan asal pembentukan kata dari data ayat Al Quran yang
menunjukkan mashdar ashliy
f. Baris keenam merupakan wazan (model pola) dari data ayat Al Quran yang
menunjukkan mashdar ashliy.

44
g. Baris ketujuh merupakan kasus dari data ayat Al Quran yang menunjukkan mashdar
ashliy.
h. Baris kedelapan merupakan fungsi sintaksis dari data ayat Al Quran yang
menunjukkan mashdar ashliy.
i. Baris kesembilan merupakan penanda gramatikal dari data ayat Al Quran yang
menunjukkan mashdar ashliy.
j. Baris kesepuluh merupakan keterangan keseluruhan data tentang mashdar ashliy dalam
ayat tersebut.

Tabel 3.2 Lembar Rekapitulasi Model Pola/Wazan Mashdar Ashliy


No Model Pola No. Kartu Data Jumlah
1 ‫َفْعٌل‬
2 ‫ِفَعاٌل‬
3 ‫ِفْعَلٌة‬
4 ‫ِفَعاَل ٌة‬
5 ‫ُفُعْوٌل‬
6 ‫َم ْفِعٌل‬
7 ‫َفَعَلٌة‬
8 ‫ٌ ِفْعٌل‬
9 ‫ِفْعاَل ِن‬
10 ‫َت ْفِعْيٌل‬
11 ‫ُم َفاَعَلٌة‬
12 ‫ِإْفَعاٌل‬
13 ‫َتَفُّعٌل‬
14 ‫َتَفاُعُل‬
15 ‫ِاْنِفَعاٌل‬
16 ‫ِاْفِتَعاٌل‬

45
17 ‫ِاْفِعاَل ٌل‬
18 ‫ِاْسِتْفَعال‬
19 ‫ِاْفِعْياَل ٌل‬
20 ‫ِاْفِعَواٌل‬
21 ‫ِفْعَلَلٌة‬
22 ‫ِفْعاَل ٌل‬
23 ‫َتَفْعُلل‬
24 ‫َتَفْوُعل‬
25 ‫َتَفْعُول‬
26 ‫َتَفْعُيل‬
27 ‫ِاْفِعْناَل ُل‬
28 ‫ُفَعْلِلْيَلة‬
Total

Keterangan :

a. No : Nomor urut pada lembar rekapitulasi

b. Model Pola : Model pola data yang merupakan mashdar ashliy

c. No. Kartu data : Urutan kartu data yang memuat mashdar ashliy

d. Jumlah : Jumlah kartu data yang memuat mashdar ashliy

e. Total : Jumlah keseluruhan kartu data yang memuat


mashdar ashliy

Tabel 3.3 Format Rekapitulasi Data Kasus dan Fungsi Sintaksis


No Kasus No. Kartu Data Jumlah
1. Nominatif fa>‘il (agent)

46
na>ib fa>‘il (pro-agent)
mubtada’ (topic)
khabar (comment)
ism ka>na wa akhwatuha
(noun of to be)
khabarnya inna wa
(raf”)
akhwatuha (comment of
indeed)
na’t (descriptive)
‘atf (attracted)
taukid (confirmative)
badal (substitute)
2. Akusatif maf’u>l bih (direct patient)
(Nasb)
mashdar (absolute patient)
Zharaf zaman
(circumstantial of time)
Zharaf makan
(circumstantial of place)
h}al (status)
tamyiz (distinctive)
mustasna (excluded)
ism la (noun of no)
Munada
maf’u>l min ajlih (causal
patient)
maf’u>l ma’ah (concomitant
patient)
khabar ka>na dan
saudaranya (comment of to
be)

47
ism inna dan saudaranya
(noun of inndeed)
na’t (descriptive)
‘atf (attracted)
taukid (confirmative)
badal (substitute)
di-ja>r-kan dengan h}arf
di-ja>r-kan karena idha>fah
na’t (descriptive)
3 Genetif (Ja>r)
‘atf (attracted)
taukid (confirmative)
badal (substitute)
Total

Keterangan :

a. No : Nomor urut pada lembar rekapitulasi

b. Kasus : Kasus data dalam ayat Al Quran

c. No. Kartu Data : Urutan kartu data yang memuat mashdar ashliy

d. Jumlah : Jumlah kartu data yang memuat masing-masing


kasus dan fungsi sintaksis dari mashdar ashliy

e. Total : Jumlah keseluruhan kartu data yang memuat


mashdar ashliy berdasarkan kasus dan fungsi
sintaksis

Tabel 3.4 Format Rekapitulasi Data Penanda Gramatikal


No Penanda gramatikal No. Kartu Data Jumlah

48
1. Dhammah
Nominatif Wawu
Alif
2. Fathah
Alif
Akusatif
Kasrah
Ya
3. Kasrah
Genetif Ya
Fathah
Total

Keterangan :

a. No : Nomor urut pada lembar rekapitulasi

b. Penanda gramatikal : Penanda gramatikal data dalam ayat Al Quran

c. No. Kartu Data : Urutan kartu data yang memuat mashdar ashliy
berdasarkan masing-masing penanda gramatikal

d. Jumlah : Jumlah kartu data yang memuat mashdar ashliy


berdasarkan masing-masing penanda gramatikal

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian serta pembahasan mengenai analisis mashdar

ashliy dalam Al Quran baik dari segi morfologi dan sintaksis. Adapun pembahasan

49
‫)‪dalam bab ini, meliputi: (1) Kalimat berunsurkan mashdar ashliy dalam Al Quran, (2‬‬

‫‪Wazn (model pola) mashdar ashliy dalam Al Quran, (3) Kasus dan Fungsi sintaksis‬‬

‫‪mashdar ashliy dalam Al Quran, (4) Penanda gramatikal mashdar ashliy dalam Al‬‬

‫‪Quran.‬‬

‫‪4.1 Kalimat Berunsurkan Mashdar Ashliy dalam Al Quran‬‬

‫‪Bentuk mashdar ashliy dalam Al Quran ditemukan sebanyak 60 data. Adapun‬‬


‫‪kalimat berunsurkan mashdar ashliy dalam Al Quran adalah :‬‬

‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا ‪1.‬‬

‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن ‪2.‬‬

‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة ‪3.‬‬

‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة ‪4.‬‬

‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن ِبٱلَّلِه َفَق ِد ٱْس َتْم َس َك ِبٱْلُعْر َو ِة ٱْلُو ْثَق ٰى اَل ٱنِفَص اَم َهَلا ‪5.‬‬

‫َفَأَّم ا ٱَّلِذ يَن ىِف ُقُلوِهِبْم َز ْيٌغ َفَيَّتِبُعوَن َم ا َتَٰش َبَه ِم ْنُه ٱْبِتَغٓاَء ٱْلِفْتَنِة َو ٱْبِتَغٓاَء َتْأِو يِلِهۦ ‪6.‬‬

‫َو ِاْذ َغَد ْو َت ِم ْن َاْه ِلَك ُتَبِّوُئ اْلُم ْؤ ِمِنَنْي َم َق اِعَد ِلْلِق َتاِل ‪7.‬‬

‫َو اَل َتْأُك ُلوَه ٓا ِإْس َر اًفا َو ِبَد اًر ا َأن َيْك َبُر وا ‪8.‬‬

‫َو َلْو َاَّنُهْم َفَعُلْو ا َم ا ُيْو َعُظْو َن ِبهٖ َلَك اَن َخ ْيًر ا ُهَّلْم َو َاَش َّد َتْثِبْيًتا ‪9.‬‬

‫َو ِإِن ٱْم َر َأٌة َخ اَفْت ِم ۢن َبْعِلَه ا ُنُش وًز ا َأْو ِإْع َر اًض ا َفاَل ُج َناَح َعَلْيِه َم ٓا َأن ُيْص ِلَح ا َبْيَنُهَم ا ُصْلًح ا ‪10.‬‬

‫َو َك َّلَم ٱلَّلُه ُموَس ٰى َتْك ِليًم ا ‪11.‬‬

‫َلِٕى ْن َاَقْم ُتُم الَّص ٰل وَة َو ٰاَتْيُتُم الَّزٰك وَة َو ٰاَم ْنُتْم ِبُر ُس ِلْي َو َعَّز ْر ُمُتْو ُه ْم َو َاْقَر ْضُتُم الّٰل َه َقْر ًض ا َح َس ًنا ‪12.‬‬

‫‪50‬‬
‫َو ٱلَّلُه َعِز يٌز ُذو ٱنِتَق اٍم ‪13.‬‬

‫ُقِل الّٰل ُه ُيَنِّج ْيُك ْم ِّمْنَه ا َو ِم ْن ُك ِّل َك ْر ٍب َّمُث َاْنُتْم ُتْش ِرُك ْو َن ‪14.‬‬

‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ِص ْد ًقا َّو َعْد ًل ‪15.‬‬

‫َقْد َخ ِس َر اَّلِذ ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ۢا ِبَغِرْي ِعْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا َر َز َقُه ُم الّٰل ُه اْفِتَر ۤاًء َعَلى الّٰلِه ‪16.‬‬

‫َو َلَقْد َأَخ ْذ َنٓا َءاَل ِفْر َعْو َن ِبٱلِّس ِنَني َو َنْق ٍص ِّمَن ٱلَّثَم َٰر ِت َلَعَّلُهْم َيَّذ َّك ُر وَن ‪17.‬‬

‫َو َك َتْبَنا َل ۥُه ىِف ٱَأْلْلَو اِح ِم ن ُك ِّل َش ْى ٍء َّمْو ِعَظًة َو َتْف ِص ياًل ِّلُك ِّل َش ْى ٍء ‪18.‬‬

‫َأَجَعْلُتْم ِس َق اَيَة ٱَحْلٓاِّج َو ِعَم اَر َة ٱْلَمْس ِج ِد ٱَحْلَر اِم َك َمْن َءاَمَن ِبٱلَّلِه ‪19.‬‬

‫ِإَمَّنا ٱلَّنِس ٓى ُء ِز َياَدٌة ىِف ٱْلُك ْف ِر ‪20.‬‬

‫ٱَأْلْع َر اُب َأَش ُّد ُكْف ًر ا َو ِنَف اًقا َو َأْج َد ُر َأاَّل َيْعَلُم و۟ا ُح ُد وَد َم ٓا َأنَز َل ٱلَّلُه َعَلٰى َرُس وِلِهۦ ‪21.‬‬

‫َو ٱَّلِذ يَن ٱَخَّتُذ و۟ا َمْس ِج ًد ا ِض َر اًر ا َو ُكْف ًر ا َو َتْف ِر يًۢق ا َبَنْي ٱْلُم ْؤ ِمِنَني ‪22.‬‬

‫َو َم ا َك اَن ِاْس ِتْغَف اُر ِإْبَٰر ِه يَم َأِلِبيِه ِإاَّل َعن َّمْو ِعَد ٍة َو َعَد َه ٓا ِإَّياُه ‪23.‬‬

‫َو ِه َى ْجَتِر ى ِهِبْم ىِف َمْو ٍج َك ٱِجْلَباِل َو َناَدٰى ُنوٌح ٱْبَن ۥُه َو َك اَن ىِف َم ْعِز ٍل ‪24.‬‬

‫َو َأَس ُّر وُه ِبَض اَعًة‪َ ،‬و اُهلل َعِلْيٌم َمِبا َيْعَم ُلوَن ‪25.‬‬

‫َقاَل َبْل َس َّو َلْت َلُك ْم َأنُفُس ُك ْم َأْم ًر اۖ َفَص ْبٌر ِمَج يٌل ‪26.‬‬

‫َم ا َك اَن َح ِد يًثا ُيْف َتَر ٰى َو َٰلِكن َتْص ِد يَق ٱَّلِذ ى َبَنْي َيَد ْيِه ‪27.‬‬

‫َو ُه َو ٱَّلِذ ى َس َّخ َر ٱْلَبْح َر ِلَتْأُك ُلو۟ا ِم ْنُه ْحَلًم ا َطِرًّيا َو َتْس َتْخ ِر ُج و۟ا ِم ْنُه ِح ْلَيًة َتْلَبُس وَنَه ا ‪28.‬‬

‫َو َلٰاْلِخ َر ُة َاْك َبُر َدَر ٰج ٍت َّو َاْك َبُر َتْف ِض ْياًل ‪29.‬‬

‫‪51‬‬
‫َو ِاَّما ُتْع ِرَض َّن َعْنُه ُم اْبِتَغۤاَء َر َمْحٍة ِّمْن َّرِّبَك َتْر ُجْو َه ا َفُقْل ُهَّلْم َقْو اًل َّمْيُسْو ًر ا ‪30.‬‬

‫َقاَل َٰه َذ ا ِفَر اُق َبْيىِن َو َبْيِنَك ‪31.‬‬

‫َفَخ َلَف ِم ۢن َبْعِدِه ْم َخ ْلٌف َأَض اُعو۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو ٱَّتَبُعو۟ا ٱلَّش َه َٰو ِت ‪32.‬‬

‫َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّنِعيُد ُه ‪33.‬‬

‫َل ۥُه ىِف ٱلُّد ْنَيا ِخ ْز ٌى ۖ َو ُنِذ يُق ۥُه َيْو َم ٱْلِقَٰي َم ِة َعَذ اَب ٱَحْلِر يِق ‪34.‬‬

‫َو ِإَّن َلُك ْم ىِف ٱَأْلْنَٰع ِم َلِعْبَر ًة ‪35.‬‬

‫َو اَل ُتْك ِر ُه و۟ا َفَتَٰي ِتُك ْم َعَلى ٱْلِبَغٓاِء ِإْن َأَر ْد َن َتَح ُّص ًنا ِّلَتْبَتُغو۟ا َعَر َض ٱَحْلَيٰو ِة ٱلُّد ْنَيا ‪36.‬‬

‫َفاَل ُتِط ِع ٱْلَٰك ِف ِريَن َو َٰج ِه ْد ُه م ِبِهۦ ِج َه اًدا َك ِبًريا ‪37.‬‬

‫َفَج ۤاَءْتُه ِاْح ٰد ىُهَم ا ْمَتِش ْي َعَلى اْس ِتْحَيۤاٍء ‪38.‬‬

‫ِإَمَّنا َتْعُبُد وَن ِم ن ُدوِن ٱلَّلِه َأْو َٰثًنا َو ْخَتُلُقوَن ِإْفًك ا ‪39.‬‬

‫َو َلَّم ا َأن َج اءْت ُرُس ُلَنا ُلوًطا ِس يَء ِهِبْم َو َض اَق ِهِبْم َذْر ًعا ‪40.‬‬

‫َو ِم ْن َءاَٰيِتِهۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َو اْخ ِتلآُف َأْلِس َنِتُك ْم َو َأْلَٰو ِنُك ْم ‪41.‬‬

‫َو َأنَفُقو۟ا َّمِما َر َز ْقَٰن ُهْم ِس ًّر ا َو َعاَل ِنَيًة َيْر ُج وَن ِتَج اَر ًة َّلن َتُبوَر ‪42.‬‬

‫َو َقْر َن ىِف ُبُيوِتُك َّن َو اَل َتَبَّر ْج َن َتَبُّر َج ٱَٰجْلِه ِلَّيِة ٱُأْلوىَل ‪43.‬‬

‫َبِل اَّلِذ يَن َكَف ُر وا يِف ِعَّز ٍة َو ِش َق اٍق ‪44.‬‬

‫َم ا ِمَس ْعَنا َهِبَذ ا يِف اْلِم َّلِة اآْل ِخ َر ِة ِإْن َه َذ ا ِإاَّل اْخ ِتاَل ٌق ‪45.‬‬

‫ِإَّن َذِلَك َحَلٌّق َتَخ اُصُم َأْه ِل الَّناِر ‪46.‬‬

‫‪52‬‬
‫ِاۡن ُه َو ِااَّل ِذ ۡك ٌر ِّلۡل ٰعَلِم ۡي َن ‪47.‬‬

‫َو َز َّيَّنا ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا َمِبَٰص ِبيَح َو ِح ْفًظا ‪48.‬‬

‫ِاۡن ِف ُصُد ۡو ِر ِه ۡم ِااَّل ِكۡب ٌر َّم ا ُه ۡم ِبَباِلِغۡي ِه ‪49.‬‬

‫َو ِم ْن َءاَٰيِتِهۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َو َم ا َبَّث ِفيِه َم ا ِم ن َدٓاَّبٍة ‪50.‬‬

‫َتْنِز ْيُل اْلِكَتاِب ِم َن اهلل اْلَعِزْيِز اَحْلِكْيِم ‪51.‬‬

‫ُه َو اَّلِذ ۤۡى َاۡن َز َل الَّس ِكۡي َنَة ِف ُقُلۡو ِب اۡل ُم ۡؤ ِمِنۡي َن ِلَيۡز َداُدۤۡو ا ِاۡي َم اًنا َّمَع ِاۡي َم اِهِنۡم ‪52.‬‬

‫َءِاَذا ِم ۡت َنا َو ُك َّنا ُتَر اًباۚ‌ ٰذ ِلَك َر ۡج ٌعۢ َبِعۡي ٌد ‪53.‬‬

‫َو َأنَز ْلَنا ٱَحْلِد يَد ِفيِه َبْأٌس َش ِد يٌد َو َم َٰن ِفُع ِللَّناِس ‪54.‬‬

‫َنْص ٌر ِّم َن الّٰلِه َو َفْتٌح َقِرْيٌۗب ‪55.‬‬

‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش ِد يًد ا َو َعَّذ ْبَٰن َه ا َعَذ اًبا ُّنْك ًر ا ‪56.‬‬

‫َّوَغَد ْو ا َعٰل ى َحْر ٍد َقاِد ِر ْيَن ‪57.‬‬

‫َو ٱلَّلُه َجَعَل َلُك ُم ٱَأْلْر َض ِبَس اًطا ‪58.‬‬

‫َأْمَل ْجَنَعِل ٱَأْلْر َض ِكَف اًتا ‪59.‬‬

‫َبِل ٱَّلِذ يَن َكَف ُر و۟ا ىِف َتْك ِذ يٍب ‪60.‬‬

‫‪4.2 Wazn (Model Pola) Mashdar Ashliy dalam Al Quran‬‬


‫‪Secara umum berdasarkan beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa wazn (model‬‬
‫‪pola) dalam mashdar ashliy terdapat 28, namun dalam penelitian ini ditemukan‬‬
‫‪yaitu :‬‬

‫َفْع ل ‪1.‬‬

‫‪53‬‬
‫‪َ) ketika berasal dari fi’l tsulatsi‬فْع ل( ‪Mashdar ashliy mempunyai wazn‬‬

‫‪mujarrad yang dibentuk dari fi’l madli.‬‬

‫‪Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,‬‬


‫‪َ). Adapun 14 data itu terdapat dalam‬فْع ل( ‪terdapat 14 data yang mengikuti pola‬‬

‫‪kartu data nomor 2, 6, 12, 14, 17, 26, 32, 33, 40, 50, 53, 54, 55, 57. Berikut‬‬
‫‪َ) pada‬فْع ل( ‪disajikan data mashdar ashliy yang mengikuti wazn atau model pola‬‬

‫‪tabel 4.1 di bawah ini.‬‬

‫)َفْع ل( ‪Tabel 4.1 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn‬‬

‫‪No.‬‬
‫‪No.‬‬
‫‪No‬‬ ‫‪Kartu‬‬ ‫‪Data‬‬ ‫‪Surah‬‬
‫‪Ayat‬‬
‫‪Data‬‬
‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا‬
‫‪1.‬‬ ‫‪2‬‬ ‫‪123‬‬ ‫‪Al-Baqarah‬‬
‫َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن‬
‫ِم ِت‬ ‫ِب‬ ‫َّلِذ ىِف ِهِب‬
‫‪2.‬‬ ‫‪6‬‬ ‫َفَأَّم ا ٱ يَن ُقُلو ْم َز ْيٌغ َفَيَّت ُعوَن َم ا َتَٰش َبَه ْنُه ٱْب َغٓاَء‬ ‫‪7‬‬ ‫‪Ali-‘Imran‬‬
‫ٱْلِفْتَنِة َو ٱْبِتَغٓاَء َتْأِو يِلِهۦ‬
‫ِب ِل‬
‫َلِٕى ْن َاَقْم ُتُم الَّص ٰل وَة َو ٰاَتْيُتُم الَّزٰك وَة َو ٰاَم ْنُتْم ُر ُس ْي َو َعَّز ْر ُمُتْو ُه ْم‬ ‫‪12‬‬ ‫‪Al-Maidah‬‬
‫‪3.‬‬ ‫‪12‬‬
‫َو َاْقَر ْضُتُم الّٰل َه َقْر ًض ا َح َس ًنا‬

‫‪4.‬‬ ‫‪14‬‬ ‫ُقِل الّٰل ُه ُيَنِّج ْيُك ْم ِّمْنَه ا َو ِم ْن ُك ِّل َك ْر ٍب َّمُث َاْنُتْم ُتْش ِرُك ْو َن‬ ‫‪64‬‬ ‫‪Al-An’am‬‬
‫َلَقْد َأ ْذ َنٓا اَل ِف َن ِبٱلِّس ِن ْق ٍص ِّم ٱلَّث َٰر ِت‬
‫َن َم‬ ‫َني َو َن‬ ‫َو َخ َء ْر َعْو‬ ‫‪130‬‬ ‫‪Al-A’raf‬‬
‫‪5.‬‬ ‫‪17‬‬
‫و‬ ‫َّك‬ ‫َّذ‬
‫َلَعَّلُهْم َي ُر َن‬
‫ِمَج‬ ‫‪83‬‬ ‫‪Yusuf‬‬
‫‪6.‬‬ ‫‪26‬‬ ‫َقاَل َبْل َس َّو َلْت َلُك ْم َأنُفُس ُك ْم َأْم ًر اۖ َفَص ْبٌر يٌل‬
‫َف َل ِم ۢن ِدِه ْلٌف َأ ا و۟ا ٱلَّصَلٰو َة ٱَّت و۟ا‬
‫َو َبُع‬ ‫َخ َف َبْع ْم َخ َض ُع‬ ‫‪59‬‬ ‫‪Maryam‬‬
‫‪7.‬‬ ‫‪32‬‬ ‫ٱلَّش َٰو ِت‬
‫َه‬
‫ِع‬ ‫‪104‬‬ ‫‪Al-Anbiya‬‬
‫‪8.‬‬ ‫‪33‬‬ ‫َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّن يُد ُه‬

‫‪9.‬‬ ‫‪40‬‬ ‫َو َلَّم ا َأن َج اءْت ُرُس ُلَنا ُلوًطا ِس يَء ِهِبْم َو َض اَق ِهِبْم َذْر ًعا‬ ‫‪33‬‬ ‫‪Al-Ankabut‬‬

‫َو ِم ْن َءاَٰيِتِهۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َو َم ا َبَّث ِفيِه َم ا ِم ن‬


‫‪10.‬‬ ‫‪50‬‬ ‫‪29‬‬ ‫‪Asy-Syura‬‬
‫ٓاَّبٍة‬
‫َد‬
‫ِا‬
‫‪11.‬‬ ‫‪53‬‬ ‫َء َذا ِم ۡت َنا َو ُك َّنا ُتَر اًباۚ‌ ٰذ ِلَك َر ۡج ٌعۢ َبِعۡي ٌد‬ ‫‪3‬‬ ‫‪Qaf‬‬

‫‪54‬‬
12. 54 ‫َو َأنَز ْلَنا ٱَحْلِد يَد ِفيِه َبْأٌس َش ِد يٌد َو َم َٰن ِفُع ِللَّناِس‬ 25 Al-Hadid

13. 55 ‫َن ِّم الّٰلِه ْت َقِر ٌۗب‬ 13 As-Saff


‫ْص ٌر َن َو َف ٌح ْي‬
‫ٍد ِد ِر‬ ‫ٰل‬
14. 57 ‫َّوَغَد ْو ا َع ى َحْر َقا ْيَن‬ 25 Al-Qolam

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)َفْعل‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 2

‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن‬

Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat
menggantikan (membela) orang lain sedikit pun, tebusan tidak diterima, bantuan
tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong (QS. Al-Baqarah: 123).

Kata ( ‫ )َع ْد ٌل‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya


yaitu dari fi’l ma<dli ‫ عدل‬karena dari jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.

2. ‫ِفَعال‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِفَع ال‬ketika berasal dari fi’l tsulatsi

mujarrad, yang dibentuk dari fi’l madli kemudian ditambahkan alif setelah ‘ain
fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 9 data yang mengikuti pola (‫)ِفَع ال‬. Adapun 9 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 7, 8, 21, 31, 37, 44, 56, 58, 59. Berikut disajikan data mashdar
ashliy yang mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِفَعال‬pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِفَعال‬

55
No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 7 ‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬ 121 Ali-‘Imran
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬

2. 8 ‫َو اَل َتْأُك ُلوَه ٓا ِإْس َر اًفا َو ِبَد اًر ا َأن َيْك َبُر ۟وا‬ 6 An-Nisa

‫ٱَأْلْع َر اُب َأَش ُّد ُكْف ًر ا َو ِنَف اًقا َو َأْج َد ُر َأاَّل َيْعَلُم و۟ا ُح ُد وَد َم ٓا‬
3. 21 97 At-Taubah
‫َأنَز َل ٱلَّلُه َعَلٰى َرُس وِلِهۦ‬

4. 31 ‫َقاَل َٰه َذ ا ِفَر اُق َبْيىِن َو َبْيِنَك‬ 78 Al-Kahf

5. 37 ‫َفاَل ُتِط ِع ٱْلَٰك ِف ِريَن َو َٰج ِه ْد ُه م ِبِهۦ ِج َه اًدا َك ِبًريا‬ 52 Al-Furqan

6. 44 ‫ِل اَّلِذ ي َكَف وا يِف ِعَّز ٍة ِش َق اٍق‬ 2 Sad


‫َو‬ ‫َن ُر‬ ‫َب‬

7. 56 ‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش ِد يًد ا َو َعَّذ ْبَٰن َه ا َعَذ اًبا ُّنْك ًر ا‬ 8 At-Talaq

8. 58 ‫َو ٱلَّلُه َجَعَل َلُك ُم ٱَأْلْر َض ِبَس اًطا‬ 19 Nuh

9. 59 ‫َأْمَل ْجَنَعِل ٱَأْلْر َض ِكَف اًتا‬ 25 Al-Mursalat

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)ِفَعال‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 7

‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬
Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari
meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos
pertempuran (QS. Ali-‘Imran: 121).
Kata ( ‫ )ِقَتاِل‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya
dari fi’l ma<dli ‫ قاتل‬kemudian ditambahkan alif setelah qaf karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.

3. ‫ِفْع َلة‬

56
Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِفْع َل ة‬ketika berasal dari fi’l tsulatsi

mujarrad, yang dibentuk dari fi’l madli kemudian ditambahkan ta’ marbuthah
setelah lam fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 2 data yang mengikuti pola (‫)ِفْع َل ة‬. Adapun 2 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 28 dan 35. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِفْعَلة‬pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِفْع َلة‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫و َو ُه َو ٱَّلِذ ى َس َّخ َر ٱْلَبْح َر ِلَتْأُك ُلو۟ا ِم ْنُه ْحَلًم ا َطِر ًّيا‬
1. 28 14 An-Nahl
‫َو َتْس َتْخ ِر ُج و۟ا ِم ْنُه ِح ْلَيًة َتْلَبُس وَنَه ا‬

2. 35 ‫َو ِإَّن َلُك ْم ىِف ٱَأْلْنَٰع ِم َلِعْبَر ًة‬ 21 Al-Mu’minun

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)ِفْعَلة‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 28

‫َو ُه َو ٱَّلِذ ى َس َّخ َر ٱْلَبْح َر ِلَتْأُك ُلو۟ا ِم ْنُه ْحَلًم ا َطِرًّيا َو َتْس َتْخ ِر ُج و۟ا ِم ْنُه ِح ْلَيًة َتْلَبُس وَنَه ا‬

Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai (QS. An-Nahl: 14).

Kata (‫ )ِح ْلَي ًة‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

dari fi’l ma<dli ‫ حّلى‬kemudian ditambahkan ra bertasydid setelah cha’ karena


dari jenis fi’l tsula<tsi mazid biharf.

4. ‫ِفَعاَلة‬

57
Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِفَعاَل ة‬ketika berasal dari fi’l tsulatsi

mujarrad, yang dibentuk dari fi’l madli kemudian ditambahkan alif setelah ‘ain
fi’l dan ta’ marbuthah setelah lam fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 4 data yang mengikuti pola (‫)ِفَعاَل ة‬. Adapun 4 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 19, 20, 25, 42. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِفَعاَلة‬pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِفَعاَلة‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِج ِد ِم‬ ‫ِع‬ ‫ِس‬
1. 19 ‫َأَجَعْلُتْم َق اَيَة ٱَحْلٓاِّج َو َم اَر َة ٱْلَمْس ٱَحْلَر ا َك َمْن َءاَمَن‬ 19 At-Taubah
‫ِبٱلَّلِه‬

2. 20 ‫ِإَمَّنا ٱلَّنِس ٓى ُء ِز َياَدٌة ىِف ٱْلُك ْف ِر‬ 37 At-Taubah

3. 25 ‫ َو اُهلل َعِلْيٌم ِبَم ا َيْع َم ُلْو َن‬،‫َو َأَس ُّر وُه ِبَض اَعًة‬ 19 Yusuf

‫َّل‬ ‫ِت‬ ‫ِن‬ ‫ِس‬ ‫۟ا‬ 29 Al-Fatir


4. 42 ‫َو َأنَفُقو َّمِما َر َز ْقَٰن ُهْم ًّر ا َو َعاَل َيًة َيْر ُج وَن َج اَر ًة ن َتُبوَر‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)ِفَعاَلة‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 19

‫َأ ْلُت ِس َق ا َة ٱ ٓاِّج ِع ا َة ٱْل ِج ِد ٱ اِم َك ا ِبٱلَّلِه‬


‫َجَع ْم َي َحْل َو َم َر َمْس َحْلَر َمْن َء َمَن‬

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan


haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang
beriman kepada Allah (QS. At-Taubah: 19) .

58
Kata (‫ )ِس َق اَيَة‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy.

Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫سقى‬karena dari jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.

5. ‫َم ْفِع ل‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )َم ْف ِع ل‬ketika berasal dari fi’il ghairu

tsula<tsi< (ruba’iy), yang dibentuk dari fi’il mudlari’ dengan menggantikan


huruf mudloro’ah menjadi mim yang difathahkan.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 1 data yang mengikuti pola (‫)َم ْف ِع ل‬. Adapun 1 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 24. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang mengikuti
wazn atau model pola (‫ )َم ْف ِعل‬pada tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)َم ْفِع ل‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫َو ِه َى ْجَتِر ى ِهِبْم ىِف َمْو ٍج َك ٱِجْلَباِل َو َناَدٰى ُنوٌح ٱْبَن ۥُه َو َك اَن‬ 42 Hud
1. 24 ‫ىِف َم ْعِز ٍل‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)َم ْف ِعل‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 24

‫ِه ْجَتِر ى ِهِب ىِف ٍج َك ٱِجْل اِل َناَدٰى ُنو ٱْبَن ۥُه َك اَن ىِف َم ْعِز ٍل‬
‫ٌح َو‬ ‫َب َو‬ ‫ْم َمْو‬ ‫َو َى‬

Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana


gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang
jauh terpencil (QS. Hud: 42).

59
Kata ( ‫ )َم ْع ِز ٍل‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

yaitu dari fi’l ma<dli ‫ عزل‬karena dari jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.

6. ‫ِفْع ل‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِفْع ل‬ketika berasal dari fi’l tsulatsi

mujarrad yang dibentuk dari fi’l madli ‫فعل‬.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 6 data yang mengikuti pola (‫)ِفْع ل‬. Adapun 6 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 15, 34, 39, 47, 48, 49. Berikut disajikan data mashdar ashliy
yang mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِفْعل‬pada tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِفْع ل‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 15 ‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ِص ْد ًقا َّو َعْد ًل‬ 115 Al-An’am

2. 34 ‫َل ۥُه ىِف ٱلُّد ْنَيا ِخ ْز ٌى ۖ ُنِذ يُق ۥُه َيْو َم ٱْلِقَٰي ِة َعَذ اَب ٱَحْلِر يِق‬ 9 Al-Hajj
‫َم‬ ‫َو‬

3. 39 ‫ِإَمَّنا َتْعُبُد وَن ِم ن ُدوِن ٱلَّلِه َأْو َٰثًنا َو ْخَتُلُقوَن ِإْفًك ا‬ 18 Al-Ankabut

‫ِاۡن ِا ِذ ۡك ۡل ِم‬ 87 Sad


4. 47 ‫ُه َو اَّل ٌر ِّل ٰعَل ۡي َن‬

5. 48 ‫َو َز َّيَّنا ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا َمِبَٰص ِبيَح َو ِح ْفًظا‬ 12 Fussilat

6. 49 ‫ِاۡن ِف ُد ۡو ِر ِه ۡم ِااَّل ِكۡب َّم ا ۡم ِب اِلِغۡي ِه‬ 56 Ghafir


‫ٌر ُه َب‬ ‫ُص‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)ِفْعل‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 15

‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ِص ْد ًقا َّو َعْد ًل‬

60
Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil
(QS. Al:An’am: 115).

Kata (‫ )ِص ْد ًقا‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

dari fi’l ma<dli ‫ صدق‬karena jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.

7. ‫َتْفِع ْيل‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )َتْف ِعْي ل‬ketika berasal dari fi’l tsula<tsi

mazid biharf, yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فع ل‬kemudian ditambahkan ta’ di

depan dan ya’ sukun setelah ‘ain fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 10 data yang mengikuti pola (‫)َتْف ِعْي ل‬. Adapun 10 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 3, 4, 9, 11, 18, 22, 27, 29, 51, 60. Berikut disajikan data
mashdar ashliy yang mengikuti wazn atau model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬pada tabel 4.7 di

bawah ini.

Tabel 4.7 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)َتْفِع ْيل‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 3 ‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة‬ 178 Al-Baqarah

2. 4 ‫ۗ َفِإْم َس اٌۢك َمِبْع ُر وٍف َأْو َتْس ِر يٌۢح ِبِإْح َٰس ٍن‬ 229 Al-Baqarah

3. 9 ‫َو َلْو َاَّنُهْم َفَعُلْو ا َم ا ُيْو َعُظْو َن ِبهٖ َلَك اَن َخ ْيًر ا ُهَّلْم َو َاَش َّد َتْثِبْيًتا‬ 66 An-Nisa

4. 11 ‫َو َك َّلَم ٱلَّلُه ُموَس ٰى َتْك ِليًم ا‬ 164 An-Nisa


‫ٍء‬
‫َو َك َتْبَنا َل ۥُه ىِف ٱَأْلْلَو اِح ِم ن ُك ِّل َش ْى َّمْو ِعَظًة َو َتْف ِص ياًل ِّلُك ِّل‬ 145 Al-A’raf
5. 18 ‫ٍء‬
‫َش ْى‬
‫ًۢق‬ ‫۟ا ِج ِض‬ ‫ِذ‬
‫َو ٱَّل يَن ٱَخَّتُذ و َمْس ًد ا َر اًر ا َو ُكْف ًر ا َو َتْف ِر ي ا َبَنْي‬ 107 At-Taubah
6. 22 ‫ِمِن‬
‫ٱْلُم ْؤ َني‬

61
‫َد ِه‬ ‫ِد ِذ‬ ‫َٰلِك‬ ‫ِد‬
‫َم ا َك اَن َح يًثا ُيْف َتَر ٰى َو ن َتْص يَق ٱَّل ى َبَنْي َي ْي‬
7. 27 111 Yusuf

8. 29 ‫َو َلٰاْلِخ َر ُة َاْك َبُر َدَر ٰج ٍت َّو َاْك َبُر َتْف ِض ْياًل‬ 21 Al-Isra’

9. 51 ‫َتْنِز ْيُل اْلِكَتاِب ِم َن اهلل اْلَعِزْيِز اَحْلِكْيِم‬ 2 Al-Ahqaf

10. 60 ‫َبِل ٱَّلِذ يَن َكَف و۟ا ىِف َتْك ِذ يٍب‬ 19 Al-Buruj
‫ُر‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)َتْف ِعْيل‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 3

‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة‬

Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu
rahmat (QS. Al-Baqarah: 178).

Kata ( ‫ )َتْخ ِف يٌف‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

yaitu dari fi’l ma<dli ‫ خّفف‬kemudian ditambahkan fa’ bertasydid karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharf.

8. ‫ِإْفَعال‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِإْفَع ال‬ketika berasal dari fi’l tsula<tsi

mazid biharf, yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فعل‬kemudian ditambahkan hamzah di

depan fa’ fi’l dan alif setelah ‘ain fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 3 data yang mengikuti pola (‫)ِإْفَع ال‬. Adapun 3 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 1, 10, 52. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِإْفَعال‬pada tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِإْفَعال‬

62
No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن‬
1. 1 83 Al-Baqarah
‫ِإْح َس اًنا‬
‫ِإ‬ ‫ِم ِل‬ ‫ِإِن‬
2. 10 ‫َو ٱْم َر َأٌة َخ اَفْت ۢن َبْع َه ا ُنُش وًز ا َأْو ْع َر اًض ا َفاَل ُج َناَح‬ 128 An-Nisa
‫َعَلْيِه َم ٓا َأن ُيْص ِلَح ا َبْيَنُهَم ا ُصْلًح ا‬
‫ُه َو اَّلِذ ۤۡى َاۡن َز َل الَّس ِكۡي َنَة ِف ُقُلۡو ِب اۡل ُم ۡؤ ِمِنۡي َن ِلَيۡز َداُدۤۡو ا‬
3. 52 8 Al-Fath
‫‌ِاۡي َم اًنا َّمَع ِاۡي َم اِهِنۡم‬
Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti
wazn atau model pola (‫)ِإْفَعال‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 1

‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu
bapak(QS. Al-Baqarah: 83).

Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

yaitu dari fi’l ma<dli ‫أحسن‬kemudian ditambahkan alif diawal karena dari jenis
fi’l tsula<tsi mazid biharf.

9. ‫َتَفُّعل‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )َتَف ُّع ل‬ketika berasal dari fi’l tsula<tsi

mazid biharfain, yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فع ل‬kemudian ditambahkan ‘ain

bertasydid setelah fa’ fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 2 data yang mengikuti pola (‫)َتَف ُّع ل‬. Adapun 2 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 36 dan 43. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )َتَف ُّعل‬pada tabel 4.9 di bawah ini.

63
Tabel 4.9 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)َتَفُّعل‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫اَل ْك ِر و۟ا َٰي ِتُك َلى ٱْلِب ٓاِء ِإْن َأ َن ُّص ا ِّل و۟ا‬
‫َر ْد َتَح ًن َتْبَتُغ‬ ‫َو ُت ُه َفَت ْم َع َغ‬ 33 An-Nur
1. 36 ‫ِة‬
‫َعَر َض ٱَحْلَيٰو ٱلُّد ْنَيا‬

2. 43 ٰ ‫َو َقْر َن ىِف ُبُيوِتُك َّن َو اَل َتَبَّر ْج َن َتَبُّر َج ٱَٰجْلِه ِلَّيِة ٱُأْلوىَل‬ 33 Al-Ahzab

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)َتَف ُّعل‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 36

‫َو اَل ُتْك ِر ُه و۟ا َفَتَٰي ِتُك ْم َعَلى ٱْلِبَغٓاِء ِإْن َأَر ْد َن َتَح ُّص ًنا ِّلَتْبَتُغو۟ا َعَر َض ٱَحْلَيٰو ِة ٱلُّد ْنَيا‬

Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan


pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak
mencari keuntungan duniawi (QS. An-Nur: 33).

Kata (‫ )َتَح ُّص ًنا‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

dari fi’l ma<dli ‫ تحّصن‬kemudian ditambahkan ta’ di depan dan shad setelah cha’
karena dari jenis fi’l tsulatsi mazid biharfain.

10. ‫َتَفاُعل‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )َتَف اُع ل‬ketika berasal dari fi’l tsula<tsi

mazid biharfain, yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فعل‬kemudian ditambahkan ta’ di

depan fa’ fi’l dan alif setelah fa’ fi’l.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 1 data yang mengikuti pola (‫)َتَف اُع ل‬. Adapun 1 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 46. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang mengikuti
wazn atau model pola (‫ )َتَف اُعل‬pada tabel 4.10 di bawah ini.

64
Tabel 4.10 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)َتَفاُعل‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 46 ‫ِإَّن َذِلَك َحَلٌّق َتَخ اُصُم َأْه ِل الَّناِر‬ 64 Sad

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)َتَف اُعل‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 46

‫ِإَّن َذِلَك َحَلٌّق َتَخ اُصُم َأْه ِل الَّناِر‬

Sungguh, yang demikian benar-benar terjadi, (yaitu) pertengkaran di antara


penghuni neraka (QS. Sad: 64).

Kata (‫ )َتَخ اُصُم‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

dari fi’l ma<dli ‫ تخاصم‬kemudian ditambahkan ta’ di depan dan alif setelah kha’
karena dari jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.

11. ‫ِاْنِفَعال‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِاْنِف َع ال‬ketika berasal dari fi’l tsula<tsi

mazid biharfain, yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فع ل‬kemudian ditambahkan dua

huruf.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 2 data yang mengikuti pola (‫)ِاْنِف َع ال‬. Adapun 2 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 5 dan 13. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِاْنِف َعال‬pada tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِاْنِفَعال‬

65
No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِبٱْل ِة‬ ‫ِب ِه ِد‬
‫ٱلَّل َفَق ٱْس َتْم َس َك ُعْر َو‬ ‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن‬
1. 5 256 Al-Baqarah
‫ٱنِفَص اَم َهَلا‬ ‫ٱْلُو ْثَق ٰى اَل‬
2. 13 ‫ُذو ٱنِتَق اٍم‬ ‫َو ٱلَّلُه َعِز يٌز‬
95 Al-Maidah

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang


mengikuti wazn atau model pola (‫)ِاْنِف َعال‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 5

‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن ِبٱلَّلِه َفَق ِد ٱْس َتْم َس َك ِبٱْلُعْر َو ِة ٱْلُو ْثَق ٰى اَل ٱنِفَص اَم َهَلا‬

Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus (QS. Al-Baqarah: 5).

Kata ( ‫ )ٱنِفَص اَم‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

dari fi’l ma<dli ‫انفصم‬kemudian ditambahkan alif di awal dan nun setelah alif
karena jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.

12. ‫ِاْفِتَعال‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِاْفِتَع ال‬ketika berasal dari fi’l tsula<tsi

mazid biharfain yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فع ل‬kemudian ditambahkan dua

huruf.

Berdasarkan 60 data mashdar ashliy yang di analisis dalam Al Quran,


terdapat 4 data yang mengikuti pola (‫)ِاْفِتَع ال‬. Adapun 4 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 16, 30, 41, 45. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِاْفِتَعال‬pada tabel 4.12 di bawah ini.

66
Tabel 4.12 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِاْفِتَعال‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫َقْد َخ ِس َر اَّلِذ ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ۢا ِبَغِرْي ِعْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا‬
1. 16 140 Al-An’am
‫الّٰل اْفِت ۤا َلى الّٰلِه‬
‫َر َز َقُه ُم ُه َر ًء َع‬
‫ٍة‬ ‫ِت‬ ‫ِا‬
2. 30 ‫َو َّما ُتْع ِرَض َّن َعْنُه ُم اْب َغۤاَء َر َمْح ِّمْن َّرِّبَك َتْر ُجْو َه ا َفُقْل ُهَّلْم‬ 28 Al-Isra’
‫َقْو اًل َّمْيُسْو ًر ا‬
‫ِس ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِم ِتِه‬
3. 41 ‫َو ْن َءاَٰي ۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو َو ٱَأْلْر ِض َو اْخ لآُف َأْل َن ُك ْم‬ 22 Ar-Rum
‫ِن‬
‫َو َأْلَٰو ُك ْم‬
4. 45 ‫َم ا ِمَس ْعَنا َهِبَذ ا يِف اْلِم َّلِة اآْل ِخ َر ِة ِإْن َه َذ ا ِإاَّل اْخ ِتاَل ٌق‬ 7 Sad

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)ِاْفِتَعال‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 16

‫الّٰل اْفِت ۤا َلى الّٰلِه‬ ‫ِع‬ ‫ِس ِذ‬


‫َقْد َخ َر اَّل ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ِبَغِرْي ْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا َر َز َقُه ُم ُه َر ًء َع‬
‫ۢا‬

Sungguh rugi mereka yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan


tanpa pengetahuan, dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada
mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah (QS.
Al-An’am: 140).

Kata (‫ )اْفِت َر ۤاًء‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

dari fi’l ma<dli ‫ ِاْفَتَر ى‬kemudian ditambahkan alif didepan dan ta’ setelah fa’
karena dari jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.

13. ‫ِاْسِتْفَعال‬

Mashdar ashliy mempunyai wazn (‫ )ِاْس ِتْف َعال‬ketika berasal dari jenis fi’l

tsula<tsi mazid bi tsalatsati ahruf, yang dibentuk dari fi’l madli ‫ فع ل‬kemudian

ditambahkan tiga huruf.

67
Berdasarkan mashdar ashliy yang di 60 data analisis dalam Al Quran,
terdapat 2 data yang mengikuti pola (‫)ِاْس ِتْف َعال‬. Adapun2 data itu terdapat dalam

kartu data nomor 23 dan 38. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang
mengikuti wazn atau model pola (‫ )ِاْس ِتْف َعال‬pada tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13 Mashdar Ashliy yang Mengikuti Wazn (‫)ِاْسِتْفَعال‬

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِع ٍة‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِا ِت‬
‫َو َم ا َك اَن ْس ْغَف اُر ِإْبَٰر يَم َأِلِبي ِإاَّل َعن َّمْو َد َو َعَد َه ٓا ِإَّياُه‬
1. 23 114 At-Taubah

2. 38 ‫َف ۤا ْت ِا ٰد ى ا ْمَتِش َلى ا ِت ۤاٍء‬ 25 Al-Qasas


‫َج َء ُه ْح ُهَم ْي َع ْس ْحَي‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy yang mengikuti


wazn atau model pola (‫)ِاْس ِتْف َعال‬.

Contoh 1 pada kartu data nomor 23

‫ِع ٍة‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِا ِت‬


‫َو َم ا َك اَن ْس ْغَف اُر ِإْبَٰر يَم َأِلِبي ِإاَّل َعن َّمْو َد َو َعَد َه ٓا ِإَّياُه‬

Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak
lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu.
(QS. At- Taubah: 114).

Kata ( ‫ )ِاْس ِتْغَف اُر‬pada ayat tersebut merupakan mashdar ashliy. Pembentukannya

yaitu dari fi’l ma<dli ‫ استغفر‬karena dari jenis fi’l tsula<tsi mazid bi tsalatsati
ahruf.

Berikut ini disajikan tabel 4.14 yang berupa lembar rekapitulasi data wazn

(model pola) mashdar ashliy dalam Al Quran.

Tabel 4. 14 Lembar Rekapitulasi Wazn (Model Pola) Mashdar Ashliy


No Model Pola No. Kartu Data Jumlah

68
1. ‫َفْع ل‬ 2, 6, 12, 14, 17, 26, 32, 33, 40, 14
50, 53, 54, 55, 57.
2. ‫ِفَعال‬ 7, 8, 21, 31, 37, 44, 56, 58, 59. 9

3. ‫ِفْع َلة‬ 28, 35. 2

4. ‫ِفَعاَلة‬ 19, 20, 25, 42. 4

5. ‫َم ْف ِعل‬ 24 1

6. ‫ِفْع ل‬ 15, 34, 39, 47, 48, 49. 6

7. ‫َتْف ِعْيل‬ 3, 4, 9, 11, 18, 22, 27, 29, 51, 60. 10

8. ‫ِإْفَعال‬ 1, 10, 52. 3

9. ‫َتَف ُّعل‬ 36, 43. 2

10. ‫َتَف اُعل‬ 46 1

11. ‫ِاْنِف َعال‬ 5, 13. 2

12. ‫ِاْفِتَعال‬ 16, 30, 41, 45. 4


13. ‫ِاْس ِتْف َعال‬ 23, 38. 2
Total 60

Tabel ini berisi rekapan hasil temuan data-data yang ada dalam Al Quran dan

untuk menjelaskan bagaimana wazn atau model pola dari mashdar ashliy yang

ditemukan.

4.3 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy dalam Al Quran


Berdasarkan i’ra>b-nya kasus dan fungsi sintaksis dalam bahasa Arab terbagi
menjadi tiga, yaitu :

4.3.1 Marfu>’atul asma> (Kasus Nominatif)

Marfu>‘atul asma> merupakan ism-ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif).

Marfu’atul asma’ ini ada tujuh macam, meliputi: fa>‘il (agent), na>ib fa>‘il (pro-

agent), mubtada’ (topic), dan khabarnya (comment), ism ka>na wa akhwatuha

69
(noun of to be), khabarnya inna wa akhwatuha (comment of indeed), dan ta>bi’

(follower) yang meliputi empat macam: na’at (descriptive), ‘atf (attracted), taukid

(confirmative), dan badal (substitute) (AlGhani 2011 : 9).

Berdasarkan fungsi sintaksis data yang dianalisis terdapat 1 data berfungsi

sintaksis sebagai fa>il (comment), 1 data berfungsi sintaksis sebagai na>ib fa>’il

(pro-agent), 7 data berfungsi sintaksis sebagai mubtada’ (topic), 9 data berfungsi

sintaksis sebagai khabar (comment), 1 data sebagai ism ka>na wa akhwatuha (noun

of to be), dan 1 data berfungsi sintaksis sebagai ‘atf (attracted).

4.3.1.1 Fa>il (comment)

Fa>’il adalah ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang disandarkan

pada fi’l ma’lu>m atau serupa dengan fi’l yang disebutkan sebelumnya dan

menunjukkan arti pelaku atau yang melakukan pekerjaan (AlHasyimi 2012:87).

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai fa>il (comment). Adapun data

tersebut terletak pada kartu data nomor 32. Berikut disajikan data mashdar ashliy

yang berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis sebagai fa>il (comment) pada

tabel 4.15 dibawah ini.

Tabel 4.15 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Fa>il

(comment)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 32 ‫َف َل ِم ۢن ِدِه َخ ْلٌف َأ ا و۟ا ٱلَّص َلٰو َة ٱَّت و۟ا ٱلَّش َٰو ِت‬ 59 Maryam
‫َه‬ ‫َو َبُع‬ ‫َض ُع‬ ‫َخ َف َبْع ْم‬

70
Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai fa>il (comment).

Contoh 1 pada kartu data 32

‫َف َل ِم ۢن ِدِه َخ ْلٌف َأ ا و۟ا ٱلَّص َلٰو َة ٱَّت و۟ا ٱلَّش َٰو ِت‬
‫َه‬ ‫َو َبُع‬ ‫َض ُع‬ ‫َخ َف َبْع ْم‬

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan

shalat dan memperturutkan hawa nafsunya (QS. Maryam: 59).

Kata ( ‫ )َخ ْل ٌف‬pada ayat tersebut berkasus nominatif yang berfungsi sintaksis

sebagai Fa>‘il (karena sebelumnya didahului oleh fi’l ma’lum).

4.3.1.2 Na>ib Fa>’il (pro-agent)

Na>ib fa>‘il adalah ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang

menggantikan posisi fa’il secara i’ra>b-nya, bukan secara maknanya, dengan

merubah wazan: ‫ َفَعَل‬menjadi ‫ُفِعَل‬, dan wazan ‫ َي ْفَعُل‬menjadi ‫ُي ْفَعُل‬, contoh: ‫ُقِضَي‬

‫( اَألْم ر‬Nursiyo 2012:196).


ُ

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai na>ib fa>’il (pro-agent).

Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 2. Berikut disajikan data

mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai na>ib fa>’il (pro-agent) pada tabel

4.16 dibawah ini.

Tabel 4.16 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Na>ib

Fa>’il (pro-agent)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 2 ‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا َعْد ٌل‬ 123 Al-Baqarah

71
‫َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai na>ib fa>’il (pro-agent).

Contoh 1 pada kartu data 2

‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن‬

Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan

(membela) orang lain sedikit pun, tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna

baginya, dan mereka tidak akan ditolong. (QS. Al-Baqarah: 123).

Kata ( ‫ )َع ْد ٌل‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Na>ib fa>‘il (ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang
menggantikan posisi fa’il secara i’ra>b-nya, bukan secara maknanya dan terletak
setelah fi’l lil majhul).
4.3.1.3 Mubtada’ (topic)

Mubtada adalah ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang sepi dari

‘a>mil lafdzi, contoh: ‫ُ ِهَّللا‬


‫( ُمَحَّمٌد َرُسول‬Muhammad tanpa tahun:122).

Terdapat 7 data yang berfungsi sintaksis sebagai mubtada’ (topic). Adapun data

tersebut terletak pada kartu data nomor 6, 34, 41, 49, 50, 51, 54 . Berikut disajikan

data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai mubtada’ (topic) pada tabel

4.17 dibawah ini.

Tabel 4.17 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Mubtada’

(topic)

No No. Data No. Surah


Kartu Ayat

72
Data
‫َفَأَّم ا ٱَّلِذ ي ىِف ُلوِهِب َز ٌغ َّتِب وَن ا َتَٰش ِم ْن ٱ ِتَغٓا ٱْلِف َنِة‬
‫َن ُق ْم ْي َفَي ُع َم َبَه ُه ْب َء ْت‬
1. 6 7 Ali-‘Imran
‫َو ٱْبِتَغٓاَء َتْأِو يِلِهۦ‬
2. 34 ‫َل ۥُه ىِف ٱلُّد ْنَيا ِخ ْز ٌى ۖ ُنِذ يُق ۥُه َيْو َم ٱْلِقَٰي ِة َعَذ اَب ٱَحْلِر يِق‬ 9 Al-Hajj
‫َم‬ ‫َو‬
‫ِن‬ ‫ِس ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِم ِتِه‬
3. 41 ‫َو ْن َءاَٰي ۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو َو ٱَأْلْر ِض َو اْخ لآُف َأْل َن ُك ْم َو َأْلَٰو ُك ْم‬ 22 Ar-Rum
4. 49 ‫ِاۡن ِف ُد ۡو ِر ِه ۡم ِااَّل ِكۡب َّم ا ۡم ِب اِلِغۡي ِه‬ 49 Ghafir
‫ٌر ُه َب‬ ‫ُص‬
5. 50 ‫ِم اَٰيِتِهۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو ِت ٱَأْل ِض ا َّث ِفيِه ا ِم ن ٓاَّبٍة‬ 29 Asy-Syura
‫َد‬ ‫َم‬ ‫َو ْر َو َم َب‬ ‫َو ْن َء‬
6. 51 ‫ِك‬ ‫ِم‬
‫َتْنِز ْيُل اْل َتاِب َن اهلل اْلَعِزْيِز اَحْل ْيِم‬‫ِك‬ 2 Al-Ahqaf
7. 54 ‫َو َأنَز ْلَنا ٱَحْلِد يَد ِفيِه َبْأٌس َش ِد يٌد َو َم َٰن ِفُع ِللَّناِس‬ 25 Al-Hadid

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai mubtada’ (topic).

Contoh 1 pada kartu data 6

‫َفَأَّم ا ٱَّلِذ يَن ىِف ُقُلوِهِبْم َز ْيٌغ َفَيَّتِبُعوَن َم ا َتَٰش َبَه ِم ْنُه ٱْبِتَغٓاَء ٱْلِفْتَنِة َو ٱْبِتَغٓاَء َتْأِو يِلِهۦ‬

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka

mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk

menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya (QS. Ali-‘Imran: 7).

Kata ( ‫ )َز ْي ٌغ‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi).

Contoh 2 pada kartu data 41

‫ِن‬ ‫ِس ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِم ِتِه‬


‫َو ْن َءاَٰي ۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو َو ٱَأْلْر ِض َو اْخ لآُف َأْل َن ُك ْم َو َأْلَٰو ُك ْم‬

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi

dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu (QS. Ar-Rum: 22).

73
Kata ( ‫ )اْخ ِتلآُف‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi).

Contoh 3 pada kartu data 51

‫َتْنِز ْيُل اْلِكَتاِب ِم َن اهلل اْلَعِزْيِز اَحْلِكْيِم‬

Diturunkan kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS.
Al-Ahqaf: 2).
Kata (‫ )َتْنِز ْي ُل‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi).


4.3.1.4 Khabar (comment)

Khabar adalah bagian yang menyempurnakan pengertian kalimat bersama

mubtada’ (Muhammad tanpa tahun :127). Terdapat 9 data yang berfungsi sintaksis

sebagai khabar (comment). Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 3,

20, 26, 31, 45, 46, 47, 53, 55. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi

sintaksis sebagai khabar (comment) pada tabel 4.18 dibawah ini.

Tabel 4.18 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Khabar

(comment)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 3 ‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة‬ 178 Al-Baqarah
2. 20 ‫ِإَمَّنا ٱلَّنِس ٓى ُء ِز َياَدٌة ىِف ٱْلُك ْف ِر‬ 37 At-Taubah
‫ِمَج‬
3. 26 ‫َقاَل َبْل َس َّو َلْت َلُك ْم َأنُفُس ُك ْم َأْم ًر اۖ َفَص ْبٌر يٌل‬ 83 Yusuf
4. 31 ‫َقاَل َٰه َذ ا ِفَر اُق َبْيىِن َو َبْيِنَك‬ 78 Al-Kahf
5. 45 ‫َم ا ِمَس ْعَنا َهِبَذ ا يِف اْلِم َّلِة اآْل ِخ َر ِة ِإْن َه َذ ا ِإاَّل اْخ ِتاَل ٌق‬ 7 Sad
6. 46 ‫ِإَّن َذِلَك َحَلٌّق َتَخ اُصُم َأْه ِل الَّناِر‬ 64 Sad

74
‫ِا ِذ ۡك ۡل ِم‬ ‫ِاۡن‬
7. 47 ‫ُه َو اَّل ٌر ِّل ٰعَل ۡي َن‬ 87 Sad
‫ِا ِم ۡت‬
‫ُك َّنا ُتَر اًباۚ‌ ٰذ ِلَك َر ۡج ٌعۢ َبِعۡي ٌد‬
8. 53 ‫َء َذا َنا َو‬ 3 Qaf
9. 55 ‫َن ِّم الّٰلِه ْت َقِر ٌۗب‬ 13 As-Saff
‫ْص ٌر َن َو َف ٌح ْي‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai khabar (comment).

Contoh 1 pada kartu data 3

‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة‬

Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu

rahmat (QS. Al-Baqarah: 178).

Kata ( ‫ )َتْخ ِف ي ٌف‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya mubtada’nya yaitu ‫)َٰذ ِلَك‬.

Contoh 2 pada kartu data 45

‫َم ا ِمَس ْعَنا َهِبَذ ا يِف اْلِم َّلِة اآْل ِخ َر ِة ِإْن َه َذ ا ِإاَّل اْخ ِتاَل ٌق‬

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini

(mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan (QS. Sad: 7).

Kata ( ‫ )اْخ ِتاَل ٌق‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dab berfungsi sintaksis

sebagai Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya yaitu ‫)َهَذ ا‬.

Contoh 3 pada kartu data 55

‫َن ِّم الّٰلِه ْت َقِر ٌۗب‬


‫ْص ٌر َن َو َف ٌح ْي‬

Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya) (QS. As-Saff:

13).

75
Kata ( ‫ )َنْص ٌر‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Khabar (sesuatu yang disandarkan kepada mubtada’-nya dan menjadi


keterangan dari mubtada’-nya yaitu ‫)الّٰلِه‬.

4.3.1.5 Ism Ka>Na wa Akhwatuha (noun of to be)

Ka>na dan saudaranya beramal me-raf’-kan ism-nya dan me-nashb-kan

khabar-nya. Adapun saudara-saudaranya meliputi: ،‫ َأْضحى‬،‫ َأْصَبَح‬،‫ َأْمَسى‬،‫َكان‬

‫ما‬ ،‫ َم ا َد ام‬،‫ َم ا َفِتَئ‬،‫ َم ااْن َف َك‬،‫ َم اَزاَل‬،‫ َل ْيَس‬،‫َاَر‬


‫ ص‬،‫ َب اَت‬،‫َظَّل‬

َ , contoh: ‫( ُمَحَّمٌد َرُسوَل ِهَّللا َكاَن‬AlGhani 2011:268).


‫برح‬

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai ism ka>na wa akhwatuha

(noun of to be). Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 23. Berikut

disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai ism ka>na wa

akhwatuha (noun of to be) pada tabel 4.19 dibawah ini.

Tabel 4.19 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism Ka>na wa

Akhwatuha (noun of to be)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِع ٍة‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِا ِت‬
1. 23 ‫َو َم ا َك اَن ْس ْغَف اُر ِإْبَٰر يَم َأِلِبي ِإاَّل َعن َّمْو َد َو َعَد َه ٓا ِإَّياُه‬ 114 At-Taubah

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai ism ka>na wa akhwatuha (noun of to be).

Contoh 1 pada kartu data 23

‫ِع ٍة‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِا ِت‬


‫َو َم ا َك اَن ْس ْغَف اُر ِإْبَٰر يَم َأِلِبي ِإاَّل َعن َّمْو َد َو َعَد َه ٓا ِإَّياُه‬

76
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak

lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu

(QS. At-Taubah: 114).

. Kata ( ‫ )ِاْس ِتْغَف اُر‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Ism ka>na (karena beramal dan me-raf’-kan ism-nya).

4.3.1.6 ‘Atf (Attracted)

‘Atf adalah tabi’ (kata yang ikut) pada matbu>’-nya (kata yag diikuti) yang

memakai perantara salah satu dari sepuluh huruf ‘atf. Huruf-huruf ‘atf itu meliputi

‫ لكن‬،‫ ال‬،‫ بل‬،‫ إّم ا‬،‫ أو‬،‫ أم‬،‫ حّتى‬،‫ ثّم‬،‫ ف‬،‫و‬contoh: ُ
‫َجاَءُمَحَّمٌدَوُعَمر‬

(Muhammad tanpa tahun:318-320).

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai ‘Atf (attracted). Adapun data

tersebut terletak pada kartu data nomor 4. Berikut disajikan data mashdar ashliy

yang berfungsi sintaksis sebagai ‘Atf (attracted) pada tabel 4.20 dibawah ini.

Tabel 4.20 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai ‘Atf

(attracted)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 4 ‫َفِإْم َس اٌۢك َمِبْع ُر وٍف َأْو َتْس ِر يٌۢح ِبِإْح َٰس ٍن‬ 229 Al-Baqarah

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai ‘Atf (attracted).

Contoh 1 pada kartu data 23

‫َفِإْم َس اٌۢك َمِبْع ُر وٍف َأْو َتْس ِر يٌۢح ِبِإْح َٰس ٍن‬

77
Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan

cara yang baik (QS. Al-Baqarah: 229).

. Kata ( ‫ )َتْس ِر يٌۢح‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Ma’thuf (matbu’ pada ism ‫)َأْو‬.

4.3.2 Manshu>batul asma> (Kasus Akusatif)

Manshu>batul asma> adalah ism-ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif).

Manshu>batul asma ini meliputi: maf’u>l bih (direct patient), mashdar (absolute

patient), Zharaf zaman (circumstantial of time), Zharaf makan (circumstantial of

place), h}al (status), tamyiz (distinctive), mustasna (excluded), ism la (noun of no),

munada, maf’u>l min ajlih (causal patient), maf’u>l ma’ah (concomitant patient),

khabar ka>na dan saudaranya (comment of to be), ism inna dan saudaranya (noun

of inndeed), dan ta>bi’ (follower) yang terdiri atas empat meliputi na’t

(descriptive), ‘atf (attracted), taukid (confirmative), dan badal (substitute) (AlGhani

2011:12).

Berdasarkan fungsi sintaksis data yang dianalisis terdapat 7 data berfungsi

sintaksis sebagai maf’u>l bih (direct patient), 6 data berfungsi sintaksis sebagai

mashdar (absolute patient), 1 data berfungsi sintaksis sebagai h}al (status), 5 data

berfungsi sintaksis sebagai tamyiz (distinctive), 1 data sebagai ism la (noun of no), 3

data berfungsi sintaksis sebagai maf’u>l min ajlih (causal patient), 1 data berfungsi

sintaksis sebagai ism inna dan saudaranya (noun of inndeed) dan 6 data berfungsi

sintaksis sebagai ‘atf (attracted).

78
4.3.2.1 Maf’u>l bih (direct patient)

Maf’u>l bih adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang

menjadi sasaran pekerjaan (objek penderita). contoh: ‫اْل َفَرَس‬ ‫َرِكْبُت‬

(Muhammad tanpa tahun:194).

Terdapat 7 data yang berfungsi sintaksis sebagai maf’u>l bih (direct

patient). Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 19, 28, 36, 39,

42, 58, 59. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis

sebagai maf’u>l bih (direct patient) pada tabel 4.21 dibawah ini.

Tabel 4.21 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Maf’u>l

bih (direct patient)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِج ِد ِم‬ ‫ِع‬ ‫ِس‬
‫َأَجَعْلُتْم َق اَيَة ٱَحْلٓاِّج َو َم اَر َة ٱْلَمْس ٱَحْلَر ا َك َمْن َءاَمَن‬
1. 19 19 At-Taubah
‫ِبٱلَّلِه‬
‫ِر و۟ا‬ ‫ِل ۟ا ِم‬ ‫ِذ‬
‫َو ُه َو ٱَّل ى َس َّخ َر ٱْلَبْح َر َتْأُك ُلو ْنُه ْحَلًم ا َطِرًّيا َو َتْس َتْخ ُج‬
2. 28 14 An-Nahl
‫ِم ْنُه ِح ْلَيًة َتْلَبُس وَنَه ا‬
‫اَل ْك ِر و۟ا َٰي ِتُك َلى ٱْلِب ٓاِء ِإْن َأ َن ُّص ا ِّل و۟ا‬
‫َر ْد َتَح ًن َتْبَتُغ‬ ‫َو ُت ُه َفَت ْم َع َغ‬
3. 36 33 An-Nur
‫َعَر َض ٱَحْلَيٰو ِة ٱلُّد ْنَيا‬
4. 39 ‫ِإَمَّنا َتْعُبُد وَن ِم ن ُدوِن ٱلَّلِه َأْو َٰثًنا َو ْخَتُلُقوَن ِإْفًك ا‬ 18 Al-Ankabut
‫َّل‬ ‫ِت‬ ‫ِن‬ ‫ِس‬ ‫۟ا‬
5. 42 ‫َو َأنَفُقو َّمِما َر َز ْقَٰن ُهْم ًّر ا َو َعاَل َيًة َيْر ُج وَن َج اَر ًة ن َتُبوَر‬ 29 Al-Fatir
6. 58 ‫َو ٱلَّلُه َجَعَل َلُك ُم ٱَأْلْر َض ِبَس اًطا‬ 19 Nuh
7. 59 ‫َأْمَل ْجَنَعِل ٱَأْلْر َض ِكَف اًتا‬ 25 Al-Mursalat

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi

sintaksis sebagai maf’u>l bih (direct patient).

79
Contoh 1 pada kartu data 19

‫َأ ْلُت ِس َق ا َة ٱ ٓاِّج ِع ا َة ٱْل ِج ِد ٱ اِم َك ا ِبٱلَّلِه‬


‫َجَع ْم َي َحْل َو َم َر َمْس َحْلَر َمْن َء َمَن‬

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang

mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-

orang yang beriman kepada Allah (QS. At-Taubah: 19).

. Kata (‫ )ِس َق اَيَة‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi

sintaksis sebagai Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan).

Contoh 2 pada kartu data 42

‫َّل‬ ‫ِت‬ ‫ِن‬ ‫ِس‬ ‫۟ا‬


‫َو َأنَفُقو َّمِما َر َز ْقَٰن ُهْم ًّر ا َو َعاَل َيًة َيْر ُج وَن َج اَر ًة ن َتُبوَر‬

Dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada

mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan

perniagaan yang tidak akan merugi (QS. Al-Fatir: 29).

. Kata (‫ )ِتَج اَر ًة‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi

sintaksis sebagai Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan).


Contoh 3 pada kartu data 59
‫َأْمَل ْجَنَعِل ٱَأْلْر َض ِكَف اًتا‬

Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul (QS. Al-Mursalat:


25).
. Kata (‫ )ِكَف اًتا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi

sintaksis sebagai Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan).


4.3.2.2 Mashdar (absolute patient)

Mashdar atau dengan kata lain disebut dengan maf’u>l muthlaq

adalah mashdar pelengkap yang mengukuhkan ‘a>mil-nya, menjelaskan

80
macam atau bilangannya, contoh: ‫( َضَرْب ُت َزْي ًد ا َضْرًب ا‬Muhammad tanpa

tahun: 214).

Terdapat 6 data yang berfungsi sintaksis sebagai mashdar (absolute

patient). Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 1, 11, 12, 37,

43, 56. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai

mashdar (absolute patient) pada tabel 4.22 dibawah ini.

Tabel 4.22 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai

Mashdar (absolute patient)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن‬
1. 1 83 Al-Baqarah
‫ِإْح َس اًنا‬
2. 11 ‫َو َك َّلَم ٱلَّلُه ُموَس ٰى َتْك ِليًم ا‬ 164 An-Nisa
‫ِب ِل‬
‫َلِٕى ْن َاَقْم ُتُم الَّص ٰل وَة َو ٰاَتْيُتُم الَّزٰك وَة َو ٰاَم ْنُتْم ُر ُس ْي َو َعَّز ْر ُمُتْو ُه ْم‬
3. 12 12 Al-Maidah
‫َو َاْقَر ْضُتُم الّٰل َه َقْر ًض ا َح َس ًنا‬
4. 37 ‫َفاَل ُتِط ِع ٱْلَٰك ِف ِريَن َو َٰج ِه ْد ُه م ِبِهۦ ِج َه اًدا َك ِبًريا‬ 52 Al-Furqan
5. 43 ‫َو َقْر َن ىِف ُبُيوِتُك َّن َو اَل َتَبَّر ْج َن َتَبُّر َج ٱَٰجْلِه ِلَّيِة ٱُأْلوٰىَل‬ 33 Al-Ahzab
6. 56 ‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش ِد يًد ا َو َعَّذ ْبَٰن َه ا َعَذ اًبا ُّنْك ًر ا‬ 8 At-Talaq

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai mashdar (absolute patient).

Contoh 1 pada kartu data 1

‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬

81
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):

Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu

bapak (QS. Al-Baqarah: 83).

. Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif berfungsi sintaksis Maf’u>l

Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya diletakkan setelah fi’l dan sesuai

dengannya, dengan tujuan untuk memberikan penguatan).

Contoh 2 pada kartu data 43

‫َو َقْر َن ىِف ُبُيوِتُك َّن َو اَل َتَبَّر ْج َن َتَبُّر َج ٱَٰجْلِه ِلَّيِة ٱُأْلوٰىَل‬

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan

bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu (QS. Al-Ahzab: 33).

Kata ( ‫ )َتَبُّر َج‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis

sebagai Maf’u>l Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya diletakkan setelah fi’l

dan sesuai dengannya, dengan tujuan untuk memberikan penguatan).

Contoh 3 pada kartu data 56

‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش ِد يًد ا َو َعَّذ ْبَٰن َه ا َعَذ اًبا ُّنْك ًر ا‬

Maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami

azab mereka dengan azab yang mengerikan (QS. At-Talaq: 8).

Kata (‫ )ِح َس اًبا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis

sebagai Maf’ul Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya diletakkan setelah fi’l dan

sesuai dengannya, dengan tujuan untuk memberikan penguatan).

4.3.2.3 H}al (status)

82
H}al adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang

menjelaskan keadaan fa>‘il atau maf’u>l, atau keduanya yang belum jelas,

contoh: ‫( َجاَء َزْيٌد َراِكًبا‬Muhammad tanpa tahun: 235).

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai h}al (status).

Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 25. Berikut disajikan

data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai h}al (status) pada tabel

4.23 dibawah ini.

Tabel 4.23 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai H}al

(status)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 25 ‫َو اُهلل َعِلْيٌم َمِبا َيْعَم ُلوَن‬، ‫َو َأَس ُّر وُه ِبَض اَعًة‬ 19 Yusuf

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai h}al (status).

Contoh 1 pada kartu data 25

‫َو اُهلل َعِلْيٌم َمِبا َيْعَم ُلوَن‬، ‫َو َأَس ُّر وُه ِبَض اَعًة‬

Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (QS. Yusuf:19).

Kata (‫ )ِبَض اَعًة‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai ha}l (ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang menjelaskan keadaan
fa>‘il ).
4.3.2.4 Tamyi>z (distinctive)

83
Tamyi>z adalah ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang menjelaskan

dzat atau nisbat yang masih samar, contoh: ‫( ِاْشَتَرْي ُت ِعْشِرْي َن ُغَالًم ا‬Muhammad

tanpa tahun: 244).

Terdapat 5 data yang berfungsi sintaksis sebagai tamyi>z (distinctive).

Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 9, 15, 29, 40, 52. Berikut

disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai tamyi>z

(distinctive) pada tabel 4.24 dibawah ini.

Tabel 4.24 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Tamyi>z

(distinctive)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 9 ‫َو َلْو َاَّنُهْم َفَعُلْو ا َم ا ُيْو َعُظْو َن ِبهٖ َلَك اَن َخ ْيًر ا ُهَّلْم َو َاَش َّد َتْثِبْيًتا‬ 66 An-Nisa
2. 15 ‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ِص ْد ًقا َّو َعْد ًل‬ 115 Al-An’am
3. 29 ‫َو َلٰاْلِخ َر ُة َاْك َبُر َدَر ٰج ٍت َّو َاْك َبُر َتْف ِض ْياًل‬ 21 Al-Isra’
4. 40 ‫َو َلَّم ا َأن َج اءْت ُرُس ُلَنا ُلوًطا ِس يَء ِهِبْم َو َض اَق ِهِبْم َذْر ًعا‬ 33 Al-Ankabut
‫ِب ۡل ِمِن ِل ۡز ۤۡو ِا‬ ‫ِك‬ ‫ِذ ۤۡى ۡن‬
‫ُه َو اَّل َا َز َل الَّس ۡي َنَة ِف ُقُلۡو ا ُم ۡؤ ۡي َن َي َداُد ا ۡي َم اًنا َّمَع‬
5. 52 1 Al-Fath
‫‌ِاۡي َم اِهِنۡم‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai tamyi>z (distinctive).

Contoh 1 pada kartu data 9

‫وََلْو َاَّنُهْم َفَعُلْو ا َم ا ُيْو َعُظْو َن ِب ٖه َلَك اَن َخ ْيًر ا ُهَّلْم َو َاَش َّد َتْثِبْيًتا‬

84
Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang

diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman

mereka) (QS. An-Nisa: 66).

Kata (‫ )َتْثِبْيًت ا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Tamyiz (ism nasb yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih

samar).

Contoh 2 pada kartu data 15

‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ِص ْد ًقا َّو َعْد اًل‬

Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil.

(QS. Al-An’am: 115).

Kata (‫ )ِص ْد ًقا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Tamyiz (ism nasb yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih

samar).

Contoh 3 pada kartu data 40

‫َو َلَّم ا َأن َج اءْت ُرُس ُلَنا ُلوًطا ِس يَء ِهِبْم َو َض اَق ِهِبْم َذْر ًعا‬

Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth,

dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya

kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu

takut dan jangan (pula) susah) (QS. Al-Ankabut: 33).

Kata (‫ )َذْر ًع ا‬pada ayat tersebut berkasus Akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Tamyiz (ism yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih samar).

85
4.3.2.5 Ism La (noun of no)

Ism la merupakan salah satu penyebab i’ra>b nashb (akusatif),

contoh: ‫َالَرُجَل ِفي الّد اِر‬.

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai ism la (noun of no).

Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 5. Berikut disajikan data

mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai ism la (noun of no) pada tabel

4.25 dibawah ini.

Tabel 4.25 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism la

(noun of no)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِبٱْل ِة‬ ‫ِب ِه ِد‬
‫ٱلَّل َفَق ٱْس َتْم َس َك ُعْر َو‬ ‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن‬
1. 5 256 Al-Baqarah
‫ٱنِفَص اَم َهَلا‬ ‫ٱْلُو ْثَق ٰى اَل‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai ism la (noun of no).

Contoh 1 pada kartu data 5

‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن ِبٱلَّلِه َفَق ِد ٱْس َتْم َس َك ِبٱْلُعْر َو ِة ٱْلُو ْثَق ٰى اَل ٱنِفَص اَم َهَلا‬

Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada

Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat

kuat yang tidak akan putus (QS. Al-Baqarah: 256).

86
Kata (‫ )ٱنِفَص اَم‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi

sintaksis sebagai Ism la (Ism la merupakan salah satu penyebab i’ra>b


nashb).

4.3.2.6 Maf’u>l min ajlih (causal patient)

Maf’u>l min ajlih adalah ism atau nomina (bentuk mashdar) yang

dibaca nasb (akusatif) untuk menjelaskan sebab atau alasan terjadinya

perbuatan, contoh: ‫( َق اَم َزْي ٌد ا‬Muhammad tanpa


‫ِْجَالًال ِل ُمَحَّم ٍد‬

tahun:227).

Terdapat 3 data yang berfungsi sintaksis sebagai Maf’u>l min ajlih

(causal patient). Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 16, 30,

48. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai

Maf’u>l min ajlih (causal patient) pada tabel 4.26 dibawah ini.

Tabel 4.26 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Maf’u>l
min ajlih (causal patient)
No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫َقْد َخ ِس َر اَّلِذ ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ۢا ِبَغِرْي ِعْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا‬
1. 16 140 Al-An’am
‫الّٰل اْفِت ۤا َلى الّٰلِه‬
‫َر َز َقُه ُم ُه َر ًء َع‬
‫َو ِاَّما ُتْع ِرَض َّن َعْنُه ُم اْبِتَغۤاَء َر َمْحٍة ِّمْن َّرِّبَك َتْر ُجْو َه ا َفُقْل ُهَّلْم َقْو اًل‬
2. 30 28 Al-Isra’
‫َّمْيُسْو ًر ا‬
3. 48 ‫َو َز َّيَّنا ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا َمِبَٰص ِبيَح َو ِح ْفًظا‬ 12 Fussilat

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai Maf’u>l min ajlih (causal patient).

Contoh 1 pada kartu data 16

87
‫الّٰل اْفِت ۤا َلى الّٰلِه‬ ‫ِع‬ ‫ِس ِذ‬
‫َقْد َخ َر اَّل ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ِبَغِرْي ْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا َر َز َقُه ُم ُه َر ًء َع‬
‫ۢا‬

Sungguh rugi mereka yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan

tanpa pengetahuan, dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah

kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap

Allah (QS. Al-An’am: 140).

Kata (‫ )اْفِت َر ۤاًء‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Maf’u>l li ajlih (ism dibaca nashb menjelaskan sebab terjadinya


perbuatan).

Contoh 2 pada kartu data 30

‫وَِاَّم ا ُتْع ِر َض َّن َعْنُه ُم اْبِتَغۤاَء َر َمْحٍة ِّمْن َّرِّبَك َتْر ُجْو َه ا َفُقْل ُهَّلْم َقْو اًل َّمْيُسْو ًر ا‬

Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari

Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan

yang lemah lembut (QS. Al-Isra’: 28).

Kata (‫ )اْبِتَغ ۤاَء‬pada ayat tersebut berkasus Akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Maf’u>l li ajlih (ism dibaca nashb menjelaskan sebab terjadinya


perbuatan).

Contoh 3 pada kartu data 48

‫َو َز َّيَّنا ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا َمِبَٰص ِبيَح َو ِح ْفًظا‬

Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang

cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. (QS. Fussilat:

12).

88
Kata (‫ )ِح ْفًظ ا‬pada ayat tersebut berkasus Akusatif dan berfungsi

sintaksis sebagai Maf’u>l min ajlih (ism dibaca nashb menjelaskan sebab
terjadinya perbuatan).

4.3.2.7 Ism inna (comment of indeed)

Inna dan saudaranya beramal me-nasb-kan ism-nya dan me-raf’-kan


khabar-nya. Adapun saudaranya meliputi:،‫ َكّأَّن‬،‫ َل ِكَّن‬،‫ َأَن‬،‫ِإَّن‬
‫ َل َعَّل‬،‫ َل ْيَت‬, contoh: ‫( ِإَّن َزْي ًد ا َقاِئٌم‬AlGhani 2011:291).

Terdapat 1 data yang berfungsi sintaksis sebagai Ism inna (comment

of indeed). Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 35. Berikut

disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai Ism inna

(comment of indeed) pada tabel 4.27 dibawah ini.

Tabel 4.27 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism inna
(comment of indeed)
No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 35 ‫وَِإَّن َلُك ْم ىِف ٱَأْلْنَٰع ِم َلِعْبَر ًة‬ 21 Al-Mu’minun

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai Ism inna (comment of indeed).

Contoh 1 pada kartu data 35

‫َو ِإَّن َلُك ْم ىِف ٱَأْلْنَٰع ِم َلِعْبَر ًة‬

Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat

pelajaran yang penting bagi kamu (QS. Al-Mu’minun: 21).

89
Kata (‫ )َلِعْبَر ًة‬pada ayat tersebut berkasus akusatif berfungsi sintaksis sebagai

ism inna (me-nashb-kan ism-nya dan me-raf’-kan khabar-nya yaitu ‫)ِإَّن‬

4.3.2.8 ‘Atf (attracted)

‘Atf adalah tabi’ (kata yang ikut) pada matbu>’-nya (kata yag

diikuti) yang memakai perantara salah satu dari sepuluh huruf ‘atf. Huruf-

huruf ‘atf itu meliputi ‫لكن‬، ‫ال‬، ‫بل‬، ‫ إّم ا‬،‫ أم‬،‫ أو‬،‫ ثم‬،‫ ف‬،‫و‬

‫حتى‬، contoh:‫( َرَأْي ُت ُمَحَّمًد ا َو َعْمًرُا‬Muhammad tanpa tahun:318-

320).

Terdapat 6 data yang berfungsi sintaksis sebagai ‘Atf (attracted).

Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 8, 10, 18, 21, 22, 27.

Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai ‘Atf

(attracted) pada tabel 4.28 dibawah ini.

Tabel 4.28 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai ‘Atf
(attracted)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫اَل ْأُك ُلو ٓا ِإ اًفا ِب ا ا َأن ْك و۟ا‬
1. 8 ‫َو َت َه ْس َر َو َد ًر َي َبُر‬ 6 An-Nisa
‫َو ِإِن ٱْم َر َأٌة َخ اَفْت ِم ۢن َبْعِلَه ا ُنُش وًز ا َأْو ِإْع َر اًض ا َفاَل ُج َناَح َعَلْيِه َم ٓا‬
2. 10 128 An-Nisa
‫َأن ُيْص ِلَح ا َبْيَنُهَم ا ُصْلًح ا‬
‫ٍء‬ ‫ِص ِّل‬ ‫ٍء ِع‬ ‫ِم‬ ‫ىِف‬
3. 18 ‫َو َك َتْبَنا َل ۥُه ٱَأْلْلَو اِح ن ُك ِّل َش ْى َّمْو َظًة َو َتْف ياًل ُك ِّل َش ْى‬ 145 Al-A’raf
‫ٱَأْلْع َر اُب َأَش ُّد ُكْف ًر ا َو ِنَف اًقا َو َأْج َد ُر َأاَّل َيْعَلُم و۟ا ُح ُد وَد َم ٓا َأنَز َل‬
4. 21 97 At-Taubah
‫ٱلَّلُه َعَلٰى َرُس وِلِهۦ‬
‫ِمِن‬ ‫ًۢق‬ ‫۟ا ِج ِض‬ ‫ِذ‬
5. 22 ‫َو ٱَّل يَن ٱَخَّتُذ و َمْس ًد ا َر اًر ا َو ُكْف ًر ا َو َتْف ِر ي ا َبَنْي ٱْلُم ْؤ َني‬ 107 At-Taubah
‫َد ِه‬ ‫ِد ِذ‬ ‫َٰلِك‬ ‫ِد‬
6. 27 ‫َم ا َك اَن َح يًثا ُيْف َتَر ٰى َو ن َتْص يَق ٱَّل ى َبَنْي َي ْي‬ 111 Yusuf

90
Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai ‘Atf (attracted).

Contoh 1 pada kartu data 8

‫اَل ْأُك ُلو ٓا ِإ اًفا ِب ا ا َأن ْك و۟ا‬


‫َو َت َه ْس َر َو َد ًر َي َبُر‬

Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan

dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka

dewasa (QS. An-Nisa: 6).

Kata (‫ )ِب َد اًر ا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif berfungsi sintaksis sebagai

Ma’thuf (matbu’ pada ism ‫)َو‬.

Contoh 2 pada kartu data 18

‫ٍء‬ ‫ِص ِّل‬ ‫ٍء ِع‬ ‫ِم‬ ‫ىِف‬


‫َو َك َتْبَنا َل ۥُه ٱَأْلْلَو اِح ن ُك ِّل َش ْى َّمْو َظًة َو َتْف ياًل ُك ِّل َش ْى‬

Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu

sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu. (QS. Al-A’raf: 145).

Kata ( ‫ )َتْف ِص ياًل‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Ma’thuf (matbu’ pada ism yaitu ‫)َو‬.

Contoh 3 pada kartu data 22

‫ِمِن‬ ‫ًۢق‬ ‫۟ا ِج ِض‬ ‫ِذ‬


‫َوٱَّل يَن ٱَخَّتُذ و َمْس ًد ا َر اًر ا َو ُكْف ًر ا َو َتْف ِر ي ا َبَنْي ٱْلُم ْؤ َني‬

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang

mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang

mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang

mukmin (QS. At-Taubah: 107).

91
. Kata (‫ )َتْف ِر يًۢق ا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dan berfungsi sintaksis

sebagai Ma’thuf (matbu’ pada ism yaitu ‫)َو‬.

4.3.3 Makhfu>dhatul asma> (Genetif)

Makhfu>dhatul asma adalah ism-ism (nomina) yang dibaca ja>r (genetif).

Makhfu>dhatul asma itu ada tiga macam meliputi Ism yang di-ja>r-kan

dengan h}arf, Ism yang di-ja>r-kan dengan Idha>fah, dan ta>bi’ (follower)

yang terdiri atas empat meliputi na’t (descriptive), ‘atf (attracted), taukid

(confirmative), dan badal (substitute) (AlGhani 2011:16).

Berdasarkan fungsi sintaksis data yang dianalisis terdapat 5 data berfungsi

sintaksis sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf), 3 data berfungsi

sintaksis sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan Idha>fah) dan 2 data berfungsi

sintaksis sebagai ‘atf (attracted).

4.3.3.1 Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf

Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf ini meliputi ism (nomina) yang

didahului oleh salah satu h}arf ja>r. H{arf ja>r meliputi ،‫ َعْن‬،‫ ِإَل ى‬،‫ِمْن‬

‫ ُم ْنُذ‬،‫ ُم ْذ‬،‫ ت‬،‫ ب‬،‫ َو‬،‫ ل‬،‫ ك‬،‫ ب‬،‫ ُرَّب‬،‫ ِفي‬،‫َعَلى‬, contoh: ‫ِهَّلِل َم ا‬

‫ِفي الَّسٰمٰوِت‬.

Terdapat 5 data yang berfungsi sintaksis sebagai Ism yang di-ja>r-

kan dengan h}arf . Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 7, 24,

38, 57, 60. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis

sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf pada tabel 4.29 dibawah ini.

Tabel 4.29 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism
yang di-ja>r-kan dengan h}arf

92
No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 7 ‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬ 121 Ali-‘Imran
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬
‫ِه ْجَتِر ى ىِف ٍج َك ٱ َبا َناَدٰى ُنوٌح ٱْبَن ۥُه َك اَن ىِف‬
‫ِل‬ ‫ِجْل‬ ‫ِهِب‬
‫َو‬ ‫َو‬ ‫ْم َمْو‬ ‫َو َى‬
2. 24 42 Hud
‫َم ْعِز ٍل‬

3. 38 ‫َف ۤا ْت ِا ٰد ى ا ْمَتِش َلى ا ِت ۤاٍء‬ 25 Al-Qasas


‫َج َء ُه ْح ُهَم ْي َع ْس ْحَي‬
‫ٍد ِد ِر‬ ‫ٰل‬
4. 57 ‫َّوَغَد ْو ا َع ى َحْر َقا ْيَن‬ 25 Al-Qolam
5. 60 ‫َبِل ٱَّلِذ يَن َكَف و۟ا ىِف َتْك ِذ يٍب‬ 19 Al-Buruj
‫ُر‬

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf.

Contoh 1 pada kartu data 7

‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬

Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari

meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos

pertempuran (QS. Ali-‘Imran: 121).

Kata ( ‫ )ِلْلِق َت اِل‬pada ayat tersebut berfungsi sintaksis sebagai Di-ja>r-

kan dengan h}arf (ism yang didahului salah satu h}arf ja>r yaitu ‫)ل‬.

Contoh 2 pada kartu data 38

‫َف ۤا ْت ِا ٰد ى ا ْمَتِش َلى ا ِت ۤاٍء‬


‫َج َء ُه ْح ُهَم ْي َع ْس ْحَي‬

Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan

itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata (QS. Al-Qasas: 25).

93
Kata ( ‫ )اْس ِتْحَيۤاٍء‬pada ayat tersebut berkasus genetif yang berfungsi

sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf berupa (ism yang didahului salah

satu h}arf ja>r yaitu ‫) على‬.

Contoh 3 pada kartu data 60

‫َبِل ٱَّلِذ يَن َكَف و۟ا ىِف َتْك ِذ يٍب‬


‫ُر‬

Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan (QS. Al-Buruj: 19).

Kata ( ‫ )ِلْلِق َت اِل‬pada ayat tersebut berfungsi sintaksis sebagai Di-ja>r-

kan dengan h}arf (ism yang didahului salah satu h}arf ja>r yaitu ‫)ل‬.

4.3.3.2 Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah

Ism yang di-ja>r-kan karena idha>fah, Idha>fah adalah gabungan

dua kata atau lebih. Kata yang pertama disebut mudha>f tanpa Al (‫)ال‬, tanpa

tanwin (ًٌٍ
), dan tanpa nun (‫)ن‬. Kedua disebut mudha>f ‘ilaih, mudha>f ‘ilaih

hukumnya ja>r. seperti contoh: ِ


‫( ِكَتاُب اْل ِفْقه‬Nursiyo 2012:58).

Terdapat 3 data yang berfungsi sintaksis sebagai Ism yang di-ja>r-

kan dengan Idha>fah . Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor

13, 14, 33. Berikut disajikan data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis

sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf pada tabel 4.30 dibawah ini.

Tabel 4.30 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Ism
yang di-ja>r-kan dengan Idha>fah

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 13 ‫ٱلَّلُه َعِز يٌز ُذو ٱنِتَق اٍم‬ 95 Al-Maidah
‫َو‬

94
2. 14 ‫ُقِل الّٰل ُه ُيَنِّج ْيُك ْم ِّمْنَه ا َو ِم ْن ُك ِّل َك ْر ٍب َّمُث َاْنُتْم ُتْش ِرُك ْو َن‬ 64 Al-An’am
‫ِع‬
3. 33 ‫َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّن يُد ُه‬ 104 Al-Anbiya

Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan Idha>fah.

Contoh 1 pada kartu data 13

‫ٱلَّلُه َعِز يٌز ُذو ٱنِتَق اٍم‬


‫َو‬

Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa (QS. Al-

Maidah: 95).

Kata ( ‫ )ٱنِتَق اٍم‬pada ayat tersebut berfungsi sintaksis sebagai Ism yang

di-ja>r-kan dengan idha>fah (Idha>fah adalah gabungan dua kata atau lebih

yaitu ‫)ُذو‬.

Contoh 2 pada kartu data 14

‫ُقِل الّٰل ُه ُيَنِّج ْيُك ْم ِّمْنَه ا َو ِم ْن ُك ِّل َك ْر ٍب َّمُث َاْنُتْم ُتْش ِرُك ْو َن‬

Katakanlah (Muhammad), “Allah yang menyelamatkan kamu dari

bencana itu dan dari segala macam kesusahan, namun kemudian kamu

(kembali) mempersekutukan-Nya.” (QS. Al-An’am: 64).

Kata ( ‫ )َك ْر ٍب‬pada ayat tersebut berkasus genetif dengan fungsi

sintaksis sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah (Idha>fah adalah

gabungan dua kata atau lebih yaitu ‫)ُك ِّل‬.

Contoh 3 pada kartu data 33

95
‫ِع‬
‫َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّن يُد ُه‬

Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami

akan mengulanginya (QS. Al-Anbiya: 104).

Kata ( ‫ )َخ ْلٍق‬pada ayat tersebut berkasus genetif dengan fungsi sintaksis

sebagai Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah (yaitu gabungan dua kata atau

lebih).

4.3.3.3 ‘Atf (attracted)

Atf adalah kata yang mengikuti i’ra>b sebelumnya dengan

menggunakan salah satu huruf ‘atf. Huruf-huruf ‘atf itu meliputi ،‫ ف‬،‫و‬

‫حتى‬،‫لكن‬،‫ ال‬،‫ بل‬،‫ إّم ا‬،‫ أم‬،‫ أو‬،‫ ثم‬, contoh:‫َسّلمُت َعَلى ُمَحَّمٍد‬

‫َو َكِرْيٍم‬ (Nursiyo 2012:191).

Terdapat 2 data yang berfungsi sintaksis sebagai ‘Atf (attracted).

Adapun data tersebut terletak pada kartu data nomor 17, 44. Berikut disajikan

data mashdar ashliy yang berfungsi sintaksis sebagai Atf (attracted) pada tabel

4.31 dibawah ini.

Tabel 4.31 Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy sebagai Atf
(attracted)

No.
No.
No Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫ِت‬ ‫ِب ِن‬ ‫ِف‬
‫ْر َعْو َن ٱلِّس َني َو َنْق ٍص ِّم َن ٱلَّثَم َٰر َلَعَّلُهْم‬ ‫َو َلَقْد َأَخ ْذ َنٓا َءاَل‬
1. 17 130 Al-A’raf
‫َيَّذ َّك ُر وَن‬
2. 44 ‫اَّلِذ ي َكَف وا يِف ِعَّز ٍة ِش َق اٍق‬ ‫َبِل‬ 2 Sad
‫َو‬ ‫َن ُر‬

96
Berikut akan dipaparkan contoh analisis mashdar ashliy berfungsi sintaksis

sebagai Atf (attracted).

Contoh 1 pada kartu data 17

‫َو َلَقْد َأَخ ْذ َنٓا َءاَل ِفْر َعْو َن ِبٱلِّس ِنَني َو َنْق ٍص ِّمَن ٱلَّثَم َٰر ِت َلَعَّلُهْم َيَّذ َّك ُر وَن‬

Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya

dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-

buahan, supaya mereka mengambil pelajaran (QS. Al-A’raf: 130).

Kata ( ‫ )َنْق ٍص‬pada ayat tersebut berfungsi sintaksis sebagai Ma’thuf

(matbu’ pada ism).

Contoh 2 pada kartu data 44

‫ِل اَّلِذ ي َكَف وا يِف ِعَّز ٍة ِش َق اٍق‬


‫َو‬ ‫َن ُر‬ ‫َب‬

Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan

permusuhan yang sengit (QS. Sad: 2).

Kata ( ‫ )ِش َق اٍق‬pada ayat tersebut berkasus genetif dengan fungsi

sintaksis sebagai Ma’thuf (matbu’ pada ism).

Tabel 4.32 Lembar Rekapitulasi Kasus dan Fungsi Sintaksis Mashdar Ashliy
No Kasus No. Kartu Data Jumlah
1. Nominatif fa>‘il (agent) 32 1
(raf”)
na>ib fa>‘il (pro-agent) 2 1
mubtada’ (topic) 6, 34, 41, 49, 50, 7
51, 54
khabar (comment) 3, 20, 26, 31, 45, 9
46, 47, 53, 55
ism ka>na wa 23 1

97
akhwatuha (noun of to
be)
khabarnya inna wa
akhwatuha (comment of
indeed)
na’t (descriptive)
‘atf (attracted) 4 1
taukid (confirmative)
badal (substitute)
maf’u>l bih (direct 19, 28, 36, 39, 7
patient) 42, 58, 59
mashdar (absolute 1, 11, 12, 37, 43, 6
patient) 56
Zharaf zaman
(circumstantial of time)
Zharaf makan
(circumstantial of place)
h}al (status) 25 1
tamyiz (distinctive) 9, 15, 29, 40, 52 5
Akusatif mustasna (excluded)
2. (Nasb)
ism la (noun of no) 5 1
Munada
maf’u>l min ajlih 3
16, 30, 48
(causal patient)
maf’u>l ma’ah
(concomitant patient)
khabar ka>na dan
saudaranya (comment of
to be)
ism inna dan saudaranya 1
35
(noun of inndeed)
na’t (descriptive)

98
‘atf (attracted) 8, 10, 18, 21, 22, 6
27
taukid (confirmative)
badal (substitute)
di-ja>r-kan dengan 5
7, 24, 38, 57, 60
h}arf
di-ja>r-kan karena 3
13, 14, 33
idha>fah
Genetif
3 na’t (descriptive)
(Ja>r)
‘atf (attracted) 17, 44 2
taukid (confirmative)
badal (substitute)
Total 60

Tabel ini berisi rekapan hasil temuan data-data yang ada dalam Al Quran dan

untuk menjelaskan bagaimana kasus dan fungsi sintaksis dari mashdar ashliy yang

ditemukan.

4.4 Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy dalam Al Quran

Setiap kasus nomina baik itu i’ra>b raf’ (nominatif), nasb (akusatif), dan ja>r

(genetif) memiliki penanda gramatikal masing-masing, di antaranya :

4.4.1 Nominatif (raf’)

4.4.1.1 Dlammah

Dlammah menjadi penanda gramatikal untuk kategori ism bertempat pada (1)

ism mufrad, contoh: ‫( َجاَء الَّضْيُف‬telah datang seorang tamu), (2) jama’ taksir,

contoh: ‫( َصاَم اَألْطَفاُل‬telah berpuasa para anak kecil), (3) jama’ muannats salim,

99
contoh: ‫( ِاْجَتَمَعْت اْل ُمْسِلَماُت‬telah berkumpul para perempuan islam) (AlGhani

2011:69-71).

Berdasarkan data nominatif yang dianalisis ditemukan 20 data menggunakan

penanda gramatikal berupa dlammah karena bertempat pada ism mufrad. Adapun 20

data nominatif yang menggunakan penanda gramatikal berupa dlammah karena

bertempat pada ism mufrad terletak pada kartu data nomor 2, 3, 4, 6, 20, 23, 26, 31,

32, 34, 41, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 53, 54, 55. Berikut disajikan data mashdar ashliy

dengan penanda gramatikal dlammah karena ism mufrad pada tabel 4.33 di bawah

ini.

Tabel 4. 33 Tabel Mahdar Ashliy dengan Penanda Gramatikal Dlammah

No.
No.
No. Kartu Data Surah
Ayat
Data
‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا‬
1. 2 123 Al-Baqarah
‫َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن‬
2. 3 ‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة‬ 178 Al-Baqarah

3. 4 ‫َفِإْم َس اٌۢك َمِبْع ُر وٍف َأْو َتْس ِر يٌۢح ِبِإْح َٰس ٍن‬ 229 Al-Baqarah

4. 6 ‫َفَأَّم ا ٱَّلِذ يَن ىِف ُقُلوِهِبْم َز ْيٌغ َفَيَّتِبُعوَن َم ا َتَٰش َبَه ِم ْنُه ٱْبِتَغٓاَء ٱْلِفْتَنِة َو ٱْبِتَغٓاَء َتْأِو يِلِهۦ‬ 7 Ali-‘Imran

5. 20 ‫ِإَمَّنا ٱلَّنِس ٓى ُء ِز َياَدٌة ىِف ٱْلُك ْف ِر‬ 37 At-Taubah


‫ِع ٍة‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِا ِت‬
6. 23 ‫َو َم ا َك اَن ْس ْغَف اُر ِإْبَٰر يَم َأِلِبي ِإاَّل َعن َّمْو َد َو َعَد َه ٓا ِإَّياُه‬ 114 At-Taubah
‫ِمَج‬
7. 26 ‫َقاَل َبْل َس َّو َلْت َلُك ْم َأنُفُس ُك ْم َأْم ًر اۖ َفَص ْبٌر يٌل‬ 83 Yusuf

8. 31 ‫َقاَل َٰه َذ ا ِفَر اُق َبْيىِن َو َبْيِنَك‬ 78 Al-Kahf

9. 32 ‫َف َل ِم ۢن ِدِه َخ ْلٌف َأ ا و۟ا ٱلَّص َلٰو َة ٱَّت و۟ا ٱلَّش َٰو ِت‬ 59 Maryam
‫َه‬ ‫َو َبُع‬ ‫َض ُع‬ ‫َخ َف َبْع ْم‬

10. 34 ‫َل ۥُه ىِف ٱلُّد ْنَيا ِخ ْز ٌى ۖ ُنِذ يُق ۥُه َيْو َم ٱْلِقَٰي ِة َعَذ اَب ٱَحْلِر يِق‬ 9 Al-Hajj
‫َم‬ ‫َو‬

100
‫ِن‬ ‫ِس ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِم ِتِه‬
11. 41 ‫َو ْن َءاَٰي ۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو َو ٱَأْلْر ِض َو اْخ لآُف َأْل َن ُك ْم َو َأْلَٰو ُك ْم‬ 22 Ar-Rum

12. 45 ‫َم ا ِمَس ْعَنا َهِبَذ ا يِف اْلِم َّلِة اآْل ِخ َر ِة ِإْن َه َذ ا ِإاَّل اْخ ِتاَل ٌق‬ 7 Sad

13. 46 ‫ِإَّن َذِلَك َحَلٌّق َتَخ اُصُم َأْه ِل الَّناِر‬ 64 Sad


‫ِاۡن ِا ِذ ۡك ۡل ِم‬
14. 47 ‫ُه َو اَّل ٌر ِّل ٰعَل ۡي َن‬ 87 Sad

15. 49 ‫ِاۡن ِف ُد ۡو ِر ِه ۡم ِااَّل ِكۡب َّم ا ۡم ِب اِلِغۡي ِه‬ 56 Ghafir


‫ٌر ُه َب‬ ‫ُص‬

16. 50 ‫ِم اَٰيِتِهۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو ِت ٱَأْل ِض ا َّث ِفيِه ا ِم ن ٓاَّبٍة‬ 29 Asy-Syura
‫َد‬ ‫َم‬ ‫َو ْر َو َم َب‬ ‫َو ْن َء‬

17. 51 ‫َتْنِز ْيُل اْلِكَتاِب ِم َن اهلل اْلَعِزْيِز اَحْلِكْيِم‬ 2 Al-Ahqaf


‫ِا‬
18. 53 ‫َء َذا ِم ۡت َنا َو ُك َّنا ُتَر اًباۚ‌ ٰذ ِلَك َر ۡج ٌعۢ َبِعۡي ٌد‬ 3 Qaf

19. 54 ‫َو َأنَز ْلَنا ٱَحْلِد يَد ِفيِه َبْأٌس َش ِد يٌد َو َم َٰن ِفُع ِللَّناِس‬ 25 Al-Hadid

20. 55 ‫َن ِّم الّٰلِه ْت َقِر ٌۗب‬ 13 As-Saff


‫ْص ٌر َن َو َف ٌح ْي‬

Berikut akan dipaparkan contohh analisis mashdar ashliy dengan penanda

gramatikal dlammah karena ism mufrad.

Contoh 1 pada kartu data nomor 2:

‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َبُل ِم ْنَه ا َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َشَف اَعٌة َّو اَل ُه ْم ُيْنَص ُر ْو َن‬

Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan

(membela) orang lain sedikit pun, tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna

baginya, dan mereka tidak akan ditolong (QS. Al-Baqarah: 123).

Kata ( ‫ )َعْد ٌل‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dengan penanda gramatikal

berupa dhammah (vokal U) karena ism mufrad.

Contoh 2 pada kartu data nomor 26:

101
‫ِمَج‬
‫قَاَل َبْل َس َّو َلْت َلُك ْم َأنُفُس ُك ْم َأْم ًر اۖ َفَص ْبٌر يٌل‬

Ya'qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan

(yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku) (QS. Yusuf: 83).

Kata ( ‫ )َص ْبٌر‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dengan penanda gramatikal

berupa dhammah (vokal U) karena ism mufrad..

Contoh 3 pada kartu data nomor 53:

‫ِا‬
‫َء َذا ِم ۡت َنا َو ُك َّنا ُتَر اًباۚ‌ ٰذ ِلَك َر ۡج ٌعۢ َبِعۡي ٌد‬

Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah (akan kembali lagi)?

Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin (QS. Qaf: 3).

Kata ( ‫ )َر ۡج ٌع‬pada ayat tersebut berkasus nominatif dengan penanda gramatikal

berupa dhammah (vokal U) karena ism mufrad.

4.4.2 Akusatif (nashb)

4.4.2.1 Fathah

Fathah menjadi penanda gramatikal untuk kategori ism yang bertempat pada

(1) ism mufrad, contoh: ‫( َرَاْي ُت َرُجًال‬aku telah melihat seorang laki-laki), (2) jama’

‫( َأْكَرْم ُت أ‬aku telah memuliakan para anak kecil) (AlGhani


taksir, contoh: ‫َْطَفاًال‬

2011:92).

Berdasarkan data akusatif yang dianalisis ditemukan 30 data menggunakan

penanda gramatikal berupa fathah yang bertempat pada ism mufrad, Adapun 30

data yang menggunakan penanda gramatikal berupa fathah karena bertempat pada

ism mufrad terletak pada kartu data nomor 1, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 19, 21,

102
‫‪22, 25, 27, 28, 29, 30, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 43, 48, 52, 56, 58, 59. Berikut‬‬

‫‪disajikan data mashdar ashliy dengan penanda gramatikal fathah karena ism mufrad‬‬

‫‪pada tabel 4.34 di bawah ini.‬‬

‫‪Tabel 4.34 Tabel Mahdar Ashliy dengan Penanda Gramatikal Fathah‬‬

‫‪No.‬‬
‫‪No.‬‬
‫‪No.‬‬ ‫‪Kartu‬‬ ‫‪Data‬‬ ‫‪Surah‬‬
‫‪Ayat‬‬
‫‪Data‬‬
‫‪1.‬‬ ‫‪1‬‬ ‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬ ‫‪83‬‬ ‫‪Al-Baqarah‬‬
‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغوِت َو ُيْؤ ِم ۢن ِبٱلَّلِه َفَق ِد ٱْس َتْم َس َك ِبٱْلُعْر َو ِة ٱْلُو ْثَق ٰى اَل‬
‫‪2.‬‬ ‫‪5‬‬ ‫‪256‬‬ ‫‪Al-Baqarah‬‬
‫ٱنِفَص اَم َهَلا‬
‫اَل ْأُك ُلو ٓا ِإ اًفا ِب ا ا َأن ْك و۟ا‬
‫‪3.‬‬ ‫‪8‬‬ ‫َو َت َه ْس َر َو َد ًر َي َبُر‬ ‫‪6‬‬ ‫‪An-Nisa‬‬

‫‪4.‬‬ ‫‪9‬‬ ‫َو َلْو َاَّنُهْم َفَعُلْو ا َم ا ُيْو َعُظْو َن ِبهٖ َلَك اَن َخ ْيًر ا ُهَّلْم َو َاَش َّد َتْثِبْيًتا‬ ‫‪66‬‬ ‫‪An-Nisa‬‬
‫َو ِإِن ٱْم َر َأٌة َخ اَفْت ِم ۢن َبْعِلَه ا ُنُش وًز ا َأْو ِإْع َر اًض ا َفاَل ُج َناَح َعَلْيِه َم ٓا َأن ُيْص ِلَح ا‬
‫‪5.‬‬ ‫‪10‬‬ ‫‪128‬‬ ‫‪An-Nisa‬‬
‫َبْيَنُهَم ا ُصْلًح ا‬

‫‪6.‬‬ ‫‪11‬‬ ‫َو َك َّلَم ٱلَّلُه ُموَس ٰى َتْك ِليًم ا‬ ‫‪164‬‬ ‫‪An-Nisa‬‬
‫ّٰل‬ ‫ِل‬
‫َلِٕى ْن َاَقْم ُتُم الَّصٰل وَة َو ٰاَتْيُتُم الَّزٰك وَة َو ٰاَم ْنُتْم ِبُر ُس ْي َو َعَّز ْر ُمُتْو ُه ْم َو َاْقَر ْضُتُم ال َه‬
‫‪7.‬‬ ‫‪12‬‬ ‫‪12‬‬ ‫‪Al-Maidah‬‬
‫َقْر ًض ا َح َس ًنا‬

‫‪8.‬‬ ‫‪15‬‬ ‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ِص ْد ًقا َّو َعْد ًل‬ ‫‪115‬‬ ‫‪Al-An’am‬‬
‫ّٰل‬ ‫ِع‬ ‫ِس ِذ‬
‫َقْد َخ َر اَّل ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ِبَغِرْي ْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا َر َز َقُه ُم ال ُه‬
‫ۢا‬
‫‪9.‬‬ ‫‪16‬‬ ‫اْفِت ۤا َلى الّٰلِه‬ ‫‪140‬‬ ‫‪Al-An’am‬‬
‫َر ًء َع‬
‫ٍء‬ ‫ِص ِّل‬ ‫ٍء ِع‬ ‫ِم‬ ‫ىِف‬
‫‪10.‬‬ ‫‪18‬‬ ‫َو َك َتْبَنا َل ۥُه ٱَأْلْلَو اِح ن ُك ِّل َش ْى َّمْو َظًة َو َتْف ياًل ُك ِّل َش ْى‬ ‫‪145‬‬ ‫‪Al-A’raf‬‬

‫‪11.‬‬ ‫‪19‬‬ ‫َأ ْلُت ِس َق ا َة ٱ ٓاِّج ِع ا َة ٱْل ِج ِد ٱ اِم َك ا ِبٱلَّلِه‬ ‫‪19‬‬ ‫‪At-Taubah‬‬
‫َجَع ْم َي َحْل َو َم َر َمْس َحْلَر َمْن َء َمَن‬
‫ٱَأْلْع َر اُب َأَش ُّد ُكْف ًر ا َو ِنَف اًقا َو َأْج َد ُر َأاَّل َيْعَلُم و ُح ُد وَد َم ٓا َأنَز َل ٱلَّلُه َعَلٰى‬
‫۟ا‬
‫‪12.‬‬ ‫‪21‬‬ ‫‪97‬‬ ‫‪At-Taubah‬‬
‫َرُس وِلِهۦ‬
‫ِمِن‬ ‫ًۢق‬ ‫۟ا ِج ِض‬ ‫ِذ‬
‫‪13.‬‬ ‫‪22‬‬ ‫َو ٱَّل يَن ٱَخَّتُذ و َمْس ًد ا َر اًر ا َو ُكْف ًر ا َو َتْف ِر ي ا َبَنْي ٱْلُم ْؤ َني‬ ‫‪107‬‬ ‫‪At-Taubah‬‬

‫‪14.‬‬ ‫‪25‬‬ ‫َو َأَس ُّر وُه ِبَض اَعًة‪َ ،‬و اُهلل َعِلْيٌم َمِبا َيْع َم ُلوَن‬ ‫‪19‬‬ ‫‪Yusuf‬‬

‫‪103‬‬
‫َد ِه‬ ‫ِد ِذ‬ ‫َٰلِك‬ ‫ِد‬
‫‪15.‬‬ ‫‪27‬‬ ‫َم ا َك اَن َح يًثا ُيْف َتَر ٰى َو ن َتْص يَق ٱَّل ى َبَنْي َي ْي‬ ‫‪111‬‬ ‫‪Yusuf‬‬
‫َو ُه َو ٱَّلِذ ى َس َّخ َر ٱْلَبْح َر ِلَتْأُك ُلو۟ا ِم ْنُه ْحَلًم ا َطِرًّيا َو َتْس َتْخ ِر ُج و۟ا ِم ْنُه ِح ْلَيًة‬
‫‪16.‬‬ ‫‪28‬‬ ‫‪14‬‬ ‫‪An-Nahl‬‬
‫َتْلَبُس وَنَه ا‬

‫‪17.‬‬ ‫‪29‬‬ ‫َو َلٰاْلِخ َر ُة َاْك َبُر َدَر ٰج ٍت َّو َاْك َبُر َتْف ِض ْياًل‬ ‫‪21‬‬ ‫’‪Al-Isra‬‬

‫‪18.‬‬ ‫‪30‬‬ ‫َو ِاَّما ُتْع ِرَض َّن َعْنُه ُم اْبِتَغۤاَء َر َمْحٍة ِّمْن َّرِّبَك َتْر ُجْو َه ا َفُقْل ُهَّلْم َقْو اًل َّمْيُسْو ًر ا‬ ‫‪28‬‬ ‫’‪Al-Isra‬‬

‫‪19.‬‬ ‫‪35‬‬ ‫َو ِإَّن َلُك ْم ىِف ٱَأْلْنَٰع ِم َلِعْبَر ًة‬ ‫‪21‬‬ ‫‪Al-Mu’minun‬‬
‫ٱ ٰو ِة‬ ‫۟ا‬ ‫ِء ِإ‬ ‫۟ا ِت‬
‫َو اَل ُتْك ِر ُه و َفَتَٰي ُك ْم َعَلى ٱْلِبَغٓا ْن َأَر ْد َن َتَح ُّص ًنا ِّلَتْبَتُغو َعَر َض َحْلَي‬
‫‪20.‬‬ ‫‪36‬‬ ‫‪33‬‬ ‫‪An-Nur‬‬
‫ٱلُّد ْنَيا‬

‫‪21.‬‬ ‫‪37‬‬ ‫َفاَل ُتِط ِع ٱْلَٰك ِف ِريَن َو َٰج ِه ْد ُه م ِبِهۦ ِج َه اًدا َك ِبًريا‬ ‫‪52‬‬ ‫‪Al-Furqan‬‬

‫‪22.‬‬ ‫‪39‬‬ ‫ِإَمَّنا َتْعُبُد وَن ِم ن ُدوِن ٱلَّلِه َأْو َٰثًنا َو ْخَتُلُقوَن ِإْفًك ا‬ ‫‪18‬‬ ‫‪Al-Ankabut‬‬

‫‪23.‬‬ ‫‪40‬‬ ‫َو َلَّم ا َأن َج اءْت ُرُس ُلَنا ُلوًطا ِس يَء ِهِبْم َو َض اَق ِهِبْم َذْر ًعا‬ ‫‪33‬‬ ‫‪Al-Ankabut‬‬

‫َّل‬ ‫ِت‬ ‫ِن‬ ‫ِس‬ ‫۟ا‬


‫‪24.‬‬ ‫‪42‬‬ ‫َو َأنَفُقو َّمِما َر َز ْقَٰن ُهْم ًّر ا َو َعاَل َيًة َيْر ُج وَن َج اَر ًة ن َتُبوَر‬ ‫‪29‬‬ ‫‪Al-Fatir‬‬

‫‪25.‬‬ ‫‪43‬‬ ‫َو َقْر َن ىِف ُبُيوِتُك َّن َو اَل َتَبَّر ْج َن َتَبُّر َج ٱَٰجْلِه ِلَّيِة ٱُأْلوٰىَل‬ ‫‪33‬‬ ‫‪Al-Ahzab‬‬

‫‪26.‬‬ ‫‪48‬‬ ‫َو َز َّيَّنا ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا َمِبَٰص ِبيَح َو ِح ْفًظا‬ ‫‪12‬‬ ‫‪Fussilat‬‬

‫‪27.‬‬ ‫‪52‬‬ ‫ُه َو اَّلِذ ۤۡى َاۡن َز َل الَّس ِكۡي َنَة ِف ُقُلۡو ِب اۡل ُم ۡؤ ِمِنۡي َن ِلَيۡز َداُدۤۡو ا ِاۡي َم اًنا َّمَع ِاۡي َم اِهِنۡم‬ ‫‪1‬‬ ‫‪Al-Fath‬‬

‫‪28.‬‬ ‫‪56‬‬ ‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش ِد يًد ا َو َعَّذ ْبَٰن َه ا َعَذ اًبا ُّنْك ًر ا‬ ‫‪8‬‬ ‫‪At-Talaq‬‬

‫‪29.‬‬ ‫‪58‬‬ ‫َو ٱلَّلُه َجَعَل َلُك ُم ٱَأْلْر َض ِبَس اًطا‬ ‫‪19‬‬ ‫‪Nuh‬‬

‫‪30.‬‬ ‫‪59‬‬ ‫َأْمَل ْجَنَعِل ٱَأْلْر َض ِكَف اًتا‬ ‫‪25‬‬ ‫‪Al-Mursalat‬‬

‫‪Berikut akan dipaparkan contohh analisis mashdar ashliy dengan penanda‬‬

‫‪gramatikal fathah karena ism mufrad.‬‬

‫‪Contoh 1 pada kartu data nomor 1‬‬

‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ِإْس َٰٓر ِء يَل اَل َتْعُبُد وَن ِإاَّل ٱلَّلَه َو ِبٱْلَٰو ِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا‬

‫‪104‬‬
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah

kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak (QS. Al-

Baqarah: 83).

Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dengan penanda gramatikal

berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.


Contoh 2 pada kartu data nomor 39

‫ِإَمَّنا َتْعُبُد وَن ِم ن ُدوِن ٱلَّلِه َأْو َٰثًنا َو ْخَتُلُقوَن ِإْفًك ا‬

Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu

membuat kebohongan (QS. Al-Ankabut: 18).

Kata (‫ )ِإْفًك ا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dengan penanda gramatikal berupa

fathah (vokal A) karena ism mufrad..


Contoh 3 pada kartu data nomor 56

‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش ِد يًد ا َو َعَّذ ْبَٰن َه ا َعَذ اًبا ُّنْك ًر ا‬

Maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab

mereka dengan azab yang mengerikan (QS. At-Talaq: 8).

Kata (‫ )ِح َس اًبا‬pada ayat tersebut berkasus akusatif dengan penanda gramatikal

berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.


4.4.3 Genetif (ja>r)

4.4.3.1 Kasrah

Kasrah menjadi penanda gramatikal yang bertempat pada (1) Ism mufrad

munsharif, contoh: ‫( َذَهْبُت ِإَل ى ُمَحَّمٍد‬saya telah menghadap ke muhammad ), (2)

‫ َسِعْدُت ِبَأْطَفال‬jama’ muannats salim, contoh:


jama’ taksir munsharif, contoh: )3( ٍ

105
‫( َمَرْرُت ِبم‬saya telah bertemu dengan orang-orang musafir) (AlGhani
‫َُساَفَرات‬
ٍ

2011:105-107).

Berdasarkan data genetif yang dianalisis terdapat 10 data yang menggunakan

penanda gramatikal berupa kasrah yang bertempat pada ism mufrad. Adapun 10

data yang menggunakan penanda gramatikal berupa kasrah karena bertempat pada

ism mufrad terletak pada kartu data nomor yang terletak pada kartu data nomor 7,

13, 14, 17, 24, 33, 38, 44, 57, 60. Berikut disajikan data mashdar ashliy dengan

penanda gramatikal kasrah karena ism mufrad pada tabel 4.35 di bawah ini.

Tabel 4.35 Tabel Mahdar Ashliy dengan Penanda Gramatikal Kasrah


No.
No.
No. Kartu Data Surah
Ayat
Data
1. 7 ‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬ 121 Ali-‘Imran
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬

2. 13 ‫ٱلَّلُه َعِز يٌز ُذو ٱنِتَق اٍم‬ 95 Al-Maidah


‫َو‬

3. 14 ‫ُقِل الّٰل ُه ُيَنِّج ْيُك ْم ِّمْنَه ا َو ِم ْن ُك ِّل َك ْر ٍب َّمُث َاْنُتْم ُتْش ِرُك ْو َن‬ 64 Al-An’am

4. 17 ‫َو َلَقْد َأَخ ْذ َنٓا َءاَل ِفْر َعْو َن ِبٱلِّس ِنَني َو َنْق ٍص ِّمَن ٱلَّثَم َٰر ِت َلَعَّلُهْم َيَّذ َّك ُر وَن‬ 130 Al-A’raf

5. 24 ‫ِه ْجَتِر ى ِهِب ىِف ٍج َك ٱِجْل اِل َناَدٰى ُنو ٱْبَن ۥُه َك اَن ىِف َم ْعِز ٍل‬ 42 Hud
‫ٌح َو‬ ‫َب َو‬ ‫ْم َمْو‬ ‫َو َى‬
‫ِع‬
6. 33 ‫َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّن يُد ُه‬ 104 Al-Anbiya

7. 38 ‫َف ۤا ْت ِا ٰد ى ا ْمَتِش َلى ا ِت ۤاٍء‬ 25 Al-Qasas


‫َج َء ُه ْح ُهَم ْي َع ْس ْحَي‬

8. 44 ‫ِل اَّلِذ ي َكَف وا يِف ِعَّز ٍة ِش َق اٍق‬ 2 Sad


‫َو‬ ‫َن ُر‬ ‫َب‬
‫ٍد ِد ِر‬ ‫ٰل‬
9. 57 ‫َّوَغَد ْو ا َع ى َحْر َقا ْيَن‬ 25 Al-Qolam

10. 60 ‫َبِل ٱَّلِذ يَن َكَف و۟ا ىِف َتْك ِذ يٍب‬ 19 Al-Buruj
‫ُر‬

106
Berikut akan dipaparkan contohh analisis mashdar ashliy dengan penanda

gramatikal kasrah karena ism mufrad.

Contoh 1 pada kartu data nomor 7

‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬

Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari

meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos

pertempuran (QS. Ali-‘Imran: 121).

Kata ( ‫ )ِلْلِق َت اِل‬pada ayat tersebut berkasus Genetif dengan penanda gramatikal

berupa Kasrah (vokal I) karena ism mufrad.


Contoh 2 pada kartu data nomor 24

‫ِه ْجَتِر ى ِهِب ىِف ٍج َك ٱِجْل اِل َناَدٰى ُنو ٱْبَن ۥُه َك اَن ىِف َم ْعِز ٍل‬
‫ٌح َو‬ ‫َب َو‬ ‫ْم َمْو‬ ‫َو َى‬

Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung.

Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil

(QS. Hud: 42).

Kata ( ‫ )َم ْعِز ٍل‬pada ayat tersebut berkasus genetif dengan penanda gramatikal berupa

kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

Contoh 3 pada kartu data nomor 57

‫ٍد ِد ِر‬ ‫ٰل‬


‫َّوَغَد ْو ا َع ى َحْر َقا ْيَن‬

Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang

miskin) padahal mereka mampu (menolongnya) (QS. Al-Qolam: 25).

Kata ( ‫ )َحْر ٍد‬pada ayat tersebut berkasus genetif dengan penanda gramatikal berupa

kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

107
4.36 Lembar Rekapitulasi Data Penanda Gramatikal Mashdar Ashliy

No Penanda gramatikal No. Kartu Data Jumlah

1. Dhammah 2, 3, 4, 6, 20, 23, 26, 20


31, 32, 34, 41, 45,
46, 47, 49, 50, 51,
Nominatif 53, 54, 55
Wawu
Alif
2. Fathah 1, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 30
15, 16, 18, 19, 21,
22, 25, 27, 28, 29,
30, 35, 36, 37, 39,
40, 42, 43, 48, 52,
Akusatif 56, 58, 59
Alif
Kasrah
Ya
3. Kasrah 7, 13, 14, 17, 24, 33, 10
38, 44, 57, 60
Genetif
Ya
Fathah
Total 60

Tabel ini berisi rekapan hasil temuan data-data yang ada dalam Al Quran dan
untuk menjelaskan bagaimana penanda gramatikal dari mashdar ashliy yang
ditemukan.

108
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini membahas analisis pembentukan mashdar ashliy yang ada

dalam Al Quran, wazn (pola) mashdar ashliy , kasus dan fungsi sintaksis mashdar

ashliy serta penanda gramatikal mashdar ashliy dalam Al Quran. Peneliti

menemukan 60 data mashdar ashliy yang telah dianalisis berdasarkan pembentukan,

wazn (pola), kasus dan fungsi sintaksis serta penanda gramatikal.

Berdasarkan wazn (pola) dari 60 data mashdar ashliy yang dianalisis dalam

Al Quran, terdapat 14 data yang mengikuti pola (‫)َفْعل‬, 9 data yang mengikuti pola (

‫)ِفَع ال‬, 2 data yang mengikuti pola (‫)ِفْع َلة‬, 4 data yang mengikuti pola (‫)ِفَع اَلة‬, 1 data

yang mengikuti pola (‫)َم ْفِع ل‬, 6 data yang mengikuti pola (‫)ِفْع ل‬, 10 data yang

mengikuti pola (‫)َتْفِع ْيل‬, 3 data yang mengikuti pola (‫)ِإْفَع ال‬, 2 data yang mengikuti

pola (‫)َتَفُّعل‬, 1 data yang mengikuti pola (‫)َتَفاُعل‬, 2 data yang mengikuti pola (‫)ِاْنِفَع ال‬, 4

data yang mengikuti pola (‫)ِاْفِتَع أل‬, dan 2 data yang mengikuti pola (‫)ِاْس ِتْفَع ال‬.

Berdasarkan fungsi sintaksisnya, terdapat tiga kasus dalam data mashdar

ashliy yang dianalisis, meliputi 20 data berkasus nominatif, 30 data berkasus

akusatif, dan 10 data berkasus genetif. Adapun dari 20 data yang berkasus

nominatif, terdapat terdapat 1 data sebagai fa>il (comment), 1 data sebagai na>ib

109
fa>’il (pro-agent), 7 data sebagai mubtada’ (topic), 9 data sebagai khabar

(comment), 1 data sebagai ism ka>na wa akhwatuha (noun of to be), dan 1 data

sebagai ‘atf (attracted). Adapun dari 30 data yang berkasus akusatif, terdapat 7 data

sebagai maf’u>l bih (direct patient), 6 data sebagai mashdar (absolute patient), 1

data sebagai h}al (status), 5 data sebagai tamyiz (distinctive), 1 data sebagai ism la

(noun of no), 3 data sebagai maf’u>l min ajlih (causal patient), 1 data sebagai ism

inna dan saudaranya (noun of inndeed) dan 6 data sebagai ‘atf (attracted). Adapun

dari 10 data yang berkasus genetif, terdapat 5 data berfungsi sintaksis sebagai Ism

yang di-ja>r-kan dengan h}arf), 3 data berfungsi sintaksis sebagai Ism yang di-

ja>r-kan dengan Idha>fah) dan 2 data berfungsi sintaksis sebagai ‘atf (attracted).

Berdasarkan penanda gramatikalnya, terdapat 20 data menggunakan penanda

gramatikal berupa dhammah, 30 data menggunakan penanda gramatikal fathah, dan

10 data menggunakan penanda gramatikal kasrah.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran yaitu:

1. Adanya penelitian lain mengenai mashdar ashliy pada objek yang berbeda

seperti pada kitab, buku berbahasa arab dan lainnya. Sehingga bisa ditemukan

data mashdar ashliy dengan wazn (pola) yang lebih beragam.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi mengenai pembahasan

mashdar ashliy.

110
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku

Ainin, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Surabaya: Hilal Pustaka.
Albakar, Abdul Qodir Mahmud. 2015. Matan Aljurumiyah Fii Nahwi Wa Sharfi. Kairo :
Da>r Salam

Al Ghulayaini, Mushthafa. 2006. Jami’u Ad-durus Al-‘arabiyyah. Lebanon: Da>r el


Fikr.

AlGhani, Aiman Amin Abdul. 2011. Alkafi fi Syarhi Al Jurumiyah. Kairo:Da>r at-
taufiqiyyah at-turats.

_______________________. 2010: Ash-Sharf Al-kahfi. Kairo: Dar At-taufiq li at-turats

Anwar, Moch. 2003. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al jurumiyyah dan Imrithiy.
Bandung : Sinar Baru Algesindo

Arsyad, Azhar. 2010. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.

Arra’ini, Syamsuddin Muhammad. Tanpa Tahun. Mutammimah


Jurumiyyah.Terjemahan. Surabaya : Al Hidayah

Assuyuthi, Jalaluddin. Tanpa Tahun. Syarah Ibnu Aqil. Surabaya : Da>r ilmi

Busyro, Muhtarom. 2017. Shorof Praktis Metode Krapyak. Yogyakarta : Menara Kudus.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Eldahda, Antonie. 1994. Mu’jam Qawa>’id Al-Lughah Al-‘Arabiyah fi Jadawil wa


Lauchat. Beirut: Maktabah Lubnan Nasyirun.

El Mubarok, Zaim. 2017. Semantik Al Quran. Semarang : FBS UNNES

Ibnu Aqil, Bahauddin Abdullah. 2009.Alfiyyah Syarah Ibnu Aqil. Terjemahan.


Bandung : Sinar Baru Algesindo.

111
Irawati, Retno Purnama.2013. Pengantar Memahami Lingiustik. Semarang : Cipta Prima
Nusantara.

Ismail, Muhammad Bakr. 2000. Qawa>’id Al-Nahw bi Uslub Al-‘Ashr. Kairo:Da>r Al-
Mana>r.

___________________. 2000. Qawa>’id Al-Sharf bi Uslub Al-‘Ashr. Kairo:Da>r Al-


Mana>r.

Kuswardono, Singgih. 2013. Sosiolinguistik Arab. Jakarta Timur : Dapur Buku.

. 2017. Tradisi Morfologi Arab. Yogyakarta : Pustaka Senja.

. 2018. Bahan Ajar Muqaddimah Fii Ilmi Nahwi. Semarang:


UNNES.

. 2019. Tradisi Sintaksis Arab Perspektif Linguistik Modern.


Semarang: UNNES.

Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa Tahapan, Strategi, Metode, dan tekniknya.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Masykuri, Saifuddin. 2016. Kajian dan Analisis Alfiyah. Lirboyo: Santri Salaf Press

Muhammad, Syamsuddin. tanpa tahun. Mutamimah Al-Jurumiyah. Surabaya: Al-


Hidayah.

Nashif, Hifni. dkk. Tanpa Tahun. Qawaid Allughah Al ‘Arabiyyah. Surabaya: Maktabah
Hidayah.

Nasution, Sakholid. 2017. Pengantar Linguistik Bahasa Arab. Sidoarjo: Lisan Arabi.

Nursiyo, Joko. 2012. Manhaji Program Kilat Menguasai Kitab Kuning. Mesir:
Madrasah Nahwu Matholi’ul Anwar Kairo.

Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT


RAJAGRAFINDO PERSADA.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


REMAJA ROSDAKARYA.

Yahya, Syaraffuddin. 2012. Tarjamah Ilmu Nahwu Imrithiy. Sunarto, Ahmad.


Surabaya : Al Miftah

112
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

3. Journal

Gani, Saida dan Berti Arsyad. 2018. “Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa”. ‘A
Jamiy Jurnal Bahasa dan Sastra. Volume 7 No 1.
Kuswardono, singgih dan Kurnia Hayuningparasati. 2019. “Fi’il Amr dan Fi’il Nahyi
dalam Alquran”(Analisis Morfosintaksis). “Lisanul Arab”. P-ISSN 2252-6269.
Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Musgamy, Awaliyah.2014. “Pengaruh Al Quran dan Hadits Terhadap Bahasa Arab”. Vol
XV, No 1. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Alauddin Makassar.
Ramdiani, Yeni. 2014. “Sintaksis Bahasa Arab (Sebuah Kajian Deskriptif)”.Vol VII, No
1. Lombok Barat : Fakultas Tarbiyyah IAI Nurul Hakim.
Syihabudin, Agus. 2010. “Konsep Keindahan dalam Alquran”. Jurnal Sosioteknologi.
Edisi 19 Tahun 9.
4. Skripsi

Akbar, M.Aziz Himawan. 2019. AL-FI’L YUSAMMA FA’ILUHU (VERBA PASIF)


DALAM AL-QUR’AN JUZ 30. Skripsi. Semarang : Fakultas Bahasa dan Seni.
Aziidah, Henis Insyirotul. 2020. NOMINA AGENTIF BERPERILAKU VERBA DALAM
AL QURAN(Analisis Morfosintaksis). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Karimah, Maulidatul. 2019. Mashdar Fi’l Tsulatsi> Mujarrad dalam Alquran (Analisis
Morfosintaksis). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Rozaqi, Ahmad. 2019. ISIM SIFAT BERFUNGSI SEBAGAI CHAL DALAM KITAB
FATHUL QORIB (Analisis Morfosintaksis). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Suryani, Ani. 2018. Ism Al-Tafdhi>l Dalam Alquran Juz 1 sampai 10 (Analisis
Morfosintaksis). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

113
LAMPIRAN-LAMPIRAN

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱ Al-Baqarah ٨۳
‫ِن‬ ‫ِل‬ ‫ِب‬ ‫َّل‬ ‫ِإ‬
‫اَّل‬ ‫ِء‬
‫َو ِإْذ َأَخ ْذ َنا ِم يَٰثَق َبِن ْس يَل اَل َتْعُبُد وَن ٱل َه َو ٱْلَٰو َد ْي ْح َس اًنا‬
‫ِإ‬ ‫َٰٓر‬ ‫ِإ‬
Ayat
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani
Terjemah Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah,
dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak.
Data ‫ِإْح َس اًنا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫أحسن‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif diawal karena dari jenis fi’l tsula<tsi
mazid biharf.
Wazan ‫ِاْفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul Muthlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفَع ال‬karena dari fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِإْح َس اًنا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya
diletakkan setelah fi’l dan sesuai dengannya, dengan
tujuan untuk memberikan penguatan) serta penanda
gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۲ Al-Baqarah ۱٢۳
‫ِم‬
Ayat ‫َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل ْجَتِز ْي َنْف ٌس َعْن َّنْف ٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْق َب ُل ْنَه ا َعْد ٌل َّو اَل َتْنَف ُعَه ا َش َف اَعٌة َّو اَل ُه ْم‬

114
‫ُيْنَص ُر ْو َن‬
Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun
dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit pun,
Terjemah
tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna baginya,
dan mereka tidak akan ditolong.
Data ‫َعْد ٌل‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ عدل‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Na>ib fa>‘il


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َع ْد ٌل‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari fi’l tsula<tsi
mujarrad. Kata ( ‫ )َع ْد ٌل‬pada ayat tersebut berkasus
nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai Na>ib fa>‘il
Keterangan (ism (nomina) yang dibaca raf’ (nominatif) yang
menggantikan posisi fa’il secara i’ra>b-nya, bukan
secara maknanya dan terletak setelah fi’l lil majhul) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳ Al-Baqarah ۱۷٨
Ayat ‫َٰذ ِلَك َتْخ ِف يٌف ِّمن َّرِّبُك ْم َو َر َمْحٌة‬
Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan
Terjemah
kamu dan suatu rahmat.
Data ‫َتْخ ِف يٌف‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ خّف ف‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan fa’ bertasydid karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar

115
Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َتْخ ِف يٌف‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )َتْخ ِف ي ٌف‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya
mubtada’nya yaitu ‫ )َٰذ ِل َك‬serta penanda gramatikal berupa
dhammah (vokal U) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤ Al-Baqarah ۲٢۹
‫ٍف‬
‫َفِإْم َس اٌۢك َمِبْع ُر و َأْو َتْس ِر ي ِبِإْح َٰس ٍن‬
‫ٌۢح‬
Ayat
Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau
Terjemah menceraikan dengan cara yang baik.
‫َت ِر يٌۢح‬
Data ‫ْس‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ سّرح‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ra’ bertasydid karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َتْس ِر يٌۢح‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l

Keterangan tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َتْس ِر يٌۢح‬pada ayat tersebut


berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Ma’thuf (matbu’ pada ism ‫ )َأْو‬serta penanda gramatikal
berupa Dhammah (vokal U) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥ Al-Baqarah ٢٥٦
Ayat ‫َفَم ن َيْك ُفْر ِبٱلَّٰطُغو َو ُيْؤ ۢن ِبٱلَّل َفَق ٱْس َتْم َس َك ِبٱْلُعْر َو ٱْلُو ْثَق ٰى اَل ٱن َص اَم َهَلا‬
‫ِف‬ ‫ِة‬ ‫ِد‬ ‫ِه‬ ‫ِم‬ ‫ِت‬

Terjemah Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan

116
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus.
‫ِف‬
Data ‫ٱن َص اَم‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫م‬ŸŸŸ‫انفص‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di awal dan nun setelah alif karena jenis
fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫ِاْنِف َعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ism la


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ٱنِفَص اَم‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْنِف َع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata ( ‫ )ٱنِفَص اَم‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Ism la
(Ism la merupakan salah satu penyebab i’ra>b nashb)
serta penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٦ Ali-‘Imran ۷
Ayat ‫َفَأَّم ا ٱَّلِذ يَن ىِف ُقُلوِهِبْم َز ْيٌغ َفَيَّتِبُعوَن َم ا َتَٰش َبَه ِم ْنُه ٱْبِتَغٓاَء ٱْلِفْتَنِة َو ٱْبِتَغٓاَء َتْأِو يِلِهۦ‬

‫َأَلْم َن ْج َع ِل ٱَأْلْر َض‬ Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong


kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian
‫ِك َف اًت ا‬ ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk
menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya.
Referensi:
https://tafsir
web.com/11
815-surat-
al-mursalat-
ayat-
25.htmlTerjem
ah

117
Data ‫َز ْيٌغ‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ زاغ‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َز ْي ٌغ‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َز ْيٌغ‬pada ayat tersebut berkasus
Keterangan nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai Mubtada’ (ism
yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta penanda
gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena ism
mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۷ Ali-‘Imran ۱٢۱
Ayat ‫ِاْذ َغَد َت ِم َاْه ِلَك ِّوُئ اْل ْؤ ِمِنَنْي َق اِعَد ِلْلِق َتاِل‬
‫َم‬ ‫ُتَب ُم‬ ‫ْو ْن‬ ‫َو‬
Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat
pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk
Terjemah
mengatur orang-orang beriman pada pos-pos
pertempuran.
Data ‫ِلْلِق َتاِل‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ قاتل‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah qaf karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Di-ja>r-kan dengan h}arf


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Keterangan Kata ( ‫ )ِلْلِق َت اِل‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’il

118
tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )ِلْلِق َت اِل‬pada ayat tersebut
berkasus Genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Di-
ja>r-kan dengan h}arf (ism yang didahului salah satu
h}arf ja>r yaitu ‫ )ل‬serta penanda gramatikal berupa
Kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٨ An-Nisa ٦
‫اَل ْأُك ُلو ٓا ِإ اًفا ِب ا ا َأن ْك و۟ا‬
Ayat ‫َو َت َه ْس َر َو َد ًر َي َبُر‬
Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari
Terjemah batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa
(membelanjakannya) sebelum mereka dewasa.
Data ‫ِبَد اًر ا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ادر‬ŸŸŸŸ‫ ب‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah ba’ karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِب َد اًر ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’il

Keterangan tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِب َد اًر ا‬pada ayat tersebut
berkasus Akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Ma’thuf (matbu’ pada ism ‫ )َو‬serta penanda gramatikal
berupa Fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۹ An-Nisa 66
Ayat ‫َو َلْو َاَّنُهْم َفَعُلْو ا َم ا ُيْو َعُظْو َن ِبهٖ َلَك اَن َخ ْيًر ا ُهَّلْم َو َاَش َّد َتْثِبْيًتا‬
Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan
Terjemah perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi
mereka dan lebih menguatkan (iman mereka).

119
Data ‫َتْثِبْيًتا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ ثّبت‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ba’ bertasydid karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Tamyiz


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )َتْثِبْيًت ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )َتْثِبْيًت ا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Tamyiz
(ism nasb yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih
samar) serta penanda gramatikal berupa fathah (vokal A)
karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱٠ An-Nisa ۱٢٨
Ayat ‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِم‬
‫َو ِإِن ٱْم َر َأٌة َخ اَفْت ۢن َبْع َه ا ُنُش وًز ا َأْو ِإْع َر اًض ا َفاَل ُج َناَح َعَلْيِه َم ٓا َأن ُيْص َح ا َبْيَنُهَم ا ُصْلًح ا‬
‫ َو ِإِن ٱْم َر َأٌة َخ اَفْت ِم ۢن‬Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap
tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi
‫َب ْع ِلَه ا ُنُشوًز ا َأْو‬
keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-
‫ِإْع َر اًض ا َفاَل ُج َن اَح‬ benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka)
‫َأ‬
‫َع َلْي ِه َم ٓا ن ُيْص ِلَح ا‬ walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.
‫َب ْي َن ُهَم ا ُص ْل ًح ا‬

Referensi:
https://tafsir
web.com/16
60-surat-an-
nisa-ayat-
128.htmlTerje
mah
Data ‫ِإْع َر اًض ا‬

120
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ أعرض‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di depan ‘ain karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِاْفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِإْع َر اًض ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفَع ال‬karena dari jenis fi’l

Keterangan tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِإْع َر اًض ا‬pada ayat tersebut
berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Ma’thuf (matbu’ pada ism) serta penanda gramatikal
berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱۱ An-Nisa ۱٦٤
Ayat ‫َو َك َّلَم ٱلَّلُه ُموَس ٰى َتْك ِليًم ا‬
‫َو َك َّلَم ٱُهَّلل ُموَس ٰى‬ Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
pembicaraan (secara langsung).
‫َت ْك ِليًما‬

Referensi:
https://tafsir
web.com/16
96-surat-an-
nisa-ayat-
164.htmlTerje
mah
Data ‫َتْك ِليًم ا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ كّلم‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan lam bertasydid karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

121
Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul Mutlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )َتْك ِليًم ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )َتْك ِليًم ا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’ul
Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya diletakkan
setelah fi’l dan sesuai dengannya, dengan tujuan untuk
memberikan penguatan yaitu ‫ )َك َّلَم‬serta penanda
gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Alquran Surah No.Ayat


Identitas
۱٢ Al-Maidah ۱٢
Ayat ‫ّٰل‬ ‫ِل‬
‫َلِٕى ْن َاَقْم ُتُم الَّص ٰل وَة َو ٰاَتْيُتُم الَّزٰك وَة َو ٰاَم ْنُتْم ِبُر ُس ْي َو َعَّز ْر ُمُتْو ُه ْم َو َاْقَر ْضُتُم ال َه َقْر ًض ا َح َس ًنا‬
Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan
zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu
Terjemah
bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik.
Data ‫َقْر ًض ا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ قرض‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul Mutlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Keterangan Kata (‫ )َقْر ًض ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari fi’l tsula<tsi
mujarrad. Kata (‫ )َقْر ًض ا‬pada ayat tersebut berkasus
akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’ul Mutlaq
(mashdar manshub yang lafaznya diletakkan setelah fi’l

122
dan sesuai dengannya, dengan tujuan untuk memberikan
penguatan yaitu ‫ )َاْقَر ْض ُتُم‬serta penanda gramatikal berupa
fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Alquran Surah No.Ayat


Identitas
۱۳ Al-Maidah ۹٥
Ayat ‫ٱلَّلُه َعِز يٌز ُذو ٱنِتَق اٍم‬
‫َو‬
Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk)
Terjemah
menyiksa.
Data ‫ٱنِتَق اٍم‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ انتقم‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di awal dan nun setelah alif karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫ِاْنِف َعال‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ٱنِتَق اٍم‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْنِف َع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata ( ‫ )ٱنِتَق اٍم‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Ism
yang di-ja>r-kan dengan idha>fah (Idha>fah adalah
gabungan dua kata atau lebih yaitu ‫ )ُذو‬serta penanda
gramatikal berupa kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱٤ Al-An’am ٦٤
Ayat ‫ُقِل الّٰل ُه ُيَنِّج ْيُك ْم ِّمْنَه ا َو ْن ُك ِّل َك ْر ٍب َّمُث َاْنُتْم ُتْش ِرُك ْو َن‬
‫ِم‬

‫َو ِهَى َت ْج ِر ى ِبِه ْم ِفى‬ Katakanlah (Muhammad), “Allah yang menyelamatkan


‫َم ْو ٍج َك ٱْل ِجَب اِل َو َن اَد ٰى‬ kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan,
namun kemudian kamu (kembali) mempersekutukan-
‫ُنوٌح ٱْب َن ُهۥ َو َك اَن ِفى‬ Nya.”
‫َم ْع ِز ٍل َٰي ُبَن َّى ٱْر َك ب‬
‫َّم َع َن ا َو اَل َت ُك ن َّم َع‬

123
‫ٱْلَٰك ِفِر يَن‬

Referensi:
https://tafsir
web.com/35
34-surat-
hud-ayat-
42.htmlTerjem
ah
Data ‫َك ْر ٍب‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ كرب‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َك ْر ٍب‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َك ْر ٍب‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Ism
yang di-ja>r-kan dengan idha>fah (Idha>fah adalah
gabungan dua kata atau lebih yaitu ‫ )ُك ِّل‬serta penanda
gramatikal berupa kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱٥ Al-An’am ۱۱٥
Ayat ‫َو َّمَتْت َك ِلَم ُت َر ِّبَك ْد ًقا َّو َعْد ًل‬
‫ِص‬
Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an)
Terjemah dengan benar dan adil.

Data ‫ِص ْد ًقا‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ صدق‬karena jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفْع ل‬

124
Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Tamyiz


Penanda
Fathah
Gramatikal

Kata (‫ )ِص ْد ًقا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy


yang mengikuti model pola (‫ )ِفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )ِص ْد ًقا‬pada ayat tersebut
Keterangan
berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Tamyiz
(ism nasb yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih
samar) serta penanda gramatikal berupa fathah (vokal A)
karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱٦ Al-An’am ۱٤٠
‫الّٰل اْفِت ۤا َلى الّٰلِه‬ ‫ِع‬ ‫ِس ِذ‬
‫َقْد َخ َر اَّل ْيَن َقَتُلْٓو ا َاْو اَل َدُه ْم َس َف ًه ِبَغِرْي ْلٍم َّو َح َّر ُمْو ا َم ا َر َز َقُه ُم ُه َر ًء َع‬
‫ۢا‬
Ayat
‫َأَلْم َن ْج َع ِل ٱَأْلْر َض‬ Sungguh rugi mereka yang membunuh anak-anaknya
karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan
‫ِك َف اًت ا‬ mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada
mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan
Referensi: terhadap Allah.
https://tafsir
web.com/11
815-surat-
al-mursalat-
ayat-
25.htmlTerjem
ah
‫ِت‬
Data ‫اْف َر ۤاًء‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ ِاْفَت َر ى‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif didepan dan ta’ setelah fa’ karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫ِاْفِتَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l li ajlih

125
Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )اْفِت َر ۤاًء‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفِتَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata (‫ )اْفِت َر ۤاًء‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l li ajlih (ism dibaca nashb menjelaskan sebab
terjadinya perbuatan) serta penanda gramatikal berupa
Fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱۷ Al-A’raf ۱۳٠
Ayat ‫َو َلَقْد َأَخ ْذ َنٓا َءاَل ِفْر َعْو َن ِبٱلِّس ِنَني َو َنْق ٍص ِّمَن ٱلَّثَم َٰر ِت َلَعَّلُهْم َيَّذ َّك ُر وَن‬
Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan)
kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang
Terjemah
panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka
mengambil pelajaran.
Data ‫َنْق ٍص‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ نقص‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َنْق ٍص‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’il

Keterangan tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َنْق ٍص‬pada ayat tersebut


berkasus Genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Ma’thuf
(matbu’ pada ism) serta penanda gramatikal berupa
Kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۱٨ Al-A’raf ۱٤٥
‫ٍء‬ ‫ِص ِّل‬ ‫ٍء ِع‬ ‫ِم‬ ‫ىِف‬
Ayat ‫َو َك َتْبَنا َل ۥُه ٱَأْلْلَو اِح ن ُك ِّل َش ْى َّمْو َظًة َو َتْف ياًل ُك ِّل َش ْى‬

126
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh
Terjemah (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan
bagi segala sesuatu.
Data ‫َتْف ِص ياًل‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ فّصل‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan shad bertasydid karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َتْف ِص ياًل‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )َتْف ِص ياًل‬pada ayat tersebut
Keterangan
berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Ma’thuf (matbu’ pada ism yaitu ‫ )َو‬serta penanda
gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data
Al Quran Surah No.Ayat
Identitas
۱۹ At-Taubah ۱۹
Ayat ‫ِه‬‫َّل‬‫َأَجَعْلُتْم ِس َق اَيَة ٱَحْلٓاِّج َو َم اَر َة ٱْلَمْس ٱَحْلَر ا َك َمْن َءاَمَن ٱل‬
‫ِب‬ ‫ِم‬ ‫ِد‬ ‫ِج‬ ‫ِع‬

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-


orang yang mengerjakan haji dan mengurus
Terjemah
Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang
beriman kepada Allah.
Data ‫ِس َق اَيَة‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫سقى‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفَعاَلة‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l bih

127
Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِس َق اَيَة‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَعاَل ة‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )ِس َق اَيَة‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan) serta
penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism
mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢٠ At-Taubah ۳۷
Ayat ‫ِإَمَّنا ٱلَّنِس ٓى ُء ِز َياَدٌة ىِف ٱْلُك ْف ِر‬
Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu
Terjemah adalah menambah kekafiran.

Data ‫ِز َياَدٌة‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ زاد‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفَعاَلة‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata (‫ )ِز َي اَدٌة‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَعاَل ة‬karena dari jenis fi’il
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )ِز َي اَدٌة‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus Nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya yaitu ‫ٱ‬
‫ِس‬
‫ )لَّن ٓى ُء‬serta penanda gramatikal berupa Dhammah (vokal
U) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢۱ At-Taubah ۹۷

128
Ayat ‫ٱَأْلْع َر اُب َأَش ُّد ُكْف ًر ا َو ِنَف اًقا َو َأْج َد ُر َأاَّل َيْعَلُم و۟ا ُح ُد وَد َم ٓا َأنَز َل ٱلَّلُه َعَلٰى َرُس وِلِهۦ‬
‫ٱَأْلْع َر اُب َأَش ُّد ُكْف ًر ا‬ Orang-orang Arab Badwi itu, lebih sangat kekafiran dan
‫َو ِنَف اًقا َو َأْج َد ُر َأاَّل‬ kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui
hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya.
‫َي ْع َلُمو۟ا ُح ُد وَد َم ٓا َأنَز َل‬
‫ۗ ٱُهَّلل َع َلٰى َر ُسوِلِهۦ‬

Referensi:
https://tafsir
web.com/31
13-surat-at-
taubah-
ayat-
97.htmlTerjem
ah
Data ‫ِنَف اًقا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ نافق‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah nun karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِنَف اًق ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَعال‬karena dari fi’l tsulatsi
mazid biharf. Kata (‫ )ِنَف اًق ا‬pada ayat tersebut berkasus
Keterangan
nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai Ma’thuf
(ma’thuf kepada tamyiz manshub) serta penanda
gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢٢ At-Taubah ۱٠٧
‫ٱَّلِذ ي ٱَخَّتُذ و۟ا ِج ًد ا ِض ا ا ُكْف ا ْف ِر يًۢق ا ٱْل ْؤ ِمِن‬
Ayat ‫َبَنْي ُم َني‬ ‫َر ًر َو ًر َو َت‬ ‫َمْس‬ ‫َو َن‬
Terjemah Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang

129
yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang
mukmin.
Data ‫َتْف ِر يًۢق ا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ فّرق‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ra bertasydid karena dari jenis fi’l tsula<tsi
mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )َتْف ِر يًۢق ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْيل‬karena dari fi’l tsulatsi

Keterangan mazid biharf. Kata (‫ )َتْف ِر يًۢق ا‬pada ayat tersebut berkasus
akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Ma’thuf (matbu’
pada ism yaitu ‫ )َو‬serta penanda gramatikal berupa fathah
(vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢۳ At-Taubah ۱۱٤
Ayat ‫َو َم ا َك اَن ِاْس ِتْغَف اُر ِإْبَٰر ِه يَم َأِلِبيِه ِإاَّل َعن َّم ْو ِعَد ٍة َو َعَد َه ٓا ِإَّي ُها‬
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)
Terjemah untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji
yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu.
‫ِا ِت‬
Data ‫ْس ْغَف اُر‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ استغفر‬karena dari
Pembentukan Kata jenis fi’l tsula<tsi mazid bi tsalatsati ahruf.

Wazan ‫ِاْس ِتْف َعال‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Ism ka>na


Penanda
Dhammah
Gramatikal

130
Kata ( ‫ )ِاْس ِتْغَف اُر‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid bi tsalatsati ahruf. Kata ( ‫ )ِاْس ِتْغَف اُر‬pada ayat
Keterangan tersebut berkasus Nominatif dengan fungsi sintaksis
sebagai Ism ka>na (karena beramal dan me-raf’-kan ism-
nya) serta penanda gramatikal berupa Dhammah (vokal
U) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢٤ Hud ٤٢
Ayat ‫ِه ْجَتِر ى ِهِب ىِف ٍج َك ٱِجْل اِل َناَدٰى ُنو ٱْبَن ۥُه َك اَن ىِف َم ْعِز ٍل‬
‫ٌح َو‬ ‫َب َو‬ ‫ْم َمْو‬ ‫َو َى‬
‫َو ِهَى َت ْج ِر ى ِبِه ْم ِفى‬
‫َم ْو ٍج َك ٱْل ِجَب اِل َو َن اَد ٰى‬
‫ُنوٌح ٱْب َن ُهۥ َو َك اَن ِفى‬
‫َم ْع ِز ٍل َٰي ُبَن َّى ٱْر َك ب‬
‫َّم َع َن ا َو اَل َت ُك ن َّم َع‬
‫ٱْلَٰك ِفِر يَن‬ Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam
gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil
anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh
Referensi: terpencil.
https://tafsir
web.com/35
34-surat-
hud-ayat-
42.htmlTerjem
ah
Data ‫َم ْعِز ٍل‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ عزل‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َم ْف ِعل‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Di-ja>r-kan dengan h}arf


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Keterangan Kata ( ‫ )َم ْع ِز ٍل‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy

131
yang mengikuti model pola (‫ )َم ْف ِع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َم ْع ِز ٍل‬pada ayat tersebut
berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Di-
ja>r-kan dengan h}arf (ism yang didahului salah satu
h}arf ja>r yaitu ‫ ) ىف‬serta penanda gramatikal berupa
kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢٥ Yusuf ۱۹
‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ِل‬
‫َو َأَس ُّر وُه ِبَض اَعًة َو ُه َع ٌم َمِب َيْعَم ُل َن‬
‫َّل‬‫ل‬‫ا‬ ۚ
Ayat
Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang
Terjemah dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.

Data ‫ِبَض اَعًة‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ بضع‬karena jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفَعاَلًة‬
Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ha}l


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِبَض اَعًة‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَعاَل ًة‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )ِبَض اَعًة‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai ha}l
(ism (nomina) yang dibaca nasb (akusatif) yang
menjelaskan keadaan fa>‘il ) serta penanda gramatikal
berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢٦ Yusuf ٨۳
‫ِمَج‬
Ayat ‫َقاَل َبْل َس َّو َلْت َلُك ْم َأنُفُس ُك ْم َأْم ًر اۖ َفَص ْبٌر يٌل‬
‫َأَلْم َن ْج َع ِل ٱَأْلْر َض‬ Ya'qub berkata: "Hanya dirimu sendirilah yang
memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka
‫ِك َف اًت ا‬ kesabaran yang baik itulah (kesabaranku).

132
Referensi:
https://tafsir
web.com/11
815-surat-
al-mursalat-
ayat-
25.htmlTerjem
ah
Data ‫َفَص ْبٌر‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ صبر‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َص ْبٌر‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َص ْبٌر‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas ٢۷ Yusuf ۱۱۱
‫َد ِه‬ ‫ِد ِذ‬ ‫َٰلِك‬ ‫ِد‬
Ayat ‫َم ا َك اَن َح يًثا ُيْف َتَر ٰى َو ن َتْص يَق ٱَّل ى َبَنْي َي ْي‬
‫َم ا َك اَن َح ِديًث ا ُيْف َت َر ٰى‬ Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan
tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya.
‫َو َٰل ِكن َت ْص ِديَق ٱَّلِذى‬
‫َب ْي َن َي َد ْيِه‬

133
Referensi:
https://tafsir
web.com/38
49-surat-
yusuf-ayat-
111.htmlTerje
mah
Data ‫َتْص ِد يَق‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ّد ق‬ŸŸŸŸ‫ ص‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan dal bertasydid setelah shad karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َتْص ِد يَق‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )َتْص ِد يَق‬pada ayat tersebut
Keterangan
berkasus Akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Ma’thuf (matbu’ pada ism yaitu ‫ )َو‬serta penanda
gramatikal berupa Fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٢٨ An-Nahl ۱٤
Ayat ‫ِح‬
‫َو ُه َو ٱَّلِذ ى َس َّخ َر ٱْلَبْح َر َتْأُك ُلو ِم ْنُه ْحَلًم ا َطِرًّيا َو َتْس َتْخ ِر ُج و ِم ْنُه ْلَيًة َتْلَبُس وَنَه ا‬
‫۟ا‬ ‫۟ا‬ ‫ِل‬

‫َو ُه َو ٱَّلِذى َس َّخ َر‬ Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu),
agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang
‫ٱْل َب ْح َر ِلَت ْأُك ُلو۟ا ِم ْن ُه‬ segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu
‫َلْح ًما َط ِر ًّي ا‬ perhiasan yang kamu pakai.
‫َو َت ْس َت ْخ ِر ُجو۟ا ِم ْن ُه ِحْل َي ًة‬
‫َت ْل َب ُسوَن َه ا‬

Referensi:
https://tafsir

134
web.com/43
62-surat-an-
nahl-ayat-
14.htmlTerjem
ah
Data ‫ِح ْلَيًة‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ حّلى‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ra bertasydid setelah cha’ karena dari jenis
fi’l tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفْعَلة‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l bih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِح ْلَي ًة‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْعَل ة‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِح ْلَي ًة‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan)
dengan penanda gramatikal berupa fathah (vokal A)
karena ism mufrad.

No.Kartu Data
Al Quran Surah No.Ayat
Identitas
٢۹ Al-Isra’ ٢۱
Ayat ‫َو َلٰاْلِخ َر ُة َاْك َبُر َدَر ٰج ٍت َّو َاْك َبُر َتْف ِض ْياًل‬
Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih
Terjemah
besar keutamaan.
Data ‫َتْف ِض ْياًل‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ فّضل‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan dlad bertasydid karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Tamyiz

135
Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َتْف ِض ْياًل‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )َتْف ِض ْياًل‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Tamyiz
(ism dibaca nasb yang menjelaskan dzat atau nisbat yang
masih samar) serta penanda gramatikal berupa fathah
(vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳٠ Al-Isra’ ٢٨
Ayat ‫َو ِاَّما ُتْع ِرَض َّن َعْنُه ُم اْبِتَغۤاَء َر َمْحٍة ِّمْن َّرِّبَك َتْر ُجْو َه ا َفُقْل ُهَّلْم َقْو اًل َّمْيُسْو ًر ا‬
Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk
memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau
Terjemah harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang
lemah lembut.
‫ِت‬
Data ‫اْب َغۤاَء‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ ابتغى‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di awal dan ta’ setelah ba’ karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫ِاْفِتَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l li ajlih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )اْبِتَغ ۤاَء‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفِتَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata (‫ )اْبِتَغ ۤاَء‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus Akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l li ajlih (ism dibaca nashb menjelaskan sebab
terjadinya perbuatan) serta penanda gramatikal berupa
Fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳۱ Al-Kahf ٧٨

136
Ayat ‫َقاَل َٰه َذ ا ِفَر اُق َبْيىِن َو َبْيِنَك‬
Khidhr berkata: Inilah perpisahan antara aku dengan
Terjemah
kamu.
Data ‫ِفَر اُق‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ فارق‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah fa’ karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfin.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ِف َر اُق‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari fi’l
tsula<tsi mazid biharfin. Kata ( ‫ )ِف َر اُق‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya yaitu
‫ )َٰه َذ ا‬serta penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U)
karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳۲ Maryam ٥۹
‫َف َل ِم ۢن ِدِه َخ ْلٌف َأ ا و۟ا ٱلَّصَلٰو َة ٱَّت و۟ا ٱلَّش َٰو ِت‬
Ayat ‫َه‬ ‫َو َبُع‬ ‫َض ُع‬ ‫َخ َف َبْع ْم‬
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek)
Terjemah yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya.
Data ‫َخ ْلٌف‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ خلف‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Fa>‘il


Penanda
Dhammah
Gramatikal

137
Kata ( ‫ )َخ ْل ٌف‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari fi’l tsulatsi
tsulatsi mujarrad. Kata ( ‫ )َخ ْل ٌف‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Fa>‘il (karena sebelumnya didahului oleh fi’l ma’lum)
serta penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U)
karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah


No.Ayat
Identitas
۳۳ Al-Anbiya ۱٠٤
‫ِع‬
Ayat ‫َك َم ا َبَد ْأَنٓا َأَّو َل َخ ْلٍق ُّن يُد ُه‬
Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama
Terjemah
begitulah Kami akan mengulanginya.
Data ‫َخ ْلٍق‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ خلق‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Ism yang di-ja>r-kan dengan idha>fah


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َخ ْل ٍق‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َخ ْل ٍق‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Ism
yang di-ja>r-kan dengan idha>fah (yaitu gabungan dua
kata atau lebih) serta penanda gramatikal berupa kasrah
(vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳٤ Al-Hajj ۹
Ayat ‫َل ۥُه ىِف ٱلُّد ْنَيا ِخ ْز ٌى ۖ ُن يُق ۥُه َيْو َم ٱْل َٰي َعَذ اَب ٱَحْلِر يِق‬
‫ِة‬ ‫ِق‬ ‫ِذ‬
‫َم‬ ‫َو‬
Ia mendapat kehinaan di dunia dan dihari kiamat Kami
Terjemah merasakan kepadanya azab neraka yang membakar.
‫ِخ‬
Data ‫ْز ٌى‬

138
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ خزى‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ِخ ْز ٌى‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )ِخ ْز ٌى‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳٥ Al-Mu’minun ٢۱
Ayat ‫ِع‬
‫َو ِإَّن َلُك ْم ىِف ٱَأْلْنَٰع ِم َل ْبَر ًة‬
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-
Terjemah benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu.

Data ‫َلِعْبَر ًة‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ عِبر‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفْعَلة‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Ism Inna


Penanda
Fathah
Gramatikal
Keterangan Kata (‫ )َلِعْبَر ًة‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْعَل ة‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )َلِعْبَر ًة‬pada ayat tersebut
berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai ism
inna (me-nashb-kan ism-nya dan me-raf’-kan khabar-
nya yaitu ‫ )ِإَّن‬serta penanda gramatikal berupa fathah

139
(vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳٦ An-Nur ۳۳
‫ِة‬ ‫۟ا‬ ‫ِّل‬ ‫ِإ‬ ‫ِء‬ ‫ِب‬ ‫ِت‬
‫َو اَل ُتْك ِر ُه و۟ا َفَتَٰي ُك ْم َعَلى ٱْل َغٓا ْن َأَر ْد َن َتَح ُّص ًنا َتْبَتُغو َعَر َض ٱَحْلَيٰو ٱلُّد ْنَيا‬
Ayat
‫َأَلْم َن ْج َع ِل ٱَأْلْر َض‬ Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk
melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini
‫ِك َف اًت ا‬ kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan
duniawi.
Referensi:
https://tafsir
web.com/11
815-surat-
al-mursalat-
ayat-
25.htmlTerjem
ah
Data ‫َتَح ُّص ًنا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ تحّص ن‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ta’ di depan dan shad setelah cha’ karena
dari jenis fi’l tsulatsi mazid biharfain.
Wazan ‫َتَف ُّعل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l bih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )َتَح ُّص ًنا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتَف ُّع ل‬karena dari jenis fi’l
tsulatsi mazid biharfain. Kata (‫ )َتَح ُّص ًنا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan) serta
penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism
mufrad.

Identitas No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat

140
۳۷ Al-Furqan ٥۲
Ayat ‫َفاَل ُتِط ِع ٱْلَٰك ِف ِريَن َو َٰج ِه ْد ُه م ِبۦ َه اًدا َك ِبًريا‬
‫ِج‬ ‫ِه‬
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan
Terjemah berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan
jihad yang besar.
Data ‫ِج َه اًدا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫د‬ŸŸŸŸ‫ جاه‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah jim dari jenis fi’l tsula<tsi
mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul Mutlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِج َه اًدا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’il
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِج َه اًدا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus Akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’ul
Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya diletakkan
setelah fi’l dan sesuai dengannya, dengan tujuan untuk
memberikan penguatan) serta penanda gramatikal berupa
Fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳٨ Al-Qasas ۲٥
Ayat ‫َف ۤا ْت ِا ٰد ى ا ْمَتِش َلى ا ِت ۤاٍء‬
‫َج َء ُه ْح ُهَم ْي َع ْس ْحَي‬
Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari
Terjemah kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia
berkata.
Data ‫ا ِت ۤاٍء‬
‫ْس ْحَي‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ استحيى‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di depan dan ta’ setelah sin karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.

141
Wazan ‫اْس ِتْف َعال‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Ism yang di-ja>r-kan dengan h}arf


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )اْس ِتْحَيۤاٍء‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )اْس ِتْف َعال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain (khumasi). Kata ( ‫ )اْس ِتْحَيۤاٍء‬pada
Keterangan ayat tersebut berkasus genetif yang berfungsi sebagai Ism
yang di-ja>r-kan dengan h}arf berupa (ism yang
didahului salah satu h}arf ja>r yaitu ‫ ) على‬serta penanda
gramatikal berupa kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
۳۹ Al-Ankabut ۱٨
Ayat ‫ِإَمَّنا َتْعُبُد وَن ِم ن ُدو ٱلَّل َأْو ًنا َو ْخَتُلُقوَن ْفًك ا‬
‫ِإ‬ ‫َٰث‬ ‫ِه‬ ‫ِن‬
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu
Terjemah
adalah berhala, dan kamu membuat kebohongan.
Data ‫ِإْفًك ا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ افك‬karena dari jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفْع ل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul bih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Keterangan Kata (‫ )ِإْفًك ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )ِإْفًك ا‬pada ayat tersebut
berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’ul
bih (ism yang dibaca nashb dan menjadi objek penderita)

142
serta penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤٠ Al-Ankabut ۳۳
Ayat ‫َو َلَّم ا َأن َج اءْت ُرُس ُلَنا ُلوًطا ِس يَء ِهِبْم َو َض اَق ِهِبْم َذْر ًعا‬
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat)
itu kepada Luth, dia merasa susah karena (kedatangan)
Terjemah mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk
melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah
kamu takut dan jangan (pula) susah.

Data ‫َذْر ًعا‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ ذرع‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Tamyiz


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )َذْر ًع ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’il
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )َذْر ًع ا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus Akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Tamyiz
(ism yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih
samar) serta penanda gramatikal berupa Fathah (vokal
A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤۱ Ar-Rum ۲۲
‫ِن‬ ‫َأ‬ ‫ِت‬ ‫ِس‬ ‫َأ‬ ‫آ‬‫ل‬‫ِت‬ ‫ا‬ ‫ِض‬ ‫ِت‬ ‫ِم ِتِه‬
Ayat ‫َو ْن َءاَٰي ۦ َخ ْلُق َّس َٰو َو ْر َو ْخ ُف ْل َن ُك ْم َو ْلَٰو ُك ْم‬
‫ٱَأْل‬ ‫َٰم‬ ‫ٱل‬
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Terjemah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu.

143
Data ‫اْخ ِتلآُف‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ اختلف‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di awal dan ta’ setelah kha’ karena dari
jenis fi’l tsulatsi mazid biharfain.
Wazan ‫ِاْفِتَعال‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )اْخ ِتلآُف‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفِتَع ال‬karena dari fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata ( ‫ )اْخ ِتلآُف‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤۲ Al-Fatir ۲۹
‫َّل‬ ‫ِت‬ ‫ِن‬ ‫ِس‬ ‫۟ا‬
Ayat ‫َو َأنَفُقو َّمِما َر َز ْقَٰن ُهْم ًّر ا َو َعاَل َيًة َيْر ُج وَن َج اَر ًة ن َتُبوَر‬
Dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
Terjemah
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan
yang tidak akan merugi.
Data ‫ِتَج اَر ًة‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ تاجر‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah ta’ karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعاَلة‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l bih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Keterangan Kata (‫ )ِتَج اَر ًة‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَعاَل ة‬karena dari fi’l

144
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِتَج اَر ًة‬pada ayat tersebut
berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan) serta
penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism
mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤۳ Al-Ahzab ۳۳
‫ِل‬
‫َو َقْر َن ىِف ُبُيوِتُك َّن َو اَل َتَبَّر ْج َن َتَبُّر َج ٱَٰجْلِه َّي ٱُأْلوٰىَل‬
‫ِة‬
Ayat
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah
Terjemah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu.
Data ‫َتَبُّر َج‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ تبّرج‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ta’ di awal dan ra bertasydid karena dari
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫َتَف ُّعل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l Mutlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َتَبُّر َج‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتَف ُّع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata ( ‫ )َتَبُّر َج‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya
diletakkan setelah fi’l dan sesuai dengannya, dengan
tujuan untuk memberikan penguatan) serta penanda
gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah


No.Ayat
Identitas
٤٤ Sad ۲
Ayat ‫ِل اَّلِذ ي َكَف وا يِف ِعَّز ٍة ِش َق اٍق‬
‫َو‬ ‫َن ُر‬ ‫َب‬
Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam
Terjemah kesombongan dan permusuhan yang sengit.

145
Data ‫ِش َق اٍق‬

Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫اّق‬ŸŸ‫ ش‬kemudian


Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah syin karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Ma’thuf


Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ِش َق اٍق‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’l

Keterangan tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )ِش َق اٍق‬pada ayat tersebut


berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai Ma’thuf
(matbu’ pada ism) serta penanda gramatikal berupa
Kasrah (vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤٥ Sad ۷
Ayat ‫ِت‬
‫ْخ اَل ٌق‬ ‫ا‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫َم ا ِمَس ْعَنا َهِبَذ ا ْل آْل َر ْن َه َذ‬
‫ِإ‬ ‫ِة‬ ‫ِخ‬ ‫ا‬ ‫ِة‬‫َّل‬ ‫ِم‬ ‫ا‬ ‫يِف‬
Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang
Terjemah terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah
(dusta) yang diada-adakan.

Data ‫اْخ ِتاَل ٌق‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ اختلق‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif di depan dan ta’ setelah kha’ karena
jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫ِاْفِتَعال‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Keterangan Kata ( ‫ )اْخ ِتاَل ٌق‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفِتَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata ( ‫ )اْخ ِتاَل ٌق‬pada ayat tersebut

146
berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (karena disandarkan kepada mubtada’-nya) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤٦ Sad ٦٤
Ayat ‫ِإَّن َذِلَك َحَلٌّق َتَخ اُصُم َأْه ِل الَّناِر‬

‫َأَلْم َن ْج َع ِل ٱَأْلْر َض‬ Sungguh, yang demikian benar-benar terjadi, (yaitu)


pertengkaran di antara penghuni neraka.
‫ِك َف اًت ا‬

Referensi:
https://tafsir
web.com/11
815-surat-
al-mursalat-
ayat-
25.htmlTerjem
ah
Data ‫َتَخ اُصُم‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫م‬ŸŸŸ‫ تخاص‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan ta’ di depan dan alif setelah kha’ karena
dari jenis fi’l tsula<tsi mazid biharfain.
Wazan ‫َتَف اُعل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata (‫ )َتَخ اُصُم‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتَف اُع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharfain. Kata (‫ )َتَخ اُصُم‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (karena mubtada’-nya dibuang) serta penanda
gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena ism
mufrad.

147
No.Kartu Data Al Quran Surah
No.Ayat
Identitas
٤۷ Sad ٨۷
‫ِاۡن ِا ِذ ۡك ۡل ِم‬
Ayat ‫ُه َو اَّل ٌر ِّل ٰعَل ۡي َن‬
(Al Quran) ini tidak lain hanyalah peringatan bagi
Terjemah
seluruh alam.
Data ‫ِذ ۡك‬
‫ٌر‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ر‬ŸŸ‫ ذك‬dari jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsulatsi<mujarrad.
Wazan ‫ِفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ِذ ۡك ٌر‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْع ل‬karena dari jenis fi’il
tsulasi<mujarrad. Kata ( ‫ )ِذ ۡك ٌر‬pada ayat tersebut berkasus
Keterangan Nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai Khabar
(karena disandarkan kepada mubtada’-nya) serta
penanda gramatikal berupa Dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤٨ Fussilat ۱۲
Ayat ‫َو َز َّيَّنا ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا َمِبَٰص ِبيَح َو ِح ْفًظا‬
Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-
Terjemah bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya
dengan sebaik-baiknya.
Data ‫ِح ْفًظا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ حفظ‬dari jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsulatsi<mujarrad.
Wazan ‫ِفْع ل‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l li ajlih

148
Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِح ْفًظ ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْع ل‬karena dari jenis fi’il
tsulasi<mujarrad. Kata (‫ )ِح ْفًظا‬pada ayat tersebut berkasus
Keterangan Akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’u>l min
ajlih (ism dibaca nashb menjelaskan sebab terjadinya
perbuatan) serta penanda gramatikal berupa Fathah
karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٤۹ Ghafir ٥٦
Ayat ‫ِاۡن ِف ُد ۡو ِر ِه ۡم اَّل ِكۡب َّم ا ۡم ِب اِلِغۡي ِه‬
‫ِا‬
‫ٌر ُه َب‬ ‫ُص‬
Yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan)
Terjemah
kebesaran yang tidak akan mereka capai.
‫ِك‬
Data ‫ۡب ٌر‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ كبر‬karena dari jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫ِفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )ِكۡب ٌر‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )ِكۡب ٌر‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥٠ Asy-Syura ۲۹
Ayat ‫ِم اَٰيِتِهۦ َخ ْلُق ٱلَّس َٰم َٰو ِت ٱَأْل ِض ا َّث ِفيِه ا ِم ن ٓاَّبٍة‬
‫َد‬ ‫َم‬ ‫َو ْر َو َم َب‬ ‫َو ْن َء‬
Terjemah Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan

149
langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata
Yang Dia sebarkan pada keduanya.
Data ‫َخ ْلُق‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ خلق‬karena dari jenis
Pembentukan Kata
fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َخ ْل ُق‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l

Keterangan tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َخ ْل ُق‬pada ayat tersebut


berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta
penanda gramatikal berupa dhammah karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥۱ Al-Ahqaf ٢
Ayat ‫َتْنِز ْيُل اْلِكَتاِب َن اهلل اْلَعِزْيِز اَحْل ْيِم‬
‫ِك‬ ‫ِم‬

Diturunkan kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi


Terjemah
Maha Bijaksana.
Data ‫َتْنِز ْيُل‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ نزل‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Keterangan Kata (‫ )َتْنِز ْي ُل‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari fi’l
tsula<tsi mujarrad. Kata (‫ )َتْنِز ْي ُل‬pada ayat tersebut
berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai

150
mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥٢ Al-Fath ۱
Ayat ‫ِهِن‬ ‫ِا‬ ‫ِا‬
‌‫ُه َو اَّلِذ ۤۡى َاۡن َز َل الَّس ۡي َنَة ِف ُقُلۡو ا ُم ۡؤ ۡي َن َي َداُد ا ۡي َم اًنا َّمَع ۡي َم ا ۡم‬
‫ۤۡو‬ ‫ۡز‬ ‫ِل‬ ‫ِمِن‬ ‫ۡل‬ ‫ِب‬ ‫ِك‬

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati


Terjemah orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas
keimanan mereka (yang telah ada).
Data ‫ِاۡي َم اًنا‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ آمن‬kemudian
Pembentukan Kata merubah hamzah menjadi alif karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِاْفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Tamyiz


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِاۡي َم اًن ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِاْفَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِاۡي َم اًن ا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Tamyiz
(ism nasb yang menjelaskan dzat atau nisbat yang masih
samar) serta penanda gramatikal berupa fathah (vokal A)
karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥۳ Qaf ۳
‫ِل‬ ‫ِا‬
Ayat ‫َء َذا ِم ۡت َنا َو ُك َّنا ُتَر اًباۚ‌ ٰذ َك َر ٌعۢ َب ٌد‬
‫ۡي‬‫ِع‬ ‫ۡج‬
Terjemah Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah
(akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang

151
tidak mungkin.
Data ‫َر ۡج ٌع‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ رجع‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َر ۡج ٌع‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’l
tsulasi<mujarrad. Kata ( ‫ )َر ۡج ٌع‬pada ayat tersebut berkasus
Keterangan nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai Khabar
(karena disandarkan kepada mubtada’-nya) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥٤ Al-Hadid ۲٥
Ayat ‫َو َأنَز ْلَنا ٱَحْلِد يَد ي َبْأٌس َش يٌد َو َم َٰن ُع لَّناِس‬
‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫ِد‬ ‫ِه‬ ‫ِف‬

Dan Kami ciptakan besi yang mempunyai kekuatan


Terjemah
hebat dan berbagai manfaat bagi manusia.
Data ‫َبْأٌس‬
Pembentukannya yaitu dari fi’l ma<dli ‫ بأس‬karena dari
Pembentukan Kata
jenis fi’l tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Mubtada’


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Keterangan Kata ( ‫ )َب ْأٌس‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’il
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َب ْأٌس‬pada ayat tersebut
berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai

152
Mubtada’ (ism yang terbebas dari ‘a>mil lafdzi) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥٥ As-Saff ۱۳
‫َن ِّم الّٰلِه ْت َقِر ٌۗب‬
Ayat ‫ْص ٌر َن َو َف ٌح ْي‬
Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat
Terjemah
(waktunya).
Data ‫َنْص ٌر‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ نصر‬karena jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Nominatif

Fungsi Sintaksis Khabar


Penanda
Dhammah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َنْص ٌر‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’il
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َنْص ٌر‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus nominatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Khabar (sesuatu yang disandarkan kepada mubtada’-nya
dan menjadi keterangan dari mubtada’-nya) serta
penanda gramatikal berupa dhammah (vokal U) karena
ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥٦ At-Talaq ٨
Ayat ‫َفَح اَسْبَٰن َه ا ِح َس اًبا َش يًد ا َو َع ْب َه ا َعَذ اًبا ْك ًر ا‬
‫ُّن‬ ‫َٰن‬ ‫َّذ‬ ‫ِد‬

‫َأَلْم َن ْج َع ِل ٱَأْلْر َض‬ Maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab
yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang
‫ِك َف اًت ا‬ mengerikan.

Referensi:
https://tafsir

153
web.com/11
815-surat-
al-mursalat-
ayat-
25.htmlTerjem
ah
Data ‫ِح َس اًبا‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ حاسب‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah cha’ karena dari jenis fi’l
tsulatsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul Mutlaq


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِح َس اًبا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsulatsi mazid biharf. Kata (‫ )ِح َس اًبا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’ul
Mutlaq (mashdar manshub yang lafaznya diletakkan
setelah fi’l dan sesuai dengannya, dengan tujuan untuk
memberikan penguatan) serta penanda gramatikal berupa
fathah (vokal A) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥۷ Al-Qolam ۲٥
‫ٍد ِد ِر‬ ‫ٰل‬
Ayat ‫َّوَغَد ْو ا َع ى َحْر َقا ْيَن‬
Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat
Terjemah menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka
mampu (menolongnya).
Data ‫ٍد‬
‫َحْر‬
Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫رد‬ŸŸ‫ ح‬dari jenis fi’l
Pembentukan Kata
tsula<tsi mujarrad.
Wazan ‫َفْع ل‬

Kasus Genetif

154
Fungsi Sintaksis Di-ja>r-kan dengan h}arf
Penanda
Kasrah
Gramatikal
Kata ( ‫ )َح ْر ٍد‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َفْع ل‬karena dari jenis fi’il
tsula<tsi mujarrad. Kata ( ‫ )َح ْر ٍد‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai di-ja>r-
kan dengan h}arf (ism yang didahului salah satu h}arf
ja>r yaitu ‫ ) على‬serta penanda gramatikal berupa kasrah
(vokal I) karena ism mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥٨ Nuh ۱۹
Ayat ‫ِب‬
‫َو ٱلَّلُه َجَعَل َلُك ُم ٱَأْلْر َض َس اًطا‬

Terjemah Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan.

Data ‫ِبَس اًطا‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ باسط‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah ba’ karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’ul bih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِبَس اًطا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِبَس اًطا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai Maf’ul
bih (ism nashb yang menjadi sasaran pekerjaan) serta
penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism
mufrad.

No.Kartu Data Al Quran Surah No.Ayat


Identitas
٥۹ Al-Mursalat ۲٥

155
Ayat ‫َأْمَل ْجَنَعِل ٱَأْلْر َض ِكَف اًتا‬

Terjemah Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul.

Data ‫ِكَف اًتا‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫افت‬ŸŸŸŸ‫ ك‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan alif setelah kaf karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫ِفَعال‬

Kasus Akusatif

Fungsi Sintaksis Maf’u>l bih


Penanda
Fathah
Gramatikal
Kata (‫ )ِكَف اًت ا‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )ِفَع ال‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata (‫ )ِكَف اًت ا‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus akusatif dengan fungsi sintaksis sebagai
Maf’u>l bih (ism yang menjadi sasaran pekerjaan) serta
penanda gramatikal berupa fathah (vokal A) karena ism
mufrad.

No.Kartu Data Alquran Surah No.Ayat


Identitas
٦٠ Al-Buruj ۱۹
Ayat ‫ِذ‬
‫َبِل ٱَّلِذ يَن َكَف و ىِف َتْك يٍب‬
‫۟ا‬
‫ُر‬
Terjemah Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan.

Data ‫َتْك ِذ يٍب‬


Pembentukannya dari fi’l ma<dli ‫ّذ ب‬ŸŸŸŸ‫ ك‬kemudian
Pembentukan Kata ditambahkan syaddah di huruf dzal karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf.
Wazan ‫َتْف ِعْيل‬

Kasus Genetif

Fungsi Sintaksis Di-ja>r-kan dengan h}arf


Penanda
Kasrah
Gramatikal

156
Kata ( ‫ )َتْك ِذ يٍب‬pada ayat di atas merupakan mashdar ashliy
yang mengikuti model pola (‫ )َتْف ِعْي ل‬karena dari jenis fi’l
tsula<tsi mazid biharf. Kata ( ‫ )َتْك ِذ يٍب‬pada ayat tersebut
Keterangan berkasus genetif dengan fungsi sintaksis sebagai di-ja>r-
kan dengan h}arf (ism yang didahului salah satu h}arf
ja>r yaitu ‫ )فى‬serta penanda gramatikal berupa kasrah
(vokal I) karena ism mufrad.

LAMPIRAN
BIODATA PENELITI

Nama : Nova Rizqi Alfa Brilian

TTL : Ngawi, 26 November 1999

Alamat : Dsn.Ngabean RT 04/RW 03, Desa. Tanjungsari, Kec.

Windusari, Kab. Magelang Jawa Tengah

Cp : 081229243741

E-mail : novabrilian26@gmail.com

157
Riwayat Pendidikan :

1. TK Permata Hati Lulus Tahun 2005

2. SMP Ma’arif Bandongan Lulus Tahun 2014

3. MA Al-Ihsan Baleendah Lulus Tahun 2017

4. Universitas Negeri Semarang Lulus Tahun 2022

158

Anda mungkin juga menyukai